OSO Silver Muse
OSO Silver Muse
Silver Muse
Penerjemah : Hikari
Happy Reading
Daftar Isi
Penutup........................................................................................................... 235
Darkster Project | 1
Bab 1: Myu dan Leveling Kecepatan Tinggi
Aku menerima serangan musuh tersebut berkali-kali. Dan, saat ada sebuah
kesempatan, aku terus melakukan serangan dengan pedangku.
『"PUMOooo!"』
"Eh…"
Darkster Project | 2
Sejak aku kecil aku sangat menyukai permainan, aku menyukainya bahkan
sekarang.
Aku memainkan bermacam game, sama sekali melupakan waktu. Dari waktu ke
waktu, aku merasa ingin memasuki dunia game dengan seluruh tubuhku
merasakannya. Aku pernah berpikir seperti itu.
Tapi, itu sama sekali mustahil. Maksudku, tidak peduli seberapa besar aku
menghayati karakter gameku, aku tidak bisa menjadi karakter game itu. Aku ingin
sebuah karakter yang hanya milikku. Aku ingin bermain game di mana aku dapat
menjadi seorang karakter yang unik.
"Itu benar. Ini adalah pendaftaran untuk β tester game VR itu. Selain itu, Shizuka-
san akan —— "Aku akan melakukannya!" —— Kupikir kau akan
melakukannya."
Aku melewati undian untuk ikut β tester VRMMO setelah diajak oleh sahabat
Onii-chan, Takumi-san, dan memainkan peranku di β test.
Darkster Project | 3
Sebelum aku menyadarinya, aku telah menjadi seorang player yang disebut
【Silver Paladin】.
Versi β berlangsung selama tiga bulan. Selama masa itu, aku tidak tahu berapa
banyak player yang secara efisien dapat melakukan leveling (menaikkan level)
mereka di situ.
Aku membuat janji dengan player-player kenalanku untuk bertemu lagi setelah
pembukaan versi resmi, dan dengan demikian β test mencapai akhirnya.
Dan, saat liburan musim panas, 【Only Sense Online】 muncul kembali dengan
versi resminya. Semuanya telah diatur ulang, tapi aku berpikir untuk menjadi
——Kali ini, aku akan menjadi seorang paladin dengan lebih cepat.
Pada hari pembukaan resmi 【OSO】, pada waktu yang bersamaan saat aku
Darkster Project | 4
Karena Onii-chan sedang bersih-bersih setelah makan siang dan berencana log
in setelahnya, aku bertemu dengan Shizuka-oneechan.
Aku berseru dengan suara yang bersemangat. Tempat di mana aku turun adalah
pusat Kota Pertama——persimpangan antara jalan-jalan utama dari timur ke barat
dan dari utara ke selatan.
Kota bernuansa Eropa abad pertengahan dikelilingi dengan dinding luar yang
besar dalam dunia fantasi pedang dan sihir. Rumah-rumah yang umumnya
dibangun dengan bata dan batu-batu kerikil. Di sini dan di sana aku
dapat melihat jendela-jendela yang terbuat dari kayu dan kaca yang mempesona.
Setelah menelusuri sebuah gang, terdapat area pemukiman dan bersantai di mana
para NPC berkumpul dan sedang berbicara dengan satu sama lainnya.
Para player yang log in satu demi satu, terpukau oleh kota ini. Beberapa dari
mereka adalah orang yang baru mulai bergerak sambil melihat-lihat ke sekeliling
kota.
"Memalukan. Uups, aku seharusnya tidak berkata begitu. Aku juga tadinya
berjalan sambil melihat-lihat kota saat β."
Saat itu, terdapat player dalam jumlah terbatas. Karena tidak ada pilihan selain
mencari informasi dengan berjalan berkeliling dengan kakimu sendiri, aku harus
menghapal seluruh peta kota di dalam kepalaku.
Dibandingkan dengan ketika β saat aku berkeliling sedikit, ada beberapa elemen
tambahan dan aku menikmati saat mencari perubahannya.
Darkster Project | 5
"Baiklah kalau begitu, pertama, mendapat Sense dan menemui Shizuka-oneechan.
Tidak, karena ini di dalam game, seharusnya bertemu dengan Sei-oneechan."
Di dalam sistem game 【Only Sense Online】, Sense ini adalah dasar dari segala
Player menempatkan Sense ke dalam sepuluh frame mereka dan juga dapat
menggantinya untuk mencocokkan gaya bermain mereka.
Kalau tombak, maka Sense 【Spear】. Kalau mereka ingin menggunakan sihir,
Darkster Project | 6
【Sword Lv1】【Armour Lv1】【Physical Attack Increase Lv1】【Physical Defence
Sense yang pertama kali diambil, adalah kesepuluh Sense ini. Sadar dengan gaya
bermainku saat versi β, aku mengambil Sense untuk bermain secara efisien. Di
antara beberapa Sense ini, aku berencana untuk menarik mundur beberapa, tapi
bukan berarti aku tidak akan menggunakannya.
Jika harus membuat penjelasan yang mendasar dari setiap Sense, Sense
Sense senjata dan armor aku dapat memakai item, dan menggunakan 【Skills】 dan
【Arts】 ——itu benar, jurus spesial! Kedua Sense terakhir tidak memberiku hal
yang sama, tapi sebagai gantinya memberiku koreksi positif pada status ATK yang
terkait dengan serangan fisik dan status DEF yang meningkatkan pertahanan fisik.
Darkster Project | 7
Berikutnya, adalah tiga Sense yang merupakan dasar untuk sihir; 【Magic Power】
【Skills】 dan 【Arts】 yang disebutkan sebelumya. Karena itulah ada orang-orang
yang tidak menggunakan sihir tapi tetap memiliki Sense 【Magic Power】.
Sense 【Magic Talent】 tidak punya efek yang berdiri sendiri, tapi dengan 【Magic
Power】, efek 【Magic Talent】 dan atribut sihir dapat dikeluarkan. Atribut
Di antara atribut sihir, ada enam elemen dasar, yaitu api, air, angin, tanah, cahaya,
dan kegelapan. Selain itu juga bisa mendapatkan kekebalan pada sihir dan skill
yang berkaitan dengan setiap elemen.
Dan 【Recovery】 adalah Sense yang umum digunakan sebagai sihir tambahan
Yang terakhir, 【Magic Recovery】 dan 【Fighting Spirit】 memiliki efek pasif —
dengan kata lain keduanya adalah Sense tambahan yang memiliki berbagai efek
otomatis. Itulah susunan Sense-ku.
"Ah, Onee-chan!"
Darkster Project | 8
Saat aku melihat sekeliling, berdirilah seorang wanita yang terlihat lembut dengan
rambut berwarna biru muda. Si cantik dengan tanda kecantikan yang ada pada
matanya sebagai titik pesonanya, tidak salah lagi. Dia adalah karakter Sei-
oneechan yang telah kulihat di saat β.
Boing, boing. Saat aku menekan wajahku, ada sebuah pantulan lembut. Aku
merasakan tatapan mata dan saat aku melihat ke sekitar, tatapan player lain
terpaku pada dada Onee-chan.
"Onii-chan bilang dia akan datang setelah bersih-bersih. Onee-chan, apakah kau
sudah mengambil Sense-mu?"
Darkster Project | 9
Sambil berkata begitu, dia mengangkat senjata pemula setelah memilih sebuah
"Kita bisa melakukan itu. Dengan begitu, kita dapat melakukan dengan lebih
nyaman saat menjelaskan berbagai hal pada Shun-chan."
Setelah mendapat persetujuan dari Onee-chan, saat itu juga aku menarik tangan
Onee-chan, berjalan melintasi kota.
Toko yang kami datangi adalah toko senjata NPC dan toko serba ada.
Di toko senjata, ada NPC untuk senjata dan armor. Di toko serba ada, kami
membeli item penyembuh dan konsumsi yang diperlukan untuk petualangan.
Efeknya lebih rendah daripada yang dibuat oleh pengrajin, tapi ini adalah barang-
barang yang dipakai pada awal-awal game.
"Permisi! Aku ingin menukar ini untuk senjata baru, dan juga, berikan aku
sebuah light armor!"
"Aku ingin menukar tongkat ini dan juga, equipment yang berbeda."
Kami menjual senjata pemula kami dan menggunakan uang yang didapat dari
versi β. Dengan menggunakan gold, aku membeli banyak pedang besi dan
pelindung bahu teringan yang terbuat dari kulit.
Darkster Project | 10
Pelindung bahu dari kulit dipakai untuk mendapatkan bonus pertahanan dari
Sense 【Armor】.
"Myu-chan, kau membeli begitu banyak pedang. Apakah itu untuk batangan
logam?"
"Kurasa itu setengah benar? Juga, untuk digunakan, karena mudah rusak."
Iron Sword yang dibeli kali ini pada dasarnya adalah pengganti ore.
Ini lebih mahal daripada ore, tapi sebatang Iron Sword dapat dengan mudah
dibuat kembali menjadi batangan logam. Aku mempunyai uang yang tersisa dari
saat versi β, jadi aku membeli banyak.
Juga, senjata yang dibuat oleh NPC memiliki daya tahan yang rendah. Karena
benda ini dapat dengan mudah digantikan, maka mereka berguna dalam cara yang
lain.
Darkster Project | 11
Karena aku sudah memikirkan apa yang kuperlukan, bersama dengan Sei-
oneechan aku membeli item penyembuh, 30 Beginner's Potion dan 10 Potion,
kemudian kembali ke alun-alun.
Saat aku melihat ke sekeliling, aku dapat para player terus menerus log
in. player sebanyak ini berkumpul saat versi β hanya pada saat ada event, aku
mengingatnya dan terkekeh.
Saat kami berjalan dan mengamatinya, di menu friend list, aku dapat memastikan
bahwa Onii-chan telah log in.
Apakah Onii-chan juga terpukau dengan dunia fantasi? Mungkin itu terlalu cepat,
pikirku dan memutuskan tempat pertemuan.
Sebuah tempat yang menjadi tempat penting saat masa versi β. Sebuah alun-alun
dengan patung seorang wanita berdiri di tempat itu. Seperti patung Hachiko,
tempat tersebut menjadi tempat pertemuan di OSO.
"Ada terlalu banyak player di sini, jadi kita tidak akan dapat menemukan satu
sama lain. Onee-chan dan aku tiba di katedral di bagian utara. Kami akan
menunggumu di situ."
Darkster Project | 12
Sambil berkata demikian, Onee-chan dan aku menuju ke lokasi pertemuan.
Sementara chat-nya tetap terbuka, aku dengan begitu saja berbagi koneksi dengan
Sei-oneechan. Setiap kali dia mengeluarkan suara kekaguman seperti "uwahh"
atau "huwaaa", kami bertanya-tanya apakah kami dulu seperti itu juga.
Mengingatnya kembali, kami berdua terkekeh.
Aku memanggilnya dengan perasaan khawatir, tapi sepertinya dia mungkin dapat
mencapainya. Akan tetapi, ada banyak pemain lain yang memanfaatkan tempat
ini sebagai tempat pertemuan dan kami sedang tidak
menggunakan equipment kami yang dapat menarik perhatian.
"Di bawah patung di gereja. Berambut putih. Onee-chan berambut biru muda."
Setelah menunggu sesaat, aku menatap seorang gadis yang tidak kukenal
menerobos keramaian dan langsung datang mengarah pada kami.
Dalam dunia game di mana warna-warna bertema fantasi adalah hal yang populer,
gadis itu berambut hitam. Ngomong-ngomong, karena Onii-chan tidak akan
mewarnai rambutnya dengan tema fantasi, dia akan berambut hitam juga, 'kan?
Sambil berpikir demikian, orang yang kutatap tersebut tiba di hadapan kami.
Melihatnya dari jarak dekat, dia ternyata adalah seorang gadis yang sangat manis.
Aku penasaran, siapakah gadis cantik bertumbuh ramping ini? Bersama dengan
Sei-oneechan, kami menelengkan kepala kami bersamaan. Aku merasa gadis itu
memiliki kesan yang akrab denganku, tapi aku tidak dapat segera mengingatnya.
Darkster Project | 13
"Kau adalah Miu, 'kan?"
Dia mengenalku. Akan tetapi, dia bukanlah kenalanku dari masa versi β. Dengan
perkataan berikutnya, karena begitu terkejut, aku memucat,
"Umm? Shun-chan? Onee-chan sudah lama tidak bertemu denganmu jadi tidak
tahu, tapi sejak kapan kau berubah jenis kelamin?"
"Tidak, Onee-chan, itu tidak terjadi! Bukan itu masalahnya di sini! Kenapa Onii-
chan berubah menjadi Onee-chan?!"
Setelah itu, untuk membiasakan Onii-chan yang terjerumus dalam Sense yang
keliru ke dunia OSO, kami membuatnya melewati sebuah tutorial sederhana.
"Nah, sekarang, jurus spesial —— 【Arts】. Sempurna, 【Sword】ku baru saja naik
ke level 5…"
Darkster Project | 14
Sense senjataku sekarang berada di level 5 dan dapat menggunakan art. Aku
mendekati Herbivorous Beast.
Kecuali diriku sendiri yang menyerang, monster pasif itu tidak akan
menyerangku. Aku mengambil posisi optimal untuk menghabisinya dalam sekali
serang.
"——«Delta Slash»!"
Pedang tersebut dibungkus oleh cahaya keperakan dan sebuah serangan rangkap
tiga membentuk sebuah segitiga pun dilancarkan.
Dengan setiap tebasan yang memiliki koreksi tambahan dari art, memberikan
cedera dan memangkas HP monster itu dalam dua serangan. Tebasan ketiga
memotong partikel-partikel cahaya di udara.
Setelah itu, bersama dengan Sei-oneechan, kami memberinya beberapa saran, tapi
Onii-chan masih terkejut dengan «Delta Slash» dan reaksinya tumpul, memberi
kami balasan jawaban setengah hati.
Apakah dia akan baik-baik saja sendirian? Aku penasaran. Tapi di sisi lain aku
berpikir dia perlu waktu untuk berpikir sendirian. Di sinilah kami berpisah dengan
tenang.
Darkster Project | 15
"Aku sudah berpisah dengan Onii-chan dan yang lainnya, tapi masih ada waktu
'kan?"
Level Sense meningkat ketika aksi yang sesuai dengan setiap Sense dilakukan.
Sebagai contoh, EXP Sense 【Sword】 didapatkan ketika lawan melawan dengan
"Hmmgrr, bagaimana ini? Sekalipun aku leveling dari sekarang… Oh, friend
call?"
Darkster Project | 16
Aku mengoperasikan ikon yang berkedap-kedip di sudut jangkauan pandanganku.
Setelah memeriksan nama dari pemanggilku, aku segera menjawabnya.
Aku, yang tadinya berada di bagian luar kota, telah melewati gerbang. Memasuki
kota, aku menuju ke tempat pertemuan.
Darkster Project | 17
Dengan tangan kananku, aku melakukan tos dengan teman yang kutemui kembali.
Seorang player wanita dan anggota dari party-ku saat di versi β dulu, Hino-chan.
Dia sedikit lebih pendek dariku, dan untuk pupil mata karakter gamenya, dia
memiliki mata yang berwarna tidak sama. Mata kanannya berwarna biru gelap
dan yang sebelah kirinya berwarna merah. Ciri khas lain dari gadis mungil ini
adalah saat dia tertawa, taring panjangnya terlihat.
Seorang teman berharga dari masa party β dan penyerang yang dapat diandalkan
di dalam party.
"Kemarin aku begitu menanti-nantikan saat ini, sehingga aku begitu bersemangat
sampai ketiduran."
Ahaha, saat dia tertawa, sekilas dari daya tariknya, taring panjang, terlihat dari
mulutnya.
"Hino-chan, apa yang akan kau lakukan sekarang? Mau membentuk party dan
pergi berburu?"
Aku segera mengajak Hino-chan ke party. Aku masih khawatir tentang Yun-
oniichan yang tidak terbiasa dengan game, tapi Hino-chan adalah kawan yang
berkelana ke berbagai area bersama saat versi β. Sekalipun levelnya lebih rendah,
dia memiliki skill untuk mengimbanginya
"Aku baru saja log in jadi aku belum mendapat equipment atau item apapun.
Selain itu, aku juga ingin memesan beberapa senjata dari pengrajin kenalanku saat
versi β, jadi mungkin akan makan waktu sedikit."
Darkster Project | 19
Hari ini ada banyak orang, jadi bergerak sendirian itu lebih gesit. Setelah berkata
begitu, Hino-chan akan pergi untuk melakukan berbagai persiapan.
Aku ingin pergi bersama Hino-chan, tapi pengrajin yang membuat senjata dan
armorku di versi β adalah orang yang berbeda dengan yang membuat untuk Hino-
chan, jadi pergi bersamanya itu tidak ada artinya.
"Kalau begitu, bagaimana kalau bertemu lagi nanti? Berapa lama waktu yang kau
butuhkan, Hino-chan?"
"Hmm. Mungkin tidak akan sampai sejam. Sekitar tiga puluh menit?"
"Kalau begitu, ayo bertindak secara terpisah dulu. Untuk bertemu lagi nanti,
bagaimana kalau di air mancur ini?"
"Begitu ya. Yup, ayo kalau begitu! Ehehehe, aku tidak sabar untuk
berparty dengan Myu-chan."
Pipi Hino-chan mengendur senang dan berkata, "Baiklah, aku akan segera
menyelesaikannya," kemudian dia berlalu.
Aku menatap Hino-chan pergi, dan karena tubuhnya yang begitu kecil, dia segera
berbaur di antara keramaian orang pada hari pembukaan ini. Setelah mendengar
suara temanku setelah sekian lama, semangatku pun meningkat.
Masih ada waktu sampai bertemu dengan Hino-chan lagi. Memikirkan apa yang
harus dilakukan sementara itu, aku menempatkan telunjukku di dagu.
"Hmmm. Seperti yang kupikirkan, leveling, ya. Baiklah, ayo lakukan itu dengan
santai!"
Darkster Project | 20
Pada dasarnya, karena perjalanannya tidak sampai makan waktu lima menit,
bahkan dengan mempertimbangkan perjalanan pergi dan kembali, masih ada
waktu tersisa untuk leveling.
Saat aku melanjutkan dengan melangkah di permukaan tanah dan membuat suara
garing, seekor musuh baru merangkak keluar dari antara rerumputan.
Itu bukanlah monster yang kucari, tapi slime yang terdiri dari tubuh berbentuk jeli
biru dan sebuah nukleus telah muncul. Juga, hal lain yang muncul adalah
sesosok goblin fantasi klasik setinggi bocah, dengan kulit hijau dan tanduk kecil
di kepalanya.
"———«Light Shoot»!"
Aku melepaskan skill pemula sihir cahaya «Light Shoot» ke arah slime tersebut
dan menerima serangan gada Goblin dengan pedang di satu tangan,
mendorongnya mundur. Saat aku melakukannya, Goblin berkepala besar itu
kehilangan keseimbangannya dan terjatuh pada bokongnya. Aku memanfaatkan
waktu tersebut untuk mengalahkannya.
"Ohhh! Sudah sekian lama, tapi seperti yang kupikirkan, rasanya berbeda!"
Dengan status dari versi β, aku membunuh slime dengan sebuah serangan dan
dapat memotong gada Goblin tersebut menjadi dua.
Darkster Project | 21
Dan, setelah empat ronde sihir cahaya, serangan tersebut mengenai nukleus
dari slime yang tak berdaya terbuka lebar dan berubah menjadi partikel-partikel
cahaya, menghilang.
Dengan ringan aku menerima serangan Goblin yang melompat dari rerumputan
dan mengayunkan gadanya secara vertikal, menangkisnya, menghindari dan
mengelakkannya, memeriksa skill playerku.
Aku mengayunkan ke bawah dan menusuk, melakukan sabetan samping. Saat aku
mencoba gerakan serangan dan aksi dari delapan arah, aku telah menebas musuh
secara susul-menyusul.
Itu adalah efek yang muncul dari equipment pemula dan status, dan juga masa
kekosongan selama beberapa bulan.
Darkster Project | 22
Gaya bertempurku yang sebenarnya adalah seorang pendekar pedang dengan sihir
yang mengkombinasikan pedang dan sihir, one-handed sword di tangan kiri dan
menggunakan sihir cahaya dan penyembuhan dengan tangan kanan.
"Seperti yang kuduga, sekalipun aku menganggap Goblin sebagai lawan PVP, dia
tetap saja lemah. Baiklah kalau begitu, ayo akhiri ini."
Dengan perkataan itu, aku menebas tubuh si Goblin, leher yang merupakan
kelemahan monster humanoid, bagian dada dan kepalanya, membuat HP-nya
menjadi 0.
"Yah, setelah aku naik level beberapa tingkat, seperti inilah akhirnya. Mereka
berada dalam jangkauan yang bisa kutangani dengan mengetahui pola serangan
dan ciri khas mereka."
Akan tetapi, saat aku tanpa henti memburu Goblin, peningkatan levelku
melambat.
Kalau begitu apa yang harus kulakukan, pikirku. Tidak ada pilihan lain selain
mencari monster yang lebih kuat. Jika mungkin, monster yang lebih kuat dariku.
"Seperti yang kuduga, leveling harus dilakukan pada monster yang lebih kuat."
Aku membelah slime dan goblin dalam perjalananku, kemudian memasuki hutan
yang berada di luar batas padang tersebut.
Darkster Project | 23
Ada beberapa bukaan di hutan lebat itu, tapi juga ada banyak tempat dengan titik-
titik buta, jadi orang yang bermain solo harus berhati-hati di sini.
Saat aku berjalan berkeliling mencari monster yang kuinginkan, yang tertarik
padaku adalah tikus-tikus kelabu besar dan Mill Bird dengan suara memekakkan
telinga yang melesat dan menyerangku dari langit.
Itu bukanlah monster untuk diserang dari jauh dengan sihir, tapi saat aku datang
mendekat, mereka menjadi aktif dan menghampiri. Tidak ada akhirnya untuk
monster-monster lemah ini mendatangiku satu per satu.
"Grr, dalam party titik-titik butaku akan tertutupi, tapi ini lebih menyebalkan
untuk berjalan tanpa Sense tambahan."
musuh lebih dulu atau seperti 【Sixth Sense】 yang akan memperingatkanku, akan
Tapi karena aku tidak memilih satu pun dari mereka, aku harus terus maju dengan
waspada, sulit untuk dapat menemukan monster yang sedang kucari.
Aku mengalahkan Grey Rat dengan mengayunkan pedangku seakan aku sedang
menyekop mereka, sedangkan untuk Mill Bird yang menyerang dari langit, aku
menembak mereka dengan sihir. Kalau mereka mendekatiku, aku menghindarinya
dengan ringan kemudian melawan, memberikan serangan.
Sementara aku terus maju sambil menghadapi mereka secara mekanis, aku pada
akhirnya menemukan seekor hewan di belakang hutan.
Darkster Project | 24
"Akhirnya ketemu."
Di situ, ditutupi rambut, berbaring seekor monster babi hutan yang besar dengan
taring melengkung, seekor Big Boar.
Lawan yang sudah kucari-cari demi leveling. Setelah mengalahkan setiap musuh
yang kutemui di sepanjang jalan, aku memeriksa status Sense-ku.
Karena aku menghindari serangan, Sense-ku yang lain selain yang berorientasi
pada serangan, levelnya tidak naik. Lawan untuk leveling, Big Boar akan cukup
sulit untuk dihadapi.
Saat aku menetapkan hatiku untuk bertarung dan mengambil satu langkah
maju, Big Boar itu dengan gesit bangun dan mulai mencakari tanah dengan kaki-
kakinya.
Monster itu, dikatakan merupakan penghalang pertama bagi pemula yang cukup
kuat bahkan di antara kategori lawan-lawan lemah. Dalamparty, dia adalah lawan
untuk 15. Sedangkan untuk solo, dia adalah lawan untuk level 20.
