Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Ekologi Hewan

Relung Ekologi

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK VII

Fitri Handayani (2016310320)

Salfiana Ilyas (2016310327)

Sulesti Adriani (2016310334)

Nurul Mufliha (2016310338)

A.Dian Mutmainnah (2016310341)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

MUHAMMADIYAH BULUKUMBA

TAHUN AKADEMIK 2019


KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya yang begitu besar, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah “Ekologi Hewan” yang berjudul “Relung Ekologi.”

Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi
Muhammaad SAW, yang dimana telah membawa kita semua dari zaman
kegelapan menuju zaman yang terang benderang seperti saat ini.

Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
yang membacanya dan dapat sedikit mewujudkan pengetahuan di dalam lembaran
ini.

Bulukumba, 20 Maret 2019

Penulis

Relung Ekologi Page ii


DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan ................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3

A. Pengertian Relung Ekologi .................................................................. 3


B. Konsep Relung Ekologi ....................................................................... 5
C. Dimensi Relung Ekologi ..................................................................... 6
D. Terminologi Relung Ekologi ............................................................... 7
E. Asas Ekslusi Persaingan dan Pemisahan Relung ................................. 7
F. Peranan Relung Ekologi ....................................................................... 8
G. Perbedaan Relung Ekologi dengan Habitat.......................................... 9

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 11

A. Kesimpulan ......................................................................................... 11
B. Saran ..................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 12

Relung Ekologi Page iii


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang memiliki sejuta kekayaan alam yang
melimpah, dimana dihuni oleh makhluk hidup diantaranya manusia, hewan dan
tumbuhan. Kemudian makluk hidup memiliki hubungan timbal balik dengan
lingkungannya. Ilmu yang mempelajari mengenai hubungan antara makhluk
hidup dengan lingkungannya dikenal dengan sebutan ekologi. Ekologi berasal
dari bahasa Yunani, Oikos berarti rumah, dan Logos berarti ilmu, jadi ekologi
diartikan sebagai salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari interaksi
atau hubungan pengaruh antara organisme dengan lingkungannya baik secara
langsung maupun tidak langsung terhadap kehidupan makhluk itu.
Ekologi hewan adalah suatu cabang biologi yang khusus mempelajari
interaksi-interaksi antara hewan dengan lingkungan biotik dan abiotik secara
langsung maupun tidak langsung meliputi sebaran (distribusi) maupun tingkat
kelimpahan hewan tersebut.
Dalam ekologi hewan dikenal beberapa istilah diantaranya ada
ekosistem, relung dan lain sebagainya. Dimana relung ekologi adalah secara
umum dapat dikatakan bahwa relung ekologi merupakan suatu konsep abstrak
mengenai keseluruhan persyaratan hidup dan interaksi organisme dalam
habitatnya. Dalam hal ini habitat merupakan penyedia berbagai koondisi dan
sumberdaya yang dapat digunakan oleh organisme sesuai dengan persyaratan
hidupnya.
Dengan demikian dari latar belakang di atas kami membuat makalah
ini dengan maksud agar mengetahui lebih luas dan menambah pemahaman
mengenai relung ekologi itu sendiri.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang makalah ini, kami merumuskan rumusan masalah
diantaranya sebagai berikut:

Relung Ekologi Page 1


1. Apakah pengertian dari relung ekologi?
2. Bagaimana konsep dari relung ekologi?
3. Bagaimana terminilogi relung ekologi?
4. Bagaimana dimensi relung ekologi?
5. Bagaimana asas eksklusi persaingan dan pemisahan relung?
6. Bagaimana peranan relung ekologi?
7. Apakah perbedaan relung ekologi dengan habitat?

C. Tujuan
Dari rumusan masalah di atas kami dapat mengetahui beberapa tujuan
diantaranya:
1. Untuk mengetahui pengertian dari relung ekologi.
2. Untuk mengetahui konsep dari relung ekologi.
3. Untuk mengetahui terminologi relung ekologi.
4. Untuk mengetahui dimensi relung ekologi.
5. Untuk mengetahui asas eksklusi persaingan dan pemisahan relung.
6. Untuk mengetahui peranan relung ekologi.
7. Untuk mengetahui perbedaan antara relung ekologi dengan habitat.

