Anda di halaman 1dari 25

A.

Kasus 1:

“ Gula ada di mana-mana”

Seorang wanita berumur 47 tahun datang ke RS denga keluhan badan lemas dan tidak dapat
beraktivitas sejak 2 hari yang lalu. keluhan disertai mual, kepala pusing dan sulit tidur. Hasil
pemeriksaan GDS didapatkan 540 g/dl. Berdasarkan hasil anamnesa diketahui bahwa dua tahun
yang lalu pasien banyak makan dan minum namun tidak disertai dengan peningkatan berat badan
yang sesuai. Pasien mengeluh buang air kecil sering terutama pada malam hari ± 5 kali. Buang air
besar tidak ada keluhan. Pasien juga mengatakan sering merasakan kesemutan pada kedua kakinya,
yang dirasakan hilang timbul. Pasien mengaku jarang berolahraga.

Satu tahun yang lalu pasien berobat ke RS dan dinyatakan kencing manis dengan gula darah 300
g/dl. Oleh karena itu, sebulan sekali pasien sering kontrol ke Rumah Sakit untuk pemeriksaan gula
darah. Walaupun demikian pasien sering mencuri-curi makan makanan yang di pantang tanpa
sepengetahuan keluarga.

Hasil pemeriksaan fisik didapatkan data BB 68 kg, TB 157 cm, status gizi overweight. Tekanan darah
120/80 mmHg, frekuensi nadi 88 x/menit, frekuensi nafas 22 x/menit, suhu 36 oC. Hasil
pemeriksaan laboratorium ditemukan Hb 12,5 gr/dl, Ht 31,8 gr/dl, LED 50 mm/Jam, leukosit
8400/mm3, trombosit 137.000/uL.

Terapi: infus RL 20 tts/menit, Ranitidin IV 1 amp/12 jam/iv, Glibenkamid 2x1, Neurosanbe 1


amp/hari, antasid syrup 3xCI.

Kenapa pasien merasa lemas sedangkan pada tanda-tanda vitalnya normal?

Karena pasien saat di cek Gds nya pasien tersebut sedang tinggi

Apa yang dapat mempengaruhi gula darah meningkat?

Apa saja Indikasi obat glibenkelamid?

bagaimana cara menurunkan gula darah?

Apa saja faktor resiko pada pasien diabetes militus tipe 2?

Apa saja perubahan gaya hidup untuk mengatasi kencing manis (diabetes militus tipe 2)?

Tanda dan gejala diabetes tipe 2?

Apa saja komplikasi dari penyakit diabetes tipe 2?


BAB III

TINJAUAN KASUS

Asuhan Keperawatan Pada Ny.N Dengan Gangguan Diabetes Militus di RS

Nama Mahasiswa : Kelompok 2

Tanggal Pengkajian : 21 Januari 2019, jam 11.00

Tanggal Masuk RS : 21 Januari 2019 , jam 09.30

No. Medikal Record : 1003346

A. Biodata

1. Identitas Kliien

Nama : Ny.N

Umur : 47 th

Jenis kelamin : Perempuan

Pendidikan :-

Agama :-

Pekerjaan :-

Suku Bangsa :

Perkawinan :

Diagnosa Medis : Diabetes Militus


Alamat :-

B. Riwayat Kesehatan pasien

1. Keluhan Utama
lemas
2. Riwayat Kesehatan/Sekarang
Pasien mengatakan sering buang air kecil terutama pada malam hari kurang lebih
5kali, pasien juga mengatakan sering merasa kesemutan pada kedua kakinya yang
dirasakan hilang timbul.

3. Riwayat Kesehatan Dahulu


Pasien mengatakan setahun yang lalu dinyatakan kencing manis dengan gula darah
300 g/dl. Oleh karena itu pasien sering kontrol sebulan sekali untuk pemeriksaan gula
darah di RS.

