Tsarwatul Jannah FSH
Tsarwatul Jannah FSH
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Oleh:
TSARWATUL JANNAH
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum
Oleh:
TSARWATUL JANNAH
NIM. 107046102291
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
Hidayatullah Jakarta
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
Jakarta.
Tsarwatul Jannah
i
ABSTRAK
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah, taufiq,
Dalam proses penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari bahwa tidak sedikit
hambatan serta kesulitan yang penulis hadapi. Namun berkat kesungguhan hati dan
kerja keras serta dorongan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung
skripsi ini. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, penulis berterima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM., selaku Dekan Fakultas
Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bapak Mu’min Roup, S.Ag., M.A. sebagai Ketua
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Yang tanpa henti memberikan
dorongan dan semangat kepada penulis, serta dengan tulus ikhlas meluangkan
3. Bapak Drs. Djawahir Hejazziey. SH, MA. selaku dosen pembimbing skripsi
penulis, yang dengan sabar telah memberikan banyak masukan dan saran-saran
sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik. Semoga apa yang telah Bapak dan
Ibu ajarkan dan arahkan mendapat balasan dari Allah SWT. Amin.
iii
4. Kepada seluruh dosen dan civitas akademik Fakultas Syariah dan Hukum
ilmunya dengan ikhlas kepada penulis, serta para pengurus perpustakaan yang
5. Kepada Ayahanda dan Ibundaku tercinta, Sutaryo dan Elah Fadilah yang tidak
pernah mengenal kata lelah mencurahkan perhatian dan kasih sayangnya berupa
bimbingan dalam menuntunku menjadi pribadi yang lebih baik. Terima kasih
untuk semua waktu dan tiap doa yang selalu kau panjatkan untuk anakmu ini.
lelah dan kehabisan semangat. Bagi Tsarwah, tiada perhargaan paling terindah di
dunia ini selain melihat Umi dan Abi selalu tersenyum untuk Tsarwah. Doakan
selalu semoga anak pertamamu ini selalu menjadi pribadi yang baik, hamba
Allah yang baik, dan menjadi anak yang membanggakan kalian. Amiin. Ana
uhibbukuma fillah.
kakakmu dalam menempuh kuliah baik berupa semangat, canda tawa, serta
waktu. Terima kasih buat Hamzah, yang selalu boncengin teteh ke Kota Serang
ya Bang, jadi teteh ga perlu terlalu lama nyampe Serang karena mobil angkot
padarincang yang sangat lelet itu. Terima kasih buat Aisyah, yang telah banyak
menyadarkan teteh untuk selalu berani, berani berbicara, berani bertindak dan
adikku yang paling apik dan rajin ini, yang telah memberikan waktunya untuk
mengambil bagian teteh dalam membereskan pekerjaan rumah, teteh tahu bilah
juga sibuk, maaf ya bil… terimakasih juga untuk adik pangais bungsu dan
iv
bungsu Yusuf Haidar dan dedeng Muhammad Baqir Ismail yang keseharian
kalian bermain dan berantem, menjadi hiburan tersendiri buat teteh, tapi jangan
kebanyakan berantemnya ya sup..ya deng.. Teteh tuh sayaaaang tau sama kalian.
terkasih yang saat ini lebih dekat dengan-Mu dan semoga berada dalam
8. Terima kasih kepada teman-teman PS A 07, The Imah, Sisil, Disfa, Na Chan,
Tika, Nety, Fika, Tia, Desi, Mariam, Uus, Nur, Mpo Mia, Nindya, Ihsan, Aziz,
Budi, Badrun, Ali, Huda, Redy, Bukhoy, Taufik, Esa, Rizal, Teza dan semua
yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu. Semoga kebaikan dan
kesuksesan selalu ada dalam langkah kita bersama. Semoga selalu berada dalam
Ridha-Nya. Amiiiin… dan semoga persahabatan kita tidak mengenal waktu &
usia.
Akhir kata, penulis menghaturkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang turut berperan dalam proses penyelesaian tugas akhir penulis. Semoga karya ini
Tsarwatul Jannah
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN…………………………………………………. i
ABSTRAK……………………………………………………………………. ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .......................................... 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................... 7
D. Penelitian Terdahulu .................................................................... 8
E. Metode Penelitian ........................................................................ 9
F. Pedoman Penulisan ...................................................................... 11
G. Sistematika Penelitian ................................................................. 11
BAB II TINJAUAN TEORETIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
A. Permberdayaan Masyarakat ......................................................... 13
B. Sumber Daya Manusia (SDM) .................................................... 23
BAB III GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI CABANG
CILEGON DAN PROFIL KOTA CILEGON
A. Sejarah Berdiri dan Perkembangan BSM ...................................... 34
vi
BAB IV BANK SYARIAH MANDIRI DALAM PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT KOTA CILEGON
A. Analisis terhadap Peran Bank Syariah Mandiri dalam
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................. 80
B. Saran-saran ................................................................................. 81
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Cilegon….…………............................................................... 40
Jutaan Rupiah)…........……..................................................... 48
Jutaan Rupiah)......................................................................... 51
Tabel 4.1 Total Pembiayaan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha
viii
Tabel 4.5 Persentase instansi alokasi Pembiayaan BSM Cilegon Tahun
2011…………………………………...….............................. 58
2010…………………………………...….............................. 60
Tahun 2009…………….......................................................... 61
Tahun 2009.............................................................................. 64
Tahun 2009……………………………….............................. 66
ix
Tabel 4.17 Jumlah Kegiatan Usaha Kerajinan di Kecamatan Gorogol
x
BAB I
PENDAHULUAN
posisi sangat strategis dalam menjembatani kebutuhan modal kerja dan investasi
di sektor riil dengan pemilik dana. Dengan demikian, fungsi utama sektor
dalam konteks how to make money effective and efficient to increase economic
yang pesat khususnya sepanjang tiga dekade terakhir ini, baik di dunia
internasional maupun di Indonesia. Pada era modern ini, perbankan syariah telah
mayoritas muslim.2
Dalam kegiatan bank syariah dikenal nama pembiayaan atau yang biasa
kita sebut dengan nama kredit. Pembiayaan atau kredit merupakan salah satu
1
M. Syafi’i Antonio,dkk, Bank Syariah –Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan
ancaman, (Yogyakarta : Ekonisia 2006) h. 65
2
Permata Wulandari, “Komparasi Risiko Bank Syariah Versus Bank Konvensional” Artikel
diakses pada 13 Maret 2011 dari
http://vibizmanagement.com/journal/index/category/risk_management/14/
1
2
tugas pokok bank. Kegiatan pembiayaan secara umum pada bank syariah antara
tanpa pilihan (ijarah) atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas
barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina)3
Pembiayaan bank syariah yang merupakan salah satu tugas pokok bank
kepada nasabah yang membutuhkan modal usaha pada sektor tertentu. Sektor-
sektor itu bisa, sektor pertanian, perdagangan, industri pengolah dan lainnya
memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk peningkatan usaha,
nasabah. Nasabah dari bank syariah ini bukan hanya nasabah yang berkelas
ekonomi tinggi saja, tetapi juga nasabah yang berkelas menengah dan kecil.
3
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18478/5/Chapter%20I.pdf akses tanggal 13
Maret 2011
4
Muhammad syafi’i Antonio, Bank Syariah-dari Teori ke Praktik, (Jakarta : Gema Insani,
Press 2007) h. 160.
