Anda di halaman 1dari 9

DAFTAR ISI

PETA KONSEP .................................................................................................................. 2


PEMBAHASAN ................................................................................................................. 3
1. PSAK 10 : Transaksi dalam Mata Uang Asing ...................................................... 3
Pelaporan Transaksi Mata Uang Asing ke Dalam Mata Uang Fungsional ............ 3
Penggunaan Suatu Mata Uang Pelaporan selain Mata Uang Fungsional ............... 4
2. PSAK 55 : Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran ............................... 5
Pengakuan dan Penghentian Pengakuan ................................................................. 6
Pengukuran ............................................................................................................. 6
SIMPULAN ........................................................................................................................ 8
REFERENSI ....................................................................................................................... 9

1
STANDAR AKUNTANSI YANG BERLAKU

PSAK 10 : Transaksi dalam Mata PSAK 55 : Instrumen Keuangan


Uang Asing Pengakuan dan Pengukuran

Pelaporan Transaksi Mata Uang a) Pengakuan awal :


Asing ke Dalam Mata Uang Jika entitas tersebut menjadi
Fungsional : salah satu pihak dalam
a. Pengakuan Awal ketentuan pada kontrak
b. Pada akhir setiap periode instrumen tersebut
pelaporan b) Penghentian Pengakuan Aset
c. Pengakuan Selisih Kurs Keuangan :
d. Perubahan Mata Uang Jika hak kontraktual atas arus
Fungsional kas yang berasal dari aset
keuangan tersebut berakhir
c) Penghentian pengakuan
Penggunaan Suatu Mata Uang
libilitas keuangan
Pelaporan selain Mata Uang
Fungsional :
a. Penjabaran Mata Uang Pengkuran meliputi :
Pelaporan a) Pengukuran Awal Aset
b. Goodwill Keuangan dan Liabilitas
c. Penjabaran Kegiatan Usaha Keuangan
Luar Negeri b) Pengukuran Selanjutanya Aset
d. Pengaruh Pajak Keuangan
c) Pengukuran Selanjutnya
Liabilitas Keuangan

2
PEMBAHASAN

1. PSAK 10 : Transaksi dalam Mata Uang Asing


Tujuan
Tujuan adanya pernyataan ini adalah sebagai sarana untuk mengetahui bagaimana
memasukkan transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan
keuangan entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian yang
meliputi penentuan kurs yang digunakan dan pengakuan pengaruh keuangan dari perubahan
kurs valuta asing.

Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam PSAK 10 adalah akuntansi transaksi dan saldo dalam mata uang
asing, kecuali transaksi dan saldo derivatif (PSAK 55). Selain itu, pernyataan ini menjabarkan
hasil dan posisi keuangan dari penjabaran kegiatan usaha luar negeri yang termasuk dalam
laporan keuangan entitas secara konsolidasi, proporsional atau metode ekuitas, serta
menjabarkan hasil dan posisi keuangan penjabaran suatu entitas ke dalam mata uang penyajian.

Pelaporan Transaksi Mata Uang Asing ke Dalam Mata Uang Fungsional


a. Pengakuan Awal
Transaski mata uang asing harus dicatat dalam mata uang fungsional serta jumlah mata
uang asing dihitung ke dalam mata uang fungsional dengan kurs spot antara mata uang
fungsional dan mata uang asing.

b. Pada akhir setiap periode pelaporan


1) pos moneter mata uang asing harus dijabarkan menggunakan kurs penutup;
2) pos nonmoneter yang diukur dalam biaya historis, dalam suatu mata uang asing harus
dijabarkan menggunakan nilai tukar pada tanggal transaksi;
3) pos nonmoneter yang diukur pada nilai wajar, dalam mata uang asing harus dijabarkan
menggunakan nilai tukar pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan.

3
c. Pengakuan Selisih Kurs
Selisih kurs yang timbul pada pos moneter yang membentuk bagian dari investasi neto
entitas pelapor dalam suatu kegiatan usaha luar negeri, diakui dalam laba atau rugi dalam
laporan keuangan tersendiri dari entitas pelapor atau laporan keuangan individual dari kegiatan
usaha luar negeri, yang mana yang tepat.
d. Perubahan Mata Uang Fungsional
Ketika terdapat perubahan dalam mata uang fungsional suatu entitas, entitas menerapkan
prosedur penjabaran untuk mata uang fungsional yang baru secara prospektif sejak tanggal
perubahan itu.

Penggunaan Suatu Mata Uang Pelaporan selain Mata Uang Fungsional


a. Penjabaran Mata Uang Pelaporan
Terdapat 2 skenario dimana penjabaran laporan keuangan dianggap perlu, yaitu:
1) Ketika mata uang pelaporan suatu entitas tidak sama dengan mata uang fungsionalnya,
dan
2) Ketika untuk kepentingan penyajian laporan keuangan konsolidasian mata uang
pelaporan anak perusahaan dan perusahaan asosiasi tidak sama dengan induk
perusahaan.
Hasil dan posisi keuangan entitas yang mata uang fungsionalnya bukan mata uang dari
suatu ekonomi hiperinflasi dijabarkan ke dalam mata uang pelaporan yang berbeda
menggunakan prosedur:
1) Aset dan liabilitas untuk setiap laporan dari posisi keuangan yang disajikan harus
dijabarkan menggunakan kurs penutup;
2) Pendapatan dan beban untuk setiap laporan laba rugi komprehensif yang disajikan harus
dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal transaksi;
3) Semua hasil dari selisih nilai tukar harus diakui dalam pendapatan komprehensif lain.

