Anda di halaman 1dari 13

Pengaruh Praktik Kerja ....

(Nurdiana) 1

PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN PENGALAMAN DI BIDANG


KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 3
YOGYAKARTA
THE EFFECT OF INDUSTRIAL PRACTICE AND ENTREPRENEURSHIP EXPERIENCES TO
THE WORKING READINESS OF GRADE XII STUDENTS OF SMK N 3 YOGYAKARTA
MAJORING IN BUILDING DESIGN ENGINEERING

Oleh: Nurdiana, Universitas Negeri Yogyakarta, nurdiana454@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui seberapa besar tingkat pengalaman praktik kerja industri,
pengalaman di bidang kewirausahaan dan kesipan kerja siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Gambar
Bangunan SMK Negeri 3 Yogyakarta; (2) mengetahui pengaruh praktik kerja industri terhadap kesiapan kerja
siswa; (3) mengetahui pengaruh pengalaman di bidang kewirausahaan terhadap kesiapan kerja siswa; (4)
mengetahui pengaruh praktik kerja industri dan pengalaman di bidang kewirausahaan secara bersama-sama
terhadap kesiapan kerja siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 3 Yogyakarta.
Penelitian ini termasuk penelitian ex post facto dengan praktik kerja industri (X1) dan pengalaman di bidang
kewirausahaan (X2) sebagai variabel bebas serta kesiapan kerja siswa (Y) sebagai variabel terikat. Populasi
penelitian sebanyak 81 siswa dan sampel sebanyak 66 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner
atau angket. Analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif dan pengujian hipotesis menggunakan analisis
regresi ganda. Hasil penelitian ini sebagai berikut: (1) tingkat pengalaman praktik kerja industri siswa Kelas XII
Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 3 Yogyakarta termasuk dalam kategori tinggi dengan
nilai rerata sebesar 68 dengan capaian 72,27%, tingkat pengalaman di bidang kewirausahaan siswa termasuk dalam
kategori sangat tinggi dengan nilai rerata sebesar 58,53 dengan capaian 77,01% dan tingkat kesiapan kerja siswa
termasuk dalam kategori tinggi dengan nilai rerata sebesar 113,98 dengan capaian 74,99%; (2) praktik kerja
industri siswa tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesiapan kerja siswa, tetapi memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap kesiapan kerja siswa di industri; (3) pengalaman di bidang kewirausahaan siswa memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kesiapan kerja siswa; (4) praktik kerja industri dan pengalaman di bidang
kewirausahaan siswa secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesiapan kerja siswa
dengan sumbangan sebesar 34,8%.

Kata kunci: praktik kerja industri, pengalaman di bidang kewirausahaan, kesiapan kerja siswa

Abstract
This research was aimed to: (1) determine the level of industrial practice experiences, entrepreneurship
experiences and working readiness of grade XII students of SMK N 3 Yogyakarta majoring in building design
engineering; (2) determine the effect of industrial practice to the student’s working readiness; (3) determine the
effect of entrepreneurship experiences to the student’s working readiness; (4) determine the effect of industrial
practice and entrepreneurship experiences as one to the working readiness of grade XII students of SMK N 3
Yogyakarta majoring in building design engineering. This research is an ex post facto research with Industrial
practice (X1) andeEntrepreneurship experiences (X2) as the independent variable and student’s working readiness
(Y) as the dependent variable. The populations is 81 students while the sample is 66 students. The data was
collected by using questionnaire method. The data was analyzed by using descriptive statistics analysis and the
hypotheses test was done through double regression analysis. The results showed that: (1) The industrial practice
experience level of grade XII students of SMK N 3 Yogyakarta majoring in building design engineering was
categorized as high by the means value of 68 with performance point at 72,27%, entrepreneurship experiences
level was categorized as very high by the means value of 58,53 with performance point at 77,01%, while student’s
working readiness was categorized as high by the means value of 113,98 with performance point at 74,99%; (2)
Industrial practice does not insignificant effect to student’s working readiness, but significantly affects student’s
working readiness on the industry; (3) entrepreneurship experiences significantly affects student’s working
readiness; (4) industrial practice and entrepreneurship experiences as one significantly affects student’s working
readiness by the value of 34,8%.

Keywords: industrial practice, entrepreneurship experiences, student’s working readiness