3
oleh struktur sosial yang adil).6 Jadi pemberdayaan ini bertujuan membentuk
5
Desi nasrida, Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat melalui Zakat (studi kasus masyarakat
pasai minang kabau perantauan), Skripsi FSH uin Jkt 2007 h.26-27
6
Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung: Refika Aditama,
2005)h. 60
4
informal (pedagang kaki lima, buruh, PRT, korban bencana alam, kerusuhan,
pengangguran, korban PHK, dll). Jumlah mereka akan bertambah ketika terjadi
yang tepat sasaran sangat diperlukan, Perlu difikirkan siapa yang sesungguhnya
untuk membangun, dengan demikian memberikan “kail jauh lebih tepat daripada
sebagai suatu pendekatan yang dipandang paling relevan, baik dalam tataran
7
Iskandar Adi Nuhung, Segitiga Emas : Pertanian, Kemiskinan, dan Kawasan Timur
Indonesia, (Jakarta: PT. Wahyu Promo Citra, 2010)h. 36
8
Desi nasrida, Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat melalui Zakat (studi kasus masyarakat
pasia minang kabau perantauan),Skripsi FSH uin Jkt 2007 h. 26
9
Ambar Teguh Sulistiyani, Kemitraan dan Model-mdel Pemberdayaan, Yogyakarta, Gava
Media, 2004, h. 76
5
Bank syariah Mandiri yang merupakan Bank Besar pelopor Bank Syariah,
juga merupakan Bank Syariah Besar di Kota Cilegon. Cilegon merupakan kota
yang memiliki potensi yang besar, akan tetapi tidak menutup kemungkinan, kota
ini tidak terlepas dari masalah kemiskinan dan pengangguran. Warga Kota
Jika dilihat dari potensi dan peluang kerja, di Kota Cilegon banyak
industri besar dan kecil yang dibangun. Dari data yang di peroleh di Dinas
hukum PT sebanyak 172, koperasi 24, perorangan 76, dan 3 perusahaan lainnya.
Adapun dilihat dari SIUP yang diterbitkan Pemkot Cilegon, untuk perusahaan
ekonomi masyarakat yang sudah berjalan sejak tahun 2002, menjadi unit
memberikan pelayanan terpadu dan profesional pada usaha mikro kecil (UKM),
program tersebut.
kepada masyarakat yang tidak berdaya. Ataupun Bank Syariah Mandiri memiliki
10
Journalism, “sistem pereknomian dan pendidikan kota cilegon” Artikel diakses pada 16
April 2011 dari http://fivejournalism.wordpress.com/2010/12/06/sistem-perekonomian-dan-
pendidikan-kota-cilegon/
7
1. Pembatasan Masalah
2. Perumusan Masalah
Dari pembatasan masalah di atas, maka masalah yang akan diteliti oleh
Dengan merujuk judul dari pembahasan ini serta latar belakang masalah,
maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Bank Syariah Mandiri
1. Bagi Penulis
perkuliahan.
kebijakan.
3. Bagi Masyarakat
D. Penelitian Terdahulu
Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2008. Kajian Skripsi
9
membahas tentang dalam bentuk apa Bank Syariah Mandiri berperan dalam
hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2007. Kajian Skripsi ini membahas
E. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Adapun yang menjadi objek penelitian adalah Bank Syariah Mandiri cabang
di Kota Cilegon, yang didukung oleh data dari statistik produk pembiayaan
Bank Syariah.
a. Sumber Data
10
data yang bersifat ilmiah dan teoritis. Data yang diperoleh tersebut
bagian pembiayaan.
Seluruh data yang penulis peroleh dari wawancara terhadap pegawai bank
telah didapatkan dari Bank Syariah Mandiri. Data yang diperoleh diolah dengan
F. Pedoman Penulisan
Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun
2007” yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah, Jakarta.
G. Sistematika Penulisan
BAB III berisi gambaran umum Bank Syariah Mandiri Cabang Cilegon dan
profil Kota Cilegon. Dalam bab ini, diuraikan tentang gambaran umum (sejarah
berdiri, perkembangan, Visi dan Misi,) dari Bank Syariah Mandiri, Profil Kota
Cilegon.
didapat dari hasil penelitian dan berisi saran-saran yang sesuai dengan permasalahan
yang diteliti.
BAB II
A. Pemberdayaan Masyarakat
Pembedayaan menurut bahasa berasal dari kata daya yang berarti tenaga
kemandirian. Kerja sama ini lazim dalam bentuk program yang dikelola
bersama oleh semua pihak yang terdiri dari: pihak pemerintah, swasta, dan
Masyarakat.2
tujuan, maka pemberdayaan menunjuk pada keadaan atau hasil yang ingin
1
Mubyarto, Membangun Sistim Ekonomi, Cet.I, Ygyakarta, BPFE, 2000, H. 263
2
Habiullah Jabbar, (ed). Keadilan, Pemberdayaan, dan Penanggulangan Kemiskinan,
(Jakarta: Balntika, 2004). Cet ke 1. H. 99
13
14
3
Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat- Kajian Strategis
Pembangunan Kesejahteraan Sosial & Pekerjaan Sosial, (Bandung : Refika Aditama 2005) h. 59-60
4
Bambang Sutrisno, dkk, (ed). Pemberdayaan Masyarakat dalam pengembangan ekonomi
kerakyatan dalam akses peran serta masyarakat, lebih jauh memahami community Development,
(Jakarta: ICSD, 2003), h. 133
15
luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama.5
sebuah tempat bersama yang bentuknya bisa berupa wilayah geografi seperti
kebutuhan tertentu seperti pada kasus rang tua yang memiliki anak dengan
kebutuhan khusus (cacat fisik) atau bekas para pengguna pelayanan kesehatan
mental.6
ada pada masyarakat terdekat.7 Jadi, pemetaan sosial ini membantu kita
5
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta, Balai
Pustaka, 2007), h. 721
6
Edi Suharto, Metodologi Pengembangan masyarakat-Jurnal Comdev, (Jakarta: BEMJ-PMI,
2004), vol 1, h. 3
7
Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat- Kajian Strategis
Pembangunan Kesejahteraan Sosial & Pekerjaan Sosial, h.81
16
menghasilkan nilai tambah yang tinggi dan pendapatan yang lebih besar.
harus ada perbaikan akses terhadap empat hal. Yaitu akses terhadap
masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu melepaskann diri dari
masyarakat.10
8
Erna erawati cholitim dan Juni Tamrin (ed), Pemberdayaan dan Refleksi Finansial Usaha
Kecil di Indonesia, Bandung, Yayasan Akita, 1997, h. 238
9
Gunawan Sumadiningrat, Pemberdayaan Masyarakat dan Jaringan Pengaman Sosial,
Jakarta,Gramedia Pustaka Utama, 1999, Cet.1, h. 66
10
Kusnadi, Pendidikan Keaksaraan; Filosofi. Strategi, Implementasi, (Jakarta: DEPDIKNAS,
2005)h. 220
17
nasional.
dua kata tersebut memiliki arti yang berbeda, namun dalam prakteknya antar
pilihan-pilihan.11
11
Nanih Mahendrawaty dan Agus A Sapei, Pengembangan Masyarakat Islam : Dari
Ideologi, Strategi sampai Tradisi, (Bandung: Rsda, 2001), h. 42
18
dari tanah, bangunan, mesin produksi dan alat-alat/ komponen produksi nyata
masalah yang paling banyak dihadapi oleh para pelaku perekonomian kecil
12
Michael Sheraden, Aset untuk Orang miskin: Perspektif Baru Usaha Pengentasan
Kemiskinan, (Jakarta: Raja Grafindo, 2006), h. 127 dan h. 134
13
Michael Sheraden, Aset untuk Orang miskin: Perspektif Baru Usaha Pengentasan
Kemiskinan, h. 135
19
makro
3. Aras Makro. Pendekatan ini disebut juga sebagai Strategi Sistem Besar
besar dari mereka adalah masyarakat yang tidak berdaya, harus terencana,
sistematis dan menyeluruh baik pada tataran makro, mezzo, dan mikro yang
15
Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat- Kajian Strategis
Pembangunan Kesejahteraan Sosial & Pekerjaan Sosial, h. 66-67
21
berskala usaha mikro, terutama yang masih berstatus keluarga miskin. Selain
16
New Life Options: Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Miikro, Kecil, dan Menengah.
