Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

PATOFISIOLOGI KOMPLIKASI

KARDIOVASKULER PADA DIABETES MILITUS

DISUSUN OLEH :

Kelompok 5
1. Diana Rizki (116018)
2. Ella Ayu H (116023)
3. Yunita Diah L (116091)

S1 ILMU KEPERAWATAN

STIKES TELOGOREJO SEMARANG

2017
Soal

1. Jelaskan patofisiologi terjadinya komplikasi kardiovaskuler pada diabetes melitus.

Jawab :

Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemi


yang berhubungan dengan abnormalitas metabolisme karbohidrat,lemak,dan protein
yang disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau penurunan sensitivitas insulin
atau keduanya dan menyebabkan komplikasi kronis mikrovaskular , makrovaskuler,
dan neuropati. (Sudoyo dkk,2009).

Menurut dokumen konsensus tahun 1997 oleh American Diabetes Association’s


Expert Committee on the Diagnosis and Classification of Diabetes Melitus
menjabarkan ada 4 kategori utama diabetes yaitu: tipe 1 dengan karakteristik
ketiadaan insulin absolute; tipe 2 dengan resistensi insulin disertai defek sekresi
insulin; tipe 3 yang disebabkan trauma pankreatik, neoplasma; tipe 4 (diabetes
gestasional) diabetes yang terjadi pada wanita hamil yang sebelumnya tidak
mengidap diabetes.
Diabetes memiliki 2 komplikasi yaitu akut dan kronis/jangka panjang. Komplikasi
jangka panjang diabetes melitus memberi dampak yang parah ke sistem
kardiovaskuler yaitu terjadi kerusakan makrovaskuler dan mikrovaskuler.

Diabetes sangat erat kaitannya dengan komplikasi pada jantung dan pembuluh darah.
Dibandingkan dengan orang yang tidak punya sakit gula, pengidap diabetes 4 kali
lipat lebih mudah terkena penyakit jantung koroner, 5 kali lebih gampang masuk ICU
lantaran serangan jantung, dan 7 kali lebih sering mengalami gagal jantung. 2/3 dari
kematian pasien diabetes disebabkan oleh komplikasi pada jantung.
Jantung adalah mesin dinamo penggerak semua sistem organ tubuh. Otot jantung
memompa darah menuju paru-paru dan seluruh tubuh, kemudian darah kembali lagi
ke jantung. Darah dari jaringan seluruh tubuh membawa karbondioksida (co2)
menuju atrium kanan, lalu kebilik jantung kanan, selanjutnya dibuang ke paru-paru.
Paru-paru mengambil oksigen (o2) mengikuti darah kembali masuk ke serambi kiri
jantung terus kebilik jantung kiri. Bilik kiri kemudian memompa darah yang kaya o2
ke seluruh tubuh, seterusnya darah dari jaringan tubuh kembali lagi keserambi kanan
jantung.
Darah dari serambi (atrium) ke bilik (ventrikel) diatur oleh klep (valve). Kerusakan
klep mengakibatkan jantung bocor sehingga darah bilik bisa kembali masuk ke
serambi yang pada orang normal tidak pernah terjadi. Akibatnya, pompa jantung
lemah, sel-sel tubuh tidak memperoleh makanan, pasien mengalami kekurangan
oksigen, sesak napas, dan bengkak. Inilah yang dinamakan gagal jantung (heart
failure).
Sel-sel tubuh juga memperoleh makanan dari darah, yang diambil dari penyerapan
lewat usus dan hati. Sampah pembuangan dari sel tubuh disalurkan oleh darah untuk
dikeluarkan ke air seni lewat ginjal dan mengalami proses pembuangan racun
(detoksifikasi) di hati.
Otot jantung bisa terus bekerja tanpa henti, karena ada makanan yang dibawakan
oleh darah lewat pembuluh darah koroner. Meskipun kecil, pembuluh koroner
memiliki peran yang amat penting. Gula darah yang tinggi atau yang terus naik turun
tidak karuan akan merusak dinding pembuluh darah. Lemak dan banyak bahan lain
akan menjadi mudah tertimbun di dinding pembuluh darah yang rusak tadi sehingga
timbulah arteriosklerosis (“pengapuran” atau penebalan dinding), yang berakhir ke
penyempitan dan penyumbatan pembuluh itu. Penyempitan pembuluh darah koroner
mengakibatkan darah yang mengangkut makanan ke otot jantung berkurang sehingga
terjadilah penyakit jantung koroner (coronary heart disease)dan akan membuat
terkena serangan jantung (heart attack).
Resiko komplikasi jantung
a. Yang tidak bisa dicegah (non modifiable)
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Riwayat keluarga
b. Yang bisa dicegah (modifiable)
1. Gula darah tidak terkontrol baik
2. Kolesterol tinggi
3. Tekanan darah tinggi
4. Merokok
5. Kegemukan/obesitas
6. Kurang olahraga
7. Kepribadian tipe A
DAFTAR PUSTAKA
1. Kowalak Jenifer p.2011.Buku ajar patofisiologi. Jakarta : EGC
2. Corwin Elizabeth J. 2009. Patofisiologi : buku saku. Jakarta : EGC
3. Huda Amin dan Hardhi Kusuma. 2016. Asuhan keperawatan praktis. Jogjakarta:
MediAction
4. Sahala Aldo. 2013. Life Healthy with Diabetes, Diabetes mengapa dan bagaimana?.
Yogyakarta : Rapha publishing
5. Atun M. 2010. Diabetes Melitus memahami, mencegah dan merawat penderita
penyakit gula, Bantul : Kreasi wacana ofset

Anda mungkin juga menyukai