Darkster Project | 25
Sekalipun aku mengalahkan Slime, Goblin, Grey Rat, Mill Bird di sepanjang
perjalanan menuju ke sini dan levelku telah naik, rata-rata level Sense-ku masih
5.
Kaki-kakinya yang tadinya mencakari tanah, dengan kuat menjejaknya, dan dia
mulai berlari. Serangan dari gumpalan besar daging dan taring bengkok yang
mengagumkan, melibas habis para player yang menghalanginya.
Karena perbedaan level yang besar, bahkan sekalipun dalam saat kontak yang
sekejap itu, aku mendapatkan banyak luka.
Guncangan tersebut memangkas 50% HP-ku. Kalau kontak tersebut sedetik saja
lebih lama, aku pasti sudah terbunuh dan kembali ke kota.
Darkster Project | 26
Menggunakan sihir penyembuh tingkat pemula, aku memulihkan HP-ku.
Sementara itu, Big Boar tersebut berlari melintasi beberapa meter, mengubah
arahnya dan bergegas menuju ke arahku lagi.
Jika yang lain melihatnya, mereka akan melihat kebiasaanku yang aneh. Aku sama
sekali tidak menyerang dan hanya menangkisnya dengan pedang. Semakin lama
aku menyentuh monster itu saat diserang, semakin banyak HP yang untuk sesaat
terpangkas. Memperkirakan batas berapa lama lagi aku dapat bertahan, aku
mengelakkan serangan-serangan tersebut.
Selama aksi dari ketegangan yang tak terganggu ini, sudut-sudut bibirku secara
alamiah naik.
Aku berdiri dan menahannya. Aku berulang kali menggunakan Heal dan saat
pemulihan HP-nya tidak cukup, aku menghindari serangan Big Boar berikutnya,
menciptakan kesempatan untuk penyembuhan. Kadang-kadang aku melakukan
penghindaran darurat dan menggunakan Beginner's Potion.
Saat aku tidak memiliki cukup MP, aku membaca gerakan Big Boar dan terus
menghindari serangan berikutnya yang hampir linear, mengulur waktu supaya
pemulihan MP secara alamiah bekerja.
Darkster Project | 27
Karena itulah, melanjutkan untuk waktu yang panjang adalah sesuatu yang
melelahkan secara mental. Terlebih lagi, karena aku merasakan tubuhku menjadi
kebas setelah mendapatkan serangan-serangan kuat, aku harus jauh lebih fokus.
"Berikutnya, kemarilah!"
Begitu aku meihatnya, aku melangkah mundur, melempar pedang itu dan
mengambil jarak dengan si Big Boar.
"Haa, haa, haa… nhh, senjataku lenyap, ayo istirahat sebentar di sini!"
Saat aku menghindari Big Boar yang mengejarku, kalau aku menghindar terlalu
cepat, dia akan tiba-tiba mengubah arah serangannya dan menyerang atau
menggigitku. Aku terus melarikan diri sambil menghindar dengan waktu yang
optimal ke kiri atau ke kanan.
Meskipun si Big Boar mengejarku saat aku melarikan diri dalam pola zig-zag, saat
aku melampaui barisan tertentu di hutan, gerakan si Big Boar berhenti sebelum
itu. Untuk lebih tepatnya, tubuh besar itu mengepulkan awan asap dari bawah
kakinya, meninggalkan jejak kuku binatang saat berhenti.
『"PUKkyaa——"』
Darkster Project | 28
Big Boar itu merasa frustrasi karena aku melarikan diri, tiba-tiba kehilangan
minatnya padaku dan segera kembali ke tempatnya sendiri.
"Wheeew, seperti yang kuduga, itu terlalu beresiko. Tapi, rasanya menyenangkan
juga!"
HP-ku kembali penuh dengan sihir penyembuh, tapi MP-ku sangatlah rendah.
Yang lebih penting, aku berkonsentrasi terlalu keras dan sedikit kelelahan.
"Aku senang jangkauan aktivitas monster itu tidak berubah dari masa β~. Aku
hampir saja tertangkap."
Memastikan hasil dari leveling dengan kecepatan tinggi yang muncul, aku
bersusah payah menahan cengiranku.
Sekalipun musuh tidak dikalahkan, levelnya meningkat dalam jangka waktu yang
singkat. Triknya berada pada sistem OSO.
Darkster Project | 29
"Ada bonus EXP (experience) untuk mengalahkan musuh, tapi EXP itu juga
didapat dari tindakan. Itu juga adalah hal yang penting."
Saat seekor monster dikalahkan, EXP yang didapat berkaitan dengan aksi yang
dilakukan untuk mengalahkannya. Umumnya, player berulang kali menghadapi
monster dalam mendapatkan EXP untuk menaikkan level Sense-nya.
Akan tetapi, ada jalan lain untuk menaikkan level selain daripada bertarung.
Sebagai contoh, Sense senjata, dimulai dengan Sense 【Sword】 yang menerima
Konsep metode waktu leveling adalah sesuatu yang diincar untuk mendapat EXP
dalam pertarungan melawan monster musuh yang level yang lebih tinggi dariku
sendiri.
Dengan menghadapi seekor monster yang tingkatnya lebih tinggi daripadaku, aku
mengincar sejumlah besar EXP dalam pertempuran. Itu memberiku bonus EXP
yang melampaui apa yang bisa kudapatkan dari melawan monster dengan level
yang setara.
Sekalipun Sense memiliki beragam jenis aksi yang diperlukan untuk leveling,
adalah hal yang mungkin untuk menaikkan Sense yang serupa sekaligus.
Darkster Project | 30
Selama waktu ini, dengan menerima serangan, Sense 【Armour】, 【Physical
Defence Increase】 dan 【Fighting Spirit】, ketiga Sense yang berkaitan dengan
dan leveling keempat Sense sihir :【Magic Talent】, 【Magic Power】, 【Recovery
Setelah cukup beristirahat dan memulihkan seluruh MP, aku menampar pipiku
untuk menyemangati diriku sendiri.
Aku bangkit berdiri dengan penuh semangat dan mengeluarkan Iron Sword baru
dari stok di dalam inventory.
Darkster Project | 31
Saat aku menghadapi Big Boar, waktu mengelak perlahan memanjang.
Sekali lagi, aku mengelak untuk memastikan itu bukanlah sebuah kebetulan,
kemudian mengubah kuda-kuda untuk mengelak menjadi yang menerima
serangan dari depan.
『"PUgyaaa——"』
Memantapkan tekadku, aku menerim serangan Big Boar dari depan dengan
pedangku.
"Ughhh!"
Darkster Project | 32
Boar. Aku meninggalkan jejak di tanah lima meter jauhnya dari titik di mana aku
menerima serangan.
Aku kehilangan 40% dari HP-ku karena serangan tersebut, tapi dari sinilah aku
menyerang.
『"PUMOo?!"』
Aku bergerak ke sisi Big Boar yang masih kebingungan dengan kenyataan bahwa
dia ditahan dan ditebas dengan Iron Sword itu. Tubuh yang ditutupi dengan lemak
yang tebal dan bulu itu menerima sayatan tipis dari serangan samping itu, tidak
ada cedera yang didapat.
"Aku tahu semua pola kebiasaanmu! Mulai dari sekarang aku akan serius, jadi —
—《Light Shot》!"
Sampai saat ini aku menghabiskan MP hanya untuk penyembuhan, tapi sekarang
aku mulai menggunakan sihir serangan dengan MP.
Darkster Project | 33
Peluru cahaya mengenai sisi samping Big Boar dan serangan tersebut berhasil.
Berpikir bahwa untuk saat ini sihir lebih efektif daripada tebasan, aku mulai
berlari dan melawan Big Boar yang mengubah arahnya dan mendatangiku.
Penaklukan Big Boar adalah tahap akhir dari leveling. Menaikkan Sense yang
berorientiasi pada pertahanan adalah tahap pertama, meningkatkan Sense jenis
sihir adalah tahap kedua. Dan pada akhirnya, menaikkan Sense serangan dengan
menyerang Big Boar. Sense-ku dibentuk dengan pemikiran ini.
Meskipun kedua peluru cahaya itu mengenai Big Boar yang menyerang dari
depan, salah satu dari dua peluru tersebut ditolak oleh tengkoraknya yang keras
dan yang lainnya dilepaskan di tengah-tengah serangan cepat.
"Seperti yang kukura, bidikan sihirku masih belum cukup bagus! Ghhh!!"
Aku mengeluarkan seruan yang tidak imut meskipun seorang gadis, kemudian
sekali lagi menerima serangan Big Boar dari depan dan menahannya.
Aku menerima serangan tersebut, menyerang saat musuh mulai mengamuk, dan
kemudian segera mundur.
Aku tanpa henti mengulang serangan-serangn itu seperti sebuah mesin. Pedangku
mulai melukai tubuh Big Boar lebih dalam dan ada bukti bahwa serangan sihirku
perlahan-lahan mulai semakin kuat.
Darkster Project | 34
"Nah, tinggal 20% tersisa!"
Setelah berulang kali menerima serangan, stok pedang buatan NPC telah
berkurang dan hanya tinggal lima yang masih tersisa.
『"PUMOooo!"』
Serangan lain yang diiringi dengan seruan nyaring. Menerimanya sekali lagi, aku
memfokuskan seluruh kekuatan tubuhku pada saat-saat serangan.
"Eh…"
Aku menatap dalam gerakan lambat saat Iron Sword mendadak hancur.
Darkster Project | 35
Pola kebiasaan monster berubah. Sampai saat ini, Big Boar mengamuk mati-
matian dan tidak melakukan tindakan ini, kemungkinan besar karena ada kondisi
tertentu. Sebagai contoh, saat HP-nya turun sampai di bawah tingkat tertentu.
Dan sementara aku kehilangan senjataku, taring Big Boar itu mendekatiku.
Dengan senjataku yang hancur, kuda-kudaku runtuh, memperlihatkan tubuhku
yang tanpa pertahanan. Kalau aku menerima serangan ini dan taring tersebut
menembus tubuhku, dia akan akan mengambil seluruh HP-ku dalam sekali serang.
Darkster Project | 36
"MANA MUNGKIN AKU KALAAAaaaah‼"
Akan tetapi, aku mengenyahkan kemungkinan tersebut. Saat itu juga aku
mengoperasikan menu, mengeluarkan sebuah Iron Sword baru.
"YAAaaa——!"
"——《Delta Slash》!"
Sebuah serangan rangkap tiga dengan seluruh kekuatan di kedua tanganku. Sense
Darkster Project | 37
Bahuku terangkat naik dan turun saat aku bernapas tersengal-sengal,
mengendalikan diriku sendiri. Itu bukan karena napasku terganggu oleh gerakan
kasar tersebut. Aku bernapas dalam-dalam untuk menenangkan semangatku
setelah pertarungan.
Aku telah sukses mengalahkan Big Boar yang pada saat ini, tingkatnya lebih
tinggi dariku. Kesulitan selama ini, rasa sakit dan hal-hal lainnya, menghilang.
Aku merasa lebih unggul dan puas.
Aku dapat memastikan metode leveling yang telah kupikirkan berulang kali sejak
versi β sampai saat versi resmi muncul.
Item yang digunakan, Beginner's Potion x17, Iron Sword x20, Leather Armour.
Itu bukanlah sesuatu yang semua orang dapat lakukan. Itu membutuhkan
banyak item dan uang. Itu adalah leveling kecepatan-tinggi yang membutuhkan
kemampuan tinggi player dalam mengelak dan menerima serangan. Tidak, itu
adalah powerleveling. Dan itu selesai sekarang.
Darkster Project | 38
Dan status Sense yang muncul adalah ——
Possessed SP8
Lv15】
menggunakan gabungan dari ketiga hal tersebut, adalah Sense 【Sword】ku telah
Aku akan menaikkan levelku dengan tajam saat kami pergi untuk menghadapi Big
Boar.
Darkster Project | 39
Saat aku nyengir dan tertawa sambil memeriksa status Sense-ku, sebuah
ringtone friend call terdengar di telingaku dan aku segera menjawab panggilan
tersebut.
『"…Myu-chan."』
Aku berbicara dengan lidah yang masih terasa sakit dan cara bicaraku jadi sedikit
aneh.
『"Myu-chan. Di mana kau sekarang?! Waktu untuk bertemu sudah lewat dari
tadi!"』
"Ehhh?!"
Terkejut oleh perkataan Hino-chan, aku memastikan waktunya dan sudah lewat
20 menit dari waktu pertemuan.
Aku lupa dengan perasaan senang setelah menang melawan Big Boar dan
bergegas menuju ke kota.
"Uuu, saat aku buru-buru, rasanya jadi lambat… Aku tahu! Aku akan mengambil
Sense baru!"
Darkster Project | 40
Untuk setiap 10 level Sense yang meningkat, satu SP, sebuah Sense
Point didapatkan. Dengan begini, aku dapat mengambil Sense baru atau saat aku
memenuhi kondisi seperti mencapai level tertentu, aku akan dapat meningkatkan
atau mendapatkan Sense.
Speed Increase】.
Dan saat aku sampai di tempat pertemuan, menemukanku, adalah seorang gadis
manis yang sedang cemberut dan marah.
Aku meminta maaf, merendahkan kepalaku sebisa mungkin. Ciri khas uniknya,
Darkster Project | 41
Dia menggembungkan pipinya, aku marah. Saat seluruh tubuh Hino-chan
sepertinya mengeksresikan itu, aku menanggapinya dengan sungguh-sungguh.
"Kupikir masih ada waktu sampai saat janjian, jadi aku pergi utuk leveling, jadi
aku terlambat. Karena itulah, maaf."
Lebih tepatnya, aku merendahkan kepalaku dan meminta maaf sambil melihatnya.
"Setelah selesai berbelanja, aku menunggu Myu-chan tanpa pergi berburu! Karena
itulah levelku masih tetap di level 1, pergi sendirian untuk menaikkan levelmu itu
adalah hal yang tidak adil!"
"Penemuan besar?"
Darkster Project | 42
"Diberitahu seperti itu dengan wajah yang puas pada diri sendiri, membuatku
merasa marah."
"Oww, owshh."
"Benarkah~."
"Benar!"
"Ngomong-ngomong, leveling seperti apa yang kau lakukan pada Big Boar?"
"Ahahaha, aku sudah tahu itu, tapi kau terlalu sembrono bagaimanapun juga,
Myu-chan. Merobohkan Big Boar sendirian pada level rendah… apakah kau
melakukan serangan waktu juga?"
"Maaf, maaf. Walau begitu, saat kau terlambat, aku berpura-pura marah sedikit,
aku tidak sebegitu marahnya."
Darkster Project | 43
"Baguslah~. Aku penasaran apa yang harus kulakukan kalau aku dibenci Hino-
chan."
"Menyerah. Itu akan menjadi aksi bunuh diri untukku dengan menghadapinya di
level 1. Aku akan banting tulang dan melakukan leveling dengan monster yang
sesuai dengan levelku pertama-tama, ayo lakukan itu nanti."
Sambil berkata begitu, Hino-chan menunjukkan Sense yang baru saja dia ambil.
Darkster Project | 44
【Hammer Lv1】【Spear Lv1】【Armour Lv1】【Magic Power Lv1】【HP Increase
Sambil berkata begitu, dengan tanpa susah payah dia melempar-tangkap di udara
antara Iron Spear dan Sledgehammer yang berat.
Kalau begitu, aku akan menemani Hino-chan memburu Herbivorous Beast sampai
kau mencapai sasaran levelmu, itulah yang ingin kukatakan, tapi Hino-chan
menaruh jari telunjuknya di dagu dan mengajukan sebuah usul.
Stray party. Di masa β, aku sering berpartner dan membuat party dengan
kenalanku seperti Hino-chan, Taku-san, dan Sei-oneechan. Tidak seperti masa itu,
ini berarti membentuk sebuah party dengan player yang tidak kami kenal.
Karena tidak ada perbedaan besar antara level player tepat setelah pembukaan,
sehingga mudah untuk membentuk satu party seperti itu.
Darkster Project | 45
"Bagus! Pertemuan baru! Sebuah lingkaran sesama player! Yup, kedengarannya
menyenangkan!"
"Baiklah kalau begitu, Myu-chan. Ayo berpencar dan kumpulkan anggota party!
Mencari anggota untuk party-hanya-untuk-gadis! Pemula diterima! Dengan
perasaan seperti itu!"
"Kalau begitu, ayo lomba siapa yang dapat mengumpulkannya lebih cepat!"
Aku berpisah dari Hino-chan yang ekspresinya percaya diri, kemudian mulai
mencari orang untuk membentuk party sementara.
"Aku penasaran player seperti apa yang akan kutemui. Aku tidak sabar!"
Aku tidak dapat menahan wajahku menyengir saat aku mulai berjalan melintasi
Kota Pertama. Pada saat itu, tiba-tiba aku mengingat kembali penampilan Onii-
chan.
"…apa yang kukatakan pada Onii-chan sangat parah ya 'kan? Dia pasti sedang
tertekan."
Tentu saja, dia membuat susunan Sense yang disebut kekeliruan, tapi kalau dia
mengganti beberapa dari Sense tersebut, dia seharusnya dapat menjadi
seorang player seperti yang biasanya.
Sampai saat itu, mungkin itu adalah ide bagus untuk menjaganya.
"Yup, juga, Hino-chan bilang party-nya terbatas untuk perempuan, tapi sekarang
dia adalah Onee-chan, ya 'kan."
Hihihi, sesosok setan nakal di dalam diriku berbisik, mengatakan padaku untuk
memperkenalkan Yun-oniichan sebagai Onee-chan.
Darkster Project | 46
Aku penasaran, di mana Onii-chan~. Dan saat aku mencari-cari player untuk stray
party, aku menemukan sesuatu yang langka di dalam dunia fantasi ini, rambut
Yun-oniichan yang panjang dan hitam.
Dia sedang duduk di pinggir alun-alun. Meskipun dia sepertinya masih berkecil
hati, seseorang yang tampak akrab mendekatinya.
"Itu Taku-san. Aku penasaran apakah dia pergi ke suatu tempat dengan Onii-
chan."
Ayo lakukan, dia terlihat penuh dengan motivasi seperti itu. Aku tidak dapat
menganggunya ketika dia seperti ini. Berpikir seperti itu, aku mengawasi dia
pergi.
Tujuannya sepertinya adalah gerbang barat. Aku melihatnya pergi saat dia berbaur
dengan keramaian. Aku menyerah untuk mengajak Yun-oniichan bergabung
dengan party.
Darkster Project | 47
Apakah ada player bagus di sini~, aku bertanya-tanya sambil berkeliling mencari
dan tiba-tiba, aku menemukan seorang player dengan warna rambut yang sama
dengan Onii-chan.
Dia adalah seorang gadis dengan rambut panjang berwarna hitam yang berayun di
punggungnya.
Melihat jalanan di dunia fantasi, matanya mengingatkan pada warna kuning batu
kwarsa yang indah.
Aku tidak mempertimbangkan apakah dia kuat atau lemah, baik atau jahat.
"Halo."
"Kalau kau tidak keberatan, bagaimana kalau membentuk party dengan kami?"
"Um, apakah tidak masalah untuk mengundangku? Hari ini adalah pertama
kalinya aku bermain."
Darkster Project | 48
"Tidak apa-apa! Baik aku dan temanku melakukannya dengan baik di versi β,
kami kuat! Yah, level kami disetting ulang, sih."
Darkster Project | 49
Bab 2: Lucato dan Golem-sensei
"Susunan Sense-mu bisa diubah sedikit, tapi pertama-tama ayo membeli senjata
dan potion. Kau memulai dengan 1000G, kau perlu menggunakannya pada
keduanya."
Luka-chan adalah seorang pemula yang memulai hari ini, jadi aku menjelaskan
padanya tentang Sense dan equipment sambil aku mencari-cari
anggota party sementara.
Dia menyentuh gagang pedang untuk pemula yang ada di pinggulnya. Aku sudah
memiliki satu, kenapa aku harus membelinya lagi. Pertanyaan seperti itu terlihat
di wajahnya.
"Itu benar. Tapi, kecuali kau menggunakannya secara serampangan, itu tidak akan
menjadi masalah."
Darkster Project | 50
Luka-chan menaruh salah satu tangan di dagunya. Dan, sepertinya dia telah
memutuskan apa yang akan dilakukan.
Mengajarkan Lucato sedikit demi sedikit terasa sangat menyenangkan sampai aku
benar-benar lupa waktu. Sementara itu, aku menemukan
seorang player perempuan.
"Hei, hei, ayo bergabung dengan party kami." "Ayolah, lebih menyenangkan
berada dalam sebuah grup, ya 'kan. Selain itu, kami ini kuat." "Dan, kau akan
merasa lebih aman dengan para laki-laki juga." "Nah, ayo ikut kami."
"To-tolong hentikan…"
Gadis itu lebih tua dariku, tapi pemaksaan mereka terlihat seperti mereka sedang
menggodanya. Ini adalah game, aku penasaran apakah mereka salah paham akan
sesuatu di sini. Aku merasa marah hanya dengan melihatnya.
"Um, Myu-chan?"
Darkster Project | 51
"Luka-chan, aku akan membantunya."
"Eh?‼ L-Luka-chan?!"
Orang-orang di sekeliling merasa takut dengan pria-pria berotot ini dan tidak
melibatkan diri. Hmm, ayo lakukan dengan cara yang klasik.
Aku menerabas maju di antara pria-pria tersebut dan berdiri di depan gadis itu.
Karena gadis itu begitu ketakutan dan membeku terpaku karena terkejut, aku
berpikir situasinya akan menjadi lebih buruk kalau dia berbicara, jadi aku
mencengkeram tangannya dan mencoba secara paksa untuk menariknya pergi.
Aku mengirimi Luka-chan sebuah lirikan yang meminta untuk mengikuti alur dan
menerima sebuah anggukan sebagai tanggapannya.
"Benar. Ini semua karena Myu-chan berbelanja di toko tanpa henti, waktu untuk
berburu akan habis. Ayo pergi."
Darkster Project | 52
Aku berbicara dengan nada suara yang begitu dingin sampai mengejutkan diriku
sendiri.
Karena para pria ini jelas-jelas memandang rendah gadis-gadis yang lebih muda,
wajahku menjadi kaku dan aku menjalin kata-kata dalam sekali tarikan napas.
"Kalian semua ada berempat, sedangkan kami bertiga. Bagaimana caranya kalian
ingin membentuk party seperti ini? Sebuah party maksimal enam orang."
Aku secara tidak langsung berkata, apakah kalian tidak tahu sistemnya?
"Tidak, um… ayolah, hei, kau, tinggalkan party ini untuk saat ini."
"Lihat, sekarang kami bertiga, ayo buat sebuah party——" Ya, sayangnya kami
sudah memiliki party yang terdiri dari enam orang gadis, jadi tidak ada tempat.
Selamat tinggal."——"
Menyelanya, aku baru saja akan mengatakan "sampai nanti" dan menyelinap
pergi, tapi begitu aku membalikkan punggungku, salah satu dari pria tersebut
mengulurkan tangannya.
"Myu-chan?!"
Luka-chan dan gadis itu berteriak nyaring, tapi itu bukan masalah.
Aku telah melakukan leveling sampai tadi. Tidak seperti orang-orang ini yang
mencoba untuk menggoda para gadis tanpa menaikkan level mereka terlebih
dahulu.
Darkster Project | 53
"Apa? Kau bahkan tidak dapat menyentuhku dan kau bilang dirimu kuat? Yang
benar saja."
Aku meninggalkan gadis itu pada Luka-chan dan menghadapi empat player pria
itu. Siap untuk bertarung, aku menghindari tangan yang terulur untuk
menangkapku dengan mudah. Naif, dibanding dengan PVP, mereka terlihat
seperti hampir tidak bergerak. Sebuah serangan gabungan dari
empat goblin terlihat lebih baik dari ini.
Player pria tersebut mencoba untuk menangkapku dan aku tanpa henti
menghindari mereka. Menghadapi mereka sebagai ajang pamer pada penonton.
