Prosedur Radiography

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 29

PROSEDUR OPERASI KEGIATAN RADIOGRAFI INDUSTRI

FASILITAS TERBUKA MENGGUNAKAN


SUMBER TERBUNGKUS IRIDIUM Ir-192
PT. DANALAM CIPTA PRATAMA

Nomor DCP/P/OPS-Ir/Rev.4/2018
Revisi Tanggal
Rev. 0 4 April 2009
Rev. 01 13 Januari 2012
Rev. 02 25 Februari 2014
Rev. 03 08 Mei 2017
Rev. 04 25 Juli 2018

Dipersiapkan Disetujui

ADHI PRIHASTOMO GANDUNG GUNAWAN


Petugas Proteksi Radiasi Direktur Operasional
SIB. No.04021.113.01.090312

PT. DANALAM CIPTA PRATAMA


Technical Inspection Services
JL. Jalan Taman Malaka Selatan Blok 10 No.9 Malaka Sari, Duren Sawit ~ JAKARTA TIMUR
TLP: (021) 86905807, 86905842 FAX: (021) 86905842 Email: danalam@danalam.co.id

1
DAFTAR ISI

Halaman

BAB I. DESKRIPSI PERALATAN 03

BAB II. PRINSIP KERJA ALAT DAN SISTEM KESELAMATAN 05

BAB III. PROSEDUR KERJA RADIOGRAFI INDUSTRI 06

BAB IV. PROSEDUR PENGANGKUTAN ZAT RADIOAKTIF 14

BAB V. PROSEDUR PENYIMPANAN DAN PENGELUARAN ZAT 17


RADIOAKTIF DARI DAN KE TEMPAT PENYIMPANAN
BAB VI. PROSEDUR PERAWATAN KAMERA GAMMA 19

BAB VII. PROSEDUR PENGGANTIAN ZAT RADIOAKTIF 21

LAMPIRAN A FORM INSPEKSI RADIOGRAFI 22


LAMPIRAN B FORM SAFETY CHEKLIST 23
LAMPIRAN C FORM DOSIS HARIAN 24
LAMPIRAN D FORM PERAWATAN KAMERA GAMMA 25
LAMPIRAN E FORM PENGECEKAN PAPARAN PERMUKAAN 27
LAMPIRAN F FORM MONITORING BUNKER MINGGUAN 28

2
BAB I. DESKRIPSI PERALATAN

Dalam kegiatan radiografi industri PT. Danalam Cipta Pratama menggunakan


peralatan pengion berupa Kamera Gamma Portabel. Adapun spesifikasi teknis
peralatan tersebut adalah

Kamera Radiografi Industri

Spesifikasi Kamera yang digunakan sebagai berikut:

a. Nama Kamera : Portable Gamma Camera


b. Merk Kamera : Sentinel Delta 800
c. Conduit Type : S-Type
d. Tipe Shielding : Depleted Uranium
e. Berat : 20,4 Kg
f. Aktivitas Maksimum : 140 Ci / Ir-192
g. Nama zat radioaktif : Ir-192
h. Sifat dan Bentuk Sumber : Padat Terbungkus

Gambar 1.a Kamera Sentinel Delta 800

3
Gambar 1.b Crank Cable sentinel Delta 800

4
BAB II.

PRINSIP KERJA ALAT DAN SISTEM KESELAMATAN

a. Prinsip Kerja

Kamera Gamma pada dasarnya adalah kontainer berisi sumber radiasi


pengion terbungkus. Untuk melakukan kegiatan pemaparan, sumber terbungkus
tersebut dapat dikeluarkan dari source housing dengan bantuan crank cable yang
dihubungkan dengan kabel sumber. Source holder assembly kemudian diproyeksikan
melalui Guide Tube pada titik penyinaran. Crank cable memungkinkan operator
bekerja pada jarak yang cukup jauh dari sumber pada saat proses exposing.

Perlengkapan Radiografi secara umum terdiri dari

1. Kamera Gamma yang berisi sumber tertutup. Sumber turtutup terpasang


pada kabel sumber. Apabila tidak digunakan, sumber berada di dalam
rumah sumber (source housing) yang berbentuk “S”. Saat digunakan
kabel sumber dihubungkan dengan drive cable yang dikontrol oleh
sebuah Pengontrol (crank) pada jarak yang cukup jauh.
2. Crank Cable (kabel penghubung), didalamnya terdapat drive cable
fleksibel dan pengontrol (Crank).
3. Guide Tube, yaitu kabel pengarah sumber pada titik penyinaran.

Pengoperasian kamera gamma terdiri dari :

1. Posisi Penyimpanan (Stored), sumber berada didalam rumah sumber


(source housing). Pada posisi in kamera aman untuk dilakukan
transportasi menuju tempat lain.
2. Posisi Transit, sumber berada dalam perjalanan dari rumah sumber
menuju titik penyinaran di ujung guide tube.
3. Posisi Penyinaran (Exposed) , sumber pada posisi di ujung guide tube.

