5 Negara Favorit
SchoTalk a tau Scholarship Talk adalah program rutin
Sahabat Beasiswa yang bekerjasama dengan
Perhimpunan Pelajar Indonesia se-Dunia (PPI) yang
membahas semua hal tentang beasiswa menggunakan
grup WhatsApp. Membahas segala hal tentang beasiswa,
tips, trik sekaligus motivasi. Dapatkan segudang
pengalaman dari para Awardee beasiswa yang telah
sukses mendapatkan beasiswa ke luar negeri dengan
mengikuti schotalk sahabat beasiswa.
1
Daftar Isi
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
Sejarah Sahabat Beasiswa 3
Sahabat Beasiswa Chapter 4
Schoters 6
SchoTalk Taiwan 7
1. Profil Pemateri Akhmad Zamroni 7
2. Gambaran Umun Study di Taiwan 7
3. Tanya Jawab Study Taiwan 9
4. Closing Statement 10
SchoTalk Rep Ceko 11
1. Profil Pemateri Prilo Sekundiari 11
2. Motivasi dan Alasan Study ke Rep Ceko 12
3. Kelebihan dan Kelemahan Study di Rep Ceko 12
4. Jenis-jenis Beasiswa di Rep Ceko 13
5. Tanya Jawab Study Rep ceko 15
SchoTalk Thailand 18
1. Gambaran Umum Study kuliah di Thailand 18
2. Skema Beasiswa Mahadol University Thailand 19
3. Tanya Jawab 19
4. Closing Statement 21
SchoTalk China
22
1. Profil Pemateri Fathan Asadudin Sembiring 22
2. Alur Melanjutkan Studi Ke luar Negeri 22
3. Tanya Jawab 25
SchoTalk UK 27
1. Profil Pemateri Agatha 27
2. Perbedaan Kuliah di Indonesia dengan UK 27
3. Persiapan Mendaftar Beasiswa LPDP 28
4. Tanya Jawab 29
Kesimpulan 33
Daftar Pustaka 34
2
Sahabat Beasiswa
Bermula di tahun 2012, Sahabat Beasiswa merupakan sebuah komunitas terbesar di Indonesia
yang bergerak di bidang pendidikan, khususnya dalam bidang penyebaran informasi dan
pembinaan beasiswa. Sepulang menempuh pendidikan di luar negeri selama kurang lebih 11
tahun, Radyum Ikono, B.Eng, M.Eng (Ikono) memiliki keinginan untuk membantu sebanyak
mungkin manusia Indonesia menikmati sensasi kuliah dan mendapatkan beasiswa di dalam
maupun luar negeri. Ikono bersama beberapa kawannya Eka, Hilmy, Fadhil, Aziz dan lainnya
mulai melakukan aktivitas konsultasi beasiswa dan menjadi pemateri di seminar-seminar
beasiswa.
Hampir setiap minggu mereka mendapatkan permintaan untuk memeriksa aplikasi beasiswa
seperti CV, motivation letter, proposal riset, dan lain sebagainya.
Sambil berkeliling memenuhi undangan dari sekolah, kampus, radio, maupun komunitas untuk
bercerita mengenai informasi dan tips-trik mendapatkan beasiswa di dalam dan luar negeri.
Animo yang cukup besar tersebut menyadarkan Ikono dan beberapa mahasiswa Indonesia di
luar negeri akan perlunya sebuah komunitas yang dapat menjembatani para pencari beasiswa
dengan para peraih beasiswa.
Puncaknya, pada 15 Desember 2013, disepakati untuk mendirikan sebuah komunitas bernama
Sahabat Beasiswa yang dipimpin oleh Ikono sebagai Direktur Eksekutif pertama. Di tahun 2014,
generasi pertama pengurus Sahabat Beasiswa memfokuskan pada eksistensi dengan
mengaktifkan website, social media (Facebook, Twitter), dan memperluas jangkauan seminar
ke lebih banyak kampus, dengan dibantu oleh sekitar 20-an volunteers. Babak baru Komunitas
Sahabat Beasiswa dimulai pada November 2015. Rapat pengurus menyepakati untuk
mengangkat Muhammad Dzarnuji Aziz sebagai Direktur Eksekutif yang baru, ditemani oleh
Bhekty Chrisviandi sebagai Direktur Marketing dan PR.
Hingga saat ini, Sahabat Beasiswa sudah tersebar di 33 (tiga puluh tiga) kota dan provinsi se
Indonesia dan akan terus bertambah seiring dengan inisiasi oleh v olunteer dari berbagai daerah.
3
Apa Itu Sahabat Beasiswa Chapter ?
Sahabat Beasiswa Chapter adalah bagian dari Sahabat Beasiswa yang tersebar di berbagai
daerah di seluruh Indonesia dengan tujuan mewadahi Scholarship hunter melakukan pembinaan
secara langsung lewat berbagai programnya, serta memperluas dan mempermudah akses
informasi beasiswa.
4
21. Sahabat Beasiswa Chapter Padang
22. Sahabat Beasiswa Chapter Palembang
23. Sahabat Beasiswa Chapter Palu
24. Sahabat Beasiswa Chapter Pekanbaru
25. Sahabat Beasiswa Chapter Purwokerto
26. Sahabat Beasiswa Chapter Ponorogo
27. Sahabat Beasiswa Chapter Semarang
28. Sahabat Beasiswa Chapter Solo
29. Sahabat Beasiswa Chapter Sumbawa
30. Sahabat Beasiswa Chapter Surabaya
31. Sahabat Beasiswa Chapter Tasikmalaya
32. Sahabat Beasiswa Chapter Tulungagung
33. Sahabat Beasiswa Chapter Yogyakarta
5
Schoters
The #1 and Largest Online Scholarship Platform
schoters.com
6
NOTULENSI MENTORING KELAS BEASISWA
“STUDY IN TAIWAN”
PROFIL Pemateri
Akhmad Zamroni
Zam sapaan akrabnya. lahir di Kota Pekalongan pada 11 November 1993. Pada tahun
2011 ia melanjutkan pendidikan tingginya di Fakultas Teknik Universitas Jenderal Soedirman,
Jurusan Teknik Geologi dengan beasiswa bidikmisi. Ia lulus pada tahun 2015 dengan predikat
cumlaude.
Setelah menjadi pelatih olimpiade di SMA IT Al Irsyad Purwokerto, Zam memutuskan
untuk melanjutkan studi masternya di Department Natural Resources and Environmental
Studies, National Dong Hwa University, Taiwan dengan beasiswa NDHU Scholarship. Selain itu
ia juga bekerja bersama Professornya dalam riset projek gempa bumi dan tanah longsor di
Eastern Taiwan Earthquake Research Center.
Di samping kegiatan kuliahnya ia juga aktif sebagai blogger untuk cerita-cerita
inspiratifnya. Ia berencana akan menerbitkan novel keempatnya dari pengalaman studinya di
Taiwan. Zam saat ini juga menjadi Ketua Forum Mahasiswa Muslim Indonesia Taiwan Timur.
Ingin berdiskusi lebih lanjut hubungi https://www.facebook.com/akhmad.zamroni.full, email ke
sahabatzam@gmail.com atau mengunjungi blognya di akhmadzamroni.wordpress.com.
GAMBARAN UMUM
Untuk studi di Taiwan, ada beberapa beasiswa yang dapat diambil, yaitu beasiswa dari
pemerintah Indonesia (seperti Dikti dan LPDP) serta beasiswa dari pemerintah dan kampus-
kampus di Taiwan. Menurut penuturan Zam, proses meng-email professor dan mendaftar
kampus bebarengan. untuk memperoleh LoA, masuk saja ke website kampusnya dan lengkapi
persyaratannya.
Mengapa memilih Taiwan, sebenarnya tidak ada alasan khususbagi Zam karena hanya
berprinsip ingin berkuliah di luar negeri. Dan ketika pendaftaran di Taiwan buka, ia langsung
apply. Biaya hidup di taiwan relatif murah. Hampir sama dengan di jakarta. Orang-orangnya
sangat friendly. Juga terhadap muslim untuk pendidikannya terbilang bagus.
Meski kita tahu kebanyakan mahasiswa Indonesia melirik Jepang. Lalu mengapa
Taiwan? Karena biaya hidup di sana lebih murah dan kualitasnya tidak kalah dengan Jepang.
Tidak ada alasan khusus pada saat memilih kampusnya karena tadinya hanya bertanya kepada
anak-anak PPI yang sedang berada di sana dan disambungkan dengan professor yang bersedia
membantu riset.
Beasiswa kampus ada tiga tipe, yakni A, B, dan C. Tipe A itu kuliah dan biaya hidup
7
gratis. Tipe B gratis kuliah saja, dan tipe C mendapat potongan 50% uang kuliah. N biasanya di
upgrade tiap semester. Jadi bila nilai kita kalah dengan yang lainnya, bisa dapat B atau C. Atau
kalau nilai kita naik bisa dapat A. Alhamdulillah, selama 4 semester, Zam memperoleh tipe A. Di
samping itu, ia menuturkan bahwasanya dapat menabung di sana dan menjadi tabungan
selama pulang ke Indonesia.
Di Taiwan, kuliah full menggunakan bahasa inggris. Tapi kita tetap belajar bahasa Cina
dari basic. Untuk beasiswa dari kampus dapat dilihat di website masing-masing kampus.
Beasiswa dari pemerintah Taiwan coba klik Mofa Scholarship. Di Taiwan bisa menggunakan
TOEFL atau IELTS. Dulunya Zam menggunakan TOEFL ITP 500. Mencari professor sendiri
bukanlah suatu keharusan. Namun itu akan membuat kita bisa cocok dengan professor, riset
kita nantia bisa disetujui olehnya. Tambahannya kita bisa nego dan minta support bulanan.
