Anda di halaman 1dari 13

ASKEP KATARAK

Dosen Pengampu : Ns. Isnaini Rahmawati MAN.

Nama kelompok :
1. Apriliana Saputri (S17006)
2. Denti Ardiandari (S17012)
3. Ega saputra (S17018)
4. Jezin Mardiani (S17025)
5. Kharisma Devie M (S17028)
6. Nina Marshella SN (S17035)
7. Rifdayu Hartatik (S17041)
8. Teka Dewi Evita S (S17049)
9. Intan wahyu D (S17182)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


STIKES KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2017/2018
Asuhan Keperawatan
Tanggal/Jam MRS : 21 Mei 2019/09.00
Tanggal/Jam Pengkajian : 21 Mei 2019/09.50
Metode Pengkajian :
Diagnosa Medis :
No. Registrasi : 63554

A. PENGKAJIAN
KASUS
Tn. N usia 52 tahun datang ke Klinik dengan keluhan pandangan kabur dan tidak
jelas.pasien juga mengatakan nyeri pedih diarea mata Yang membuatnya takut
dan cemas .setelah dilakukan pemerikasaan mata tampak memerah dan keruh
pada bola mata.TD : 140/90 mmHg N:98x/menit RR:20x/menit S: 37 C.

I. BIODATA
1. Identitas Klien
Nama Klien : Tn. N
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Surakarta
Umur : 52 tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : PNS
2. Identitas Penanggung jawab
Nama : Ny. A
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 50 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Surakarta
Hubungan dengan Klien : Keluarga

II. RIWAYAT KESEHATAN


1. Keluhan Utama
Pasien datang ke klinik dengan keluhan pandangan kabur dan tidak jelas.
Pasien juga mengatakan nyeri pedih diarea mata yang membuatnya takut
dan cemas.

2. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke klinik dengan keluhan pandangan kabur dan tidak jelas. Pasien
Mata pasien tampak merah dan keruh pada bola mata. Td : 140/90mmhg N :
98x/menit RR : 20x/menit S : 37ᵒC

3. Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya

4. Riwayat Kesehatan Keluarga


Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit menurun

Genogram:

Keterangan:
: Laki –laki : Tinggal dalam 1 Rumah

: Perempuan : Meninggal

: Klien

III. PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR GORDON


1. Persepsi sehat/Pola manajemen kesehatan

a. Frekuensi kunjungan layanan kesehatan : pertamakali kunjungan


b. Kepatuhan terapi dirumah : Belum melakukan terapi tertentu
c. Pengetahuan tentang penyakit yang dialami : Pasien mengira bahwa
yang dialami hanya terkena debu
2. Pola nutrisi/Metabolik
Frekuensi makan : 3 x sehari
BB/TB : 61kg/169cm
BB dalam 1 bulan terakhir: BB tetap
Jenis makanan : Nasi, lauk, sayur, buah, dan air putih
Makanan yang disukai : Sayuran
Makanan pantang : Ikan
Alergi : -
Nafsu makan
Masalah pencernaan : Mual ( Ya/Tidak)
Muntah ( Ya/Tidak)
Kesulitan menelan ( Ya/Tidak)
Sariawan (Ya/Tidak)
Riwayat operasi/trauma GI : Tidak ada riwayat operasi
Diit RS : Tidak ada diit RS
Kebutuhan ADL makan : tidak ada
IMT/Z-score : BB TB2 X2

TB2

3. Pola eliminasi
- BAB
Frekuensi : 1 X Sehari

Waktu : Pagi hari


Warna : Kuning kecoklatan
Gangguan eliminasi bowel : Konsitipasi ( Ya/Tidak)
Diare ( Ya/Tidak)
Inkontinensia bowel (Ya/Tidak)
Kebutuhan pemenuhan ADL Bowel: -
- BAK
Frekuensi : 6-8 x sehari

Warna : Kuning pucat


Gangguan eliminasi bowel : Nyeri saat BAAK (Ya/Tidak)
Burning Sensation (Ya/Tidak)
Bladder terasa penuh setelah BAK
(Ya/Tidak)
Riwayat dahulu : Penyakit ginjal (Ya/Tidak)
Batu ginjal (Ya/Tidak)
Injuri/trauma (Ya/Tidak)
Penggunaan kateter : Tidak menggunakan kateter kebutuhan
pemenuhan ADL blader :-

Kebutuhan pemenuhan ADL bladder : -

4. Pola aktivitas/latihan
Pekerjaan : Tukang becak
Olahraga rutin : Jarang olahraga
Alat bantu: walker (Ya/Tidak)
Kruk (Ya/Tidak)
Kursi roda (Ya/Tidak)
Tongkat (Ya/Tidak)
Terapi : Traksi, (Ya/Tidak)
Gips (Ya/Tidak)
Kemampuan melakukan ROM : -

Kemampuan ambulasi : -

5. Pola tidur-istirahat
Lama tidur : 5-6 jam

Kesulitan tidur di RS :-

Kesulitan tidur : Menjelang tidur (Ya/Tidak)


