Anda di halaman 1dari 12

Teori Amandemen dan Proses

Amandemen di Indonesia
MII nto h a

The importance ofa constitution, as its original characterin the western countries, is to
determine the limitsofpower authority, guarantee people rights and regulate the govern
ment system. For that reason, the basic requirements for the process of constitution
amendment is must be taken away from any short term political interests, if this the
case, the results of the amendment certainly will be a non disputable national consen
sus. Itwill be a final'amendment whichpasses some transparentprocedures and enough
sociaiization, and of course, will be far from fait accompli.

Urgensi konstltusi atau UUD dalam


suatu negara, sesuai dengan akar
Namun, dalam kenyataan empirik
sepanjang sejarah berlakunya UUD 1945,
historisnya di Dunia Barat adalah selalu menimbulkan pemerintahan yang
untuk menentukan batas wewenang tidak demokratis karena UUD Ini kurang
penguasa, menjamin hak rakyat dan memenuhi syarat sebagaimana dituntut oleh
mengatur jalannya pemerintahan. JadI, ajaran konstltusionalisme yang harus
rheialui konstltusi atau UUD suatu negara menutup pintu bagi pemerintahan yang
akan dapat diketahui tentang keberadaan- otoriter.^ Tegasnya ajaran konstltusi
nya, baik bentuk kedaulatan maupun sistem onalisme yang telah digagas lebih awal
pemerintahannya. Oleh karena itu,negara dan daripada konstitusi itu sendiri, mengajarkan
konstltusi merupakan dua Institusiyang tidak bahwa penguasa perlu dibatasi kekuasaan-
dapatdipisahkan satu sama lain.^ Hal inipula nya dan karena itu kekuasaannya harus
yang menyebabkan tidak ada satu negara diperinci secara tegas." Sri Soemantri
pun di dunia ini yang tidak mempunyai menilai bahwa perkataan "konstitusibnalis-
konstltusi atau Undang-Undang Dasar.^ me yang berasai dari kata konstitusi, dan
Di Indonesia, sebagaimana telah berarti "suatu kerangka dari suatu
diketahui bersama bahwa yang dimaksud masyarakat poiitik" {frame of political soci-
dengan konstltusi adalah UUD 1945. UUD
1945 sebagai konstitusi negara yang secara ' Sri Soemantri, 1987, M., Prosedur dan
formal sekaligus sumber hukum tertinggi di Sistem Perubahan Konstitusi,Bandung,
Indonesia, telah memiiih konsep kedaulatan Cetakan ke-6. Alumni, him. 1-2.
rakyat dalam penyelenggaraan kehidupan ^ Ibid..him. 1.
kenegaraan Indonesia, sebagaimana ®Moh. Mahfud MD..1999, Amandemen
tertuang dalam ketentuan pasal 1 ayat (2) Konstitusi Menuju Reformasi Tata Negara,
Yogyakarta,Cetakan ke-1, Ull-Press, him. 6.
UUD 1945; Kedaulatan berada di tangan
* Miriam Budlardjc,1983, Dasar-Dasar
rakyat dan dilaksanakan menurut Undang- llmu Poiitik, Cetakan ke-8, Jakarta, Gramedia,
Undang Dasar. him. 97.

284 UNISIANO. 49/XXV1/11I/2003


Teori Amandemen dan Proses Amandemen di Indonesia, Muntoha

ety) yang pada dasarnya terdapat pengertian amandemen terhadap UUD 1945 itu layak
tentang "lembaga-lembaga negara", dan dan dibenarkan, ataukah masih terdapat
"hak-hak serta kewajiban-kewajiban asasi banyak kelemahan dalam berbagai
manusia dan warga negara".® aspeknya sehingga secara keilmuan dapat
Meskipun UUD 1945 itu menyatakan dipertanggungjawabkan.
penerimaannya secara tegas atas faham
demokrasi, tetapi pada dirinya banyak celah Diskursus Amandemen dan
yang memungkinkan pemerintah memba- Penggantian UUD 1945
ngun kekuasaan secara sentralistis
Begitu era reformasi bergulir, selring
sehingga menjadi tidak demokratis. UUD
dengan munculnya Ketetapan MPR No. Vlli/
1945 juga tidak mengatur secara ketat
MPR/1998Tentang Pencabutan Ketetapan
tentang perlindungan hak-hak asasi MPR Rl No. IV/MPR/1983 Tentang Refer
manusia (HAM) oleh negara dan tidak endum, maka ketentuan yang berlaku bagi
menetapkan pembatasan kekuasaan secara prosedur perubahan UUD 1945 adalah
tegas melalui checks and balances
kembali mengacu pada Pasal 37 UUD 1945.
sebagaimana tuntutan ajaran konstitusi- Meskipun demikian, sedikitnya ada tiga
onalisme di atas.® Kenyataan inilah yang
fenomena kelompok dalam melihat UUD
kemudian dl era reformasi menimbulkan
1945;® Pertama, mereka yang bersikukuh
pemlklran tentang perlunya amandemen
ingin tetap mempertahankan UUD 1945
atas UUD 1945. Kin! amandemen terhadap
tanpa ada perubahan (amandemen), apalagi
UUD 1945 telah berhasil dllakukan, tetapi
sebuah penggantian. Kelompokini memiiiki
masih menyisakan beberapa pasal yang
argumentasi bahwa dengan mengubah
bersifat kontroversial. Kendati amandemen
ataupun mengganti UUD 1945, maka
teiah dilakukan sebanyak empat kali,
sebenarnyatidak memiiiki rasa nasionalis-
ternyata belum menghasilkan suatu me. Selain itu, menurut kelompok ini materi-
konstitusi yang ideal, dalam arti bahwa UUD rtiateri yang ada di dalam UUD 1945 cukup
1945 hasil amandemen tersebut belum
baik dan merupakan hasil pemikiran para
bersifat sistematis, komprehensif, kohesif, founding fathers yang matang, sehingga
dan lugas. Dalam pandangan J. KristiadP, tidak perlu lagi mengutak-atik UUD 1945.
hal in! terjadi karena terdapat dua persoalan Bagi mereka (kelompok anti amandemen).
pokok; Pertama, proses amandemen
dilakukan secara parsial dan tidak didahului
dengan suatu public discourse yang cukup
untuk memberikan arah dan landasan bagi ® Sri Soemantri, dalam Suharizal,
terbentuknya konstitusi yang ideal. Kedua, Reformasi Konstitusi 1998 - 2002; Pergulatan
Konsep dan Pemikiran Amandemen UUD
amandemen dilakukan oleh institusi (MPR)
1945, 2002, Cetakan ke-1 .Jakarta, Sinar
yang mempunyai kepentingan agar Grafika, him. 28.
eksistensi, peran dan kekuasaannya kalau ®Moh. Mahfud MD.. Op. C/f., him. 6.
mungkin dipertahankan. ' J. Kristiadi, "Beberapa Catalan Proses
Tullsan ini mencoba mengkritisi hasil Amandemen Konstitusi di Beberapa Negara",
Makalah pada Semiloka Nasional "Evaluasi
proses amandemen terhadap UUD 1945 dari
Kritis atas Proses dan Hasil Amandemen
sudut pandang hukum tata negara, sebagai UUD 1945", yang diselenggarakan oleh
bahan evaluasi apakah secara substansia! KAGAMA, Yogyakarta, 8 -10 Juli 2002. him. 1.
maupun prosedural capaian hasil ®Suahrizal, Op. Cit., him. 9.