2 Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Edisi ... Tahun 2017
PENDAHULUAN Selain itu, SMK juga merupakan lembaga
Diberlakukannya Masyarakat Ekonomi pendidikan yang menciptakan lulusan siap kerja.
ASEAN (MEA) sejak 1 Januari 2016 lalu Menurut UU RI Nomor 20 Tahun 2003
menjadikan persaingan bebas antar negara di Asia tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa SMK
Tenggara semakin terbuka lebar. Pasar bebas sebagai lembaga pendidikan kejuruan merupakan
tunggal di Asia Tenggara ini menjadi tantangan pendidikan menengah yang mempersiapkan
bagi tenaga kerja Indonesia, karena tenaga kerja peserta didik terutama untuk bekerja dalam
dari negara lain di Asia Tenggara dapat bekerja di bidang tertentu. Tujuan SMK tersebut dijabarkan
Indonesia tanpa ada batasan seperti saat sebelum lebih lanjut menjadi tujuan umum dan tujuan
diberlakukannya MEA. Hal ini mengakibatkan khusus. Salah satu tujuan khusus SMK adalah
lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja Indonesia mempersiapkan peserta didik agar dapat bekerja,
akan semakin terbatas. Maka dari itu, setiap baik bekerja secara mandiri dengan berwirausaha
tenaga kerja Indonesia harus mempunyai ataupun mengisi lapangan pekerjaan yang ada di
keterampilan dan kompetensi yang diunggulkan dunia usaha dan dunia industri (DU/DI) dengan
supaya tidak kalah dengan tenaga kerja dari menjadi tenaga kerja tingkat menengah sesuai
negara lain. dengan bidang dan program keahlian yang
Dunia pendidikan menjadi salah satu ditekuni.
lembaga yang memliliki peran besar dalam Keterlibatan industri harus dikembangkan
menciptakan calon tenaga kerja Indonesia yang dalam menetapkan berbagai standar keahlian,
mampu bersaing di era MEA ini. Peran dunia pengembangan kurikulum dan kebijaksanaan
pendidikan tersebut yaitu melalui peningkatan pengelolaan sistem pendidikan. Kebijakan
kualitas sumber daya manusia yang mampu Mendikbud atas keterlibatan dari dunia industri
memenuhi kebutuhan dunia kerja dan mampu yaitu dengan kebijakan link and match yang
bersaing dengan berbekal keterampilan dan bertujuan agar perencanaan program pendidikan
kompetensi unggul yang dimiliki. Selain itu, dan pelatihan kejuruan harus memperhatikan
dunia pendidikan juga diharapkan dapat kebutuhan dari pasar kerja, sehingga para siswa
menciptakan calon tenaga kerja yang tidak hanya dapat meraih kesempatan maksimal dalam
mampu bekerja untuk orang lain, tetapi mampu memperebutkan lapangan kerja yang ada dengan
dan berani mengambil resiko untuk dapat memiliki keterampilan yang dapat digunakan
menciptakan lapangan pekerjaan dalam segala untuk mengembangkan karir kerjanya
bidang sesuai dengan bidang yang ditekuninya. (Depdikbud, 1997:9).
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Keterlibatan dunia usaha dan dunia
menjadi salah satu lembaga dalam dunia industri (DU/DI) pada pelaksanaan pembelajaran
pendidikan yang mengemban peran untuk di SMK diwujudkan dengan adanya Program
menciptakan calon tenaga kerja terampil dan Pendidikan Sistem Ganda. Pendidikan Sistem
memiliki kompetensi unggul dalam bidangnya. Ganda (PSG) adalah suatu bentuk pelaksanaan
pendidikan dan pelatihan keahlian kejuruan yang
Pengaruh Praktik Kerja .... (Nurdiana) 3
menggabungkan program pendidikan di sekolah kegiatan di dalam sekolah tentunya memerlukan
dan program penguasaan keahlian dengan praktik suatu kajian, rumusan dan implementasi pola-
kerja terarah untuk mencapai suatu tingkat pola pembelajaran kewirausahaan menurut
keahlian profesional tertentu di dunia kerja Standar Nasional Proses Pendidikan dan
(Wardiman, 1998:79). Bentuk penyelenggaraan Pembelajaran. Budaya kewirausahaan di
Pendidikan Sistem Ganda di SMK yaitu dengan Indonesia telah banyak dikaji sejak
diadakannya program Praktik Kerja Industri dikeluarkannya Instruksi Presiden RI No. 4 tahun
(Prakerin). Melalui kegiatan praktik kerja 1995 tentang Gerakan Nasional
industri, peserta didik dapat menerapkan ilmu Memasyarakatkan dan Membudayakan
hasil belajar yang telah diperoleh selama Kewirausahaan. Departemen Pendidikan dan
mengikuti pembelajaran di sekolah serta dapat Kebudayaan yang saat ini menjadi Kementrian
dijadikan sebagai sarana untuk memperoleh Pendidikan dan Kebudayaan juga
pengalaman nyata bekerja sesuai dengan kondisi menindaklanjuti instruksi tersebut yaitu dengan
dunia kerja (Iriani dan Soeharto, 2015:276). mengadakan program-program pengembangan
Menurut Sabatari dan Lilik (2013:286), budaya kewirausahaan di perguruan tinggi yang
peluang lulusan SMK untuk berwirausaha sangat dimulai pada tahun 1997. Selain itu,
terbuka lebar, tetapi peluang tersebut belum dapat Kemendikbud memunculkan diklat
dimanfaatkan dengan baik oleh mereka. Hal kewirausahaan pada kurikulum SMK pada tahun
tersebut dikarenakan belum terbinanya kesiapan 1999 dan sejak tahun 2000 hingga sekarang,
lulusan SMK untuk menjadi wirausahawan. kewirausahaan menjadi mata pelajaran yang
Seharusnya paradigma lulusan SMK yaitu diajarkan di SMK (Sabatari dan Lilik, 2013:288).
“setelah lulus mereka siap mencari pekerjaan” Sebelum seseorang memasuki dunia
diubah menjadi “setelah lulus mereka siap kerja, diperlukan kesiapan kerja yang matang
menciptakan lapangan pekerjaan”. Supaya setiap agar seseorang dapat bersaing untuk mendapatkan
lulusan SMK memiliki kesiapan untuk pekerjaan ataupun menciptakan lapangan
menciptakan lapangan pekerjaan, maka mereka pekerjaan sesuai dengan bidangnya masing-
harus memiliki pengalaman di bidang masing. Kesiapan kerja tersebut tidak hanya
kewirausahaan. Pengalaman di bidang kesiapan dari segi pengetahuan saja, namun dari
kewirausahaan tersebut dapat diperoleh dari segi keterampilan, percaya diri, fisik dan mental
pengalaman di dalam sekolah maupun di luar juga sangat dibutuhkan. Selain itu, keberhasilan
sekolah. Pengalaman di dalam sekolah meliputi seseorang dalam bekerja juga sangat ditentukan
pengalaman mengikuti kegiatan intrakurikuler (di oleh ketertarikan dan kecintaan seseorang
dalam kelas), kokurikuler (penugasan) dan terhadap pekerjaan tersebut. Jika seseorang sudah
ekstrakurikuler. Sedangkan pengalaman di luar merasakan senang akan suatu pekerjaan, maka
sekolah dapat diperoleh dari lingkungan. ide-ide kreatif, totalitas kerja, semangat kerja,
