OBSERVASI LABORATORIUM
Disusun Oleh :
Kelompok 3
1. Sugiantoro (1705035028)
2. Dwi Setyowati (1705035031)
3. Eva Widianti (1705035036)
Kelas :
Reguler B 2017
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt, atas segala limpahan rahmat dan
hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Observasi
Laboratoriun yang dilakukan di sekolah yang berada di Universitas Mulawarman, sebagai tugas
Mata Kuliah Manajemen Laboratorium.
Dalam kesempatan ini tidak lupa kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu menyusun baik dalam pelaksanaan observasi maupun penyusunan
laporan ini, diantaranya: Dr. Johansyah, M.Pd. M.Si dan Dr. M yunus,M,Pd. selaku dosen
pengampu Mata Kuliah Manajemen Laboratorium, Ibu Eadvin Rosrinda A.S,S,Si selaku
pranata laboratorium biologi Universitas Mulawarman.
Kami telah menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin.
Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Harapan
kami, semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang agar lebih baik lagi dari sebelumnya.
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Laboratorium merupakan suatu tempat dimana suatu percobaan dan penyelidikan
dilakukan. Dalam arti sempit laboratorium sering diartikan sebagai tempat yang berupa gedung
yang dibatasi oleh dinding dan atap yang di dalamnya terdapat sejumlah alat dan bahan
praktikum. Dalam pembelajaran biologi laboratorium dapat berupa ruang terbuka atau alam
terbuka. Misalnya kebun botani. Namun dalam tulisan ini pengelolaan laboratorium hanya
dibatasi pada laboratorium berupa ruang tertutup yang ada di sekolah menengah ke atas. Dalam
pendidikan Sains kegiatan laboratorium merupakan bagian integral dari kegiatan belajar
mengajar, khususnya biologi. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peranan kegiatan
laboratorium untuk mencapai tujuan pendidikan sains. Woolnough & Allsop (dalam
NuryaniRustaman, 1995), mengemukakan empat alasan mengenai pentingnya praktikum sains.
Pertama, praktikum membangkitkan motivasi belajar sains. Belajar siswa dipengaruhi oleh
motivasi siswa yang termotivasi untuk belajar akan bersunguh-sungguh dalam mempelajari
sesuatu. Melalui kegiatan laboratorium, siswa diberi kesempatan untuk memenuhi dorongan
rasa ingin tahu dan ingin bisa. Prinsip ini akan menunjang kegiatan praktikum dimana siswa
menemukan pengetahuan melalui eksplorasinya terhadap alam. Kedua, praktikum
mengembangkan keterampilan dasar melakukan eksperimen. Melakukan eksperimen
merupakan kegiatan yang banyak dilakukan oleh para ilmuwan. Dengan kegiatan praktikum
siswa dilatih untuk mengembangkan keterampilan dasar melakukan eksperimen dengan
melatih kemampuan mereka dalam mengobservasi dengan cermat, mengukur secara akurat
dengan alat ukur yang sederhana atau lebih canggih, menggunakan dan menangani alat secara
aman, merancang, melakukan dan menginterprestasikan eksperimen. Ketiga, praktikum
menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah. Banyak para pakar pendidikan sains
menyakini bahwa cara yang terbaik untuk belajar pendekatan ilmiah adalah dengan menjadikan
siswa sebagai scientis.
Mengetahui pentingnya kegiatan praktikum, maka kondisi tempat praktium atau yang
disebut laboratorim haruslah memenuhi standar yang telah ditentukan supaya kegiatan
praktikum berjalan dengan lancar. Laboratorium dilengkapi peralatan untuk melangsungkan
eksperimen didalam sains atau melakukan pengujian dan analisis. Tidak hanya kondisi gedung
yang baik, tetapi sarana dan prasarana yang tersedia dalam laboratorium harus mendukung
kegiatan praktikum itu sendiri. Desain laboratorium biologi berarti, bagaimana bentuk
laboratorium itu, bagian-bagian apa yang harus ada agar semua memberikan kemudahan bagi
siswa dalam belajar maupun mengerjakan tugas-tugasnya. Tata ruang laboratorium biologi
berarti bagaimana menyusun semua peralatan dalam laboratorium, baik meja, kursi, lemari,
maupun peralatan lain sesuai dengan kegiatan belajar mengajar pada waktu itu.