17
Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat- Kajian Strategis
Pembangunan Kesejahteraan Sosial & Pekerjaan Sosial, h. 63-64
22
tertentu.
suatu masyarakat.
sejauh mana suatu kebijakan itu efektif, dan sejauh mana kebijakan
terkait.
18
Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat- Kajian Strategis
Pembangunan Kesejahteraan Sosial & Pekerjaan Sosial, h.127
23
semangat agar dapat keluar dari ketidakberdayaan mereka saat ini. Dengan
semangat ini, diharapkan menciptakan Sumber Daya Manusia yang tidak hanya
Dalam analisis mengenai sumber daya, dibedakan antara sumber daya fisik
atau sumber daya alam di satu pihak dan sumber daya manusia di pihak lain.
Yang pertama sedikit disebut sebagai faktor produksi yang pasif, sedangkan yang
Sumber daya manusia menurut bahasa ialah potensi manusia yang dapat
dikembangkan untuk proses produksi.21 Sebenarnya suku kata yang terdapat pada
sumber daya manusia, yaitu sumber, daya, dan manusia. Tidak ada satu katapun
yang sulit untuk dipahami, ketiga suku kata tentu mempunyai arti, dan semua
19
Edi Suharto, Pembangunan Kesejahteraan Sosial Dalam Perspektif Pekerjaan sosial,
dalam Buku Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat- Kajian Strategis
Pembangunan Kesejahteraan Sosial & Pekerjaan Sosial, (Bandung : Refika Aditama 2005), h.128
20
M. Dawam Rahardjo, Intelektual Intelegensia dan perilaku Politik Bangsa, (Bandung,
Mizan, 1993) Cet ke-1, h. 356
21
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h.1102
24
yang mudah dipahami apa artinya. Secara sederhana dapat dideffinisikan sebagai
daya yang bersumber dari manusia. Daya yang bersumber dari manusia ini dapat
atau kekuatan.22
kelezatan iman dan kehadiran Allah. Dari daya inilah lahir intuisi dan
indera keenam.
Apabila keempat daya itu digunakan dan ditingkatkan secara baik dan
maksimal, maka kualitas pribadi akan dapat mencapai puncaknya. Quraish Shihab
22
Buchori Zainun, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta, Gunung Agung, 1993), Cet
ke-2 h. 57
25
memandang manusia sebagai suatu kesatuan jasmani dan rohani. Oleh sebab itu,
kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh suatu bangsa, dapat dilihat
sebagai sinergistik antara kualitas rohani dan jasmani, yang dimiliki oleh setiap
Banyak fungsi yang terkait, dalam membuat manfaat manusia itu menjadi optimal
dalam kehidupan bersama. Oleh karena itu, kualifikasi SDM unggul terkait
23
Quraish Shihab,Membumikan Al-quran, (Bandung: Mizan, 1994) Cet ke-66, h. 281
24
Anggan Suhandana, Pendidikan Nasional Sebagai Instrumen Pengembangan Sumber Daya
Manusiadikutip dari Himpunan Makalah seminar Nasioonal SDM yang diselenggarakan oleh ICMI,
(Bandung: Mizan,1997 ), cet ke-3 h. 151
26
7. Memiliki keahlian jelas serta memiliki etos kerja dan disiplin tinggi
sumber daya bahkan sebagai sumber energi. Manusia tidak hanya berunsur
jumlah, seperti terkesan dari pengertian penduduk, tetapi juga mutu. Mutu ini
hasil penelitian lebih lanjut mengenai aspek biologi, arti penting unsur fisik
menonjol. Dikemukakan antara lain, bahwa pemasukan gizi atau nutrisi yang
kesatuan jasmani dan rohani yang pada dirinya terdapat daya untuk
25
Soedarsono dkk,Pendidikan akhlak dan ilmu jiwa jawa, (Jakarta, Proyek penelitian dan
pengkajian kebudayaan nnusantara (Javanologi) Direktorat Jendral Kebudayaan Departemen
pendidikan dan Kebudayaan, 1985), h. 23
26
M. Dawam Rahardjo,Iteletual Intelegensia dan perilaku Politik Bangsa, h. 355
27
Manusia ini dibekali oleh Tuhan dengan bebrapa potensi dasar, yang
hati-nurani (qalbu)
fisiknya kuat. Juga akan menjadi lemah karena potensi qalbunya rendah,
tapi bodoh atau cerdas tapi jahat, bahkan mungkin menjadikan manusia yang
kerohanian.27
1. Dimensi Kepribadian
2. Dimensi kreativitas
27
Muhammad Tholhah Hasan, Islam dan Masalah Sumber Daya Manusia, (Jakarta :
Lantarabora Press 2005) h. 106-107
29
3. Dimensi Produktivitas
waktu.
1. Kendala Struktural
28
Muhammad Tholhah Hasan, Islam dan Masalah Sumber Daya Manusia,h. 109-110
30
2. Kendala Kultural
berkualitas.
manusia ini membutuhkan strategi yang tepat, dan memerlukan jaringan yang
luas, melibatkan banyak pihak, baik kalangan birokrat, kalangan pemuka agama,
pengembangan sumber daya manusia yang baik memerlukan jaringan yang luas,
baik dari kalangan pendidikan, maupun seorang usahawan. Pikiran ini sejalan
29
Muhammad Tholhah Hasan, Islam dan Masalah Sumber Daya Manusia,h. 225-226
30
Muhammad Tholhah Hasan, Islam dan Masalah Sumber Daya Manusia,h. 110-111
32
masyarakat menjadi wirausaha. Karena kiat islam yang pertama dalam mengatasi
pelatihan, karena dengan pelatihan merupakan bekal yang amat penting ketika
akan memasuki dunia kerja. Upaya yang pertama membutuhkan bantuan seorang
usahawan.
miskin maka tidak mampu untuk menyekolahkan anaknya, dan anak yang bodoh
bukan hanya dilakukan melalui pendidikan formal, namun sampai saat ini
31
Ambar teguh Sulitiyani, Kemitraan dan Model-model Pemberdayaan , h. 204
33
berkepribadian.32
32
Muhammad Tholhah Hasan, Islam dan Masalah Sumber Daya Manusia,h. 227
BAB III
Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki
PT Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari
situasi tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain
Pada tanggal 31 juli 1999 PT. Bank Susila Bakti pun dimiliki PT.