III. Riwayat Kesehatan Keluarga


-

IV. Struktur Keluarga


Keterangan

: Laki-laki

: Perempuan

: Laki-laki meninggal

: Perempuan meninggal

------- : Tinggal serumah

: Cerai

: Pasien

: Hubungan keluarga

V. Riwayat Sosial

VI. Data Biologis


1. Pola fungsi kesehatan kehidupan sehari-hari ( ADL)
No Pola Kehidupan Sehari-hari Saat Sehat Saat Sakit
1. Pola nutrisi
a. Makan
1) Jenis Bubur , Nasi, lauk, Bubur
sayuran

2) Frekuensi 3x/hari 3x/hari


3) Porsi 1 porsi 1 porsi
4) Pantangan Tidak ada Tiak ada pantangan
pantangan
No Pola Kehidupan Sehari-hari Saat Sehat Saat Sakit
5) Keluhan Tidak ada keluhan
Tidak ada keluhan

b. Minum
1) Jenis Air putih
2) Frrekuensi Air putih 4 gelas/hari
3) Porsi 4x/hari <600 ml
4) Pantangan >600 ml Tidak ada pantang
5) Keluhan Tidak ada Tidak ada keluhan
pantangan
Tidak ada keluhan
2. Pola eliminasi
a. Urin (BAK)
1) Frekunsi 2-3x/ hari 2-3x/ hari
2) Warna Kuning jernih Kuning kecoklatan
3) Bau Amoniak Amoniak
4) Peasaan setelah BAK Puas puas
5) Keluhan Tidak ada Tidak ada
b. Alfi (BAB)
1) Frekuensi 2x/ hari 2x/ hari
2) Warna Kuning Coklat kehitaman
3) Konsistensi Padat Padat
4) Bau Khas khas
5) Keluhan Tidak ada tidak ada

3. Pola istirahat dan tidur


A. Tidur siang
1) Lamanya 1 jam 1-2 jam
2) Kualitas Nyenyak Sering terbangun
karena banyak
pengunjung dan
petugas rumah
No Pola Kehidupan Sehari-hari Saat Sehat Saat Sakit
3) Kebiasaan sebelum tidur Tidak ada sakit
4) Perasaan waktu bangun Puas Tidak ada
5) Keluhan Tidak ada Kurang puas
B. Tidur malam Tidak ada
1) Lamanya 7-8 jam
2) Kualitas Nyenyak 5-7 jam
3) Kebiasaan sebelum tidur Tidak ada Nyenyak
4) Perasaan setelah bangun Puas Tidak ada
5) Keluhan Tidak ada Puas
Tidak ada
4. Pola aktivitas dan kebersihan diri
a. Personal hygiene
1) Mandi
a) Frekuensi 2x/hari 1x/hari
b) Sarana mandi Sabun Waslap
2) Gosok gigi
a) Frekuensi 2x/hari Tidak gosok gigi
b) Sarana gosok gigi Pasta gigi, sikat Tidak ada
gigi
3) Keramas
a) Frekuensi Tidak keramas
b) Sarana keramas 3x/hari Tidak ada
4) Kuku Shampo
a) Keadaan kuku Panjang, kotor
b) Frekuensi potong Bersih, pendek Belum di potong
kuku 1x/minggu
5) Berhias Tidak ada
6) Keluhan Tidak ada Tidak ada
Tidak ada
VII. Data Psikologis
1. Pola kognisi dan persepsi sensori:
a) Status mental : Sadar
b) Orientasi : Baik
c) Keadaan emosional : Baik
d) Bicara : Normal
e) Bahasa yang digunakan : Indonesia
f) Kemampuan membaca : Bisa membaca
g) Kemampuan interaksi : Sesuai
h) Pengetahuan tentang penyakitnya : Kurang mengerti
i) Respon pasien terhadap penyakitnya : Menerima

5. Pola konsep diri


a) Gambaran diri
-
b) Ideal diri
-.
c) Harga diri
-
d) Peran diri
-
e) Identitas diri
-
6. Pola peran –berhubungan
-
7. Pola seksual dan seksualitas
-
8. Pola mekanisme koping
-
9. Pola nilai kepercayaan
-
VIII. Pemeriksaan Fisik
1. Status Kesehatan
a. Kesadaran : Compos mentis GCS 15 E: 4 V:5 M:6
b. Penampilan :-
c. Orientasi : Baik
d. Tanda Tanda Vital :
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 88x/menit
Nafas : 22x/menit
Suhu : 36 °C
e. BB : 68 kg
f. Tinggi Badan : 157 cm