"Bukankah kau salah paham antara dunia nyata dengan game? Orang-orang yang
kuat bertarung di dunia nyata bukan berarti kuat di dalam game."
"D-Diam!"
Dikatakan seperti itu, para player laki-laki tersebut wajahnya memerah. Orang-
orang di sekeliling kami menunggu seseorang untuk menghentikan ini. Tapi——
Aku menunggu sampai sistem tertentu bekerja. Dan efeknya muncul tidak lama
kemudian.
Tubuh para pria itu berubah menjadi partikel dan perlahan memudar.
tinggal."
Darkster Project | 54
【GM Call】 adalah cara untuk menyelesaikan masalah yang tidak dapat
"Bukannya 'aku kembali`! Apa-apaan tindakan berbahaya yang kau lakukan tadi!"
Dan sekalipun aku kembali dengan gagahnya, Luka-chan menjadi marah. Alisnya
naik sedikit. Gawat, dia sama menakutkannya dengan Yun-oniichan saat dia
marah. Walaupun, itu adalah kejadian yang langka.
Tepat saat kupikir dia marah, dia sekarang berekspresi berkaca-kaca. Aku benar-
benar minta maaf!
"Luka-chan, aku minta maaf. Tapi, aku sudah terbiasa dengan hal semacam ini."
Darkster Project | 55
Kelihatannya dia terkejut karena aku terbiasa dengan hal ini, tapi kenyataan bahwa
aku tahu bagaimana menghadapinya membuatnya menjadi lebih mudah.
"Tidak. Tenang saja, tenang saja. Kami melakukannya karena kemauan kami
sendiri juga."
Gadis itu yang gugup menanggapi perkataanku itu manis, seperti hewan kecil.
Saat aku berpikir demikian, Luka-chan berbicara padanya untuk
menenangkannya.
Kurasa Luka-chan tidak dapat menegaskan sepenuhnya karena kami belum kenal
begitu lama. Aku tersenyum simpul dan mengatakan pada gadis itu permintaanku.
"Nah sekarang, maukah kau membentuk sebuah party sementara dengan kami?"
Tidak puas dengan tanggapan gadis itu terhadap ajakan ke stray party, Luka
bertanya, tapi gadis itu menanggapi dengan lebih tenang daripada sebelumnya.
Darkster Project | 56
"Dengan orang-orang itu, aku tidak akan merasa tenang. Selain itu, ini hanya para
gadis, ya 'kan. Sebenarnya, aku menanti-nantikannya."
Tolong bimbing aku. Gadis itu menundukkan kepalanya sambil berkata begitu.
Aku dengan bangga membalas "serahkan padaku".
"Baiklah kalau begitu, ayo saling memperkenalkan diri. Aku Myu. Styleku
adalah magic swordsman. Aku menggunakan light magic dan penyembuhan."
"Dan aku Hino. Untuk senjata, aku menggunakan palu dan tombak tergantung
situasinya. Aku adalah seorang penyerang fisik. Dalam pertarungan, aku
bertarung dari jarak menengah."
Tolong bimbing aku, kata Hino-chan. Dari sini adalah perkenalan anggota stray
party.
Gadis yang kuajak dan kuselamatkan bersama Luka-chan, Rossy si mage. Dia
terlihat penakut dan belum bisa diandalkan, kalau dia terbiasa dengan game dia
seharusnya menjadi kuat… mungkin.
Darkster Project | 57
Orang-orang yang Hino-chan bawa mendekati peran sebagai pendukung, Nekoya
dan Lizam penuh dengan rasa percaya diri.
Milizam kelihatan cukup kuat. Kata "memantul" akan sangat pas dengannya, dia
tidak terkoordinasi tapi sepertinya adalah tipe yang akan menyerbu dengan sangat
bersemangat.
Player semacam itu menyusun Sense mereka dan cara bertarungnya untuk ledakan
kekuatan, dan pada saat yang sama mereka biasanya pilih-pilih untuk
anggota party-nya.
Hino-chan dan aku mungkin tidak masalah mencocokkan diri dengannya, tapi aku
mengkhawatirkan Luka-chan dan Rossy, begitu pula dengan Nekoya yang
mungkin tidak akan dapat mencocokkan irama permainan.
"Myu-chan, ini…"
Darkster Project | 58
Kalau begitu Luka-chan sebagai swordsman dan Hino-chan berada di barisan
depan, dan membantu Milizam menahan serangan.
Untuk barisan belakang susunannya adalah aku dan Rossy, Nekoya, sudah pasti
akan menjadi penyerang tipe hit-and-run (serang-dan-lari).
"Jadi apa?"
"Tidak, um…maaf."
Kumohon padamu, jangan jadi tak berguna di sini! Aku merasa ingin berteriak
seperti itu.
"…baiklah."
Darkster Project | 59
Milizam menyetujuinya dengan tidak senang. Nekoya mengatakan apa yang
Rossy ingin katakan, dan dengan demikian kami dapat mengisi kembali
persediaan barang konsumsi di toko NPC.
Rossy dan Nekoya memutuskan untuk terus menggunakan senjata mereka dan
menyimpan uangnya, Milizam mengubah kapak dan perisainya.
"Hmnggh… tidak ada cukup uang. Pilihlah apakah kau ingin menyerang atau
bertahan."
Milizam berpikir sebentar. Yah, aku tidak benci hal semacam itu dan aku hanya
berbicara dengan yang lainnya saat menunggu. Selama waktu itu, Luka-chan
Rossy dan Nekoya dapat berbicara terus terang satu sama lain.
"Nah sekarang, ayo keluar untuk berburu. Begitu kalian mencapai level tertentu,
Hino-chan dan aku akan mengajari kalian tentang gerakan dan ciri khas musuh!"
Ayo mulai dengan pergi melewati gerbang terdekat, gerbang timur. Dengan
begitu, semua orang pun mulai bergerak.
Darkster Project | 60
Dan di padang rumput—para player menunggu monster muncul.
Di masa β, populasi player tidak sebesar ini jadi area perburuan tidak dimonopoli,
tapi dengan munculnya versi resmi, bisa diperkirakan sejumlah besar orang yang
log on pada hari pertama.
Saat monsternya muncul kembali, party yang terdiri atas enam player langsung
menghancurkannya dan merasakan sesuatu yang sangat canggung.
Ini adalah kata-kata yang cukup filosofis dari Nekoya-san karena Rossy terkejut
dengan kenyataannya.
"Hei, hei, apa yang akan kita lakukan? Kalau seperti ini, tidak ada gunanya
membentuk party."
Kalau begitu….
"Hmm. Antara menunggu sampai tempat berburunya kosong, atau kita pergi ke
tempat di mana monsternya sedikit lebih kuat di mana ada lebih sedikit orang,
kurasa?"
Darkster Project | 61
"Kalau begitu, kita sebaiknya menuju ke tempat yang jauh dari kota? Atau yang
dekat dengan tempat ini."
"Apa? Jadi ada tempat yang bagus. Ayo ke sana kalau begitu."
Saat Milizam mencoba untuk maju sendirian, aku mulai membujuknya. Dia
menanggapinya dengan sikap menentang tapi mendengarkanku.
"Apa yang Myu-chan katakan pada dasarnya hanyalah satu kemungkinan. Kita
bisa menuju ke area sebelah barat untuk melihatnya dan mencoba memburu
monster dan secara perlahan-lahan bergerak ke yang lebih kuat. Itu salah satu
metodenya. Aku sendiri, akan pergi ke barat kurasa. EXP yang didapat tidak
begitu bagus, tapi monster yang relatif mudah untuk dikalahkan muncul di situ."
Monster-monster yang ada di barat adalah Wild Dog, Bat, dan Forest Bear,
muncul tempat yang cukup sempit di sebelah barat daya, selain itu musuh-
musuhnya lemah.
"Umm, kali ini Hino-chan dan aku mengusulkan ini sebagai pendukung, kalian
bisa memilihya dengan memberikan suara mayoritas dari kalian berempat."
"Hmm. Meskipun beresiko, kita bisa menaikkan level kita lebih cepat di sebelah
timur, kurasa."
Darkster Project | 62
"Jadi, bagaimana denganmu?"
"Hiee? A-Aku?!"
"Um, aku tidak ingin tiba-tiba pergi ke tempat monster kuat berada, jadi ke
bar…tidak, aku juga tidak keberatan."
"Baiklah! Sudah diputuskan! Satu orang tidak berpendapat dan yang dua lagi ke
timur. Tidak peduli bagaimana kau berkeras, tidak akan ke barat. Ayo!"
"T-Tunggu…"
"Fufu, kau benar. Masih ada banyak hal yang tidak kuketahui, jadi aku ingin pergi
ke barat."
Tapi, aku menantikan pergi ke sebelah timur. Dia mengatakannya dengan seulas
senyum lembut.
Dan kemudian, kami mencari sebuah tempat dengan sedikit orang. Berjalan
melintasi perbatasan hutan sebelah timur, mereka menemukan sebuah area yang
cocok.
"Di sini, jauh dari orang lain, kita dapat mulai berburu."
Darkster Project | 63
Lokasinya berada di sebelah selatan, dekat dengan area rawa-rawa. Ada lebih
sedikit orang di sini karena jauh dari kota.
"Tunggu kami!"
Saat itu, Nekoya sepertinya lumayan berjuang karena stats-nya yang rendah.
"Ayolah Rossy. Dia tidak bisa bergerak sekarang, kau bisa membidiknya."
"Y-ya! 《Fireball》!"
Sebuah bola api muncul dari ayunan tongkat, mendarat tepat pada Herbivorous
Beast itu dan menghasilkan dampak.
"Aku akan berpasangan dengan Milizam, juga bantulah Nekoya dan Rossy."
Dengan begitu, sambil diajari tentang susunan Sense dan ciri khas musuh, Luka-
chan melesat maju untuk leveling.
Darkster Project | 64
Satu orang mengenai lawan dengan perisai dang mengayunkan kapak, sama sekali
mengabaikan pertahanan. Aku menggunakan sihir penyembuhan pada Milizam.
"Itu benar. Setiap monster memiliki cirinya masing-masing, seperti gerakan dan
kelemahan. Kalau kau mengetahuinya, kau dapat melawannya meskipun levelnya
berbeda."
Darkster Project | 65
Aku mengingat bagaimana awalnya aku tidak tahu caranya melawan monster dan
mengalahkan mereka bersama dengan Hino-chan.
"Umm, aku masih level 3, aku masih ingin di sini sebentar lagi."
"Kalau begitu, bagian support bisa hanya mengurusi yang lemah 'kan? Aku ingin
menaikkan level secepatnya."
Level Luka-chan masih rendah, tapi dia memfokuskan dirinya untuk mempelajari
skill player. Itu berarti dia tidaklah lemah. Hino-chan juga levelnya rendah, tapi
dengan skillnya, dia dapat menghadapi Goblin.
Darkster Project | 66
Memperkirakan jawabannya——
"Aku mengerti. Ayo pergi lebih jauh lagi. Tapi, ayo hadapi mereka dengan aman
satu demi satu."
"Kalau begitu, ayo berpencar terbagi menjadi 2 tim yang terdiri dari 3 orang dan
saling mengikuti. Bagaimana? Aku, Myu-chan dan Luka-chan di satu tim,
Milizam, Nekoya dan Rossy di tim lainnya."
Menarik serta Nekoya dan Rossy, Milizam bergerak semakin maju. Kami harus
mengejar gadis-gadis itu.
Darkster Project | 67
"Kelemahan Goblin adalah lehernya dan bagian kiri dadanya. Kalau kau fokus di
sebelah situ, mereka mudah untuk dikalahkan."
Dengan setiap tebasan yang mengarah pada tempat-tempat vital, waktu yang
diperlukan untuk menundukkan satu Goblin menjadi berkurang. Begitu terbiasa
dengan hal itu, seseorang secara alamiah akan mengincar pada titik-titik tersebut
atau di dekatnya.
Berkat hal itu, perbedaan antara Milizam yang hanya mengayunkan senjatanya
dan Luka-chan yang mengincar bagian vital akhirnya mulai nampak. Dan, begitu
Milizam mulai mengalami kesulitan, dia melakukan sesuatu yang tak terduga.
"Meh! Menghadapi mereka satu demi satu rasanya lama!—— 《Hate Bind》."
Kami sudah memutuskan untuk menghadapi mereka satu demi satu, ya 'kan. Dan
perhatian.
"Eh! Tapi…"
Darkster Project | 68
"Tidak apa-apa! Kita perlu mengamankan jalur meloloskan diri!"
Aku menyuruh Nekoya dan Rossy untuk pergi lebih dulu dan menggantikan posisi
mereka.
Dan, Grey Rat dan Mill Bird mengincar Milizam. Dia menyadari mereka dan
dengan seulas senyum mengerikan, dia mulai mengayunkan kapaknya.
Ajakanku tidak berhasil pada Milizam. Sekalipun dia mendapat luka, dia terus
menghadapi Grey Rat dan Mill Bird yang datang dengan kapaknya.
Melihat hal itu, Rossy menggunakan sihirnya yang sudah meningkat lebih baik
dengan level yang telah naik untuk mengalahkan Grey Rat yang jauh dari
Milizam.
"Karena kita berada jauh di selatan, monster di selatan bercampur. Monster dari
Wetland seharusnya akan tertarik ke sini——itu mereka!"
Darkster Project | 69
"Kalian berdua, lari!"
Aku menyuruh Rossy dan Nekoya untuk lari, dan pada akhirnya melancarkan sihir
penyembuhan pada Milizam. Dengan begini, HP-nya telah pulih sepenuhnya.
Akan tetapi——
"——《Light Shield》!"
Aku menghadapi kejaran Moor Frog dengan sebuah sihir dinding cahaya,
merintanginya. Akan tetapi, aku hanya bisa melakukannya pada Moor Frog,
sedang untuk serangan lainnya dari Grey Rat dan Mill Bird, aku hanya
menahannya sambil melarikan diri.
Rossy menggunakan sihir pertahanannya dan membuat sebuah dinding api antara
aku dan musuh untuk menyembunyikanku. Mengincar waktu yang tepat, aku
melesat berlari saat itu juga.
Darkster Project | 70
"Itu perbatasan areanya!"
Dan——
"Yup!"
Setelah melampaui areanya, Moor Frog kembali ke dalam hutan. Saat seekor
monster yang dapat menyapu habis kami tidak ada lagi di sini, kami mulai
menindas monster-monster yang tersisa.
"Terhempaslah! ——《Smash》!"
Aku menembakkan sebuah serangan area yang kupelajari saat level light magic-
ku meningkat, Hino-chan menggunakan palu besarnya untuk menghantam tanah
dan menyebabkan sebuah gelombang kejut yang mencederai semua musuh di atas
tanah.
Darkster Project | 71
Bersama dengan Hino-chan, kami menebas monster-monster tersebut untuk
melindungi titik buta satu sama lain.
Dengan segera menilai musuh yang mana yang akan menyerang pertama kali,
mengurutkannya, kami mengalahkan mereka. Untuk dapat menaklukkan niat
upaya dalam pertempuran, kami menghancurkan upaya usaha musuh.
Tetap saja, masih ada terlalu banyak monster untuk kami lawan. Mereka melewati
kami menuju ke Luka-chan dan yang lainnya.
"Hiyaa! Haaat!"
"——《Fire Shot》!"
Merespon terhadap serangan bantuan dari Rossy, Luka-chan melesat menjauh dari
tempatnya semula.
Sebelumnya saat dia bekerja sama dengan Milizam, dia hanya dapat melakukan
serangan pertama karena mereka berhati-hati antara satu sama lain. Juga dia
Darkster Project | 72
tadinya hanya dapat menembak monster-monster tersebut yang ada di luar batas
jangkauan dengan sihirnya. Rossy sendiri terlihat terkejut atas perbedaan ini
karena ternyata begitu mudahnya menemukan tempat untuk diincar.
"Hebat. Dia adalah penyerang garis depan dan dia sudah memahami seluruhnya."
Aku tak sengaja berkata "mau", memperlakukannya seperti sebuah benda, tapi aku
sudah pasti akan membawa dia ke dalam party kami. Itu sudah diputuskan.
Dan dia mengulangi alur tersebut dengan mantap. Dia menunjukkan konsentrasi
yang tinggi tanpa ada tanda-tanda terganggu.
Monster yang tersisa disapu habis dengan efek sihir areaku, kemudian semuanya
duduk di tempatnya.
"Tidak mungkin, ternyata seseorang yang kita ajak party akan mencoba untuk
mem-MPK kita. Terlebih lagi, dia penghancur-diri-sendiri."
MPK – Monster Player Kill, sebuah tindakan membunuh player lain dengan
memanfaatkan monster.
Darkster Project | 73
Bahkan tanpa Moor Frog pun, dengan keberuntungan jelek, kita juga akan
dikalahkan bagaimanapun juga. Memikirkan hal itu, aku merasa ingin mengeluh,
tapi tidak ada satu pun yang punya tenaga untuk melakukannya.
Setelah kembali ke kota, kami bertemu dengan Milizam yang kembali setelah
tewas dan berbicara dengan satu sama lain. Milizam dan aku berdebat, itu berubah
menjadi sebuah pertengkaran selamat tinggal. Saat pergi, dia mengatakan sesuatu
yang sangat tidak menyenangkan.
"Tidak apa-apa, tidak apa-apa! Daripada itu, bagaimana kalau kita beristirahat dan
kemudian pergi berburu lagi? Tadi kita telah mengalahkan banyak monster, jadi
ayo gunakan uangnya untuk mengisi kembali persediaan item. Kali ini, ayo pergi
ke barat!"
Setelah itu, dengan party yang masih diliputi suasana yang sedikit sendu, aku
mencoba untuk berbicara riang.
Petualangan tidak hanya sekedar mengalahkan musuh, terdapat juga kisah dan trik
berguna untuk berpetualang. Saat kami mengumpulkanitem tertentu di sebuah
area dan mengajari yang lain, suasananya membaik sedikit.
"T-tidak. Kami merasa terbantu dan telah mempelajari pentingnya kerja sama!"
Darkster Project | 74
"Itu benar. Kami belajar banyak. Sebelumnya, saat istirahat tadi, aku berbicara
dengan Rossy. Kami memutuskan untuk membentuk sebuah party bersama-
sama."
Sepertinya Rossy dan Nekoya berniat untuk membentuk sebuah party dan
berpetualang bersama mulai sekarang. mereka menyadari perbedaan skill mereka
dengan kami dan memutuskan untuk mengejar kami suatu hari nanti. Begitulah
yang mereka katakan dengan sangat bersemangat.
Dan——
"Tidak, aku juga sangat bersenang-senang hari ini! Tapi, maaf. Akulah orang yang
tadi membawa Milizam."
Hebat, dapat janji temu! Aku melakukan pose bersemangat dalam hati dan stray
party hari ini dibubarkan.
Darkster Project | 75
Aku memikirkan kembali apa yang terjadi hari ini dan tentang berbicara dengan
Onii-chan, dan tentang esok hari saat aku memasuki bak mandi.
Aku bangkit berdiri dari bak mandi, mengabaikan air yang mengalir dari tubuhku
dan pergi keluar dari kaman mandi.
"Aku tahu."
Dari situ, kami mengadakan rapat strategi lewat email. Di malam hari, Hino-chan
melakukan leveling kecepatan-tinggi pada seekor Boar, mempersiapkan dirinya.
"Yup! Hari ini, ada sesuatu yang aku ingin Luka-chan pelajari! Ketegangan
sebenarnya dari OSO!"
Darkster Project | 76
Semalam, setelah mengontak Hino-chan, aku berkonsultasi padanya tentang
menambahkan Luka-chan ke dalam party dan sebagai hasilnya, kami
"Tempat yang kita tuju sekarang, adalah area penambangan di sebelah barat. Juga,
sasaran hari ini adalah Golem, seekor bos monster."
"Umm, kurasa aku mendengar kata yang mengkhawatirkan. Bos. Jangan bilang
padaku kalau kita akan mengalahkanya sekarang."
"Salah, salah. Tujuan hari ini adalah melakukan leveling pada Golem. Kami akan
meminta Luka-chan untuk melakukan art 100 kali padanya."
Tidak hanya menghadapi Golem, tapi mendengar tentang 100 art, Luka-chan
mengerut.
"Tidak apa-apa. Kita tidak perlu mengalahkannya. Aku mengatakan 100 art, tapi
kau hanya perlu memberi kami perintah untuk melakukan serangan pembuka dan
menyerangnya kemudian."
Darkster Project | 77
"Maksudku, kalau kita bergerak semau kita, itu bukanlah sebuah party. Itu adalah
kumpulan solo player. Karena itulah, kami bertempur sambil menaruh
kepercayaan penuh pada komandan. Demi meraih tujuan. Jadi, demi alasan itu!
100 serangan dengan art adalah sasaran yang tuju sekarang!"
Saat berhasil, bersama dengan rasa kepuasan pencapaian, kau mendapatkan item
drop yang bagus. Aku tersenyum sambil mengatakan hal itu. Sebagai
tanggapannya, dia memperlihatkan ekspresi yang membingungkan, penuh
motivasi.
"Aku mengerti. Aku tidah tahu apakah aku bisa memenuhi harapan kalian, tapi
aku akan melakukannya. Pertama-tama, aku ingin level berapakah dan di posisi
apakah Myu-san dan Hino-san. Aku berpikir untuk memastikan perannya."
Status【Myu】
Possessed SP8
Power Lv11】 【Light Element Talent Lv8】 【Recovery Lv11】 【Fighting Spirit
Lv15】
Unequipped
Darkster Project | 78
【Magic Recovery Lv9】
Status【Hino】
【Hammer Lv12】 【Spear Lv7】 【Armour Lv10】 【Magic Power Lv10】 【HP
Status【Lucato】
【Sword Lv6】 【Armour Lv4】 【Magic Power Lv3】 【HP Increase Lv3】 【Physical
Attack Increase Lv4】 【Physical Defence Increase Lv4】 【Stamina Recovery Lv2
Darkster Project | 79
Semalam, Hino-chan naik level dengan begitu pesat dan sampai ke level yang
direkomendasikan untuk tidak dikalahkan Golem dalam sekali serang. Tetapi,
dengan Golem yang fokus pada fisik, serangan Hino akan sulit berhasil.
Di dalam party, yang dapat secara efektif menyerang Golem itu adalah aku
dan light magic-ku.
"Di saat β, aku mengalahkan Golem dengan palu, jadi tidak masalah!"
"Dan, aku akan menyerangnya dengan art saat posturnya tubuhnya runtuh."
Luka-chan berkata, apakah tidak apa-apa melakukan ini? Tapi kurasa tidak ada
masalah.
Sebuah peluru cahaya muncul dan menuju ke kepala Golem. Aku bergegas ke
bagian depan.
Untuk menarik perhatian Golem itu, aku menggunakan light magic beberapa kali
untuk mengumpulkan lebih banyak lagi antipati, kemudian menghindari ayunan
tinjunya.
Angin yang ditimbulkan ayunan tinju itu memercikkan keringat dingin padaku.
Saat menghindarinya, kakiku tidak berhenti bahkan untuk sesaat.
Darkster Project | 80
Dan, dengan waktu yang tepat setelah tinju tersebut diayunkan beberapa kali,
Hino-chan mulai berlari.
"Haa —— 《Impact》!"
Merendahkan tubuh kecilnya, dia mendekati kaki Golem itu dari belakang. Dia
melakukan ayunan penuh pada kakinya saat monster itu mencondongkan bagian
tubuh atasnya untuk mengayunkan tinjunya.
Terdengar sebuah suara tumpul, tapi kontras terhadap hal itu, tidak ada cedera
sama sekali yang berdampak pada Golem itu. Tetap saja, efek hantamannya
menyeruduknya dari bawah dan membuatnya jatuh pada punggungnya.
"Aku masuk!"
"Luka-chan! Ayo!"
Darkster Project | 81
"——《Delta Slash》!"