Relung Ekologi Page 2


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Relung Ekologi (Ecological Niche)


Istilah relung ekologi diluar bidang ekologi praktis tidak dikenal. Hal
ini dikarenakan konsep relung ekologi relatif baru. Secara umum dapat
dikatakan bahwa relung ekologi merupakan suatu konsep abstrak
mengenai keseluruhan persyaratan hidup dan interaksi organisme dalam
habitatnya. Dalam hal ini habitat merupakan penyedia berbagai kondisi
dan sumberdaya yang dapat digunakan oleh organisme sesuai dengan
persyaratan hidupnya.
Istilah relung (nische) pertama kali dikemukakan oleh Joseph Grinnell
pada tahun 1917. Menurut Grinner, relung merupakan bagian dari habitat
yang disebut dengan mikrohabitat. Dengan pandangan seperti ini, Grinnell
mengatakan bahwa setiap relung hanya dihuni oleh satu spesies.
Pandangan relung yang dikemukakan oleh Grinnell inilah yang disebut
dengan relung habitat. Contoh, jika kita mengatakan relung habitat dari
kalajengking, maka kita akan menjelaskan mikrohabitat kalajengking
tersebut. Dengan demikian kitaharus menjelaskan pada suhu dan
kelembaban berapa kalajengking hidup, apakah dia tahan terhadap cahaya
atau tidak, apakah dia hidup di tanah dalam lubang, atau di pohon, dan
sebagainya.
Setelah Grinnell, Charles Elton (1927) secara terpisah menyatakan
bahwa relung merupakan fungsi atau peranan spesies di dalam
komunitasnya. Maksud dari fungsi dan peranan ini adalah kedudukan
suatu spesies dalam komunitas dalam kaitannya dengan peristiwa makan
memakan dan pola-pola interaksi yang lain. Inilah yang disebut dengan
relung trophik. Sebagai contoh kalau kita menyatakan relung trophik dari
katak sawah, maka kita harus menjelaskan bahwa katak itu makan apa dan

Relung Ekologi Page 3


dimakan oleh siapa, apakah dia herbivore, karnivora, atau omnivore,
apakah dia bersifat competitor bagi yang lain, dan lai-lain.
Berbeda dengan Elton, maka Hutchinson (1958) menyatakan bahwa
relung adalah kisaran berbagai variabel fisik dan kimia serta peranan
biotik yang memungkinkan suatu spesies dapat survival dan berkembang
di dalam suatu komunitas. Inilah yang disebut dengan relung multidimensi
(hipervolume).
Sependapat dengan pengertian relung di atas, maka Kendeigh (1980)
menyatakan bahwa relung ekologi merupakan gabungan khusus antara
factor fisik kimiawi (microhabitat) dengan kaitan biotik (peranan) yang
diperlukan oleh suatu spesies untuk aktifitas hidup dan eksistensi yang
terus menerus di dalam komunitas. Dengan kata lain dapat dinyatakan
bahwa relung multidimensi merupakan gabungan dari relung habitat dan
relung trophik. Sebagai contoh, kalau menyatakan relung multidimensi
dari tikus sawah, berarti kita menjelaskan tentang mikrohabitatnya dan
sekaligus menjelaskan tentang apa makanannya dan siapa predatornya,
dan lain-lain.
Relung menurut Resosoedarmo (1992) adalah profesi (status suatu
organisme) dalam suatu komunitas dan ekosistem tertentu yang
merupakan akibat adaptasi struktural, fungsional serta perilaku spesifik
organisme itu. Berdasarkan uraian diatas relung ekologi merupakan istilah
lebih inklusif yang meliputi tidak saja ruang secara fisik yang didiami oleh
suatu makhluk, tetapi juga peranan fungsional dalam komunitas serta
kedudukan makhluk itu di dalam kondisi lingkungan yang berbeda (Odum,
1993).
Niche (relung) ekologi mencakup ruang fisik yang diduduki
organisme, peranan fungsionalnya di dalam masyarakatnya (misal: posisi
trofik) serta posisinya dalam kondisi lingkungan tempat tinggalnya dan
keadaan lain dari keberadaannya itu. Ketiga aspek relung ekologi itu dapat
dikatakan sebagai relung atau ruangan habitat, relung trofik dan relung
multidimensi atau hypervolume. Oleh karena itu relung ekologi sesuatu