Upaya untuk dapat menanamkan kesiapan semangat bersaing dan semangat untuk dapat
berwirausaha kepada lulusan SMK melalui
4 Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Edisi ... Tahun 2017
bertahan atau survive dalam bekerja akan Populasi Penelitian
semakin besar. “Populasi dalam penelitian kuantitatif
Berdasarkan uraian-uraian di atas, untuk diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri
dapat menciptakan lulusan SMK yang siap kerja atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
sangat diperlukan pengalaman siswa dalam karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
bekerja di industri dan pengalaman siswa di peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
bidang kewirausahaan. Karena dengan kesimpulannya” (Sugiyono, 2016: 215). Populasi
pengalaman tersebut dapat membina dan pada penelitian ini yaitu semua siswa kelas XII
mematangkan kesiapan kerja siswa SMK yang Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan di
orientasinya dididik untuk menjadi lulusan yang SMK Negeri 3 Yogyakarta Tahun Ajaran
siap kerja. Lalu, bagaimanakah pengaruh 2016/2017, dengan jumlah populasi 81 siswa dari
pengalaman kerja siswa di industri melalui kelas XII GB 1, XII GB 2 dan XII GB 3.
kegiatan praktik kerja industri terhadap kesiapan
kerja siswa? Bagaimanakan pengaruh Sampel Penelitian
pengalaman siswa di bidang kewirausahaan Menurut Sugiyono (2016), sampel adalah
terhadap kesiapan kerja siswa? sebagian dari populasi penelitian. Teknik
sampling yang digunakan dalam penelitian ini
METODE PENELITIAN yaitu proportionate random sampling. Sampel
Jenis Penelitian yang diambil dengan menggunakan teknik
Penelitian ini merupakan jenis penelitian
sampling tersebut dapat diambil secara acak tanpa
ex post facto dengan menggunakan pendekatan
memperhatikan strata yang ada dalam populasi.
kuantitatif. Pada penelitian ini terdapat dua
Untuk menentukan jumlah sampel dalam
variabel bebas (independen) dan satu variabel
penelitian ini digunakan tabel yang
terikat (dependen). Adapun variabel bebas pada
dikembangkan oleh Isaac dan Michael.
penelitian ini yaitu praktik kerja industri (X1) dan
Berdasarkan tabel yang dikembangkan oleh Isaac
pengalaman di bidang kewirausahaan (X2),
dan Michael, dengan jumlah populasi 81 siswa
sedangkan variabel terikatnya yaitu kesiapan
dan taraf kesalahan 5% didapat sampel sebanyak
kerja siswa (Y).
66 siswa dengan metode interpolasi. Jadi, jumlah
sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 66
Waktu dan Tempat Penelitian
siswa dengan rincian 22 siswa dari kelas XII GB
Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 3
1, 22 siswa dari kelas XII GB 2 dan 22 siswa dari
Yogyakarta, yang berlokasi di Jalan Robert
kelas XII GB 3.
Wolter Monginsidi Nomor 2, Jetis, Kota
Yogyakarta, DIY. Penelitian ini dilaksanakan
Definisi Operasional Variabel Penelitian
pada 14 – 15 Januari 2017.
Praktik Kerja Industri
Praktik kerja industri merupakan bentuk
implementasi kebijakan link and match dan
Pengaruh Praktik Kerja .... (Nurdiana) 5
program Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di SMK diharapkan siswa dapat menciptakan
SMK, di mana kegiatan praktik kerja industri lapangan pekerjaan, bukan hanya mencari
wajib diikuti oleh seluruh siswa. Kegiatan praktik lapangan pekerjaan. Pengalaman di bidang
kerja industri dilakukan siswa dengan bekerja kewirausahaan siswa ditunjukkan oleh indikator-
secara langsung di dunia kerja sesuai dengan indikator berikut yaitu relevansi pembelajaran
program keahliannya. Sehingga, dengan kewirausahaan dengan keahlian, pengetahuan dan
pelaksanaan prakerin, siswa dapat mendapatkan keterampilan kewirausahaan, karakteristik
pengalaman kerja secara langsung di dunia kerja. wirausaha dan kebermanfaatan pembelajaran
Pengalaman praktik kerja industri siswa kewirausahaan.
ditunjukkan oleh indikator-indikator berikut yaitu
pemahaman siswa tentang manfaat prakerin, Kesiapan Kerja Siswa
pembekalan prakerin, pelaksanaan prakerin, Kesiapan kerja merupakan sikap atau
relevansi kompetensi yang dilaksanakan saat karakter yang harus dimiliki oleh seseorang yang
prakerin dengan kompetensi yang diajarkan di akan memasuki dunia kerja. Dalam hal ini yaitu
sekolah, fasilitas prakerin, monitoring guru dan sikap yang harus dimiliki oleh siswa ataupun
pembimbing industri dan kebermanfaatan lulusan sekolah kejuruan (SMK), yang
prakerin. notabennya dididik untuk menjadi lulusan yang
siap kerja. Oleh karena itu, kesiapan kerja wajib
Pengalaman di Bidang Kewirausahaan dimiliki oleh setiap siswa atau lulusan SMK.
Pengalaman di bidang kewirausahaan Kesiapan kerja siswa ditunjukkan oleh indikator-
adalah pengetahuan, keterampilan atau sikap indikator berikut yaitu memiliki pengalaman
yang dimiliki seseorang dalam bidang (pengetahuan dan keterampilan), memiliki
kewirausahaan. Pengalaman di bidang rencana kerja, memiliki keinginan untuk maju,
kewirausahaan tersebut dapat diperoleh dari memiliki sikap kritis, mampu bekerja sama
pengalaman di dalam sekolah maupun di luar dengan orang lain, memiliki keberanian
sekolah. Pengalaman di dalam sekolah meliputi menerima tanggung jawab, mampu beradaptasi
pengalaman mengikuti kegiatan intrakurikuler (di dengan lingkungan.
dalam kelas), kokurikuler (penugasan) dan
ekstrakurikuler. Sedangkan pengalaman di luar Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam
sekolah dapat diperoleh dari lingkungan keluarga
penelitian ini menggunakan kuesioner atau
ataupun lingkungan di sekitar tempat tinggal
angket. Kuesioner atau angket merupakan teknik
siswa. Pengalaman di bidang kewirausahaan di
pengumpulan data yang dilakukan dengan
sekolah berupa bekal teori dan praktik untuk
memberikan pertanyaan atau pernyataan tertulis
menjadi seorang wirausaha. Melalui kegiatan
kepada responden untuk dijawab. Penelitian ini
kewirausahaan di dalam dan luar sekolah siswa
menggunakan kuesioner tertutup yaitu dengan
dapat melatih dan mendapatkan pengalaman
memberikan pertanyaan atau pernyataan yang
dalam berwirausaha. Sehingga, setelah lulus dari
6 Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Edisi ... Tahun 2017
disertai dengan pilihan jawaban untuk pertanyaan Validitas Instrumen
dan pernyataan tersebut, sehingga responden Instrumen yang valid merupakan