Menurutnya, hal paling penting selain dari IPK, TOEFL, dll adalah berkomunikasi terlebih
dahulu dengan proffessor yang sesuai dengan bidang dan riset yang kita tekuni. Sementara
TOEFL dan IPK hanya sebagai faktor penunjang.
IELTS cukup mahal dan takutnya pada saat tes tidak lolos dan itu membuat sedih. Rata-
rata kampus di Taiwan bagus. Tinggal cari saja yang sesuai dengan jurusan dan pastikan
jurusannya in english karena tidak semua jurusan dan kampus menyediakan english class. Dan
jangan takut bila skor TOEFL belum memenuhi. Nanti biasanya kita akan diberikan tolelir waktu
setelah diterima. Hanya administrasi saja dan intinya harus membuat aplikasi sebaik mungkin
dan tentunya tetap berkomunikasi dengan supervisor. Silakan mengunjungi blognya di
https://akhmadzamroni.wordpress.com/ Banyak kisah-kisah Zam selama berkuliah di Taiwan.
Zam suka dengan sains. Berpikir sains itu asyik. Apalagi bisa kuliah di alam. Sebenarnya
tidak terlalu berpikir tentang geologi atau kerja apa dan dimana. Yang utama niatkan dulu untuk
mencari ilmu. Untuk jurusan kesehatan bisa ke tze chi university di hualien dan teipei medical
university.
8
QUESTION AND ANSWER
#Pertanyaan ke-1: Shita-UNY
Di mana sajakah universitas di Taiwan yang cocok untuk mengambil jurusan pendidikan?
Jawaban:
Di NDHU sudah terkenal bagus untuk pendidikan. Bisa juga di NTNU.
#Pertanyaan ke-2
Beasiswa di kampus ada tiga tipe, tipe A, B, dan C. Bagaimana kualifikasi agar dapat
memperoleh beasiswa tipe A?
Jawaban:
Banyak yang bertanya terkait hal ini dan sejauh ini belum dapat dipecahkan. Karena misalnya,
si X IPK nya 3, si Y IPK nya 3,2 . Tapi kadang yang dapat beasiswa A si X. Ada faktor-faktor lain
di luar IPK, seperti rekomendasi dari advisor, jumlah kredit yang kita ambil, dll.
#Pertanyaan ke-3
• Apa program master yang diambil di Taiwan?
• Apakah sama dengan di Jepang yang penelitian hingga lembur dan harsu menginap di
laboratorium?
Jawaban:
Saya riset dan class. Tetapi boleh dibilang kelas itu hanya sebagai syarat untuk melengkapi
sks. Kurang lebih sama dengan yang di Jepang. Waktu kita lebih banyak dihabiskan di
laboratorium. Boleh dibilang waktu di sana lebih banyak dihabiskan untuk mengerjakan projek-
projek dari professor. Dalam satu minggu, kuliah paling hanya satu atau dua kali saja. Tapi
sehari ngelab kadang bisa 4 hingga 6 jam. Laboratoriumnya buka 24 jam. Jadi ada yang tidur di
laboratorium. Kalau saya, saya atur sendiri. Yang penting kerjaan bisa selesai.
#Pertanyaan ke-4
Di kampus manakah jurusan teknik atau computer science dan bahasa yang paling bagus di
Taiwan?
Jawaban:
Jurusan tersebut paling bagus di NTU, NTUST, NCU, dan NCKU. Di kampus-kampus ini paling
bagus untuk sains dan teknik. Sebenarnya kurang paham juga bagaimana penilaian kriteria
bagus atau tidaknya kampus. Kampus saya bagus juga untuk sudi sosial, NDHU. Karena saya
kurang paham juga detail dari masing-masing jurusan di tiap kampus. Atau dapat dilihat dari
rangking kelas di dunia. Juga kecocokan dengan supervisor kita. Untuk sains teknik sekitar 24
9
sks. Sedangkan sosial 36 sks.
Untuk S2 cukup menggunakan study plan sekitar dua halaman. Baru S3 menggunakan
proposal riset. Yang terpenting komunikasikan masalah riset dengan professor. Walaupun
setelah di sana, riset kita bisa berubah. Tidak sesuai dengan study plan. Misal semester 1, kita
mengambil 10 sks, semester 2, kita mengambil 9 sks. Semester 3 dan 4, kita fokus ke skripsi.
#Pertanyaan ke-5
Bagaimana cara menghubungi supervisor?
Jawaban:
Supervisor itu pembimbing. Seperti dosen pengampu kita. Dari semester awal hingga
semester akhir dibimbing oleh mereka. Dan nantinya mereka yang akan menentukan kita layak
lulus atau tidak. Selain dari kelengkapan sks. Cari supervisor dari website masing-masing
kampus. Biasanya di academic, departement,dan staff. Lalu akan muncul nama-nama professor
di jurusan tersebut. Lalu baca CV mereka dan sesuaikan dengan riset kita.
#Pertanyaan ke-6
Apakah bisa mengambil part time di sana? Misalnya kalau hanya menggunakan beasiswa
parsial
Jawaban:
Sangat bisa. Rata-rata anak Indonesia memiliki part time. Apalagi gajinya sekitar 60 ribu per
jam. Jadi bila sehari kerja selama 8 jam, kira-kira bisa buat makan satu minggu. Ada kerja yang
di kampus, seperti laboratorium, aministrasi office atau di luar kampus, seperti hotel, restoran,
pabrik.
#Pertanyaan ke-7
Apakah semester 3 dan 4 sudah tidak ada kuliah? Atau ada kuliah tambahan sebagai
penunjang tesis barangkali?
Jawaban:
Semester 4, saya sudah tidak ada. Semester 3 ada satu. Tapi kita boleh mengambil sks lebih.
CLOSING STATEMENT
“Ada suka dan duka selama berkuliah di luar negeri. Saya pernah mengalami depresi
hingga pergi ke psikolog. Tapi itu adalah warna warni yang nantinya akan berkesan kettka kita
pulang dan mengabdi untuk ibu pertiwi. Bahkan mugkin karena saya terlalu bahagia berat
hingga naik sekitar 16kg. Dari 51 kg menjadi sekitar 67kg 😅😅😅. Intinya enjoy dann nikmati
prosesnya. Kita di sana tidak sekadar belajar ilmu akademik, bahkan penempaan makna
kehidupan yang nantinya lebih bermanfaat. Fight, struggle and pray.”
10
NOTULENSI MENTORING KELAS BEASISWA
“STUDY IN CEKO” Jum’at, 6 April 2018
Profil Pemateri
Prilo Sekundiari, lahir dan besar di Yogyakarta. Ia menempuh pendidikan S1 di Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada. Kemudian ia melanjutkan pendidikan
masternya di Republik Ceko (Notes: Ceko lho ya, bukan Slowakia karena kedua negara tersebut
dulunya pernah menjadi satu dan berpisah pada awal dekade 90-an).
Nama lengkap Prilo sendiri dengan gelar, yaitu Mgr. Prilo Sekundiari. Gelar yang
mungkin sedikit asing di telinga banyak orang (bahkan untuk dirinya sendiri) karena pada
umumnya gelar master itu seperti MA, M.Phil dsb. Mungkin kita pernah mendengar gelar
seperti Prof.Dr. Ing. Jadi, itu adalah gelar akademik lama.
Bedanya bila Ing itu untuk Science dan beberapa bidang tertentu. Bila Mgr itu untuk
social science. Gampangannya seperti itu. Sejauh sepengetahuannya, hanya Ceko yang masih
menggunakan pola gelar akademik lama ini. Selanjutnya, kegiatan Prilo saat ini ialah salah satu
pusat studi di UGM, dan aktif dalam banyak kegiatan scholarship event, baik online maupun
offline, terutama yang berasosiasi dengan Uni Eropa.
Kenapa Uni Eropa? karena ia adalah penerima beasiswa Erasmus. Ia menerima dua kali
beasiswa Erasmus yaitu pada tahun 2012 dan 2013. Beasiswa Erasmus yang tahun 2012
adalah untuk staff exchange ke Porto Business School di Portugal, sedangkan beasiswa yang
kedua tahun 2013 adalah beasiswa Master untuk durasi dua tahun ke masaryk University di
kota Brno, Republik Ceko dengan mengambil konsentrasi European politics.
Jadi fakultasnya adalah fakultas ilmu sosial dan departemennya adalah International
Relations dan European Studies. Model pendidikan yang ia tempuh masih model lama, yakni S2
dengan durasi 22 bulan. Jadi bukan S2 dengan model baru yang hanya satu tahun, seperti
halnya di negara-negara Eropa Barat.
11
Motivasi dan Alasan
Motivasi dan Alasan Prilo melakukan study abroad adalah ia ingin belajar lebih jauh,
mencari wawasan yang lebih luas, dan mencari kesempatan serta peluang untuk jenjang
selanjutnya. Dalam pencariannya mendapatkan beasiswa juga bisa dibilang tidak mudah karena
ia sempat mendapatkan penolakan sebanyak 14 kali dalam kurun waktu delapan bulan. Jadi
antara bulan Agustus 2012 hingga April 2013, ia banyak mendapatkan "surat cinta" dari
berbagai macam negara atau penyelenggara beasiswa.
Alasan yang lain adalah karena ia ingin membuka jalur-jalur baru bagi rekan-rekan dan
teman-teman semua agar dapat belajar lebih jauh ke seluruh dunia. Jadi tidak hanya ke
tempat-tempat yang sudah mainstream akan tetapi ke tempat-tempat baru yang belum pernah
dicoba sebelumnya.
Waktu Prilo mengambil master dulu, di Brno, hanya ada satu orang mahasiswa. Jadi
sangat asing dan terkesan tidak lazim. Baru beberapa semester kemudian mulai berdatangan
beberapa mahasiswa Indonesia ke universitas tersebut. Belajar ke negeri Eropa Timur
nuansanya sangat berbeda. Tidak bisa disamakan dengan negara seperti belanda, Inggris,
Perancis dll. Tapi bagi Prilo sendiri tidak masalah karena justru akan mendapatkan pengalaman
baru, pandangan baru, wawasan baru, dan juga teman-teman baru yang cara berpikirnya
berbeda.
