Anda di halaman 1dari 244

Only Sense Online

Silver Muse

Ditulis oleh : Aloha Zachou

Diilustrasikan oleh : Yukisan

Versi Bahasa Indonesia dipersembahkan oleh,

Penerjemah : Hikari

Pembuat PDF : Darkster

Dilarang keras memperjual belikan hasil karya ini atau mengkomersialisasikan


karya ini tanpa sepengetahuan Pemilik Hak Cipta secara Legal.

Buku ini semata-mata dibuat untuk peminat seri ini di Indonesia.

Update terjemahan terbaru kunjungi : KimiNovel

Update PDF terbaru kunjungi : Darkster Project

Happy Reading
Daftar Isi

Bab 1: Myu dan Leveling Kecepatan Tinggi ...................................................... 2

Bab 2: Lucato dan Golem-sensei ...................................................................... 50

Bab 3: Toutobi dan Fashion .............................................................................. 97

Bab 4: Kohaku dan Rirei ................................................................................ 142

Bab 5: Dungeon dan Pertandingan Waktu ...................................................... 186

Penutup........................................................................................................... 235

Darkster Project | 1
Bab 1: Myu dan Leveling Kecepatan Tinggi

Sebuah armor dari bulu, gading yang melengkung ke belakang, musuh


bebuyutanku itu berdiri di atas tanah dengan menggunakan anggota-anggota
badannya yang berotot — Big Boar.

Aku menerima serangan musuh tersebut berkali-kali. Dan, saat ada sebuah
kesempatan, aku terus melakukan serangan dengan pedangku.

Dan, kali ini juga——

"Pertarungan ini! Milikku!"

『"PUMOooo!"』

Big Boar itu mengguncangkan kepalanya, mengayunkan gadingnya yang


melengkung untuk menahanku.

Membangkitkan semangat dirinya sendiri dengan sebuah raungan, dia berulang-


ulang menyerangku dari depan. Aku menerima serangan tersebut beberapa kali
dari depan dan membalas balik… itulah rencananya.

"Eh…"

Aku tidak tahu apa yang telah terjadi.

Kenyataan sebenarnya adalah, pedangnya patah, bagian yang patah terhempas ke


atas dan pedangnya terlepas dari tanganku, menjadi partikel-partikel cahaya.

Detik berikutnya, gading babi hutan itu menghampiri——

Darkster Project | 2
Sejak aku kecil aku sangat menyukai permainan, aku menyukainya bahkan
sekarang.

Permainan lama, permainan baru, permainan arcade untuk di rumah.

Role-play, aksi, menembak, petualangan, game pertarungan, permainan suara,


quiz… karena Onee-chan dan teman Onii-chan juga menyukai game, dia
membawakan bermacam-macam game dan kami memainkannya. Karena Onii-
chan tidak terlalu bagus dalam urusan itu, kami memilih yang dia sendiri dapat
menikmatinya dan bermain bersama kami berempat. Agar dapat menang, aku
diam-diam bemain sendiri untuk melatih kemampuanku dalam game.

Aku memainkan bermacam game, sama sekali melupakan waktu. Dari waktu ke
waktu, aku merasa ingin memasuki dunia game dengan seluruh tubuhku
merasakannya. Aku pernah berpikir seperti itu.

Tapi, itu sama sekali mustahil. Maksudku, tidak peduli seberapa besar aku
menghayati karakter gameku, aku tidak bisa menjadi karakter game itu. Aku ingin
sebuah karakter yang hanya milikku. Aku ingin bermain game di mana aku dapat
menjadi seorang karakter yang unik.

Mimpi yang kukira mustahil, dengan segera mendekat.

"… 【Only Sense Online】?"

"Itu benar. Ini adalah pendaftaran untuk β tester game VR itu. Selain itu, Shizuka-
san akan —— "Aku akan melakukannya!" —— Kupikir kau akan
melakukannya."

Aku melewati undian untuk ikut β tester VRMMO setelah diajak oleh sahabat
Onii-chan, Takumi-san, dan memainkan peranku di β test.

Darkster Project | 3
Sebelum aku menyadarinya, aku telah menjadi seorang player yang disebut

【Silver Paladin】.

Versi β berlangsung selama tiga bulan. Selama masa itu, aku tidak tahu berapa
banyak player yang secara efisien dapat melakukan leveling (menaikkan level)
mereka di situ.

Meninggalkan semuanya selain kenangan, hampir segala sesuatunya diatur ulang.

Level, item, equipment. Semuanya menghilang, aku harus mengulangnya lagi


dari awal.

Aku membuat janji dengan player-player kenalanku untuk bertemu lagi setelah
pembukaan versi resmi, dan dengan demikian β test mencapai akhirnya.

Dan, saat liburan musim panas, 【Only Sense Online】 muncul kembali dengan

versi resminya. Semuanya telah diatur ulang, tapi aku berpikir untuk menjadi

【Silver Paladin】 sekali lagi.

——Kali ini, aku akan menjadi seorang paladin dengan lebih cepat.

"Baiklah kalau begitu, Onii-chan! Aku akan pergi duluan!"

Pada hari pembukaan resmi 【OSO】, pada waktu yang bersamaan saat aku

mendengar servernya telah dibuka, aku memakai VR Gear yang merupakan


perlengkapan VR dan berbaring di tempat tidur.

Darkster Project | 4
Karena Onii-chan sedang bersih-bersih setelah makan siang dan berencana log
in setelahnya, aku bertemu dengan Shizuka-oneechan.

"——Aku telah kembali!"

Aku berseru dengan suara yang bersemangat. Tempat di mana aku turun adalah
pusat Kota Pertama——persimpangan antara jalan-jalan utama dari timur ke barat
dan dari utara ke selatan.