2. Sistem Pernafasan
-

3. Sistem Kardovaskuler
-
4. Sistem Persyarafan
-
5. Sistem Penglihatan
-

6. Sistem Pendengaran
-

7. Sistem Perkemihan dan Genetalia :


-

8. Sistem Pencernaan :
-
9. Sistem musculoskeletal :
a. Ekstremitas atas
-
b. Ekstermitas bawah
-
10. Sistem endokrin :
-

11. Sistem integument :


-

IX. Data Penunjang

No. Jenis pemeriksaan Tanggal Hasil Nilai Rujukan interpretasi


Hemoglobin -1. 12,5 g/dl 13,2 – 173, g/dl
Leukosit - 8,400/mm3
trombosit - 137.000/uL
Led - 50 mm/jam
IX. Pengobatan

No. Nama obat Dosis Waktu Cara Ket


pemberian
1. Ranitidin 1 amp /12 jam IV
2. Glibenkamid 2X1 /12 jam oral
3. Neurosanbe 1 amp /hari IV
4. Antasid syrup 3Xcl oral
5. Infus RL 20 tpm IV

X. Analisa data

Data Senjang Masalah Keperawatan


No. Etiologi
(DS dan DO) (SDKI)

1. DS: - Gangguan kebiasaan


makan (berlebih)
DO: dan perilaku
a. BB = 68 kg
b. Status gizi : Over weight Terus berlangsung
c. BB = 68 kg atau dipertahankan
TB = 157 cm = 1,57 m dalam jangka waktu
Berat Badan Lebih
𝐵𝐵 (𝑘𝑔) yang lama
IMT =
𝑇𝐵2 (𝑚) [D.0018]
68
=
1,572 Glukosa tidak
68
= maksimal digunakan
2,4649
68 dalam metabolisme
= 2,5 = 27,2 𝒌𝒈⁄𝒎𝟐
untuk menjadi energi
(didukung perilaku
rendah aktivitas)
Nutrien (glukosa,
lemak, protein)
tersimpan dijaringan

Berat Badan Lebih


2. DS:
a. Pasien mengeluh badan
lemas
Gangguan kebiasaan
b. Pasien mengatakan satu
makan dan perilaku
tahun lalu pasien berobat
ke RS dinyatakan
Terus berlangsung
Kencing Manis dengan
atau dipertahankan
GDS : 300 g/dL
dalam jangka waktu Ketidakstabilan kadar
c. Pasien mengatakan
yang lama glukosa darah
sebulan sekali pasien
[D.0027]
sering kontrol ke RS
Proses glikolisis
untuk pemeriksaan gula
tidak maksimal
darah

Kadar glukosa dalam


DO:
darah tidak stabil
a. GDS : 540 g/dL
b. LED : 50 mm/jam
c. Terapi glibenkamid 2x1
3. DS: Faktor penyakit yang
a. Pasien mengeluh sulit diderita, keadaan
tidur sering buang air
b. Pasien mengeluh buang kecil pada malam
Gangguan Pola Tidur
air kecil sering terutama hari kurang lebih 5
[D.0055]
pada malam hari kurang kali
lebih 5 kali
Sering terbangun
DO:- pada malam hari
Waktu tidur malam
terganggu

Gangguan Pola
Tidur
4. DS: Gangguan kestabilan
a. Pasien mengeluh lemas kadar gula dalam
b. Pasien mengeluh tidak darah
dapat beraktivitas sejak 2
hari lalu Darah tidak dapat Intoleransi aktivitas
menyalurkan energi [D.0056]
DO:- ke jaringan secara
efektif

Intoleransi aktivitas
5. DS: Kadar glukosa dalam
a. Pasien mengatakan sering darah meningkat
merasakan kesemutan
pada kedua kakinya Kekentalan darah
b. Pasien mengatakan meningkat Perfusi Perifer Tidak
kesemutan dirasakan Efektif
hilang timbul Sirkulasi tidak [D.0009]
efektif
DO:-
Perfusi Jaringan
Perifer Tidak Efektif
6. DS: Terdapat makanan
a. Pasien mengatakan sering pantangan Defisit Pengetahuan
mencuri-curi makan tentang Manajemen
makanan yang dipantang Pasien tidak dapat Gangguan Makanan
tanpa sepengetahuan mengatur makanan [D.0111]
keluarga yang seharusnya
b. Pasien mengakui jarang dimakan dan tidak,
olahraga perilaku jarang
berolahraga
DO:
a. GDS : 540 g/dL Defisit Pengetahuan
b. LED : 50 mm/jam tentang Manajemen
c. Terapi glibenkamid 2x1 Gangguan Makanan