5
Gambar 2. Mekanisme Kerja Kamera Gamma pada posisi pengimpanan, posisi
sumber menuju focal point, dan posisi exposed

b. Sistem Keselamatan

Sentinel Delta 800 merupakan kamera gamma portabel dengan source


housing terbuat dari bahan Depleted Uranium. Aktivitas sumber maksimum yang
diperbolehkan adalah 140 Ci untuk sumber Ir-192. Fitur keselamatan Tech Ops 660
antara lain

1. Jalur pengimpanan dan keluar/masuknya sumber radiasi berbentuk S atau


leher angsa (S-Conduit Path). Hal ini meningkatkan keselamatan pada saat
penyimpanan maupun transportasi terutama pada area yang sempit.
2. Indikator sumber yang memberikan indikasi visual posisi sumber apakah
pada posisi pemaparan/exposing atau posisi penyimpanan di source housing .
3. Kamera tidak dapat digunakan kecuali koneksi antara source assembly
dengan drive cable telah terpasang dengan benar.
4. Koneksi drive cable tidak dapat dilepas kecuali sumber telah masuk dengan
benar didalam source housing

6
BAB III.

PROSEDUR KERJA RADIOGRAFI INDUSTRI

Dalam setiap kegiatan Radiografi Industri, PT. Danalam Cipta Pratama selalu
mengutamakan keselamatan personil maupun keamanan zat radioaktif. Prosedur
pengoperasian kamera gamma harus ditaati serta dilaksanakan oleh setiap pekerja
radiasi PT. Danalam Cipta Pratama untuk menjamin keselamatan serta kesehatan
personil pekerja radiasi dan keamanan sumber/bahan radioaktif. Kehilangan atau
disalahgunakannya sumber/bahan radioaktif oleh personil atau instansi yang tidak
memiliki izin penggunaan dari BAPETEN dapat menyebabkan penyinaran potensial
yang membahayakan masyarakat luas.
Secara umum prosedur kegiatan radiografi industri terdiri dari tahap
Perencanaan/Persiapan, Pelaksanaan/Pengoperasian, dan Tahap Pasca Kegiatan
Radiografi. Berikut Prosedur Umum Pelaksanaan Kegiatan Radiografi
1. Perencanaan kegiatan radiografi
2. Persiapan peralatan radiografi dan peralatan keselamatan radiasi
3. Pencatatan dosis sebelum kegiatan penyinaran
4. Pengambilan kamera gamma dari bunker
5. Pengangkutan menuju lokasi kerja
6. Pemberitahuan dan Perizinan dari Pengusaha Instalasi dimana
kegiatan Radiografi berlangsung
7. Pengukuran paparan sebelum kegiatan
8. Pelaksanaan Radiografi industri
9. Pengukuran paparan setelah kegiatan
10. Pencatatan dosis setelah kegiatan
11. Pelaporan hasil kegiatan

1. Perencanaan kegiatan radiografi


Perencanaan kegiatan dilaksanakan sebelum kegiatan radiografi
dilaksanakan. Perencanaan meliputi perencanaan peralatan radiografi serta
keselamatan yang akan digunakan, pekerja radiasi maupun personil lain yang

7
terlibat, material yang akan dilakukan Radiographic Testing as per request
dari Client, penentuan lokasi / area kerja, serta Izin Kerja (Safety permit) dari
penanggungjawab instalasi dimana lokasi kerja berlangsung.
Perencanaan tersebut dijabarkan dalam Form atau Log Book Kegiatan
Radiografi yang diisi oleh personel yang akan melaksanakan kegiatan
Radiografi untuk kemudian diperiksa serta disetujui oleh Petugas Proteksi
Radiasi yang berwenang. Log Book Kegiatan Radiografi yang telah
ditandatangani oleh Petugas Proteksi Radiasi menyatakan bahwa Personel
yang ditunjuk beserta Perlengkapan yang digunakan telah memenuhi
persyaratan proteksi dan keselamatan radiasi serta dinilai dapat melaksanakan
kegiatan radiografi dimanapun ditugaskan. Namun pelaksanaan kegiatan di
lokasi / area kerja masih membutuhkan izin/safety permit dari otoritas safety
dan security yang berwenang di lokasi kerja tersebut.
Secara umum Log Book Kegiatan Radiografi menjelaskan antara lain
a. Waktu dan lokasi kegiatan radiografi.
b. Jenis Isotop, Serial Number, serta Aktivitas aktual sumber pada
saat pemakaian.
c. Jenis Kamera Gamma, Crank Cable, dan Surveymeter serta Serial
Number dan masa berlakunya.
d. Pekerja radiasi dan personel non radiasi yang terlibat dalm
kegiatan radiografi.
e. Penanggung jawab lapangan serta nomor telephone yang bisa
dihubungi .
f. Perlengkapan keselamatan radiasi seperti Shielding Timbal, Long
Tang, Sign Board tanda bahaya radiasi, Lampu peringatan, serta
tali kuning.

2. Persiapan Peralatan Radiografi dan Peralatan Keselamatan Radiasi


Peralatan Keselamatan Umum yang wajib dibawa dan
digunakan oleh setiap personel adalah :
1. Safety Helmet dengan Chain Strip
2. Safety Glass
3. Safety Shoes
4. Baju kerja / Wearpack

8
5. Tanda Pengenal / ID Card
6. Peralatan keselamatan khusus lainnya sesuai lingkungan pekerjaan
yang dihadapi seperti pekerjaan di ketinggian atau di dalam air.