4
b. Goodwill
Goodwill dari akuisisi kegiatan usaha luar negeri dan setiap penyesuaian nilai wajar jumlah
tercatat suatu aset dan kewajiban yang timbul pada akuisisi kegiatan usaha luar negeri tersebut
diperlakukan sebagai aset dan kewajiban dari kegiatan usaha luar negeri itu.
c. Penjabaran Kegiatan Usaha Luar Negeri
Pada pelepasan pada suatu kegiatan usaha luar negeri, jumlah kumulatif dari selisih nilai
tukar yang terkait dengan kegiatan usaha luar negeri, yang diakui di dalam pendapatan
komprehensif lain dan diakumulasi ke dalam komponen terpisah dari ekuitas, direklasifikasi
dari ekuitas ke laba atau rugi ketika keuntungan atau kerugian dari pelepasan suatu kegiatan
usaha di luar negeri diakui.
d. Pengaruh Pajak
Keuntungan atau kerugian pada transaksi mata uang asing dan selisih nilai tukar yang
timbul pada penjabaran hasil dan posisi keuangan dari suatu entitas ke dalam suatu mata uang
yang berbeda mungkin memiliki pengaruh pajak. (PSAK 46 diterapkan ke pengaruh pajak ini).

2. PSAK 55 : Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran

Tujuan
Tujuan Pernyataan dalam PSAK 55 (Revisi 2006) adalah untuk mengatur prinsip-
prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak
pembelian atau penjualan item non keuangan.
PSAK tersebut mendefinisikan istilah berikut ini:
1) Instrumen Keuangan
2) Aset Keuangan
3) Kewajiban Keuangan
4) Instrumen Ekuitas

Ruang lingkup
Diterapkan oleh semua entitas untuk seluruh jenis instrumen keuangan, kecuali untuk:
1) Investasi pada entitas anak, asosiasi dan joint venture.
2) Hak dan kewajiban yang diatur dalam sewa.
3) Hak dan kewajiban pemberi kerja.
4) Instrumen keuangan terbitan entitas yang memenuhi definisi instrumen ekuitas.

5
5) Hak dan kewajiban dalam kontrak asuransi.
6) Kontrak dalam rangka kombinasi bisnis.
7) Komitmen pinjaman dan provisi.
8) Transaksi kompensasi berbasis saham.

Pengakuan dan Penghentian Pengakuan


a. Pengakuan Awal
Entitas mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan
jika dan hanya jika entitas tersebut menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak
instrumen tersebut.

b. Penghentian Pengakuan Aset Keuangan


Entitas menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika hak kontraktual atas
arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau entitas mentransfer aset
keuangan yang memenuhi kriteria penghentian pengakuan.

c. Penghentian pengakuan libilitas keuangan


Entitas mengeluarkan kewajiban keuangan dari neracanya, jika:
1) Kewajiban keuangan tersebut berakhir
2) Pertukaran di antara peminjam dan pemberi pinjaman yang saat ini ada atas instrumen
utang dengan persyaratan yang berbeda secara substansial dicatat sebagai penghapusan
awal.
3) Modifikasi secara substansial atas ketentuan kewajiban keuangan yang saat ini ada atau
bagian dari kewajiban pekuangan tersebut dicatat sebagai penghapusan kewajiban
keuangan awal dan pengakuan kewajiban keuangan baru.

Pengukuran
a. Pengukuran Awal Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Pada saat pengakuan aset keuangan atau libiltas keuangan , entitas mengukur pada nilai
wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak di ukur pada nilai wajar
melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara
langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan tersebut.

6
b. Pengukuran Selanjutanya Aset Keuangan
Setelah pengukuran awal, entitas mengukur aset keuangan, termasuk derivatif yang diakui
sebagi aset, pada nilai wajarnya, tanpa dikurangi biaya transaksi yang mungkin timbul pada
penjualan atau pelepasan lain.

c. Pengukuran Selanjutnya Liabilitas Keuangan


Setelah pengukuran awal, entitas mengukur seluruh liabilitas keuangan pada biaya peroleh
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Lindung Nilai
Item yang Dilindung Nilai:
1) Item yang dilindung nilai dapat berupa : aset atau liabilitas yang diakui; komitmen pasti
yang belum diakui; prakiraan transaksi yang kemungkinan besar terjadi; investasi neto
pada operasi di luar negeri;
2) Item yang dilindung nilai dapat berupa individual item, sekelompok, atau bagian dari
portfolio;
3) Untuk tujuan akuntansi lindung nilai, hanya transaksi yang kemungkinan besar terjadi
yang melibatkan pihak eksternal

7
SIMPULAN

PSAK 10 mengatur tentang transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar
negeri ke dalam laporan keuangan entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata
uang penyajian yang meliputi penentuan kurs yang digunakan dan pengakuan pengaruh
keuangan dari perubahan kurs valuta asing. Pernyataan ini menjabarkan hasil dan posisi
keuangan dari penjabaran kegiatan usaha luar negeri yang termasuk dalam laporan keuangan
entitas secara konsolidasi, proporsional atau metode ekuitas, serta menjabarkan hasil dan posisi
keuangan penjabaran suatu entitas ke dalam mata uang penyajian. PSAK 55 mengatur tentang
mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan,
dan kontrak pembelian atau penjualan item non keuangan.

8
REFERENSI

https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/ED-PSAK-55-2013.pdf (diakses pada 28


Oktober 2018)

https://elraihany.wordpress.com/2013/06/18/pengaruh-perubahan-kurs-valuta-asing-psak-
10/(diakses pada 28 Oktober 2018)

http://briyanworld.blogspot.co.id/2017/08/kritikal-reviu-psak-10-pengaruh.html (diakses pada


28 Oktober 2018)

Anda mungkin juga menyukai