Dengan sebuah langkah masuk, dia mengerahkan sebuah serangan lapis tiga, tapi
hampir tidak ada cedera. Serangan itu hanya meninggalkan sebuah goresan luka
dangkal di otot yang terbuat dari batu itu.
Dengan perkataan itu, sekali lagi aku melepaskan rentetan 《Light Shot》.
Kali ini, Golem mencoba untuk menghancurkanku dengan kakinya. Begitu dia
mengangkat kakinya, Hino-chan melesat dan menghantam sambungan kakinya
dengan palu.
Golem itu ambruk ke samping dengan mengepulkan awan debu dan Luka-chan
melakukan art lagi.
Kenyataan bahwa luka gores yang ditinggalkan 《Delta Slash》 menjadi semakin
Darkster Project | 83
"Baik! Hino-chan, kita mundur!"
Mungkin, ini akan ditentukan dengan Luka-chan yang melepaskan art sekitar 30
kali. Aku menghindari serangan-serangan dan berulang kali mengumpulkan
kebencian dengan light magic.
Meskipun itu bukanlah serangan penentuan dari Golem, aku merasa seakan kami
sedang bertempur sambil memastikan untuk mempertahankan batasan aman MP,
dan kemudian Luka-chan memberikan sinyal untuk mundur.
Kami mundur dari pertempuran dengan Golem dan kembali ke safety area.
Karena kami telah meninggalkan pertempuran sekali, Golem itu telah pulih
sepenuhnya. Hino-chan berulang kali menyerang dari jarak menengah dengan
tombak untuk menahannya dan mengumpulkan kebencian.
Darkster Project | 84
"HAa! —— 《Delta Slash》!"
Dengan target yang berubah dari dirinya, Hino-chan mengganti senjata dari
tombak ke palu dan menyerang punggung Golem.
Jika 《Impact》 adalah art serangan fisik sederhana, 《Break Hammer》 adalah
Darkster Project | 85
"Kalau aku segera menyerangnya, targetnya akan berubah kembali ke aku, tolong
bertahanlah!"
"Baiklah kalau begitu, aku akan berganti kembali ke tombak dan menyesuaikan
serangannya."
Sekali lagi dia mengganti senjata dari palu ke tombak panjang dan menarik
perhatian bos padanya kemudian Luka-chan memutuskan untuk
menggunakan art. Aku tidak tahu sudah berapa kali dia menggunakan art, tapi
gerakan Luka-chan jadi semakin baik.
Sejak kami memulai leveling dengan Golem, cukup lama waktu yang telah
berlalu. Seperti yang diduga, baik Hino-chan dan Luka-chan sama-sama
kelelahan.
"Barusan adalah yang ke-61 kali. Juga, levelku meningkat dengan amat sangat
cepat."
Darkster Project | 86
Status【Lucato】
【Sword Lv11】 【Armour Lv4】 【Magic Power Lv8】 【HP Increase Lv3】 【
Recovery Lv2】 【Speed Increase Lv7】 【Party Lv8】 【Warrior's Knowledge Lv9】
Karena dia tidak menerima serangan apapun, baik 【Physical Defence Increase
】 dan 【Armour】 yang merupakan Sense tipe pertahanan tidak meningkat, dan
karena dia tidak menerima cedera, begitu pula halnya dengan 【HP Increase
Dan, setelah istirahat, kami menghadapi bagian kedua dari pertempuran dalam
keadaan sempurna.
Darkster Project | 87
"Karena aku ingin bertemu dengan Onee-chan, kurasa."
"Onee-chan, ya?"
"Benar, aku bisa bertemu dengan Onee-san yang tinggal di tempat yang jauh.
Selain itu, aku sangat suka game."
Hino-chan dan aku dengan cepat menjadi akrab sebagai sesama pecinta game.
"Aku, ——menyukainya."
Saat aku bertanya kenapa dia begitu malu, dia mengatakan hal yang lain lagi.
Sama seperti Hino-chan, aku membaca manga dan cerita-cerita berjenis game dan
juga panduan game, tapi selain dari itu, aku tidak banyak membaca buku. Aku
mengerti, itu sangatlah berbeda. Aku merasa yakin.
"Tidak, kalau aku mengelompokkan mereka, kurasa itu adalah literatur fantasi."
Darkster Project | 88
Sebagai contoh, cerita-cerita yang sudah pernah difilmkan seperti kisah tentang
cincin yang terkenal atau seorang pemuda penyihir. Aku akhirnya mengerti.
"Dan, um. Untuk waktu yang lama, aku membaca tentang hal-hal semacam itu
dan tentang mitologi, kemudian aku ingin mencobanya sendiri dan mulai
bermain."
Mungkin merasa malu, dia menunduk semakin rendah dan rendah untuk
menyembunyikan wajah.
Apa ini? Luka-chan yang berwibawa berubah menjadi super imut saat malu-malu.
Aku merasa secara alamiah ingin memeluknya.
"Um, seperti seorang pahlawan yang tanpa takut menyerang sepasukan besar
musuh atau membantai naga atau semacamnya."
Ini mengejutkan karena Luka-chan yang sedang semakin mengecil saat ini
memiliki keinginan untuk menjadi seorang pahlawan. Tepat saat aku berpikir
untuk bergerak lagi melihat wajahnya, Hino-chan menghentikanku.
Darkster Project | 89
"Tidak, tidak apa-apa."
Sepertinya Luka-chan telah menjadi tenang sedikit saat dia membalas dengan
biasa. Tapi, wajahnya masih sedikit kemerahan.
"Kalau begitu, apakah dunia OSO seperti yang kau perkirakan, Luka-chan?"
"Ya, seperti yang kuperkirakan. Tidak, bahkan lebih menyenangkan daripada itu."
"Baiklah! Nah sekarang, istirahat selesai! Ayo lakukan pertempuran yang lain
dengan Golem!"
Lagi, kami kembali ke tempat Golem itu berada. Awalnya, kami berpasangan
dengan cara yang sama, tapi ——
"Myu-san, barisan belakang. Hino-san, hancurkan posisinya dengan taktik hit and
run. Aku akan berdiri di bagian depan."
"…baik. Kami akan mengikuti Luka-chan, sang komandan. Tapi, kalau Luka-
chan kalah, kami akan mengikuti setelahnya."
Hino-chan membeku tidak bergerak seinci pun, tapi kurasa Luka-chan ingin
berdiri di barisan depan. Mungkin, melihat kami berdiri di depan Golem saat kami
melawannya, kami mungkin terlihat seperti pahlawan fantasi baginya.
Darkster Project | 90
Luka-chan melancarkan art pada kaki kiri Golem. Dan, dengan serangan pertama
itu, target Golem diarahkan padanya.
Luka-chan yang terus melihat kami saat kami menghadapi Golem, dengan mantap
telah menganalisa pola gerakan kami.
"Hino-san!"
Saat Luka-chan melesat, Hino-chan mendekati Golem saat itu juga sambil
membuat ayunan besar. Aku menyamakan waktu ayunan hebat yang menyapu
kaki Golem itu dan menembakkan sihir ke arah kepala Golem.
"HAa—— 《Impact》!"
"——《Light Shot》!"
Golem itu jatuh ke samping. Luka-chan yang tadi mengambil jarak, melompat
mundur tepat waktu, mendekatinya saat itu juga dan melancarkan sebuah art ke
bagian kepala Golem.
Darkster Project | 91
"——《Delta Slash》!... ?‼"
Tiga kali, bahkan saat dia mengerahkan art, Golem itu perlahan-lahan bangkit
berdiri.
"Luka-chan!"
Tidak akan ada waktu untuk menghindari serangan berlawanan arah jarum jam itu
setelah begitu banyak art yang digunakan. Menyaksikan saat lengan itu mendekati
Luka-chan, Hino-chan berteriak, tapi aku percaya padanya.
Darkster Project | 92
Hino-chan mengelus dada. Aku sendiri juga merasakan keringat di kepalan
tinjuku. Kalau ternyata dia tidak berhasil melakukannya, aku mempersiapkan
Setelah itu, Luka-chan terus menyerang secara mantap dari sisi kiri——
Serangan beruntun tiga kali terukir pada kaki Golem. Awalnya, itu hanyalah
sebuah luka gores tipis, tapi sekarang lebih jelas, meskipun sangat kecil.
Dan, ekspresi Luka-chan berubah dari bingung menjadi terkejut dan senang.
Ini akan menjadi bagian terakhir. Luka-chan yang telah mencapai sasaran
menggunakan art 100 kali, memegang pedangnya sejajar dengan mata dan
memilih waktu yang tepat untuk menyerang menurut perhitungannya sendiri.
"‼ Sekarang!"
Darkster Project | 93
Pedang yang dipegang kedua tangannya menghantam lengan besar Golem.
Saat itu juga, Golem terjatuh telentang. Akan tetapi, kami bahkan tidak dapat
memangkas 10% HP-nya secara keseluruhan.
Yang didapat dari menyerang Golem 100 kali dengan art adalah ——
Shock Impact》
Dia nantinya juga akan mendapatkan 《Fifth Breaker》 saat naik level, tapi ini
adalah art yang mudah untuk digunakan. 《Shock Impact》adalah art tipe pedang
yang memiliki atribut tumpul yang kuat. Ini efektif untuk melawan musuh dengan
pertahanan fisik yang tinggi seperti Golem dan menghadapi musuh lemah.
Di saat β, ada cara untuk mendapatkan art dengan memanfaatkan Golem dan
karena persyaratan untuk mendapatkan artnya sama, itu adalah sebuah art yang
Darkster Project | 94
"——Dan begitulah, Luka-chan jadi mendapatkan dua art. Selamat."
"Selamaat!"
Ini harus dikatakan pada saat ini. Aku saling mengangguk dengan Hino-chan dan
mengatakannya bersama.
Hino-chan dan aku meminta sambil menundukkan kepala. Setelah beberapa saat
sunyi, sebuah tawa kecil terdengar dan kami perlahan-lahan mengangkat kepala
kami.
"Ya ampun, ini membuatku benar-benar ingin membalas dendam pada kalian
berdua."
"Kalau begitu?"
"Akan tetapi, bahkan setelah diserang dengan begitu banyak art, kita hanya
mengurangi 10% HP si Golem."
Darkster Project | 95
"Apakah kita sebaiknya mengambil tindakan untuk melawan dia secepatnya?
Untuk mengalahkan Golem."
Aku akan meningkatkan apa yang kurang dariku saat ini dan memastikan untuk
mencari yang lainnya. Dengan equipment yang dijual di toko, akan sulit untuk
melukai Golem. Dan, sedangkan untuk Luka-chan yang baru saja bergabung dari
versi resmi——
"Golem! Cuci lehermu dan tunggu! Kami pasti akan mengalahkanmu setelah kami
menjadi semakin kuat!"
Darkster Project | 96
Bab 3: Toutobi dan Fashion
Beberapa hari telah berlalu sejak Luka-chan resmi bergabung dengan party kami.
Hino-chan, Luka-chan, dan aku, kami bertiga secara aktif melakukan quest tidak
hanya untuk leveling, tapi juga berfokus pada mengumpulkan uang.
"Hmm kita melakukan quest untuk mendapatkan uang di siang hari, tapi juga
melakukan leveling kecepatan-tinggi secara singkat di malam hari, sehingga level
kita cukup tinggi."
Status【Myu】
Possessed SP8
Recovery Lv10】
Darkster Project | 97
Unequipped:
kugunakan di versi β.
Untuk tepatnya, ini bukanlah level yang diperlukan untuk mencapai tujuannya,
tapi total penerimaan SP.
Begitu total penerimaan SP mencapai 20, akan ada Sense dasar baru yang akan
dapat kuambil, jadi aku ingin mendapatkan 8 SP lagi.
"Tetap saja, mau bagaimana lagi sekalipun aku terburu-buru. Pertama-tama, aku
harus mengambil equipment yang kupesan."
Aku bergumam sendiri di dalam kota dan menuju ke arah toko tertentu.
jalan utama Kota Pertama dan mengucapkan salam pada saat yang bersamaan.
Darkster Project | 98
Seorang wanita berkulit coklat yang bercucuran keringat memegang sebuah palu
di satu tangan — Magi-san si tukang besi kelas atas muncul dari belakang toko.
"Karena itu juga, tapi aku datang untuk mengucapkan selamat atas pembukaan
tokomu!"
Saat aku memberinya selamat, Magi-san tersenyum malu-malu. Dia manis dan
memiliki style yang hebat. Kekuatan penghancurnya ini mengagumkan. Aku iri.
"Alasan kenapa aku dapat membuat dasar crafting begitu cepat, semua berkat
pelanggan dari versi β seperti Myu-chan."
"Untuk equipment pesanan, kau tidak masalah dengan yang sama yang kau
kenakan di β, 'kan?"
"Ya! Tujuanku adalah menjadi seorang paladin berbalut armor yang menebas
habis semua musuh dengan sebilah pedang!"
Saat aku menunjukkan otot bisepku padanya, Magi-san tersenyum lebar dengan
kedua siku di atas konter.
Entah kenapa, aku jadi merasa malu, ehehe. Aku tertawa untuk menutupinya.
Darkster Project | 99
Dia berkata demikian dan mengeluarkan sebuah equipment keperakan yang
membuat mataku terpaku pada benda tersebut,
"A-apaaaa!"
Ingot dan 【Fine Iron Ingot】 yang diperlakukan sebagai material yang berbeda
untuk crafting memiliki properti yang sama, tapi equipment yang dibuat dari Fine
Iron memiliki kemampuan yang lebih baik dalam segala aspek. Pada saat yang
sama, kesulitan untuk membuat sesuatu dari benda itu juga meningkat, tapi…
Aku merasa sedikit panik dan tidak dapat berbicara dengan benar.
Meskipun usahanya baru saja dimulai, dia sepertinya mencurahkan usaha yang
besar untuk membuat semua equipmentku dari Fine Iron.
Satu Fine Iron terbuat dari lima Fine Iron Ore. Jadi, untuk sebuah one-handed
sword dan empat potong armor, diperlukan tiga puluh buah ore.
"Aku tahu apa yang ingin kau katakan, Myu-chan. Sesuatu seperti 'berapa
banyak Golem yang harus kau buru untuk mendapatkan cukup ore', ya 'kan?"
"Sayangnya, Fine Iron ini didapatkan dengan sebuah metode yang berbeda dari
berburu Golem. Yah, sebuah cara untuk mendapatkannya dengan murah telah
ditemukan, pikir saja seperti itu. Tetap saja, lebih banyak iron yang digunakan,
jadi aku membelinya lebih banyak daripada biasanya."
Membawa semua equipment ke tempatku, dia mengatakan hal itu dan berkedip.
"Aku mengerti. Aku akan berusaha sebaik mungkin dan menebas lawan untuk
merampas equipment dari mereka!"
Saat aku setuju, Magi-san mulai mengatur efek tambahan pada equipmentnya.
Untuk iron equipment hanya ada dua jenis tambahan, tapi dengan Fine
Iron terdapat lebih banyak efek tambahan yang tersedia. Karena saat ini aku tidak
"Kalau begitu, tolong 【ATK Bonus】 di pedang dan 【DEF Bonus】 di armornya,
ya."
Dia berkata demikian dan memindahkan equipment itu berbaris di meja ke kursi
di sebelah konter dan satu persatu ditambahkan efek tambahan.
Sementara tidak ada yang bisa kulakukan, jadi aku melihat-lihat sekeliling toko.
Ada juga sejumlah kecil item konsumsi seperti Potion dan Pill ditempatkan di
rak.
"Ah, itu. Tidak, itu adalah tempat barang titipan. Aku membelinya dari seorang
pengrajin kenalanku dan menjualnya kembali."
Baru-baru ini, guild pengecer telah begitu aktif menjual kembali Potion, jadi
harganya untuk sementara melambung. Meskipun harganya telah kembali
normal, Potion ini harganya sangat masuk akal jika dibandingkan dengan jumlah
penyembuhannya.
"Ini lebih dari cukup kalau kau membelinya beberapa sambil datang untuk
perawatan equipment."
"Aku akan beli beberapa! Magi-san, berikan aku 10 Potion dan 5 Antidote."
"Oke. Kalau begitu aku akan membulatkannya harga equipment dan obatnya
menjadi 400kG."
Aku membayar harganya dan menerima baik equipment dan obat dari Magi-san.
Dengan pengeluaran untul leveling kecepatan-tinggi dan harga equipment ini,
hampir semua uang yang kudapat dari versi β telah terkuras. Yang tersisa hanya
cukup untuk perawatan dan beberapa item konsumsi.
"Tidak. Sebenarnya beberapa gadis dari partyku akan membeli equipment, jadi
kami akan berganti equipment pada saat yang sama. Atau begitulah yang kami
pikirkan untuk lakukan!"
"Aku mengerti. Kalau begitu, kalau kau memerlukan sesuatu, jangan ragu untuk
datang."
Dia kembali ke belakang toko dan aku dapat mendengar suara logam yang sedang
dipukul palu. Sementara mendengarkan ritme konstan dari palu tersebut, aku
"Ahahaha, maaf."
Aku tidak marah sejak awal, kami hanya sedang berakrab ria.
"Barusan dia mengontakku dan berkata dia akan datang setelah melihat-lihat
lapak."
Akhir-akhir ini kami fokus pada memburu monster tertentu untuk mendapatkan
uang, jadi tidak ada banyak dorongan semangat. Tapi berkat hal itu, kami telah
mengumpulkan cukup uang untuk senjata atau armor mahal.
"Yup! Beberapa saat yang lalu aku mengambil equipment yang kuminta.
Bagaimana denganmu, Myu-chan?"
"Sama."
Kami berdua memikirkan hal yang sama. Daripada memakai equipment di sini,
lebih baik menunggu Luka-chan membeli equipment baru dan
berganti equipment, mengejutkan dia.
Karena Hino-chan dan aku mengetahui penampilan satu sama lain di β, kami
berkonsultasi tentang waktu untuk berganti equipment, menyiapkan sebuah
kejutan.
Saat kami mengintip wajah Luka-chan, khawatir, dia bersemu merah sedikit
karena malu dan menjelaskan alasan mengapa dia terlihat begitu berkecil hati.
"Um…ada senjata yang kuinginkan sejak lama. Ukurannya sama dengan one-
handed sword yang kugunakan sekarang."
Menurut Luka-chan, stats senjata itu sedikit lebih tinggi dari yang berbahan iron,
pedang dengan bonus ATK dan perbaikan critical hit yang sepertinya dihargai
sangat murah.
Dia mengeluarkan uang yang dia punya untuk simpanan awal harga armor dan
berpikir akan dapat membelinya begitu dia mengumpulkan sedikit lagi, tapi begitu
dia ke lapak itu…
"Aku telah mengalami pengalaman yang sama. Saat aku pergi untuk menawar
harga, itemnya telah terjual dan lapak mereka tidak ada di situ seakan mereka telah
pindah ke suatu tempat."
"Kalau begitu hari ini, bagaimana kalau kita mencari equipment sementara untuk
Luka-chan?"
"Kita akan mengincari secara acak senjata yang didapatkan dari peti harta dan
monster. Kalau kita beruntung, kita akan mendapatkan equipment dan bahkan
misalkan tidak mendapatkannya, kita bisa menjual equipment itu pada pengrajin
Juga, Magi-san akan sangat menghargai iron apapun yang dibawakan. Ini adalah
kesempatan bagus untuk mengalahkan musuh yang menjatuhkan iron
equipment untuk mendapatkan uang.
"Um, tolong jangan mengkhawatirkan aku. Tidak apa-apa mencari uang yang
efisien seperti biasanya."
"Aku setuju dengan usulan Myu-chan. Aku juga punya simpanan awal untuk
armor jadi aku ingin mengumpulkan uang secepat mungkin."
"Yeaahh!"
"Y-yeahh."
Saat Hino-chan dan aku mengangkat tinju dengan sangat bersemangat, Luka-chan
juga mengangkat tinjunya, meskipun malu-malu.
Benar. Hanya ada satu Living Armor di lantai pertama. Terlebih lagi, itu baru saja
muncul kembali. Itu bukannya kosong hanya terisi musuh, tapi juga terisi peti-peti
harta di setiap lantai.
"Kau benar. Kalau ada seseorang yang memasukinya sebelum kita, sepertinya
lebih baik untuk memberinya sedikit waktu."
"My-Myu-san!"
Kita tidak bisa begitu saja mundur tanpa hasil apapun! Juga, player yang
membasmi semua monster di lantai satu dengan begitu cepat pastilah sangat
terlatih. Aku ingin melihat wajah mereka.
"Perubahan rencana! Kita akan menembus rute terpendek untuk ke bagian yang
terdalam!"
"Yah, ini adalah dungeon yang tidak begitu dalam, jadi ayo lakukan."
Karena Hino-chan dan aku pernah berada di dungeon ini bersama-sama saat versi
β, kami mengingat rute terpendeknya.
Tidak lama kemudian, kami menemukan tangga ke lantai kedua. Begitu kami
menuruninya, kami tidak melihat banyak musuh di dalamnya juga.
"Tidak ada satu pun di sini juga, kita akan ke lantai terdalam kalau begitu!"
"Semuanya Living Armor! Hanya saja, senjatanya berubah dari bahan perunggu
menjadi besi, sehingga kekuatan serangan mereka meningkat sedikit!"
"Selain dari itu, saat ada beberapa dari mereka di satu waktu, mereka akan bekerja
sama satu sama lain."
"Juga, gerakan mereka lambat namun akan mengejarmu tanpa henti. Yah, ada
banyak hal. Ah, aku dapat melihat tangga menuju ke lantai terakhir!"
Aku mengambil senjata yang kusiapkan dan menyayat Living Armor itu, berniat
untuk membelahnya.
"Membuat kita tidak repot-repot untuk mencari lawan! Ayo sapu habis mereka
Aku menggunakan Art yang kudapatkan dengan cara yang sama dengan Luka-
chan untuk menebas selorong penuh dengan Living Armor.
Aku menembakkan sebuah peluru cahaya ke sisi penyerang garis depan mereka
untuk menyerang satu individual yang mencoba menusukkan tombaknya,
membuatnya membatalkan serangan.
Pada saat yang sama, ketika goresan-goresan telah bertambah memberikan cedera
pada Hino-chan dan Luka-chan, aku menggunakan sihir penyembuh pada mereka.
Kalau Hino-chan dan aku tahu ini akan menjadi seperti ini, kami akan telah
mengenakan equipment yang kami dapatkan sebelumnya dan membuatnya
menjadi lebih mudah bagi kami sendiri. Sambil berpikir demikian, aku terus
membasmi Living Armor di dekat tangga.
Setelah itu, karena Living Armor yang berkeliaran muncul dari sudut di sisi kiri,
kami bertiga memfokuskan serangan kami untuk mengalahkannya.
Tepat seperti yang Hino-chan katakan, di sebelah kiri adalah sebuah ruangan yang
besar dan kosong. Dan kalau seseorang langsung masuk ke bagian terdalam untuk
"Bagaimana kalau kita menunggu, dan kalau tidak ada apa-apa yang keluar, kita
tinggal pergi saja untuk mengambil petinya?"
"Kalau ada player di sana, ada kemungkinan mereka berada di dalam kesulitan."
Kami bertiga bekerja sama dengan cepat untuk mengatasi Living Armor dalam
kumpulan yang kurang padat dibanding dengan yang sebelumnya. Dan, saat kami
mendekati ruangan besar tersebut, kami mendengar suara tebasan-tebasan pedang.
"Ada seseorang di sini ternyata. Apakah kita akan mempercepat langkah kita
sedikit?"
Saat kami memasuki ruangan luas tersebut, tempat itu dipenuhi dengan Living
Armor. Bukan hal yang berlebihan untuk mengatakan bahwa semua musuh di
lapisan terbawah berada di dalamnya. Dan, di bagian belakang, ada
Sambil menghindari penalti serangan gabungan yang kau dapat saat menyerang
monster party lain, kami membakar monster penunggu ini.
"——《Light Shot》!"