Mandiri (Persero) Tbk.. Para perintis bank syariah pada bank tersebut
34
35
Mandiri (Persero).
resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1
November 1999.
PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang
nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah
1
Situs Resmi Bank Syariah Mandiri “Sejarah” Artikel diakses pada 16 Mei 2011 dari
http://www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/profil-perusahaan/sejarah
36
bertempat di Jl. SA. Tirtayasa No. 115 A Cilegon Banten. Bank Syariah
a. Visi
b. Misi
sehat.3
2
Wawancara Pribadi dengan Selani Syarif, 20 Juli 2011; Priatna Yusuf, 12 September 2011
3
Situs Resmi Bank Syariah Mandiri “Visi & Misi” Artikel diakses pada 16 Mei 2011 dari
http://www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/visi-dan-misi/
37
Kramatwatu.
Drs. H. Tb. Rifai Halir sebagai Pejabat Walikota Cilegon dan H. Zidan Rivai
Sebagai kota yang berada di ujung barat Pulau Jawa, Kota Cilegon
4
Situs Resmi Kota Cilegon, “Sejarah” Artikel diakses pada 16 Mei 2011,
http://www.cilegon.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=41&Itemid=34
39
Serang)
Serang)
5
Situs Resmi Kota Cilegon, “Kondisi Geografis” Artikel diakses pada 16 Mei 2011, dari
http://www.cilegon.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=45&Itemid=2
40
Tabel 3.1
Purwakarta
Pulomerak
Ciwandan
Citangkil
Jombang
Cilegon
Cibeber
Jumlah
Grogol
No Jenis Penggunaan Lahan
6
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cilegon, Cilegon Dalam Angka, h. 8
7
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cilegon, Cilegon Dalam Angka, h. 4
41
Cilegon, yakni Kecamatan Pulomerak dan Grogol. Akan tetapi Kota cilegon
kecamatan.
42
sebagai pusat syiar Islam masih bertahan hingga saat ini. Hal ini terlihat dari
tertentu.
budaya dan agama masyarakat Cilegon. Secara sederhana hal ini terlihat dari
sarana perkotaan.
tahun 2010 sebesar 374,5 jiwa dengan komposisi 191,7 laki-laki dan 182,7
daerah ini adalah menjadi kota industri, perdagangan dan jasa. Hal ini dapat
dilihat dari hasil pendataan yang dilakukan, yang menunjukkan bahwa ketiga
8
Situs Resmi Kota Cilegon, “Selayang Pandang” Artikel diakses pada 16 Mei 2011,
http://www.cilegon.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=10&Itemid=41
44
sektor ini mampu menyerap tenaga kerja paling dominan di daerah ini.
industri ada sebanyak 23,01 persen, perdagangan 29,14 persen dan Jasa
16,71 persen.
banyak faktor. Yang paling berperan adalah alih guna fungsi lahan pertanian
menjadi lahan industri dan perumahan. Alih fungsi lahan tersebut merupakan
pengetahuan tentang budi daya pertanian dan teknologi yang dikuasai petani
sehingga nilai tambah sektor ini masih sangat rendah. Hal tersebut juga
9
Badan Pusat Statistik Kota Cilegon, Statistik Sosial kota Cilegon Tahun 2009 ,h. 66-67
45
primer, sektor sekunder dan sektor tersier. Dari ketiga sektor tersebut
1. Potensi Industri
diantaranya adalah baja konstruksi, pipa baja, plat baja, perkakas rumah
10
Badan Pusat Statistik Kota Cilegon, Statistik Sosial kota Cilegon Tahun 2009 ,h. 66-68
46
memasarkan produknya.
lain.
2. Potensi Kepelabuhanan
3. Potensi Pariwisata
Salah satu objek wisata yang telah dikelola secara baik dan didukung
11
Situs Resmi Kota Cilegon, “Kondisi Ekonomi” Artikel diakses pada 16 Mei 2011,
http://www.cilegon.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=36&Itemid=50
48
Cilegon
antara bank dan nasabah. Bank membeli barang yang dibutuhkan dan
Tabel 3.2
Juta di Tahun 2009 menjadi Rp. 184.750 juta pada tahun 2010.
12
Wawancara Pribadi dengan Pak Jati Kurniawan, 14 September 2011
49
Tabel 3.3
Juta di Tahun 2009 menjadi Rp. 238.911 Juta pada tahun 2010.
di mana dana dari bank merupakan bagian dari modal usaha nasabah dan
13
Wawancara Pribadi dengan Pak Jati Kurniawan, 14 September 2011
50
Tabel 3.4
Juta di Tahun 2009 menjadi Rp. 160.133 Juta pada tahun 2010.
Tabel 3.5
14
Wawancara Pribadi dengan Pak Jati Kurniawan, 14 September 2011
15
Wawancara Pribadi dengan Pak Jati Kurniawan, 14 September 2011
51
4.667 Juta di Tahun 2009 menjadi Rp. 18.120 Juta pada tahun 2010.
Tabel 3.6
Juta di Tahun 2009 menjadi Rp. 24.724 Juta pada tahun 2010.
16
Wawancara Pribadi dengan Pak Jati Kurniawan, 14 September 2011
52
meningkat lagi.
BAB IV
KOTA CILEGON
satu contoh, Kecamatan Pulomerak yang secara geografis lebih dekat dengan
laut, membuat masyarakat di daerah ini berprofesi sebagai nelayan. Contoh lain
karena di Kota Cilegon terdapat perusahaan Baja besar yakni Krakatau Steel.
masyarakat Cilegon, hal itu terbukti berdasarkan hasil survei angkatan kerja
nasional (Sakernas) 2010, Sektor industri menyerap tenaga kerja terbesar kedua
1
Badan Pusat Statistik Kota Cilegon, Cilegon Dalam Angka, (Cilegon:Dinas Kependudukan
dan Teknil Sipil, 2011), h. 39
53
54
profesi pekerjaan masyarakat kota Cilegon. Akan tetapi ada profesi yang tidak
tergantung pada keadaan geografis, Yaitu perdagangan. Hal tersebut juga terbukti
profesi pada sektor ini menyerap paling banyak tenaga kerjadi kota Cilegon,
peran Bank Syariah selaku lembaga keuangan menjadi solusinya. Solusi dalam
Tabel 4.1
Total Pembiayaan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah Kota Cilegon
Tahun 20103
No Bulan Pembiayaan
1 Januari 252
2 Februari 286
3 Maret 305
4 April 322
5 Mei 344
6 Juni 377
7 Juli 392
8 Agustus 415
9 September 442
10 Oktober 463
11 November 497
12 Desember 552
Sumber: Statistik Perbankan Syariah Januari – Desember 2010
2
Pusat Statistik Kota Cilegon, Cilegon Dalam Angka, h. 39
3
Bank Indonesia, Statistik Perbankan Syariah Edisi Januari-Desember 2010, (Jakarta:
Dierektorat Bank Indonesia, 2010)
55
untuk semua segmen usaha sebesar Rp. 23, 97 tliriun, meningkat sebesar Rp.
7,91 Triliun atau tumbuh 49,21% dibanding total pembiayaan Rp. 16,06 Triliun
di Tahun 2009.