7. DS: Terdapat makanan


a. Pasien mengatakan sering yang diapantang
merasakan kesemutan
pada kedua kakinya Pasien tidak dapat
b. Pasien mengatakan menahan keinginan
kesemutan dirasakan untuk tidak
Ketidakpatuhan
hilang timbul memakan makanan
[D.0114]
yang dilarang
DO:
a. GDS : 540 g/dL Pasien diam-diam
b. LED : 50 mm/jam melangar
c. Terapi glibenkamid 2x1
ketidakpatuhan
8. DS: Kadar gula darah
a. Pasien mengatakan satu pasien meningkat
tahun lalu pasien berobat
ke RS dinyatakan Kekentalan darah
Kencing Manis dengan meningkat
Risiko Disfungsi
GDS : 300 g/dL
Neurovaskular Perifer
b. Pasien mengatakan Sirkulasi tidak
[D.0067]
sebulan sekali pasien efektif
sering kontrol ke RS
untuk pemeriksaan gula Risiko Disfungsi
darah Neurovaskular
c. Pasien mengatakan sering Perifer
merasakan kesemutan
pada kedua kakinya
d. Pasien mengatakan
kesemutan dirasakan
hilang timbul

DO:
a. GDS : 540 g/dL
b. Terapi : Neurosantin 1
ampul/hari
9. DS:- Gangguan yang
menyertai penyakit
DO: yang diderita
Risiko infeksi
a. LED : 50 mm/jam
[D.0142]
b. Leukosit : 8400/𝑚𝑚3 Leukosit rendah

Risiko Infeksi
10. DS: Kadar glukosa dalam
darah meningkat
DO:
a. Trombosit : 137.000/uL Gangguan Risiko Gangguan
keseimbangan Integritas Kulit
komposisi darah [D.0129]

Risiko gangguan
integritas kulit
XI. Daftar diagnosa keperawatan menurut prioritas

[D.0009] Perfusi Perifer Tidak Efektif b.d. Hiperglikemi d.d.


DS:
1. Pasien mengatakan sering merasakan kesemutan pada kedua kakinya
2. Pasien mengatakan kesemutan dirasakan hilang timbul
DO:-

[D.0027] Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah b.d. Gangguan Toleransi Glukosa


Darah d.d.
DS:
1. Pasien mengeluh badan lemas
2. Pasien mengatakan satu tahun lalu pasien berobat ke RS dinyatakan Kencing Manis
dengan GDS : 300 g/dL
3. Pasien mengatakan sebulan sekali pasien sering kontrol ke RS untuk pemeriksaan gula
darah
DO:
1. GDS : 540 g/dL
2. LED : 50 mm/jam
3. Terapi glibenkamid 2x1

[D.0018] Berat Badan Lebih b.d. Gangguan Kebiasaan Makan d.d.


DS : -
DO :
1. BB : 68 kg
2. Status gizi : Over weight
3. IMT : 27,2

[D.0055] Gangguan Pola Tidur b.d. Kurang Kontrol Tidur d.d.


DS:
1. Pasien mengeluh sulit tidur
2. Pasien mengeluh buang air kecil sering terutama pada malam hari kurang lebih 5 kali
DO:-
[D.0056] Intoleransi aktivitas b.d. Ketidakseimbagan antara suplai dan kebutuhan
Oksigen
DS:
1. Pasien mengeluh lemas
2. Pasien mengeluh tidak dapat beraktivitas sejak 2 hari lalu
DO:-

[D.0111] Defisit Pengetahuan tentang Manajemen Gangguan Makanan b.d. Penyakit


Kronis d.d.
DS:
1. Pasien mengatakan sering mencuri-curi makan makanan yang dipantang tanpa
sepengetahuan keluarga
2. Pasien mengakui jarang olahraga
DO:-
1. GDS : 540 g/dL
2. LED : 50 mm/jam
3. Terapi glibenkamid 2x1

[D.0114] Ketidakpatuhan b.d. Kondisi Penyakit Kronis d.d.