UNJSIANO. 49/XXVI/1II/200S 285


Topik: Evaluasi Kritis Atas Amandemen UUD 1945

the spirit of nationalism \auh lebih penting ditimbulkan dari sejarah penetapan UUD
daripada the spirit ofconstitutionalism itself. 1945 dan kemerdekaan bangsa Indonesia
Kelompok kedua, adalah mereka yang pada tanggal 17 Agustus 1945 (yang
berketetapan bahwa UUD 1945selayaknya merupakan hasil dari perjuangan panjang
perlu diubah, dan kelompok ketiga adalah para pendiri bangsa) menjadi berkurang.
kelompok yang revoiusioner, yakni kelom Oleh karena itu. dengan penambahan
pok yang menginginkan adanya perubahan substansi melalui amandemen akan tetap
total atas UUD 1945. menempatkan UUD 1945 yang bernilai
Munculnya fenomena "kelompoklsme" historis tinggi sebagai pijakan, dengan
dalam memandang UUD 1945 di atas, penambahan-penambahan yang dirasakan
sesungguhnya dalam rangka menjawab perlu sesual dengan perkembangan di
bagalmanabentuk penjbahanterhadap UUD masyarakat agar UUD 1945 dapat terus
1945 Itu hams dllakukan. Namun, pada menerus efektif mengikat masyarakat.
akhirnya banyak pakar hukum tata negara Secaraetimologis, amandemen berasal
Indonesia menilai bahwa perubahan dengan dari katadasar bahasa Latin emandareyang
amandemen lebih tepatditerapkan di Indo secara harfiah berarti "mencabut sesuatu
nesia. Setldaknya ada dua alasan yang yang cacat" alias "mengoreksi". Maka
memperkuat argumen inl;® Pertama, darl "mengamandemen UUD 1945" dapatlah
hasll studi yang dllakukan terlihat bahwa dipahami sebagai tindakan "tindakan
UUD 1945 pada dasarnya sudah mengan- mengoreksi UUD 1945".^° Mengoreksi UUD
dung konsep-konsep yang bersifat 1945dalam pengertian perubahan terhadap
demokratis. Permasalahan sebenarnya Undang-Undang Dasar {Constitutional
terletak pada inkonsistensidari UUD 1945 Amendment), dalam teorl ketatanegaraan
itu sendiriyang kemudian tidak memberikan modern sedikitnya ada dua sistem yang
pengaturan yang bersifat lengkap dan berkembang," yaitu re/7ewe/(pembahaman)
justeru menyerahkan kekuasaan pengatu dianut di negara-negara Eropa Kontinental,
ran tersebut kepada undang-undang. dan amendment (perubahan) seperti dianut
Dengan demiklan, sebagian besar UUD di negara-negara Anglo - Saxon. Sistem
1945 relevan untukdipertahankan dengan yang pertama iaiah, apabila suatu konstitusi
melakukan penambahan-penambahan yang (UUD) dllakukan perubahan (dalam arti
dibutuhkan, termasuk penambahan dalam diadakan pembaharuan), maka yang
rangka mengubah semangat UUD 1945 yang
memberikan keleluasaan pengaturan lebih
lanjut kepada UUD 1945. ®/b/d.. him.45-46.
Argumentasi yang kedua adalah '"SoetandyoWignjosoebroto, "Penga-turan
kenyataan yang tidak dapat dipungkiri Ekonomi, Kesejahteraan. Kebudayaan,
Pendidikan dan Agama dalam Rangka
bahwa UUD 1945 merupakan faktorpenting Amandemen UUD 1945", Makalah dalam
yang selama ini telah berhasll mengikat Seminar "Amandemen UUD'1945", yang
bangsa Indonesia yang terdiri darl berbagai diselenggarakan oleh BPHN - Departemen
suku bangsa dengan semangat yang timbul Kehaklman dan HAM Rl, Jakarta. 09 - 10
pada saat UUD 1945 ditetapkan pada Oktober 2001, him. 1.
tanggal 18 Agustus 1945. Apabila kemudian " Dahlan Thaib, Jazim Hamldi, dan
Ni'matuI Huda. 2001,Teori dan Hukum
UUD 1945 digantikan oleh konstitusi baru, Konsf/fus/,Jakarta. EdisiRevisi, Rajawali Pers
dikuatirkan semangat persatuan yang him. 75 - 76.