Tabel 4.2
Komposisi pembiayaan per segmen usaha selama tahun 2010 adalah Rp8,00
triliun untuk pembiayaan korporasi dengan porsi 33,38%. Porsi tersebut menurun
sebesar 31,10%. Pembiayaan usaha mikro dan kecil di tahun 2010 sebesar
tahun 2010 sebesar Rp6,81 triliun dengan porsi 28,42%, meningkat dibandingkan
4
Bank Syariah Mandiri, Laporan Tahunan 2010, h. 63
56
Tabel 4.3
Sementara itu pada Bank Syariah Mandiri Cabang Cilegon, pembiayaan per
akad sebesar Rp. 399.081 Juta. untuk jenis Pembiayaan Murabahah dengan porsi
Tahun 2010 sebesar 38,14% ,menurun dibanding Tahun 2009 dengan porsi
dibanding porsi di Tahun 2009 dengan porsi 21,47%. Pembiayaan Ijarah pada
Tahun 2010 menurun dari Tahun 2009, yaitu menjadi 1,17% dari 2,89%.
Sedangkan porsi Pembiayaan Qard di Tahun 2010 3,94% meningkat dari porsi
5
Bank Syariah Mandiri, Laporan Tahunan 2010, h. 63
57
Tabel 4.4
ada yang Mikro, atau dengan kata lain BSM Cilegon tidak memberikan
lemah. BSM Cilegon hanya memberikan modal kerja kepada perusahaan atau
instansi minimal yang berbentuk CV. Akan tetapi BSM Cilegon tetap memberi
solusi bagi masyarakat ekonomi lemah ini dengan menjadi anggota salah satu
6
Wawancara Pribadi dengan Jati Kurniawan, Cilegon, 14 September 2011
7
Wawancara Pribadi dengan Jati Kurniawan, Cilegon, 14 September 2011
58
Tabel 4.5
Instansi persentase
Koperasi 60
CV 25
Yayasan 10
LK lainnya 5
Sumber : Bank Syariah Mandiri Cilegon
Solusi lainnya apabila nasabah tidak mau melalui koperasi, maka BSM akan
Pembiayaan Ijarah Bank Syariah Mandiri dalam bentuk produk BSM Implan.
tersebar di kota Cilegon Dalam pembiayaan ini, BSM telah bekerjasama dengan
Dilihat dari data di atas, Bank syaraiah Mandiri jenis Pembiayaan akad
8
Wawancara Pribadi dengan Muhammad Sulhan Fauzi, 18 Agustus 2011
9
Wawancara Pribadi dengan Selani Syarif, 20 Juli 2011; Widda Ulinuha, 22 Juli 2011; Jati
Kurniawan 14 September 2011
10
Wawancara Pribadi dengan Jati Kurniawan, Cilegon, 14 September 2011
59
Kota Cilegon
menarik sesuai dengan risiko yang diterima.11 Dengan kata lain, BSM pada
Cilegon. Karena tenaga pekerja masyarakat Kota Cilegon terbesar ialah pada
sektor perdagangan yang merupakan ekspansi bisnis, dan juga sektor industri.
11
Bank Syariah Mandiri, Laporan Tahunan 2010, h. 65
60
Tabel 4. 6
Persentase (%)
No Lapangan Pekerjaan Utama
2009 2010
1 Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Pemburuan dan Perikanan 4,53 4,25
2 Pertambangan dan Penggalian 0,75 1,14
3 Industri 23,01 23,76
4 Listrik, Gas dan Air Bersih 0,67 0,68
5 Konstruksi 7,56 9,32
6 Perdagangan, Rumah makan, dan Jasa Akomodasi 29,14 26,90
7 Transportasi, Pergudangan, dan Komunikasi 14,28 11,99
8 Lembaga Kauangan, Real Estate, Persewaan & Jasa Penuh 3,33 4,27
9 Jasa Kemasyarakatan, Sosial, dan Perorangan 16,71 17,67
Jumlah 100,00 100,00
Sumber: Sakernas 2009, 2010; Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cilegon
Di bawah ini akan dijelaskan keadaan ekonomi dari sudut pandang eksistensi
sektor perdagangan dan sektor industri masyarakat Kota Cilegon per Kecamatan.
1. Kecamatan Cibeber
12
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cilegon, Cilegon dalam Angka 2011, h. 52
61
Tabel 4.7
Pekerjaan
Transpo TNI
N Pet Kon Perda Jasa
Kelurahan Nela Indu rtasi/ /
o Petani ern struk ganga PNS Lainn
yan stri Komuni PO
ak si n ya
kasi LRI
1 Bulakan 2506 2 2 - - 15 - 13 - 949
2 Cikerai 200 5 - - - 29 - 3 - 455
3 Kalitimbang 73 15 - - - 75 142 54 3 1467
4 Karangasem - - - - - 742 - 49 21 511
5 Cibeber 98 76 - - - 193 - 135 - 3397
6 Kedaleman 462 - - - - 1156 - 63 - 1263
Jumlah 3339 98 2 - - 2210 142 317 24 8042
Sumber: Monografi Kelurahan
Tabel 4.8
13
Badan Pusat Statistik Kota Cilegon, Kecamatan Cibeber dalam Angka, h. 17-18
14
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cilegon, Kecamatan Cibeber dalam Angka 2010 ,h. 29
62
2. Kecamatan Jombang
bawah ini:
Tabel 4. 9
Pekerjaan
Ko Transp
N Nel TNI/ Jasa
Kelurahan Peter Indust nstr Perdag ortasi/
o Petani aya PNS POL Lain
nak ri uks angan Komu
n RI nya
i nikasi
Jombang
1 - 18 - 3443 - 427 189 624 - 136
Wetan
2 Masigit 281 22 - 1621 - 604 176 169 - 156
Panggung
3 249 27 - 783 - 329 284 157 3 206
Rawi
Gedong
4 483 18 - 284 - 105 58 103 21 79
Dalem
5 Sukmajaya 175 24 - 4872 - 2593 68 89 - 331
Jumlah 1188 109 - 11003 - 4053 775 1142 221 908
Sumber: Monografi Kelurahan
ini, yaitu sebanyak 4053. Setelah bidang industri yaitu 11.003 orang. Para
pedagang ini tersebar pada 1706 warung dan 1062 warung kaki lima.