Permasalahan yang timbul di laboratorium yang berupa kelayakan gedung, kelengkapan
alat, serta tata peletakan sarana dan prasarana dalam laboratorium yang melatar belakangi
kegiatan observasi di sekolah.
C. Tujuan
Melaporkan hasil observasi kelompok dalam mengamati laboratorium di Universitas
Mulawarman untuk selanjutnya menganalisis pengelolaan laboratorium Biologi di Universitas
Mulawarman.
E. Waktu Pelaksanaan
Hari : Jum’at
Tanggal : 21 September 2018
F. Alat Pendukung
1. Buku catatan
2. Alat tulis
3. Kamera handphone
BAB II
TELAAH PUSTAKA
1. Pengertian laboratorium
Laboratorium adalah tempat dilakukannya percobaan dan penelitian. Tempat ini dapat
merupakan suatu ruangan tertutup, kamar, atau ruangan terbuka, kebun misalnya. Dalam
pengertian terbatas laboratorium ialah suatu ruangan yang tertutup dimana percobaan dan
penelitian dilakukan. Adapun pengertian yang lain tentang laboratorium yaitu:
a) Suatu tempat berupa banngunan yang dilengkapi sejumlah peralatan untuk tempat
belajar mahasiswa
b) Tempat yang dilengkapi peralatan untuk melangsungkan eksperimen didalam sains
atau melakukan pengujian dan analisis.
c) Bangunan atau ruangan yang dilengkapi peralatan utnuk melangsungkan penelitian
ilmiah ataupun praktek pembelajaran bidang sains.
d) Tempat memproduksi bahan kimia ataupun obat.
e) Tempat kerja untuk melangsungkan penelitian ilmiah, dst.
Desain laboratorium dalam pendidikan biologi berarti, bagaimana bentuk
laboratorium itu, bagian-bagian apa yang harus ada agar semua memberikan
kemudahan bagi smahasiswa dalam belajar meupun mengerjakan tugas-tugasnya. Tata
ruang laboratorium dalam pendidikan biologi berarti bagaimana menyusun semua
peralatan dalam laboratorium, baik meja, kursi, lemari, maupun peralatan lain sesuai
dengan kegiatan belajar mengajar pada waktu itu.
3. Pengelolaan Laboratorium
a. Memelihara kelancaran penggunaan laboratorium.
1) Harus ada jadwal yang jelas tentang penggunaan laboratorium.
2) Harus ada taat tertib laboratorium, dan dilaksanakan dengan tertib.
3) Harus selalu dalam keadaan siap pakai.
b. Menyediakan alat-alat dan bahan-bahan yang diperlukan dalam laboratorium.
Dapat dipisahkan menjadi dua macam:
1) Zat-zat yang langsung dapat diambil siswa.
Termasuk disini adalah zat atau larutan-larutan yang disediakan di rak-rak terbuka.
Sebelum mengambil larutan lebih dulu mahasiswa melihat daftar untuk mengetahui nomor dan
letak botol yang dicari. Biasanya daftar yang dimaksud ditempelkan pada bagian ujung tiap rak
dan disusun berdasarkan abjad.
2) Zat yang harus diminta pada petugas.
Siswa harus mengisi kertas isian yang tersedia, setelah ditanda tangani diserahkan kepada
petugas untuk disediakan.