tidak diberi kesempatan untuk memberikan instrumen yang dapat mengukur apa yang

jawaban lain selain jawaban yang telah seharusnya diukur. Dengan menggunakan

disediakan dalam kuesioner tersebut. Kuesioner instrumen yang valid dalam pengumpulan data,

diberikan secara langsung oleh peneliti kepada maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi

responden. Teknik pengumpulan data tersebut valid (Sugiyono, 2016). Uji validitas dalam

digunakan untuk mendapatkan data dari ketiga penelitian ini menggunakan uji validitas isi dan

variabel penelitian. uji validitas butir.


Menurut Sukardi (2003), validitas isi

Intrumen Penelitian bertujuan untuk mengukur apakah item-item


Instrumen penelitian dalam penelitian ini dalam instrumen penelitian menggambarkan
yaitu menggunakan kuesioner atau angket, cakupan yang ingin diukur. Validitas isi
dengan skala pengukuran likert yang terdiri dari ditentukan melalui pertimbangan para ahli,
empat pilihan jawaban. “Skala likert digunakan menggunakan pedoman kisi-kisi instrumen yang
untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi berisi indikator-indikator dan nomor butir
seseorang atau sekelompok orang tentang pernyataan atau pertanyaan dari setiap indikator
fenomena sosial” (Sugiyono, 2016: 93). Untuk (Sugiyono, 2016). Pengujian validitas isi dalam
analisis kuantitatif, setiap pilihan jawaban penelitian ini dilakukan oleh ahli, dosen Jurusan
tersebut diberi skor yang disesuaikan dengan Pendidikan Teknik Sipil Fakultas Teknik
kriteria pertanyaan atau pernyataan. Berikut Universitas Negeri Yogyakarta.
merupakan pemberian skor untuk setiap pilihan Validitas butir bertujuan untuk menguji
jawaban dalam penelitian ini. kevalidan setiap butir pernyataan atau pertanyaan
Tabel 1. Skor Instrumen Penelitian yang ada pada instrumen penelitian. Validitas
Alternatif Skor Pertanyaan/Pernyataan
butir dianalisis menggunakan rumus korelasi
Jawaban Positif Negatif
yang dikemukakan oleh Karl Pearson. Untuk
Sangat Sesuai 4 1
mengetahui valid tidaknya instrumen penelitian,
Sesuai 3 2
harga rxy (r hitung) dibandingkan dengan r tabel,
Kurang Sesuai 2 3
dengan taraf signifikansi 5%. Apabila r hitung ≥ r
Tidak Sesuai 1 4
tabel maka butir pertanyaan atau pernyataan valid
Sebelum menyusun instrumen penelitian, dan jika r hitung < r tabel maka butir pertanyaan
diperlukan kisi-kisi instrumen yang berisi atau pernyataan tidak valid. Analisis uji validitas
indikator-indikator untuk pedoman pembuatan butir instrumen pada penelitian ini menggunakan
setiap butir pertanyaan atau pernyataan pada bantuan program komputer SPSS.
instrument penelitian.
Pengaruh Praktik Kerja .... (Nurdiana) 7
Relibilitas Instrumen Keterangan:
Instrumen yang reliabel merupakan X = modus data
instrumen yang bila digunakan untuk mengukur Mi = mean ideal
obyek yang sama beberapa kali dan dalam waktu SDi = standar deviasi ideal
yang berlainan, akan tetap menghasilkan data
yang sama. Pengujian reliabilitas instrumen
Analisis Regresi Ganda
dalam penelitian ini menggunakan rumus alpha Analisis regresi ganda dilakukan dengan
cronbach. untuk mengetahui reliabel tidaknya menggunakan bantuan program SPSS. Analisis
instrumen penelitian, harga r11 dikonsultasikan ini bertujuan untuk menguji hipotesis dalam
dengan rtt ≥ 0,7. Sesuai dengan pendapat Lynn penelitian ini. Sebelum melakukan analisis
R.L dikutip oleh Ayu Pangestuti (2016), bahwa regresi ganda terdapat tiga uji persyaratan yang
nilai koefisien reliabilitas ≥ 0,7 menunjukkan harus dilakukan yaitu uji normalitas, uji linieritas
bahwa instrumen reliabel. Maka, instrumen dan uji multikolinieritas.
penelitian dikatakan reliabel jika harga r11 ≥ 0,7 Dari hasil analisis regresi ganda
dan dikatakan tidak reliabel jika r11 < 0,7. menggunakan program spss akan didapatkan nilai
Analisis uji reliabilitas instrumen pada penelitian t hitung dari masing-masing variabel bebas.
ini menggunakan bantuan program komputer Selanjutnya, nilai t hitung tersebut akan
SPSS. digunakan untuk mengetahui apakah setiap
variabel bebas memiliki pengaruh yang signifikan
Teknik Analisis Data terhadap variabel terikat atau tidak. Pengambilan
Analisis Statistik Deskriptif
kesimpulan tersebut dilakukan dengan
Analisis statistik deskriptif yang
membandingkan nilai t hitung dengan t tabel.
digunakan pada penelitian ini dilakukan dengan
Apabila t hitung > t tabel dengan nilai