Kota bernuansa Eropa abad pertengahan dikelilingi dengan dinding luar yang
besar dalam dunia fantasi pedang dan sihir. Rumah-rumah yang umumnya
dibangun dengan bata dan batu-batu kerikil. Di sini dan di sana aku
dapat melihat jendela-jendela yang terbuat dari kayu dan kaca yang mempesona.

Setelah menelusuri sebuah gang, terdapat area pemukiman dan bersantai di mana
para NPC berkumpul dan sedang berbicara dengan satu sama lainnya.

Para player yang log in satu demi satu, terpukau oleh kota ini. Beberapa dari
mereka adalah orang yang baru mulai bergerak sambil melihat-lihat ke sekeliling
kota.

"Memalukan. Uups, aku seharusnya tidak berkata begitu. Aku juga tadinya
berjalan sambil melihat-lihat kota saat β."

Saat itu, terdapat player dalam jumlah terbatas. Karena tidak ada pilihan selain
mencari informasi dengan berjalan berkeliling dengan kakimu sendiri, aku harus
menghapal seluruh peta kota di dalam kepalaku.

Dibandingkan dengan ketika β saat aku berkeliling sedikit, ada beberapa elemen
tambahan dan aku menikmati saat mencari perubahannya.

Darkster Project | 5
"Baiklah kalau begitu, pertama, mendapat Sense dan menemui Shizuka-oneechan.
Tidak, karena ini di dalam game, seharusnya bertemu dengan Sei-oneechan."

Aku membuka menu dan memilih Sense dari window.

Di dalam sistem game 【Only Sense Online】, Sense ini adalah dasar dari segala

sesuatu dan hal yang paling terpenting.

Player menempatkan Sense ke dalam sepuluh frame mereka dan juga dapat
menggantinya untuk mencocokkan gaya bermain mereka.

Orang-orang yang ingin menggunakan pedang, mengambil Sense 【Sword】.

Kalau tombak, maka Sense 【Spear】. Kalau mereka ingin menggunakan sihir,

mereka memerlukan beberapa Sense yang dibutuhkan. Sebagai tambahan untuk


sistem Sense pertarungan, ada Sense crafting (pembuat barang), Sense jenis stat-
rising (peningkat status), Sense auxiliary (tambahan) dan bermacam-macam
Sense jenis hobi.

Memilih Sense berdasarkan keinginan seseorang itu tidak masalah, menyiapkan


susunan Sense yang menantang bukanlah masalah, memilih Sense crafting, hobi,
atau untuk mengalahkan tantangan-tantanga baru itu tidak apa-apa.

——Mengatakan bahwa gaya bermainmu sebagai yang "satu-satunya", bukanlah


hal baru.

Dan, Sense yang kupilih adalah ini.

Darkster Project | 6
【Sword Lv1】【Armour Lv1】【Physical Attack Increase Lv1】【Physical Defence

Increase Lv1】【Magic Power Lv1】【Magic Talent Lv1】【Magic Recovery Lv1】【

Light Element Talent Lv1】【Recovery Lv1】【Fighting Spirit Lv1】

Sense yang pertama kali diambil, adalah kesepuluh Sense ini. Sadar dengan gaya
bermainku saat versi β, aku mengambil Sense untuk bermain secara efisien. Di
antara beberapa Sense ini, aku berencana untuk menarik mundur beberapa, tapi
bukan berarti aku tidak akan menggunakannya.

Jika harus membuat penjelasan yang mendasar dari setiap Sense, Sense

【Sword】 membuatku dapat melakukan serangan dengan senjata apapun yang

diklasifikasikan sebagai pedang dan memberikan bonus serangan. Sense

【Armour】 memberikan pertahanan tambahan saat menggunakan armor. Ini

disebut dengan Sense senjata atau Sense pertarungan. Berikutnya adalah

【Physical Attack Increase】 dan 【Physical Defence Increase】. Sementara dengan

Sense senjata dan armor aku dapat memakai item, dan menggunakan 【Skills】 dan

【Arts】 ——itu benar, jurus spesial! Kedua Sense terakhir tidak memberiku hal

yang sama, tapi sebagai gantinya memberiku koreksi positif pada status ATK yang
terkait dengan serangan fisik dan status DEF yang meningkatkan pertahanan fisik.

Ini disebut dengan Sense tipe stat-rising.

Darkster Project | 7
Berikutnya, adalah tiga Sense yang merupakan dasar untuk sihir; 【Magic Power】

, 【Magic Talent】 dan atribut sihir.

Sense 【Magic Power】 memberi MP pada player, yang diperlukan untuk

【Skills】 dan 【Arts】 yang disebutkan sebelumya. Karena itulah ada orang-orang

yang tidak menggunakan sihir tapi tetap memiliki Sense 【Magic Power】.

Sense 【Magic Talent】 tidak punya efek yang berdiri sendiri, tapi dengan 【Magic

Power】, efek 【Magic Talent】 dan atribut sihir dapat dikeluarkan. Atribut

pilihanku adalah 【Light Element Talent】 dan 【Recovery】.

Di antara atribut sihir, ada enam elemen dasar, yaitu api, air, angin, tanah, cahaya,
dan kegelapan. Selain itu juga bisa mendapatkan kekebalan pada sihir dan skill
yang berkaitan dengan setiap elemen.

Dan 【Recovery】 adalah Sense yang umum digunakan sebagai sihir tambahan

dalam sistem ini.

Yang terakhir, 【Magic Recovery】 dan 【Fighting Spirit】 memiliki efek pasif —

dengan kata lain keduanya adalah Sense tambahan yang memiliki berbagai efek
otomatis. Itulah susunan Sense-ku.

"Tujuan pertama, status dari β test! Kembalinya Paladin!"

"Myu-chan, kau sepertinya sedang bersenang-senang."

"Ah, Onee-chan!"