Peralatan Keselamatan Radiasi yang wajib dibawa dan


digunakan oleh setiap personel pekerja radiasi adalah :
1. Surveymeter untuk setiap kamera gamma yang dipergunakan.
Fungsi utama mengukur paparan radiasi selama pekerjaan
radiografi berlangsung serta memastikan sumber telah benar-benar
tersimpan di source housing kamera gamma. Persyaratan
Surveymeter yang digunakan adalah :
a. Respon alat sesuai dengan jenis radiasi yang digunakan
yaitu Ir-192.
b. Sertifikat kalibrasi yang dikeluarkan oleh BATAN masih
berlaku.
c. Memiliki jangkauan pengukuran 2 mR/jam s/d 1 R/jam
(± 20 % dari range).
d. Kondisi baterai masih baik.
2. Dosimetri Saku Langsung Baca ( Pen Dosimetry ) untuk setiap
personel. Berfungsi mengukur dosis radiasi yang terserap pekerja
radiasi selama pekerjaan berlangsung. Persyaratan dosimeter yang
digunakan adalah
a. Respon alat sesuai dengan jenis radiasi yang digunakan
yaitu Ir-192.
b. Sertifikat kalibrasi yang dikeluarkan oleh BATAN masih
berlaku.
c. Memiliki jangkauan pengukuran 0 mR s/d 200 mR.
3. Film Badge/ TLD untuk setiap personel. Berfungsi mengukur
akumulasi dosis radiasi yeng terserap pekerja radiasi dalam jangka
waktu relatif lama (1 bulan untuk Film Badge dan 3 bulan untuk
TLD). Film Badge/TLD wajib dikirimkan ke Instansi yang
melayani pembacaan Film Badge/TLD sesuai jangka waktu
penggunaannya.

9
4. Kolimator, berfungsi menyerap/mengurangi dan mengarahkan
paparan radiasi dari sumber selama penyinaran berlangsung.
5. Shielding Timbal, berfungsi menyerap/mengurangi paparan
radiasi dari sumber selama penyinaran berlangsung maupun pada
saat pengangkutan kamera gamma menuju lokasi.
6. Pita Kuning (Barigate), Tanda Peringatan Bahaya Radiasi
(Sign Board), serta Lampu Peringatan (Warning Light).
7. Long Tang dengan panjang minimal 1 meter

3. Pencatatan Dosis sebelum kegiatan penyinaran


Sebelum dilakukan kegiatan Radiografi menggunakan kamera gamma,
setiap personel/pekerja radiasi wajib mencatatkan penunjukan skala dosimeter
baca langsung yang akan digunakan oleh personel tersebut. Kartu Dosis wajib
disimpan oleh Pekerja Radiasi dan Petugas Proteksi Radiasi selama masa
kerja maupun setelah masa kerja berakhir.

4. Pengambilan kamera gamma dari bunker


Pengambilan kamera gamma di dalam bunker harus sepengetahuan dan
seizin Petugas Proteksi Radiasi serta melakukan pencatatan pada Log Book
Penggunaan Kamera Gamma. Berikut prosedur pengambilan kamera gamma :
1. Persiapkan terlebih dahulu dan gunakan perlengkapan proteksi
radiasi personal seperti Pen Dosimetri, Film Badge / TLD, dan
Surveymeter .
2. Cek paparan radiasi di sekitar bunker, terutama di dekat
permukaan luar bunker. Jika paparan kurang dari 0,25 mR/jam,
maka lokasi bunker dapat dinyatakan aman. Pengambilan kamera
dapat segera dilakukan.
3. Matikan sistem interlock dan alarm, buka kunci bunker dan ambil
kamera gamma
4. Apabila level paparan bunker di luar batas aman 0,25 mR/jam,
terdapat kemungkinan kebocoran kamera atau keluarnya sumber
dari source housing. Gunakan prosedur darurat/kecelakaan untuk
menanganinya.

10
5. Pengangkutan menuju lokasi kerja
Pengangkutan kamera gamma harus sesuai dengan aturan yang berlaku,
yaitu :
a. Kendaraan pengangkutan harus diberi tanda radiasi.
b. Kamera gamma harus diberi tanda radiasi termasuk keterangan sifat,
aktivitas sumber, serta nama dan alamat perusahaan.
c. Kamera gamma harus disimpan di tempat yang aman dan dan terikat
kuat.
d. Tingkat radiasi di kendaraan tidak boleh melebihi 0,25 mR/jam.
6. Setelah sampai di lokasi kerja, pekerja radiografi harus mendapatkan izin
penanggung jawab lokasi dan memberitahukan penanggung jawab lokasi
tentang hal-hal yang tertera didalam form kegiatan radiografi.
7. Lakukan survei radiasi disekitar lokasi radiografi menggunakan surveymeter
untuk memastikan sumber masih berada didalam source housing dan tidak
ada sumber lain yang tertinggal di lokasi kerja. Kemudian pasang tanda
keselamatan radiasi sesuai tingkat paparan dari sumber radiasi yang telah
diperkirakan dan dihitung sebelumnya. Tingkat paparan serta tanda radiasi
yang digunakan adalah:
Tabel 1. Pembagian Daerah Radiasi
Paparan Personel yang
No. Daerah
(mR/jam) diizinkan beraktivitas
Pengawasan Masyarakat dan
1. < 0,25
(dipasang tanda tertentu ) Pekerja Non Radiasi
Pengawasan
2. 0,25 s/d 0,75 Pekerja Radiasi
(dipasang tanda peringatan radiasi)
Pengendalian/ Kerja
3. 0,75 s/d 2,5 Pekerja Radiasi
(dipasang tali kuning )

