Makalah Neurotransmiter
Makalah Neurotransmiter
PRAKTIKUM VI
I. TUJUAN
Mahasiswa diharapkan mampu untuk mengidentifikasikan minyak lemak,
lemak dan lilin secara fisika dan kromatografi, terutama untuk bahan yang
digunakan dalam bidang farmasi.
Pengertian Lemak
Lipid berasal dari kata Yunani yang berarti lemak. Secara bahasa lipid
merupakan lemak, sedangkan kalau dilihat dari stukturnya, lipid merupakan
senyawa trimester yang dibentuk dari senyawa gliserol dan berbagai asam
karboksilat rantai panjang. Jadi lemak disusun dari dua jenis molekul yang lebih
kecil yaitu gliserol dan asam lemak. Gliserol adalah sejenis alkohol yang memiliki
tiga karbon yang masing-masing mengandung sebuah gugus hidroksil. Asam
lemak memiliki kerangka karbon yang panjang, umumnya 16 sampai 18 atom
karbon, panjangnya salah satu ujung asam lemak itu adalah kepala yang terdiri atas
suatu gugus karboksil dan gugus fungsional yang menyebabkan molekul ini
disebut asam lemak, yang berikatan dengan gugus karboksilat itu adalah
hidrokarbon panjang yang disebut ekor. (Poedjiadi,2009)
Sifat dari lemak:
a) Hidrofobik (sulit untuk larut dalam air).
b) Hanya larut dalam larutan non-polar seperti klorofom, eter, dan benzene.
c) 1 gram lemak menghasilkan 39.06 kjoule atau 9,3 kcal.
d) Lemak terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen.
Fungsi utama lemak: sebagai penyekat, bantalan dan cadangan energi. Fungsi
penyekat tampak jelas pada membran sel. Seluruh sel mahluk hidup dibungkus
oleh membran yang antara lain terdiri dari molekul-molekul lemak yang tersusun
sedemikian rupa sehingga isi sel terpisah dari dunia luar. Fungsi penyekat tampak
jelas pula pada sel-sel syaraf. Baik sel syaraf maupun serat syaraf diliputi oleh
sarung pembungkus yang disebut MIELIN, yang terutama terdiri atas lemak.
Fungsi sebagai bantalan tampak misalnya pada jaringan bawah kulit, yang menebal
ditempat-tempat tertentu dan juga disekitar berbagai alat didalam rongga tubuh dan
dibelakang bola mata. Lemak juga merupakan bentuk cadangan energi bagi tubuh.
Senyawa ini dibentuk bila tubuh kelebihan makanan dan dipecah bila tubuh
kekurangan energi. Secara kasar tampak dalam bentuk perubahan berat badan atau
dalam bentuk gemuk dan kurus.(Titin Supriyanti,2009)
Senyawa organik ini terdapat dalam semua sel dan berfungsi sebagai :
1. Penyimpan energi dan transpor
2. Struktur membran
3. Kulit pelindung, komponen dinding sel
4. Penyampai kimia
Beberapa senyawa lipida mempunyai aktivitas biologis yang sangat penting
dalam tubuh, diantaranya vitamin dan hormon. Ditinjau dari sudut nutrisi, lemak
merupakan sumber kalori penting disamping berperan sebagai pelarut berbagai
vitamin.
a. LipidTerhidrolisis
Lipid terhidrolisis merupakan ester dari gliserol dengan suatu asam lemak atau
asam fosfat yang mengikat etanolamin atau serin.
b. Steroid
Steroid merupakan senyawa turunan (derivat) lipid yang tidak terhidrolisis.
Senyawa yang termasuk turunan steroid, misalnya kolesterol, ergosterol, dan
estrogen. Pada umumnya steroid berfungsi sebagai hormon. Steroid mempunyai
struktur inti. Perbedaan jenis steroid yang satu dengan steroid yang lain terletak
pada rantai samping (cabang) yang diikatnya.
c. Terpenoid
Seperti halnya steroid, terpenoid juga merupakan derivat dari lipid. Senyawa ini
umumnya terdapat pada minyak atsiri, misalnya sitral (minyak sereh), geraniol
(minyak mawar), limonen (jeruk), dan juga sebagai vita¬min A. Berikut ini
beberapa contoh senyawa terpena.