Ceko bersebelahan dengan Jerman, Austria, Polandia, Swiss. Jadi akses kemana-mana
sangat mudah. Terlebih Ceko juga merupakan anggota Uni Eropa dimana kebijakan visa
schengen berlaku ( 1 visa untuk 27 negara). Jadi semisal bosan atau suntuk belajar, tinggal naik
bus, pesawat, atau kereta sehingga dalam hitungan jam sudah pindah negara.
Kelebihan dan Kelemahan
Kelebihan belajar di Ceko antara lain biaya hidup murah, tenang, tidak crowded, cocok
untuk studi, lokasinya di eropa tengah timur. Internet kencang, kualitas pendidikan yang
lumayan bagus (last year peringkat 18 di dunia) dan pendidikan murah atau gratis.
Kelemahannya adalah pola disiplin kaku masih berlaku (terkadang tidak bisa ditawar),
rasisme masih kental, eurosentris (merasa dirinya adalah pusat dari peradaban atau pusat dari
Eropa), kecemburuan sosial masih tinggi, orang asing dikontrol dan dipantau, kendala bahasa
(belum banyak yang berbahasa Inggris), makanan asin (karena Ceko dan Polandia penghasil
garam).
Perbedaan pendidikan di Ceko dan di Indonesia Secara general, pendidikan di Indonesia
dan di Ceko atau di negara-negara Eropa lain sepertinya sama. Di Indonesia, pendidikan lebih ke
formalitas atau pragmatis, hanya sekadar mencari pekerjaan. Sedangkan di Ceko dan di banyak
negara, pendidikan sudah merupakan pembelajaran seumur hidup dimana orang belajar untuk
mencari ilmu dan pengetahuan.
12
Dari beberapa kasus yang ia temui, ada orang-orang yang menjadikan kuliah itu sebagai
sebuah kehidupan sendiri. Jadi ketika lulus sebuah jenjang, mereka akan melanjutkan master
atau S3. Jadi banyak orang Ceko yang gelarnya berderet-deret. Contohnya Mgr at mgr Jana
Navratilova atau Phd at Phdr ABCD. Kenapa seperti itu? Jawabnya karena beberapa hal, bisa
karena memang senang belajar, atau orang tersebut memanfaatkan benefit sebagai student
atau karena kesulitan untuk mencari pekerjaan.
Di Ceko, nilai tergolong susah. Dalam beberapa fakultas untuk dapat nilai E saja sudah
setengah mati. Jadi maklum bila ada student yang hanya dapat E tapi kemudian hura-hura
karena senang bisa lulus. Nilai di sana A, B, C, D, E, bila F itu failed. Ada juga yang hanya Z atau
ZK. Bila lulus tanpa ujian berarti Z. Bila lulus dengan ujian berarti ZK. Pernah saya temui ada
teman yang bilang bila jadi pengajar di sana itu karena orang yang bersangkutan tidak dapat
memperoleh pekerjaan.
Sehingga terjun ke dunia akademis adalah sebuat opsi terakhir. Status menjadi student
di Ceko memiliki banyak keuntungan, seperti makan di kantin diskon 40%, beli alat tulis diskon,
beli tiket transport lebih murah, dapat hak untuk tinggal di asrama yang tentu harganya lebih
murah daripada tinggal di flat, dsb.
Jenis Jenis Beasiswa di Rep Ceko
Jenis-jenis beasiswa di Ceko beragam. Di tempat Prilo misalnya. Ada beasiswa bagi
penelitian yang besarnya 300-400 euro untuk durasi 1-10 bulan. Kemudian ada beasiswa bagi
peraih IPK terbaik di tiap jenjang yang besarnya 1200 euro, 800 euro, dan 400 euro. Ada juga
beasiswa asrama, gratis tinggal di asrama tapi hanya untuk durasi satu bulan serta beasiswa
exchange ke negara lain. Untuk proses seleksi beasiswa sendiri kurang lebih sama dengan
beasiswa lain.
Linknya Beasiswanya bisa Klik disini yang mana itu adalah salah satu program dalam
english yang diadakan oleh Masaryk University. Jadi semisal kalian ingin berkuliah di Ceko,
langkah pertama adalah mencari info di universitas terkait perihal program apa saja yang
sedang ditawarkan pada saat ini karena terkadang listnya akan berubah. Kecuali kalian ingin
mengambil kuliah yang berbahasa ceko.
Setiap tahunnya ada, tapi ya harus belajar bahasa ceko terlebih dahulu. Yang mungkin
akan merepotkan jika belajar di Ceko adalah kendala bahasa, birokrasi yang terkadang tidak
fleksibel, teman-teman yang terkadang susah untuk diajak ngobrol, hingga dosen yang pada
saat mengajar "kepalanya naik turun".
"Naik turun" disini maksudnya dosen tersebut bisa dan mampu berbicara bahasa Inggris,
hanya saja sedikit agak minder jika mengajar kelas internasional. Seperti tidak pede dengan
bahasa Inggrisnya. Jadi sewaktu mengajar, dosen tersebut tidak menatap ke mahasiswa tapi
malah mendongak ke atas ke eternit atau ke lantai.
Untuk kehidupan sosial sehari-hari sendiri, seperti yang sudah ia bilang. Biaya hidup di
13
Ceko murah meriah. Mereka menggunakan mata uang mereka sendiri yaitu koruna atau crown.
Satu koruna kurang lebih sekitar 550 rupiah. Bila kalian hidup di sana dan setiap hari masak
sendiri atau tidak pernah jajan, maksimal akan habis 100 euro.
Bila sebulan ada yang habis 200 euro, itu malahan membuat orang heran, "Situ makan
apa toh kok habis segitu?" Untukk biaya dorm atau asrama, tergantung isi kamar. Standar satu
kamar berisi dua orang, perbulan membayar 148 euro dan sudah all in, termasuk listrik dan air.
Listrik tidak akan kelip-kelip karena di sana menggunakan nuklir. Bila ingin
menggunakan kamar sendiri, tinggal menambah 40% dari 148 euro itu. Jadi kira-kira sekitar 220
euro. Itu dapat satu kamar dengan 2 tempat tidur, 2 meja, satu kamar mandi, dapur, dan 2 lemari
besar. Bila mungkin ada yang ingin berhemat, bisa tinggal di kamar besar yang isinya 5-6 orang.
Yang mana sebulan hanya membayar 50 euro. Tapi dapur dan kamar mandinya ada di hall
asrama (common bathroom).
Di Ceko, makanan halal sangat banyak karena komunitas muslim juga lumayan
jumlahnya. Di Praha ada 5 masjid atau mushola. Tapi bila di kota yang Prilo tinggali hanya ada
satu masjid. Rata-rata populasi muslim berasal dari Bosnia, Iraq, dan negara Balkan. Untuk S3 di
Ceko sekarang sudah kembali ke durasi 5 tahun setelah sebelumnya "terpaksa" ikut ke model
baru yang hanya tiga tahun.
Namun setelah dievaluasi, akhirnya kembali ke model lama. Untuk residence permit atau
long term visa, kalian tidak perlu khawatir. Pada mulanya memang urusan birokrasi di Ceko
masih agak kompleks. Di imigrasinya sendiri, bahasa yang digunakan hanya tiga bahasa, yaitu
Ceko, Vietnam, dan Rusia. Tidak ada bahasa inggris di kantor imigrasinya. Tapi tidak perlu takut
karena bisa diakali dengan mengajak pendamping orang ceko asli sebagai penerjemah. Toh itu
hanya sebagai awalan.
Nanti setelah proses selanjutnya (foto dan biometric), petugasnya akan berbicara
bahasa Inggris. And yes, they speak english fluently. Hanya saja mereka tidak ingin
menunjukkan pada saat mereka berbicara bahasa inggris di depan orang banyak. Jadi, dahulu
di daerah Ceko dan Slovakia, Austria, Hungaria dan sekitarnya merupakan sebuah wilayah
kerajaan besar yang jaya. Akan tetapi kemudian kolaps karena zaman. Jadi orang-orang di
daerah sana merasa bahwa mereka dulunya adalah orang kaya, terhormat, derajatnya tinggi,
dsb.
Lalu, mereka mengalami beban psikologis karena harus melalui perubahan zaman yang
merugikan mereka, PD 1, PD 2, dan Perang Dingin. And they don’t speak German, meskipun
bersebelahan dengan german speaking country, seperti Austria dan Jerman itu sendiri. Mereka
menggunakan bahasa Ceko, salah satu rumpun bahasa yang bisa dibilang salah satu yang sulit
digunakan.
14
QUESTION AND ANSWER
#Pertanyaan ke-1 - Karis
• Bagaimana cara beradaptasi dengan kendala birokrasi yang terkadang susah diajak ngobrol?
Bagaimana cara bergaul dengan orang-orang Ceko?
• Di ceko, apakah jurusan yang paling unggul? Lalu, bagaimana dengan jurusan teknik?
Jawaban:
Untuk urusan birokrasi yang kompleks, biasanya ia temui di kantor-kantor pemerintahan,
seperti kantor pos, loket ticketing kereta, dan pelayanan publik lain. Sedangkan di universitas
sendiri sudah lebih terbuka dan lebih "sadar diri" jika harus berhadapan dengan mahasiswa
asing atau non - Ceko.
Bilamana kita terpaksa harus berhadapan dengan seorang figur yang kompleks tadi, kita
harus mengalah saja karena bila kita ngotot biasanya mereka justru malah semakin berteriak
Kencang. Untuk jurusan yang paling unggul karena di Eropa tengah yang unggul rata-rata adalah
teknik engineering yang nantinya akan lari ke industri presisi - pembuatan alat-alat berat,
manufacturing dsb. Untuk ilmu sosial mereka baru mulai berkembang.