286 UNISIA NO. 49/XXVI/I1I/2003


Teori Amandemen dan Proses Amandemen di Indonesia, Muntoha

diberlakukan adalah konstitusi yang baru dalam pasal 37 teiah mengatur tentang
secara keseluruhan. Di antara negara- perubahan UUD maka perubahannya harus
negara yang menganut sistem In! adalah dilakukan secara formal amendment.
Belanda, Jerman, dan Perancis. Sedangkan Perubahan konstitusi melalu formal amend
sistem yang kedua iaiah', apabila suatu ment dapat dilakukan melalui empat
konstitusi diubah (diamandemen), maka kemungkinan, yaitu
konstitusi yang asli tetap berlaku. Dengan a. Konstitusiatau Undang-Undang Dasar
kata lain hasil amandemen tersebut
dapat diubah oleh badan yang diberi
merupakan bagian atau dilampirkan dalam
konstitusinya. Sistem ini dianut oleh
Amerika Serikat.^^ Amandemen terhadap UUD Amerika
Serlkat hingga kini telah dilakukan sebanyak
Secara teoritis, perubahan konstitusi 27 kali, yaitu 10 kali pada tahun yang pertama
{constitutional amendment) mengandung kemudian 17 kali dalam jangka waktu 65
tiga macam arti:^^ 1) Menjadikan lain bunyi tahun berikutnya. Menurut tradisi Amerika
kalimatnya; 2) Menambahkan sesuatu yang Serikat, perubahan dilakukan terhadap materi
tertentu dengan menetapkan naskah
baru, dan; 3) Ketentuan dalam Undang- amandemen yang terpisah dari naskah asli
Undang Dasar dilaksanakan tidak seperti UUD, sedangkan menurut tradisi Eropa
yang tercantum di dalamnya. Selain itu, perubahan dilakukan langsung dalam teks
aspek yang terkandung dalam perubahan UUD. Jlka perubahan Itu menyangkut materi
Undang-undang Dasar (konstitusi) mellputi tertentu, tentulah naskah UUD yang asli tidak
banyak mengalami perubahan. Akan tetapi,
empat aspek, yaitu prosedurperubahannya, jika materi yang diubah berbilang banyaknya
mekanisme yang digunakan, sistem dan apalagi isinya sangat mendasar, biasanya
perubahan yang dianut, dan substansiyang naskah UUD itu disebut dengan nama baru.
diubah^''. Berikut ini akan dibahas ketiga Dengan demikian, perubahan identik dengan
aspek tersebut. karena aspek yang terakhir penggantian. Tetapi, dalam tradisi
Amandemen Konstitusi Amerika Serikat,
(substansi yang diubah) sangat kondisional materi yang diubah biasanya selalu
sesuai dengan kebutuhan. menyangkut satu issue tertentu. Bahkan
Amandemen I sampai dengan Amandemen
1. Prosedur Perubahan X, pada pokoknya sama-sama menyangkut
issue Hak AsasI Manusia. LIhat: Suharizal, Op.
Sebagaimana antara lain dikemukakan Git, him. 33.
oleh K.C.Wheare dalam bukunya Modern Sri Soemantri M., UUD 1945
Constitutions, konstitusi dapat diubah dan Kedudukan dan Aspek-aspek Perubahannya,
berubah melalui empat kemung-kinan 2002, Bandung, Cetakan ke-1, UNPAD Press,
him. 9.
a. Beberapa kekuatan yang bersifat Ibid.
primer {some primary forces)', K. C. Wheare, Modem Constitutions,
b. Perubahan yang diatur dalam Oxford University Press, 1975,London, him. 67
konstitusi {formal amendment)', -136, Lihat: Sri Soemantri M., Prosedur... Op.
c. Penafsiran secara hukum (Judicial in Git., him. 218.
Sri Soemantri M., "Telaah Akademis
terpretation)', dan
Mengenai Bentuk, Prosedur, Mekanisme dan
d. Kebiasaan dan kebiasaan yang Sistem Perubahan UUD 1945", Makalah
terdapat dalam bidang ketatanegaraan dalam Seminar Amandemen UUD 1945 yang
{usage and convention). diselenggarakan oleh BPHN - Departemen
Dalam konteks DUD 1945, karena di Kehakiman dan HAM Rl, 'Jakarta, 9-10 Oktober
2001, him. 2.

UNISIANO. 49/XXVI/I11/200S 287


Topik: Evaluasi Kritis Atas Amandemen UUD 1945

wewenang untuk itu, baik melalui dapat pula terjadi adanya berbagai alternatif
prosedur khusus, maupun prosedur tentang substansi yang akan diubah. Hasil
biasa; yang telah diputuskan oleh Badan Pekerja
b. Konstitusi dapat diubah oleh sebuah MPR tersebut dilaporkan kepada (Sidang
badan khusus, yaitu sebuah badan Paripurna) MPR.
yang kewenangannya hanya mengu- Setelah diadakan pemandangan umum,
bah konstitusi; akhirnya rancangan perubahan Undang-
c. Undang-Undang Dasar dapat diubah Undang Dasar beserta berbagai masalah
oleh sejumlah negara bagian dengan yang dikemukakan dalam pemandangan
prosedur khusus; umum tersebut dlteruskan kepada Komlsi
d. Undang-Undang Dasar dapat diubah A. yang oleh sidang diberi tugas membahas
dalam suatu referendum. rancangan perubahan Undang-undang
Sebagaimana telah diatur di dalam Dasar. Keputusan Komisi A dapat berupa
pasal 37 UUD 1945, yang di dalamnya kesepakatan tentang substansi yang
terdapattiga kaidah hukum, yaitu: 1) bahwa diubah, dan dapat pula berbentuk berbagai
yang berwenang mengubah UUD 1945 iaiah alternatif perubahan. Keputusan yang telah
MPR; 2) bahwa untuk mengubah UUD 1945 diambil oleh Komisi A tersebut kemudian
sidang-sidang MPR harus dihadiri oleh dlteruskan kepada Sidang Paripurna MPR
sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari untuk ditetapkan sebagai keputusan
seluruh anggotanya (Quorum); dan; 3) bahwa perubahan yang final. Hal-hal inilah yang
keputusan tentang perubahan UUD 1945 menurut Sri Soemantri M., dinamakan
adalah sah, apabila disetujui oleh sekurang- sebagai mekanisme perubahan Undang-
kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari anggota- Undang Dasar.^®
anggota MPR yang hadir dan memenuhl
quorum. MenurutSrI Soemantri M., kaidah 3. Sistem Perubahan dan Bentuk
hukum butir (2) dan (3) itulah yang dimaksud Peraturan Yang Digunakan
dengan prosedur.^^
Dalam penelitian yang telah dilakukan
2. Mekanisme Perubahan oleh Sri Soemantri M.,^® pada asasnya ada
dua sistem perubahan, yaitu sistem
Ketika diadakan perubahan terhadap Perancis dan sistem Amerika Serikat.
UUD 1945 (yang pertama), MPR telah Menurut sistem Perancis, apabila sebuah
membentuk sebuah badan pekerja. Undang-Undang Dasar diubah makayang
Kemudian untuk merencanakan perubahan akan diberlakukan adalah Undang-Undang
UUD itu badan pekerja telah membentuk Dasar yang baru yang telah diubah. Hal ini
Panitia Ad Hoc I. Panitia Ad Hoc I telah berbeda dengan sistem Amerika Serikat.
mengagendakan pertemuan dengan berbagai Sistem Perancis ini pernah digunakan di
pihak, diantaranya dengan para pakar. Indonesia, yaitu ketika berlakunya Konstitusi
Rencana perubahan yang telah
dilakukan oleh Panitia Ad Hoc I itu kemudian
dibahas dalam Badan Pekerja MPR. " Ibid., him. 3.
Keputusan Badan Pekerja tersebut '® Sri Soemantri M., UUD 1945 ...Op. Cit,
him. 16-17.
kemungkinan menghasilkan kesepakatan
Sri Soemantri M., Makalah ... Op. Cit.,
tentang substansi yang akan diubah, dan him. 7.

288 UNISIA NO. 49/XXVI/in/2002


Teori Amandemen dan Proses Amandemen di Indonesia, Muntoha

RIS. Menurut ketentuan dalam konstitusi, Pemerintah Federal, maka telah terjadi
UUD RIS dapat diubah dengan Undang- perubahan terhadap UUD Amerika Serikat.
Undang Federal, yaitu peraturan yang Oleh karena keputusan sejumlah negara-
dltetapkan oleh pembentuk Undang-Undang negara bagian tersebut tidak mungkin diberi
Federal. Menurut Konstitusi RIS, bentuk hukum yang lazim dikenal, maka
pembentuk Undang-Undang Federal adalah "bentuk hukum" nya adalah "amandemen",
lalah Pemerintah bersama-sama dengan yang dalam bahasa Indonesia dinamakan
DPRdan SenatRIS. perubahan.2^
Namun, sejarah ketatanegaraan telah Adapun sistem perubahan yang harus
membuktikan bahwa bentuk negara serikat dilakukan terhadap UUD 1945 menurut Sri
tidak dlkehendaki, terutama oleh delegasi Soemantri M.", sebagaimana secara
Pemerintah Rl yang berkedudukan di historis UUD 1945 telah dirancang oleh
Yogyakarta. Oleh karena itu,setelah Negara sebuah lembaga yang bernama Badan
RIS dengan konstltuslnya dibentuk, terjadi Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
"demonstrasi" di mana-mana. Bahkan, Kemerdekaan Indonesia {Dokuritsu Zyumbi
sebanyak 13 Daerah Bagian (Negara Bagian Coosakai), yang kemudian sehari setelah
dan Satuan Kenegaraan yang tegak sendiri) Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indone
telah bergabung dalam Negara Bagian Rl sia, yaitu pada tanggal 18 Agustus 1945,
menjadi bertambah luas. UUD negara Kesatuan Rl telah ditetapkan
Negara Bagian Indonesia TImur dan oleh Panitian Persiapan Kemerdekaan In
Negara Bagian Sumatera Timur tidak donesia (PPKI). Hal iniberarti bahwa bentuk
bersedia membentuk negara kesatuan keputusan Panitia Persiapan Kemerdekaan
dengan cara penggabungan seperti di atas. Indonesia iaiah Undang-Undang Dasar.
Kedua negara bagian tersebut mengusulkan Maka Undang-Undang Dasar yang
agar bentuk negara kesatuan diputuskan ditetapkan itu selain bentuk hukum juga
melalui perubahan konstitusi yang memang substansi. Artinya, bentuk hukum yang
sudah diatur dalam Konstitusi RIS. Itulah digunakan adalah Undang-Undang Dasar,
sebabnya, menurut Sri Soemantri sedangkan substansinya adalah juga
pembentuk Undang-undang Federal Undang-Undang Dasar. Oleh karena tidak
menetapkan dan mengeluarRan Undang- ada bentuk hukum yang sederajat dengan
undang Federal No. 7 Tahun 1950, yang Undang-Undang Dasar, maka perubahan
terdiri atas dua pasal; Pasal 1 berisi UUDS terhadap UUD 1945 diberi bentuk perubahan
1950, sedangkan Pasal 2 berisi saat atau amandemen. Konsekuensinya adalah
berlakunya, yaitu bahwa Undang-undang akan terdapat Perubahan Pertama,
Federal tersebut berlaku sejak tanggal 17 Perubahan Kedua, Perubahan Ketiga dan
Agustus 1950. Dengan demikian, bentuk seterusnya.
hukum perubahannya adalah Undang- Oleh karena itu, agar perubahan itu
undang Federal, sedangkan substansinya merupakan satu rangkaian kesatuan dengan
adalah UUDS 1950.
Sedangkan Konstitusi Amerika Serikat,
yang berwenang mengubahnya adalah ^°Sri Soemantri, Makalah ...Ibid., him. 9.
negara-negara bagian. Artinya, apabila Ibid.

sejumlah negara bagian tertentu telah 22 Sri Soemantri M., Makalah ... Ibid., him.
9-10.
menerima usul perubahan yang disampaikan

UNISIA NO. 49/XXVJ/II}/2003 289


Topik: Evaluasi Kritis Atas Amandemen UUD 1945

Undang-Undang Dasaryang diubah, maka Kedua, keanggotaan komisi terdiri dari: (a)
perubahan sebagai "bentuk" dilampirkan berbagai tokoh yang mempunyai berbagai
pada Undang-Undang Dasar tersebut. keahlian terutama ahli tata negara, ilmu
Dengan demikian, apabila ingin mempelajari politik, pemerintahan, administrasi dan ahli
UUD 1945, maka yang harus diteliti adalah perumus (drafting) konstitusi. Jumlah
UUD yang telah ditetapkan untuk pertama mereka sebaiknya ganjil, antara 21 sampai
kalinya dan perubahan-perubahannya. dengan 25 orang, dengan proporsi kurang
lebih sebagai berikut: 7-9 orang ahli ilmu
Evaluasi Amandemen tata negara, 7-9 orang ahii ilmu politik dan
5 - 7 orang ahli ilmu pemerintahan,
Meskipun UUD 1945 telah diamande-
administrasi dan perumus konstitusi; (b)
men sebanyak empat kali, tetapl masih
Perwakilan dari setiap propinsi yang
banyak kekurangan dan kelemahannya.
jumiahnya 60 orang (setiap propinsi diwakili
Kekurangan dan kelemahan itu misalnya,
dua orang). Tugas masing-masing anggota
beium terakomodasikannya secara
Komisi dari propinsi adalah menampung
keseluruhan pemikiran-pemikiran hukum
aspirasi daerah mengenai hal-hal yang ingin
ketatanegaraan yang berkembang saatini.
dimasukkan dalam konstitusi, dan
Oleh karena itu, banyak pihak yang tidak
memperdebatkan rancangan konstitusi.
puas terhadap mekanisme amandemen yang
digunakan. Kalangan Lembaga Swadaya Ketiga, sebelum menyusun rancangan
Masyarakat(LSM) misalnya, mengusulkan Komisi terlebih dahulu mengidentifikasi
agar perubahan terhadap UUD 1945 permasalahan-permasalahan mendasar
dilakukan oleh sebuah komisi yang yang perlu diatasi, seperti dupllkasi
inedependen. Kemudian pihak LSM keanggotaan DPR dengan MPR yang
membentuk koalisi ORNOP untuk konstitusi menimbulkan kerancuan, hubungan sipil -
baru dengan agenda utama pembentukan militer, pern bangunan i.nstitusi politik
konstitusi baru oleh sebuah komisi yang (khususnya partai politik)yang.terbengkelai,
independen. Komisi yang dimaksud adalah meluasnya jaringan korupsi, kolusi dan
Komisi Konstitusi." nepotisme, dan Iain-Iain; Keempat, setelah
Komisi berhasil menyusun draft konstitusi,
Sebagai bahan perbandingan, salah
konstitusi tersebut disosialisaslkan dan
satu negara yang dianggap berhasil daiam
masyarakat diberikan kesempatan untuk
menyusun konstitusi di kawasan ASEAN
memperdebatkan rancangan konstitusi;
akhir-akhir ini adalah Thailand. Negara
Kelima, untuk itu Komisi Konstitusi perlu
tersebut menyusun konstitusi dengan
membentuk beberapa sub- komisi yang
terlebih dahulu membentuk sebuah komisi
antara lain berfungsi untuk melakukan
yang disebut komisi konstitusi. Bila ha! ini
dengar pendapat (public hearing), sub-
dijadikan sebagai salah satu referensi
komisi hubungan masyarakat, sub-komisi
terhadap proses amandemen UUD 1945,
akademik, sub-komisi kearsipan dan Iain-
maka proses reformasi konstitusi dapat
lain; Keenam, hasil perdebatan masyarakat
dilakukan dengan serangkaian pentahapan
tersebut kemudian diakomodasi dalam
sebagai berikut:" Pertama, MPR
menetapkan Komisi Reformasi Konstitusi
yang bersifat independen dan diberi tugas
untuk menyusun draft konstitusi dalam "Suharlzal, Op. Cit, him. 17.
jangka waktu tertentu {misalnya 2 tahun); J. Kristiadi, Op. Cit., him. 8-9.

290 UNISIANO. 49/XXVI/III/2003


Teori Amandemen dan Proses Amandemen di Indonesia, Muntoha

rancangan konstitusi; Ketujuh, Komisi menjadi bagian dari konstitusi.