Player itu terdorong ke pojok ruangan, tapi terus menghindar nyaris mengenai
serangan dengan gerakan yang minimal. Karena senjata player itu adalah sebilah
belati pendek, dia tidak dapat menyerang balik.
"…‼"
Saat aku melancarkan mantera penyembuhan pada player bermantel tersebut yang
tidak berada di dalam party, player itu menebas Living Armor di depan matanya.
"Kalau aku tidak punya senjata, aku hanya perlu mengambil senjata lawan dan
menggunakannya! HAa!"
Dia mengeluarkan pedang terbesar dari yang dijatuhkan Living Armor dan
menemukan jalannya dari dalam inventory dan memegang benda tersebut dengan
kedua tangannya.
"Ohh?! Sebuah senjata tipe power! Aku juga tidak akan kalah! 《Impact》, 《Giant
Swing》!"
Tidak lama kemudian, jumlah Living Armor telah berkurang sampai setengahnya
dibanding dengan saat mereka pertama kali memasuki ruangan ini.
Dan karena jarak di antara Living Armor itu terbuka, player bermantel itu mulai
bergerak.
Mantelnya berkibar dan player itu bergegas ke antara Living Armor, menyerang
mereka sambil lewat. Terlebih lagi, serangan-serangannya diarahkan pada
sambungan dan kait, menghancurkan bagian-bagian armor monster. Dari waktu
ke waktu, player itu menghujam musuh dengan memberikan serangan kritikal dan
mengalahkan para Living Armor.
"Kita bisa menyerahkan setengah dari monster padanya! Ayo bereskan sisa
setengah dari musuh!"
"He?"
Saat aku berbalik menanggapi suara Hino-chan, sebuah kapak telah dilemparkan
padaku dari depan.
Aku segera mencoba untuk menangkisnya dengan pedang, tapi kusadari bahwa
aku tidak dapat menghindari kapak yang datang itu dan hanya dapat berharap
bahwa serangannya tidak kritikal.
"……?‼"
Karena pertahanan player itu lemah sejak awal, dia kehilangan sebagian besar HP-
nya dan terjatuh berlutut.
"……, ah."
Mulut yang terlihat dari bawah tudung itu bergerak sedikit, tapi segera kemudian
bibir orang itu terkatup rapat, dan mengangguk sebagai gantinya.
Karena serangan kapak yang dia terima menggantikanku itu telah merobek bagian
bahu mantelnya, aku dapat melihat equipment di dalamnya.
Dan setelah beberapa saat, kami dapat mengalahkan semua Living Armor yang
berkumpul di ruangan itu.
"Ini berbeda dari rencana awal, tapi item drop dari Living Armor, dapat!"
"Uhee. Ada item drop tombak, tapi sledgehammer ini sudah tamat. Kali
berikutnya, aku akan menggunakan palu besarku yang biasa."
"Eh?! Ah, tak kusangka ternyata aku terbiasa dengan pedang besar ini sebagi ganti
yang rusak sebelumnya, dan…"
Sambil berkata begitu, dia mengganti pedang yang rusak di pinggangnya dengan
sebuah pedang pendek dan menyimpan pedang besar itu di dalam inventorynya.
"Sebenarnya, aku merasa kalau lebih kecil sedikit maka akan lebih mudah diatur.
Di dalam lorong-lorong dungeon ini, pedang tersebut tidak dapat digunakan
dengan baik, jadi aku akan menggunakan yang ini sebagai gantinya."
Ini item drop yang tidak terlalu bagus, tapi juga tidak buruk. Status pedangnya
memiliki efek tambahan yang tidak biasa untuk sebuah item drop, tapi karena
hanya sedikit menaikkan pertahanan, evaluasinya sebagai equipment lebih
rendah.
Kalau efeknya 【ATK+3】, evaluasinya akan sedikit lebih tinggi. Akan tetapi,
untuk seorang player yang tidak punya uang untuk equipment, ini memiliki
performa yang cukup sebagai equipment penghubung.
Kali berikutnya, aku akan mencari senjata berdasarkan yang satu ini, katanya dan
menyimpan Knight Sword di dalam inventorynya.
"Tunggu!"
"……?‼"
Terkejut karena panggilanku, bahu player itu mengejang. Orang pendiam itu tidak
menunjukkan wajah aslinya, hanya berbalik ke arahku.
"Kau benar. Dan kita tidak dapat berbicara dengan seharusnya juga."
Jika dia adalah seorang player tipe pendiam atau role-playing, kita sebaiknya
tidak memaksanya untuk berbicara.
"Sekarang! Karena kita telah sampai ke bagian terdalam, kita harus mendapatkan
sejumlah uang dari dalam peti harta!"
Aku dengan jelas menekankan tujuan awal kami dan menuju ke bagian
belakang dungeon.
"Tidak ada, tidak ada di sini! Tidak ada apapun di dalam sini!"
Itu benar. Dalam game ini, pada satu waktu kau bekerjasama dengan yang lainnya,
dan pada waktu yang lain kau berkompetisi dengan mereka.
Kali ini kami bekerja sama menyingkirkan monster penunggu, tapi pada dasarnya
kami adalah saingan yang mencari peti harta.
Memancarkan rasa enggan, aku meninggalkan dungeon kecil ini bersama dengan
yang lainnya.
Setelah kembali dari dungeon, kami mampir di toko Magi-san, 【Open Sesame】,
Kelihatannya saat ini Magi-san sedang bekerja di bengkelnya, jadi seorang NPC
pria membeli equipment itu dari kami menggantikannya.
"Uuh, ini dia one-handed sword yang kulihat di lapak waktu itu! Aku
menginginkannya."
Grr, Luka-chan kebingungan sendiri karena hal itu dengan menaikkan alisnya.
Pada akhirnya dia menyerah dan mengembalikan pedang ke tempatnya.
Tapi, aku ingin memiliki senjata yang dibuat untukku bagaimanapun caranya,
sebuah gumaman mencapai telingaku.
Meskipun itu terlihat seperti sebuah toko yang normal, saat kami berdiri di pintu
masuknya, ukuran tokonya di bagian dalam melampaui bayangan orang.
Di bagian belakang, tempat itu dihiasi dengan tipe armor yang membuat gerah,
tapi ada juga yang lainnya dan senjata pula. Walau begitu, pada dasarnya ini
adalah toko yang mengkhususkan pada armor.
"Seperti yang kau lihat, ini adalah toko yang mengumpulkan armor dan
menjualnya menggantikan para pengrajin!"
"Para pengrajin membuat dan menjual equipment, 'kan? Tempat di mana mereka
melakukannya adalah di lapak jalanan atau di toko mereka sendiri jika mereka
memilikinya, tapi orang-orang yang berpikir itu menyusahkan untuk
mempekerjakan NPC dan mengatur toko atau lapak, menaruhnya di sini untuk
dijual sebagai ganti berbagi keuntungan."
Untuk menjelaskannya dengan lebih sederhana, ini adalah toko armor yang
menjual equipment secara titipan.
"Ayo temukan armor yang disukai Luka-chan dan membelinya. Setelah itu, minta
si pengrajin untuk memperkenalkan grading-up (peningkatan;
upgrade) equipment!"
Raut wajah yang dalam dan model potongan rambut lelaki. Sudut-sudut mata yang
lesu…
"Apa ini? Ada apa dengan orang ini? Lengannya begitu tebal dan berotot, dia
terlihat setangguh batu!"
"Wah, tidak sopan. Walau bagaimanapun, aku ini dicintai semua orang."
"Meskipun dia terlihat seperti ini, dia adalah seorang player veteran dari era β,
Kitty-san."
"Juga dikenal sebagai Kitei-san (鬼体). Itu adalah sebuah julukkan yang
didapatnya karena menangkap seekor goblin dengan tangan kosong dan memutar-
mutarnya."
"Nyaaw. Jangan mengungkit cerita lama. Saat ini aku hanya menguasai tekhnik
untuk membuat bocah nakal patuh."
Kitty-san di dunia nyata adalah seorang onee-style, tapi untuk tidak dinilai
berdasarkan gendernya, dia dengan sengaja menambahkan kemaskulinan pada
tubuhnya.
Umumnya itu akan menjadi sesuatu yang membuat kecewa, tapi karakter yang dia
buat terlihat menarik seperti seorang karakter cerita, jadi dia sendiri menilainya
secara positif.
"Kitty-san adalah orang yang sangat baik. Dia mengambil inisiatif mengumpulkan
informasi mengenai item dan monster, membantu yang lainnya."
"Dia adalah orang yang hebat yang menengahi partyku saat ada masalah!"
Kami menggambarkan orang seperti apa Kitty-san itu, tapi karena syok sejak
awalnya terlalu kuat, wajah Luka-chan masih kram dan kejang.
"Hari ini kalian datang untuk membeli equipment gadis ini, 'kan? Pilihlah."
"Kalau begitu, bersenang-senanglah sesuka kalian. Sudah sifat alamiah para gadis
untuk berdandan."
Seakan lelah atas kontak singkat tersebut, Luka-chan menghela nafas panjang.
"Kalau begitu, ayo mencari equipment yang akan Luka-chan sukai di belakang!"
Karena begitu syok, dia melupakan tujuan awalnya, jadi Hino-chan dan aku
memandunya ke belakang.
Di depan tempat yang kami antarkan, ada banyak armor yang berbaris. Armor
seluruh badan itu hanyalah sebagian dari equipment yang dibuat para pengrajin,
ada juga banyak equipment lelucon dan cosplay yang dibuat dengan segenap
kekuatan.
"Aku mengerti. Tapi sebelumnya, aku harus melepaskan equipment ini, 'kan."
"H-huwaa…"
Diam-diam, aku menaruh tangan di dadaku sendiri. Yup, aku masih dalam tahap
pertumbuhan, jadi masih ada harapan… mungkin. Tidak sebesar milik Sei-
oneechan, tapi aku ingin tumbuh sedikit lagi!
Hino-chan tidak terlihat mengkhawatirkan dadanya, tapi aku sedikit cemas. Tidak
mengetahui apa yang kurasakan, bersama dengan Luka-chan kami mulai
mencari equipment yang sesuai.
Dan, kami telah memilih armor-armor yang memiliki desain yang sepertinya akan
cocok untuk kami atau Luka-chan.
Aku sangat iri. Saat aku berpikir demikian, tanganku ditepiskan. Ah, aku ingin
menikmatinya sedikit lebih lama lagi.
"Kenapa kau terlihat sangat kecewa! Juga Hino-san, tolong bantu aku nantinya!"
"Tidak, aku dapat sedikit mengerti perasaan Myu-chan. Maksudku, kami seperti
ini."
Hino-chan dan aku melihat dada kami. Ada tonjolan, tapi hanya kecil.
"Dengan dada kami, equipment yang terlihat dewasa tidak cocok dengan kami,
jadi kami sangat mengidamkannya, kau tahu."
Saat kami berdua menghela nafas berat, Luka-chan sangat kebingungan. Seperti
yang kuduga, mengenakan berbagai macam hal itu menyenangkan.
Lalu, kami mencari-cari armor yang akan sesuai dengan Luka-chan, tapi——
"Kau manis, jadi kenapa tidak kau lepaskan mantel itu dan mengenakan beberapa
pakaian yang terlihat manis?"
"?‼… Mustahil."
Suara parau itu kedengarannya suara seorang gadis. Itu sangat manis jadi aku
tertarik dan mengarah ke tempatnya.
Saat aku mengintip player yang menunduk itu, aku melihatnya terbungkus mantel
yang menutupi seluruh tubuhnya. Dan, sebuah irisan diagonal di bahunya terlihat
akrab untukku.
"……?‼"
Dia sangat tersentak dan menjadi kaku, karena itu, tudung yang dia kenakan
menggelincir jatuh dan wajahnya terlihat. Itu adalah seorang gadis yang
menyembunyikan matanya di balik poni rambut ungunya. Matanya jernihnya
yang tersembunyi, memberi kesan warna lautan jernih yang indah.
Saat aku menjelaskanya, "Oh, begitukah. Dunia memang sempit, ya", Kitty-san
meletakkan tangan di pipinya dan bergumam.
"Gadis ini, dia punya kebiasaan memilih kata-katanya dengan sangat hati-hati,
jadi dia kesulitan untuk mengajak orang membentuk party."
Ayolah, perkenalkan dirimu. Punggung gadis ini didorong dan dia mengambil satu
langkah ke depan, kemudian bersemu merah karena malu, dia memperkenalkan
dirinya.
"Aku Myu!"
"Lucato."
"Wah, sepertinya kau tidak apa-apa dengan Myu-chan dan yang lainnya. Kalau
begitu, untuk latihan bersosialisasi, pergilah untuk memilih beberapa armor."
"…eh, aa."
"Myu-chan, tenanglah."
"Ahahaha, maaf."
"…tidak."
"Baiklah kalau begitu——oh ya, kalau kau tidak melepaskan mantel itu, kami
tidak akan dapat memilih."
Gaya bermain player adalah hal yang penting, tapi equipment yang pas juga
tergantung pada tipe tubuh.
Meskipun dia malu, menanggapi tatapan kami, dia menciut. Tidak dapat
menahannya lebih lama lagi, dengan tenang dia melepaskan mantelnya——
Dadanya yang semula tersembunyi oleh mantel, berukuran sama seperti Luka-
chan.
"…um, maaf."
"……?‼"
Saat aku menjulurkan tangan pada dadanya dari arah depan, Toutobi-chan secara
refleks menepis tanganku menjauh. Sekalipun aku menyatakannya keras-keras,
dia dengan sempurna merespon pada serangan kejutanku.
Aku tidak ingin kalah, jadi aku menyerang secara penuh, tapi tanganku terus-
terusan ditepis.
Saat aku melihatnya dari depan, aku dapat melihat matanya menyipit. Tidak ada
setitik pun rasa malu yang terlihat di sana. Seakan tombol bertarungnya telah
ditekan.
Sambil menilainya di dalam kepalaku, aku tidak boleh kalah, pikirku kemudian
melakukan langkah improvisasi sekaligus menambahkan gerakan pura-pura,
semakin meningkatkan intensitas seranganku.
Mungkin ini adalah efek buruk dari bermain solo, dia tidak memiliki skill PVP
apapun dan tidak butuh waktu lama aku dapat menyambarnya dari depan.
Aku menyentuhnya hanya untuk beberapa detik, tapi Luka-chan segera menarikku
mundur.
Luka-chan dan Hino-chan menjadi marah. Maaf, aku meminta maaf tapi Luka-
chan masih menatapku lekat-lekat. Maaf, aku tidak akan melakukannya lagi tanpa
izin.
"Kalau begitu, sebagai permintaan maaf, mau menyentuh dadaku? Luka-chan juga
dapat menyentuhnya."
Untuk sesaat, ekspresi Luka-chan berubah dari tertarik menjadi yang lain lagi. Di
sisi lain, Toutobi dengan lembut menyentuh dadaku sebagai pembalasan.
"Apa yang kau katakan? Tobi-chan dan aku sudah menjadi teman."
"…Tobi-chan?"
"Tobi-chan, kau manis sekali! Sebuah senyuman jelas jauh lebih cocok untukmu!"
Mungkin tidak biasa disebut manis, Tobi-chan menjadi panik. Kalau begitu, kami
perlu memilihkan equipment yang akan membuat semua orang berpikir dia itu
manis!
"Luka-chan! Hino-chan! Ayo cari armor yang cocok dengan Tobi-chan! Dan juga,
sebagai hasil dari pemilihan penampilan-dewasa Luka-chan dan Tobi-chan——"
Diwarnai merah, itu hanya menutupi bagian terpenting seorang gadis, namun
memperlihatkan yang lainnya, gaya seorang wanita pendekar-pedang.
Dan, armor yang diberikan pada Tobi-chan adalah setelah gadis kelinci hitam.
Dalam satu set tersebut ada fishnet stocking, bando telinga kelinci dan dasi kupu-
kupu, semuanya dalam model playboy.
Dalam semangat tinggi, aku mencoba untuk menambahkan jubah hitam pada
armor bikini yang kuambil itu, tapi sebuah penolakan kuat muncul dari Luka-
chan.
Tobi-chan merasa malu karena armor yang diperlihatkan padanya, tapi tatapannya
terpaku padanya.
Tetap saja, equipment ini adalah kenangan dari seseorang yang pernah
menggunakannya di sebuah game RPG naga tertentu, jadi aku juga merasa ingin
memilih salah satu untuk mengepaskannya.
"Kalau Luka-chan memakai itu, kurasa aku akan mengambil ini dan ini?"
Yang satu adalah equipment protagonis. Sebuah hiasan kepala dengan permata
biru, celana panjang ketat kuning dan gaun one-piece biru. Gaya pahlawan dengan
sebilah pedang dan perisai.
Yang lain adalah jubah dengan pola warna biru dan kuning dengan pakaian ketat
seluruh tubuh berwarna jingga dan sebuah topi dengan bordiran bentuk salib itu
adalah equipment gaya seorang pendeta.
"Ini menyenangkan!"
Tobi-chan bergegas menaruh armor gadis kelinci yang menjadi perhatiannya dan
mulai mencari armor untuk dirinya sendiri.
Saat Luka-chan marah dengan manisnya, aku sekali lagi meminta maaf, dan
sambil meminta maaf kali ini, aku mulai dengan benar mencari equipment untuk
mereka berdua.
Untuk Luka-chan, sebuah armor tipe warrior berwarna merah. Untuk Tobi-chan,
warna gelap hampir hitam akan cocok dengannya. Aku mengambil satu demi satu
armor di tanganku, tapi entah kenapa aku tidak dapat menemukan yang sesuai
dengan image mereka.
Di sisi lain, baik Luka-chan dan Tobi-chan mengambil amor di tangan mereka dan
mengangkatnya tinggi.
Armor yang Luka-chan angkat adalah salah satu pakaian assassin gaya barat. Itu
adalah equipment pas tubuh baik bagian atas maupun bawahnya dan dengan
sebuah syal berwarna merah menyala. Itu adalah pakaian tanpa lengan yang
sedikit berani terbuka.
Armor yang Tobi-chan tunjukkan, ada sebuah armor ringan berwarna merah dan
hitam. Lempeng pelindung dadanya melindungi dada dan desainnya menekankan
pada bentuk buah dada.
"Aku ingin melihat seperti apa kalian berdua dalam pakaian itu."
"Yah, aku tidak keberatan untuk mencobanya, apa akan cocok denganku?"
Mereka berdua berganti equipment dengan yang mereka pegang dan memasuki
ruang ganti.
Mungkin saat mereka memastikan penampilan di cermin ruang ganti, kami dapat
mendengar sedikit suara malu.
"Tidak menunggu!"
Meskipun Luka-chan berkata dia perlu waktu untuk mempersiapkan dirinya, dia
memiliki gaya yang bagus dan pas dengannya. Bermartabat dan mengkhawatirkan
tentang rok pendeknya saat sedang dalam posisi berdiri, dia menunjukkan dirinya
pada kami.
"Um, bagaimana?"
"Itu super cocok untukmu! Seakan, seperti kau akan berkata — "Pasukan, serang!"
— atau semacamnya!"
"Mungkin sebaiknya aku memesan armor tambahan untuk lengan dan kaki dari
pengrajin yang sama."
Aku berganti dari armor kulit yang kugunakan selama ini ke armor putih
keperakan yang dibuatkan Magi-san.
Hino-chan mengenakan sebuah jaket kulit, pelindung dada dan sebuah tiara biru.
Selain itu, dia mengenakan pelindung tangan yang ukurannya tidak sesuai untuk
tubuhnya yang kecil hanya di tangan kanannya.
"Ya Yaaa, aku akan memeriksan harganya sekarang. ——Wah, wah, berubah
menjadi party yang manis."
Aku menemukan sebuah aksesoris jepit rambut di rak terdekat dan memegangnya
di tanganku.
Sebelum dia dapat berkata apapun, aku memakaikan jepit rambut itu untuk
menahan poninya. Hanya dengan benda tersebut, kesan yang dipancarkannya pun
berubah.
"Lihat, sekarang kau terlihat manis! Seperti yang kuduga, itu lebih baik daripada
dengan poni yang menutupi."
"Yup. Tentu!"
Karena kami mendengar bahwa Tobi-chan tidak dapat memasuki party mana pun,
jadi aku tahu dia mengerahkan keberaniannya untuk meminta. Juga, tidak ada
alasan untuk menolaknya.
"Kurasa tidak ada masalah juga. Aku ingin berpetualang bersama dengan Toutobi-
san."
"Nah, karena kita sudah mendapat seorang anggota party baru, Tobi-chan,
dan equipment baru, ayo pergi berpetualang!
Yeahh, saat Hino-chan dan aku mengangkat tinggi tinju kami, Luka-chan
tersenyum simpul. Terbujuk dengan antusiasme kami, Tobi-chan dengan malu-
malu, mengangkat lemah tinjunya.
"Wah wah, karena ini bisa dikatakan perayaan, aku akan membuat hiasan rambut
Toutobi sebagai ekstra gratis."
Harga dari tiga bagian armor Luka-chan, General Rouge, adalah 180kG.
150kG totalnya.
Itu adalah sebuah quest untuk sepasang perempuan, dan saat mereka mendengar
bahwa monster yang muncul adalah kelabang, mereka berdua menggelengkan
kepada dengan kekuatan penuh.
"Hadiah quest dan EXP-nya tidak begitu bagus, dan aku tidak ingin melihat
serangga apapun."
Saat Hino-chan memeluk tubuhnya kecilnya sendiri, tidak akan berhasil, pikirku
dan menyerah.
"Kalau begitu, ayo kalahkan musuh terdekat dan meningkatkan kerjasama party,
kemudian perlahan-lahan meningkatkan tingkat kesulitan lawannya. Bagaimana
dengan itu?"
Bersama dengan Tobi-chan yang menjawab dengan senyum riang, kami bergerak
ke jalan yang penuh dengan pejalan kaki. Sambil bercakap-cakap dengan riang,
kami pergi menuju ke sebuah petualangan.
"TERIMA INIIIIII!"
Saat aku melompat untuk menebasnya pertama kali, si kadal raksasa itu—si Blade
Lizard, dia mengelak dengan berguling di tanah dan memulai serangan
balasannya pada anggota party kami.
"Myu-chan! Aku tahu kau tidak mendapat bagian di barisan depan akhir-akhir ini,
tapi kau terlalu berlebihan melakukannya‼"
Sekalipun dia berbicara dengan nada khawatir, Hino-chan memegang palu besar
di tangannya dan tanpa menurunkan pertahanannya, mengayunkannya dengan
sekuat tenaga, mengincar bagian kepala Blade Lizard.
"Gughgyah——?!"
Si Blade Lizard yang cukup kuat untuk bertahan serangan hebat seperti itu, cocok
menjadi seekor bos monster.
"…mengerti."
"——‼ Ngrrh‼"
Saat seluruh tubuhnya terdorong ke tanah oleh gasakkan Blade Lizard, dia
sesudah itu menangkis ayunan ekornya dengan perisai.
Menghadapi Blade Lizard yang merupakan seekor monster yang sulit untuk
dihadapi pemula, Luka-chan menebasnya dengan seluruh semangat tempur yang
dia miliki, Tobi-chan mendekat pada saat itu dan menghujamkan belatinya
mengincar celah di antara sisik-sisiknya.
Untuk dapat mencegah kami mengejarnya, Blade Lizard itu menegakkan sisiknya
dan berguling di tanah ke samping, bergerak menjauhi kami.
"Hmm, ini sedikit berbeda dari apa yang kubayangkan. Tapi, ini bekerja baik
menyeimbangkan dengan senjata yang kugunakan sekarang, jadi aku ingin
mencobanya sedikit lagi."
"…khawatir."
Sampai kemarin, kami telah melatih kerja sama dalam party beranggotakan empat
orang. Setelah mengalahkan monster-monster lemah dan Big Boar yang sesuai
dengan level, kami menjadwalkan diri untuk mengalahkan bos monster, Blade
Lizard hari ini.