15
Badan Pusat Statistik Kota Cilegon, Kecamatan Jombang dalam Angka, h. 19-20
63
Tabel 4.10
ini hanya terdapat industri berskala menengah, kecil, dan rumah tangga. Hal
Tabel 4.11
16
Badan Pusat Statistik Kota Cilegon, Kecamatan Jombang dalam Angka, h.38
17
Badan Pusat Statistik Kota Cilegon, Kecamatan Jombang dalam Angka, h.41
64
3. Kecamatan Cilegon
Tabel 4.12
Pekerjaan
TN
N Pet Kon Perda Transp I/ Jasa
Kelurahan Nela Indu
o Petani ern stru ganga ortasi/ PNS PO Lain
yan stri
ak ksi n Komun LR nya
ikasi I
1 Bagendung 687 3 414 18 36 47 38 2 268
2 Ciwedus - 16 - 2 63 98 116 26 1 715
3 Bendungan 33 18 - 65 51 521 119 49 5 123
4 Ciwaduk - - - - 37 234 46 187 9 774
5 Ketileng 3 4 - 166 - 414 176 39 7 551
Jumlah 723 41 - 647 169 1336 504 339 24 2431
Sumber: Monografi Kelurahan
18
Badan Pusat Statistik Kota Cilegon, Kecamatan Cilegon dalam Angka, h. 26-27
65
Tabel 4.13
Tabel 4.14
N Rumah
Kelurahan Besar Sedang Kecil
o Tangga
1 Bagendung - - - 177
2 Ciwedus - - 9 11
3 Bendungan - - 16 16
4 Ciwaduk - - 2 1
5 Ketileng - - 7 4
Jumlah - - 34 199
Sumber: Monografi Kelurahan
19
Badan Pusat Statistik Kota Cilegon, Kecamatan Cilegon dalam Angka, h. 63
20
Badan Pusat Statistik Kota Cilegon, Kecamatan Cilegon dalam Angka, h. 65
66
4. Kecamatan Gerogol
Tabel 4.15
Pekerjaan
No Kelurahan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1
Kotasari 308 2 3 398 188 344 29 49 7 18 8 134
2
Grogol 185 5 4 191 162 97 22 13 2 4 3 92
3
Rawa. A 85 4 27 1500 485 371 39 498 16 16 13 176
4
Gerem 920 6 276 789 658 492 136 281 11 72 37 542
Jumlah 1728 17 310 2878 1493 1304 226 841 36 110 61 944
Sumber: Monografi Kelurahan
Ket :
1 : Petani / Pekebun
2 : Peternak
3 : Nelayan
4 : Industri
5 : Konstruksi
6 : Perdagangan
7 : Transportasi / Komunikasi
8 : PNS
9 : TNI / POLRI
10 : Keuangan
11 : Pertambangan dan Galian
12 : Listrik, Gas, Air dan Jasa Lainnya
21
Badan Pusat Statistik Kota Cilegon, Kecamatan Grogol dalam Angka, h. 18-19
67
Tabel 4.16
N Sedan Rumah
Kelurahan Besar Kecil
o g Tangga
1 Kotasari 8 3 17 14
2 Grogol - 4 7 9
3 Rawa. A 8 3 11 9
4 Gerem 30 3 19 7
Jumlah 46 13 54 39
Sumber: Monografi Kelurahan
22
Badan Pusat Statistik Kota Cilegon, Kecamatan Grogol dalam Angka, h. 57
68
Tabel 4.17
23
Badan Pusat Statistik Kota Cilegon, Kecamatan Grogol dalam Angka, h. 59-60
69
Tabel 4.18
Jumlah Toko/ Warung dan Pedagang Kaki Lima di Kecamatan Grogol Tahun
200924
5. Kecamatan Purwakarta
Tabel 4.19
Pekerjaan
Transpo TN
N Pet Ne Kon Perda Jasa
Kelurahan Indu rtasi/ I/
o Petani ern lay struk ganga PNS Lainn
stri Komuni PO
ak an si n ya
kasi LRI
1 Ramanuju - - - 598 - 347 - 98 17 19
2 Kebondalem 85 - - 4 45 156 157 285 640 47
3 Purwakarta 96 17 7 172 99 178 15 115 3 517
4 Tegalbunder 90 - 1 - - 83 13 65 - 61
5 Pabean 171 - - 180 - 51 50 69 1 180
6 Kotabumi 19 3 4 1 - 151 48 240 13 42
Jumlah 461 20 12 955 144 966 283 841 675 866
Sumber: Monografi Kelurahan
24
Badan Pusat Statistik Kota Cilegon, Kecamatan Grogol dalam Angka, h. 61
25
Badan Pusat Statistik Kota Cilegon, Kecamatan Purwakarta dalam Angka, h. 16-17
70
Kemudian bidang indusri menyusul sebanyak 955 orang. Para pedagang ini
bekerja pada warung-warung maupun warung kaki lima yang tersebar per
di bawah ini:
Tabel 4.20
26
Badan Pusat Statistik Kota Cilegon, Kecamatan Purwakarta dalam Angka, h. 36
71
Tabel 4.21
N Rumah
Kelurahan Besar Sedang Kecil
o Tangga
1 Ramanuju 3 - - -
2 Kebondalem - - 3 -
3 Purwakarta - - - -
4 Tegalbunder - - 2 -
5 Pabean - - - -
6 Kotabumi - - 1 1
Jumlah 3 - 6 1
Sumber: Monografi Kelurahan
6. Kecamatan Pulomerak
orang.
27
Badan Pusat Statistik Kota Cilegon, Kecamatan Purwakarta dalam Angka, h. 39
72
Tabel 4.22
Pekerjaan
Tabel 4.23
28
Badan Pusat Statistik Kota Cilegon, Kecamatan Pulomerak dalam Angka, h. 21-22
29
Badan Pusat Statistik Kota Cilegon, Kecamatan Pulomerak dalam Angka, h. 39
73
7. Kecamatan Citangkil
ini:
Tabel 4.24
Pekerjaan
N TNI
Kelurahan Nel Kons Transp Jasa
o Peter Indus Perdag /
Petani aya truks ortasi/ PNS Lainn
nak tri angan PO
n i Komu ya
LRI
nikasi
1 Deringo 1800 - - 395 186 153 - 23 2 -
2 Lebak Denok 2841 166 - 786 322 152 - 65 2 -
3 Taman Baru 300 37 - 495 200 187 - 98 1 -
4 Citangkil 31 - - 128 63 608 2730 301 21 -
5 Kebonsari 644 30 - 2205 39 2322 35 187 4 12
6 Warnasari 28 2 2 871 45 328 - 181 55 32
7 Samangraya 252 - 10 217 15 108 - 79 2 -
Jumlah 5896 235 12 5097 870 3858 2765 934 87 8042
Sumber: Monografi Kelurahan
cukup bagi masyarakat di kecamatan ini untuk menyerap tenaga kerja paling
banyak, yaitu 5896 orang. Diikuti pekerjaan pada sektor industri sebanyak
30
Badan Pusat Statistik Kota Cilegon, Kecamatan Citangkil dalam Angka, h. 28-29
74
Tabel 4.25
N Rumah
Kelurahan Besar Sedang Kecil
o Tangga
1 Deringo - 1 1 5
2 Lebak Denok - 1 2 10
3 Taman Baru - - - -
4 Citangkil - - 9 9
5 Kebonsari 1 3 7 15
6 Warnasari 43 5 21 7
7 Samangraya - - - -
Jumlah 44 10 40 46
Sumber: Monografi Kelurahan
ketiga, yaitu sebnayak 3858 orang. Yang tersebar dalam 1245 warung/toko
Tabel 4.26
Jumlah Toko/ Warung dan Pedagang Kaki Lima di Kecamatan Citangkil
Tahun 200932
31
Badan Pusat Statistik Kota Cilegon, Kecamatan Citangkil dalam Angka, h.74
32
Badan Pusat Statistik Kota Cilegon, Kecamatan Citangkil dalam Angka, h. 72
75
8. Kecamatan Ciwandan
Tabel 4.27
Pekerjaan
N TNI
Kelurahan Nel Kons Transp Jasa
o Petan Peter Industr Perdag /
aya truks ortasi/ PNS Lainn
i nak i angan PO
n i Komu ya
LRI
nikasi
1 Gunungsugih 176 17 8 2015 13 350 60 48 1 1525
2 Kepuh 385 45 24 308 21 375 65 26 - 50
3 Randakari 25 5 5 275 12 300 72 28 - 15
4 Tegalratu 52 7 8 20 13 401 198 147 5 114
5 Banjarnegara 67 32 7 239 12 138 69 46 - 587
6 Kubangsari 67 5 7 790 10 548 75 29 1 74
Jumlah 772 111 53 3647 81 2112 539 324 7 2365
Sumber: Monografi Kelurahan
33
Badan Pusat Statistik Kota Cilegon, Kecamatan Ciwandan dalam Angka, h. 17-18
76
Tabel 4.28
Rumah
No Kelurahan Besar Sedang Kecil
Tangga
1 Gunungsugih 9 3 3 2
2 Kepuh 9 3 4 4
3 Randakari 2 2 3 3
4 Tegalratu 8 3 5 5
5 Banjarnegara - - - 648
6 Kubangsari - - 2 3
Jumlah 3 - 6 1
Sumber: Monografi Kelurahan
besar yang mudah mendapatkan suntikan modal dari bank. Mestilah ada juga
hanya yang bekategori besar saja, meskipun di Cilegon terdapat pabrik baja
besar. Tetapi industri kecil yang relatif susah mendapatkan suntikan modal dari
pada dua bidang ini, maka alangkah lebih baiknya, pekerjaan pada bidang lebih
Dengan pengoptimalan pada sektor ini, maka akan menyerap lebih banyak
masyarakat khususnya masyarakat yang tidak berdaya ke arah yang lebih baik
1. Sektor Pertanian
35
Badan Pusat Statistik Kota Cilegon, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota
Cilegon Tahun 2009, h. 60
78
sorotan para investor untuk berinvestasi pada sektor ini di Kota Cilegon.