Relung Ekologi Page 4


organisme tidak hanya tergantung pada dimana dia hidup tetapi juga apa
yang dia perbuat (bagaimana dia merubah energi, bersikap atau
berkelakuan, tanggap terhadap dan mengubah lingkungan fisik serta
abiotiknya), dan bagaimana jenis lain menjadi kendala baginya.
Hutchinson (1957) telah membedakan antara niche pokok (fundamental
niche) dengan niche yang sesungguhnya (relized niche). Niche pokok
didefinisikan sebagai sekelompok kondisi-kondisi fisik yang
memungkinkan populasi masih dapat hidup. Sedangkan niche
sesungguhnya didefinisikan sebagai sekelompok kondisi-kondisi fisik
yang ditempati oleh organisme-organisme tertentu secara bersamaan.

B. Konsep Relung Ekologi


Hutchinson (1957) dalam Begon, et al. (1986) telah mengembangkan
konsep relung ekologi multidimensi (dimensi-n atau hipervolume). Setiap
kisaran toleransi hewan terhadap suatu faktor lingkungan, misalnya suhu,
merupakan suatu dimensi. Dalam kehidupannya hewan dipengaruhi oleh
bukan hanya satu faktor lingkungan saja, melainkan banyak faktor
lingkungan secara simultan. Faktor lingkungan yang mempengaruhi atau
membatasi kehidupan organisme bukan hanya kondisi lingkungan, seperti
suhu, cahaya, kelembaban, salinitas, tetapi juga ketersediaan sumber daya
yang dibutuhkan hewan (makanan dan tempat untuk membuat sarang bagi
hewan dan nutrien bagi tumbuhan).
Selanjutnya Hutchinson membagi konsep relung menjadi relung
fundamental dan relung yang terealisasikan.
a. Relung Fundamental
Relung fundamental menunjukkan potensi secara utuh kisaran
toleransi hewan terhadap faktor lingkungan, yang hanya dapat diamati
dalam laboratorium dengan kondisi lingkungan terkendali.
b. Relung Terealisasi
Relung terealisasi adalah status fungsional yang benar-benar ditempati
dalam kondisi alami, dengan beroperasinya banyak faktor lingkungan,

Relung Ekologi Page 5


seperti interaksi faktor, kehadiran pesaing, predator dan lain
sebagainya. Dibandingkan dengan kisaran relung fundamental, kisaran
dari relung yang terealisasikan itu pada umumnya lebih sempit, karena
tidak seluruhnya dari potensi hewan dapat diwujudkan, tentunya
karena pengaruh dari beroperainya berbagai kendala dari lingkungan.

Hutchinson (dalam Odum,1993) membedakan konsep relung yaitu


antara relung dasar (Fundamental Niche) dengan relung nyata (Realized
Niche).

a. Relung dasar didefinisikan sebagai sekelompok kondisi-kondisi fisik


yang memungkinkan populasi masih dapat hidup, tanpa kehadiran
pesaing. Relung dasar (Fundamental Niche) tidak dapat dengan mudah
ditentukan karena dalam suatu komunitas persaingan merupakan
proses yang dinamis dan kondisi fisik lingkungan yang beragam
mempengaruhi kehidupan suatu organisme.
b. Relung nyata didefinisikan sebagai kondisi-kondisi fisik yang
ditempati oleh organisme-organisme tertentu secara bersamaan
sehingga terjadi kompetisi. Keterbatasan suatu organisme pada suatu
relung tergantung pada adaptasinya terhadap kondisi lingkungan
tersebut.

C. Terminologi Relung Ekologi


Kata "relung" mulai memperoleh manfaat ilmiah pada tahun 1933
oleh tulisan Charles Sutherland Elton, seorang berbakat ekologi yang
mempelajari ekologi komunitas dan populasi, lalu pernyataannya, "relung
suatu organisme adalah mode dari kehidupan organisme tersebut dalam
hal peran atau profesinya dalam suatu komunitas manusia”. Ide modern
dari relung dicetuskan oleh G. Evelyn Hutchinson, seorang berbakat
zoologi, pada tahun 1957, yang berpendapat bahwa relung adalah cara-
cara di mana toleransi dan kepentingan berinteraksi sebagai

Relung Ekologi Page 6


mendefinisikan keadaan dan sumber daya dunia yang dibutuhkan oleh
suatu individu atau suatu spesies sebagai menjalankan kehidupannya.