Sementara itu, Blade Lizard yang bergulingan di sekitar dengan waspada telah
kembali dan meregangkan kaki-kakinya, dia mengambil posisi untuk menyerang.
"Baik! Ayo lakukan yang terbaik untuk menumbangkan sisa HP-nya kalau
begitu!"
Dikatakan begitu oleh Luka-chan, aku sekali lagi mengangkat one-handed sword-
ku dan memutari Blade Lizard dari sebelah kanan.
Luka-chan berdiri di depan Blade Lizard, Hino di sebelah kiri, Tobi-chan berada
dalam posisi di mana dia dapat membantu kami dari mana saja.
Penaklukan bos monster kali ini, Blade Lizard, ada sebuah ujian untuk posisi
peran dalam party yang kami pikirkan.
waktu yang tepat untuk menangkis dengan sebilah pedang dan menghindari
serangan. Perisai dan pedang yang dia gunakan sekarang adalah sisa dari drop
item Living Armor. Kalau tidak cukup, kami selalu dapat pergi dan
mendapatkannya lebih banyak lagi.
Dengan begitu, kami telah menjadi sebuah party dengan tiga anggota penyerang
depan ultra-fisik dan satu tipe assassin.
"Sekarang kita semua adalah penyerang garis depan. Ayo kita hancurkan dia!"
"Kalau begitu, aku akan menyerang dengan benar sehingga Myu-chan dapat
bertarung!"
Menyamai langkahku saat aku berlari ke arah Blade Lizard, Hino-chan juga lari
sambil membawa palu di bahunya.
Meskipun aku merasakan tekanan angin dari kibasan ekor Blade Lizard yang
lewat di depanku, aku berhasil untuk menghindarinya.
Itu adalah sebuah pola serangan yang telah banyak kualami pada saat versi β dan
belum lama ini aku menghadapinya berkali-kali sebelum pergi tidur. Aku
menghindar dengan nyaris kena dan bergerak selangkah.
Hino-chan melancarkan sebuah serangan hebat pada sisi kiri dan menghentikan
gerakannya untuk sesaat.
"Haa——《Fifth Breaker》!"
Dengan bekerja sama, kami dapat melakukan hal-hal yang tidak dapat kami
lakukan sendiri. Sebuah serangan kombinasi yang dimulai dengan serangan satu
orang, kemudian menghentikan gerakan musuh untuk membuat kesempatan
menggunakan Art.
Aku dapat memberikan sejumlah besar serangan dengan lima tebasan berturut-
turut menggunakan sebuah Art, pertahananku terbuka untuk menerima serangan.
Akan tetapi, serangan kuat dari Luka-chan yang ditambahkan setelah itu telah
mencegah musuh untuk melakukan serangan balasan. Kemudian, Tobi-chan
menghunuskan belatinya terus-menerus pada Blade Lizard yang gerakkannya
terhenti, memperlambat pemulihannya.
Dan, bersama dengan Luka-chan, tepat setelah kami lepas dari gerakan tetap
Art——
"——Menghindar!"
Dengan komandan yang sama, Luka-chan berkata pada semua orang untuk fokus
menghindari kebasan ekor besar dari serangan balik Blade Lizard.
"Ahaa, aku!"
Untuk menarik perhatian Blade Lizard supaya dia menyerangku, aku tidak
bergerak terlalu dekat ataupun terlalu jauh. Aku menghindari serangan cakar dan
ekornya juga taring-taring tajamnya saat aku mendekati lokasi yang kuincar,
kemudian mulai berlari dengan kecepatan tinggi ke belakang Blade Lizard.
『"HIYAAAAAAA——"』
Blade Lizard menaruh kaki depannya pada pohon mencoba untuk menangkapku
saat aku memanjatinya. Menggunakan kaki dan ekor dengan gesit, dia bersandar
pada pohon dengan tubuh besarnya dan mencapai tempatku berada.
Aku menendang dahan pohon dan melompat ke udara. Melakukan backflip (salto
ke belakang), aku lewat tepat di sebelah cakar Blade Lizard.
"Gerakan apa barusan?! Aku penasaran, tapi saat ini ayo kalahkan dia! —— 《Fift
Breaker》!"
"—— 《Backstab》!"
Dengan begitu, si bos kehilangan penyangganya dan terpisah dari batang pohon,
condong ke belakang dan terjatuh pada punggungnya.
Pada tahap ini, Blade Lizard hanya memiliki 30% HP yang tersisa dan terpaku.
Terbaring di tanah, dia memperlihat bagian abdomennya—satu-satunya tempat
yang tidak ditutupi sisik tajam. Hanya ada waktu beberapa detik tersisa sebelum
dia pulih, tapi aku tidak melewatkan kesempatan ini.
"Terima ini!"
Untuk mencegah bos melambaikan kakinya dan berdiri, Luka-chan dan yang
lainnya melancarkan serangan ke kepala, kaki dan ekornya.
『"GRAAAAAAAA——"』
Kalau Yun-oniichan melihat pertarungan satu sisi ini—— dia akan mengatakan
sesuatu seperti "Hentikan! Kasihan sekali dia!" Berpikir begitu, aku terkekeh.
Tentunya, begitu aku berdiri setelah mengalahkan bos, aku melihat rekan-rekanku
melihat ke arahku terlihat terbiasa dengan hal tersebut. Mereka mungkin merasa
sedikit bersalah dalam pertarungan kali ini, tapi kami sudah terbiasa.
Aku menoleh pada yang lainnya dengan riang, tapi mereka melihatku dengan
tatapan aneh di wajah mereka.
"Ada beberapa hal yang ingin kutanyakan. Kali ini, kenapa kau melewatkan
serangan pertama, tentang bagaimana kau mengalahkan bos itu sendirian, dan
gerakan tidak masuk akal apa itu?"
Aku ingin protes, tapi saat semua orang memelototiku, aku hanya dapat
mengatakan alasan untuk itu.
"Um, kau tahu. Pertama, alasan aku melewatkan serangan pertama adalah karena
aku mendapat Sense baru saat menaikkan level dan aku sedang memasangnya…"
Stats player berubah tergantung pada level Sense yang digunakan. Bahkan
sekalipun Sense tertinggi digunakan, kalau mereka level 1, akan ada kelemahan
sesaat.
Dan juga, saat aku menggunakan Sense baru sebelum pertempuran dengan bos,
serangan pertamaku tidak mengenai sasaran karena stats-ku masih terlalu rendah.
Tetap saja, satu-satunya yang menurun adalah kecepatanku dan Sense yang lain
tidak berubah banyak…mungkin.
Aku menantang si bos setiap malam sebelum pergi tidur, bersiap untuk penalti
kematian. Menggunakan stats dan skill-ku, aku menghadapi dia sendirian.
Umumnya, seseorang akan mengalahkan bos dalam cara kerja sama yang stabil
Ngomong-ngomong, saat itulah aku naik level dan mendapatkan Sense baru yang
kubicarakan barusan.
】."
"Dan seperti yang kau lihat! Sekalipun aku menggunakan pedang dan armor, aku
bisa melakukan hal ini!"
Saat aku melanjutkan penjelasanku tentang Sense tersebut pada Luka-chan dan
yang lainnya, aku menjadi semakin bersemangat, dan mulai berbicara dengan
antusias. Pada akhirnya, aku mulai memamerkan backflip dan gerakan berputar di
udara, yang membuat Luka-chan dan Hino-chan semakin berekspresi sangat
terkejut.
Aku adalah seorang pendekar pedang dan aku menggunakan light magic. Sebuah
sihir umum pendekar pedang yang juga dapat menggunakan sihir penyembuhan.
"Tentu saja, seorang paladin! Seorang kesatria suci, kau tahu, holy knight!"
Saat aku menjawabnya dengan percaya diri, Hino-chan yang terdiam dari tadi,
mulai tertawa, bahunya berguncang hebat.
Saat Hino-chan memegang perutnya dan mulai tertawa, Luka-chan dan Tobi-chan
memiringkan kepala dengan tampang bingung dan tercengang.
Hino-chan dan aku saling mengenal satu sama lain sejak versi β. Aku teringat
keterkejutannya saat itu ketika aku mengambil Sense yang sama.
"Tapi, aku masih jauh dari itu. Aku harus bergerak seringan bulu."
"Kau benar. Kita telah mengalahkan bos monster, Blade Lizard. Ayo jalan."
Luka-chan setuju dengannya dan kami memutuskan untuk bergerak maju setelah
mengalahkan Blade Lizard.
Sementara Kota Pertama terlihat seperti kota Eropa abad pertengahan yang
dikelilingi dinding, Kota Kedua adalah sebuah kota kecil dengan suasana
keindahan alam yang dikelilingi pagar kayu.
Suara dari gandum yang ditumbuk terdengar dari gubuk terdekat terus-menerus
dan percikan air dari kincir terlihat sangat menyegarkan.
"Hmm, seperti yang kau lihat. Kurasa kau dapat menyebutnya sebagai sebuah kota
yang pada dasarnya menangani item makanan, kayu dan untuk menjahit?"
Di dalam kota, ada beberapa NPC di ladang kecil yang membawa ransel ke tempat
mereka memanen sayur-sayuran.
Aku lebih suka suasana ramai di Kota Pertama, tapi ada orang-orang di versi β
yang menghanyutkan diri mereka dalam suasana di sini dan sekitarnya.
"Apa yang akan kita lakukan? Melakukan leveling pada musuh-musuh terdekat?
Atau melakukan quest?"
Luka-chan dengan gugup mengusulkan dan anggota yang masih baru, Tobi-chan,
menanggapi dengan tingkah yang kaku. Ini adalah kedatangan pertama kalinya di
kota ini untuk mereka berdua.
"Tentu! Baiklah kalau begitu, kami berdua yang telah mempelajari segala hal di
sini di kota ini akan memandu kalian! Tempat seperti apa yang ingin kalian lihat?"
Di sekitar Kota Kedua, terdapat hutan yang membentang sepanjang jalan. Begitu
seseorang memasuki area hutan, monster musuh segera muncul.
Tapi tempat yang kami cari saat ini, ada perbatasan dengan area tersebut.
"Benar, 'kan?! Setelah berburu di hutan, semua orang datang kemari untuk
beristirahat!"
Aku menyombongkan hal itu saat kami berdiri di dekat sungai kecil yang mengalir
dari hutan ke kota.
Banyak sungai-sungai besar dan kecil melewati Kota Kedua. Karena terdapat
sangat sedikit bangunan di dalamnya, sehingga mungkin untuk memandanginya
saat itu juga.
Menyaksikan pekerjaan rutin para NPC dan player yang begitu jarang melintas,
aku menggoyang-goyangkan kakiku di dalam air.
Tobi-chan, Luka-chan, dan Hino-chan, pada saat ini semua orang telah dirasuki
oleh pesona tempat ini.
"Karena kita telah memilih tempat ini, bagaimana kalau kita masuk ke dalam
hutan begitu selesai berjalan-jalan?"
Monster-monster yang muncul di dalam hutan ini adalah Bull Beetle yang kuat
secara fisik serta cepat, dan banyak Bullet Crost. Tentu saja, ini akan sulit tanpa
seorang mage.
"Grr, aku mengerti. Kalau begitu aku juga akan beristirahat hari ini."
"Kamu ini! Kenapa kamu malah melakukan itu di saat seperti itu, sih!"
"Gara-gara kamu melakukan 'itu' sama dia, kita jadi ditendang keluar dari party!"
Salah satu dari mereka sepertinya marah dan yang lain mengabaikannya dengan
ringan, tidak mempedulikannya.
"Fufufu, kita hanya perlu menemukan party baru. Kali berikutnya aku hanya akan
memperhatikan mereka supaya tidak ditendang keluar."
"Ya, ya, lakukan itu, bener-bener, deh… Hei, Rirei, kamu mau ke mana?"
Saat aku membuka mata dan mengangkat tubuh bagian atasku, aku melihat dua
orang gadis yang menjadi asal dari suara-suara tersebut.
"Tidak, aku hanya penasaran apakah aku dapat menanyakan sesuatu padamu. Tapi
sebelumnya, perkenalan diri. Aku Rirei."
Luka-chan dengan ramah menanggapi pertanyaan gadis bertopi ujung dua itu. Di
sisi lain, Rirei berbicara dengan seulas senyuman.
"Hei, Rirei! Jangan nggak sopan, tiba-tiba nanya begitu! Maaf! Aku akan segera
bawa dia pergi!"
"Tunggu sebentar! Itu sama sekali tidak lancang! Katakan pada kami kenapa kau
berpikir kami perlu mage!"
Saat aku dengan keras berkata begitu, gadis dengan alis dipangkas melepaskan
pakaian Rirei dan menghentikan kakinya.
Ahh, mereka jadi tertarik, gumamnya sambil melihat ke langit. Apakah ada
sesuatu yang terjadi?
"Dan, karena kebanyakan player dengan level yang cukup tinggi dapat mencapai
kota ini adalah petarung fisik. Dengan demikian, kau tidak punya mage. Mungkin
begitu atau kau memiliki seseorang yang menjadi seorang petarung fisik
dan mage."
"Itu tepat. Tapi, kami mungkin sedang menunggu seseorang untuk bergabung, kau
tahu?"
"Kalau memang begitu, kau tidak akan memilih tempat pertemuan di tempat
seperti ini, jauh dari portal Kota Kedua. Ini juga, alasan yang mudah."
"Oh, aku belum memperkenalkan diri, ya. Aku Kohaku. Senang bertemu kalian."
Aku mengingat percakapan antara Rirei dan Kohaku barusan, sepertinya mereka
ditendang keluar dari party. Juga, memikirkan equipment mereka yang tidak
terlihat seperti tipe-petarung——
Jadi begitu, pikirku. Aku menganggap ini sebagai sebuah kesempatan yang bagus.
"Rirei, mana ada orang yang mau ngajak kita ke party mereka dengan cara
'memasarkan' begitu —— "Oke, tidak apa-apa." ——Heh, nggak apa-apa?!"
"Kamu serius? Bener-bener serius, nih? Maksudku, aku dengan senang hati
bergabung dengan party, tapi…"
"Seperti yang Luka-chan katakan! Kami perlu mage, kalian perlu penyerang garis
depan untuk melindungi kalian. Bukankah tidak apa-apa membentuk
sebuah party yang didasarkan pada keuntungan masing-masing?"
Saat Luka-chan dan aku menanggapi begitu, Kohaku membelalakkan mata lebar-
lebar dan berkedip beberapa kali.
"Aa-aaah, sekali lagi Rirei akan membenamkan taring beracunnya pada gadis-
gadis…"
Sementara kami berjabat tangan dengan Rirei yang mengulurkan tangan kanannya
pada kami, Kohaku bergumam memegangi kepalanya.
"Kami harus memperkenalkan diri kami juga, 'kan! Aku Myu. Aku menggunakan
pedang dan light magic. Selain itu, aku menggunakan sihir penyembuhan dalam
pertempuran."
"Aku Hino. Aku menggunakan palu dan tombak, penyerang garis depan dengan
banyak senjata."
"…Toutobi. Pengintai."
Begitu kami secara sederhana menggambarkan gaya bertempur kami, kali ini
Rirei dan Kohaku berbicara.
"Fufufu, sopannya. Sekali lagi, aku Rirei. Untuk sihir, aku hanya menggunakan
elemen api, tapi susunan Sense-ku menekankan pada kekuatan serangan."
"Kohaku di sini. Aku menggunakan wind dan water magic. Tapi, untuk
menyeimbangkan dengan kekuatan serangan Rirei yang konyol, aku berfokus
pada banyaknya serangan dan menahan musuh."
Tidak seperti ini. Tidak seperti itu. Saat kami perlahan-lahan merundingkan
gerakan satu sama lain secara detail. Kami perlahan-lahan membentuk gerakan
dasar. Sementara itu, aku merasa bahwa jarak antara Rirei dan kami benar-benar
kecil, tapi memikirkan rasa jarak antara aku dan Sei-oneechan, ini bukannya di
luar kebiasaan.
"Dengan kekuatan serangan kami, Golem itu akan mudah dihadapi. Jangan-
jangan kalian mengalahkannya tanpa mage juga?"
"Ahahaha… itu akan makan waktu dan kami akan sangat bosan."
Tapi, karena ada sangat sedikit player yang bermain di malam hari, aku dapat
menikmati waktuku menghadapi dan mengalahkan Blade Lizard seorang diri
tanpa menyusahkan siapa pun.
Saat itulah aku teringat sesuatu yang pernah dikatakan Taku-san padaku.
Meskipun aku makan malam bersama Yun-oniichan setiap malam, aku tidak
menanyakan detailnya, tapi Taku-san memang memberitahuku tentang
aktivitasnya dan gaya bermainnya di dalam party.
Dari apa yang Taku-san katakan, dia hanya mengumpulkan Sense sampah dan
bermain dengan caranya sendiri, tapi kemampuan bermainnya tidak terlalu buruk.
Pada dasarnya, kemampuannya untuk bekerja sama dengan anggota party yang
baru dia temui pertama kali ternyata luar biasa tinggi. Tanpa melakukan praktek
apapun, gerak-geriknya dalam party itu sempurna.
Yup, aku menyetujuinya sendiri dalam hati dan memutuskan untuk melatih kerja
sama dalam party beranggotakan enam orang ini secepat mungkin.
"Aku tidak apa-apa! Bukan apa-apa, kok! Juga, Hino-chan, Tobi-chan, jangan
tinggalkan aku!"
Aku bergegas mengejar Hino-chan dan Tobi-chan yang bergerak dengan cepat
dan merangkul mereka saat sampai.
Sepertinya Tobi-chan merasa malu saat aku menggelantung padanya dan mencoba
menjauh dariku. Saat aku melihatnya, aku menautkan diri lebih dekat,
pandangannya berkeliling, kebingungan.
Di sisi lain, kami tidak menyadari percakapan diam-diam antara Rirei dan
Kohaku.
Semuanya berpindah tempat dari Kota Kedua ke portal Kota Pertama, kemudian
kami menuju ke hutan di sebelah barat.
"HAAaaa!"
Tobi-chan dan aku terus menyerang sisi samping dan punggungnya Forest
Bear bergantian. Dari waktu ke waktu kami mengambil alih kebencian dari Luka-
chan dan memanfaatkan saat Forest Bear mengganti targetnya, kami
menyerangnya secara beruntun.
"…Semuanya, menghindar!"
Saat Luka-chan memberi perintah, semua orang menjauh dari Forest Bear dan
segera sesudah itu, Rirei menembakkan sihir elemental api《Flame Burn》, sebuah
Saat sihir kekuatan tinggi Rirei meledak, Kohaku yakin bahwa Forest Bear telah
dikalahkan dan tersenyum lebar. Tertarik dengan hal itu, Luka-chan, Tobi-chan,
dan Rirei menurunkan senjata mereka.
Aku menendang pohon di hutan dan berlari ke atas di depan Forest Bear. Cakar
yang terayun ke arahku, direspon dengan tangkisan tombak Hino dan Forest
Bear berakhir dalam postur tubuh dengan kepala besar yang teralih.
"Hiyaaaaahhhhh‼"
Aku menebaskan pedangku secara lurus vertikal ke otak si beruang itu, kemudian
berputar melewati momentum tersebut, aku mendarat di belakangnya.
"Ya ampun, meskipun sihirnya sangat kuat, kalian tidak boleh lengah saat musuh
menghilang dari pandangan kalian!"
Saat aku berbalik dan memperingatkan mereka, tubuh besar Forest Bear jatuh ke
depan ke permukaan tanah, menyebabkan sebuah guncangan hebat. Setelah itu dia
berubah menjadi partikel-partikel cahaya dan menghilang, dan di baliknya, aku
melihat empat orang menatapku terbengong-bengong.
"…ka-kamu benar. Aku akan hati-hati mulai sekarang. Eh, tidak, tunggu! Bukan
gitu! Apa-apaan itu! Yang barusan tadi!"
Cara Kohaku yang semula meresponnya dengan cara yang normal hanya untuk
berubah menjadi sebuah tanggapan kritis itu sangat menarik.
"Bisa melakukan gerakan mustahil begitu, itu sih benar-benar curang namanya.
Memangnya kamu ini dapat pelatihan jadi astronot atau semacamnya gitu?"
"Kau benar. Kelihatannya bagus untuk sebuah party yang dibuat dengan terburu-
buru."
Aku setuju dengan penilaian Hino-chan dan merasa bersyukur karena Kohaku dan
Rirei memasuki party.
"Fufufu, terima kasih banyak telah menerima kami ke dalam party-mu dalam
waktu sesingkat ini."
Luka-chan tersenyum dan dengan sopan berterima kasih pada Rirei. Di sisi lain,
Rirei menyipitkan sebelah matanya dan mulai berayun maju mundur dengan
mencurigakan.
"Fufufu, kalau begitu, bisakah aku mendapatkan sesuatu sebagai tanda terima
kasih?"
Rirei yang bergerak menjauh dari Luka-chan saat mendengar pekikan imutnya,
menjilat bibirnya dengan cara yang mempesona dan kemudian berlari ke targetnya
yang berikutnya. Semuanya membeku karena perubahan yang mendadak ini,
sementara Rirei mengelilingi targetnya dan——
Dia berbisik di telinga Tobi-chan dan dengan lembut mengelus bokongnya jadi
dapat benar-benar terasa bahkan menembus armornya. Tobi-chan bereaksi
terhadap hal itu dalam cara yang terlampau sensitif dan berguling ke depan.
"Rirei! Hentikan!"
fisikku yang telah ditingkatkan oleh 【Action Restriction Release】 dan menahan
"Tidak, kurasa tidak ada orang awam manapun yang bergerak seperti itu karena
refleks."
Meskipun aku menahan Rirei dengan gerakan akrobatik, dia kelihatan baik-baik
saja, pikirku saat melihat wajahnya.
"Fufufu, sensasi ini, paha seorang gadis cantik di lenganku. Aku rasanya belum
puas. Ah, oww, owww…"
Karena dia tidak terlihat menyesal sama sekali, aku sedikit menambahkan tenaga
pada kuncian lengan, membuatnya mulai protes. Gerakan beladiri tidak akan
memberikan cedera kecuali kau memiliki Sense tipe【Throw】 atau 【First】, tapi
"Aku benar-benar minta maaf, aku tidak menjaga kekang si bodoh ini cukup ketat
dan menyebabkan kalian menderita sesuatu yang tidak menyenangkan seperti
itu!"
Sudah jelas, meskipun itu semua terjadi begitu tiba-tiba dan aku benar-benar
kebingungan, aku memang penasaran dengan alasannya menyerang Luka-chan
dan Tobi-chan.
"Benar sekali. Dia sebenarnya merasa puas dengan melihat para gadis yang akrab
satu sama lain, tapi nantinya dia tidak bisa menahannya lagi dan akhirnya
melakukan pelecehan seksual pada yang lain, seperti tadi."
"Alasan kenapa kami mendekati kalian juga, itu karena dia melecehkan seorang
gadis dengan cara yang sama di depan party kami yang sebelumnya. Asal kalian
tau, si pemimpin party adalah cowok yang naksir banget sama gadis itu. Dia
menendang kami keluar dari party karena jadi mengganggunya."
"Itu benar. Bahkan aku punya hak untuk memilih gadis yang kuajak kencan."
"Entah kenapa ditolak begitu dengan wajah datar seperti itu benar-benar bikin aku
kesal."
Mendengar Rirei yang dibelit dengan tambang menolaknya kuat-kuat sebuah urat
syaraf biru muncul di pelipis Kohaku dan dia mulai menyodok Rirei. Sementara
Rirei tidak dapat membalas balik, entah kenapa sepertinya dia tersenyum santai.
"Kalau begitu kenapa kalian berdua bersama? Bukankah Kohaku dapat tetap
berada di party sebelumnya?"
"Ahh, hmm."
Saat aku bertanya demikian, Kohaku berhenti menyodok Rirei dan mulai berpikir,
kebingungan.
Kohaku tersenyum dengan rendah hati. Melihat ekspresinya, aku bisa tahu bahwa
Rirei bukanlah gadis yang jahat.
