Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan
manusia, karena pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia. Upaya
peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan untuk membentuk sumber daya
manusia yang bermutu. Berbagai cara dilakukan untuk meningkatkan mutu
pendidikan seperti pembaharuan yang dilakukan pada kurikulum, model
pembelajaran dan media pembelajaran. Pembaharuan ini diharapkan dapat
mengembangkan potensi-potensi yang ada pada peserta didik (Devi dkk, 2014).

Ilmu kimia merupakan ilmu yang diperoleh dan dikembangkan berdasarkan


hasil eksperimen. Dalam proses pembelajaran kimia melibatkan keterampilan dan
penalaran, karena pembelajaran kimia berkaitan erat dengan gelaja-gejala alam
serta memiliki peranan dalam kehidupan sehari-hari dan perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi. Ilmu kimia dinilai sebagai salah satu konsentrasi
ilmu yang sulit untuk dipahami dan pelajaran kimia dinilai kurang menyenangkan.
Salah satu materi yang sulit dipahami mahasiswa pada mata kuliah kimia analitik
yaitu pencemaran oleh logam berat serta analisisnya. Materi ini menuntut
kemampuan laboratorium untuk menganalisis logam berat serta penerapannya
pada lingkungan yang tercemar oleh logam berat. Upaya meningkatkan kreativitas
mahasiswa diperlukan untuk mampu memahami permasalahan ini dengan
berorientasi pada peningkatkan kemampuan berpikir kreatif mahasiswa (Agustina
dan Novita, 2012).

Abad ke 21 merupakan abad yang berlandaskan pada ilmu pengetahuan dan


teknologi dengan semua tuntutan kecakapan dan tantangannya. Pembelajaran pada
abad 21 merupakan pembelajaran yang mengintegrasikan kemampuan literasi,
kecakapan pengetahuan, keterampilan dan sikap, serta penguasaan
terhadap teknologi. Pembelajaran abad 21 memiliki orientasi kompetensi dari
LOTS (Lower Order Thinking Skills) menuju HOTS (Higher Order Thinking
Skills). Higher Order Thinking Skills terdiri dari berpikir kritis, logis, reflektif,

1
2

metakognitif dan berpikir kreatif (King dkk, 2008). Dalam tantangan


pembelajaran abad 21 penting bagi mahasiswa untuk memiliki kemampuan
berpikir tingkat tinggi (HOTS), salah satunya adalah berpikir kreatif. Khususnya
pada mata kuliah analitik materi pencemaran oleh logam berat serta analisisnya.

Berpikir kreatif merupakan suatu pemikiran yang bersifat keaslian dan


reflektif dan menghasilkan suatu produk yang kompleks berdasarkan data atau
informasi yang tersedia untuk menemukan banyak kemungkinan jawaban
terhadap suatu masalah dimana penekanannya adalah pada kuantitas,
ketepatgunaan dan keragaman jawaban. Kemampuan berpikir kreatif melibatkan
kegiatan mensintesis ide-ide, membangun ide-ide baru dan menentukan
efektifitasnya. Berpikir kreatif juga melibatkan kemampuan untuk membuat
keputusan dan menghasilkan produk baru. Berpikir kreatif memiliki ciri-ciri
kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), keaslian atau originalitas
(originality) dan merinci atau elaborasi (elaboration) (Munandar, 1999).
Pembelajaran dengan berbasis pada penelitian laboratorium merupakan salah satu
cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif
(Sener dkk, 2015).

Keberhasilan suatu proses pembelajaran diukur dari tercapainya tujuan


pembelajaran (Haryoko, 2009). Dalam proses pembelajaran terdapat lima
komponen yang mempengaruhi proses berlangsungnya pembelajaran yang dapat
menentukan keberhasilan suatu pembelajaran, yaitu dosen atau guru, bahan
pembelajaran, media pembelajaran, mahasiswa atau siswa, dan tujuan
pembelajaran. Media pembelajaran memegang peranan yang sangat penting
karena memiliki peran untuk menjembatani penyampaian materi sehingga dapat
merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan mahasiswa dalam kegiatan
belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran (Asmadawati, 2014).

Penggunaan media pembelajaran menjadi salah satu faktor yang memiliki


peranan penting untuk mencapai keberhasilan suatu pembelajaran. Penggunaan
media pembelajaran yang tepat membuat proses pembelajaran menjadi lebih
3

menarik, meningkatkan minat dan kreativitas mahasiswa, lebih efektif dan efisien,
serta menghemat tenaga dan waktu (Sudjana dan Rivai, 2005). Penggunaan media
pembelajaran dapat dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai hambatan dalam
proses pembelajaran, seperti hambatan komunikasi, keterbatasan ruang kelas,
sikap mahasiswa yang pasif, pengamatan mahasiswa yang tidak seragam, dan sifat
objek belajar yang kurang khusus sehingga tidak memungkinkan dipelajari tanpa
media (Susanta dkk, 2014).