sektor ini36. Alasan lain mengapa Bank Syariah Mandiri cabang Cilegon
tidak memberikan pembiayaan pada sektor ini ialah karena sektor ini
merupakan sektor yang berisiko tinggi, yaitu tidak dapat ditebaknya hasil
2. Sektor perdagangan
sektor perdagangan ialah karena sektor ini merupakan sektor ekonomi yang
36
Wawancara pribadi dengan Muhammad Sulhan Fauzi, Cilegon, 18 Agustus 2011
37
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cilegon, Poduk Domestik Bruto (PDRB) Kota Cilegon
2009, h. 65
79
hasilnyapun perdagangan ada yang kecil, menengah, dan besar. Begitu juga
di Cilegon.
pengajuan pembiayaan di atas Rp. 50 Juta. Itu berarti BSM Cilegon belum
tersebut karena BSM Cilegon masih belum mau mengambil risiko tersebut39,
biasanya di bawah Rp. 50 Juta tidak perlu dijelaskan kepada Bank apa
mikro, akan tetapi pembukaan produk mikro akan menjadi target BSM
38
Wawancara Pribadi dengan Selani Syarif, 20 Juli 2011; Widda Ulinuha, 22 Juli 2011;
Muhammad Sulhan Fauzi 18 Agustus 2011, Jati Kurniawan 14 September 2011
39
Wawancara Pribadi dengan Muhammad Sulhan Fauzi, Cilegon, 18 Agustus 2011
40
Wawancara Pribadi dengan Widda Ulinuha, Cilegon, 22 juli 2011
41
Wawancara Pribadi denganJati Kurniawan, Cilegon, 14 September 2011
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kota Cilegon ialah Sektor Perdagangan dan Sektor Industri. Kota Cilegon
yang bermisi pembangunan menjadi kota industri, perdagangan dan jasa ini
terbukti dari banyaknya tenaga kerja yang terserap dari sektor industri dan
80
81
mengembangkan daerahnya.
B. Saran
Cilegon.
DAFTAR PUSTAKA
Alvi Shidqi “Peran Bank Syariah Mandiri Bagi Pengembangan Ekonomi Masyarakat
Di Bukittinggi” (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008)
Cholitim, Erna erawati dan Juni Tamrin (ed), Pemberdayaan dan Refleksi Finansial
Usaha Kecil di Indonesia, Bandung, Yayasan Akita, 1997
Hasan, Muhammad Tholhah. Islam dan Masalah Sumber Daya Manusia, Jakarta :
Lantarabora Press 2005
Michael Sheraden. Aset untuk Orang miskin: Perspektif Baru Usaha Pengentasan
Kemiskinan, Jakarta: Raja Grafindo, 2006
New Life Options: Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Miikro, Kecil, dan Menengah.
Rahardjo, M. Dawam. Intelektual Intelegensia dan perilaku Politik Bangsa,
Bandung, Mizan, 1993. Cet ke-1
87
88
Soedarsono dkk,Pendidikan akhlak dan ilmu jiwa jawa, Jakarta, Proyek penelitian
dan pengkajian kebudayaan nnusantara (Javanologi) Direktorat Jendral
Kebudayaan Departemen pendidikan dan Kebudayaan, 1985
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai
Pustaka, 2007
Zainun, Buchori. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, Gunung Agung, 1993,
Cet ke-2
89
Hasil Wawancara
Wawancara Pribadi dengan Widda Ulinuha selaku Customer Service. Cilegon. 22 Juli
2011
Literatur Internet
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cilegon, Cilegon Dalam Angka Tahun 201
1
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cilegon, Statistik Sosial kota Cilegon Tahun 2009
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cilegon, Kecamatan Cibeber dalam Angka Tahun
2010
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cilegon, Kecamatan Jombang dalam Angka Tahun
2010
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cilegon, Kecamatan Cilegon dalam Angka Tahun
2010
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cilegon, Kecamatan Grogol dalam Angka Tahun
2010
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cilegon, Kecamatan Purwakarta dalam Angka
Tahun 2010
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cilegon, Kecamatan Pulomerak dalam Angka
Tahun 2010
90
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cilegon, Kecamatan Citangkil dalam Angka
Tahun 2010
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cilegon, Kecamatan Ciwandan dalam Angka
Tahun 2010
Bank Indonesia, Statistik Perbankan Syariah Edisi Januari 2010, Jakarta: Dierektorat
Bank Indonesia, 2010
Bank Indonesia, Statistik Perbankan Syariah Edisi Maret 2010, Jakarta: Dierektorat
Bank Indonesia, 2010
Bank Indonesia, Statistik Perbankan Syariah Edisi April 2010, Jakarta: Dierektorat
Bank Indonesia, 2010
Bank Indonesia, Statistik Perbankan Syariah Edisi Mei 2010, Jakarta: Dierektorat
Bank Indonesia, 2010
Bank Indonesia, Statistik Perbankan Syariah Edisi Juni 2010, Jakarta: Dierektorat
Bank Indonesia, 2010
Bank Indonesia, Statistik Perbankan Syariah Edisi Juli 2010, Jakarta: Dierektorat
Bank Indonesia, 2010
Bank Indonesia, Statistik Perbankan Syariah Edisi Agustus 2010, Jakarta: Dierektorat
Bank Indonesia, 2010
Journalism, “sistem perekonomian dan pendidikan kota cilegon” Artikel diakses pada
16 April 2011 dari http://fivejournalism.wordpress.com/2010/12/06/sistem-
perekonomian-dan-pendidikan-kota-cilegon/
Situs Resmi Bank Syariah Mandiri “Sejarah” Artikel diakses pada 16 Mei 2011 dari
http://www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/profil-
perusahaan/sejarah
Situs Resmi Bank Syariah Mandiri “Visi & Misi” Artikel diakses pada 16 Mei 2011
dari http://www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/visi-dan-misi/
Situs Resmi Kota Cilegon, “Sejarah” Artikel diakses pada 16 Mei 2011, dari
http://www.cilegon.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=4
1&Itemid=34
Situs Resmi Kota Cilegon, “Kondisi Geografis” Artikel diakses pada 16 Mei 2011,
dari
http://www.cilegon.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=4
5&Itemid=2
Situs Resmi Kota Cilegon, “Selayang Pandang” Artikel diakses pada 16 Mei 2011,
dari
http://www.cilegon.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1
0&Itemid=41
Situs Resmi Kota Cilegon, “Kondisi Ekonomi” Artikel diakses pada 16 Mei 2011,
dari
http://www.cilegon.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=3
6&Itemid=50
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18478/5/Chapter%20I.pdf akses
tanggal 13 Maret 2011
Lampiran I
Wawancara yang telah saya lakukan di Bank Syariah Mandiri Cabang Cilegon, ialah dengan:
1. Muhammad Sulhan Fauzi, selaku Kepala Cabang Bank Syariah Mandiri Cabang Cilegon,
pada tanggal 18 Agustus 2011
2. Selani Syarif, selaku Pelaksana Marketing Support Bank Syariah Mandiri Cabang Cilegon,
pada tanggal 20 Juli 2011
3. Priatna Yusuf, selaku pelaksana SDI Bank Syariah Manidir Cabang Cilegon, pada tanggal
12 September 2011
4. Jati Kurniawan, selaku Pelaksana bagian Administrasi Bank Syariah Mandiri Cabang
Cilegon, pada tanggal 14 September 2011
5. Widda Ulinuha, selaku Costumer Service Bank Syariah Mandiri Cabang Cilegon, pada
tanggal 22 Juli 2011.