D. Dimensi Relung
Dimensi relung adalah toleransi terhadap kondisi-kondisi yang
bervariasi (kelembapan, pH, temperatur, kecepatan angin, aliran air, dan
sebagainya) dan kebutuhannya akan sumber daya alam yang bervariasi. Di
alam, dimensi relung suatu spesies bersifat multidimensi. Dimensi relung
terbagi atas :
1. Relung dua dimensi contohnya adalah hubungan temperatur dan
salinitas sebagai bagian dari relung kerang di pasir.
2. Relung tiga dimensi contohnya adalah hubungan temperatur, pH, dan
ketersediaan makanan sebagai bagian dari relung suatu organisme.

E. Asas Eksklusi Persaingan dan Pemisahan Relung


Dengan adanya interaksi persaingan antara dua spesies atau lebih yang
memiliki relung ekologi yang sangat mirip maka mungkin saja spesies-
spesies tersebut tidak berkonsistensi dalam habitat yang samasecara terus-
menerus. Hal ini menunjukkan bahwa suatu relung ekologi tidak dapat
ditempati secara simultan dan sempurna oleh populasi stabil lebih dari satu
spesies. Pernyataan ini dikenal sebagai ”Asas Eksklusi Persaingan” atau ”
Aturan Gause”.
Sehubungan dengan asas tersebut di atas, menurut ” asas
koeksistensi’, beberapa spesies yang dapat hidup secara langgeng dalam
habitat yang sama ialah spesies-spesies yang relung ekologinya berbeda-
beda. Tentang pentingnya perbedaan-perbedaan diantara berbagai spesies
telah lama dikemukakan oleh Darwin (1859). Darwin menyatakan ahwa
makin besar perbedaan-perbedaan yang diperlihatkan oleh berbagai
spesies yang hidup di suatu tempat, makin besar pula jumlah spesies yang
dapat hidup di suatu tempat itu. Pernyataan Darwin tersebut dikenal
sebagai ” Asas Divergensi”.

Relung Ekologi Page 7


Dari uraian tersebut di atas tampak bahwa aspek relung ekologi yang
menyangkut dimensi sumberdaya, khususnya yang vital untuk
pertumbuhan dan perkembangbiakan, dari beberapa spesies harus berbeda
(terpisah) agar dapat berkoeksistensi dalam habitat yang sama. Perbedaan
atau pemisahan relung itu juga mencakup aspek waktu aktif.
Contoh dari kasusu pemisahan relung antara berbagai spesies yang
berkohabitasi dapat dilihat dari contoh berikut ini. Serumpun padi dapat
menjadi sumberdaya berbagai jenis spesies hewan. Orong-orong
(Gryllotalpa africana) memekan akarnya, walang sangit (Leptocorisa
acuta) memakan buahnya, ulat tentara kelabu (Spodoptera maurita) yang
memakan daunnya, ulat penggerek batang (Chilo supressalis) yang
menyerang batangnya, hama ganjur (Pachydiplosis oryzae) menyerang
pucuknya, wereng coklat (Nilaparvata lugens) dan wereng hijau
(Nephotettix apicalis) yang menghisap cairan batangnya. Tiap jenis hama
tersebut masing-masing telah teradaptasi khusus untuk memanfaatkan
tanaman padi sebagai sumberdaya makanan pada bagian-bagian yang
berbeda-beda.

F. Peranan Relung Ekologi


Relung atau niche merupakan tempat makhluk hidup berfungsi di
habitatnya, bagaimana cara hidup, atau peran ekologi makhluk hidup
tersebut. Jadi pada dasarnya makhluk hidup secara alamiah akan memilih
habitat dan relung ekologinya sesuai dengan kebutuhannya, dalam arti
bertempat tinggal, tumbuh berkembang dan melaksanakan fungsi ekologi
pada habitat yang sesuai dengan kondisi lingkungan (misalnya iklim),
nutrien, dan interaksi antara makhluk hidup yang ada.
Dalam ekologi, seluruh peranan dan fungsi makhluk hidup dalam
komunitasnya dinamakan relung atau niche ekologi. Jadi relung ekologi
merupakan semua faktor atau unsur yang terdapat dalam habitatnya yang
mencakup jenis-jenis organisme yang berperan, lingkungan, dan tempat
tinggal yang sesuai dan spesialisasi populasi organisme yang terdapat