#Pertanyaan 2 - Putri
Bagaimana kualitas riset di universitas-universitas di Ceko? Dan bagaimana kelengkapan
fasilitas penelitian yang disediakan di universitas, khususnya untuk bidang sains?
Jawaban:
Untuk riset di negara Eropa tidak perlu khawatir. Sejauh yang Prilo lihat (terutama karena
ia sering jalan-jalan dan berkeliling kampus), kualitas riset di sana tergolong bagus. Dua orang
penerima nobel berasal dari Ceko, the father of genetics - Mendel, juga dari Ceko. Beberapa
tahun yang lalu, Kementrian Pertahanan Ceko dan Universitasnya berkolaborasi untuk membuat
anti-werfare melalui kerjasama dengan NATO - Pakta Pertahanan Atlantic Utara.
Kelengkapan riset di sana tidak diragukan. Ia pernah masuk ke laboratorium penelitian
(pada saat hari Minggu - kampus tutup), tapi riset tetap berjalan. Mahasiswa diberikan kunci
ruangan sendiri agar mereka dapat keluar-masuk kapanpun sesuai yang ia inginkan.
#Pertanyaan 3 - Yengki
Apakah ada jurusan pertanian di Ceko? Lalu bagaimana perkembangan dari pertanian di Ceko?
Jawaban:
Kampus pertanian ada di Praha atau di Ostrava. Termasuk universitas yang bagus di
Ceko. Untuk kampus utama yang terdapat di Praha adalah Charles University, kampusnya
Einstein sewaktu beliau awal-awal mengembangkan teori relativitas. Kondisi pertanian di sana
sangat maju karena pertanian merupakan salah satu produk nasional mereka. Ceko adalah
negara kecil yang luas tanahnya tidak seberapa sehingga mau tidak mau mereka harus
15
mengembangkan pertanian yang maju agar kebutuhan nasional mereka terpenuhi. Hanya
beberapa produk saja yang impor seperti pisang, artichoke dsb.
#Pertanyaan ke-4 - Anang
Di universitas manakah yang paling bagus bidang pendidikan atau pengajarannya di Ceko
Apakah ada peluang beasiswa short course di sana?
Jawaban:
Universitas seperti Charles di Praha dan Masaryk di Brno telah mempunyai pedagogy.
Pendidikan itu telah menjadi prioritas bagi orang Ceko. Dulu, sewaktu Ceko diinvasi oleh Nazi,
mereka tidak melawan karena takut bila aset mereka (orang / SDM) akan habis. Mereka berpikir
jauh ke depan, daripada habis ditumpas lebih baik SDM-nya disimpan sebagai modal bangkit
kelak pada saat pendudukan Nazi sudah berakhir.
Dari situ sudah kelihatan bila pendidikan dan kualitas SDM menjadi prioritas. Untuk short
course atau beasiswa. Beberapa universitas di Indonesia mulai menjalin kerjasama dengan
universitas Ceko, seperti Universitas Trunojoyo, Binus, UGM, UMM, Syiah Kuala Aceh, dsb.
Jumlah mahasiswa asing di Ceko mencapai 10% dari total jumlah Mahasiswa yang ada. Jikalau
ingin ke Ceko, coba cek ke KUI universitas asal, apakah memiliki kerjasama dengan universitas
di Ceko atau tidak.
#Pertanyaan ke-5 - Yessi
Selain program Erasmus mundus, apakah ada program scholarship lain yang
menawarkan credit mobility atau credit earning bagi mahasiswa S2 Indonesia yang ingin
mengambil credit di ceko? Apakah ada semisal program collaborated-reasearch dari
mahasiswa postgraduate indonesia dengan pihak kampus di ceko?
Jawaban:
Untuk colaborated research bila tidak salah sudah lama dilakukan oleh beberapa
universitas Ceko dengan Universitas di Indonesia. UGM sendiri misalnya sudah sejak dari 2010
melakukan kerjasama riset dengan Universitas Ceko dalam bidang Kehutanan. Universitas
Sumatera Utara juga baru-baru ini mengadakan kerjasama karena kebetulan mantan ketua PPI
nya dulu dari Sumatra Utara dan berkuliah di Praha.
Untuk Credit mobility tadi, apakah di tempat anda sudah terstandarisasi atau sesuai
dengan ECTS? (European Credit Transfer System). Karena biasanya bila sudah sama, akan lebih
mudah bila ingin melakukan riset kerjasama.
#Pertanyaan ke-6 - Esta
Negara-negara yang tidak menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa sehari-hari,
seperti Ceko, Belanda, dll, apakah tetap menggunakan IELTS sebagai standarnya? Saya pernah
melihat youtube mengenai mahasiswa yang sedang belajar di jerman ada tes bahasa jermannya
juga. Berarti negara yang bahasa utamanya bukan inggris kemungkinan ada dua jenis tes
bahasa kah? Bagaimana dengan bidang kesehatan masyarakat di Ceko? Apakah ada
16
rekomendasi kampus yang bagus?
Jawaban:
Negara-negara di Eropa menggunakan IELTS sebagai salah satu instrumen
pendidikannya. Kecuali bila kita ingin mengambil kuliah dengan bahasa pengantar bahasa
setempat, itu mungkin bahasa inggris tidak perlu menjadi sebuah tuntutan. Bila di Ceko sendiri,
rata-rata mahasiswanya belajar dua bahasa ini, yaitu Jerman dan Arab. Keduanya diperlukan
untuk mencari pekerjaan (menurut mereka).
Bagi yang ingin kuliah lanjutan atau bekerja di Jerman otomatis mereka akan mengejar
bahasa Jerman, sedangkan bahasa Arab baru booming karena perusahaan-perusahaan yang
berasal dari timur tengah mulai membidik Ceko, Slovakia, Polandia, dan Hungaria sebagai
market barunya sehingga otomatis SDM yang dapat berbicara bahasa lokal dan bahasa arab
sangat diperlukan (Demand nya tinggi)
Di kedubes Ceko di Jakarta, setiap setahun sekali ada kursus bahasa Ceko. Mereka
membuat itu khusus untuk orang-orang yang ingin ke Ceko, baik ingin belajar maupun bekerja.
Penggunaan bahasa Ceko sendiri disesuaikan saja, ingin ikut kelas yang berbahasa Inggris atau
kelas berbahasa Ceko. Masing-masing mempunyai konsekuensinya. Bila bidang kesehatan, di
kampus Prilo banyak orang Inggris yang kuliah kedokteran.
Kenapa banyak? karena biayanya murah dan kurikulumnya sama dengan yang ada di
Inggris. Hanya bedanya bila kuliah kedokteran di UK dapat membuat kantong bolong.
Sementara kuliah kedokteran di Ceko murah meriah. Makanya banyak student medicine dari UK
di Ceko. Kampus Prilo termasuk tujuan favorit mahasiswa kedokteran (hingga dibuatkan
asrama sendiri baru karena saking lakunya).
#Pertanyaan Ke-7 - Halimah
Pada saat S1, majornya adalah Sosiologi. Nah di S2 nya, bidang social science apa yang
diambil?
Jawaban:
S1 yang ia ambil adalah sosiologi. Sedangkan S2, ia mengambil Hubungan Internasional.
Fokus studinya adalah kawasan-Politik Eropa. Kenapa Ia dapat mengambil HI? Karena kuliah di
tempatnya dulu multi disipliner. Dari banyak background dapat masuk. Asal tidak terlalu jauh
melenceng. Jadi, dari jurusan sejarah, anthropologi, politik, sosial, dan psikologi dapat
mendaftar.
Untuk Social Science, jurusan seperti Ketahanan Energi juga termasuk karena bagi Ceko,
jurusan itu dikategorikan sebagai ranah krusial. Masalah nasional yang perlu disikapi tidak
hanya secara sains tapi juga secara ekonomi, sosial, dan politik.
17
NOTULENSI MENTORING KELAS BEASISWA
“STUDY IN THAILAND”
Pemateri: Andang Adi
Minggu, 13 Mei 2018
Gambaran Umum Study Kuliah di Thailand
Di Mahidol University perkuliahan hanya berlangsung selama 4 bulan per semester dan
saat ini, Andang baru saja menyelesaikan semester keduanya. Jadi kegiatan akhir-akhir ini yang
ia jalani adalah membantu di KBRI untuk persiapan pemilu 2019. Karena lokasi Mahidol
University tidak jauh dari Bangkok jadi kami yang berada di sini bisa lebih aktif untuk kegiatan
yang berkaitan dengan KBRI.
Teman-teman yang tertarik untuk kuliah di Mahidol University atau universitas di
Thailand yang lain bisa mempersiapkan diri dari sekarang. Mari kita mulai diskusi malam ini
dengan merenungi pikiran kita masing-masing terlebih dahulu dengan sejujur-jujurnya. Silahkan
bayangkan: apabila teman-teman mendapatkan kesempatan untuk kuliah di luar negeri, apa
yang teman-teman akan lakukan ketika pertama kali mendaratkan kaki di negeri tersebut.
Apakah kamera yang sudah siap menangkap semua momen pertama tersebut, atau
wajah dosen pembimbing / direktur yang tak lama lagi akan teman-teman temui. Tidak ada
yang salah jika yang teman-teman membayangkan foto-foto momen indah yang akan
menghiasi berbagai akun sosial media kalian. Itu wajar.
Meraih beasiswa adalah nikmat yang luar biasa bagi semua pemimpinya, apalagi kalau
beasiswa tersebut mengantarkan kita ke tempat yang bisa membuat kita mendapatkan banyak
pengalaman hidup yang baru, misalkan di luar negeri. Jadi teruslah berjuang apapun itu
motivasinya.
