Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI BARU LAHIR

Disusun Oleh :
KELOMPOK 2

1. Deni Dwi Prunomo (S16075)


2. Candra Kusumasari (S16076)
3. Dewi Hanania N.R. (S16077)
4. Dhini Amynarti W. (S16078)
5. Dian Nopita Sari (S16079)
6. Dwi Imrohatin (S16080)
7. Een Novi Oktavia (S16081)
8. Eki Restiana Saputri (S16082)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


STIKES KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2019
FORMAT ASUAHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR
PADA By. Ny. N
DI RUANG Cempaka RS Kusuma Husada

I. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 14 Maret 2019
Waktu pengkajian : 10.00 WIB
A. Identitas
Klien
Jenis kelamin : Perempuan
Waktu lahir : 07.00 WIB
Penanggungjawab
Nama ibu : Ny. N
Usia : 27 tahun
Pendidikan terakhir : SMP
Alamat : Solo
Nama ayah : Tn. L
Usia : 30 tahun
Pendidikan terakhir : SMA
Alamat : Solo
B. Riwayat Obstretsi Ibu
Usia kehamilan : 39 minggu 4 hari
Pemeriksaan antenatal : ada riwayat hipertensi pada ibu
Komplikasi antenatal : tidak ada komplikasi
C. Riwayat Perkawinan
Perkawinan ke :1
Usia waktu menikah : 25 tahun
Lama perkawinan : 2 tahun
D. Riwayat Persalinan
BB/TB ibu : 65 kg/ 154 cm
Keadaan umum ibu : ibu sadar penuh
Jenis persalinan : spontan
Indikasi :
Komplikasi persalinan :
Lamanya ketuban pecah :
Tempat persalinan : rumah sakit
TTV : 120/90 mmHg 90x/m 36,5o C
E. Keadaan Bayi saat Lahir
Lahir tanggal : 14 Maret 2019
Jenis kelamin : Perempuan
Kelahiran : Spontan Pervaginam
APGAR SCORE :

0 1 2 Tanda-tanda 1 mnt 5 mnt 10 mnt


Tdkada < 100 >100 Denyutjantung 108
Tdkada Tdkteratur Baik Pernafasan
Lemah Sedang Baik Tonus otot
Tdkada Meringis Menangis Pake rangsang
Biru/putih Merah Merah Warna
jambu, jambu
ujungbiru
Total
Tidak resusitasi :
Plasenta :
F. PemeriksaanFisik
Umur : 3 jam
BB : 2800 gr
PB : 48 cm
Lingkar kepala : 32 cm
Lingkar dada : 31 cm
TTV : TD:78/42 mmHg N: 108x/m RR:45x/m S: 36,5oC
Keadaan umum : menangis kuat, warna kuliat merah diseluruh tubuh
Kepala : rambut hitam, helai rambut satu satu, ukuran bentuk
kepala seperempat panjang tubuh
Mata : letak pada wajah dengan jarak antar mata masing-
masing 1/3 dari bagian luar kantus ke bagian luar
kantus yang lain
Hidung : berada digaris tengah wajah, tampak tidak ada tulang
hidung datar, lebar, terdapat sedikit mukus tetapi tidak
ada lendir yang keluar.
Mulut : gerakan bibri simetris , gusi berwarna merah
muda,palatum lunak dan palatum keras keras utuh
terdapat reflek menghisap.
Telinga : terdapat pada garis sepanjang kantus luar, terdiri dari
tulang rawan padat, berespon terhadap suara.
Leher : leher pendek, dikelilingi lipatan kulit dan tidak
berselaput. Kepala terdapat digaris tengah, terdapat
reflek leher tonik
Dada : bentuk hampir bulat (seperti tong), gerakan dada
simetris, gerakan dada dan perut sinkron dengan
pernapasan, puring susu menonjol dan simetris.
Abdomen : bentuk abdomen bulat, menonjol, hati terba 1-2 cm
dibawah batas iga kanan, tidak teraba massa, tidak
distensi, bsising usus terdengar 1-2 jam setelah lahir.
Batas antara tali pusat dan kulit jelas, tidak terdpat
usus didalamnya, tali pusata kering dibawah dan tidak
berbau.
Lanugo :
Vernik :
Ekstermitas : sepuluh jari tangan dan kaki, rentang gerak pebuh, dan
sedikit aktif, punggung kuku merah muda, dengan
sianosis sementara segera setelah lahir. Fleksi
ekstremitas atas dan bawah, ekstremitas simetris.
Genetalia : (perempuan) labia dan kiltoris biasanya edema, labia
minora lebih besar dar labia mayora, meatus uretral
dibelakang klitoris, vernika kaseosa diantara labia,
berkemih dalam 24 jam
Status neuroloi :
G. Pengkaian Sistem
Aktivitas/istirahat : gerak aktif sedikit, rangsang taktil +, status sdar 2-3
jam
Eliminasi :
Nutrisi :
II. ANALISA DATA

NO Tanggal/Jam Data Fokus Prblem Etiologi TTD


1 14 Maret DS: Bayi Ny.N Resiko BBL :
2019 lahir tanggal 14 Perubahan perbedaan suhu
10.00 WIB Maret 2019 jam suhu tubuh tubuh dalam
07.00 WIB masa b.d perut ibu dan
getasi 39 minggu 4 hiptermi/ lingkungan
hari dilahirkan hipertermie Luar : adanya
secara spontan faktor kondisi,
pervaginam radiasi dan
DO: evaporasi
- Keadaan mengakitakan
compos Resiko
mentis terjaidnya
- TTV perubahan
TD:78/42 suhu tubuh
mmHg
N: 108x/m
RR:45x/m
S: 36,5oC
- UK : 39
minggu 4
hari,
penurunan
lemak
subkutan
dalam kulit
2 14 Maret DS: Bayi Ny.N lhir Resiko BBL : refles
2019 tanggal 14 Maret pemenuhan menghisap (+)
10.00 WIB 2019 nutrisi belum terlatih
Maa getasi 39 kurang dari dan imaturitas
minggu 4 hari kebutuhan saluran cerna
dilahirkan secara tubuh menyebabkan
spontan intake output
pervaginam nutrisi menjadi :
DO : Resiko
- Keadaan terjainya
compos pemenuhan
mentis gangguan
- BB : 2800 nutrisi
gram
- PB : 48 cm
- LK : 32 cm
- LD : 31cm
- Reflek
hisap belum
kuat dan
belum
terlatih
- Gerak
sedikit aktif
3 14 Maret DS: Bayi Ny.N Resiko Faktor
2019 lahir tanggal 14 Infeksi lingkungan dan
10.00 WIB Maret 2019 tali pusat basah
Masa getasi 39 menyebabkan
minggu 4 hari bakteri mudah
Secara spontan menempel dan
perviginam berkembangbiak
DO : mengakibatkan :
- Tali pusat Resiko
masih basah terjadinya
dan rapuh infeksi
- N: 108x/m
RR:45x/m
S: 36,5oC

III. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Resiko perubahan suhu tubuh : hipotermia/hipertermi b.d. lingkungan
yang baru (udara luar)
2. Resiko pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d.
ketidakmampuan tubuh dalam mencerna nutrisi (imaturitas saluran
cerna)
3. Resiko infeksi b.d. kurangnya pertahanan imunologis, faktor lingkungan
dan tali pusat maish basah