11
8. Pelaksanaan Penyinaran
Berikut Prosedur kerja dan penggunaan alat dan pada saat melaksanakan
penyinaran :
a. Periksa paparan di permukaan kamera untuk memastikan sumber pada
posisi penyimpanan yang tepat.
b. Cek dan pastikan kamera pada keadaan terkunci.
c. Siapkan Crank cable, pastikan crank cable di LUAR pita kuning.
d. Lepaskan tutup transport kamera, pasang guide tube.
e. Hubungkan kabel pengendali dengan kabel sumber, dengan cara:
1. Buka kunci kamera dan putar cincin (selector ring) dari posisi
“LOCK” ke posisi “CONNECT” sehingga tutup secara otomatis
terlepas. Sehingga di ujung kabel sumber akan terlihat pigtail.
2. Dorong kerah kabel pengendali ke belakang dan buka penjepit
sehingga bagian akhir kabel pengendali (ball-end) akan terlihat.
3. Periksa ketebalan pig-tail dan lebar lubang female slot pada
konektor crank cable menggunakan NO GO Gauge. Periksa
posisi berikut
a. Bola penghubung (Ball Connector) HARUS TIDAK
memasuki NO GO Gauge.
b. NO GO Gauge HARUS TIDAK dapat masuk ke dalam
Female Slot pada penghubung (coonector ) kabel
sumber
4. Tekan ke belakang pin pengunci pada pigtail sumber dengan
kuku ibu jari dan kaitkan bagian pigtail sumber dengan bagian
akhir kabel penyalur
5. Lepaskan pin pengunci dan pastikan bahwa kaitannya terkunci
dengan aman.
6. Tutup penjepit dan dorong kerah kabel pengendali.
7. Tekan dan tahan kerah pada penghubung kamera dan putar
cincin dari posisi “CONNECT” ke posisi “LOCK”. Kabel
pengendali sekarang sudah tersambung dengan kamera.
8. JAGA kamera tetap pada posisi “LOCK” sampai siap
melakukan penyinaran.

12
f. Pasang kolimator pada ujung guide tube untuk mengarahkan paparan
pada material yang akan disinari dan mengurangi paparan pada
pekerja radiasi.
g. Arahkan pada titik/posisi penyinaran
h. Putar cincin pada kamera dari posisi “LOCK” ke posisi “OPERATE”
dan pastikan semua orang berada didalam daerah aman.
i. Tekan secara horizontal tanda hijau pada kamera sehingga berubah
menjadi tanda merah.
j. PASTIKAN SEMUA ORANG berada di DAERAH AMAN.
k. Letakkan surveymeter disamping Crank , Tekan pengunci (brake) ke
posisi off dan putar krank secara cepat ke arah “EXPOSED” untuk
memindahkan sumber ke titik penyinaran.
l. Perhatikan respon Surveymeter.
m. Jika waktu penyinaran relatif lama, segera menjauh sampai pada level
aman yaitu kurang dari 0,25 mR/jam.
n. Lakukan survey paparan disekitar lokasi kerja, sesuaikan jarak daerah
pengawasan dan daerah aman.
o. Pastikan kembali tidak ada oarang yang memasuki daerah
pengawasan.
p. Jika penyinaran telah selesai, putar Crank Cable ke arah “RETRACT”
untuk mengembalikan sumber pada posisi penyimpanan. Tekan
pengunci (brake) ke posisi “ON”.
q. Jika kegiatan radiografi telah selesai, buka sambungan kabel
pengendali dengan kabel sumber, dengan prosedur sebagai berikut :
1. Cek paparan pada kamera , pastikan sumber telah tersimpan
dengan aman.
2. Putar cincin dari posisi “LOCK” ke arah “CONNECT” maka
kerah kabel pengendali akan terlepas.
3. Buka kaitan antara pig tail dengan female slot pada kabel
penghubung. Maka kabel sumber dan kabel penghubung
terlepas.
4. Pasang penutup , kemudian putar cincin kembali ke posisi
“LOCK”.
r. Lepaskan guide tube dari kamera, dan pasang penutup.

13
s. Simpan Kamera Gamma pada tempat yang aman
t. Rapikan Crank Cable dan Guide Tube.
u. Rapikan Tanda Radiasi, Pita Kuning, dan Warning Lamp.

9. Sesudah Kegiatan Radiografi selesai


a. Setelah pelaksanaan radiografi selesai, dilakukan survei terhadap
lokasi kerja untuk memastikan tidak ada sumber yang
tertinggal/terlepas.
b. Kamera gamma dan perlengkapan lainnya dikembalikan ke tempat
yang aman
c. Tanda bahaya, tali kuning, dirapikan
d. Pemberitahuan kepada penanggungjawab instalasi bahwa kegiatan
radiografi berakhir
e. Peralatan diperiksa terhadap cacat, kotoran, dan diberi pelumas pada
guide tube maupun crank cable. Jika ada cacat maka harus segera
diperbaiki dan TIDAK BOLEH ditunda.
f. Surveymeter diperiksa apabila baterai sudah tidak berfungsi dengan
baik, maka segera diganti.
10. Pencatatan Dosis Personil
Setelah kegiatan selesai, pekerja radiasi wajib mencatatkan
pembacaan dosimeter yang dibawa di Form Kartu Dosis Personil. Dosis
serap yang diterima dihitung sebagai selisih pembacaan setelah kegiatan
dengan sebelum kegiatan.