Relung Ekologi Page 8


dalam komunitas. Relung ekologi bukan konsep yang sederhana,
melainkan konsep yang kompleks yang berkaitan dengan konsep populasi
dan komunitas. Relung ekologi merupakan peranan total dari semua
makhluk hidup dalam komunitasnya.
Dalam ekologi tumbuhan, setiap jenis tumbuhan akan mempunyai
relung ekologi yang menentukan struktur komunitas dan menunjukkan
pola adaptasi di habitatnya. Relung ekologi merupakan milik yang
mewakili anggota komunitas tumbuhan di habitat tersebut.
Dalam pengertian yang lebih luas, relung ekologi tumbuhan tidak saja
berkaitan dengan fungsi ekologi tumbuhan dalam ruang fisik (habitat)
tempat tumbuh-tumbuhan tumbuh dan berkembang, tetapi juga berkaitan
dengan peranannya dalam komunitas, apakah peran dalam habitatnya,
dalam jenjang makanannya atau dalam multi dimensi yang berhubungan
dengan pH tanah atau iklim. Menurut aspek-aspek tersebut, dikenal relung
habitat, relung jenjang makanan, dan relung multidimensi atau relung
geografi. Dalam ekosistem, berbagai jenis tumbuhan dan makhluk hidup
lainnya dalam habitat dan relung ekologi masing-masing hidup bersama
dan berinteraksi. Interaksi yang terjadi antara tumbuhan dan makhluk
hidup tersebut, merupakan interaksi yang terjadi antara tumbuh-tumbuhan
dengan tumbuhan, antara tumbuhan dan hewan/manusia atau antara
tumbuhan dengan mikrobiota.
Hubungan atau asosiasi yang terjadi antara tumbuhan dengan makhluk
hidup yang lain dapat bersifat netral (tidak saling merugikan), bersifat
positif menguntungkan satu atau kedua individu yang beriteraksi atau
bersifat negatif yang merugikan antara kedua individu yang berinteraksi.

G. Perbedaan Habitat dan Relung


1. Habitat adalah bagian dari ekosistem, sedangkan niche adalah
segala sesuatu tentang ekosistem.
2. Habitat adalah bagian dari niche, namun tidak sebaliknya.

Relung Ekologi Page 9


3. Organisme berubah sesuai dengan niche, tetapi mereka dapat
memilih habitat dengan kemauannya. Dengan kata lain, itu adalah
panggilan dari suatu organisme untuk menempati habitat tertentu,
tetapi mereka tidak dapat mengubah niche tergantung pada
kebutuhan mereka.
4. Habitat tidak termasuk kebiasaan, tapi niche tidak mencakup
semua kebiasaan.
5. Niche selalu spesies dan individu tertentu, sedangkan habitat tidak
dapat spesifik.

Relung Ekologi Page 10


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Relung ekologi hewan adalah status fungsional hewan itu dalam
habitat yang ditempatinya berkaitan dengan adaptasi-adaptasi fisiologis,
morfologi dan pola perilaku hewan itu. Dimensi relung adalah toleransi
terhadap kondisi-kondisi yang bervariasi (kelembapan, pH, temperatur,
kecepatan angin, aliran air, dan sebagainya) dan kebutuhannya akan
sumber daya alam yang bervariasi.

B. Saran
Kritik dan saran yang membangun diperlukan untuk kesempurnaan
tugas-tugas selanjutnya sehingga membangun motivasi dan minat bagi
para pembacanya.

Relung Ekologi Page 11


DAFTAR PUSTAKA

http://catatan-uchank.blogspot.com/2017/06/relung-niche.html. (Diakses pada


tanggal 29 April 2019 )
https://kliksma.com/2014/10/perbedaan-antara-habitat-dan-niche.html. (Diakses
pada tanggal 29 April 2019 )
Intan, Ayu Lestarie. 2013. makalah habitat dan relung ekologi.
https://www.scribd.com/doc/186900468/makalah-habitat-dan-relung-
ekologi-docx (Diakses pada tanggal 29 April 2019 )
Kurnia, Chandra. 2009. Habitat Dan Relung Ekologi
https://www.scribd.com/doc/80437091/Habitat-Dan-Relung-Ekologi.
(Diakses pada tanggal 29 April 2019 )

Relung Ekologi Page 12

Anda mungkin juga menyukai