Anda di halaman 1dari 2

Definisi

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit infeksi, mulai


dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah), yang terdapat hampir
diseluruh dunia dan sampai saat ini masih menjadi masalah dalam kesehatan
masyarakat. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya disebabkan
oleh bakteri atau virus yang masuk kesaluran nafas dan menimbulkan reaksi
inflamasi. Meskipun organ saluran pernafasan yang terlibat adalah hidung, laring,
tenggorok, bronkus, trakea, dan paru-paru, tetapi yang menjadi fokus adalah paru-
paru. Titik perhatian ini disepakati karena tingginya tingkat mortalitas radang paru-
paru. Secara anatomik ISPA dikelompokkan menjadi ISPA atas misalnya batuk
pilek, faringitis, tonsillitis dan ISPA bawah seperti bronchitis, brinkiolitis,
pneumonia. ISPA atas jarang menimbulkan kematian walaupun insidennya jauh
lebih tinggi dari ISPA bawah (Sari & Ardianti, 2017). ISPA termasuk golongan Air
Borne Disease yang penularan penyakitnya melalui aerosol, droplet, dan dari
tangan ke tangan yang telah terinfeksi (Pujiani & Siwiendrayanti, 2017).

Etiologi

Secara umum ada 3 (tiga) faktor risiko terjadinya ISPA yaitu faktor
lingkungan, faktor individu anak, serta faktor perilaku. Faktor lingkungan meliputi
pencemaran udara dalam rumah, kondisi fisik rumah, dan kepadatan hunian rumah.
Faktor individu anak meliputi umur anak, berat badan lahir, status gizi, vitamin A,
dan status imunisasi. Sedangkan faktor perilaku berhubungan dengan pencegahan
dan penanggulangan penyakit ISPA pada bayi dan balita dalam hal ini adalah
praktek penanganan ISPA di keluarga baik yang dilakukan oleh ibu ataupun
anggota keluarga lainnya. Faktor lingkungan juga dapat disebabkan dari
pencemaran udara dalam rumah seperti asap rokok, asap dari dapur karena
memasak dengan kayu bakar serta kebiasaan menggunakan obat nyamuk bakar
didalam rumah (Sofia, 2017). Selain itu ada faktor risiko ISPA yang lain, yaitu
faktor kurangnya Imunisasi Campak, BCG dan imunisasi DPT yang menyebabkan
kematian balita. ISPA juga akan sangat berpengaruh apabila kelengkapan Imunisasi
tidak lengkap. Imunisasi merupakan salah satu cara untuk memberikan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap penyakit menular,. Imunisasi merupakan sistem
imun yang spesifik. Imunisasi terdiri dari beberapa jenis, yakni: imunisasi BCG,
imunisasi DPT/HB, imunisasi polio, imunisasi campak, dan imunisasi Hb-0
(Desiyana, Lubis, & Nasution, 2017).

Gejala Klinis
Penyakit ini diawali dengan panas, disertai salah satu atau lebih gejala,
seperti tenggorokan sakit atau nyeri menelan, pilek, batuk kering atau berdahak.
Periode prevalence dihitung dalam kurun waktu 1 bulan terakhir (Desiyana, Lubis,
& Nasution, 2017).

DAFTAR PUSTAKA
1. Sofia. 2017. Faktor Risiko Lingkungan Dengan Kejadian Ispa Pada Balita
Di Wilayah Kerja Puskesmas Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar. Vol 2. Pg
43-50.
2. Pujiani Tri R dan Siwiendrayanti Arum. 2017. Hubungan Penggunaan Apd
Masker, Kebiasaan Merokok Dan Volume Kertas Bekas Dengan Ispa. Vol
6.
3. Desiyana Febi D, Lubis Zulhaida, dan Nasution Erawati. 2017. Hubungan
Kelengkapan Imunisasi Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut
(ISPA) Pada Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sawit Seberang
Kecamatan Sawit Seberang Kabupaten Langkat Tahun 2017

Anda mungkin juga menyukai