Darkster Project | 8
Saat aku melihat sekeliling, berdirilah seorang wanita yang terlihat lembut dengan
rambut berwarna biru muda. Si cantik dengan tanda kecantikan yang ada pada
matanya sebagai titik pesonanya, tidak salah lagi. Dia adalah karakter Sei-
oneechan yang telah kulihat di saat β.

Tanpa keraguan, aku menukik ke arah dada, memeluknya.

"Onee-chan! Lama tak bertemu!"

"Ya, Myu-chan, benar-benar lama tak bertemu."

Aku menikmati kelembutan dada Onee-chan yang dengan lembut


membungkusku.

Boing, boing. Saat aku menekan wajahku, ada sebuah pantulan lembut. Aku
merasakan tatapan mata dan saat aku melihat ke sekitar, tatapan player lain
terpaku pada dada Onee-chan.

"Berhenti melihat Onee-chan!"

"Myu-chan. Ada apa tiba-tiba begitu?"

Sei-Oneechan tidak menyadarinya, tapi beberapa player sedang mengagumi


dadanya yang memikat. Terkejut oleh perkataanku, mereka segera melarikan diri.

Dada Sei-Oneechan adalah milikku! Aku menyatakan dalam hati.

"Jadi, di mana Shun-chan?"

"Onii-chan bilang dia akan datang setelah bersih-bersih. Onee-chan, apakah kau
sudah mengambil Sense-mu?"

"Ya, aku mendapat equipment pemula juga."

Darkster Project | 9
Sambil berkata begitu, dia mengangkat senjata pemula setelah memilih sebuah

Sense senjata. Onee-chan telah mengambil Sense 【Staff】 dan menerima

sebuah Beginner's Staff. Aku mempunyai Sense pedang, jadi aku


menerima Beginner's Sword.

"Mau menyelesaikan belanja bersama-sama sebelum Onii-chan datang?"

"Kita bisa melakukan itu. Dengan begitu, kita dapat melakukan dengan lebih
nyaman saat menjelaskan berbagai hal pada Shun-chan."

Setelah mendapat persetujuan dari Onee-chan, saat itu juga aku menarik tangan
Onee-chan, berjalan melintasi kota.

Toko yang kami datangi adalah toko senjata NPC dan toko serba ada.

Di toko senjata, ada NPC untuk senjata dan armor. Di toko serba ada, kami
membeli item penyembuh dan konsumsi yang diperlukan untuk petualangan.

Efeknya lebih rendah daripada yang dibuat oleh pengrajin, tapi ini adalah barang-
barang yang dipakai pada awal-awal game.

"Selamat datang. Apa yang anda cari?"

"Permisi! Aku ingin menukar ini untuk senjata baru, dan juga, berikan aku
sebuah light armor!"

"Aku ingin menukar tongkat ini dan juga, equipment yang berbeda."

Kami menjual senjata pemula kami dan menggunakan uang yang didapat dari
versi β. Dengan menggunakan gold, aku membeli banyak pedang besi dan
pelindung bahu teringan yang terbuat dari kulit.

Darkster Project | 10
Pelindung bahu dari kulit dipakai untuk mendapatkan bonus pertahanan dari

Sense 【Armor】.

"Baiklah! Belanjaku sudah selesai!"

"Myu-chan, kau membeli begitu banyak pedang. Apakah itu untuk batangan
logam?"

Sei-oneechan sudah membeli Oak Staff-nya dan memegang dengan memeluk


dengan kedua tanganya.

Karena Sei-oneechan bertanya kenapa aku membeli beberapa


buah equipment yang sama, aku memberi sebuah jawaban yang rancu.

"Kurasa itu setengah benar? Juga, untuk digunakan, karena mudah rusak."

Iron Sword yang dibeli kali ini pada dasarnya adalah pengganti ore.

"Aku ingin seorang pengrajin untuk membuatkanku sebuah senjata, sedangkan


mengumpulkan ore memakan waktu dan pada level-level awal tidak dapat
dilakukan. Aku perlu memastikan materialnya saat ini."

Ini lebih mahal daripada ore, tapi sebatang Iron Sword dapat dengan mudah
dibuat kembali menjadi batangan logam. Aku mempunyai uang yang tersisa dari
saat versi β, jadi aku membeli banyak.

Juga, senjata yang dibuat oleh NPC memiliki daya tahan yang rendah. Karena
benda ini dapat dengan mudah digantikan, maka mereka berguna dalam cara yang
lain.

"Myu-chan, apakah kau akan membeli item konsumsi?"

"Hmm. Coba kita lihat…"

Darkster Project | 11
Karena aku sudah memikirkan apa yang kuperlukan, bersama dengan Sei-
oneechan aku membeli item penyembuh, 30 Beginner's Potion dan 10 Potion,
kemudian kembali ke alun-alun.

"Sekarang waktunya Onii-chan log in kurasa."

Saat aku melihat ke sekeliling, aku dapat para player terus menerus log
in. player sebanyak ini berkumpul saat versi β hanya pada saat ada event, aku
mengingatnya dan terkekeh.

Saat kami berjalan dan mengamatinya, di menu friend list, aku dapat memastikan
bahwa Onii-chan telah log in.

Aku memilih baris yang berubah dari warna abu-abu dan


menghubungkan chat dengan Onii-chan.

"Ah, Onii-chan. Kau sudah terhubung?"

『"Apa? Ini Miu, ya? Kau mengagetkanku."』

Apakah Onii-chan juga terpukau dengan dunia fantasi? Mungkin itu terlalu cepat,
pikirku dan memutuskan tempat pertemuan.

Sebuah tempat yang menjadi tempat penting saat masa versi β. Sebuah alun-alun
dengan patung seorang wanita berdiri di tempat itu. Seperti patung Hachiko,
tempat tersebut menjadi tempat pertemuan di OSO.

"Ada terlalu banyak player di sini, jadi kita tidak akan dapat menemukan satu
sama lain. Onee-chan dan aku tiba di katedral di bagian utara. Kami akan
menunggumu di situ."