Mudah/sering terbangun (Ya/Tidak)
Merasa tidak segar saat bangun (Ya/Tidak)
6. Pola kognitif/persepsi
Gangguan penglihatan : Mengalami gangguan penglihatan
Gangguan pendengaran : Tidak mengalami gangguan pendengaran
Gangguan penciuman : Tidak mengalami gangguan penciuman
Gangguan sensasi taktil : Tidak mengalami gangguan sensasi taktil
Gangguan pengecapan : Tidak mengalami gangguan pengecapan
Riwayat penyakit : eye surgery (Ya/Tidak)
Otitis media (Ya/Tidak)
Luka sulit sembuh (Ya/Tidak)
Persepsi klien terhadap penyakitnya :
- Pasien mengeluh kesulitan beraktivitas
- Pasien mengeluh nyeri saat mengedipkan mata
- Pasien mengeluh sering merasa pusing
P = Paliatif Nyeri saat mengedipkan mata
Q= Quality Seperti ada yang mengganjal
R = Regio Dimata
S= skala 5
T= time Terus-menerus timbul

7. Pola persepsi diri/konsep diri


- Identitas diri : harapan pasien setelah menjalani perawatan yaitu pasien
ingin segera sembuh dan dapat beraktifita normal kembali

- Gambaran diri : keadaan sakitnnya saat ini , mempengaruhi kebiasaan


hidup pasien , pasien jadi tidak dapat beraktifitas , karena ada gangguan
pada penglihatan

- Peran diri : sebelum sakit pasien berperan sebagai kepala keluarga dan
saat pasien sakit , pasien tidak dapat menjalankan perannya dengan
maksimal

-
8. Pola peran/hubungan
- Peran :
- Hubungan dengan keluarga : pasien dekat dengan anggota
keluarga dan pasien selalu meminta bantuan pola keluarga terdekat
jika memiliki masalah
- Hubungan dengan teman/ orang lain : pasien dapat berkomunisasi
dengan relevan , jelas, mampu mengekspresikan dan mampu
memahami orang lain

9. Pola seksualitas/reproduksi
- Pola reproduksi : pasien tidak memiliki masalah reproduksi dan
seksual
- Pre menopause :-
- Post menopause :-
10. Pola koping/toleransi stress
- Koping yang ditunjukkan :. Dalam mengambil keputusan selalu
bermusyawarah dan meminta pendapat dengan anggota keluargannya ,
pasien menyelesaikan masalahnnya dengan bicara kepada anggota
keluarga
- Sumber dukungan : utama bagi pasien
11. Pola nilai/keyakinan
- Kepercayaan pasien : islam
- Aktivitas keagamaan : selama keadaannya sakit pasien terus
menjalankan ibadahnnya dengan baik.
IV. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum :
a. Kesadaran : Compos Mentis
b. Tanda – tanda vital
1) Tekanan darah : Tidak ada peningkatan
2) Nadi
- Frekuensi : 105x/menit
- Irama : Teratur
3) Pernafasan
- Frekuensi : 40x/menit
- Irama : Teratur
4) Suhu : 36,5ᵒC
5) Nyeri : Tidak ada nyeri
- P :
- Q :
- R :
- S :
- T :

2. Pemeriksaan Head To Toe


a. Keadaan Umum : normal
TTV : Tekanan darah : tidak terjadi peningkatan
Suhu : Suhu tubuh dalam batas normal
Nadi : takikardi
RR : terjadi peningkatan RR akibat diafragma yang tertekan(
takipnea)
b. Kepala dan leher
Inspeksi : wajah : simetris
Rambut : lurus/keriting, distribusi merata/tidak
Mata : pupil miosis,: konjungtiva anemis
Hidung : kemungkinan terdapat pernafasan cuping hidung
Telinga : bersih
Bibir dan mulut : mukosa bibir kemungkinan terdapat ikterik
Lidah : normal
Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan limfe pada leher
c. Dada
Inspeksi : asimetris, terdapat tarikan otot bantu pernafasan dan
tekanan pada otot diafragma akibat pembesaran
hati( hepatomegaly).
Palpasi : denyutan jantung teraba cepat, terdapat nyeri tekan(-)
Perkusi : jantung : dullness
Paru : sonor
Auskultasi : kemungkinan terjadi pada bising usus
d. Abdomen
Inspeksi : terdapat distensi abdomen
Palpasi : dapat terjadi nyeri tekan ketika dipalpasi
Perkusi : sonor
Auskultasi : kemungkinan terjadi pada bising usus
e. Kulit
Turgor kurang, pucat, kulit berwarna kuning (jaundice)
f. Ekstremitas
Tidak terdapat oedem pada extremita

V. Analisis Data
Data Problem Etiologi Symthom
DS :Pasien mengataakan Resiko cedera Pemajanan
pandangan kabur dan tidak jelas kornea bola mata

DO : mata tampak keruh

Ds : Pasien mengatakan nyeri Nyeri akut Agen cidera


pedih diarea mata fisik

DO: Pasien tampak memegangi


area mata dan sesekali meringis
menahan nyeri

DS : Pasien mengatakan takut Ansietas Stresor


dan cemas

DO : pasien terlihat gelisah


TD: 140 mmHg
N :98x/ menit
RR : 20x/menit
S : 37ᵒ C

VI. DiagnosaKeperawatan
i. Resiko cidera kornea berhubungan dengan pemajanan
bola mata (00245)
ii. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis
(00132)
iii. Ansietas berhubungan dengan stresor (00146)