konstitusi melaporkan hasil kerja draff final Persyaratan pemberian waktu yang
konstitusi kepada MPR; Kedelapan, MPR cukup lama diharapkan agar waktu
mempunyai dua pllihan; menerima atau yang diperlukan untuk proses
menolak keseluruhan hasil kerja Komisi konsultasi publik dan pembicaraan di
Konstitusi. MPR tidak diberikan hak untuk parlemen cukup memadai.
merobah konstitusi yang dihasilkan oleh c. Kalau diperlukan, pemberian jangka
Komisi Konstitusi. waktu yang lebih lama disertai dengan
Kesembilan, bilamana rancangan pemiii seiingan (intervening election)
konstitusi hanya diterima kurang dari dengan harapan agar rancangan
mayoritas mutlak (kurang dari 50 % + 1) amandemen mendapatkan dukungan
anggota MPR, berarti MPR menolak draft dari parlemen baru (Denmark dan
rancangan tersebut; Kesepuluh, kalau ha! Irlandia).
itu terjadi, maka voting dilakukan melalui d. Melibatkan partisipasi publik.
referendum nasional; dan; Kesebelas, Persyaratan ini dilakukan dengan
bilamana MPR tidak bersedia membentuk mempublikasikan rancangan amande
komisi konstitusi, maka masyarakat dapat men konstitusi atau melakukan public
membentuk sendiri komisi tersebut dan hearing (dengar pendapat) untuk
kemudian mensosialisasikan, memper- menampung dan mengikut sertakan
debatkan dan menawarkan .kepada masyarakat dalam proses amandemen
masyarakat draft konstitusi baru sebagai sebelum perubahan itu diputuskan.
alternatif dari konstitusi yang disusun oleh e. Rancangan konstitusi diedarkan
MPR. kepada lembaga atau badan yang
Namun yang terjadi tidaklah demikian
dianggap relevan dengan materi
dalam pelaksanaan proses amandemen di
amandemen "tersebut, misalnya
Indonesia, yaitu tanpa persiapan yang parlemen lokal (regional) lembaga
sistemik perubahan terhadap UUD 1945 peradilan dan lain sebagainya.
jalan terus. Idealnya menurutJ. Kristiadi^^, Beberapa tahapan amandemen di atas,
semata-mata dimaksudkan agar amande
berdasarkan perbandingan yang terjadi di
men tersebut mempunyai kualitas yang
Thailand, prosedur amandemen konstitusi
antara Iain dilakukan dalam beberapa tahap
memadai dan mendapatkan dukungan luas
dari masyarakat. Dalam pada itu, Jimly
sebagai berikut:
Asshiddiqie^® berpendapat bahwa untuk
a. Mempersiapkan draft amandemen menjamin' legitimasi dan daya dukung
konstitusi yang disusun oleh tim yang masyarakat luar atas naskah UUD baru
sengaja dibentuk untuk tugas tersebut.
Komisi ini biasa disebut Komisi
Reformasi Konstitusi {Constitutional
Reform Commision), yang antara lain J. Kristiadi, Ibid., him. 5-6.
terdiri dari para ahli berbagai bidang 2-® JimlyAsshiddiqie, "Kajian Kritis Terhadap
Perubahan Pertama dan Perubahan Kedua UUD
ilmu pengetahuan yang dianggap
^945", Makalah, dalam Seminar "Amandemen
relevan dengan substansi perubahan UUD1945". yang diselenggara-kan oleh BPHN-
tersebut. Departemen Kehakiman dan HAM Rl, Jakarta,
b. Tersedianya waktu yang cukup lama tanggal 9-10 Oktober 2001, him. 15.
sebelum naskah amandemen disetujui

UNISIANO. 49/XXVI/III/2003 291


Topik: Evaluasi Kritis Atas Amandemen UUD 1945

tersebut, maka proses perancangan mendasar dan mencakup materi yang


susunan UUD itu oleh Panitia Penyusun sangat banyak, sehingga sama sekali
UUD sebaiknya dilakukan secara terbuka mengubah sistematika, baik perumusan
dengan melibatkan peran serta masyarakat formalnya maupun sistematika berpikir
yang seluas-luasnya. Dalam diskusi- dalam UUD 1945. Naskah perubahan
diskusi, tukar pikiran, dan perdebatan- pertama yang ditetapkan dalam Sidang
perdebatan konseptual serta perumusan Umum MPR tahun 1999 mencakup 9 pasal
pasal-pasal dalam rancangan naskah dan naskah perubahan kedua mencakup 7
akademik UUD, peran serta masyarakat Bab yang masing-masing terdirl atas
perlu dilibatkan dengan seluas-luasnya, beberapa pasal yang berisi hal-hal yang
seperti dengan mengajak serta berbagal sangat mendasar.
kalangan sebagai berikut: Dengan demikian, pada dua tahapan
a. Mahasiswa dan dosen Perguruan perubahan pertama dan kedua saja sudah
Tinggi di seiuruh Indonesia. tidak dapat lagi disebut menggunakan tradisi
b. Para pengusaha dl setiap daerah. amandemen seperti dalam Konstitusi
0. Tokoh-tokoh aktivis Lembaga Swadaya Amerika Serikat yang sering dijadikan
Masyarakat (LSM). rujukan dalam rangka pelaksanaan
d. Para petani, buruh, dan pegawai negeri perubahan UUD 1945. Baru dua atau tiga
sipil. kali perubahan, naskah perubahannya
6. Tokoh-tokoh Organlsasi Kemasyara- sudah lebih tebal dan lebih banyak isinya
katan tingkat nasional. daripada naskah aslinya. Oleh karena itu,
f. Organisasi-organisasi, profesi, dan lain sebaiknya, teknik dan proseduryang diacu
sebagainya. oleh ketentuan Pasal 37 UUD 1945 itu
Oleh karena Itu, menurutnya dalam haruslah dipahami dalam pengertian model
rangka keterlibatan kalangan masyarakat tradisi Eropa, bukan Amerika Serikat.^^ Ini
luas, Panitia Penyusun UUD bertindak semua adalah evaluasi amandemen dari
sebagai fasilitator dan mediator, sehingga aspek prosedural formal.
proses perancangan naskah akademik itu Sebelum sampai pada pembahasan
dapat dilakukan secara bersama-sama. evaluasi dari aspek materiil - substantif,
Dengan demikian, tingkat iegitimasi UUD itu tinjauan terhadap sistematika isi UUD perlu
dapat terjamin, dan dengan begitu naskah dikemukakan terlebih dahulu, diantaranya:^®
UUD itu kelak dapat diharapkan menjadi Pertama, jika diperhatikan judul bab-bab UUD
naskah UUD yang hidup dalam kesadaran 1945 yang berjumlah 16 bab tidak konsisten
masyarakat luas dalam rangka perwujudan satu sama lain. Ada bab yang menggunakan
sistem kenegaraan yang berdasarkan judul nama lembaga, seperti Bab II Tentang
konstitusi.