Tapi yang harus teman-teman ketahui adalah hal-hal yang akan kalian hadapi antara
berkuliah di luar negeri dengan jalan-jalan di luar negeri begitu berbeda. Andang memiliki
pengalaman ketika saudara sepupunya datang berkunjung ke Thailand. Saat dia menanyakan
spot-spot wisata di Bangkok, hampir sebagian besarnya Andang tidak bisa jawab.
Karena rasa tertarik untuk bertamasya seketika terbesit pada saat sudah memasuki
perkuliahan. Itulah yang sebaiknya teman-teman renungkan lagi jika memang menginginkan
beasiswa. Karena beasiswa tentu terkait dengan kuliah bukan jalan-jalan. Andang yakin bahwa
teman-teman sudah paham kalau beasiswa bukanlah momen untuk jalan-jalan dan belanja
gratis di negeri orang.
Kalau Thailand adalah destinasi teman-teman untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
selanjutnya, maka teman-teman tidak perlu terlalu cemas soal beasiswa. Karena, teman-teman
tidak perlu terlalu mengandalkan sumber dana dari dalam negeri seperti LPDP yang semakin
18
tahun semakin rumit dan membatasi.
Banyak universitas di Thailand yang menyediakan beasiswa bagi mahasiswa asing,
terutama kawasan ASEAN, seperti Mahidol University, Chulalongkorn University, Kasesart
University, Prince of Songkla University, Mae Fah Luang University, King Mongkut University, dll.
Selain itu, beasiswa dari pemerintah Thailand juga tersedia bagi kandidat yang akan atau
sedang berkuliah di Thailand. Kuncinya adalah kemauan untuk menggali informasi sebanyak
mungkin tentang universitas tujuan dan beasiswanya.
Selain bersumber dari website universitas, informasi tersebut juga bisa diperoleh dari
teman-teman yang sedang belajar di sini baik secara langsung maupun organisasi seperti
Permitha (sebutan untuk PPI Thailand).
Skema Beasiswa Mahidol University Thailand
Mahidol University mempunyai skema beasiswa yang terbilang masih baru namun
cukup menjanjikan. Ia menyediakan 500 kursi beasiswa bagi 6 negara (update tahun ini) yang
salah satunya adalah Indonesia. Kabar baiknya adalah negara kita menjadi yang paling
diprioritaskan, terbukti dengan diselenggarakannya active recruitment di tiga kota besar yaitu
Jakarta, Medan, dan Bali.
Alhamdulillah menurut berbagai sumber, itu karena kinerja para pelajar Indonesia di
sana dinilai sangat memuaskan. Bukan bermaksud sombong, tapi ia melihat sendiri kerja keras
teman-teman yang ada di sana. Ini untuk tahun ini, karena tahun lalu hanya diselenggarakan di
Jakarta saja. Negara lain sampai tahun ini masih hanya di satu kota. Itu lah gambaran betapa
besarnya peluang teman-teman semua untuk menjadi salah satu dari penerima beasiswa
tersebut.
Oh iya, dari 500 kursi hanya 50 saja yang full scholarships, sisanya bervariasi dari 100%
hingga 50% potongan biaya kuliah dan riset. Kalau ini kembali ke masalah niat dan kemampuan.
Jadi mari merefleksi diri lagi untuk hal tersebut. Sekedar pengingat dan penyemangat: BJ Habibi
kuliah S2 di Jerman dengan biaya sendiri dan bisa berkontribusi besar bagi negeri.
QUESTION AND ANSWER
1. Untuk Beasiswa di kampus Thailand ini rata-rata biasanya dibukanya kapan kak? Berkas2
yang harus dipersiapkan apa saja?
Jawab:
Hampir semua universitas membukanya di awal atau pertengahan tahun, spesial untuk
Prince of Songkla University yang buka 2 kali setahun di awal dan menjelang akhir tahun. Secara
umum, teman-teman wajib menyiapkan ijazah, transkrip nilai, TOEFL atau IELTS, dan CV.
Sebagian universitas meminta study plan atau bahkan proposal riset. Motivation letter tetap
dibuat, meski mungkin tidak diminta tapi akan sangat bermanfaat ketika wawancara. Untuk
yang ini, rajin-rajinlah membuka website universitas yang ingin dituju, kalau teman-teman
hendak kuliah pascasarjana kata kuncinya google nya bisa "graduate studies + nama
19
universitasnya"
2. Batas minimum nilai TOEFL/IELTS yg biasanya diminta berpa kak? Apakah tiap kampus
berbeda?
Jawab:
Universitas di Thailand umumnya masih mensyaratkan TOEFL 497 ke atas atau IELTS 5.5
3. Jhon-Batam
Tentang beasiswa Mahidol Univesity. Bagaimana proses penerimaan beasiswa
Mahidol? Apa saja yang dibiayai? Seperti apa bahasa perkuliahannya? Bagaimana dengan
dosennya? Adakah jurusan Human resources atau logistic? Jika saya S1 dari Pendidikan,
apakah bisa mengambil jurusan Human resources atau logistic? Bisa share info web untuk
beasiswa Mahidol Kak?
Jawab:
Proses penerimaan untuk skema yang tadi sudah kita bahas, dimulai dari pendaftaran
online yang dibuka sekitar bulan Januari-Februari. Kemudian perwakilan dari masing-masing
fakultas akan mengadakan kunjungan interview ke 6 negara. Semua yang mendaftar dapat
kesempatan untuk mengikuti wawancara tersebut.
Di interview itulah mereka akan melihat kelayakan para kandidat, biasanya juga akan ada
tes tertulis atau lisan yang berkaitan dengan topik yang telah atau kelak akan dipelajari. Jika
teman-teman lolos, sebagian jurusan akan mensyaratkan kalian untuk mengikuti tes online. Jika
lolos lagi akan masuk tahap interview via FB atau Skype.
Jika lolos seluruh tahap tersebut, barulah teman-teman akan mendapat LoA (sekitar
bulan Juni-Juli) Mengenai dosen-dosen di sini ada beragam karakter berdasarkan pengalaman
dan curhatan teman-teman yang lain Sejauh ini yang saya rasakan, dosen di jurusan saya cukup
baik dalam mendidik.
Mereka memperlakukan kami (saya dan teman-teman sejurusan) sebagai partner, jadi
tidak terasa gap antara dosen dan mahasiswa. Kadang mereka juga mengajak main ke suatu
tempat atau sekedar jalan-jalan ke mall. Mereka juga mempunyai berbagai projek yang
melibatkan kami dan tentunya menghasilkan (termasuk gaji) Kalau untuk pertanyaan
selanjutnya silakan berselancar ke http://grad.mahidol.ac.th
4. Putu_UNS
Bagaimana penerapan safetynya. Apakah sudah ada sistem yang menjamin peralatan
penambangan diberikan pengaman yang kuat sehingga safety terhadap orang dan mesin bisa
terkendali?
Jawab:
20
Kalau untuk detail jurusan pertambangan saya kurang paham, namun Mahidol University
cukup professional dan hati-hati dalam hal keselamatan dan keamanan baik researchers
maupun research participants.
Contohnya, dalam hal etika riset yang berhubungan dengan manusia dan bahkan
binatang mereka sangat ketat. Fasilitas penunjang pembelajaran juga sangat lengkap dengan
kuota yang memadahi, kalau kata teman saya yang sering nge-lab, ga ada istilah antri, beli, atau
ganti rugi. Semua tinggal pakai.
5. Untuk sistem master by research dan by course di Thailand apakah sama dengan negara-
negara lainnya? Apakah ada sistem DO bila tidak memenuhi standard yg mereka haruskan?
Jawab:
Di sebagian universitas ada yang full research, tapi pada umumnya seperti di Indonesia
(1 tahun course satu tahun research). Contoh yang satu tahun ada di ASEAN Institute for Health
dan Institute for Population and Social Research. Umumnya untuk ilmu sains dan kesehatan
mensyaratkan linearitas atau setidaknya masih terkait dengan bidang keilmuan yang telah dan
akan dipelajari.
Tapi untuk ilmu sosial cukup banyak yang tidak mensyaratkan linearitas asal bisa
meyakinkan mereka bahwa kita punya kompetensi di bidang yang akan dipelajari. Misalkan
jurusan demografi, semua background keilmuan bisa masuk asal punya kemampuan statistika
yang bagus dan rencana riset yang sesuai.
Di Mahidol ada beberapa jurusan yang programnya hanya satu tahun dengan riset
menggunakan secondary data. Saya belum pernah mendengar maupun membaca peraturan
mengenai standar dan sangsinya, dosen di Thailand orang ketiga yang paling dihormati setelah
raja dan biksu. Sebagian besar keputusan di bawah kendali dosen bukan lembaga. Sejauh ini
yang saya tahu paling kalau dianggap belum memenuhi standar ya belum bisa lulus
CLOSING STATEMENT
Ada banyak jalan untuk bisa mewujudkan mimpi kuliah di luar negeri dan mendapatkan
beasiswa. Namun semua kembali pada niat awal kita. Karena niat adalah asupan tenaga untuk
terus berusaha. Namun, lingkungan belajar yang baik belum tentu membuat kita menjadi lebih
baik.
Gambaran mengenai dosen yang telah saya ceritakan tidak menjamin kita akan berhasil
dalam perkuliahan pula. Bagaimanapun, semua kembali kepada diri dan niat kita
masing-masing.
NOTULENSI MENTORING KELAS BEASISWA
21
“STUDY IN CHINA”
Profil Pemateri
Fathan Asadudin Sembiring, pria berdarah Batak Karo ini merupakan dosen di STT Nurul
Fikri Depok dan juga di Manajemen Nurul Fikri. Dulu, ia menempuh pendidikan S1 jurusan Ilmu
Kesejahteraan Sosial di Universitas Padjadjaran pada tahun 2007. Di bulan September 2011, ia
pergi ke China selama satu tahun dalam rangka belajar bahasa Mandarin di Peking University.