2. Lemak Majemuk
Lemak jenis ini bila dihidrolisis akan menghasilkan alkohol, asam lemak dan
senyawa lain seperti fosfat, asam amino, basa organik, sepert kolin atau betain.
Umumnya lemak majemuk mengandung listrik atau paling tidak mempunyai
pengkutuban muatan dalam molekulnya, sehingga menjadi lebih mudah
berinteraksi dengan air. Lemak Majemuk ini ikut menyusun membran sel dan juga
selubung sel dan serat syaraf.
3. Turunan Lemak
Yaitu berbagai senyawa yang diperoleh dari hidrolisis atau pemecahan kedua
jenis lemak terdahulu. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah Gliserol dan
berbagai alkohol lain yang ikut menyusun lemak, asam lemak, dengan ikatan
rangkap (ikatan tak jenuh) dan asam lemak tanpa ikatan rangkap (jenuh), kolesterol
dan berbagai macam senyawa steroid seperti hormon steroid (kortisol, prednison,
estrogen, progesteron, testosteron, dan aldosteron). (Titin Supriyanti,2009)
Banyak lipida yang mempunyai sifat fisik amfipatik. Istilah amfipatik yang
semula digunakan oleh Hartley pada tahun 1936, memberikan turunan hidrokarbon
yang mempunyai satu bagian (polar) “bersimpati” dengan suasana air dan satu
bagian hidrokarbon (hidrofobik) yang tidak bersimpati dengan suasana air.
Asam lemak jarang terdapat bebas di alam tetapi terdapat sebagai ester dalam
gabungan dengan fungsi alcohol. Kita dapat membuat beberapa penyamarataan
mengenai asam lemak, walaupun ada perkecualian seperti yang akan kita lihat.
1. Asam lemak pada umumnya adalah asam monokarboksilat berantai lurus.
Berdasarkan ada tidaknya ikatan rangkap, asam lemak terbagi menjadi asam
lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh. Hewan-hewan tingkat yang lebih tinggi
dapat mengadakan biosintesa asam-asam lemak jenuh dan yang mono tak jenuh
dari sumber-sumber lain seperti karbohidrat. Asam-asam linoleat dan linolenat dan
asam-asam lemak poli tak jenuh bertingkat lebih tinggi tidak dapat dihasilkan pada
hewan bertingkat lebih tinggi dan karena itu diistilahkan asam lemak essensial.
(Titin Supriyanti,2009)
Garam asam lemak biasanya disebut sabun. Daya pembersih sabun bertumpu
pada sifat amfipatrik molekul sabun. Dengan ion Ca++ dan Mg++ sabun dapat
membentuk garam Ca atau Mg yang mengendap. Oleh karena itu, apabila dalam
air terdapat ion-ion tersebut atau yang disebut air sadah. Sabun mempunyai sifat
dapat menurunkan tegangan permukaan air. Hal ini tampak dari timbulnya busa
apabila sabun dilarutkan dalam air dan diaduk.Asam lemak tak jenuh mudah
mengadakan reaksi pada ikatan rangkapnya. Dengan gas hidrogen dan katalis Ni
dapat terjadi reaksi hidrogenasi, yaitu pemecahan ikatan rangkap menjadi ikatan
tunggal. Proses hidrogenasi ini mempunyai arti penting karena dapat mengubah
asam lemak yang cair menjadi asam lemak padat. Ini adalah salah satu proses pada
pembuatan margarin dari minyak kepala sawit. (Titin Supriyanti,2009)
Lemak netral disebut juga asil gliserol atau gliserida. Lemak ini merupakan
komponen utama lemak simpanan pada sel-sel hewan dan tumbuhan, terutama
pada jaringan adipose vertebrata. Sifat-sifat fisik lemak netral mencerminkan
susunan asam lemak dari lemak. Sebagai dalil umum adalah titik lebur suatu asam
lemak berkurang dengan bertambahnya ketidakjenuhan dan berkurangnya bobot
molekulernya. (Titin Supriyanti,2009)
banyaknya gram iodium yang dapat bereaksi dengan 100 gram asam lemak. Jadi,
makin banyak ikatan rangkap, makin besar bilangan iodium.(Titin Supriyanti,2009)
Dengan proses hidrolisis lemak akan terurai menjadi asam lemak gliserol.
