PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Olahraga merupakan kegiatan yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.
Berolahraga dapat membawa efek yang baik pada jantung, dan kesehatan tubuh
lainnya. Berolahraga secara teratur dapat membantu kerja jantung agar tetap
sehat. Respon jantung untuk berolahraga sangat baik, terutama dalam memompa
dan mengedarkan darah ke seluruh tubuh, ini diperoleh dengan berolahraga secara
teratur berkaitan dengan sistem kerja tubuh.
Berolahraga dapat dilakukan untuk merawat dan menjaga kesehatan jantung.
Perawatan kesehatan jantung sangat penting untuk dilakukan, karena jantung
adalah sumber kehidupan sehingga jantung tetap sehat, aktivitas tubuh akan
bekerja secara normal. Namun, tidak selalu berolahraga dapat menyehatkan
jantung, karena olahraga yang berlebihan dapat menyebabkan jantung mengalami
kelelahan sehingga akan mempengaruhi kesehatan dan sistem kerja tubuh
manusia (Poejiadi, 2006).
Latihan itu baik untuk kesehatan jantung, karena olahraga teratur dapat
mengendalikan jantung dalam keadaan stres (Cooper, 2003). Walters (1987)
menyatakan bahwa "olahraga meningkatkan perkembangan pembuluh darah
kapiler (pembuluh darah terkecil di tubuh) di otot-otot jantung, sehingga
meningkatkan lebih banyak oksigen untuk masuk ke jantung". Dengan
berolahraga secara teratur dan memperhatikan sistem kerja jantung, jantung dapat
terus sehat dan terlindung dari berbagai penyakit.
B. Tujuan Untuk
1. mengetahui sejarah olahraga.
2. Jelaskan definisi dan manfaat latihan untuk tubuh.
3. Mengetahui respons jantung terhadap olahraga.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
C. Pentingnya olahraga
Olahraga adalah serangkaian gerakan fisik terorganisir dan terencana untuk
mempertahankan kehidupan, meningkatkan kualitas hidup dan mencapai tingkat
kemampuan fisik yang sesuai dengan tujuan. Konsep kesehatan olahraga adalah
gerakan yang solid, bebas stres, pendek (cukup 30 menit tanpa henti). Tujuan
latihan adalah untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan gerakan
yang masih ada (mobilisasi bersama). Misalnya, bahkan jika seseorang terikat
pada kursi roda, ia harus mempertahankan dan meningkatkan kemampuannya
untuk bergerak yang masih ada di semua batasnya, dan menjaga fleksibilitas
dalam keterampilan koordinasi. Kemampuan koordinasi dapat dilatih dengan
misalnya mengambil, memindahkan dan meletakkan benda-benda kecil,
menyentuh benda-benda kecil dengan ujung jari-jari kaki, dan semua gerakan
halus yang diperlukan untuk mendapatkan akurasi (akurasi).
Meningkatkan kemampuan otot untuk meningkatkan kemampuan mereka
untuk bergerak lebih jauh. Latihan dilakukan dengan menggunakan beban ringan
yang mudah diperoleh seperti batu atau sebotol air botol, berlatih push-up dengan
misalnya mendorong dinding, dll, atau pelatihan tanpa beban menggunakan
prinsip pliometrics. Peningkatan kekuatan otot dapat mencegah atau menghambat
osteoporosis pada tulang (Mulyana, 2012).
3. Tim / sistem,
perawatan kesehatanSalah satu faktor sistem perawatan kesehatan
yang menjadi penghalang untuk kepatuhan terhadap olahraga terkait dengan
terbatasnya ketersediaan program rehabilitasi atau fasilitas latihan yang cocok
untuk pasien HF. Tidak semua pusat rehabilitasi jantung memiliki program
khusus untuk pasien HF dan pasien mungkin tidak dapat berpartisipasi penuh
dalam program rehabilitasi jantung yang ada karena gejala, status fisik atau
panjangnya program mereka. Faktor lain adalah kapasitas dan keahlian pusat
rehabilitasi jantung, untuk melayani populasi HF yang besar. Sebuah
penghalang yang terkait dengan tim perawatan jantung adalah kurangnya
rujukan pasien HF ke rehabilitasi jantung tetapi juga menyebutkan pentingnya
aktivitas fisik. Secara umum kurang dari 60% pasien jantung yang memenuhi
syarat untuk rehabilitasi jantung sebenarnya dirujuk oleh dokter mereka
bahkan jauh lebih rendah tergantung pada negara. Dalam audit nasional baru-
baru ini mengenai rehabilitasi jantung di Inggris, hanya 1% pasien dirujuk
untuk gagal jantung, dan seperempat dari program tidak melibatkan pasien
dengan gagal jantung. Studi lain menunjukkan bahwa banyak penyedia
layanan tidak pernah menyebutkan olahraga, yang menyebabkan pasien
percaya kurang penting, atau memberi nasihat yang tidak jelas atau bahkan
mengecewakan.