Dalam pemakaiannya alat-alat dan bahan kimia harus disusun kembali kedalam tempat
penyimpanan. Untuk kelancaran ini maka alat-alat atau bahan-bahan yang disimpan telah
pisah-pisah atau terklarifikasikan supaya mudah dikontrol dan dipakai. Hal ini meliputi :
a) Keadaan alat dan bahan
b) Keadaan gudang
c) Keadaan laboratorium secara menyeluruh
d) Sutuasi harian
e) Catatan khusus
Pencatatan ini lebih praktis jika setiap alat dan bahan dalam laboratorium diberikan satu kartu
yang berisikan :
a) Nama alat/bahan
b) Spesifikasi
c) Golongan
d) Nomor induk
e) Nomor kode
f) Tempat dalam penyimpanan
Buku harian digunakan untuk catatan sementara mengenai peristiwa-peristiwa laboratorium
dibuat buku catatan harian. Misalnya :
a) Catatan pinjaman alat sementara
b) Catatan sebelum dipindahkan pada buku kartu
c) Catatn lain yang bersifat sementara
Selain buku catatn harian, dilaboratorium juga harus ada buku catatan khusus yang berisi :
a) Catatan konstanta dipakai
b) Catatan pembuatan larutan
c) Catatan percobaan khusus
4. Keselamatan Laboratorium
Dalam usaha menjaga keselamatan pemakai laboratorium pada saat praktikan
melakukan kegiatan, maka pencegahan terjadinya kecelakaan lebih utama dari pada merawat
setelah korban berjatuhan. Sebab itu, sangat penting dibuatlah peraturan pada tata tertib
penggunaan laboratorium.
Sebaiknya tata tertib itu berisi tiga unsur penting yang tidak dilakukan yaitu, larangan, perintah,
dan petunjuk. Usahakan setiap praktikan memahami benar-benar isi tata tertib sebelum mereka
melakukan kegiatan dalam laboratorium.
Beberapa komponen yang erat hubungannya dengan keselamatan laboratorium :
a. Adanya air yang cukup
b. Gas
c. Listrik
d. Kotak P3K
e. Sebaiknya pada dinding laboratorium atau pada dinding kotak P3K tertera nomor
telepon penting
f. Alat pemadam kebakaran baik busa, gas, CO2 atau jenis lain
g. Disediakan kotak berisi pasir kering dengan sekopnya
h. Disediakan selimut anti api
BAB III
PEMBAHASAN
A. Struktur Organisasi dan Tata Tertib
Struktur organisasi dibuat dengan rapi dan ditempatkan di dalam bingkai. Tata tertib
penggunaan laboratorium ada beberapa yang harus dilaksanakan dan sebagai syarat masuk
laboratorium. Yaitu memakai jas praktikum. Tujuan dibuatnya tata tertib dan struktur adalah
supaya bisa saling jaga antar coordinator dan mahasiswa. Agar dapat menjaga kelancaran pada
saat berlangsungnya praktikum.
B. Administrasi alat/bahan
Alat-alat yang ada dalam laboratorium biologi Universitas Mulawarman ditulis dalam buku
besar dan ada yang dalam bentuk print out, tidak ketinggalan pula juga ada file yang ada
didalam computer, jadi jumlah barang, kerusakan barang, kadarluarsa bisa diketahui.
C. Daftar Alat/Bahan
Daftar Alat/Bahan sesuai dengan Standar Kompetesi Kurikulum yang digunakan tetapi
masih perlu inventarisasi ulang.
E. Alat-alat
Alat-alat praktikum dikelompokkan berdasarkan alat-alat yang berbahan kaca ( mudah
pecah ) di kumpulkan sesamanya dan mikroskop disimpan di dalam lemari.
F. Perawatan
Alat-alat yang digunakan praktikum langsung dibersihkan setiap 2 minggu sekali, karena
apabila terus-menerus dibersihkan dikhawatirkan akan terjadi hal yang tidak diinginkan.
Kebersihan laboratorium di sapu setiap harinya, sementara pengepelan dilakukan 2 minggu
sekali dikarenakan masih digunakan untuk ruang belajar siswa.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Seharusnya pada saat observasi tidak dilakukan pada Laboratorium yang sedang
digunakan ruang kelas sementara sehingga bisa melihat langsung keadaan
laboratorium.
2. Observer seharusnya menyiapkan alat dokumentasi yang digunakan.
3. Lebih menyiapkan pertanyaan lagi, supaya poin-poin penting terkait pengelolaan
Laboratotium tidak terlewatkan.
4. Sebelum melakukan observasi, mencari referensi terlebih dahulu sehingga yang akan
dilakukan di laboratorium sekolah menjadi jelas.
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang
Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)
LAMPIRAN