『"Baik, aku akan ke sana sekarang."』

Darkster Project | 12
Sambil berkata demikian, Onee-chan dan aku menuju ke lokasi pertemuan.

Sementara chat-nya tetap terbuka, aku dengan begitu saja berbagi koneksi dengan
Sei-oneechan. Setiap kali dia mengeluarkan suara kekaguman seperti "uwahh"
atau "huwaaa", kami bertanya-tanya apakah kami dulu seperti itu juga.
Mengingatnya kembali, kami berdua terkekeh.

"Hei, Onii-chan, kau sudah sampai?"

『"Yah, sudah, tapi…di mana kalian?"』

Aku memanggilnya dengan perasaan khawatir, tapi sepertinya dia mungkin dapat
mencapainya. Akan tetapi, ada banyak pemain lain yang memanfaatkan tempat
ini sebagai tempat pertemuan dan kami sedang tidak
menggunakan equipment kami yang dapat menarik perhatian.

"Di bawah patung di gereja. Berambut putih. Onee-chan berambut biru muda."

Setelah menunggu sesaat, aku menatap seorang gadis yang tidak kukenal
menerobos keramaian dan langsung datang mengarah pada kami.

Dalam dunia game di mana warna-warna bertema fantasi adalah hal yang populer,
gadis itu berambut hitam. Ngomong-ngomong, karena Onii-chan tidak akan
mewarnai rambutnya dengan tema fantasi, dia akan berambut hitam juga, 'kan?
Sambil berpikir demikian, orang yang kutatap tersebut tiba di hadapan kami.

Melihatnya dari jarak dekat, dia ternyata adalah seorang gadis yang sangat manis.

Aku penasaran, siapakah gadis cantik bertumbuh ramping ini? Bersama dengan
Sei-oneechan, kami menelengkan kepala kami bersamaan. Aku merasa gadis itu
memiliki kesan yang akrab denganku, tapi aku tidak dapat segera mengingatnya.

Darkster Project | 13
"Kau adalah Miu, 'kan?"

"Eh, ya. Aku Myu, tapi…kau siapa?"

"Ini aku. Kakakmu, Shun."

Dia mengenalku. Akan tetapi, dia bukanlah kenalanku dari masa versi β. Dengan
perkataan berikutnya, karena begitu terkejut, aku memucat,

"Umm? Shun-chan? Onee-chan sudah lama tidak bertemu denganmu jadi tidak
tahu, tapi sejak kapan kau berubah jenis kelamin?"

"Tidak, Onee-chan, itu tidak terjadi! Bukan itu masalahnya di sini! Kenapa Onii-
chan berubah menjadi Onee-chan?!"

Seruanku menggema di alun-alun.

Kesimpulannya, Onii-chan telah menjadi Onee-chan.

Kelihatannya itu disebabkan oleh kesalahan pengenalan kamera saat pengeditan


karakter. Yah, itu imut, jadi aku memaafkannya. Masalahnya dimulai dari sini!
Susunan Sense Yun-oniichan yang tidak efisien dan cara bertarungnya yang
pengecut!

"——Padahal aku ingin kita berpetualang bersama!"

Setelah itu, untuk membiasakan Onii-chan yang terjerumus dalam Sense yang
keliru ke dunia OSO, kami membuatnya melewati sebuah tutorial sederhana.

"Nah, sekarang, jurus spesial —— 【Arts】. Sempurna, 【Sword】ku baru saja naik

ke level 5…"

Darkster Project | 14
Sense senjataku sekarang berada di level 5 dan dapat menggunakan art. Aku
mendekati Herbivorous Beast.

Kecuali diriku sendiri yang menyerang, monster pasif itu tidak akan
menyerangku. Aku mengambil posisi optimal untuk menghabisinya dalam sekali
serang.

Aku mengingat art yang kugunakan berkali-kali saat di versi β. Aku


menggenggam Iron Sword di kedua tanganku dan mempersiapkannya.

"——«Delta Slash»!"

Pedang tersebut dibungkus oleh cahaya keperakan dan sebuah serangan rangkap
tiga membentuk sebuah segitiga pun dilancarkan.

Dengan setiap tebasan yang memiliki koreksi tambahan dari art, memberikan
cedera dan memangkas HP monster itu dalam dua serangan. Tebasan ketiga
memotong partikel-partikel cahaya di udara.

Setelah itu, bersama dengan Sei-oneechan, kami memberinya beberapa saran, tapi
Onii-chan masih terkejut dengan «Delta Slash» dan reaksinya tumpul, memberi
kami balasan jawaban setengah hati.

Apakah dia akan baik-baik saja sendirian? Aku penasaran. Tapi di sisi lain aku
berpikir dia perlu waktu untuk berpikir sendirian. Di sinilah kami berpisah dengan
tenang.

Setelah menyelesaikan tutorial bersama dengan Onii-chan, aku berpisah dengan


Sei-oneechan dan meneruskan berburu Herbivorous Beast di padang rumput.

Darkster Project | 15
"Aku sudah berpisah dengan Onii-chan dan yang lainnya, tapi masih ada waktu
'kan?"

Sekali sebelumnya, aku memeriksa status Sense-ku yang meningkat setelah


bertempur saat tutorial Onii-chan.

【Sword Lv5】【Armour Lv3】【Physical Attack Increase Lv3】【Physical Defence

Increase Lv3】【Magic Power Lv3】【Magic Talent Lv3】【Magic Recovery Lv2】【

Light Element Talent Lv3】【Recovery Lv3】【Fighting Spirit Lv2】

"Grr, levelku sama sekali tidak naik."

Aku cemberut saat menatap status Sense-ku.

Level Sense meningkat ketika aksi yang sesuai dengan setiap Sense dilakukan.

