Aktivitas Bisnis yang meliputi aktivitas perencanaan, pendanaan, investasi dan operasional.
Dalam setiap kegiatan perusahaan yang meliputi aktivitas perencanaan, pendanaan,
investasi dan operasional tersebut, dibuatkan laporan keuangan yang berisi informasi
mengenai masing masing kegiatan setiap aktivitas utama tersebut.
Metode dan teknik analisa laporan keuangan digunakan untuk menentukan dan mengukur
hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan, sehingga dapat diketahui perubahan-
perubahan dari masing-masing pos tersebut bila diperbandingkan dengan laporan dari
beberapa periode untuk satu perusahaan tertentu, atau diperbandingkan dengan alat-alat
pembanding lainnya.
Metode Analisis
1. Analisa Horizontal
Adalah analisa dengan mengadakan perbandingan laporan keuangan untuk beberapa
periode atau beberapa saat, sehingga akan diketahui perkembangannya
2. Analisa Vertikal
Apabila laporan keuangan yang dianalisa hanya meliputi satu periode atau satu saat saja
yaitu dengan memperbandingkan antara pos yang satu dengan pos lainnya dalam laporan
keuangan tersebut. Sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi
pada saat itu saja. Analisa vertikal disebut juga sebagai metode analisa yang statis karena
kesimpulan yang dapat diperoleh hanya untuk periode itu saja tanpa mengetahui
perkembangannya.
Tujuan dibuatnya laporan keuangan adalah untuk menyajikan informasi keuangan bagi
pihak pihak yang membutuhkan, baik dari pihak internal perusahaan maupun dari pihak
eksternal perusahaan.
Adanya metode dan teknik analisis laporan keuangan tersebut adalah untuk membuat agar
data lebih dimengerti, sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan
bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Dari masing-masing metode dan teknik analisis laporan keuangan tersebut, masing-masing
teknik dan metode analisis memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Sehingga pemilihan metode dan teknik analisis yang tepat dalam menganalisis
laporan keuangan pada setiap aktivitas perusahaan (perencanaan, pendanaan,
investasi dan operasional ) tersebut akan dapat menghasilkan informasi keuangan
yang akurat, tepat dan kredibel yang benar-benar dapat dipertanggungjawabkan
dalam menggambarkan aktivitas perusahaan.
Sehingga informasi keuangan tersebut dapat dipakai sebagai alat dan pertimbangan
dalam mengambil keputusan-keputusan penting terkait kebijakan yang akan diambil
oleh perusahaan yang dilakukan oleh para pihak pengambil keputusan
Suatu contoh, untuk aktivitas operasi yang meliputi kegiatan penelitian dan pengembangan
(litbang), pembelian, produksi, pemasaran, dan administrasi, kita ambil bagian produksi
sebagai contoh bahasan.
Untuk aktivitas produksi, maka metode analisis horizontal adalah metode yang paling
cocok/tepat dalam menggambarkan perkembangan aktivitas produksi ini. Karena dengan
metode analisis horizontal, laporan keuangan pada tahun ini akan dibandingkan dengan
laporan tahun-tahun sebelumnya, sehingga dapat diketahui perkembangan produksi setiap
tahunnya, apakah setiap tahun selalu berproduksi dalam jumlah tetap, atau selalu terjadi
kenaikan produksi.
Sedangkan untuk teknik analisis laporan keuangan, maka teknik yang paling tepat untuk
melakukan analisis terhadap kegiatan produksi adalah analisis rasio. Analisis rasio ini ada
bermacam-macam, yang berhubungan dengan kegiatan produksi yang menghasilkan
persediaan antara lain rasio rentabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan suatu perusahaan dalam mendapatkan laba . Perhatian ditekankan pada rasio
ini karena hal ini berkaitan erat dengan kelangsungan hidup perusahaan.
Rasio rentabilitas antara lain
Untuk aktivitas investasi, teknik analisis laporan keuangan yang paling sesuai antara lain
dengan analisis Return On Investment, yaitu merupakan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan yang akan digunakan untuk menutup investasi yang dikeluarkan.
Laba yang digunakan untuk mengukur rasio ini adalah laba bersih setelah pajak atau EAT
(Sutrisno, 2001:255).
Selain itu juga dengan menggunakan rasio Return On Assets, yaitu mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.
Dalam hal ini laba yang dihasilkan adalah laba sebelum bunga dan pajak atau EBIT (Sutrisno,
2001:254).Rasio ini dihitung dengan rumus = laba sebelum bunga dan pajak EBIT/total
aktiva X 100 %.