Kami mungkin akan ditendang keluar ya, kata Kohaku dengan sedih, kontras
dengan Rirei yang bertingkah riang. Mendengar percakapan mereka berdua, Hino-
chan meledak tertawa diam-diam.
"Mereka lumayan menarik, mereka berdua. Aku suka hal semacam itu."
Melihat Kohaku dan Rirei duduk bersimpuh, Hino-chan bersikap sangat positif.
Di sisi lain, Luka-chan dan Tobi-chan berekspresi getir.
"…aku juga, um, bokongku di…sentuh oleh orang lain adalah pertama kalinya
untukku jadi aku sangat terkejut.”
Tentu saja, itu tiba-tiba dan mengejutkan. Aku juga, hampir saja dada kecilku
disentuh. Itu benar, dadaku-yang-masih-berkembang!
"Hmm. Seperti yang kau katakan Luka-chan, tapi itu tidak begitu berbeda dengan
kontak fisikku dengan saudari-saudariku…"
"Myu-chan…"
Saat aku dipelototi lekat-lekat oleh Hino-chan, aku tertawa kering untuk
menutupinya. Tobi-chan mengangkat suara dengan panik.
"…u-um, bukan begitu. Sekarang aku berteman dengan Myu dan yang lainnya,
aku akan terkejut dengan kontak fisik seperti itu dengan kalian, tapi aku
mengagumi hal semacam itu."
"Kali ini Rirei gagal untuk memperkirakan jarak antara kita, tapi kalau kita dapat
mengakrabkan diri, kurasa kita akan dapat berparty bersama."
Luka-chan dan Tobi-chan yang menderita kali ini mau membiarkan masalah
barusan, tapi saat itulah Hino-chan menyela.
"Membiarkan masalah ini berlalu begitu saja untuk kali ini akan berlebihan,
setidaknya untukku."
Kita mungkin saja memberikan semacam persyaratan, tapi aku tidak dapat
memikirkannya. Meskipun begitu, sepertinya Hino-chan sudah memikirkannya
baik-baik.
"Kami siap untuk diusir keluar dari party! Tapi tetap saja, meninggalkan
sebuah party itu sedikit menyakitkan."
Kami berdiri di depan mereka berdua yang seperti biasa terlibat dalam
pertunjukkan sebagai boke dan tsukkomi. Melihat perundingan kami berakhir dan
kemudian kembali, Kohaku dan Rireri menegang dan menunggu kami bicara.
"Itu artinya…"
Pada saat bersamaan dia berbicara pada Rirei, Kohaku memotong tali tambang
dan melepaskannya.
"Let's Go!"
Saat aku mengangkat tinjuku dan berseru, hanya Hino-chan yang ikut dan
menyamai tindakanku.
Setelah bergerak selama beberapa saat, kami tiba di lokasi bos sebelah
barat, Golem.
Kumpulan tiga tembakan dari angin yang tak nampak melesat maju dan mengenai
bagian atas tubuh Golem. Tubuh besar yang sulit untuk digoyahkan dengan
serangan fisik itu berdiri tegap, mengatur ulang posturnya.
"Ayo! HAa!"
"…aku masuk!"
Saat kami mendapatkan kebencian dan targetnya berubah dari belakang ke kami,
Luka-chan bergerak ke depan Golem dan menangkis serangannya, kemudian
menyerang membalasnya. Juga, titik yang terbuka, diisi oleh kami yang terdekat
untuk melindungi penyerang jarak jauh.
"Semuanya, menyebar!"
Penyerang garis depan yang menyenrang Golem dari jarak yang dekat, semuanya
melompat menjauh, membuat jarak.
"——《Flame Burn》!"
Sebuah pilar api besar menyembur dari bawah si Golem, tapi dia melambai-
lambaikan tangannya mencoba untuk memadamkan api.
"—— 《Impact》!"
"——《Shock Impact》!"
"——《Backstab》!"
Setiap dari kami menggunakan Art yang efektif untuk melakukan serangan. Pada
titik ini Golem tersisa 70%. Efisiensinya jauh lebih besar daripada saat kami
"——Menyebar!"
Mendengar gumaman Kohaku, kupikir kalau kita tidak melihat HP si bos, itu akan
terlihat seakan serangan kami tidak berhasil. Aku setuju dengannya dalam hal ini.
Golem itu mengayunkan lengan-lengannya saat melewati pilar api dan mengambil
satu langkah ke Kohaku dan Rireri di barisan belakang.
Aku mulai berlari dalam kecepatan penuh dan mengayunkan one-handed swordku
ke bagian belakang lutut si Golem. Menyamai langkahku, Hino-chan
mengayunkan sledgehammer-nya ke bagian bahu untuk mencoba
menumbangkannya, tapi si Golem bertahan.
"——《Quick Blast》!"
"Semuanya, menghindar!"
"Ya‼"
"《Impac—nyahh!""
saat itu juga aku memanfaatkan sepenuhnya 【Action Restriction Release】 untuk
Dia menangkis tinju kanan si Golem dengan sebelah pedangnya, kemudian dia
menghindari serangan berikutnya dengan menyingkir setengah langkah. Dengan
menangkis dan menghindar, dia meninggalkan si Golem.
Saat mereka berdua memberi laporan, kami menunggu tanda dari Luka-chan.
"——Sekarang!"
Pada saat itu juga semua orang menyingkir dari si Golem. Kali ini sihir
menyebabkan nyala api yang jauh lebih besar muncul.
Sihir api dan angin membungkus si Golem, saling meningkatkan kekuatan satu
sama lain dengan efek sinergis.
Aku bergumam diam-diam, berharap banyak pada skill mereka berdua. Sementara
itu aliran deras api melingkupi si Golem, kemudian tidak lama kemudian
bayangan hitam yang berdiri di dalam api tersebut rubuh dan menghilang.
Setelah sihirnya dilepaskan, kali ini semua orang tetap waspada, begitu apinya
menghilang dan kami memastikan Golemnya lenyap, semua orang mengendurkan
kaki tangan mereka.
"…sudah selesai?"
Sepertinya Luka-chan sangatlah tegang karena kali terakhir dia datang kemarin
untuk leveling, dia menekankan pada menghindar, dan kali ini dia harus
menangkis serangan musuh untuk melindungi garis belakang, tapi sekarang dia
tersenyum sedikit kelelahan.
Mereka merasa bahwa keputusan kami lebih penting daripada kenyataan bahwa
kami telah mengalahkan Golem.
"Kau lupa?!"
"Aku bukan kuda!" Kohaku berteriak pada Rirei. Melihatnya gusar begitu, aku
meminta maaf dengan ringan.
"Aw, maaf soal itu. Kalian terlalu serius, jadi aku ingin membuatnya santai dulu."
"Jadi, hasilnya?"
Karena Kohaku menjadi lemas, Rirei menanyakan untuknya. Aku berkata kalau
mereka lolos.
"Secara pribadi, bagaimana pun caranya aku ingin kalian bergabung. Tak
disangka kami menemukan permata tersembunyi seperti ini."
Luka-chan dan yang lain kelihatannya tidak ada masalah dengan hal itu setelah
melihat mereka dalam pertempuran.
"Tapi, tiba-tiba menyentuh orang itu terlalu mengagetkan, kontak fisik berlebihan
seperti itu dilarang."
Sementara Kohaku terlihat sangat senang bahwa mereka lolos, diikuti perkataan
berikutnya Rirei pun merosot berat menjadi sesosok bayangan.
"Sayang banget ya, Rirei. Tapi melakukan yang seperti itu buruk. Berikutnya kita
bisa diusir keluar."
*slurp*, Rirei menyeka liurnya yang menetes dari mulut, membuat Kohaku
memelototinya.
"Ayo kembali fokus dan pergi ke Kota Ketiga! Juga, kita harus merayakan
lengkapnya party beranggotakan enam orang ini!"
"Kau benar. Awalnya hanya aku dan Myu-chan, senang rasanya semua orang
berkumpul."
Tobi-chan berpikir tadinya kami bertiga bersama sejak awal dan merasa terkejut.
Kohaku dan Rirei juga, berpikir kami semua berempat bersama sejak semula.
"Sekarang setelah kita membentuk sebuah party yang lengkap, kita harus
bergegas dan menaklukan area dan monster yang belum kita hadapi! Kita tidak
bisa membiarkan diri kita tertinggal dari saudari-saudariku!"
Kemudian, kami tiba di Kota Ketiga yang sekelilingnya adalah besi dan tanah
tambang dan segera melengkapi registrasi.
Seorang penyerang bertubuh mungil pengguna tombak panjang dan palu besar,
Hino.
Gesit dan dengan jurus yang banyak, Toutobi yang memiliki variasi skill yang
dibutuhkan dalam dungeon dan petualangan.
Seorang mage dengan kekuatan tinggi yang mematikan dan efek mantera area
yang luas, Rirei.
Di tengah-tengah hutan pada malam hari, aku menaikkan sebuah bola cahaya di
atasku dan mengayunkan pedangku dengan keadaan sekeliling yang terang seakan
sedang siang hari.
Satu demi satu aku melanjutkan mencari lokasi monster musuh dan menghadapi
mereka sendirian.
Dan, untuk beberapa lama aku mengulang pertempuran 'cari & hancurkan',
menyapu semua monster lawan sampai akhirnya berhenti di perbatasan area.
Begitu aku berteriak dengan suara nyaring, suara tersebut menggema ke sekitar.
Aku menghela nafas panjang dan berbalik, terdapat beberapa bola sihir 《Light
》 yang mengapung dan dalam jangkauan efek mereka, aku dapat melihat hasil
dari pertempuran.
Beberapa Big Boar dan seekor bos monster – Blade Lizard, berubah menjadi
partikel-partikel cahaya dan menghilang.
Kalau Yun-oniichan mendengarnya, dia akan berkata "kau pasti bercanda" atau
"kau sudah sangat kuat", tapi menurut kriteriaku sendiri, aku sangatlah lemah.
Susunan Sense Onii-chan adalah kasus menyedihkan sejak awal, tapi susunan
Senseku yang mengguanakan pedang dan sihir memerlukan keterampilan ahli.
Aku harus memikirkan kombinasi Sense dan penempatannya. Sense Fisik sebagai
dasar dan sihir sebagai tingkat kedua, tapi kebalikkannya juga biasa. Apa yang
kuincar adalah keseimbangan sempurna antara keduanya.
"Ternyata aku mendapat luka dari bos level rendah, aku masih lemah."
Aku bergumam begitu dan memutuskan untuk melakukan yang terbaik, tidak
kalah dengan player yang mengkhususkan dirinya pada satu arah.
"Karena itulah aku dipanggil 【Silver Paladin】. Aku harus mengusahakan yang
Aku ingin mendapatkan kekuatan untuk memunculkan nama tersebut sekali lagi.
Kali ini aku ingin mendapatkannya bukan dengan Sei-oneechan dan Taku-san,
tapi dengan party kami.
"Sei-oneechan, lama tak bertemu! Aku baik-baik saja! Meskipun begitu, kita
melakukan kontak di dunia nyata jadi kurasa kau tahu."
Di dunia nyata, Sei-oneechan tinggal di sebuah asrama yang jauh untuk kuliah.
Kami tetap melakukan kontak lewat telepon atau surat, jadi kami tahu bahwa kami
sama-sama sehat, tapi rasanya sudah lama kami tidak berbicara di dalam game.
『"Yup. Kudengar dari Yun-chan tentang kehidupanmu selama libur musim panas,
"Itu…"
『"Apa kau mengerjakan PR-mu dengan benar? Kau tidak bisa hanya bermain
"Y-yaa."
Tidak mungkin, ternyata aku diperingatkan oleh Sei-oneechan soal itu. Ayo
kerjakan PR-ku dengan benar mulai besok. Aku akan menanyakan Onii-chan
tentang hal yang tidak kuketahui.
Saat aku balik bertanya untuk mengalihkan topik pembicaraan dari aktivitas
selama libur musim panasku dan PR, Sei-oneechan berkata "hmmm",
memanjangkan suaranya sebelum menjawab.
『"Aku ingin tahu bagaimana kabarmu, kau tahu. Ada batasan tentang apa yang
Jadi aku menceritakan pada Sei-oneechan apa yang terjadi akhir-akhir ini satu
demi satu.
Bahwa aku membentuk sebuah party bersama Hino-chan, melanjutkan dari versi
β.
Bagaimana aku bertemu dengan Luka-chan di dalam stray party dan tentang hal
tidak menyenangkan yang terjadi.
Tentang betapa anehnya duet Kohaku dan Rirei mendekati kami dan kemudian
bergabung dengan party kami.
『"Begitukah~."』
Ehehehe. Entah kenapa, aku merasa aku sedang dipuji jadi aku tertawa senang.
"Yun-oniichan, ya. Aku mengajaknya ke quest Crystal Cave, dia berakhir dengan
berteriak-teriak saat melihat kelabang."
Saat aku mengingat kembali apa yang terjadi sebelumnya dan menceritakannya
pada Sei-oneechan, dia bergumam "Aku turut prihatin, Yun-chan" dengan nada
rendah. Apa maksudnya?
"Hanya itu yang kutahu. Aku tidak tahu apa yang sedang dia lakukan setelah itu.
Sepertinya entah dia berparty bersama party Taku-san atau pergi berkeliling ke
area sekitar untuk mengumpulkan material."
『"Maaf, Myu-chan."』
Guild yang Sei-oneechan katakan adalah sebuah organasisasi yang teratur atau
sebuah grup di mana para player berkumpul.
Player yang memiliki tujuan, hobi, atau ketertarikan yang sama berkumpul dan
saling membantu, menikmati hal-hal secara bersama-sama adalah salah satu cara
unik untuk bermain multiplayer game.
Tergantung pada tipe player yang berkumpul, aktivitasnya berbeda. Jika inti dari
terbentuknya guild adalah player petarung, itu akan menjadi guild pertempuran
aktif, tapi bahkan ada juga player yang hanya berkumpul untuk saling mengobrol
dan bersenang-senang.
『"Yup, itu benar. Juga, karena setengah dari pengrajin dari versi β telah
menjadi player tipe petarung, aku sedang membantu pelatihan beberapa pengrajin
baru."』
Ya ampun, aku tidak mengira bahwa akan ada kekurangan pasokan potion, *hiks-
hiks*, Sei-oneechan bergumam. Tetap saja, aku tidak terpengaruh banyak dengan
harga potion yang meroket dan pasokannya.
"Aku punya Sense 【Recovery】, jadi potion hanya semacam jaminan untukku,
yang membuat potion dengan tingkat penyembuhan yang tinggi. Ada kompetisi
Itu keras. Sei-oneechan berbicara semakin jauh tentang peristiwa akhir-akhir ini
dan kesulitannya.
"Tidak apa-apa, tidak masalah, kok! Aku senang berbicara dengan Sei-oneechan,
walaupun lewat friend call. Nantinya, aku ingin bertemu denganmu untuk pertama
kalinya setelah sekian lama."
『"Fufu, aku juga ingin bertemu denganmu secara langsung. Juga, teman-teman
barumu."』
"Yep! Aku ingin memperkenalkan mereka pada Onee-chan! Juga, aku ingin
memperkenalkan Onee-chanku yang kubanggakan pada semua orang!"
『"Kalau begitu, karena kau bisa pergi ke Kota Ketiga sekarang, bagaimana kalau
Saat Sei-oneechan berkata demikian, aku mengerti yang dia maksudkan tentang
sebuah dungeon tertentu yang berada di versi β.
"Kedengarannya menarik! Aku akan bertanya pada yang lainnya kalau begitu!"
『"Aku juga akan mencari party. Ayo saling menghubungi satu sama lain untuk
Aku berpikir demikian dan setelah menanyakan Luka-chan dan yang lainnya
tentang hal tersebut serta mendapat "oke", aku dengan mulus menetapkan
jadwalnya dengan Sei-oneechan.
Sepertinya semua orang memiliki waktu senggang selama masa liburan ini,
pikirku dan mulai menantikan hari aku bertemu dengan Sei-oneechan. Setelah
beberapa lama, hari itu datang.
"——Sei-ONEEeeeeeCHAAaaan!"
*tap tap tap*, aku berlari melintasi tanah kering dan menjejak, melompat.
Saat aku pergi bersama Luka-chan dan yang lainnya dari party ke tempat
pertemuan di waktu yang dijanjikan. Sebuah party telah berdiri di depan pintu
masuk dungeon.
"Eh?? Myu-cha——kyah?!"
Sei-oneechan menyadari suaraku dan berbalik, tapi saat itulah aku melompat dan
bergelantung padanya sehingga ia memekik terkejut.
"Haa, haa…pelukan saudari yang cantik. Dada tersebut pasti sangat memanjakan
orang-orang. Ahh, aku ingin dimanjakan seperti itu."
Kohaku mencoba untuk mengembalikan kewarasan Rirei, saat gadis itu tidak
dapat mengalihkan arah pandangannya dari dada Sei-oneechan dan tersenyum
mencurigakan, tapi sama sekali tidak ada efeknya sehingga Kohaku menyerah.
"Berikutnya, Tobi-chan!"
Sei-oneechan berbicara pada Luka-chan dan Tobi-chan satu per satu, menyapa
mereka.
"Itu perhatian yang nggak diperlukan! …ehem, aku dipanggil Kohaku. Salam
kenal."
"Fufufu, kakak Myu yang cantik dan berdada besar. Maukah kau menjadi onee-
samaku?"
"Kau, diam!"
Benda itu adalah equipment yang memiliki efek yang sama dengan wand, tapi
ternyata itu juga berguna sebagai alat lelucon, aku bertanya-tanya.
"Entah kenapa, perhatian dan kelembutan kakak Myu anehnya meresap dalam
hatiku. Terutama karena dia tidak memanggil kita sebagai orang aneh, tapi
unik…"
Aku sudah terbiasa dengan kegaduhan Kohaku dan Rirei, jadi aku sedikit
mengabaikannya.
Partynya terdiri dari dua pria dan empat wanita, tapi itu tidak terlihat bahwa
anggota prianya memiliki motif tersembunyi dan suasananya terasa hamonis.
Hubungan mereka sepertinya baik dan berdasarkan equipment mereka dan kuda-
kudanya, mereka adalah gamer. Anggota Sei-oneechan memperkirakan susunan
Sense kami berdasarkan equipment kami.
Sama halnya dengan kami. Luka-chan dan Tobi-chan yang masih belum terbiasa
dengan hal ini, dengan baik hati diberitahu mengenai hal tersebut oleh Sei-
oneechan. Hino-chan, Kohaku dan aku dengan baik memeriksa sendiri
equipment mereka.
"Sepertinya struktur partynya sangat tidak biasa dengan hanya dua penyerang
garis depan."
"Tidak apa-apa, kok, benar. Seperti yang kalian lihat, kami menghabiskan
simpanan kami untuk potion dan equipment item drop. Juga, aku
mendapatkan equipment ini hanya karena keberuntungan."
"Kalau aku membuat adik Sei meminta maaf, kurasa itu akan menyeramkan
nantinya, jadi tolong hentikan."
Sei-oneechan kembali setelah berbicara dengan Hino-chan dan yang lainnya lalu
mendekati Mikadzuchi-san yang sedang berbicara denganku. Apakah tidak ada
cara untuk keluar dari situasi ini? kata Mikadzuchi-san dan pandangannya ke
"Itu dia. Adiknya Sei, kalau kau merasa bersalah, bagaimana kalau melakukan
pertandingan gamer melawan kami."
Mikadzuchi-san mencoba dengan riang menuju ke gerbang batu itu tapi kemudian
dihentikan Sei-oneechan.
Melihat hal tersebut, kami berhadapan satu sama lain dan mulai berbagi informasi
yang kami punya tentang dungeon tersebut.
Kali ini, tujuannya adalah menyelesaikan dungeon tersebut. Dan dungeon yang
sebuah dungeon yang berganti-ganti secara acak setiap kali player masuk.
Karena itulah kau tidak bisa bertemu dengan player lain di dalam. Juga, ada
beberapa ciri khas dari dungeon ini.
Yang pertama adalah setiap tingkat dari dungeon ini mengubah secara acak
struktur dan tipe monster yang muncul.
Yang kedua, tergantung apakah kau menyelesaikan tantangan yang ada di setiap
tingkat, kau diberikan sebuah pilihan apakah kau meninggalkan dungeon atau
melanjutkan lebih jauh.
"Kalau begitu, bukankah itu akan menjadi kerugian bagi kami? Maksudku,
Mikadzuchi-san, Sei-san dan yang lainnya telah menghadapi
berbagai dungeon lain sebelumnya."
"Tentu saja kalau kita berkompetisi di dungeon normal, tapi elemen acak di sini
kuat dan ini lebih 'yang paling beruntung yang menang'. Bukankah ini sempurna
untuk memastikan skill kita?"
"Jika kalian setuju, ayo mulai. Pertama-tama party Myu-chan akan masuk, setelah
lima menit party kami akan masuk. Kalau kita masuk bersama-sama, kita tidak
akan muat melewati gerbang yang sempit itu.
Terdapat dinding bata berwarna coklat. Juga, kami melihat Goblin berkulit hijau
di kejauhan.
"Kesulitan tingkat pertama itu rendah, tapi tipe ini memakan waktu, jadi ayo
bergegas!"
Sambil aku berkata demikian dan mengambil satu langkah ke depan, Tobi-chan
melompat mendahuluiku.
Pertama kami menemukan lima, enam Goblin dan mengalahkan mereka satu
persatu.
Kohaku dan Rirei mulai dengan mengurangi jumlah mereka, kemudian Luka-
chan, Tobi-chan, Hino-chan dan aku mengalahkan mereka sekaligus.
Di antara monster tipe Goblin terdapat sub-tipe terkuat, Hobgoblin dan subspesies
mereka Cave Goblin, tapi karena tidak ada perbedaan mencolok dalam kekuatan
mereka, kami dengan cepat mengalahkannya.
"Ini adalah pertandingan waktu jadi kita tidak bisa lengah! Ayo ke lantai
berikutnya, ayo!"
Syarat di sini adalah mendapatkan lima item drop langka dari Clay Doll.
Syarat untuk lantai ketiga adalah mendapatkan item dari sebuah peti harta.
Syarat yang memakan waktu dengan kombinasi monster lemah, kami tidak
beruntung, pikirku depresi. Kami berpencar untuk menemukan peti harta secepat
mungkin.
Jika ada masalah, itu adalah upaya memakan waktu untuk melepaskan perangkap
dari peti harta. Kalau itu adalah perangkap yang meledak dan
menghancurkan item, kami harus mencarinya lagi. Karena itulah aku berharap
bahwa kita dapat mengandalkan Tobi-chan untuk ini.
Merasa amat sangat bahagia, aku merangkulnya tapi segera menjauh. Gawat,
kehabisan waktu itu sangatlah terlarang saat pertandingan waktu, pikirku.
Mengawasi kami Rirei mulai bernapas dengan kasar lewat hidungnya tapi Kohaku
tanpa kata-kata menyeretnya ke bawah ke lantai empat.
Kami melewati lantai ketiga dalam waktu yang luar biasa singkat selama 3 menit
saja, dari sehingga totalnya kini enam belas menit. Kalau seperti ini, kami akan
Di depan kami, daripada dikatakan struktur sebuah dungeon, hanya ada sebuah
dinding bata yang tinggi.
Kontras dengan lokasi kami berada di dalam dungeon sejauh ini, tidak akan
berlebihan mengatakan ini adalah tempat bos. Menunggu di dalamnya adalah
seekor makhluk buas dalam nyala api, seekor mahluk buas dengan cakar es, seekor
makhluk buas dengan listrik yang menjalar di sekujur tubuhnya dan seekor
makhluk buas batu, empat tipe seluruhnya.
monster』. Baiklah, ayo kalahkan mereka sekalipun hanya satu detik lebih cepat!"