Dosis Serap Pembacaan Setelah Pembacaan Sebelum


(mR)
=
Kegiatan
- Kegiatan

11. Pelaporan hasil pekerjaan


Koordinator tim Radiografi wajib melaporkan dan memberitahukan
hasil kegiatan radiografi kepada Penanggungjawab Instalasi bahwa kegiatan
telah selesai.

14
BAB IV

PROSEDUR PENGANGKUTAN ZAT RADIOAKTIF

Mengingat potensi bahaya radiasi yang ditimbulkan, maka pengangkutan


sumber radioaktif dari suatu tempat ke tempat lain menggunakan jaringan lalulintas
umum baik darat, laut, maupun udara dilakukan dengan memenuhi ketentuan umum
pengangkutan yang meliputi.

1. Perizinan dari BAPETEN


Untuk memudahkan pengawasan terhadap pengangkutan Zat
Radioaktif, PT. Danalam Cipta Pratama melaksanakan perizinan pengiriman
Zat Radioaktif kepada Badan Pengawas sebelum dilakukannya pengiriman.
Pengiriman dapat dilaksanakan jika telah mendapatkan Persetujuan
Pengiriman dari Badan Pengawas.
2. Kewajiban dan Tanggung jawab bagi Pengirim dan Penerima
a. Pengirim bungkusan
Prosedur bagi pengirim (dalam hal ini PT. Danalam Cipta Pratama)
adalah
1. Memberi informasi tertulis kepada Pengangkut tentang
bungkusan, bahaya radiasi, dan sifat bahaya lainnya beserta cara
penanggulangannya.
2. Memberi tanda, label, atau plakat pada kendaraan/angkutan darat.
3. Menyiapkan proteksi fisik selama pengangkutan bahan radioaktif.
4. Memberitahukan kepada Penerima mengenai datangnya
bungkusan di tempat tujuan.
5. Melakukan koordinasi dengan Pengangkut selama pengangkutan
untuk memberitahukan kepada Pengirim dan BAPETEN bila
terjadi kerusakan bungkusan, penyitaan bungkusan oleh yang
berwajib, atau hilangnya bungkusan selama pengangkutan.

15
b. Penerima bungkusan
1. Memeriksa bungkusan dari kemungkinan terjadinya kerusakan
dan kebocoran pada saat menerima bungkusan
2. Melakukan pengukuran paparan atau kontaminasi untuk
memastikan tidak adanya kerusakan atau kebocoran pada
pembungkus.
3. Melaporkan kepada Badan Pengawas dan Pengirim hasil
pengukuran tersebut paling lambat 5 hari setelah menerima
bungkusan .
3. Pembungkusan
Tipe bungkusan zat radioaktif diatur dalam peraturan BAPETEN.

Pengukuran paparan bungkusan menggunakan definisi Indeks Angkutan.

Indeks Angkutan dihitung dengan mengukur laju paparan radiasi terbesar

pada jarak 1 meter dari permukaan bungkusan radioaktif, dengan

menggunakan surveymeter dalam satuan mrem/jam. Indeks angkutan

dinyatakan dengan 1 digit dibelakang koma dari hasil pengukuran. Jika

paparan maksimum pada jarak 1 meter dari permukaan bungkusan adlah 0,75

mrem/jam, maka indeks angkutannya 0,8. Indeks angkutan ini kemudian

digunakan untuk menentukan kategori bungkusan radioaktif, dengan

ketentuan berikut :

Tabel 2. Penggolongan Indeks Angkutan dan Kategori Bungkusan

No. Indeks Angkutan Kategori Bungkusan


1. 0- I - Putih
2. 0 s/d 1 II-Kuning
3. 1 s/d 10 III-Kuning
II-Kuning Tunggal, dibawa secara tunggal /terpisah
4. > 10
dengan barang lain atau manusia

16
4. Penanggulangan keadaan darurat.
Apabila terjadi kebocoran dalam pengiriman segera kirim tim
penanggulangan kedaruratan yang dipimpin oleh PPR menuju lokasi. Segera
lakukan prosedur kedaruratan yang telah ada. Segera minta bantuan kepada
pihak berwajib atau tim kesehatan untuk membantu menanggulanginya.
Laporkan kejadian tersebut kepada badan Pengawas.
Jika terjadi kehilangan dalam pengiriman, lakukan pelacakan dan
pencarian sesuai rute yang sebelumnya dilalui. Laporkan kepada Badan
Pengawas dan Pihak Kepolisian atas kehilangan zat radioaktif untuk
kemudian dilakukan bantuan pencarian.

17
BAB V
PROSEDUR PENYIMPANAN DAN PENGELUARAN ZAT RADIOAKTIF
DARI DAN KE TEMPAT PENYIMPANAN

Kamera gamma yang berisi zat radioaktif selalu memiliki resiko dan bahaya
radiasi setiap saat karena zat radioaktif selalu memancarkan radiasi sepanjang waktu.
Sehingga untuk menyimpan kamera gamma beserta zat radioaktif yang ada
didalamnya diperlukan tempat penyimpanan dengan spesifikasi tertentu. Hal ini
untuk mengurangi paparan radiasi dari kamera gamma dan menjamin keamanan atas
hilangnya atau disalahgunakannya zat radioaktif. Prosedur penyimpanan dan
pengeluaran Zat Radioaktif dari bunker.