Hitungannya itu merupakan program D1 Bahasa Mandarin. Kemudian di tahun 2012, ia
menambah lagi satu tahun di program yang sama dan di kampus yang sama pula. Lalu, ia baru
mengambil S2 Jurusan Ilmu Bisnis Internasional di Uibe Bejing pada tahun 2013. Uibe Beijing
merupakan kampus yang memiliki track record di bidang akademisi ahli ekonomi dan praktisi
bisnis.
Alur Melanjutkan Studi ke Luar Negeri:
Coba perhatikan gambar di atas. Pada bagian mana sajakah kesalahan-kesalahan yang
umumnya dilakukan oleh orang-orang Indonesia? Iya, Restu. Sebaiknya restu tidak diletakkan di
bagian awal. Sayangnya kebanyakan orang Indonesia seperti itu. Memang seperti kita tahu,
restu merupakan domain dari orang tua.
Sedangkan motivasi, mengetahui tujuan, alat tujuan, dan melalui proses pendaftaran itu
adalah domain yang berasal dari dalam diri kita sendiri. Dalam artian, orang tua pasti akan
mendukung semua hal positif yang akan kita lakukan. Namun kebanyakan dari kita sering
meletakkan restu di bagian awal, maka dapat dibayangkan, misalnya:
Anak : Beh, Mih, aku mau kuliah ke luar negeri Ortu : Mau ke mana emang? Anak : Belum
tau, masih liat-liat Ortu : Ooh belum tau mau ke negara apa, kalo kampus nya? Anak : Masih
liat-liat juga sih Beh Ortu : Kalo jurusannya? Anak : Itu belum tau juga Beh, banyak sih jurusan
yang bagus Ortu : Terus, mau ke luar pake beasiswa kan? Ada? Anak : Katanya ada sih Ortu :
Deadline daftar nya kapan? Anak : Belum tau juga. *on and on and on and on..
Bila dilihat dari percakapan di atas, mungkinkah orang tua akan mengizinkan? Dari
kondisi tersebut, belum dapat kita tarik kesimpulan. Nah, lalu bagaimana bila orang tua tidak
mengizinkan?. Banyak dari kita mengganggap bahwa itu adalah lampu merah sehingga kecil
harapan bagi kita dapat berkuliah ke luar negeri.
Yang terlihat jelas saja tidak diperbolehkan dan juga informasi-informasi awal sendiri
belum diketahui. Ini baru terkait dengan alurnya. Jadi, bagaimana sebaiknya kita harus
meletakkan restu?. So yuk kita lihat satu per satu alurnya.
Tahap 1: Menemukan Dorongan
Sebelumnya, ada beberapa pertanyaan mendasar yang mana hanya diri kita yang dapat
menjawabnya.
• Apakah kalian perlu studi ke luar negeri atau hanya sekadar ingin ke luar negeri?
22
• Lalu mengapa pertanyaan-pertanyaan di atas penting?
• Menemukan dorongan harus melalui kebutuhan
Contoh kebutuhan-kebutuhan:
• Meningkatkan kualitas skill dan kehidupan
• Agar dapat bersaing di masa yang akan datang
• Menyadarkan perkembangan zaman Bila tidak demikian, akan banyak hal yang kita atasi
selama berkuliah di luar negeri, khususnya yang berkaitan dengan motivasi, seperti:
• Homesick, harus mencari teman-teman baru
• Hilangnya orientasi belajar
Merasa bosan dan lelah studi di luar negeri dorongan atau motivasi tersebut sangat
berguna ketika kita sudah berada di negara tujuan studi. Karena mungkin, pada saat di sini, kita
merasa bahwa ada suatu gejolak berapi untuk melanjutkan studi dan menghabiskan waktu di
luar negeri, foto-foto, pergi ke banyak tempat atau punya teman-teman dari banyak negara.
Hanya saja hal-hal yang berkaitan dengan homesick, adaptasi budaya, culture shock, dan
sebagainya yang akan kita temui di luar bukanlah hal yang setiap orang siap sehingga peran
motivasi itu menjadi semakin penting.
Karena bila kita less motivated, itu merupakan sebuah bencana. Apalagi dalam aspek
competitiveness di segi akademik, budaya kita dengan di luar itu sangat berbeda. Bila kita tidak
tidak mampu beradaptasi, kita akan merasa kurang percaya diri dan pada akhirnya mungkin
akan mempengaruhi performa akademik kita nantinya. Jadi, kita perlu men-settle dulu motivasi.
Tahap 2: Tujuan
Tujuan yang dimaksud di sini adalah tujuan: 1. Negara 2. Kampus 3. Jurusan
Kita harus memahami ketiga poin di atas. Bisa dimulai dari nomor satu atau tiga atau
dua, misalnya jurusan. Memang banyak kampus di luar negeri yang hanya memiliki spesialisasi
di jurusan tertentu. Sehingga kita tidak boleh terpengaruh pada ngetop atau tidaknya sebuah
kampus. Apabila kita sudah tahu jurusan yang kita inginkan dan memang hanya di kampus
tersebut spesialisnya ada, maka diambil saja. Apalagi bila di sini ingin melanjutkan S2 atau S3
ke luar negeri, ilmu yang diambil akan lebih spesifik daripada saat S1. Misalnya saja.
. Menentukan tujuan dibagi menjadi: Tujuan negara dan tujuan Jurusan Studi
. Mencari tahu di negara mana saja yang memiliki kampus dengan jurusan atau tingkat
pendidikan yang sesuai dengan minat kalian.
• Mencari tahu apakah negara tersebut memiliki kondisi keamanan yang baik atau tidak karena
hal ini akan sangat berpengaruh selama kita berada di sana
• Mencari tahu apakah negara tersebut memiliki transportasi umum yang baik. Salah satu
23
indikator majunya suatu negara ialah dilihat dari ketersediaan transportasi umum yang baik.
• Mencari tahu harga pesawat untuk mencapai negara tersebut. Hal ini karena ada beasiswa
yang tidak menanggung ongkos pesawat untuk keberangkatan
• Memperhatikan jauh atau dekatnya negara tersebut. Hal ini akan berpengaruh pada intensitas
pertemuan dengan keluarga di tanah air.
Tahap 3: Alat Tujuan
Alat Tujuan di sini berarti alat yang digunakan untuk mencapai tujuan. Menurut Fathan,
hanya ada dua pilihan, yakni menggunakan beasiswa atau orang tua foundation. Baik itu
beasiswa maupun non beasiswa, semuanya tetap perlu melalui proses pendaftaran. Proses
pendaftaran ini merupakan teknis pertama yang sangat penting sehingga kita harus
mempersiapkannya sebaik mungkin, dari dokumen-dokumen hingga terkait dateline.
Dokumen-dokumen yang harus dipersiapkan, antara lain:
1. CV 2. Study Plan 3. Motivation Letter 4. Recommendation Letter 5. Transkrip Akademik 6.
Ijazah (yang telah dilegalisir) 7. TOEFL/IELTS, atau sertifikat Bahasa lainnya 8. Medical Check
Up record
Tahap 4: Restu
Domain dari restu adalah orang tua. Yang mana di situ terdapat unsur transendental
mengenai apakah sesuatu yang sedang kita usahakan akan diizinkan oleh Tuhan atau tidak.
Karena tidak ada 100% aplikasi beasiswa yang kita apply itu pasti dapat. Kemungkinan gagalnya
itu pasti ada. Pada saat kita mungkin belum berhasil, dengan restu yang sudah kita peroleh
sebelumnya, rasa menyalahkan diri itu akan sedikit berkurang.
ingat, jangan meletakkan restu di bagian awal. Setelah restu, tahapan-tahapan
berikutnya merupakan tahapan yang non-teknis dan lebih kepada persiapan keberangkatan.
Umumnya kebanyakan dari kita hanya terlalu fokus dan mempersoalkan hal-hal yang ada di
negara tujuan.
Padahal apapun yang ada di negara tersebut, harus bisa kita embrace. Karena sesuatu
yang inevitable itu tidak dapat kita hindari. Jadi, motivasi di awal itu sangat penting. Meski itu
hanya kondisi iklim, ada atau tidaknya makanan halal, sholat susah atau tidak, dan lain-lain.
Bagi teman-teman muslim, sesungguhnya kita sudah mempunyai bekingan yang luar
biasa terkait studi di luar negeri. Well, ini technically bukan terkait studi di luar negeri. Tetapi
pada sesuatu yang lebih dahsyat, yaitu keharusan seorang muslim untuk berdiaspora di seluruh
dunia.
Sesuai yang terdapat di dalam al-Qur’an, setiap muslim diharuskan meninggikan derajat
dengan ilmu (belajar) dan bertebaran di muka bumi. Bukan di Eropa, bukan di Amerika, bukan
pula di ASEAN. Apalagi di dalam negeri. Sehingga tidak ada lagi alasan bagi kita seorang
muslim untuk tidak keluar.
Hanya memang kita harus tahu bagaimana caranya memiliki kompetensi yang menjadi
24
legalitas, apakah bisa ke luar negeri atau tidak. Saat ini sudah banyak kegiatan yang terkait
dengan studi di luar negeri. Tidak seperti dulu. Sehingga membuat kita menjadi lebih enak dan
mudah dalam memperoleh informasi.
QUESTION AND ANSWER
1. Deni/umgresik
Bagaimanakah dengan kehidupan dan makanan di Cina? - Dan apakah sulit dalam melakukan
ibadah dan mencari makanan halal?
Jawaban:
Sebenarnaya banyak tumblr teman-teman muslim di sana. Hanya saja saat ini, tumblr
sedang diblock oleh kominfo. Tapi tidak masalah. Contoh sederhananya di Baidu Map di Cina
ketika mencari masjid di Beijing. Di Cina, jumlah muslim mencapai 100 juta orang. Tapi data
yang diberikan oleh pemerintah hanya 40 juta orang. Dari tahun 2011 hingga sekarang, data
tersebut tidak berubah. Tapi tidak masalah. Di Cina, tidak ada cerita jilbab ditarik, masjid
dilempar kepala babi, dll. Tidak seperti di Eropa atau Amerika yang Islamofobia menjadi
dagangan yang laku.