"Myu-chan, tungguu! Tanpa sebuah rencana, ini akan jadi sulit. Ayo berpencar
sehingga mereka tidak akan bisa bekerja sama dan mengalahkan mereka. Biarkan
masing-masing dari kita memilih lawan yang cocok dengan kita."
"Tapi bukannya itu akan mengurangi kekuatan party kita? Kohaku dan aku tidak
dapat benar-benar mengalahkan mereka sendirian."
Saat aku memikirkan kembali pemilihan kata-kata kami yang hanya dimengerti
olehku dan Hino-chan yang pernah bermain di β, Hino-chan dengan sopan
menjelaskan.
Kalau kita bisa memisahkan mereka dan mengalahkan salah satunya, kita dapat
bergerak untuk membantu yang lainnya. Di sisi lain, ada bahaya saat salah satu
dari kami tidak mengatur statusnya dengan baik dan dihajar.
"Kamu benar. Tapi tetap saja, aku lebih suka kalau ada yang tetap bersama kita,
para mage."
"Fufufu, kalau begitu kita perlu memilih target yang cocok. Untukku, kurasa
itu Lightning Beast."
Untuk Flame Beast, Luka-chan dan Kohaku yang bisa menggunakan sihir air.
Untuk Ice Beast, Tobi-chan. Rirei dan aku menghadapi Lightning Beast. Dan
Hino-chan menyerang Stone Beast.
"Kalau kau tidak dapat lanjut menyerang, fokuslah pada pertahanan dan tunggu
yang lain untuk membantumu. Oke?"
"Tidak masalah."
Keempat makhluk buas yang sedang berbaring dengan segera bangkit waspada.
Kami melepaskan serangan pertama kami sekaligus pada makhluk buas yang kami
masing-masing hadapi.
"HAa!"
Berdasarkan dari berapa banyak HP yang diambil serangan pertamaku, dia lebih
kuat dari monster-monster kecil biasa tapi lebih lemah daripada seekor bos.
Dimulai dengan seranganku, anggota yang lain dan para makhluk buas memasuki
pertempuran, sementara itu Lightning Beast dengan tidak sabar mengawasi kami.
Kemudian, mempercepat dalam sekejap, makhluk tersebut mencakari kami. Aku
menangkisnya dengan pedangku kemudian terus menghindari tendangan dari
kaki-kakinya dan tubuh terbalut listrik tersebut, mengulur waktu untuk Rirei. Dan,
saat aku menerima sebuah tendangan dari Lightning Beast pada samping
pedangku, aku melepaskan diri.
Segera setelah itu, sebuah pilar api muncul dan menelan si Lightning Beast. Saat
melihat Rirei, aku paham bahwa dia melancarkan sebuah mantera dengan
kekuatan tinggi.
Begitu aku berpindah dari posisi di mana aku dapat melindungi Rirei, makhluk itu
menerobos pilar api dan bergegas ke arah kami.
dari Lightning Beast terhubung ke pedang dan aku menerima status buruk 【
Paralysis】.
Karena aku tidak dapat mengejar musuh karena status buruk tersebut, Rirei
menghabisi dengan baik si Lightning Beast.
Itu adalah taktik tanpa-pertahanan yang biasanya tidak akan pernah dia gunakan,
sepenuhnya mengabaikan pertahanan dan hanya fokus pada memberikan serangan
maksimal untuk mengalahkan lawan secara efisien. Saat Rock
Beast mendekatinya untuk menyerang, dia menerima serangannya dan segera
melancarkan serangan balasan dengan Art.
"Benarkah? Ini normal saat pertandingan waktu, tapi maaf membuatmu khawatir.
Baiklah kalau begitu, aku akan membantu Luka-chan dan Kohaku, kalian berdua
membantu Tobi-chan."
Aku merasa kekhawatiranku pada Hino-chan tidaklah berdasar dan fokus pada
kerja sama dengan Tobi-chan untuk mengalahkan si Ice Beast.
Dua puluh menit telah berlalu pada saat ini. Berkat Hino-chan yang dengan paksa
mengalahkan si Rock Beast dan segera membantu Luka-chan dan Kohaku, kami
mungkin dapat memperbaharui catatan waktu pertandingan waktu.
Dengan harapan dan kegelisahan, aku melangkah ke lantai kelima dan begitu aku
melihat syaratnya——aku menyerah untuk menyelesaikan pertandingan waktu.
Karena kami turun ke lantai lima, tidak ada cara untuk kembali dan kecuali kami
menyelesaikan tantangan di sini, kami tidak akan bisa pergi.
Dull Dragon adalah monster terkuat yang muncul di 【Knight Troop's Trial】 ini.
Dalam dungeon ini, di mana setiap orang dapat melakukan pertandingan waktu
selama mereka memiliki keberuntungan yang bagus, ini adalah monster yang
sama sekali tidak boleh kau temui. Dalam hal kekuatan, dia lebih kuat daripada
bos monster yang muncul di dalam lingkungan dungeon ini.
"Tapi, itu adalah monster yang berada di atas level yang sesuai dengan kita. Yah,
bukannya kita menghadapinya dengan siap untuk kalah dan penalti kematian, tapi
tidak dapat menyelesaikan pertandingan waktu itu cukup mengejutkan kita."
"Bukannya aku berpikir kita akan kalah, tapi karena kita telah kemari begitu cepat,
kita bisa beristirahat. Maksudku, dia tahan banting, tangguh, dan mengamuk
dengan hebat di dalam tempat yang sempit ini. Sulit untuk dihindari.”
Dull Dragon yang kami intip dari lorong itu ekornya berada di sebelah tubuhnya
yang seluruhnya ditutupi kulit keras dan tebal. Dia memiliki tiga tanduk di
kepalanya. Di atas semuanya itu, dia memiliki serangan napas khusus naga untuk
area luas.
"…………"
Tobi-chan sedang duduk seperti kami dan mendengarkan, tapi ekspresinya serius.
Dituding seperti itu Rirei, dia sedikit kacau.
Aku hampir terjatuh. Tidak mungkin, hal semacam itu, pikirku dan menoleh ke
arahnya untuk melihat bagaimana dia mengangkat syalnya untuk menutup
mulutnya malu-malu.
Aku menoleh ke arah Hino-chan dan yang lainnya, tapi Luka-chan menaruh
sebelah tangan di dagunya dan kelihatan memikirkannya.
Meskipun Kohaku dan aku gempar, kami segera mengubah suasana hati kami.
Membayangkan latar belakang kisah dari 【Knight Troop's Trial】 ini juga
menyenangkan dalam caranya sendiri. Setiap item dan lokasi memiliki settingnya
sendiri.
Kalau aku tidak salah, questnya yang berkaitan dengan dungeon ini adalah bagian
dari quest pendirian guild.
"…bukankah dungeon ini memiliki setting yang mengatakan bahwa tempat ini
dibuat manusia untuk melatih para ksatria? Sesuatu tentang lokasi buatan dan
monster yang ditempatkan."
"Tapi bisahkah seorang NPC Ksatria normal menangkap seekor Dull Dragon?
Kurasa itu mustahil sekali seratus orang dari mereka berkumpul."
"Mungkin ada NPC manusia yang memiliki kekuatan yang bukan standar? Itu
akan masuk akal."
"Biar aku ikut dalam obrolan ini! Gimana kalau Dull Dragon adalah naga yang
dijinakkan sama para ksatria, bukannya itu menarik? Maksudku, kelihatannya
lebih elegan dan imut daripada monster yang ada sampai sekarang!"
Tidak lama kemudian, Kohaku yang bergabung dalam percakapan menjadi tenang
dan membentangkan kipasnya untuk menyembunyikan mulutnya, merasa malu.
Kami bercakap-cakap seperti itu untuk sesaat, tapi berkat percakapan tentang
kisah latar belakang tersebut, motivasi muncul dalam diri kami.
Hino-chan memberikan sebuah strategi. Itu adalah cara untuk bertempur yang
normalnya memerlukan dua atau lebih tank, tapi petualangan tidak pernah
menyenangkan saat kau mempersiapkan segalanya. Dan, dengan tidak ada
Formasi kami adalah: di sisi kanan Dull Dragon ada Hino-chan, Kohaku dan aku.
Di sisi seberang ada Luka-chan, Tobi-chan dan Rirei.
Dull Dragon menyerbu player dan menyerang dengan napasnya, jadi berdiri di
depannya adalah hal yang bahaya, dan pertahanannya juga tinggi. Karena itulah
kami menyebar ke sebelah kiri dan kanan untuk mengurangi resiko yang ada jika
kami berkumpul di depannya. Itu adalah strategi di mana kami menyerang tempat
dengan pertahanan yang rendah dan perlahan-lahan mengurangi HP-nya.
『"GUOOOOOOO——!"』
Begitu kami bergerak ke tempat kami di sebelahnya, Dull Dragon berdiri dan
meraung.
"Aku duluan!"
Tidak mau kalah dengan mereka, aku juga menebaskan pedangku pada sisi lemah
lainnya, kaki-kaki yang relatif lemah dan bagian abdomennya. Dengan cara yang
sama, Luka-chan menggunakan greatsword untuk menyerang lokasi yang sama
dari sisi seberang.
Dull Dragon itu mencoba menghancurkan kami dengan kakinya dan menyerang
kami dengan ekor, tapi waspada terhadap serangan-serangan tersebut, kami
berhasil menghindarinya.
"Semuanya mundur!"
Pada saat yang sama Luka-chan meneriakkan sebuah komando, semua orang
berhenti menyerang dan penyerang garis depan menjauhkan diri mereka dari si
naga.
『"WOOOOOOOOOOOO——"』
Tubuh besar Dull Dragon jatuh pada sisi sebelah kanan di mana grup kami berada.
Seluruh aula berguncang hebat, kami menurunkan pusat gravitasi kami untuk
tidak terjatuh.
Pada saat bersamaan dengan guncangan yang mereda, Rirei melepaskan tombak
api yang telah dia siapkan dan menghujam ke bagian abdomen. Dull
Dragon memekik kesakitan dan berdiri lagi.
Targetnya berubah ke Rirei dan naga tersebut mengubah arahnya menghadap, tapi
supaya tidak berada di depannya, grup sebelah kiri berpindah.
Saat aku berlari ke punggung si naga, aku segera menusuk bagian belakang
tonjolan tulang yang melengkung dekat tengkoraknya.
Napas Dull Dragon adalah sebuah serangan yang menyemburkan api kuat dalam
bentuk corong ke depan.
Sementara naga tersebut menggerakkan kepala untuk mengejar Rirei dan yang
lainnya, bagian lekukantonjolang tulang dekat tengkoraknya menahan gelombang
panas tersebut, membuatnya menjadi area aman terbaik dan kelemahannya.
"Baiklah kalau begitu, aku akan melindungi tiga orang itu. —— 《Water Round》
!"
Aku segera menarik pedang yang tertancap dan melompat menjauh dari
punggung Dull Dragon.
Menilai dari bagaimana dia memukul lantai dungeon dengan ekornya, dia
sepertinya sudah jelas marah — ini juga adalah sebuah gerakan permulaan untuk
sebuah serangan.
"Ahh, ini bikin aku jadi takut. Aku nggak suka harus lari di saat-saat terakhir."
"Dia datang!"
Pada saat yang sama Hino-chan memberikan sinyal, Dull Dragon itu memulai
serangannya.
Dia mengaktifkan sebuah Art pada titik kelemahan tersebut, menyemburkan efek
seperti cipratan darah merah.
Tobi-chan segera melompat mundur dari punggung si naga dan kembali ke Luka-
chan dan Rirei untuk mempersiapkan serangan berikutnya.
Lalu, dengan tidak seorang pun dari kami yang menerima cedera parah, fokus
kami hampir hilang. Peristiwa tersebut berjalan dengan sangat cepat.
"Fufufu, kalau begitu ayo selesaikan di sini. Kohaku, sesuaikan dengan waktuku!"
Kohaku dan Rirei berbicara satu sama lain dari samping si naga, kemudian
menembakkan serangan terkuat mereka.
Sihir mereka berdua mendapatkan kekuatan dari efek sinergis dan menelan Dull
Dragon.
Api diperkuat oleh angin menyebarkan udara panas ke seluruh lantai dan
dinding dungeon sekaligus melepaskan cahaya yang menyilaukan.
『"GUOOOOOOOOOO———"』
Raungan naga itu muncul dari dalam api. Aku menurunkan ujung dari pedangku
berpikir bahwa itu adalah raungan kematiannya, tapi berikutnya Dull
Dragon tersebut menyerbu dari dalam api.
Aku berteriak, tapi cahaya muncul dari dalam api, menyembunyikan gerakan
permulaan si naga dan kami tidak menyadarinya sampai dia melewati api. Saat
aku menyadarinya, Dull Dragon telah siap berlari lurus ke arah Kohaku.
Meskipun aku berlari mengikutinya, aku tidak dapat menyusul. Saat itulah Hino-
chan melompat ke antara Kohaku dan si naga.
Tombak itu terlihat seakan terhisap ke dalam kening si naga saat memancarkan
efek sinar biru. Mereka berdua saling mendorong satu sama lain untuk sesaat, tapi
tusukan tombak itu menghilang dan Hino-chan terhempas ke dinding.
"Hino-chan!"
Naga tersebut telah menyerang ke sudut. Kapan pun kami menghindarinya, kami
berhati-hati untuk tidak mengarahkannya ke sudut, tapi mau bagaimana lagi kali
ini. Sudut mengurangi titik-titik buta yang naga itu miliki dan membuatnya
mustahil untuk diserang dari kedua sisi.
Setelah diserang oleh serangan sihir berantai Rirei dan Kohaku, Dull
Dragon memiliki kurang dari 10% HP yang tersisa. Bahkan dengan dirinya yang
memiliki HP yang begitu rendah, masih ada kemungkinan kami disapu habis.
『"GUOOOOOOOOOO———!"』
Pada saat yang sama kami bergegas lari untuk menyerangnya sebelum dia
melepaskan napasnya.
"Kita semua akan keluar dengan aman dari dungeon ini! —— 《Wind Shield》!"
》!"
"Akan kutunjukkan padamu bahwa aku bisa memotong bahkan sihir dan angin!
"…《Misdirection》"
Itu adalah skill Tobi-chan yang mengubah target dan pengenalan si monster.
Berkat itu, kami menghindari serangan langsung napas tersebut dan sisanya
diblokir perisai Kohaku.
Dan, kami berdua yang dekat dengan si naga menggunakan Art kami.
Sesaat kesunyian. Dan, setelah jeda sejenak, Dull Dragon jatuh ke samping.
Kemudian, saat kami menerima hadiah karena memenuhi persyaratan dari lantai
kelima dan menyelesaikan dungeon, kami menyadari kami telah mengalahkan si
naga.
Saat kami menyelesaikan kelima tingkat dungeon tersebut dan pergi keluar dari
gerbang hitam yang sama dengan yang kami masuki, kami disambut cahaya
matahari.
Pada akhirnya, pertandingan waktu tersebut memakan waktu kami lebih dari
sejam.
"Sei-oneechan, aku pulang. Seperti yang kuduga, kami lebiiiiiih lambat, eh~. Itu
semua salah si Dull Dragoooon!"
Pertandingan waktu ini adalah kekalahan kami, pikirku, dan dengan kelelahan aku
menggelayut pada Sei-oneechan.
"Kami kalah dengan party Onee-chan dalam pertandingan waktu, tapi ini adalah
pengalaman yang baik. Terima kasih."
"Um…seperti party Myu-chan, kami mendapat Dull Dragon pada lantai paling
pertama."
Ahh, jadi kami bukan satu-satunya dengan keberuntungan yang buruk, pikirku,
tapi sepertinya party Sei-oneechan mengalami hal yang lebih buruk.
"Kami entah bagaimana dapat mengurangi dampaknya hanya sampai jatuh satu
korban dan melanjutkan, tapi ada Dull Dragon lain yang menunggu di lantai
kedua."
"Ahh, itu…"
"Uuu, dengan serangan napas pembukaan itu, dua orang mundur. Kami yang
masih tersisa berjuang sekuat tenaga, tapi kami dikalahkan."
"Waktu yang kami tempuh untuk pertandingan waktu adalah 27 menit, kemudian
kami dikalahkan oleh Dull Dragon. Yah, level kami meningkat selama
pertempuran jadi tidak begitu buruk."
"Tetap saja, itulah yang kau sebut dengan Sensor Ketamakan, ya. Kau mencari
beberapa item dan kau mendapat segalanya kecuali item tersebut. Kuharap Dull
Dragon tidak muncul, dan muncullah dia."
kedua quest pendirian guild lebih dulu. Yah, kami belum mengalami kemajuan
dengan quest lain yang berkaitan, jadi aku berencana untuk bekerja sama dengan
Mikadzuchi tanpa terburu-buru untuk mendapatkan salah satunya."
Aku tidak ingat mendapatkan item semacam itu. Saat aku berpikir demikian,
Tobi-chan dengan gugup mengangkat tangannya.
"…aku mendapatkannya dari peti harta di lantai ketiga tapi aku membiarkan
konfirmasinya untuk nanti karena kita sedang melakukan pertandingan waktu."
"Ahh, karena kita sudah menyelesaikan dungeon, ayo periksa hasilnya. Kita tidak
mengecek apa yang kita dapatkan dari Dull Dragon juga."
Setuju dengan usulan Hino-chan, kami mengkonfirmasi item drop yang kami
tunda sebelumnya.
perhatian dari item yang kami dapatkan, selain dari 【Knight's Emblem】, yang lain
"Hmm. Aku seorang mage, aku tidak diuntungkan dari bonus 【Dull Dragon's Tri-
Keberuntungan Sei-oneechan jelas terpakai dalam cara yang salah. Dia tidak
pernah mendapat item drop yang dia inginkan, tapi dia mendapatkan item
drop yang orang lain inginkan dan membarternya.
Semuanya berakhir senang, tapi apakah prosesnya adalah kesialan atau hanya
karena keberuntungannya adalah hal yang aneh, itu sama halnya dengan Sei-
oneechan. Dan, kali ini juga——
Sementara grup Sei-oneechan merasa senang karena mendapat item yang mereka
inginkan, kami menatap satu sama lain bertanya-tanya siapa yang akan
menggunakan material penguat ini.
"Ini, apa yang akan kita lakukan dengan ini? Jika dipakai pada senjata, ini
"Fufufu, ini sangat serbaguna. Tapi, itu tidak berguna untuk para mage."
"Kamu bener. Kalau begitu, yang paling bagus kalau salah satu penyerang garis
depan yang memakainya."
Berkata demikian, pasangan mage menyerah atas 【Dull Dragon's Tri-Horn】. Aku
juga tidak berniat untuk memperkuat diriku secara fisik karena aku memiliki
susunan stats yang seimbang, dan Tobi-chan juga menyerah atas hal tersebut.
"Kalau begitu, tinggal aku dan Luka-chan, apa yang kita lakukan?"
"Apa itu benar-benar tidak apa-apa? Kau memerlukannya juga 'kan, Luka-chan?"
"Aku memang menginginkannya, tapi pedang yang kupakai masih item drop."
Hino-chan.
"Kalau begitu, aku harus memenuhi harapan kalian. Aku akan menyapu habis
semuanya dengan paluku lebih kuat lagi daripada yang kulakukan selama ini."
"Benar-benar deh, senang melihat pertemanan penuh emosi di antara gadis seperti
itu."
"Maaf, salahku."
"Sambil minta maaf, bagaimana kalau kita melakukan quest bersama? Aku
menantikan keberuntungan party si adik."
"Itu tidak buruk. Kita hanya akan melakukan perburuan bersama di garis depan
dan melakukan quest pengumpulan."
"Hmm. Yah, kurasa tidak apa-apa. Mungkin akan menjadi leveling yang efisien."
Dari waktu ke waktu, tidak masalah juga menikmati bermain bergabung dengan
orang-orang yang tidak kukenal, pikirku, dan semua orang terlihat antusias juga.
Meskipun party Mikadzuchi-san dan Sei-oneechan kalah, anggota kami mungkin
ingin tahu seberapa kuat party yang telah melawan Dull Dragon dua kali berturut-
turut.
Dan ini adalah pertama kalinya kami bermain bersama dengan apa yang nantinya
Berkat hasil dari perburuan kali ini, grup Sei-oneechan mengalami kemajuan
dalam quest yang berkaitan dengan guild. Kami mengumpulkan item tertentu
untuk quest pengumpulan yang terpencar di seluruh kota, kemudian
menyerahkan item yang berkaitan dengan quest untuk ditukar dengan item drop
equipment dan material penguat.
Pada saat itu kami sangat senang mendapatkan item yang bisa kami gunakan, tapi
nantinya menjadi sangat frustrasi mendengar total hadiah untuk item tertentu yang
kami kumpulkan untuk quest. Sekali lagi aku belajar bahwa tidak meluangkan
waktu dan usaha memberikan perbedaan sebesar itu.
Bagi kalian yang kutemui untuk pertama kalinya, kalian yang kutemui lagi setelah
sekian lama, halo, aku Aloha Zachou.
Kalian yang telah memiliki buku ini di tangan kalian, A-san yang bertugas
mengedit, Yukisan-sama yang mempersiapkan ilustrasi luar biasa untuk karya ini,
begitu pula kalian yang membaca karya utama, mendapat rasa terima kasih banyak
dariku.
Karya ini adalah sesuatu yang diserialisasikan sebagai kisah sampingan di Dragon
Magazine dan kini telah diterbitkan dalam forman paperback.
Apakah kalian menikmati spin-off OSO yang mana pemeran utamanya adalah si
adik — Myu sebagai protagonisnnya? Kuharap kalian menikmatinya.
Jadi, bagaimana spin-off OSO ini bermula? Semuanya dimulai dengan sebuah
pesan dari editor.
Pada awal bulan Maret, suatu setelah tanggal penerbitan jilid kelima dipindahkan
ke bulan Mei, dijadwalkan untuk terbit bersama versi manganya dan aku sedang
mempersiapkan komentar penyemangat serta SS untuk itu, aku menerima sebuah
pesan dari editor yang bertugas tentang spin-off yang mereka rencanakan untuk
dimulai.
Itu benar-benar tidak terduga. Suatu waktu aku memang pernah mengatakan ingin
menulis beberapa cerita pendek, tapi pada saat itu aku memikirkan kisah yang
mengembangkan cerita utama, tapi ternyata aku akan membuat cerita dengan si
adik perempuan berserk penyelesai-tugas, Myu sebagai protagonis utamanya.
Aku membuat plot cerita terbagi menjadi empat bagian struktur dan
memodifikasinya saat pertemuan sampai itu akhirnya menjadi lima bab, dengan
total ratusan ribu huruf ditentukan, aku dapat mulai menulis dengan percaya diri.
Dengan seperti itu, aku mulai menulisnya dari sekitar peristiwa di jilid satu dan
tema "mengumpulkan party", aku bertujuan untuk membuatnya seperti sebuah
manga 4-koma dengan hanya para gadis dalam hal atmosfirnya.
Bagian-bagian cerita seperti yang ada di pertarungan melawan Golem diambil dari
tempat-tempat seperti pertarungan bos Dark Soul dengan kesadaran pada zona
aman baik pada saat menyerang dan bertahan.
Sebagai tambahan, ide pertandingan waktu dungeon kali ini adalah sesuatu yang
selalu amat kusukai. Kupikir ini mungkin telah dipengaruhi oleh game favoritku
di masa lampau, .hack series.
Pendeknya, pertandingan waktu di .hack series adalah kompetisi yang mana siapa
yang mencapai bagian terdalam tree word pertama kali. Kunci terpenting di sini
bukan hanya kemampuan player, tapi juga jauhnya dari titik awal
ke dungeon yang didasarkan pada kombinasi tiga kata, level dan elemen-elemen
seperti pertempuran juga diperhitungkan. Jadi saat membicarakan pertandingan
waktu, bagaimana jika semua elemen selain player itu sendiri adalah acak…? Itu
maksud ceritanya.
Pada akhirnya, aku ingin berterima kasih kembali, para pembaca yang telah
memiliki buku ini di tangan kalian.
Aloha Zachou