DS:
1. Pasien mengatakan sering merasakan kesemutan pada kedua kakinya
2. Pasien mengatakan kesemutan dirasakan hilang timbul
DO:
1. GDS : 540 g/Dl
2. LED : 50 mm/jam
3. Terapi glibenkamid 2x1

[D.0142] Risiko infeksi b.d. Kondisi Klinis Terkait Diabetes Melitus d.d.
DS:-
DO: LED : 50 mm/jam, Leukosit : 8400/𝑚𝑚3

[D.0067] Risiko Disfungsi Neurovaskular Perifer b.d. kondisi klinis terkait: Diabetes
Melitus d.d.
DS:
1. Pasien mengatakan satu tahun lalu pasien berobat ke RS dinyatakan Kencing Manis
dengan GDS : 300 g/dL
2. Pasien mengatakan sebulan sekali pasien sering kontrol ke RS untuk pemeriksaan gula
darah
3. Pasien mengatakan sering merasakan kesemutan pada kedua kakinya
4. Pasien mengatakan kesemutan dirasakan hilang timbul
DO:
1. GDS : 540 g/dL]
2. Terapi : Neurosantin 1 ampul/hari
[D.0129] Risiko Gangguan Integritas Kulit b.d. Kondisi Klinis Terkait Diabetes Melitus
d.d.
DS:
DO:
Trombosit : 137.000/uL
XII. Intervensi Keperawatan

Diagnosa Perencanaan Keperawatan


keperawat
an
Tujuan (NOC) Rencana Tindakan Rasional
(NIC)
D.0009 Setelah dilakukan tindakan 1. 1.
Perfusi selama 2 x 24 jam diharapkan
perifer perfusi perifer tidak efektif
tidak dapat teratasi dengan kriteria
efektif hasil
Indikator : ir Er
1. 3 5

3 5

3 5

D.0027 Setelah dilakukan tindakan 1. monitor kadar 1. untuk megetahui


Ketidakst keperawatan selama 2 x 24 glukosa sesuai kadar glukosa dengan
abilan jam diharapkan kadar gula indikasi nilai normal
kadar darah dapat teratasi dengan 2. dororng asupan 2.agar nutrisi dapat
gula kriteria hasil : cairan oral terpenuhi
glukosa Indikator Ir er 3. berikan cairan IV 3. agar memenuhi
darah 1. glukosa 3 5 sesuai kebutuhan kebutuhan cairan pasien
darah tidak 4. konsultasikan 4.untuk mengetahui
ada deviasi dengan dokter tanda penyakit yang diderita
dari kisaran dan gejala oleh pasien
normal hiperglikemia yang
2.urin glukosa 3 5 memburuk
tidak ada
devisiensi
dari kisaran
normal

D.0018 Setelah dilakukan tindakan 1.


Berat keperawatan selama 2 x 24
badan jam berat badan lebih
lebih diharapkan dapat teratasi
dengan kriteria hasil :
Indikator Ir er
1.

D.0055 Setelah dilakukan tindakan 1.determinasi efek-


Gangguan keperawatan selama 2 x 24 efek medikasi
pola tidur jam gangguan pola tidur terhadap pola tidur.
diharapkan dapat teratasi 2. jelaskan
dengan kriteria hasil : pentingnya tidur
Indikator Ir er adekuat.
1.jumlah jam 3. fasilitasi untuk
tidur dalam mempertahankan
batas normal aktifitas sebelum
2.pola tidur tidur(membaca).
kualitas dalam 4. ciptakan
batas normal lingkungan yang
3. perasaan nyaman.
fresh sesudah 5. kolaborasi
tidur / istirahat pemberian obat
4. mampu tidur.
mengientifikasi
hal hal yang
meningkatkan
tiur

D.0056 Setelah dilakukan tindakan


Intoleran keperawatan selama 2 x 24
si jam gangguan pola tidur
aktivitas diharapkan dapat teratasi
dengan kriteria hasil :
Indikator Ir er
1.
XIII. Implementasi keperawatan`