mengidentifikasi nilai modus, median, mean dan
probabilitas 0,05 maka variabel bebas memiliki
standar deviasi serta menyajikan tabel distribusi
pengaruh yang signifikan terhadap variabel
frekuensi, histogram, tabel pengkategorian
terikat atau Ho ditolak. Begitu juga sebaliknya
variabel dan pie chart pengkategorian variabel
apabila t hitung < t tabel dengan nilai probabilitas
untuk membuat data hasil penelitian lebih mudah
0,05 maka variabel bebas tidak memiliki
dipahami. Analisis statistik deskriptif dalam
pengaruh yang signifikan terhadap variabel
penelitian ini dibantu dengan menggunakan
terikat atau Ho diterima.
program SPSS.
Dari hasil analisis regresi ganda
Menurut Djemari Mardapi (2008: 123),
menggunakan program spss akan didapatkan nilai
pengkategorian variabel dibedakan menjadi
F hitung. Selanjutnya, nilai F hitung tersebut akan
empat kelompok tingkat yaitu sebagai berikut:
digunakan untuk mengetahui pengaruh kedua
Sangat Tinggi = X ≥ (Mi + 1,5 SDi)
variabel bebas secara bersama-sama terhadap
Tinggi = Mi ≤ X < (Mi + 1,5 SDi)
variabel terikat. Pengambilan kesimpulan tersebut
Rendah = (Mi – 1,5 SDi) ≤ X< Mi
dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung
8 Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Edisi ... Tahun 2017
dengan F tabel. Apabila F hitung > F tabel paling banyak muncul) dengan kategori sangat
dengan nilai probabilitas < 0,05 , maka secara tinggi sebanyak 18 responden (27,27%), kategori
bersama-sama variabel bebas memiliki pengaruh tinggi sebanyak 47 responden (71,21%), kategori
yang signifikan terhadap variabel terikat atau Ho rendah sebanyak 1 responden (1,52%) dan
ditolak. Begitu juga sebaliknya apabila F hitung < kategori sangat rendah sebanyak 0 responden
F tabel dengan nilai probabilitas > 0,05 maka (0,00%). Sedangkan tingkat pengalaman di
secara bersama-sama variabel bebas tidak bidang kewirausahaan berdasarkan skor rata-rata
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap (mean) didapatkan skor mean 58,53 dengan
variabel terikat atau Ho diterima. Untuk capaian 77,01% dari skor ideal 76. Berdasarkan
mengetahui besarnya sumbangan variabel bebas skor rata-rata (mean) tersebut menunjukkan
secara bersama-sama terhadap variabel terikat bahwa tingkat pengalaman di bidang
dapat dilihat pada nilai koefisien determinasi kewirausahaan siswa Kelas XII Program
(R2). Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri
3 Yogyakarta termasuk dalam kategori sangat
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN tinggi yaitu terletak pada interval X ≥ 58,5.
Tingkat Praktik Kerja Industri
Tingkat praktik kerja industri berdasarkan Tingkat Kesiapan Kerja Siswa
skor modus (skor paling banyak muncul) dengan (di Industri dan Mandiri/Berwirausaha)
kategori sangat tinggi sebanyak 29 responden Tingkat kesiapan kerja siswa (di industri
(43,94%), kategori tinggi sebanyak 36 responden dan mandiri/ berwirausaha) berdasarkan skor
(54,55%), kategori rendah sebanyak 1 responden modus (skor paling banyak muncul) dengan
(1,52%) dan kategori sangat rendah sebanyak 0 kategori sangat tinggi sebanyak 14 responden
responden (0,00%). Sedangkan tingkat praktik (21,21%), kategori tinggi sebanyak 52 responden
kerja industri berdasarkan skor rata-rata (mean) (78,79%) dan kategori rendah dan sangat rendah
didapatkan skor mean 68 dengan capaian 72,27% sebanyak 0 responden (0,00%). Sedangkan
dari skor ideal 88. Berdasarkan skor rata-rata tingkat kesiapan kerja siswa (di industri dan
(mean) tersebut menunjukkan bahwa tingkat mandiri/ berwirausaha) berdasarkan skor rata-rata
pengalaman praktik kerja industri siswa Kelas (mean) didapatkan skor mean 113,98 dengan
XII Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan capaian 74,99% dari skor ideal 152. Berdasarkan
SMK Negeri 3 Yogyakarta termasuk dalam skor rata-rata (mean) tersebut menunjukkan
kategori tinggi yaitu terletak pada interval 52,5 ≤ bahwa tingkat kesiapan kerja siswa siswa (di
X < 68,25. industri dan mandiri/ berwirausaha) siswa Kelas
XII Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan
Tingkat Pengalaman di Bidang SMK Negeri 3 Yogyakarta termasuk dalam
Kewirausahaan kategori tinggi yaitu terletak pada interval 95 ≤ X
Tingkat pengalaman di bidang < 123,5.
kewirausahaan berdasarkan skor modus (skor
Pengaruh Praktik Kerja .... (Nurdiana) 9
Tingkat Kesiapan Kerja di Industri Pengaruh Praktik Kerja Industri terhadap