Selain itu, Jimly Asshiddiqie juga


"Jimly Asshiddiqie, "Kajian Kritis ..., Ibid.,
mengusulkan kalau selama in! dipahami him. 8.
bahwa pasal 37 UUD 1945 menyangkut Lebih lanjut baca: Jimly Asshiddiqie,
masalah teknik dan prosedur amandemen "Konsolidasi Materi Undang-Undang Dasar
itu mengacu kepada tradisi Amerika Serikat, Republik Indonesia", Makalah, disampaikan
kini tidak relevan lagi karena jika dilihat pada pada Kuliah Perdana Program Magister
Hukum UN, Yogyakarta, Kamis, 13 September
perubahan UUD 1945 yang pertama dan 2001, him. 7-8.
yang kedua saja, jelas bersifat sangat

292 UNISIA NO. 49/XXVI/ni/2003


Teori Amandemen dan Proses Amandemen di Indonesia, Muntoha

MPR, Bab IV Tentang DPA, dan Bab VII Pokok pikiran UUD 1945 dirumuskan
Tentang DPR, tetapi ada pula yang dalam Penjelasan UUD 1945 sebagai
menggunakanjudul/i/r?gs/. misalnya, Bab III penjelasan otentik naskah UUD 1945. Dalam
Tentang Kekuasaan Pemerintahan Negara, rangka Perubahan Pertama dan Kedua
BabVTentang Kementerian Negara, dan Bab pokok-pokok pikiranyang terkandung dalam
IXTentang Kekuasaan Kehakiman. Bahkan, naskah asli UUD 1945 juga mengalami
berkenaan dengan Badan Pemeriksa perubahan. Dimana perubahan yang sudah
Keuangan yang juga merupakan lembaga dilakukan dalam naskah perubahan
tingginegara yang sederajat dengan DPR dan Pertama dan Kedua hanya berkenaan
Presiden, judul babnya adalah Bab Vlli dengan rumusan pasal- demi- pasal. Oleh
Tentang Hal Keuangan, dimana lembaga karena itu, perlu dirumuskan pula uraian-
BPK itu hanya disebut sambil lalu dalam uraian yang bersifat konseptual berkenaan
Pasal 23 ayat (5). Bab-bab lain ditulis dengan dengan paradigma dan sistematika berpikir
judul kata benda yang menggambarkan UUD yang juga mengalami perubahan-
obyekyang diaturnya, misalnya, BabAgama perubahan. Salah satu contoh yang penting
(XI), Bab Pertahanan Negara (XII), Bab dalam hal ini adalah gagasan Negara Hukum
Pendldikan (XIII), Bab Kesejahteraan Sosial {rechtsstaat) yang dalam pasal-pasal UUD
(XIV)dan seterusnya. 1945 belum tercakufd,-tetapi hal itu
Kedua, bab-bab dan pasal-pasal dalam termaktub dalam Penjelasan UUD 1945.
UUD1945 sekarang inidari segi sistematika
sangat membingungkan, karena satu pasal 2 Pembahasan dan Pengesahan RUU:
saja bisa terdirl dari a, b, c, d, e dan Dalam perubahan yang menyangkut
seterusnya, demiklan pula dengan bab- kekuasaan membentuk UU yang sebe-
babnya. Agar sistimatikanya tidak lumnya berada di tangan Presiden dengan
terganggu, idealnya jumlah babnya cukup persetujuan DPR (Pasal 6 ayat 1 lama),
17 bab dan 45 pasal yang disusun secara tetapi dalam perubahan pertama dialihkan
padatisinya. Misalnya, Bab Tentang Agama, menjadi kekuasaan DPR (Pasal 20 ayat1).
Pendldikan dan Kebudayaan dapat dijadikan Perubahan ini menegaskan terjadi
satu bab yang tidak terplsah-pisah. Demiklan pergeseran kekuasaan leglslatif dari
pula dengan pasal-pasal dan ayat-ayatnya, Presiden ke DPR dengan konsekuensi
jlka menyangkut hal-hal yang memang bahwa UUD kita berubah dari sebelumnya
saling terkait, tidak perlu dirumuskan dalam menganut prinsip 'pembagian kekuasaan'
pasal dan ayat secara mandiri, tetapi cukup {distribution of pov/er) menjadi UUD yang
sebagai ayat dalam pasal yang sama. menganut prinsip 'pemisahan kekuasaan'
Sedangkan evaluasi secara materiel - {Separation of Power). Namun demiklan,
substantif, sejumlah capaian dapat
dildentifikasi dari amandemen pertama
hingga keempat, tanpak maslh menonjol Mohammad Fajrul Falaakh, "Amandemen
adanya anomali konstituslonal.^® Hal ini UUD 1945 dan Tantangan Konstitusionalisme
secara rinci dikritisi oleh Jimly Asshiddiqie (Beberapa Pokok Pikiran)", dalam EvaluasiKritis
atas Proses dan Hasil Amandemen UUD 1945,
diantaranya;^° Cetakan ke-1. KAGAMA PUSAT, Jakarta. 2002,
him. 78.
1. Pokok Pikiran Undang-Undang Lebih ianjut baca;. Jimly Asshiddiqie,
Dasar: "Kajian Kritis.... Op. Cit., him..17 -18.