Sebagai contoh, EXP Sense 【Sword】 didapatkan ketika lawan melawan dengan

sebilah pedang dan levelnya meningkat. Sebelumnya, saat pertempuran tutorial,


aku menerima beberapa serangan untuk meningkatkan Sense tipe pertahananku,
tapi itu tidak mencapai level yang memuaskan.

"Hmmgrr, bagaimana ini? Sekalipun aku leveling dari sekarang… Oh, friend
call?"

Darkster Project | 16
Aku mengoperasikan ikon yang berkedap-kedip di sudut jangkauan pandanganku.
Setelah memeriksan nama dari pemanggilku, aku segera menjawabnya.

『"Hai, Myu-chan. Lama tidak bertemu~."』

"Hino-chan! Bagaimana kabarmu?"

『"Yup, aku baik-baik saja. Mau bertemu?"』

"Tentu. Kalau begitu, ayo bertemu di —"

Sebuah pertemuan dengan kenalan dari versi β. Kami memutuskan tempat


pertemuannya bersama-sama.

Aku, yang tadinya berada di bagian luar kota, telah melewati gerbang. Memasuki
kota, aku menuju ke tempat pertemuan.

Di sana, aku menemukan sosok kenalanku.

"Yahoo, lama tidak bertemu."

"Hino-chan, lama tidak bertemu! Apakah kau baik-baik saja?"

"Yup, aku selalu bersemangat!"

Darkster Project | 17
Dengan tangan kananku, aku melakukan tos dengan teman yang kutemui kembali.

Seorang player wanita dan anggota dari party-ku saat di versi β dulu, Hino-chan.

Dia sedikit lebih pendek dariku, dan untuk pupil mata karakter gamenya, dia
memiliki mata yang berwarna tidak sama. Mata kanannya berwarna biru gelap
dan yang sebelah kirinya berwarna merah. Ciri khas lain dari gadis mungil ini
adalah saat dia tertawa, taring panjangnya terlihat.

Seorang teman berharga dari masa party β dan penyerang yang dapat diandalkan
di dalam party.

"Kemarin aku begitu menanti-nantikan saat ini, sehingga aku begitu bersemangat
sampai ketiduran."

Ahaha, saat dia tertawa, sekilas dari daya tariknya, taring panjang, terlihat dari
mulutnya.

"Hino-chan, apa yang akan kau lakukan sekarang? Mau membentuk party dan
pergi berburu?"

Aku segera mengajak Hino-chan ke party. Aku masih khawatir tentang Yun-
oniichan yang tidak terbiasa dengan game, tapi Hino-chan adalah kawan yang
berkelana ke berbagai area bersama saat versi β. Sekalipun levelnya lebih rendah,
dia memiliki skill untuk mengimbanginya

Hino-chan meletakkan sebuah jari pada dagunya dan melakukan latihan


mengayun.

"Aku baru saja log in jadi aku belum mendapat equipment atau item apapun.
Selain itu, aku juga ingin memesan beberapa senjata dari pengrajin kenalanku saat
versi β, jadi mungkin akan makan waktu sedikit."

Darkster Project | 19
Hari ini ada banyak orang, jadi bergerak sendirian itu lebih gesit. Setelah berkata
begitu, Hino-chan akan pergi untuk melakukan berbagai persiapan.

Aku ingin pergi bersama Hino-chan, tapi pengrajin yang membuat senjata dan
armorku di versi β adalah orang yang berbeda dengan yang membuat untuk Hino-
chan, jadi pergi bersamanya itu tidak ada artinya.

"Kalau begitu, bagaimana kalau bertemu lagi nanti? Berapa lama waktu yang kau
butuhkan, Hino-chan?"

"Hmm. Mungkin tidak akan sampai sejam. Sekitar tiga puluh menit?"

"Kalau begitu, ayo bertindak secara terpisah dulu. Untuk bertemu lagi nanti,
bagaimana kalau di air mancur ini?"

"Begitu ya. Yup, ayo kalau begitu! Ehehehe, aku tidak sabar untuk
berparty dengan Myu-chan."

Pipi Hino-chan mengendur senang dan berkata, "Baiklah, aku akan segera
menyelesaikannya," kemudian dia berlalu.

Aku menatap Hino-chan pergi, dan karena tubuhnya yang begitu kecil, dia segera
berbaur di antara keramaian orang pada hari pembukaan ini. Setelah mendengar
suara temanku setelah sekian lama, semangatku pun meningkat.

Masih ada waktu sampai bertemu dengan Hino-chan lagi. Memikirkan apa yang
harus dilakukan sementara itu, aku menempatkan telunjukku di dagu.

"Hmmm. Seperti yang kupikirkan, leveling, ya. Baiklah, ayo lakukan itu dengan
santai!"

Aku meregangkan tubuh, kemudian mulai berjalan ke luar kota.

Darkster Project | 20
Pada dasarnya, karena perjalanannya tidak sampai makan waktu lima menit,
bahkan dengan mempertimbangkan perjalanan pergi dan kembali, masih ada
waktu tersisa untuk leveling.

Saat aku melanjutkan dengan melangkah di permukaan tanah dan membuat suara
garing, seekor musuh baru merangkak keluar dari antara rerumputan.

"Pertemuan langsung! Ayo memuntirmu sedikit!"

Itu bukanlah monster yang kucari, tapi slime yang terdiri dari tubuh berbentuk jeli
biru dan sebuah nukleus telah muncul. Juga, hal lain yang muncul adalah
sesosok goblin fantasi klasik setinggi bocah, dengan kulit hijau dan tanduk kecil
di kepalanya.

"———«Light Shoot»!"

Aku melepaskan skill pemula sihir cahaya «Light Shoot» ke arah slime tersebut
dan menerima serangan gada Goblin dengan pedang di satu tangan,
mendorongnya mundur. Saat aku melakukannya, Goblin berkepala besar itu
kehilangan keseimbangannya dan terjatuh pada bokongnya. Aku memanfaatkan
waktu tersebut untuk mengalahkannya.