Pada proses pembelajaran kimia khususnya pada mata kuliah kimia analitik
materi pencemaran oleh logam berat serta analisisnya media pembelajaran yang
sering digunakan adalah media visual berupa power point. Oleh karena itu dosen
perlu mengembangkan media pembelajaran berupa media audio visual maupun
audio multimedia. Media pembelajaran audio visual dirancang dalam bentuk
video pembelajaran, yang merupakan gabungan antara video, gambar, suara dan
musik. Pada materi logam berat hasil penelitian sains mengenai analisis kuantitatif
logam berat pada perairan dapat dijadikan sebagai media video pembelajaran.
Penggunaan media video pembelajaran analisis kuantitatif logam berat pada
perairan diharapkan dapat meningkatkan berpikir kreatif mahasiswa dalam
menghadapi kecakapan pendidikan pada abad 21.

Penggunaan media video pembelajaran memiliki beberapa kelebihan, yaitu


meningkatkan minat belajar mahasiswa, video pembelajaran memiliki tampilan
yang fleksibel sehingga dapat diatur sesuai dengan kebutuhan dalam proses
pembelajaran, dapat digunakan berbagai tempat belajar, serta penggunaan media
video pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir
kreatif (Daryanto, 2010). Penggunaan media video pembelajaran juga memiliki
kelemahan, yaitu terdapat kesulitan pada proses desain pembuatannya. Pembuatan
video pembelajaran memerlukan keterampilan dalam menggunakan perangkat
lunak yang digunakan untuk membuat video pembelajaran dan memerlukan waktu
yang lama. Oleh karena itu seorang dosen dituntut untuk bisa menguasai
perangkat lunak yang akan digunakan untuk membuat video pembelajaran yang
bagus (Kurniawati, dkk., 2014). Penggunaan media video pada pembelajaran dari
4

beberapa penelitian sebelumnya memperoleh hasil penggunaan media video


pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif (Hartati, 2018),
meningkatkan hasil belajar (Susanti, 2017., dan Aiman, 2018), meningkatkan
hasil belajar dan minat belajar siswa (Wetsy, 2016), merupakan media yang valid
dan praktis digunakan dalam proses pembelajaran kimia. (Rahayu, Dkk., 2018).

Pencemaran lingkungan merupakan permasalahan yang serius pada saat


sekarang ini. Salah satunya adalah pencemaran yang terjadi pada perairan oleh
logam berat. Aktivitas manusia berkontribusi besar terhadap meningkatnya
pencemaran yang terjadi pada lingkungan perairan. Pencemaran logam berat pada
perairan dapat disebabkan oleh limbah buangan rumah tangga, industri dan
pertambangan yang dibuang ke perairan tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu.
Logam berat tidak dapat diuraikan oleh materi pengurai, sehingga konsentrasi
logam berat semakin meningkat di perairan(Palar, 2012).

Logam berat di lingkungan perairan umumnya berada dalam bentuk ion.


Ion-ion itu ada yang merupakan ion-ion bebas, pasangan ion organik, ion-ion
kompleks dan bentuk-brentuk ion lainnya. Pencemaran logam berat dapat berupa
garam dari logam berat dan logam berat yang membentuk senyawa toksik (Palar,
2012). Logam berat umumnya berbahaya bagi kesehatan manusia, meskipun
beberapa diantaranya diperlukan bagi tubuh dalam jumlah yang sedikit. Dalam
keadaan melebihi ambang batas minimum yang diperbolehkan logam berat
bersifat beracun bagi manusia. Efek racun dari logam berat dapat menyebabkan
kerusakan sistem saraf, otak, ginjal, paru-paru, menyebabkan kanker bahkan pada
kondisi kritis dapat menyebabkan kematian (Shirkhanloo dkk, 2017).