Tingkat kesiapan kerja di industri Kesiapan Kerja Siswa


Berdasarkan hasil uji hipotesis
berdasarkan skor modus (skor paling banyak
menunjukkan bahwa praktik kerja industri tidak
muncul) dengan kategori sangat tinggi sebanyak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
14 responden (21,21%), kategori tinggi sebanyak
kesiapan kerja siswa Kelas XII Program Keahlian
52 responden (78,79%) dan kategori rendah dan
Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 3
sangat rendah sebanyak 0 responden (0,00%).
Yogyakarta. Hal ini didasarkan pada nilai t hitung
Sedangkan tingkat kesiapan kerja di industri
< t tabel (0,981 < 1,669) pada taraf signifikansi
berdasarkan skor rata-rata (mean) didapatkan skor
5% dan nilai probabilitas sebesar 0,05. Hasil
mean 55,18 dengan capaian 76,64% dari skor
tersebut menunjukkan bahwa Ho diterima dan Ha
ideal 72. Berdasarkan skor rata-rata (mean)
ditolak, sehingga praktik kerja industri tidak
tersebut menunjukkan bahwa tingkat kesiapan
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kerja di industri siswa Kelas XII Program
kesiapan kerja siswa kelas XII Program Keahlian
Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri
Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 3
3 Yogyakarta termasuk dalam kategori tinggi
Yogyakarta.
yaitu terletak pada interval 45 ≤ X < 58,5.
Dikarenakan hasil uji hipotesis pertama
menunjukkan bahwa praktik kerja industri tidak
Tingkat Kesiapan Kerja Mandiri
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
(Berwirausaha)
kesiapan kerja siswa, maka selanjutnya akan
Tingkat kesiapan kerja mandiri
dilakukan analisis lebih lanjut tentang pengaruh
(berwirausaha) berdasarkan skor modus (skor
praktik kerja industri terhadap kesiapan kerja
paling banyak muncul) dengan kategori sangat
tinggi sebanyak 13 responden (19,70%), kategori siswa. Kesiapan kerja siswa dikelompokkan
menjadi dua yaitu kesiapan kerja di industri dan
tinggi sebanyak 49 responden (74,24%), kategori
kesiapan kerja mandiri (berwirausaha).
rendah sebanyak 4 responden (6,06%) dan sangat
Berikut hasil analisis regresi ganda
rendah sebanyak 0 responden (0,00%).
menggunakan program SPSS, dengan variabel
Sedangkan tingkat kesiapan kerja mandiri
terikat (Y) kesiapan kerja di industri yang telah
(berwirausaha) berdasarkan skor rata-rata (mean)
dilakukan.
didapatkan skor mean 58,8 dengan capaian 73,5%
Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Ganda dengan
dari skor ideal 80. Berdasarkan skor rata-rata
Variabel Terikat (Y) Kesiapan Kerja di Industri
(mean) tersebut menunjukkan bahwa tingkat t hitung t tabel Kesimpulan
kesiapan kerja mandiri (berwirausaha) siswa 2,101 1,669 Signifikan