Slime itu kehilangan 80% HP-nya oleh serangan sihir barusan.

"Ohhh! Sudah sekian lama, tapi seperti yang kupikirkan, rasanya berbeda!"

Dengan status dari versi β, aku membunuh slime dengan sebuah serangan dan
dapat memotong gada Goblin tersebut menjadi dua.

"Sekali lagi——— «Light Shoot»!"

Setelah menembakkan beberapa sihir cahaya dan mengenai


nukleus slime tersebut, volume slime itu berkurang pada area yang terbuka.

Darkster Project | 21
Dan, setelah empat ronde sihir cahaya, serangan tersebut mengenai nukleus
dari slime yang tak berdaya terbuka lebar dan berubah menjadi partikel-partikel
cahaya, menghilang.

Mendengar suara pertempuran di mana aku mengalahkan Goblin dan slime,


musuh berikutnya muncul di hadapanku.

"Oh, berikutnya adalah giliranmu, ya."

Dengan ringan aku menerima serangan Goblin yang melompat dari rerumputan
dan mengayunkan gadanya secara vertikal, menangkisnya, menghindari dan
mengelakkannya, memeriksa skill playerku.

Aku mengayunkan ke bawah dan menusuk, melakukan sabetan samping. Saat aku
mencoba gerakan serangan dan aksi dari delapan arah, aku telah menebas musuh
secara susul-menyusul.

"…ini sedikit berbeda. Seperti yang kuduga, seperti ini."

Aku merasakan ketidakkonsistensian gerakan yang sekarang dengan yang kuingat


saat masa β test.

Itu adalah efek yang muncul dari equipment pemula dan status, dan juga masa
kekosongan selama beberapa bulan.

"Dan ini jadi seperti itu, haa!"

Ayunan pedang menggoyangkan rumput di padang rumput ini, membuatnya


menari karena diserang tekanan udara. Merasa puas dengan penanganan tersebut,
mengingat kembali tekhnik pedang untuk one-handed sword.

Darkster Project | 22
Gaya bertempurku yang sebenarnya adalah seorang pendekar pedang dengan sihir
yang mengkombinasikan pedang dan sihir, one-handed sword di tangan kiri dan
menggunakan sihir cahaya dan penyembuhan dengan tangan kanan.

Untuk dapat secara mulus melakukan itu, aku berulang kali


memburu Goblin dan Slime.

"Seperti yang kuduga, sekalipun aku menganggap Goblin sebagai lawan PVP, dia
tetap saja lemah. Baiklah kalau begitu, ayo akhiri ini."

Dengan perkataan itu, aku menebas tubuh si Goblin, leher yang merupakan
kelemahan monster humanoid, bagian dada dan kepalanya, membuat HP-nya
menjadi 0.

"Yah, setelah aku naik level beberapa tingkat, seperti inilah akhirnya. Mereka
berada dalam jangkauan yang bisa kutangani dengan mengetahui pola serangan
dan ciri khas mereka."

Akan tetapi, saat aku tanpa henti memburu Goblin, peningkatan levelku
melambat.

Kalau begitu apa yang harus kulakukan, pikirku. Tidak ada pilihan lain selain
mencari monster yang lebih kuat. Jika mungkin, monster yang lebih kuat dariku.

"Seperti yang kuduga, leveling harus dilakukan pada monster yang lebih kuat."

Memutuskan hal tersebut, aku segera mengambil tindakan.

Aku membelah slime dan goblin dalam perjalananku, kemudian memasuki hutan
yang berada di luar batas padang tersebut.

Berlari cepat, melompat ringan, aku terus memastikan pergerakan yang


diperlukan dalam bertarung saat aku melanjutkan lebih jauh ke dalam hutan.

Darkster Project | 23
Ada beberapa bukaan di hutan lebat itu, tapi juga ada banyak tempat dengan titik-
titik buta, jadi orang yang bermain solo harus berhati-hati di sini.

"Menyingkir dari hadapanku, dasar lemah!"

Saat aku berjalan berkeliling mencari monster yang kuinginkan, yang tertarik
padaku adalah tikus-tikus kelabu besar dan Mill Bird dengan suara memekakkan
telinga yang melesat dan menyerangku dari langit.

Itu bukanlah monster untuk diserang dari jauh dengan sihir, tapi saat aku datang
mendekat, mereka menjadi aktif dan menghampiri. Tidak ada akhirnya untuk
monster-monster lemah ini mendatangiku satu per satu.

"Grr, dalam party titik-titik butaku akan tertutupi, tapi ini lebih menyebalkan
untuk berjalan tanpa Sense tambahan."

Dengan Sense tambahan seperti 【Discovery】 yang membuatku dapat menemukan

musuh lebih dulu atau seperti 【Sixth Sense】 yang akan memperingatkanku, akan

jadi lebih mudah menghindari monster-monster lemah.

Tapi karena aku tidak memilih satu pun dari mereka, aku harus terus maju dengan
waspada, sulit untuk dapat menemukan monster yang sedang kucari.

Aku mengalahkan Grey Rat dengan mengayunkan pedangku seakan aku sedang
menyekop mereka, sedangkan untuk Mill Bird yang menyerang dari langit, aku
menembak mereka dengan sihir. Kalau mereka mendekatiku, aku menghindarinya
dengan ringan kemudian melawan, memberikan serangan.

Sementara aku terus maju sambil menghadapi mereka secara mekanis, aku pada
akhirnya menemukan seekor hewan di belakang hutan.

Darkster Project | 24
"Akhirnya ketemu."

Di situ, ditutupi rambut, berbaring seekor monster babi hutan yang besar dengan
taring melengkung, seekor Big Boar.