IV. RENCANA KEPERAWATAN


No. Dx.Kep Tujuan Intervensi TTD
Dx
1 Resiko perubahan Setelah dilakukan Mengatur
suhu tubuh : intervensi temperatur :
hipotermia/hiperterm keperawatan 1. Monitor
i b.d. lingkungan yang selama 2x24 jam temperatur
baru (udara luar) diharapkan klien bayi sampai
terhindar dari stabil
ketidakseimbangan 2. Monitor nadi,
suhu tubuh dengan pernafasan
kriteria hasil : 3. Monitor tanda
Termoregulasi dan gejala
Neonatus 4. Perhatikan
- Suhu 36.5- ketidakadekua
37,5o C tan intake
- RR: 30-60 cairan
x/menit 5. Pertahankan
- HR 120- panas suhu
140- tubuh bayi
x/menit (misal: segera
- Warna kulit ganti pakaian
merah jika basah)
muda 6. Bungkus bayi
- Tidak ada segera setelah
disstress lahir untuk
respirasi mencegah
- Hidrasi kehilangan
adekuat panas
- Tidak 7. Jelaskan
menggigil kepada
- Bayi tidak keluarga tanda
letargi dan gejala
hiptermi/hiper
termi
8. Letakkan bayi
setelah lahir
dibawah
lampu sorot/
sumber panas
2 Resiko pemenuhan Setelah dilakukan Pemenuhan Nutrisi
nutrisi kurang dari intervensi Bayi :
kebutuhan tubuh b.d. keperawatan 1. Kaji
ketidakmampuan selama 2x24 jam kebutuhan
tubuh dalam diharapkan nutrisi bayi
mencerna nutrisi pemenuhan nutrisi 2. Observasi
(imaturitas saluran bayi dapat intake dan
cerna) terpenuhi dengan output
Kriteri Hasil : 3. Observasi
- Refleks refleks hisap
hisap dan dan menelan
menelan 4. Beri minum
baik sesuai
- Muntah (-) program
- Kembung (- 5. Monitor
) tanda-tanda
- BAB lancar intoleransi
- Berat badan terhadap
meningkat nutrisi
15 gr/hari parental
- Turgor 6. Kaji kesiapan
Kulit ibu untuk
Elastis menyusui
7. Timbang BB
setiap hari
3 Resiko infeksi b.d. Setelah dilakukan Mengontrol Infeksi :
kurangnya intervensi 1. Bersihkan
pertahanan keperawatan box/inkubator
imunologis, faktor selama 2x24 jam 2. Pertahankan
lingkungan dan tali diharapkan teknik isolasi
pusat maish basah terhindar dari tanda bagi bayi ber-
dan gejala infeksi penyakit
dengan Kriteria menular
Hasil : 3. Batasi
Status Imun pengunjung
- RR : 30-60 4. Instruksikan
x/menit pada
- Irama napas pengunjung
teratur untuk cuci
- Suhu 36,5- tangan
37,5o C sebelum dan
- Integritas sesudah
kulit baik berkunjung
- Integritas 5. Lakukan
mukosa perawatan tali
baik pusat secara
- Leukosit rutin dengan
dalam batas prinsip asertif
normal 6. Cuci tangan
sebelum dan
sesudah
melakukan
tindakan
keperawatan
7. Pakai sarung
tangan dan
baju sebagai
pelindung
8. Pertahankan
lingkungan
aseptuk
selama
pemasangan
alat
9. Mengukur
TTV
10. Tingkatkan
intake nutrisi
11. Kolaborasi :
beri antibiotik

Mencegah Infeksi :
1. Monitor tanda
dan gejala
infeksi
2. Batasi
pengunjung
3. Pertahankan
teknik aseptik
pada bayi
beresiko
4. Bila perlu
pertahankan
teknik isolasi
5. Inspeksi kulit
dan membran
mukosa
terhadap
kemerahan,
panas, dan
darinase,
perawatan tali
pusat secara
berkala
6. Dorong
masukan
nutrisi yang
cukup
7. Kolaborasi :
berikan
antibiotik
sesuai
program

V. TINDAKAN KEPERAWATAN
Tgl/jam No.Dx Implementasi Respon Ttd
14-03-2019 1,3 Mengukur DS:
10.00 WIB TTV S= 37o C
R= 44x/menit
N= 144x/ menit
DS : bayi menangis kuat
14-03-2019 1 Meletakkan DO : bayi terlihat diam
10.30 WIB bayi di DS: -
infarmwarmer
14-03-2019 2,3 Melakukan DO: bayi maish belum
11.00 WIB tindakan kuat menyedot susu dalam
asertif botol, ibu dan ayah bayi
sebelum terlihat mengangguk
memegang DS: ibu dan ayah bayi
bayi berkata memahami
(memberikan
susu 40cc),
memberikan
pengarahan
kpd keluarga
bayi untuk
melakukan
tindakan
asertif
debelum
memegang
bayi

VI. CATATAN KEPERAWATAN


Tgl/jam No.Dx Evaluasi Ttd
14-03-2019 1 S:-
10.00 WIB O : suhu tubuh bayi
dalam batas normal
tidak terdapat tanda-
tanda hipotermi
N=140x/menit
S= 37,1o C
R= 40x/menit
A :Masalah teratasi
P : hentikan intervensi

14-03-2019 2 S: -
10.30 WIB O: bayi tidak
mengalami penurunan,
berat badan menjadi
2700 gram
A: masalah teratasi
P: hentikan intervensi
14-03-2019 3 S: -
11.00 WIB O: tidak ada tanda-
tanda infeksi, tidak ada
rembesan, flebitus,
tidak ada oedema, tali
pusat sudah mulai
mengering
A: masalah teratasi
sebagian
P: lanjut intervensi
- Observasi
kondisi bayi
dan TTV
- Pertahankan
prosedur
tindakan
aseritif

Anda mungkin juga menyukai