2. Rusyda Nabila/UI/ Teknologi Informasi
- Apakah ada persyaratan kemampuan berbahasa Cina pada saat mendaftar CGS? - Apakah
kuliah bahasa Cina yang diambil pada tahun 2011 itu merupakan salah satu
language training sebelum mulai kuliah S2?
25
7 | 8
- Adakah kendala dari sisi budaya atau sisi lainnya yang mungkin berbeda dengan di
Indonesia?
Jawaban : - Untuk poin 1 dapat mengacu ke
https://fathansembiring.wordpress.com/2017/09/27/frequently-asked-questions-studi-
ke-tiongkokcina-sama-saja/ - Tidak. Itu memang sengaja ingin mengambil bahasa Mandarin.
Saya S2 dalam bahasa Inggris. Untuk iklim dapat dilihat melalui searching online dan harus
dipersiapkan lebih ke budayanya.
3. Sudarman/UM Purwokerto/Pend. Biologi
Semisal saya memiliki prestasi akademik yang boleh dibilang cukup rendah. Namun di sisi
lain, saya memiliki banyak softskill organisasi dan lainnya. Apakah itu dapat mempengaruhi
diterima atau tidaknya beasiswa luar negeri?
Jawaban:
Pengalaman berorganisasi untuk studi di luar negeri tidak terlalu berpengaruh. Karenanya
antara akademik dan non akademik harus seimbang. Tidak perlu khawatir. Tidak semua
beasiswa sesulit LPDP. Masih banyak beasiswa negara dengan persyaratan minimal. Namun
tetap, IPK harus aman, yaitu 3.00 atau lebih dari itu, khususnya pada jurusan non teknikal.
4. Eva Musifa/Universitas Sriwijaya/ Kimia
Setiap tahunnya, berapa kali beasiswa china government dibuka? Dan untuk tahun ini,
kapan kira-kira dibukanya?
Jawaban:
Ada dua beasiswa dari Pemerintah Cina, yakni CSC dan CI. Perbedaan di antara keduanya
dapat dilihat di link FAQ-nya. Untuk beasiswa CSC, biasanya ada dua intakes, yaitu di bulan
Maret atau September. Setiap tahunnya, mereka buka di bulan Januari dengan dateline yang
berbeda. Lalu pengumumannya di bulan Juli dan Seremoni penyerahan LoA di bulan Agustus
dan di bulan September sudah mulai perkuliahan. Jadi proses CSC ini terbilang cepat
dibandingkan dengan beasiswa-beasiswa di negara-negara lainnya.
5. Wahyu Kumala/UI/Prodi Indonesia
Bagaimana cara memperoleh LoA? Apakah harus menghubungi dosen yang bersangkutan
atau seperti apa?
Jawaban:
Di Cina itu ibarat One Way, semua proses go through. Jadi, kita tidak perlu mencari LoA
terlebih dahulu. Hanya pada saat kita akan ke negara lain, memang biasanya begitu. Kita harus
membuka website kampus dan mencari page Faculty member. Lalu melihat kepakaran profesor
dan selanjutnya dapat kita kontak melalui E-mail.
26
“Beasiswa LPDP ke UK”
Narasumber : Agatha, S.Gz.
Hari, Tanggal : Ahad, 11 November 2018
Pukul : 20.00 – 22.00 WIB
Profil Pemateri:
Agatha lahir tahun 1994. Saat ini ia sedang melanjutkan sekolah S2 di UK (United
Kingdom). Ia pernah mengenyam pendidikan di Universitas Indonesia dengan jurusan Ilmu Gizi.
Ia berhasil lulus dengan predikat cumlaude pada tahun 2016. Setelah lulus, ia juga menjadi
asisten profesor dan mengembangkan start up sebelum ia melanjutkan S2. Karena ketekunan
dan kerja kerasnya, ia mampu meraih mimpinya untuk lanjut studi S2 di bidang Clinical Public
Health Nutrition di UCL (University College London), UK.
Alasan Memilih UK dan Jurusan
Awalnya saat lihat-lihat informasi di modul, saya mempelajari apa saja yang akan saya
pelajari nantinya di UK. Informasi ini penting guna mengetahui apa saja yang harus disiapkan
sebelum keberangkatan dan memilih jurusan serta perguruan tinggi. Setelah memilih jurusan
yang akan saya ambil, saya mulai mencari-cari universitas mana yang akan saya pilih. Saya
jatuh hati dengan UCL. Karena UCL masuk ke dalam 10 universitas TOP dunia. Jadi,
kredibilitasnya tidak bisa diragukan lagi.
Alasan lain memilih UCL juga karena saya tertarik dengan hal yang belum banyak
dikuasai serta expertnya di Indonesia. UCL lah yang menjadi pusat cabang ilmu tersebut, yakni
Nutrigenetics and Nutrigenomics.
Perbedaan Kuliah di Indonesia dengan UK
Ada kurang lebih 4 perbedaan yang dirasakan antara kuliah di Indonesia dengan UK,
diantaranya:
1. Bahasa. Bahasa menjadi poin penting di sini. Karena semua komunikasi di sini full
menggunakan bahasa inggris dengan aksen British. Aksen yang menurutnya cukup sulit dan
harus segera beradaptasi.
2. Materi kuliah. Jika di Indonesia yang dipelajari masih dalam taraf umum, di sini kita akan
belajar lebih mendalam lagi. Meskipun masih dalam taraf materi kuliah yang sama.
Konsentrasinya lebih mendalam dengan banyak referensi yang harus dikuasai.
3. Membaca. Budaya baca di sini sangat tinggi. Mahasiswa S2 sudah diberi reading list. Jika
tidak membacanya, ia akan kesulitan saat perkuliahan berlangsung. Jadi, kita memang
diwajibkan untuk membaca bacaan- bacaan yang menjadi panduan sebelum masuk kelas.
Referensinya bukan hanya satu atau dua saja, tapi banyak. Mulai dari jurnal-jurnal ilmiah,
textbook, sampai dengan berita-berita terkini. Semuanya harus dikuasai sebelum mengikuti
27
kelas, setidaknya kita punya pegangan saat perkuliahan berlangsung.
4. Berpikir kritis. Bukan hanya bisa mengaplikasikan, namun juga tau dari mana asalnya
rumusan itu. Kita harus bisa menjelaskan asal mulanya, contohnya sebuah rumus A, kita tidak
hanya dituntut untuk bisa mengerjakan dengan rumus tersebut, tapi juga harus tau asal mula
rumus itu ada. “Why” selalu ditanyakan di sini.
Persiapan Mendaftar Beasiswa LPDP
Sebelum mendapatkan beasiswa ini, awalnya saya sudah diterima dulu di UCL. Baru
saya mendaftar LPDP. Tetapi, tidak harus seperti saya ya. Teman-teman bisa apply kapan saja
buat mendaftar LPDP baru apply kampus yang ingin dituju.
Pengalaman Tambahan
Saya di sana juga mulai belajar untuk mengikuti penelitian serta ikut berkompetensi.
Semuanya perlu dicoba, meskipun belum mendapat juara. Jangan lupa, niatkan awal bukan
hanya untuk menjadi juara. Tapi, belajarlah untuk mengambil manfaat tentang kompetensi yang
diikuti jika tidak mendapat juara.
Jika tujuan awal hanya untuk mendapat juara, ya hanya piala serta piagam saja yang
didapat. Selain itu sebagai ladang latihan, di UCL setiap mata kuliah selalu diberi tugas untuk
menulis essay 1.500 kata. Semua itu berawal dari kebiasaan. Jika di bangku kuliah sudah mulai
belajar dan membiasakan, nantinya akan mudah untuk menulis untuk penelitian atau ikut
kompetensi.
Timeline
Persiapan untuk mendaftar LPDP dan kuliah ke Luar Negeri, harus dipersiapkan sejak
masih kuliah S1. Membiasakan berbicara dengan bahasa Inggris akan membantu nantinya
untuk mendaftar. Akan lebih mudah dan tenang jika sejak S1, teman-teman sudah memegang
sertifikat IELTS/TOEFL.
Sertifikat ini bisa digunakan untuk persiapan apply beasiswa, kalaupun tidak untuk
mendaftar studi lanjut, sertifikat ini bisa untuk menambah nilai jika untuk mendaftar kerja nanti.
Karena bahasa Inggris menjadi poin penting untuk saat ini. Jika bisa menguasai, kita akan lebih
unggul dengan yang lain. Setidaknya satu tingkat.
Bukan hanya itu saja, membagi waktu dengan hal yang sudah diprioritaskan dengan
yang tidak, harus sudah dipertimbangkan. Kurangi aktivitas yang tidak relevan dengan tujuan
awal. Terakhir, jangan lupa catat semua informasi, tentang kapan harus apply kampus, deadline
beasiswa yang dituju, dan mencatat semua tanggal-tanggal penting.
Persiapan Apply Beasiswa LPDP
1. Ada banyak hal yang harus dipersiapkan sebelum apply LPDP, diantaranya:
Mempercantik CV (Curriculum Vitae). CV menjadi salah satu poin penting. Maka dari itu,
CV harus dibuat semenarik mungkin. Caranya dengan aktif organisasi, ikut berbagai
28
kompetensi, conference, serta masukkan jika pernah bekerja freelance.
2 Upgrade kemampuan bahasa Inggris. Ini krusial sekali. Meskipun tidak melanjutkan
studi ke luar negeri, kemampuan bahasa Inggris juga digunakan jika melanjutkan studi di dalam
negeri serta untuk bekerja.
3. Mulai menabung. Ini perlu karena untuk mendaftar ke UCL ada biaya atministrasi/
pendaftaran kurang lebih 75 pounds. Selain itu, untuk tes IELTS biayanya cukup mahal.