Lawan yang sudah kucari-cari demi leveling. Setelah mengalahkan setiap musuh
yang kutemui di sepanjang jalan, aku memeriksa status Sense-ku.

【Sword Lv8】【Armour Lv4】【Physical Attack Increase Lv6】【Physical Defence

Increase Lv4】【Magic Power Lv6】【Magic Talent Lv6】【Magic Recovery Lv4】【

Light Element Talent Lv5】【Recovery Lv4】【Fighting Spirit Lv4】

Karena aku menghindari serangan, Sense-ku yang lain selain yang berorientasi
pada serangan, levelnya tidak naik. Lawan untuk leveling, Big Boar akan cukup
sulit untuk dihadapi.

Saat aku menetapkan hatiku untuk bertarung dan mengambil satu langkah
maju, Big Boar itu dengan gesit bangun dan mulai mencakari tanah dengan kaki-
kakinya.

Monster itu, dikatakan merupakan penghalang pertama bagi pemula yang cukup
kuat bahkan di antara kategori lawan-lawan lemah. Dalamparty, dia adalah lawan
untuk 15. Sedangkan untuk solo, dia adalah lawan untuk level 20.

Darkster Project | 25
Sekalipun aku mengalahkan Slime, Goblin, Grey Rat, Mill Bird di sepanjang
perjalanan menuju ke sini dan levelku telah naik, rata-rata level Sense-ku masih
5.

Menghadapinya secara solo adalah sesuatu yang beresiko. Biasanya begitu…

"Nah, sekarang waktunya untuk leveling dengan kecepatan-tinggi."

Kaki-kakinya yang tadinya mencakari tanah, dengan kuat menjejaknya, dan dia
mulai berlari. Serangan dari gumpalan besar daging dan taring bengkok yang
mengagumkan, melibas habis para player yang menghalanginya.

Aku memposisikan bilah one-handed sword-ku ke samping dalam postur tubuh


mengelak, kemudian menyingkir ke samping. Daripada menghentikan serangan
dari depan, aku berdiri di samping menyerang dengan pedang secara ringan untuk
menangkisnya.

Guncangan merambat lewat bilah pedang ke badanku, menyebar di dalam


tubuhku. Itu terpantul dalam bentuk cedera.

"Khh! Seperti yang kuduga, perbedaan levelnya besar."

Karena perbedaan level yang besar, bahkan sekalipun dalam saat kontak yang
sekejap itu, aku mendapatkan banyak luka.

Guncangan tersebut memangkas 50% HP-ku. Kalau kontak tersebut sedetik saja
lebih lama, aku pasti sudah terbunuh dan kembali ke kota.

"Mungkin aku seharusnya lebih menaikkan levelku dan mempersiapkan diriku

dengan lebih baik. Tapi, aku tidak akan kalah —— 《Heal》!"

Darkster Project | 26
Menggunakan sihir penyembuh tingkat pemula, aku memulihkan HP-ku.
Sementara itu, Big Boar tersebut berlari melintasi beberapa meter, mengubah
arahnya dan bergegas menuju ke arahku lagi.

Aku merasa seperti seorang matador Spanyol.

"Ayo! Datangi aku!"

Aku menerima serangan berikutnya dari samping lagi, mendapatkan cedera.

Jika yang lain melihatnya, mereka akan melihat kebiasaanku yang aneh. Aku sama
sekali tidak menyerang dan hanya menangkisnya dengan pedang. Semakin lama
aku menyentuh monster itu saat diserang, semakin banyak HP yang untuk sesaat
terpangkas. Memperkirakan batas berapa lama lagi aku dapat bertahan, aku
mengelakkan serangan-serangan tersebut.

Selama aksi dari ketegangan yang tak terganggu ini, sudut-sudut bibirku secara
alamiah naik.

"Itu benar, seperti inilah! Inilah hal yang menyenangkannya! —— 《Heal》!"

Aku berdiri dan menahannya. Aku berulang kali menggunakan Heal dan saat
pemulihan HP-nya tidak cukup, aku menghindari serangan Big Boar berikutnya,
menciptakan kesempatan untuk penyembuhan. Kadang-kadang aku melakukan
penghindaran darurat dan menggunakan Beginner's Potion.

Saat aku tidak memiliki cukup MP, aku membaca gerakan Big Boar dan terus
menghindari serangan berikutnya yang hampir linear, mengulur waktu supaya
pemulihan MP secara alamiah bekerja.

Darkster Project | 27
Karena itulah, melanjutkan untuk waktu yang panjang adalah sesuatu yang
melelahkan secara mental. Terlebih lagi, karena aku merasakan tubuhku menjadi
kebas setelah mendapatkan serangan-serangan kuat, aku harus jauh lebih fokus.

"Berikutnya, kemarilah!"

Begitu pedangku menyentuh monster tersebut seakan mengelusnya, Iron


Sword buatan NPC pun retak seperti pecahan kaca dan sebuah retakan muncul di
tengah-tengahnya.

Begitu aku meihatnya, aku melangkah mundur, melempar pedang itu dan
mengambil jarak dengan si Big Boar.

"Haa, haa, haa… nhh, senjataku lenyap, ayo istirahat sebentar di sini!"

Aku perlahan-lahan ke belakang, mulai bergerak mundur.

Saat aku menghindari Big Boar yang mengejarku, kalau aku menghindar terlalu
cepat, dia akan tiba-tiba mengubah arah serangannya dan menyerang atau
menggigitku. Aku terus melarikan diri sambil menghindar dengan waktu yang
optimal ke kiri atau ke kanan.

"Kalau aku tidak salah, itu seharusnya ada di sekitar sini!"

Meskipun si Big Boar mengejarku saat aku melarikan diri dalam pola zig-zag, saat
aku melampaui barisan tertentu di hutan, gerakan si Big Boar berhenti sebelum
itu. Untuk lebih tepatnya, tubuh besar itu mengepulkan awan asap dari bawah
kakinya, meninggalkan jejak kuku binatang saat berhenti.