UNISIA NO. 49/XXV1/III/2003 293


Topik: Evaluasi Kritis Atas Amandemen UUD 1945

pengesahan RUU menjadi UU tetap harus dianggap kesalahan yang fatal, menglngat
disahkan oleh Presiden berdasarkan Pasal hal itu menyalahi ketentuan hukum yang
20 ayat (4). Karena itu, tidak jelas apakah berlaku dalam pergaulan internasional. Oleh
UUD 1945 menganut prinsip pemisahan karena itu, Pasal 13 ayat (3) tersebut sudah
kekuasaan atau bukan, karena pengesahan seharusnya dihapuskan sama sekali dari
RUU menjadi UU tetap berada di tangan rumusan naskah UUD yang akan datang.
Presiden. Karena itu, dalam Perubahan
Kedua, terhadap ketentuan Pasal 20 Penutup
ditambahkan lag!ayat (5) yang menentukan
bahwa Presiden wajib mengesahkan RUU Ternyata dengan mempelajari secara
komprehensif hasil amandemen UUD 1945,
yang telah disahkan oleh DPR tersebut
banyak permasalahan yang sifatnya sangat
menjadi UU dalam waktu selambat-
mendasar. Idealnya, jikalau amandemen
iambatnya 30 hari. Jika dalam waktu 30 hari
atau perubahan itu dilakukan dengan
RUU tersebut belum disahkan, maka RUU
pemikiran yang jemih, utuh dan menyeiuruh,
tersebut berlaku dengan sendirinya.
serta sejauh mungkin terhindar dari
Dari ketentuan yang demiklan, nampak kepentingan-kepentingan politik sempit
seakan-akan peran DPR dalam mengesah jangka pendek, maka amandemen atau
kan suatu RUU menjadi UU sangat perubahan Itu haruslah berslfat final. Final
menentukan. Akan tetapi, dalam Pasal 20 yang dimaksudkan di sini adalah tidak akan
ayat (2) dan (3) maslh ditentukan adanya lagi timbil pro dan kontra, karena telah melalul
mekanisme pembahasan bersama antara prosedur yang transparan. dan sudah
DPR dan Pemerintah. Masalahnya adalah, dilakukan sosialisasi dengan balk sehlngga
apa yang dimaksud dengan pembahasan terhindar dari kesan fait accompli.
bersama itu dapat diartikan bahwa
Dengan demiklan, UUDyang dihasilkan
sesungguhnya. kekuasaan membentukUU
dari proses amandemen tersebut dapat
itu tetap dipegang bersama-sama oleh
diimplementasikan dalam praktik berbangsa
Presiden dan.DPR ? Hal-hal seperti inidapat
dan bernegara tanpa ada lagI hal-hal yang
dianggap merupakan kelemahan dari hasll
berslfatmuiti-interpretable. Maka terwujudlah
yang sudah dicapai dengan Perubahan
Pertama dan Kedua sampai sekarang ini. suatu kepastian hukum. •

3. Keteriibatan DPR dalam Daftar Pustaka


Penerimaan Duta Besar Asing: Dahlan Thaib, Jazim Hamldi, Ni'matul
Dalam Pasal 13 ayat (2) Perubahan Huda,2001,Rajawall Teoridan Hukum
Konstitusi, EdIsI Revisi,Jakarta,
Pertama UUD 1945 ditentukan; "Dalam hal
Rajawall Pers.
mengangkatduta, Presiden memperhatikan
pertimbangan DPR". Akan tetapi, dalam
J. Krlstladi, "Beberapa Catatan Proses
ayat (3)nya dinyatakan pula: "Presiden
Amandemen Konstitusi di Beberapa
menerima penempatan duta negara lain
Negara", Makalah, pada Semiloka
dengan memperhatikan DPR". Ketentuan
Naslonal "Evaluasi Kritis atas Proses
Pasal 13 ayat (3) baru inijelas tIdak mungkin
dan Hasil Amandemen UUD 1945",
dilaksanakan, karena hal itu melanggar
yang diselenggarakan oleh KAGA-
kelaziman yang berlaku dalam hubungan
MA, 8-10 Juii 2002, Yogyakarta:
antar bangsa. Ketentuan Ini bahkan dapat

294 UNISIA NO. 49/XXVI/1II/2003


Teori Amandemen dan Proses Amandemen di Indonesia, Muntoha

KAGAMA. Soetandyo Wignjosoebroto, "Pengaturan


Ekonomi, Kesejahteraan, Kebuda-
Jimly Asshiddiqie, "Konsolidasi Mater! yaan, Pendidikan dan Agama daiam
Undang-Undang DasarRI", Makalah, Rangka Amandemen UUD 1945",
disampalkan pada Kuiiah Perdana Makalah, daiam Seminar "Aman
Program MagisterHukum UN, Kamis, demen UUD 1945", yang diseieng-
13September2001, Yogyakarta: MH- garakan oieh BPHN - Departemen
UN. Kehakiman dan HAM Ri, 09 - 10
Oktober 2001, Jakarta; "Depkeh &
, "Kajian Kritis Terhadap HAM.
Perubahan Pertama dan Perubahan
Kedua UUD 1945", Makalah, daiam Sri Soemantri M.,1987, Prosedur dan
Seminar "Amandemen UUD 1945", Sistem Perubahan Konstitusi,
yang diselenggarakan oleh BPHN - Cetakan ke-6, Bandung: Alumni.
Departemen Kehakiman dan HAM
Rl., 9-10 Oktober 2001, Jakarta: , "Teiaah Akademis
Departemen Kehakiman dan HAM. Mengenai Bentuk, Prosedur,
Mekanisme dan Sistem Perubahan
C. Wheare,1975, Modern Constitutions, UUD 1945", Makalah, daiam Semi-
London: Oxford University Press. nar'Amandemen UUD 1945", yang
diseienggarakan oieh BPHN -
Miriam Budiardjo,1983, Dasar-Dasar llmu Departemen Kehakiman dan HAM
Politik, Cetakan ke-8. Jakarta: PT. Ri., 9-10 Oktober 2001, Jakarta:
Gramedia. Depkeh&HAM.

Mohammad Fajrul Falaakh, "Amandemen ,2002,UUD 1945


UUD 1945 dan Tantangan Kedudukan dan Aspek-aspek
Konstituslonalis-me (Beberapa pokok Perubahannya,Ceiakar\ ke-
pikiran)", daiam Evaiuasi Kritis atas 1,Bandung: UNPAD Press.
Proses dan Hasil Amandemen UUD
1945, 2002 Cetakan ke-1, Jakarta: Suharizai,2002, Reformasi Konstitusi 1998
KAGAMA PUSAT. - 2002; Pergulatan Konsep dan
Pemikiran Amandemen UUD 1945,
Moh. Mahfud MD.,1999, Amandemen Cetakan ke-1, Jakarta; Sinar
Konstitusi Menuju Reformasi Tata Grafika.
A/egara,Cetakan ke-1 .Yogyakarta:
UII Press.

•••

UNISIANO. 49/XXV1/1II/2003 295

Anda mungkin juga menyukai