Proses Pendaftaran
Semua pendaftaran ke UCL dilakukan secara online. Prosesnya kurang lebih seperti ini:
1. Mengecek terlebih dahulu website kampus.
2. Mendaftar secara online (mengisi form).
3. Bayar pakai kartu kredit/ jenius/ paypal/ debit online.
4. Lengkapi aplikasi pendaftaran seperti:
• CV • Motivation Letter
• Rekomendasi • Nilai IELTS
5. Upload semua berkas
6. Tunggu 4-6 minggu
7. LoA dikirim via e-mail dan pos ke rumah.
Sesi Tanya Jawab
No. Pertanyaan Jawaban
1. Syarat apa saja untuk mendapatkan LoA di UCL dan bagaimana agar bisa diterima?
Pertanyaan apa saja yang akan ditanyakan saat interview dan bagaimana cara menjawab
pertanyaan tersebut agar mendapat kemungkinan untuk diterima? Mahasiswa seperti apa yang
dicari pihak LPDP?
Penjelasan hampir sama dengan yang sudah dijelaskan tentang UCL. Tapi perlu
ditekankan di sini, setiap jurusan memiliki syarat masing-masing, seperti nilai IELTS, beberapa
portofolio untuk jurusan seni. Jadi pastikan cek website kampus dan jurusan sebelum apply.
Pertanyaan seputar CV, essay (khususnya kontribusi apa yang akan diberikan setelah
lulus nantinya), dan study plan yang dimiliki. Jawablah dengan jujur, sopan, dan to the point.
Kurang paham karena tidak terlibat. Hanya saja, banyak teman yang sudah mengabdi
secara real kepada lingkungan sekitar, seperti membuat taman baca (contoh konkret dan
bagus) tidak hanya ngawang-ngawang.
2. Adakah tantangan dan hambatan dalam mengambil S2 di luar negeri khususnya dibidang
kesehatan (gizi)?
29
Kebanyakan tantangan itu dari faktor internal. Seperti banyak yang maju mundur untuk
mendaftar tidak (karena tidak pede) khususnya berkenaan dengan penguasaan bahasa Inggris.
Maka perlu disiapkan mulai sekarang.
3. Bagaimana pandangan di Inggris
mengenai jurusan ilmu gizi?
Di UK, sama sekali tidak ada pengecualian atau pengecilan terhadap suatu profesi.
Semua profesi di UK dihargai karena semuanya memiliki kelebihan masing-masing. Nutritionist
di UK keren sekali karena bisa melakukan kolaborasi dengan dokter, perawat, dan psikolog demi
kebaikan pasien.
4. Apakah semua universitas yang pernah didaftar juga ada biaya pendaftarannya?
Tidak semua ada biaya pendaftarannya. Perbedaannya terkadang hanya dalam
pengiriman LoA saja. Yang ada biayanya, dikirim pos dan e-mail. Dan sebaliknya, yang free
hanya dikirim lewat e-mail saja. Dan hal ini bukan masalah besar. Beberapa yang free itu ada di
Wageningin University dan Queensland University.
5. Berapa universitas yang sudah pernah di-apply?
Hanya ada 2 universitas yang saya daftar yaitu UCL sama Wageningen. Dua-duanya sudah
keluar LoA. Awalnya bingung mau apply yang mana. Bahkan pernah mau apply ke Queensland,
tapi karena pertimbangan akademik dan orangtua, maka saya memilih UCL sebagai tujuan studi
lanjut saya.
6. Apakah ada tes tertulis dan interview di UCL?
Pas mendaftar UCL ada kemungkinan tes interview, tapi kebetulan saya tidak di-interview.
7. 1) Apakah saat mendaftar LPDP harus masih aktif dalam organisasi tertentu? 2) Organisasi
yang seperti apa yang bisa dimasukkan ke dalam CV?
Waktu saya mendaftar, saya masih aktif di beberapa organisasi. Kalau bisa ikut
organisasi lagi, kenapa tidak? Jika tidak mengikuti barangkali bisa membuat komunitas atau
organisasi baru.
Poin penting sebenarnya di organisasi yang bersifat long term supaya bisa berkontribusi
lebih banyak. Jika mengikuti kepanitian dan kontribusinya baik, bisa dimasukkan kedalam CV.
30
8. 1) Bagaimana caranya menyusun study plan, research plan, dan motivation letter? 2) Hal apa
yang paling menantang dalam mencari dan mendaftar beasiswa?
Sebelum membuat study plan harus ada mini riset terlebih dahulu, membaca penelitian-
penelitian sebelumnya, mencari latar belakang, Hal yang mau diteliti itu masalah atau bukan.
Intinya membuat mini proposal. Untuk pertanyaan ke2 Paling membuat deg-degan itu saat tes
IELTS. Karena saya tidak mau tes berkali-kali.
9. Apakah melampirkan sertifikat yang peserta dan bukan pemenang diperbolehkan? Mending
dimasukkan atau tidak?
Menang akan lebih baik. Tapi sertifikat peserta bisa juga dimasukkan ke CV dengan catatan
masih dalam batasan CV maksimal hanya 2 halaman saja.
10. Apa pertimbangan memilih kerja di dalam kampus daripada di luar? Apa keuntungannya?
Karena cita-cita saya adalah dosen dan peneliti. Saya suka sekali dengan dunia penelitian,
tulis-menulis, produksi jurnal, dan mengajar.
Tempat kerja memang sangat tergantung preferensi dan tujuan masing-masing. Kerja dengan
professor juga bisa dimasukkan kedalam pengalaman kerja. Selain digaji, secara tertulis dan
admimistrasi tercantum di universitas sehingga berhak mendapat surat pengalaman kerja, jam
kerja, dan jobdesc jelas.
11. Bagaimana cara menyeimbangkan waktu antara kuliah dengan kegiatan organisasi?
Tergantung prioritas masing-masing. Sebagai contoh saya pulang kuliah terus rapat jam 11
malam ya itu sudah resiko. Jangan lupa membagi waktu dengan keluarga dan jangan
mengurangi waktu untuk tidur yang berkisar antara 6-8 jam.
12. 1) Apakah lulusan D4 juga mempunyai kesempatan diterima yang sama dengan lulusan S1?
2) Contoh penelitian seperti apa yang bisa diterima dari lulusan S1 atau D4? Apakah menjadi
eumerator juga akan ikut membantu?.
Semua orang memiliki kesempatan yang sama. Dicoba saja semuanya. Jangan terus
terusan melihat peringkat jurusan, saingan, dll, karena hal itu malah yang tidak membuatmu
cepat mendaftar atau batal. Kedua, Penelitian itu sangat membantu apalagi dosen pasti punya
banyak penelitian. Hal ini akan sangat membantu, karena sudah terbiasa ikut penelitian yang
sesuai bidang.
13. Sejak kapan punya study plan sedetail itu? Dan saran apa bagi para mencari beasiswa yang
tidak linear?
Sebenarnya, Planning-nya sudah ada sejak saya SMA. Sejak dulu memang suka belajar, jadi dari
SMA mau lanjut ke S1, S2, kemudian S3. namun, keinginan ingin meneliti pada bidang tertentu
dimulai sejak lulus S1.
31
Jangan pernah menggap diri rendah ya teman-teman, kalian tetap bisa ikut organisasi
setelah lulus seperti: Indonesia Mengajar, Kelas Inspirasi, atau organisasi profesi. Jika
keinginan studi lanjut kalian tidak linear dengan studi sebelumnya tidak masalah, asalkan bisa
menjelaskan dengan baik sewaktu seleksi LPDP baik lewat essay maupun wawancara didukung
dengan kontribusi nyata yang telah dilakukan dan memiliki tujuan yang jelas setelah lulus nanti.
CLOSING STATEMENT
“ If you don’t fight what you want, then don’t cry what you lose”
The Bhagavad Gita
32
Kesimpulan
Untuk Meraih beasiswa perlu usaha dan kerja keras. Salah satunya adalah dengan mengikuti
SchoTalk ini. Selain itu perlu rencana yang matang dan harus dipersiapkan sejak dini. Misal
ingin melanjutkan S1 di luar negeri, harus dipersiapkan dari kelas X, jika ingin melanjutkan S2
harus di persiapkan dari semester 1. Bangun ceritamu dan raihlah mimpu untuk meraih
beasiswa.
Jika dirimu gagal, bangun, gagal bangun, gagal bangun dan yakinlah akan berakhir dengan
manis. Jangan lupa belajar dari kegagalan dan jadikan motivasi untuk menjadi lebih baik
kedepannya.
Semoga Ebook ini bermanfaat bagi kalian dan para pembaca Ebook SchoTalk mendapatkan
beasiswa impiannya, Aamiin.
Nantikan SchoTalk selanjutnya di schoters.com/schotalk/
Terimakasih kami ucapkan kepada Seluruh Pemateri d
1. Akhmad Zamroni
2. Prilo Sekundiari
3. Andang Adi
4. Fathan Asadudin
5. Agatha
Terimakasih Juga Kami Ucapkan Kepada Keluarga Besar SBC Boyolali dan PPI Dunia
Semoga Kuliahnya lancar, diberikan kesehatan dan selalu dalam Perlindungan Allah Swt Aamiin
~Schoters~
The #1 and Largest Online Scholarship Platform
33
DAFTAR PUSTAKA
1. Notulensi Mentoring Kelas Beasiswa Study Ke Taiwan Scholabro
2. Notulensi Mentoring Kelas Beasiswa Study Ke Ceko Jum’at, 6 April 2018
3. Notulensi Mentoring Kelas Beasiswa Study Ke Thailand, Minggu, 13 Mei 2018
4. Notulensi Mentoring Kelas Beasiswa Study Ke China Scholanro
5. Notulensi SchoTalk Beasiswa LPDP Ke UK Minggu, 11 November
34