Persyaratan tempat penyimpanan (bunker) kamera gamma :


1. Seorang personil ditunjuk sebagai penanggung jawab keselamatan sumber.
2. Tanda bahaya radiasi yang jelas dipasang di pagar bunker.
3. Jenis Zat Radioaktif, akitivitas sumber, nama perusahaan, nama
penanggungjawab, No. Telp penanggung jawab harus terpasang di permukaan
bunker.
4. Sistem interlock harus terpasang.
5. Alarm bahaya pencurian dan bahaya kebkaran harus terpasang.

Prosedur pengeluaran zat radioaktif dari bunker :

1. Persiapkan peralatan keselamatan radiasi seperti Surveymeter dan dosimeter


saku dengan masa izin kalibrasi ysng masih berlaku
2. Cek paparan maksimum pada jarak 1 meter dari permukaan bunker
3. Cek paparan maksimum permukaan bunker
4. Jika paparan melebihi 0,25 mR/jam maka terdapat kemungkinan
a. belum sempurnanya sumber masuk kedalam source housing.
b. terlepasnya sumber dari kamera gamma.
c. terdapat adanya kebocoran pada kamera gamma.
Untuk menanggulanginya, gunakan prosedur kecelakaan zat radioaktif

18
5. Jika paparan pada permukaan bunker kurang dari 0,25 mR/jam maka kamera
gamma aman untuk diambil.
6. Matikan sistem interlock dan alarm. Buka kunci pengaman dan penutup bunker.
7. Cek serial number kamera dan nomor isotop yang ada di dalamnya untuk
memastikan kamera yang diambil sesuai yang direncanakan.
8. Lakukan pengambilan dengan tetap melakukan survei paparan disekitar kamera
gamma.
9. Catat dalam form /log book pengambilan kamera gamma data-data personil yang
bertanggung jawab, waktu pengambilan, serial number serta nomor isotop dan
aktivitas sumber.

19
BAB VI.
PROSEDUR PERAWATAN

Kamera gamma memiliki banyak komponen statis maupun dinamis yang


selalu bergerak dalam setiap penggunaannya. Hal ini meningkatkan potensi
kecelakaan radiasi yang menimbulkan paparan potensial yang tidak diinginkan.
Kegiatan pemeriksaan fungsi dan perawatan kamera gamma merupakan salah satu
bentuk kontrol kualitas untuk menjamin kamera gamma bekerja sesuai fungsinya
serta memenuhi persyaratan proteksi keselamatan radiasi. Salah satu prasyarat
diperbolehkannya kamera gamma dilakukan pengisian/loading sumber radiasi adalah
dilaksanakannya prosedur pemeriksaan dan perawatan kamera gamma.
Perawatan dan pemeriksaan kamera gamma dilaksanakan secara berkala
sesuai kritikalitas fungsi komponen serta tingkat keausannya terutama bagian yang
sering bergerak (moving parts). Hasil pemeriksaan harus selalu tercatat dalam log
book Perawatan Kamera Gamma. Perawatan kamera gamma terdiri dari
1. Pemeriksaan Rutin (Daily Inspection)
Melingkupi pemeriksaan fungsionalitas dan performa kamera gamma
serta perawatan rutin Kamera Gamma dan Peralatan Pendukung lainnya.
Pemeriksaan ini dilaksnakan setiap awal pekerjaan radiografi untuk
memastikan bahwa kamera gamma dan peralatan lainnya bekerja dengan
pada kondisi baik.
2. Uji Kebocoran (Shielding Leakage Test)
Melingkupi pengecekan kebocoran shielding kamera gamma pada
beberapa titik di permukaan maupun pada jarak tertentu dari permukaan
kamera. Tes ini dilaksanakan 1 (satu) kali setiap minggu.
3. Uji Usap Kamera
Dilakukan pada bagian luar permukaan, lubang transport kamera dan
bagian dalam guide tube dimana selalu dilewati sumber. Jika melebihi
185 Bq atau 5 nCi, maka kamera dianggap terkontaminasi. Tes ini
dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) setiap 6 bulan.

20
Prosedur perawatan rutin kamera gamma secara garis besar adalah :
1. Periksa Crank cable dari kerusakan
2. Periksa Guide tube dari kerusakan
3. Ukur Laju dosis di permukaan dan jarak 1 meter dari permukaan kamera
4. Periksa sistem pengunci dan sistem penghubung kanera
5. Bersihkan kamera dan kabel-kabel dari kotoran serta debu.
6. Lumasi dengan pelumas yang disarankan oleh produsen kamera gamma
7. Periksa penghubung kabel pengendali (drive cable connection)
menggunakan NO GO Gauge. Periksa ke empat posisi berikut
a. Bola penghubung (Ball Connector) HARUS TIDAK memasuki NO
GO Gauge.
b. NO GO Gauge HARUS TIDAK dapat masuk ke dalam Female Slot
pada penghubung (coonector ) kabel sumber
8. Apabila terjadi kerusakan yang tidak dapat ditangani , maka perawatan
kamera gamma dilakukan di instansi yang memiliki kemampuan dan
peralatan yang memadai. Personel PT. Danalam Cipta Pratama tidak
diperbolehkan melakukan perawatan/perbaikan terhadap kerusakan tersebut
mengingat resiko bahaya radiasi.