Logam berat yang terdapat pada perairan dapat masuk ke dalam tubuh
manusia, baik secara langsung melalui konsumsi air yang mengandung logam
berat dan secara tidak langsung melalui konsumsi bahan makanan yang berasal
dari perairan yang sudah tercemar oleh logam berat (Wijana, 2014). Sungai Air
Bengkulu perlu diketahui tingkat pencemarannya oleh logam berat, karena air
sungai ini dijadikan sebagai sumber air oleh Perusahaan Daerah Air Minum
5

(PDAM) yang digunakan oleh sebagian besar penduduk Kota Bengkulu. Sungai
Air Bengkulu terancam tercemar oleh logam berat karena pada bagian hulu aliran
sungai ini terdapat pertambangan batu bara di Desa Niur dan pabrik Karet PT.
Bukit Angkasa Makmur di Desa Kembang Seri. Pada bagian muara Sungai Air
Bengkulu juga terdapat sisa batu bara di dasar sungai. Masyarakat di sekitar
muara sungai ini banyak yang menjadi pengumpul sisa batu bara. Aktivitas
penambangan batu bara dan pabrik karet ini berpotensi menghasilkan limbah yang
mengandung logam berat dan bisa mencemari Sungai Air Bengkulu. Oleh karena
itu penentuan konsentrasi logam berat pada lingkungan perairan menjadi sangat
penting, mengingat bahaya yang dapat ditimbulkan oleh pencemaran logam berat
ini.

Metode analisis yang digunakan untuk mendeteksi logam berat dari


lingkungan perairan membutuhkan peralatan yang canggih dan mahal, memakan
waktu serta memerlukan tenaga ahli, diantaranya adalah Atomic Absorption
Spectrometry (AAS), Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry (ICPMS),
dan Spektrofotometri UV-Vis. Oleh karena itu diperlukan metode alternatif yang
cepat, mudah dilakukan dan hemat biaya untuk analisis logam berat dari sampel
perairan. Pengembangan teknik analisis kolorimetri dalam pendeteksian logam
berat dengan menggunakan alat yang sederhana telah banyak dilakukan. Salah
satunya teknik analisis kolorimetri dengan metode citra digital.

Metode citra digital didasari pada pengolahan data komponen warna RGB
(Red, Green, Blue) dari suatu sampel secara kolorimetri dan dikombinasikan
dengan metode kemometrik. RGB adalah suatu model warna yang terdiri dari
merah, hijau, dan biru, digabungkan dalam membentuk suatu susunan warna yang
luas, yang di interpretasikan sebagai pantulan cahaya suatu objek yang memiliki
rentang nilai 0 sampai 255 unit (Munir, 2004). Nilai komponen warna RGB
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti sumber pencahayaan, pemantulan cahaya
dari objek, tingkat kejernihan dan kecerahan, dan kamera yang digunakan. Untuk
mengurangi kesalahan dalam analisis komponen warna RGB serta semua
komponen warna dapat dianalisis maka perlu dilakukan penerapan metode
6

kemometrik. Metode kemometrik pada dasarnnya menerapkan analisis data


multivariat yang digunakan untuk analisis data dengan banyak variabel. Sehingga
seluruh komponen warna RGB dan total nilai RGB dapat dianalisis. Beberapa
analisis data multivariat yang dapat digunakan diantaranya Principal Component
Regression (PCR) (Aiman, 2018; Supriyadi, 2017) dan Partial Least Square
(PLS) (Firdaus dkk, 2014; Supriyadi, 2017) Soft Independent Modelling of Class
Analogy (SIMCA) (Suhandy dkk, 2017; Yulia dkk, 2017). Penerapan metode
citra digital secara kolorimetri memerlukan indikator yang tepat untuk mendeteksi
logam berat, agar sampel yang dideteksi bisa berwarna. Indikator yang dapat
digunakan untuk membuat senyawa kompleks berwarna dari logam berat
diantaranya pengompleks KCSN untuk logam Fe, 1,5 diphenylcarbazide untuk
logam Cr (Firdaus dkk2014), Ditizon untuk logam Pb (Wongthanyakram dan
Masawat, 2018).

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian


mengenai analisis kuantutatif logam berat dari sampel perairan menggunakan
metode citra digital yang dikombinasikan dengan metode kemometrik sebagai
metode alternatif yang di bandingkan terhadap metode Spektrofotometri UV-Vis.
metode kemometrik yang digunakan yaitu Principal Component Regression
(PCR) dan Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian dikemas menjadi media
pembelajaran berupa video pembelajaran yang akan diterapkan pada mata kuliah
kimia analitik materi logam berat, mahasiswa program studi Pendidikan Kimia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu. Penggunaan
media video pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
berpikir kreatif mahasiswa. Dengan judul penelitian “Pengembangan Video
Pembelajaran Analisis Kuantitatif Logam Berat Menggunakan Metode Citra
Digital Untuk Meningkatkan Berpikir Kreatif Mahasiswa”.
7

