Pozzolan : Adalah bahan yang mengandung senyawa silica dan Alumina dimana bahan
pozzolan itu sendiri tidak mempunyai sifat seperti semen, akan tetapi dengan bentuknya yang
halus dan dengan adanya air, maka senyawa-senyawa tersebut akan bereaksi secara kimiawi
dengan Kalsium hidroksida (senyawa hasil reaksi antara semen dan air) pada suhu kamar
membentuk senyawa Kalsium Aluminat hidrat yang mempunyai sifat seperti semen.
1. Pozzolan Alam (Natural) : Tufa, abu vulkanis dan tanah Diatomae. Di Indonesia
Pozzolan alam dikenal dengan nama TRASS.
2. Pozzolan Buatan (sintetis) : yang termasuk dalam jenis ini adlah hasil pembakaran tanah
liat dan hasil pembakaran batu bara (Fly Ash)
Kerak (slag),Blast Furnace slag : adalah bahan non metalik hasil samping dari pabrik
pemurnian besi dalam tanur yang mengandung campuran antara kalsium silikat dan kalsium
alumina silikat dan beberapa pengotor.
Semen Masonry adalah semen hydraulic untuk digunakan sebagai adukan konstruksi masonry,
mengandung satu atau lebih bahan-bahan sebagai berikut : Semen Portland, Portland Blast
Furnace Slag Cement, Semen Portland Pozzolan, Semen alam atau kapur hidraulik . Dan bahan
penambahnya mengandung satu atau lebih bahan-bahan seperi : kapur padam, batu kapur,
chalk, Calcareous, Shell, Talk, Slag atau tanah liat yang disiapkan untuk keperluan ini.
ABU VULKANIK SEBAGAI BAHAN BAKU
PEMBUATAN SEMEN POZOLAN KAPUR
post date: 17-Jun-2013
Saat ini jenis semen yang banyak digunakan masyarakat sebagai pengikat konstruksi
perumahan adalah semen Portland. Padahal jenis semen ini berharga relatif mahal dan
memiliki spesifikasi yang terlalu tinggi untuk konstruksi rumah sederhana. Salah satu
alternatif pengganti semen Portland adalah semen pozolan kapur. Semen ini relatif mudah
diproduksi karena prosesnya tidak membutuhkan energi dan biaya sebesar pembuatan
semen Portland. Pozolan sendiri merupakan bahan yang tidak memiliki sifat semen
namun dalam ukuran halus dan dengan penambahan air serta kapur padam mampu
membentuk senyawa hidraulis. Salah satu bahan pozolan yang tersedia di alam adalah
abu vulkanik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh abu vulkanik sebagai
bahan baku pembuatan semen pozolan kapur. Abu vulkanik dicampur dengan kapur
padam dan batulempung dengan proporsi kapur padam 77%, batulempung 10 – 23%, dan
abu vulkanik 0 – 13%. Campuran ketiga bahan baku kemudian dibakar pada suhu 1000o
C. Semua bahan baku pembuatan semen yang digunakan dalam penelitian ini diambil
dari Kabupaten Gunung Kidul. Berdasarkan analisa Atomic Absorbtion Spectrometry
diketahui bahwa abu vulkanik mengandung 64,39 % SiO2 dan 13,03% Al2O3.
Sedangkan batugamping sebagai bahan baku kapur padam mengandung 47,54% CaO;
dan batulempung mengandung 49,05% SiO2 serta 14,58% Al2O3. Untuk mengetahui
pengaruh abu vulkanik dalam semen dibuatlah beton sederhana dengan cara mencampur
satu bagian semen dengan tiga bagian pasir. Setelah beton berusia satu minggu dilakukan
uji kuat tekan dan diketahui bahwa semen yang mengandung 10% abu vulkanik dan 10%
kaolinit memiliki kuat tekan yang paling baik, yaitu 120 kg/cm2. Dari hasil analisa
Difraksi Sinar-X diketahui bahwa semen dengan komposisi tersebut telah membentuk
senyawa kalsium silikat sedangkan campuran yang lainnya belum. Hal ini disebabkan
karena SiO2 dalam abu vulkanik berbentuk gelasan sehingga lebih mudah bereaksi
dengan CaO membentuk kalsium silikat daripada dengan bentuk kristalin mineral
lempung kelompok kaolin pada batulempung