21
BAB VII.
PROSEDUR PENGGANTIAN ZAT RADIOAKTIF

Zat Radioaktif yang digunakan dalam kegiatan Radiografi akan meluruh


dengan waktu Paro (T1/2) tertentu. Jika aktivitasnya dibawah nilai tertentu, maka zat
radioaktif tersebut menjadi tidak efektif dan tidak ekonnomis. Sehingga perlu
penggantian zat radioaktif dengan aktivitas yang lebih besar.
Mengingat resiko dan tingkat bahaya dari kegiatan penggantan sumber
radioaktif, maka PT. Danalam Cipta Pratama tidak melakukan sendiri penggantian
Zat radioaktif . Penggantian dilakukan dengan mengirim kamera gamma berisi
sumber yang akan diganti kepada pihak ketiga untuk kemudian diganti dengan
sumber baru yang kemudian dikirimkan kembali ke PT. Danalam Cipta Pratama
untuk digunakan. Pengiriman atau transportasi kamera gamma mengikuti prosedur
pengangkutan zat radiaktif yang ada.

22
LAMPIRAN A

Form :
DAILY LOG SHEET RADIOGRAPHY INSPECTION .......
PT. DANALAM CIPTA PRATAMA /PR/DCP/14

Isotope
1. Isotope Ir-192 1. DATE OF INSPECTION
2. Isotope Number 2. Client
3. Isotope SN 3. Project
4. Activity Ci 4. Location of Inspection
Gamma Camera
1. Camera Amertesh Teknisi Nama Dosimeter
2. Model Tech Ops-660 1. Ahli Radiografi (RT Lev 2)
Sentinel 660/880
3. Serial Number 2. Operator Radiografi
Surveymeter 3. Operator Radiografi
1. Surveymeter 4. Petugas Proteksi
2. Model 5. Driver
3. Serial Number
4. Next Calibration
Date Remarks :
Crank Cable
1. Crank Cable
2. Serial Number
Other
1. Long Tang
2. Pb Shielding
3. Barigate
4. Papan Tanda Radiasi
5. Safety Lamp

Prepared : Authorized Personel

RT Level 2 RSO Lev 1

23
LAMPIRAN B

Form :
DAILY PERSONEL SAFETY CHEKLIST
.......
PT. DANALAM CIPTA PRATAMA
/PR/DCP/14

Name :
Qualification / Position :
Age :
Month / Year :

Date Radiation Safety Safety Body Helmet & Working Areas Remarks
Pendose Film Badge EPD Shoes Harness Sfty glsses
1.
2.
3.
4.
5.
Date : Remarks
Prepared :

RSO

24
LAMPIRAN C

KARTU DOSIS HARIAN Form :


DAILY OCCUPATIONALY DOSES RECORD . . . . /KD/PR
PT. DANALAM CIPTA PRATAMA /DCP/Nov/14
Page 1 of 2
Nama Lengkap Kualifikasi Tempat Tanggal Lahir Jenis Kelamin

Periode Monitoring No. Surat Ijin Bekerja Masa Berlaku SIB Usia
, 2014 --
Pemanfaatan : Radiografi Industri Akumulasi Dosis Sebelum
mRem
Tipe : Kamera Gamma ( - , 2011)
Sumber : Sealed Source Ir-192 Nilai Batas Dosis Tahunan 5000 mRem

Personal Dosimeter W138 - Exposure External , Whole body


Measurement range 0 – 200 mR
Calibration Expired Radiation Type Gamma
Film Badge Type 2 - Faktor Bobot Radiasi, wF 1
Holder Chiyoda Dosis Ekivalen (mrem): Paparan (mR) . wF

Working PenDose Reading (mR) Dosis Ekivalent


No. Date Remarks
hour (Jam) Start Finish (mRem)
1. 1- Sept
2. 2- Sept
3. 3- Sept
4. 4- Sept
5. 5- Sept
6 6- Sept
7 7- Sept
8 8- Sept
9 9- Sept
10 10- Sept
Total Dosis Ekivalen
Accumulation
Jam Periode. . . . . . . mRem

RESULT
Dosis Periode . . . . . . . . . . Remarks
+ Dosis Akumulasi (mRem)
Abnormal Condition (Present/Not Present)

Prepared by : Approved by : DATE :


DATE : DATE : Pekerja Radiasi
Petugas Proteksi Radiasi Pengusaha Instalasi Nuklir