Hasil wawancara
1. Sektor-sektor apa saja yang menjadi Alokasi Penyaluran dana Pembiayaan di Bank Syariah
Mandiri. Bagaimana perkembangannya?
a. Bu Selani Syarif
Bank Syariah Mandiri mengalokasikan dana pembiayaan pada pembiayaan Produktif,
Konsumtif, dan Mikro. Yang termasuk pembiayaan produktif ialah Modal kerja dan
Investasi. Modal kerja disalurkan BSM Cilegon hanya pada pembiayaan di atas Rp. 50
Juta.
Pembiayaan Konsumtif BSM berupa Pembiayaan kepemilikan Rumah dan kendaraan,
Pendidikan, BSM Implan, Pembiayaan Koperasi Pada Anggota (PKPA), Linkage.
Pada Tahun 2011 pembiayaan lebih banyak disalurkan pada pembiayaan komersil, yakni
bekerjasama dengan Multifinance yang ada di Sekitar Cilegon. Pembiayaan Mikro di
Cilegon masih belum ada aplikasinya. Adapun ada bentuk kerjasama dengan pemerintah
dalam Kredit Usaha Rakyat (KUR) tidak terlalu dipentingkan, pembiayaan ini hanya
diproses apabila ada yang mengajukan. Atau, kalaupun tetap ada nasabah yang ingin
mengajukan pembiayaan ini, maka akan kami sarankan ke Kantor Cabang Pembantu
(KCP) Cikande yang ada di Kabupaten Serang, dan juga bisa kami sarankan mengajukan
pembiayaan tersebut ke Koperasi-koperasi yang bekerjasama dengan kami.
b. Bu Widda Ulinuha
Nasabah pembiayaan produktif modal kerja dapat berupa perorangan, maupun
perusahaan, yang pengajuan pembiayaannya di atas Rp. 50 Juta. Sedangkan pembiayaan
produktif investasi kebanyakan yang berbentuk deposito.
Pembiayaan konsumtif hanya akan diberikan kepada seorang pegawai yang sedang
bekerja di suatu perusahaan, baik swasta maupun negeri. Dengan begitu, para nasabah
ini akan dipindahgajikan, dan pembayaran akan diambil tiap bulannya dari gajinya
secara otomatis. Kalau nasabah yang berwiraswasta akan lebih suasah mendapatkan
pembiayaan, karena nasabah wiraswasta ini lebih susah diamati keuangannya
Untuk kepemilikan rumah atau kendaraan biasanya nasabah yang merupakan pegawai
dari perusahaan swasta, karena untuk pembayarannya harus pindah gaji. Sedangkan
pegawai negeri yang biasanya dapat gaji akan ditransfer ke rekening Bank Jabar, atau
gaji fisik. Untuk pindah gaji dari Bank Jabar lebih sulit, oleh Karena itu pegawai negeri
yang ingin mengajukan pembiayaan biasanya dengan produk BSM Implan. BSM baru
mengadakan Linkage dengan Baitul Muawwanah
Pembiayaan Mikro, belum ada di BSM Cilegon. pembiayaan mikro merupakan
pembiayaan dibawah Rp. 50 Juta. Pembiayaan dibawah Rp. 50 Juta ini biasanya tidak
akan ditanyakan tujuan dari pengajuan pembiayaan ini. Sedangkan BSM Cilegon hanya
melayani dan memberikan pembiayaan yang dijelaskan di awal pada Bank apa tujuan
dari pengajuan pembiayaan tersebut.
c. Pak Jati Kurniawan
Jenis Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah merupakan Pembiayaan modal kerja.
Perkembangan dari pembiayaan ini dapat dilihat di sini (Lampiran II) bahwa
pembiayaan ini sudah banyak, dan setiap tahunnya meningkat.
Jenis pembiayaan Murabahah merupakan pembiayaan konsumtif. Pembiayaan ini juga
dari tahun ke tahun mengalami kenaikan.
Pembiayaan dengan akad Iajarah biasanya aplikasinya berupa BSM Implan. BSM
Implan ini juga meningkat tiap tahunnya.
Sedangkan pembiayaan dengan akad Qardh aplikasinya berupa pembiayaan Talangan
Haji.
BSM Cilegon kini bekerjasama dengan 34 Koperasi Karyawan (Kopkar)
2. Kenapa Pembiayaan Mikro masih belum tersedia di Bank Syariah Mandiri Cilegon?
a. Pak Muhammad Sulhan Fauzi
Karena memang kami belum membuka pembiayaan mikro pada cabang cilegon ini.
Kami baru membuka pembiayaan mikro pada KCP Cikande
b. Bu Selani Syarif
Alasan kami belum membuka pembiayaan mikro, adalah memang fokus pengembangan
pembiayaan BSM Cilegon masih pada pembiayaan komersil, dan konsumtif.
3. Bagaimana kalau ada nasabah yang ingin mengajukan Pembiayaan Mikro di BSM Cilegon
ini?
a. Bu Selani Syarif
Kami akan menyarankan kepada nasabah tersebut mengajukan pembiayaan mikro ke
KCP Cikande yang berada di Cikande Kabupaten Serang.
b. Bu Widda Ulinuha dan Pak Jati Kurniawan
Kami akan menyarankan nasabah tersebut mengajukan pembiayaan ke koperasi-koperasi
yang menjadi relasi kerjasama kami. Atau kalau memang nasabah tersebut tetap ingin
mendapatkan pembiayaan langsung dari BSM, maka kami akan menyarankan mereka ke
KCP Cikande.
Jumlah Dana Alokasi Pembiayaan per Akad Bank Syariah Mandiri Cabang Cilegon (dalam Jutaan Rupiah)