Kelas XII Program Keahlian Teknik Gambar Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai t
Bangunan SMK Negeri 3 Yogyakarta termasuk hitung > t tabel (2,101 > 1,669) pada taraf
dalam kategori tinggi yaitu terletak pada interval signifikansi 5% dan nilai probabilitas sebesar
50 ≤ X < 65. 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa praktik
10 Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Edisi ... Tahun 2017
kerja industri memiliki pengaruh yang signifikan Pengaruh Pengalaman di Bidang
terhadap kesiapan kerja di industri siswa kelas Kewirausahaan terhadap Kesiapan Kerja
XII Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan Siswa
SMK Negeri 3 Yogyakarta. Berdasarkan hasil uji hipotesis
Berikut hasil analisis regresi ganda menunjukkan bahwa pengalaman di bidang
menggunakan program SPSS, dengan variabel kewirausahaan memiliki pengaruh yang
terikat (Y) kesiapan kerja mandiri (berwirausaha) signifikan terhadap kesiapan kerja siswa Kelas
yang telah dilakukan. XII Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan
Tabel 3. Hasil Analisis Regresi Ganda dengan SMK Negeri 3 Yogyakarta. Hal ini didasarkan
Variabel Terikat (Y) Kesiapan Kerja Mandiri
pada nilai t hitung > t tabel (5,531 > 1,669) pada
(Berwirausaha)
t hitung t tabel Kesimpulan taraf signifikansi 5% dan nilai probabilitas
-0,060 1,669 Tidak Signifikan sebesar 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai t Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga pengalaman
hitung < t tabel (-0,060 < 1,669) pada taraf di bidang kewirausahaan memiliki pengaruh yang
signifikansi 5% dan nilai probabilitas sebesar signifikan terhadap kesiapan kerja siswa kelas
0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa praktik XII Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan
kerja industri tidak memiliki pengaruh yang SMK Negeri 3 Yogyakarta. Hasil penelitian ini
signifikan terhadap kesiapan kerja mandiri menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan
(berwirausaha) siswa kelas XII Program Keahlian dari pengalaman di bidang kewirausahaan
Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 3 terhadap kesiapan kerja siswa (kesiapan kerja di
Yogyakarta. industri dan kesiapan kerja mandiri atau
Dari hasil analisis terhadap hipotesis berwirausaha).
pertama dan analisis lebih lanjut jika kesiapan Selanjutnya akan dilakukan analisis lebih
kerja siswa dikelompokkan menjadi kesiapan lanjut tentang pengaruh pengalaman di bidang
kerja di industri dan kesiapan kerja mandiri kewirausahaan terhadap kesiapan kerja siswa.
(berwirausaha) menunjukkan hasil sebagai Kesiapan kerja siswa dikelompokkan menjadi dua
berikut: yaitu kesiapan kerja di industri dan kesiapan kerja
1. Praktik kerja industri tidak memiliki pengaruh mandiri (berwirausaha).
signifikan terhadap kesiapan kerja siswa yang Berikut hasil analisis regresi ganda
terdiri dari kesiapan kerja di industri dan menggunakan program SPSS, dengan variabel
kesiapan kerja mandiri (berwirausaha). terikat (Y) kesiapan kerja di industri yang telah
2. Praktik kerja industri memiliki pengaruh dilakukan.
signifikan terhadap kesiapan kerja di industri. Tabel 4. Hasil Analisis Regresi Ganda dengan
3. Praktik kerja industri tidak memiliki pengaruh Variabel Terikat (Y) Kesiapan Kerja di Industri
signifikan terhadap kesiapan kerja mandiri t hitung t tabel Kesimpulan
(berwirausaha). 4,187 1,669 Signifikan
Pengaruh Praktik Kerja .... (Nurdiana) 11
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai kesiapan kerja di industri dan kesiapan
t hitung > t tabel (4,187 > 1,669) pada taraf kerja mandiri (berwirausaha).
signifikansi 5% dan nilai probabilitas sebesar 2. Pengalaman di bidang kewirausahaan
0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa memiliki pengaruh signifikan terhadap
pengalaman di bidang kewirausahaan kesiapan kerja di industri.
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap 3. Pengalaman di bidang kewirausahaan
kesiapan kerja mandiri (berwirausaha) siswa memiliki pengaruh signifikan terhadap
kelas XII Program Keahlian Teknik Gambar kesiapan kerja mandiri (berwirausaha).
Bangunan SMK Negeri 3 Yogyakarta.
Berikut hasil analisis regresi ganda Pengaruh Praktik Kerja Industri dan
menggunakan program SPSS, dengan Pengalaman di Bidang Kewirausahaan
variabel terikat (Y) kesiapan kerja mandiri terhadap Kesiapan Kerja Siswa
(berwirausaha) yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil uji hipotesis
Tabel 5. Hasil Analisis Regresi Ganda dengan menunjukkan bahwa praktik kerja industri dan
Variabel Terikat (Y) Kesiapan Kerja Mandiri pengalaman di bidang kewirausahaan secara
(Berwirausaha) bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan
t hitung t tabel Kesimpulan terhadap kesiapan kerja siswa Kelas XII Program
5,420 1,669 Signifikan Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai 3 Yogyakarta. Hal ini didasarkan pada nilai F
t hitung > t tabel (5,420 > 1,669) pada taraf hitung > dari F tabel (16,841 > 3,14) pada taraf
signifikansi 5% dan nilai probabilitas sebesar signifikansi 5% dan nilai probabilitas 0,05.
0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa Besarnya sumbangan praktik kerja industri dan
pengalaman di bidang kewirausahaan pengalaman di bidang kewirausahaan secara