Proses ini dapat berjalan dengan menggunakan asam, basa, atau enzim tertentu.
Proses hidrolisis yang menggunakan basa menghasilkan gliserol dan garam asam
lemak atau sabun. Oleh karena itu, proses hidrolisis yang menggunakan basa
disebut proses penyabunan. (Titin Supriyanti,2009)
Oksidasi asam lemak tidak jenuh akan menghasilkan peroksida dan selanjutnya
akan terbentuk aldehida. Inilah yang menyebabkan terjadinya bau dan rasa yang
tak enak atau tengik. Kelembapan udara, cahaya, suhu tinggi dan adanya bakteri
perusak adalah factor-faktor yang menyebabkanterjadinya ketengikan lemak.
Lilin adalah ester dari asam lemak berantai panjang dengan alcohol
monohidrat. Terdapat sebagai pelidung kulit dan bulu, pelindung daun danbuah,
atau sebagai sekresi insekta. Lilin tak larut dalam air.
Fosfolipida adalah suatu gliserida yang mengandung fosfor dalam bentuk
ester asam fosfat. Fosfolipida banyak terdapat pada bakteri, jaringan tumbuhan dan
hewan. Fosfolipida yang disebut fosfatidil kolin biasanya didapat pada membran
dan hanya sedikit sekali fosfolipida ini terdapat pada lemak simpanan.
Sfingolipida merupakan lipida yang tak mengandung gliserol amfipatik,
terutama berlimpah dalam jaringan otak dan syaraf. Lipida ini diturunkan dari
sfingosin. Sfingolipida yang paling berlimpah adalah sfingomyelin yang terdapat
dalam jaringan otak dan saraf dan dalam bagian lipida darah.
Terpena dan steroid adalah lipida yang tak dapat disaponifikasikan yang
berarti bahwa hidrolisis alkali tak menghasilkan sabun. Struktur umum yang biasa
bagi semua steroida adalah kerangka siklompentano perhidro penantren. Steroid
banyak terdapat di alam. Diantaranya dalam jumlah yang terbatas tetapi
mempunyai aktivitas biologis yang penting yaitu asam empedu, hormon seks
betina dan jantan, hormon korteks adreval dan beberapa racun steroid yang
terdapat dalam jumlah lebih banyak yakni golongan sterol. Contohnya kolesterol,
lanosterol, fitosterol, dan mikosterol. (Titin Supriyanti,2009)
Lemak berkarakteristik sebagai biomolekul organik yang tidak larut atau sedikit
larut dalam air dan dapat diekstrasi dengan pelarut non-polar seperti kloroform,
eter, benzene, heksana, aseton dan alkohol panas. (Riawan, 1990).
Dengan proses hidrolisis lemak akan terurai menjadi asam lemak dan gliserol.
Proses ini dapat berjalan dengan menggunakan asam, basa, atau enzim tertentu.
Contohnya hidrolisis gliseril tristearat akan menghasilkan gliserol dan asam
stearat.(Salirawati et al, 2007).
Lemak disebut juga lipid, adalah suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi
sebagai sumber energi yang utama untuk proses metabolism tubuh. Lemak yang
beredar di dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil
produksi organ hati, yang biasadisimpan di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan
makanan.Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid
netral, yaitu trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak).Secara ringkas,
hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang
masih berupa monogliserid.Karena larut dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal
(vena porta) menuju hati.Asam-asam lemak rantai pendek juga dapat melalui jalur
ini.(Harper. 1980)
Lipid ( Lemak ) merupakan nutrisi yang penting kepada tubuh manusia. Lemak
berfungsi sebagai sumber tenaga tubuh.Nomenklatur lainnya penting kepada bayi
dan kanak-kanak dimana lemak memberi bekal dalam bentuk kalori untuk
menghasilkan tenaga serta berfungsi di dalam keseimbangan cairan tubuh, tekanan
osmotik, keseimbangan asid-bes serta aktivitas elektrofisiologi otot dan sistem
saraf. (Kuchel. 2006)
Secara umum dapat dikatakan bahwa lipid memenuhi fungsi dasar bagi
manusia, yaitu :
Menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak.