No. Tgl, jam Implementasi Ttd Tgl Evaluasi Ttd

Dx Keperawatan
1. 21-01-19 Tindakan : 21-01-19 S : pasien mengatakan masih
1. Monitor ttv mengeluh demam
(D. 0130) 09.00 09.00
2. Kompres O : s :38,9°C
hangat A : masalah belum teratasi
3. Beri minum
P : lanjutkan intervensi 1,2,3,4
4. Kolaborasi
pemberian
analgesik
No. Tgl, jam Implementasi Ttd Tgl Evaluasi Ttd

Dx Keperawatan
2. 21-01-19 Tindakan 21-01-19 S : pasien mengeluh lemas
1. kolaborasi O : kaki pasien tampak masih
(d. 0054) 09.30 09.30
dengan bengkak
fisioterapis - Pasien tampak lesu dan
dalam letih
mengambangka A : masalah belum tertasi
n peningkatan
P : lanjutkan intervensi 1,2,3
mekanika
tubuh sesuai
indikasi
2. bantu pasien
melakukan latihan
fleksi untuk
mobilisasi sesuai
indikasi
3. berikan
informasi tentang
kemungkinan
posisi penyebab
nyeri otot / sendi
3. 21-01-19 Tindakan : 21-01-19 S : pasien mengatakan belum bisa
1. Pakaikan gelang melakukan aktivitas kecil seperti
(D.0143) 10.00 10.00
resiko jatuh dan kekamar mandi
tanda resiko jatuh O : pasien nampak lemas dan lesu
2. Sediakan A : masalah beum teratasi
lingkungan yang
P : lanjutkan intervensi 1,2,3,
aman untuk klien
3. Dorong
motivasi keluarga
untuk
No. Tgl, jam Implementasi Ttd Tgl Evaluasi Ttd

Dx Keperawatan
berpartisipasi
dalam keselamatan
klien

XIV. CATATAN PERKEMBANGAN

No Tgl Catatan perkembangan Ttd


Dx Nama jelas
I 23-01-2019 S = Dx I : pasien masih mengeluh demam
II Dx II :pasien mengeluh lemas
III Dx III : Pasien mengeluh belum bisa beraktivitas .
O = Dx I : s: 38,9°C
Dx II :kaki pasien tampak bengkak, pasien nampak lemas
Dx III : pasien tampak lesu
A = Dx I : masalah belum teratasi
Dx II : masalah belum teratasi
Dx III : Masalah belum teratasi
P = Dx I : Lanjutkan intervensi 1,2,3,4
Dx II : Lanjutkan intervensi 1,2,3
Dx III : Lanjutkan intervensi 1,2,3,4

23-01-2019 I : Dx I : Tindakan
20.00 1. Monitor ttv
2. Kompres hangat
3. Beri minum
4. Kolaborasi pemberian analgesik

Dx II : Tindakan
No Tgl Catatan perkembangan Ttd
Dx Nama jelas
1. kolaborasi dengan fisioterapis dalam
mengambangkan peningkatan mekanika tubuh
sesuai indikasi
2. bantu pasien melakukan latihan fleksi untuk
mobilisasi sesuai indikasi
3. berikan informasi tentang kemungkinan posisi
penyebab nyeri otot / sendi

Dx. III : Tindakan


1. Pakaikan gelang resiko jatuh dan tanda resiko jatuh
2. Sediakan lingkungan yang aman untuk klien
3. Dorong motivasi keluarga untuk berpartisipasi
dalam keselamatan klien

E: Dx I : S = pasien masih mengeluh demam


O = s: 38,9°C
A = masalah belum teratasi
P = Lanjutkan intervensi 1,2,3,4

Dx II : S = pasien mengeluh lemas


O =kaki pasien tampak bengkak, pasien nampak
lemas
A =Masalah belum teratasi
P =Lanjutkan intervensi 1,2,3

Dx III : S = Pasien mengeluh belum bisa beraktivitas .


O = pasien tampak lesu
A = Masalah belum teratas
P = Lanjutkan intervensi 1,2,3,4

R = Dx I -
No Tgl Catatan perkembangan Ttd
Dx Nama jelas
Dx II -
Dx III

Anda mungkin juga menyukai