Adhi Prihastomo SLAMET


RSO Lev 1 Representative Manager
PT. Danalam Cipta Pratama

25
LAMPIRAN D

GAMMA CAMERA PERFORMANCE INSPECTION Form : /PR/ /2014


PT. DANALAM CIPTA PRATAMA

DATE OF INSPECTION : ,2014


GAMMA CAMERA GENERAL SPECIFICATION
TYPE : Tech-Ops 660, Sentinel 660/880
SHIELDING MATERIAL : DEPLETED URANIUM
SOURCE PATH : S- CONDUIT
WEIGHT OF CAMERA : 20,4 KG
MAX SOURCE ACTIVITY : 120 Ci
SOURCE / ACTIVITY : Ir – 192 / ( ,2014)
ITEM CONDITION REMARKS
1 Serial Number Of Camera Present Not Present
2 Radiation Symbol Present Not Present
3 Identification Plat Present Not Present
4 Shipping Plug
5 Camera in Locked condition
 Key Removal Possible Not Possible
 Selector Ring Rotation Possible Not Possible
 Pigtail Projection Possible Not Possible
6 Storage cover in position. Unlock the Yes No
IGRED.
7 Selector ring can be turned towards
“CONNECT” position
8 Selector ring in “CONNECT”
position. Present Not Present
Dummy connector Yes No
Dummy connector held firmly
9 Drive cable and guide tubes are as per Yes No
standard length specified by the
manufacturer
10 Drive cable and control device Proper Defective N/A
11 Guide Tube Proper Defective N/A
12 Couple the drive cable to dummy source. Push Possible Not
the connector collar into selection device. Turn Possible
selector
ring to “OPERATE” position. Remove
shipping plug. Drive out dummy connector.
Replace it with
dummy pigtail. Retract. Put back the shipping
plug. De-couple drive cable. Is it possible to
push the connector collar in and turn the
selector ring without coupling the drive cable
to the pigtail ?
(During the above check do not remove the
shipping plug. If the drive cable were drawn
back without the pigtail, there would be
problems)

26
13 Connection of guide tube assembly to Proper Defective N/A
source housing
14 After connecting the guide tube(s) properly, Smooth Not Remarks
repeat 12 with the actual pigtail intended to be and Proper
loaded in the device. Drive the pigtail through Proper
the guide tube(s) back and forth a few times.
Operation of the drive cable & movement of
the pigtail inside the guide tube
15 Drive cable operation Proper Defective N/A
16 Rotation of selector ring, without retracting Possible Not Remarks
the pigtail fully into the source housing Possible
17 Flexibility of drive cable Proper Defective N/A
18 Dimensions of male coupler Proper Not Remarks
(check with GO-NO-GO gauge) Proper
 Head Dimension
 Neck Dimension
19 Crimping of male coupler with drive cable Yes No Remark
20 Serial no. of the IGRED engraved on drive cable Yes No Remark
and guide tube
21 Extra length of drive cable is atleast 1M more than Yes No Remark
the full length of the guide tubes (3 tubes of 7’
length each)
(All the 3 guide tubes should be available for
operational checking)
22 Stopper ball provided at the end of drive cable Yes No Remark
operation
23 Pigtail passing the GO/NO-GO gauge Yes No Remark
specification
24 Serial no. is engraved on the pigtail Yes No Remark
25 Pigtail can be driven out only when proper Yes No Remark
coupling is made between the drive cable and
pigtail
26 Whether pigtail removal from rear side i.e. Possible Not
through selector ring Possible
27 Selector ring rotation from “operate” position to“ Yes No
connect” position without source pigtail in safe
storage position
GAMMA CAMERA APPROVED/REJECTION Remarks:
REASON FOR REJECTION
1.
2.
3.
4.
Checked By Signature :
Name : Adhi Prihastomo
Position : RSO Date :

27
LAMPIRAN E

GAMMA CAMERA SURFACE EXPOSURE TEST Form:


PT.DANALAM CIPTA PRATAMA . . . . ./PR/DCP/
. . . . . /014
Source : Ir-192 Activity : Ci Surveymeter Used : NDS 2000
Serial Number : On Date : Serial Number :
Gamma Camera Model : Tech Ops 660 Masa Berlaku Izin :
Serial Number : Calibration Factor X1 :
Masa Berlaku Izin : X 10 :
X 100 :
Gamma Camera Sketch

Maximum Exposure (mR)


Segment
1 2 3
1 A
2 B
3 C
4 D
5 E
6 F
7 BACK
8 FRONT
9 1 Meter from Camera Surface
Max. Leakage Rad. Level : Maximum Activity x (Observed max Rad Level / Present Activity)

Leakage radiation level within permissible limit ?? Yes No


Remarks :

28
LAMPIRAN F

MONITORING BUNKER MINGGUAN Form :


. . . . /PR/DCP/. . /14
WEEKLY BUNKER MONITORING
PT. DANALAM CIPTA PRATAMA
Page 1 from 1
Bunker Location : Kompleks Taman Cilegon Indah, Project :
Cilegon, Jawa Barat
Number of Gamma Camera : 1 Month :
Surveymeter : NDS 2000 / Victooren Year :
Measurement Range : mR Calibration Expired : ,2014

SKETCH OF BUNKER
Lahan
Kosong

Kamar Ruang Kerja Dapur/


BUNKER Mandi Pantry
Taman

Lahan Kamar Tamu


Jalan
Kosong Dark Room Ruang Kerja

Gudang Kamar Kamar


Perlengkapan Tidur Tidur

Rumah Warga

EXPOSURE RESULT (mR)


POSITION CPS (Count / Sec) R/h (Rontgent / hours)
1. Permukaan Bagian atas Bunker
2. Permukaan Bunker arah samping Utara
3. Permukaan Bunker arah samping Selatan
4. Permukaan Bunker arah samping Barat
5. Permukaan Bunker arah samping Timur
6. 1 meter dari permukaan bunker arah Utara
7. 1 meter dari permukaan bunker arah Selatan
8. 1 meter dari permukaan bunker arah Barat
9. 1 meter dari permukaan bunker arah Timur
RESULT :

CHECKED BY PETUGAS PROTEKSI RADIASI PENGUSAHA INSTALLASI NUKLIR


RADIATION SAFETY OFFICER
DATE :

ADHI PRIHASTOMO . .

29

Anda mungkin juga menyukai