Lemak mempunyai fungsi selular dan komponen struktural pada membran sel
yang berkaitan dengan karbohidrat dan protein demi menjalankan
aliranair ion, dan molekul lain, keluar dan masuk kedalam sel
Lipid dapat berguna sebagai penyerap dan pembawa vitamin A, D, E dan K.
Ester antara asam lemak dengan alkohol membentuk malam atau lilin (waxes).
Lilin tidak larut di dalam air dan sulit dihidrolisis. Lilin sering digunakan sebagai
lapisan pelindung untuk kulit, rambut dan lain-lain. Lilin merupakan ester antara
asam lemak dengan alkohol rantai panjang.(Kuchel. 2006)
Perbedaan yang nyata antara minyak lemak dengan lemak adalah bahwa minyak
lemak berbentuk cair pada suhu kamar, sedangkan lemak berbentuk padat. Lilin
memiliki kepadatan yang lebih besar daripada lemak dan bersifat rapuh, hal ini
antara lain karena lilin merupakan hidrokarbon rantai panjang.
IDENTIFIKASI MINYAK LEMAK,LEMAK,DAN LILIN
11
Metabolisme Lemak :
Asam lemak bersenyawa kembali dengan gliserol membentuk lemak, dan
selanjutnya diangkut oleh pembuluh getah bening usus atau pembuluh kil menuju
ke pembuluh getah bening kiri pembuluh dada terus ke pembuluh balik bawah
selangka. Selanjutnya lemak disimpan dijaringan adiposa (jaringan lemak). Hal ini
terjadi apabila masih ada glukosa yang dipergunakan sebagi sumber energi. Jika
dibutuhkan, lemak akan diangkut ke hati dalam bentuk senyawa lesitin.
(Goldstein. 1996)
1. Alat
a. Tabung reaksi
b. Rak tabung reaksi
c. Pipet tetes
d. Kertas saring
e. Gelas ukur
f. Mortir dan stemper
g. Pemanas
h. Penjepit tabung reaksi
i. Termometer
j. Kertas saring
2. Bahan
a. Minyak Kemiri (Oleum Aleurites)
b. Minyak jarak ( Oleum Ricini)
c. Minyak kelapa (Oleum Cocos)
d. Etanol
e. Eter
f. Kloroform
g. Air
h. Air sabun
i. Larutan NaOH 2N
j. Larutan HCl
k. Larutan KCl
l. Larutan MgSO4
m. Pereaksi Hubi
n. Air es
1 Tetes Minyak
Hasil
2. Uji Kelarutan
1 tetes Minyak
Hasil
1 tetes minyak
Hasil
1 mL Minyak
- Ditambahkan 2 mL NaOH 2 N
- Ditambahkan 2 mL air
- Diamati
- Dibagi 3 bagian
- Tabung 1 dinetralkan HCl
- Tabung 2 ditambahkan KCl
- Tabung 3 ditambahkan MgSO4
- Diamati
Hasil
5. Uji Ketidakjenuhan
0,1 mL Minyak
Hasil
Hasil
Lemak padat
Hasil
V. HASIL
1. Minyak Kemiri
- 1 tetes Minyak kemiri
- Diteteskan pada kertas saring (dibiarkan
mengering)
- Diamati noda lemak jernih dan trasparan Menguap, tidak
+
- Dilakukan penyaringan dengan eter untuk meninggalkan noda
minyak nabati
- Diteteskan sari eter pada kertas saring
- Diamati noda lemak yang jenuh
2. Minyak Jaraks
- 1 tetes Minyak jarak
- Diteteskan pada kertas saring (dibiarkan
mengering)
- Diamati noda lemak jernih dan trasparan Transparan
+
- Dilakukan penyaringan dengan eter untuk
minyak nabati
- Diteteskan sari eter pada kertas saring
- Diamati noda lemak yang jenuh
3. Minyak kelapa
- 1 tetes minyak kelapa
+
- Diteteskan pada kertas saring (dibiarkan
mengering)
2. Uji Kelarutan
No Perlakuan Hasil Ket.
1. Minyak Kemiri
2. Minyak Jarak
3. Minyak Kelapa
3. Pembentukan Emulsi
No. Perlakuan Hasil Ket
1. Minyak Kemiri
2. Minyak Jarak
3. Minyak Kelapa
4. Pembentukan sabun
3. Minyak Kelapa
- 1 tetes minyak kelapa
- Ditambahkan 2 mL NaOH 2 N
- Ditambahkan 2 mL air
- Diamati
- Dibagi 3 bagian
- Tabung 1 dinetralkan HCl
- Tabung 2 ditambahkan KCl
- Tabung 3 ditambahkan MgSO4
- Diamati
5. Uji Ketidakjenuhan
2. Minyak Jarak
3. Minyak kelapa
2. Minyak Jarak
- 2 mL minyak Jarak Membeku pada waktu
+
- Didinginkan pelan-pelan dengan penangas 12 menit
es
- Diamati
- Dicatat suhunya mulai dari warna keruh
sampai membeku
3. Minyak Kelapa
- 2 mL minyak Kemiri
- Didinginkan pelan-pelan dengan penangas
es Membeku pada
+
- Diamati 6 menit 45 detik
- Dicatat suhunya mulai dari warna keruh
sampai membeku
VI. PEMBAHASAN
Lipid adalah senyawa yang merupakan ester dari asam lemak dengan gliserol.
Lipid tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik seperti ester, aseton,
kloroform, dan benzena. Larutan polar merupakan larutan yang dapat menghantarkan
arus listrik sedangkan larutan nonpolar merupakan larutan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik.
Emulsi adalah salah satu campuran yang terdiri dari zat yang tidak tercampur
atau tidak homogen, seperti air dan minyak, pengemulsian adalah zat yang
menstabilkan emulsi yang biasanya berupa protein. Emulsi dapat pula diartikan sebagai
dispersi atau suspensi menstabil suatu cairan lain yang keduanya tidak saling
melarutkan. Supaya terbentuk emulsi yang stabil maka diperlukan suatu zat pengemulsi
yang disebut emulsifier atau emulgator yang berfungsi menurunkan tegangan
permukaan antara kedua fase cairan.
Percobaan yang dilakukan pada praktikum kali ini yaitu Identifikasi Minyak
Lemak, Lemak, dan Lilin. Dengan tujuan Mahasiswa diharapkan mampu untuk
mengidentifikasi minyak lemak, lemak dan lilin secara fisika dan kromatografi,
terutama untuk bahan yang digunakan dalam bidang farmasi.
Dalam percobaan dilakukan beberapa uji diantaranya uji noda lemak, uji
kelarutan, uji pembentukan emulsi, pembentukan sabun, dan uji ketidakjenuhan.
Bahan-bahan yang digunakan adalah Minyak Kemiri, Minyak jarak, Minyak kelapa.
Untuk reagen yang digunakan adalah Etanol, Eter, Kloroform, Air, Air sabun,Larutan
NaOH 2N, Larutan HCl, Larutan KCl, Larutan MgSO4, Pereaksi Hubi, Air es
Yang pertama yaitu pengamatan terhadap uji noda. Hal ini adalah dimaksudkan
agar kita dapat mengetahui ada atau tidaknya noda dalam sampel yang di gunakan.
Untuk sampel minyak kemiri dan minyak kelapa uji noda jika menggunakan kertas
saring tidak ada noda. Sedangkan untuk sampel minyak jarak setelah dilakukan
pengujian terdapat noda.
Pada praktikum ini minyak kemiri sangat cepat larut dalam eter tetapi sukar larut
di pelarut kloroform, dan juga air karena sifat minyak kemiri tidak larut dalam air
.Ketidak sesuaian tersebut disebabkan karena kekuatan pelarut yang berbeda-beda
sehingga ada kemungkinan adanya ketidaksesuaian dengan teori.
Percobaan ketiga dilakukan dengan cara menambahkan 1 tetes minyak kemiri dan
dikocok dengan 5 ml aquades dan 2 ml air sabun. Serta diamati apakah terjadi emulsi
atau tidak ketika dikocok dengan aquades, dan emulsi tersebut dapat hilang atau tidak
ketika ditambahkan dengan air sabun. Untuk percobaan pertama tanpa air sabun
hasilnya Terbukti emulsi, warna Bening antara keduanya terpisah. Lalu dilanjtu untuk
percobaan kedua dengan air sabun Terbentuk emulsi dan ada busa (tercampur). Hal ini
terjadi karena larutan sabun bertindak sebagai emulgator. Etanol adalah pelarut non
polar serbaguna karena dapat larut dengan air. Etanol selain sebagai pelarut, dapat juga
sebagai antiseptik, bahan bakar, dan cairan alternatif pengganti merkuri untuk mengisi
termometer. Cairan ini mudah menguap, mudah terbakar, tidak berwarna. Eter sebagai
pelarut senyawa organik untuk ekstraksi senyawa organik dari air atau pelarut lainnya.
Kloroform adalah nama umum untuk triklorometana (CHCl3). Kloroform dikenal
karena sering digunakan sebagai bahan pembius, akan tetapi penggunaanya sudah
dilarang karena telah terbukti dapat merusak liver dan ginjal. Kloroform kebanyakan
digunakan sebagai pelarut nonpolar di laboratorium. Wujudnya pada suhu ruang berupa
cairan bening, mudah menguap, dan berbau khas. Etanol, eter, kloroform merupakan
pelarut non polar, sedangkan minyak termasuk senyawa non polar. Prinsip kelarutan
adalah senyawa non polar akar larut dengan pelarut non polar juga.sehingga ketika
minyak ditambahkan eter, etanol, dan kloroform maka minyak akan larut.
Dengan reagen HubI’s Iod yang berupa larutan iod dalam alkohol dan mengandung
sedikit HgCl2, maka kemungkinan hilangnya warna iod akan berbeda untuk
penambahan jenis minyak yang berbeda, karena kandungan ikatan rangkap setiap jenis
minyak memang berbeda. Semakin banyak ikatan rangkap semakin cepat warna iod
hilang, karena berarti seluruh I2 telah digunakan untuk memutuskan ikatan rangkap.
Fungsi Lemak
Di dalam tubuh kita lemak berfungsi penting antara lain:
Sebagai pelindung tubuh dari pengaruh suhu rendah.
Sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K
Sebagai pelindung alat-alat tubuh yang vital ( antra lain jantung dan
lambung), yaitu sebagai bantalan lemak
Sebagai penghasil energi tertinggi,
Sebagai salah satu bahan penyusun membran sel.
Sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin (khusus untuk sterol)
Sebagai salah satu bahan penyusun garam empedu, asam kholat dan hormon
seks.
VII. KESIMPULAN
3. Pada uji kelarutan, minyak kemiri dalam eter lebih cepat larut dari pada
terhadap air dan kloroform.
4. Pada uji pembentukan sabun yang terbentuk emulsi pada saat penambahan
KCl dan MgSO4, dan tidak ada emulsi pada penambahan HCl.
5. Pada uji pembentukan emulsi terbentuk emulsi pada penambahan air tetapi zat
terpisah, dan ada busa saat penambahan sabun lalu larutan bercampur.
6. Pada uji ketidakjenuhan, minyak kemiri yang memiliki ikatan paling jenuh.
7. Pada uji penetapan jarak beku minyak kemiri tidak membeku sampai dengan
waktu 30 menit namun pada minyak jarak dan minyak kelapa membeku pada
suhu air 80C & 60C dalam waktu 12 menit & 6 menit.
DAFTAR PUSTAKA
Armstrong, Frank B. 1995. Buku Ajar Biokimia Edisi ketiga. Jakarta : EGC.
Harper, et al. 1980. Biokimia (Review of Physiological Chemistry) Edissi 17. Jakarta :
EGC
LAMPIRAN