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat
dirumuskan permasalahan pada peneltian adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah perbandingan keakuratan metode citra digital tehadap
Spektrofotometri UV-Vis dalam analisis kuantitatif logam berat?
2. Berapakah konsentrasi logam berat pada sampel perairan yang diuji
menggunakan metode citra digital?
3. Bagaimanakah tingkat kualitas media video pembelajaran yang
dikembangkan?
4. Bagaimanakah kemampuan berpikir kreatif mahasiswa dengan
penggunaan media video pembelajaran pada materi pencemaran logam
berat dan analisisnya pada aspek kelancaran (fluency), keluwesan
(flexibility), originalitas (originality) dan elaborasi (elaboration)?
5. Bagaimanakah respon mahasiswa Pendidikan Kimia terhadap penggunaan
media video pembelajaran pada mata kuliah kimia analitik materi
pencemaran logam berat dan analisisnya?

C. Ruang Lingkup penelitian


Mengingat luasnya permasalahan yang diuraikan, untuk menghindari
kesalahpahaman maksud maka ruang lingkup penelitian ini meliputi:
1. Zat pengompleks yang digunakan adalah ditizon.
2. Logam yang diteliti adalah Pb.
3. Citra digital diperoleh dari kamera Canon DSLR EOS 1200D.
4. Untuk mendapatkan nilai RGB dari citra digital digunakan software
Matlab R2010b.
5. Analisis kemometrik Principal Component Regression (PCR) dan Partial
Least Square (PLS) dilakukan menggunakan software The Unscrambler X
10.4.
6. Sampel perairan yang diteliti adalah Sungai Air Bengkulu.
8

7. Hasil penelitian dirancang menjadi media video pembelajaran yang


diterapkan pada mahasiswa Pendidikan Kimia mata kuliah kimia analitik
materi pencemaran logam berat dan analisisnya.
8. Tingkat kualitas media video pembelajaran ditentukan berdasarkan hasil
validasi ahli.
9. Kemampuan berpikir kreatif mahasiswa diukur berdasarkan indikator
kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), originalitas (originality) dan
elaborasi (elaboration) menggunakan nilai pretest dan posttest.
10. Respon mahasiswa ditentukan berdasarkan angket respon.

D. Keaslian Penelitian
Penelitian ini tentang Pengembangan Video Pembelajaran Analisis
Kuantitatif Logam Berat Menggunakan Metode Citra Digital Untuk
Meningkatkan Berpikir Kreatif Mahasiswa belum pernah dilakukan dan belum
ditemukan dalam publikasi ilmiah.

E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk membandingkan keakuratan metode citra digital tehadap
Spektrofotometri UV-Vis dalam analisis kuantitatif logam berat.
2. Untuk menentukan konsentrasi logam berat pada sampel perairan yang
diuji menggunakan metode citra digital.
3. Untuk menentukan tingkat kualitas media video pembelajaran yang
dikembangkan.
4. Untuk menentukan kemampuan berpikir kreatif mahasiswa dengan
penggunaan media video pembelajaran pada materi pencemaran logam
berat dan analisisnya pada aspek kelancaran (fluency), keluwesan
(flexibility), dan elaborasi (elaboration).
5. Untuk menentukan respon mahasiswa Pendidikan Kimia terhadap
penggunaan media video pembelajaran pada mata kuliah kimia analitik
materi pencemaran logam berat dan analisisnya.
9

F. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah:
1. Bagi peneliti
Dapat menambah wawasan, pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan
bidang kimia analitik, khususnya dalam analisis kuantitatif logam berat
menggunakan metode alternatif serta penerapannya dalam pembelajaran
sebagai media berupa video pembelajaran untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kreatif mahasiswa.
2. Bagi mahasiswa
Dapat menambah pengetahuan baru mengenai penggunaan metode
alternatif dalam analisis kuantitatif logam berat, serta membantu
menciptakan suasana belajar yang menarik dengan menggunakan media
pembelajaran yang bervariasi.
3. Bagi guru/dosen
Menambah kreativitas untuk menggunakan media yang tepat dalam rangka
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif mahasiswa.
4. Bagi perkembangan ilmu pendidikan
Memberikan informasi tentang penggunaan metode alternatif dalam
analisis kuantitatif logam berat serta penerapannya dalam pembelajaran
sebagai media berupa video pembelajaran untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kreatif mahasiswa yang dapat diteliti lebih lanjut.
5. Bagi masyarakat
Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai tingkat pencemaran
pada perairan di lingkungan oleh logam berat serta bahayanya.

Anda mungkin juga menyukai