VII. Rencana Keperawatan


No Diagnosa Tujuan & hasil kriteria Intervensi
Keperawatan
1 Risiko cedera Setelah dilakukan tindakan selama 1 x 24 Manajemen Obat (2380)
terkait dengan jam diharapkan pasien:
- Tentukan obat yang
kurang 1. Fungsi sensori penglihatan (2404) diperlukan dan kelola
- Respon pada stimulus
pengetahuan yang menurut resep atau
diubah pandangan dipertahankan pada protokol
skala 4 ditingkatkan ke skala 2 - Monitor efektivitas
- Pandangan kabur dipertahankan
cara pemberian obat
pada skala 4 ditingkatkan ke yang sesuai
skala 2 - Berikan pasien dan
- Penglihatan terganggu
anggota keluarga
dipertahankan pada skala 4 mengenai informasi
ditingkatkan ke skala 2 tertulis dan visual
untuk meningkatkan
pemahaman diri
mengenai pemberian
obat yang tepat
2 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan selama 1 x 24 Pemberian Analgesik (2210)
behubungan jam diharapkan pasien:
- Tentukan lokasi,
dengan agen
1. Kontrol nyeri (1605) karakteristik,kualitas dan
cidera fisik - Mengenali kapan nyeri terjadi
keparahan nyeri sebelum
dari dipertahankan pada skala 4 mengobati pasien.
ditingkatkan ke skala 2
- Menggunakan analgesic yang - Pilih analgesic atau
direkomendaskan dipertahankan kombinasi analgesik
pada skala 4 ditingkatkan ke yang sesuai ketika lebih
skala 2 dari satu diberikan.
- Menggambarkan faktor
- Berikan kebutuhan
penyebab dipertahankan dari
skala 4 ditingkatkan ke skala 2 kenyamanan dan
aktivitas lain yang
dapat membantu
memfasilitasi
penurunan nyeri

3 Ansietas Setelah dilakukan tindakan selama 1 x 24 Pengurangan kecemasaan


berhubungan jam diharapkan pasien: (5820)
dengan stressor
1. Tingkat kecemasaan (1211) - Kaji untuk tanda verbal
- Perasaan gelisah dipertahankan
dan non verbal
pada skala 4 ditingkatkan ke
kecemasan.
skala 2 - Berikan aktivitas
- Rasa takut yang disampaikan
pengganti untuk
secara lisan dipertahankan pada
menguragi kecemasaan
skala 4 ditingkatkan ke skala 2 - Gunakan pendekatan
- Rasa cemas yang disampaikan yang tenang dan
secara lisan dipertahankan pada menyakinkan
skala 4 ditingkatkan ke skala 2

VIII. Implementasi
No Dx . Keperawatan Implementasi Respon

Resiko cidera kornea b.d Manajemen obat S= pasien


- menentukan obat mengatakan
pemajaan bola mata
apa yang diperlukan membaik
dan kelola menurut
setelah
resep dan protocol
diberikan obat
itu
O= pasien
tampak lebih
- monitor efektifitas lara
baik
pemberian obat yang
sesuai
S=
O=
- Memberikan pasien dan
anggota keluarga mengenai
S=
informasi tertulis dan
O=
visual untuk meningkatkan
pemahaman diri menenai
Nyeri akut b.d agen cidera pemberian obat yang tepat
biologis
- menentukan lokasi , S=
O=
karskteristik kualitas dan
keparahan nyeri sebelum
S=
mengobati klien
O=
- memilih analgesic /
kombinasi , analgesic yang
sesuai atau lebih dari satu
diberikan

S= Pasien
mengatakan
- memberikan kebutuhan paham yang
kenyamanan dan aktifitas diberikan
lain yang dapat membantu perawat
memfasilitasi penurunan O= pasien
nyeri tampak lebih
nyaman

IX. ̲̲ Evaluasi
Dx Keperawatan Hari, Tanggal/jam Respon Pasien TTD
Resiko cedera fisik 20 Mei 2019 S : klien mengatakan kurang
b.d pemajaman bola pengetahuan risiko cedera.
mata.
O : tekankan klien untuk tidak
mengantuk mata.

A : masalah teratasi sebagian.

P : lanjutkan intervensi untuk


mengurangi nyeri.
Nyeri akut b.d agen 20 Mei 2019 S : klien mengatakan nyeri
cedera biologis sudah sedikit berkurang.
O : klien tampak rileks dan
nyaman
TD : 140/90 mmHg
N : 98xmenit
R : 20xmenit
S : 37°c
A : tujuan teratasi.
P : pertahankan kondisi pasien.

Ansietas b.d stresor 20 Mei 2019 S : pasien mengatakan sudah


tidak merasakan cemas dan
gelisah.
O : pasien tampak lebih baik
dan tenang.
A : masalah teratasi sebagian.
P : lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai