Anda di halaman 1dari 3

PEMANTAUAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN DAN

PROSEDUR PENANGANAN LIMBAH BERBAHAYA

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tgl Terbit :

Halaman : 1/1
Andi Syamsinar, SKM
UPTD Puskesmas Biji Nangka
Nip.198009202005022007

1. Pengertian Setiap kegiatan yang berkaitan dengan penanganan limbah berbahaya oleh semua
UPTD Puskesmas

2. Tujuan Untuk memastikan pelaksanaan dan penanganan limbah berbahaya tidak menimbulkan
pencemaran dan membahayakan lingkungan sehingga jika terjadi sesuatu yang tidak
diinginkan akan dapat ditelusuri penyebabnya

3. Kebijakan

4. Referensi
1. Petugas mengidentifikasi limbah Berbahaya
5. Langkah-langkah
Sanitarian dan petugas terkait
1. Masing-masing unit penghasil limbah berbahaya mengidenfikasi jenis, jumlah limbah
berbahaya yang secara perlodik dihasilkan
2. Idenfikasi tersebut ditulis dalam buku inventaris oleh masing-masing unit
penanggung jawab
2. Petugas masing-masing ruangan mengumpulkan limbah Berbahaya
Petugas laboratorium
1. Masing – masing penghasil limbah berbahaya mengidentifikasi jenis dan jumlah
limbah berbahaya yang secara periodik dihasilkan oleh unit tersebut.
2. Masing-masing unit melaporkan hasil limbah berbahaya kepada sanitarian tentang
jenis dan jumlah limbah yang akan diserahkan dengan mengisi laporan bulanan
limba berbahaya
3. Penghasil limbah berbahaya mengangkut limbah berbahaya penyimpanan
sementara limbah berbahaya
4. Limbah dari masing-masing unit di tempat sampah dan jerigen berwarna BIRU,
apabila sudah penuh maka sanitarian mengkoordinir penganggkutanya,
5. Petugas sanitarian memverifikasi Mengidentifikasi jenis, jumlah limbah berbahaya,
secara periodik dihasilkan oleh unit tersebut
6. Mengankut limbah berbahaya dari unitnya ke tempat sampah khusus pembuangan
sementara limbah berbahaya
7. Petugas laboratorium dan sanitarian menverifikasi limbah berbahaya yang sudah
ditampung dan memberian simbol/label (dengan check list inventaris limbah
berbahaya)
8. Masa simpan sementara adalah maksimal 90 hari sesuai persyaratan atau apabila
limbah berbahaya sudah mencapai 40kg/hari
9. Petugas terkait mengisi inventori limbah berbahaya yang ada di tempat
penampungan/ penyimpanana serta serta penimbunan menggunakan ceklist
inventory limbah berbahaya
10. Petugas terkait mengisi neraca limbah berdasarkan inventarisasi tempat limbah
berbahaya sementara
3. Pengelolaan limbah berbahaya oleh pihak ketiga
Setelah limbah mencukupi di tempat penampungan mencukupi, limbah berbahaya
tersebut selnjutnya diserahkan kepada pihak ketiga:
1. Pihak ketiga sebagai pengumpul/pengelola limbah berbahaya harus memiliki izin
dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia.
2. Sanitarian mengusulkan surat penunjukan pengelola limbah berbahaya kepada
kepala UPTD Puskesmas Panaikang
3. Pihak ketiga yang ditinjuk mengisi berita acara pemeriksaan limbah berbahaya
bersama petugas terkait.
6. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
1. Petugas sanitarian
7. Unit Terkait
2. Unit laboratorim
3. Koordinator unit
8. Dokumen terkait Jadwal pelaksanaan pemantauan

9. Rekaman Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan


PEMANTAUAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN DAN
PROSEDUR PENANGANAN LIMBAH BERBAHAYA

No. Dokumen :

DAFTAR No. Revisi :

TILIK Tgl Terbit :

Halaman : 1/1
Andi Syamsinar, SKM
UPTD Puskesmas Biji Nangka
Nip.198009202005022007

Tidak
No Kegiatan Ya Tidak
Berlaku

1. Apakah petugas mengidentifikasi limbah Berbahaya?

Apakah petugas masing-masing ruangan mengumpulkan limbah Berbahaya?


2.

3. Apakah petugas pengelolaan limbah berbahaya oleh pihak ketiga?

CR : %

Biji Nangka, 2019

Pelaksana / Auditor

(……………………………)

Anda mungkin juga menyukai