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap bersama-sama terhadap kesiapan kerja siswa
kesiapan kerja mandiri (berwirausaha) siswa sebesar 34,8%, sedangkan 65,2% ditentukan oleh
kelas XII Program Keahlian Teknik Gambar variabel lainnya yang tidak diteliti. Hasil
Bangunan SMK Negeri 3 Yogyakarta. penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh
Dari hasil analisis terhadap hipotesis yang signifikan dari praktik kerja industri dan
kedua dan analisis lebih lanjut jika kesiapan pengalaman di bidang kewirausahaan secara
kerja siswa dikelompokkan menjadi kesiapan bersama-sama terhadap kesiapan kerja siswa
kerja di industri dan kesiapan kerja mandiri (kesiapan kerja di industri dan kesiapan kerja
(berwirausaha) menunjukkan hasil sebagai mandiri atau berwirausaha).
berikut:
SIMPULAN DAN SARAN
1. Pengalaman di bidang kewirausahaan
Simpulan
memiliki pengaruh signifikan terhadap Berdasarkan hasil penelitian dan
kesiapan kerja siswa yang terdiri dari pembahasan, dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
12 Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Edisi ... Tahun 2017
1. Tingkat pengalaman praktik kerja industri Saran
siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Berdasarkan hasil penelitian dan
Gambar Bangunan SMK Negeri 3 Yogyakarta simpulan, maka peneliti dapat memberikan saran-
termasuk dalam kategori tinggi dengan nilai saran sebagai berikut:
rerata sebesar 68 dengan capaian 72,27%. 1. Bagi Sekolah
2. Tingkat kualitas pengalaman di bidang a. Pihak sekolah diharapkan dapat lebih
kewirausahaan siswa Kelas XII Program mengoptimalkan pelaksanaan praktik kerja
Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK industri siswa agar semua siswa dapat
Negeri 3 Yogyakarta termasuk dalam kategori memiliki tingkat pengalaman praktik kerja
sangat tinggi dengan nilai rerata sebesar 58,53 industri yang paling optimal yaitu sangat
dengan capaian 77,01%. tinggi.
3. Tingkat kesiapan kerja siswa Kelas XII b. Pihak sekolah diharapkan dapat lebih
Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan mengoptimalkan pelaksanaan pembelajaran
SMK Negeri 3 Yogyakarta termasuk dalam kewirausahaan agar semua siswa dapat
kategori tinggi dengan nilai rerata sebesar memiliki tingkat pengalaman di bidang
113,98 dengan capaian 74,99%. kewirausahaan yang paling optimal yaitu
4. Praktik kerja industri siswa Kelas XII Program sangat tinggi.
Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK c. Pihak sekolah harus mengupayakan
Negeri 3 Yogyakarta tidak memiliki pengaruh pelaksanaan pembelajaran yang selaras dengan
yang signifikan terhadap kesiapan kerja siswa, program keahlian siswa agar siswa dapat
tetapi memiliki pengaruh yang signifikan memiliki pengalaman di bidang kewirausahaan
terhadap kesiapan kerja siswa di industri. yang sesuai dengan bidangnya, sehingga
5. Pengalaman di bidang kewirausahaan siswa setelah lulus dari sekolah siswa dapat
Kelas XII Program Keahlian Teknik Gambar memanfaatkan pengalaman tersebut untuk
Bangunan SMK Negeri 3 Yogyakarta dapat bekerja mandiri atau berwirausaha.
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap 2. Bagi Peneliti Selanjutnya
kesiapan kerja siswa. Penelitian ini membahas tentang kesiapan
6. Praktik kerja industri dan pengalaman di kerja siswa yang dipengaruhi oleh faktor
bidang kewirausahaan siswa Kelas XII pengalaman praktik kerja industri dan
Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan pengalaman di bidang kewirausahaan. Peneliti
SMK Negeri 3 Yogyakarta secara bersama- selanjutnya diharapkan untuk meneliti faktor lain
sama memiliki pengaruh yang signifikan yang dapat mempengaruhi kesiapan kerja siswa.
terhadap kesiapan kerja siswa, dengan
sumbangan sebesar 34,8%.
Pengaruh Praktik Kerja .... (Nurdiana) 13
DAFTAR PUSTAKA Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Ayu Pangestuti. (2016). Pengaruh Pengalaman
Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian
Praktek Kerja Industri dan Prestasi Belajar
Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya.
Gambar Bangunan terhadap Kesiapan
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Kerja Siswa Kelas XI Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan SMK
Wardiman D. (1998). Pengembangan
Muhammadiyah Pakem Yogyakarta.
Sumberdaya Manusia Melalui Sekolah
Skripsi. UNY.Ditulis di belakang
Menengah Kejuruan (SMK). Jakarta:
SIMPULAN DAN SARAN, dengan
Depdikbud.
mengikuti gaya selingkung E-Journal,
seperti tercantum dalam Guideline jurnal
ini (yang meratifikasi APA Edisi Widyabakti Sabatari dan V. Lilik Hariyanto.
IV).Depdiknas. (2003). UU RI Nomor 20 (2013). Upaya Pembelajaran
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Kewirausahaan di SMK Potret Komitmen
Nasional. Jakarta. terhadap Standar Nasional Proses
Depdikbud. (1997). Keterampilan Menjelang Pendidikan dan Pembelajaran. Jurnal
2020 untuk Era Global. Jakarta. Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Djemari Mardapi (2008). Teknik Penyusunan (JPTK) FT UNY (Vol 21, Nomor 3). Hlm.
Instrumen Tes dan Nontes. Yogyakarta: 285-293.
Mitra Cendika.
Dwi Sapitri Iriani dan Soeharto. (2015). Evaluasi
Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Siswa
Kompetensi Keahlian Jasa Boga SMK N 3
Purworejo. Jurnal Pendidikan Teknologi
dan Kejuruan (JPTK) FT UNY (Vol 22,
Nomor 3). Hlm. 274-290.

Anda mungkin juga menyukai