『"PUKkyaa——"』

Darkster Project | 28
Big Boar itu merasa frustrasi karena aku melarikan diri, tiba-tiba kehilangan
minatnya padaku dan segera kembali ke tempatnya sendiri.

"Wheeew, seperti yang kuduga, itu terlalu beresiko. Tapi, rasanya menyenangkan
juga!"

Aku menyandarkan punggungku pada sebatang pohon terdekat, beristirahat.

HP-ku kembali penuh dengan sihir penyembuh, tapi MP-ku sangatlah rendah.
Yang lebih penting, aku berkonsentrasi terlalu keras dan sedikit kelelahan.

"Aku senang jangkauan aktivitas monster itu tidak berubah dari masa β~. Aku
hampir saja tertangkap."

Sambil berkata begitu, aku memeriksa status Sense-ku.

【Sword Lv8】【Armour Lv8】【Physical Attack Increase Lv6】【Physical Defence

Increase Lv9】【Magic Power Lv6】【Magic Talent Lv6】【Magic Recovery Lv4】【

Light Element Talent Lv5】【Recovery Lv4】【Fighting Spirit Lv9】

Memastikan hasil dari leveling dengan kecepatan tinggi yang muncul, aku
bersusah payah menahan cengiranku.

Sekalipun musuh tidak dikalahkan, levelnya meningkat dalam jangka waktu yang
singkat. Triknya berada pada sistem OSO.

Darkster Project | 29
"Ada bonus EXP (experience) untuk mengalahkan musuh, tapi EXP itu juga
didapat dari tindakan. Itu juga adalah hal yang penting."

Saat seekor monster dikalahkan, EXP yang didapat berkaitan dengan aksi yang
dilakukan untuk mengalahkannya. Umumnya, player berulang kali menghadapi
monster dalam mendapatkan EXP untuk menaikkan level Sense-nya.

Akan tetapi, ada jalan lain untuk menaikkan level selain daripada bertarung.

Sebagai contoh, Sense senjata, dimulai dengan Sense 【Sword】 yang menerima

EXP dari melakukan ayunan senjata, sekalipun efisiensinya buruk.


Sense Crafting mendapatkan EXP dengan melakukan crafting, daripada
bertarung.

Konsep metode waktu leveling adalah sesuatu yang diincar untuk mendapat EXP
dalam pertarungan melawan monster musuh yang level yang lebih tinggi dariku
sendiri.

Dengan menghadapi seekor monster yang tingkatnya lebih tinggi daripadaku, aku
mengincar sejumlah besar EXP dalam pertempuran. Itu memberiku bonus EXP
yang melampaui apa yang bisa kudapatkan dari melawan monster dengan level
yang setara.

Sekalipun Sense memiliki beragam jenis aksi yang diperlukan untuk leveling,
adalah hal yang mungkin untuk menaikkan Sense yang serupa sekaligus.

"Equipment yang spesifik, konsep dasar, cara yang efisien untuk


melakukan leveling."

Darkster Project | 30
Selama waktu ini, dengan menerima serangan, Sense 【Armour】, 【Physical

Defence Increase】 dan 【Fighting Spirit】, ketiga Sense yang berkaitan dengan

pertahanan ini mendapatkan EXP.

Leveling tahap pertama —— mendapatkan serangan dari target.

Dan tahap kedua dengan menggunakan 《Heal》 untuk mendapatkan EXP

dan leveling keempat Sense sihir :【Magic Talent】, 【Magic Power】, 【Recovery

】 dan 【Magic Recovery】.

"Baiklah kalau begitu, ayo lakukan ronde kedua!"

Setelah cukup beristirahat dan memulihkan seluruh MP, aku menampar pipiku
untuk menyemangati diriku sendiri.

Aku bangkit berdiri dengan penuh semangat dan mengeluarkan Iron Sword baru
dari stok di dalam inventory.

Persediaan Iron Sword yang kupunya ada dua puluh semuanya.

Selama leveling kecepatan-tinggi, sebagai ganti mengurangi waktu yang


dibutuhkan, uang dan item dihabiskan. Itu adalah metode yang beresiko.

"Aku sudah memiliki cukup pedang! Apakah kemampuanku melampaui Big


Boar itu duluan atau akankah aku yang jatuh dalam kesalahanku sendiri? Aku
penasaran."

Situasi "langsung-serang dan aku keluar" berlanjut. Itulah hal yang


menyenangkan. Ketegangan yang terbaik.

Darkster Project | 31
Saat aku menghadapi Big Boar, waktu mengelak perlahan memanjang.

Aku mengimbangi HP dengan sihir penyembuhan, memulihkan MP yang terpakai

dengan 【Magic Recovery】. Aku dapat merasakan ketegangan dan pertumbuhan

dari leveling di bawah keadaan yang terbatas. Dan kemudian, akhirnya ——

"...tidak ada cedera, jadi elakkannya berhasil."

Waktu untuk mengelak yang dilakukan dengan kemampuanku sudah sempurna.


Akan tetapi, sekalipun itu sempurna, aku mendapat cedera karena perbedaan stats.

Perbedaan stats akhirnya berkurang.

Sekali lagi, aku mengelak untuk memastikan itu bukanlah sebuah kebetulan,
kemudian mengubah kuda-kuda untuk mengelak menjadi yang menerima
serangan dari depan.

"Fuuu, leveling kecepatan-tinggi tahap akhir! Mulai!"

『"PUgyaaa——"』

Memantapkan tekadku, aku menerim serangan Big Boar dari depan dengan
pedangku.

*Bam!*, aku menahan dampak serangan yang seperti akan menghempaskanku ke


belakang, saat aku menghentakkan kakiku ke tanah.

"Ughhh!"

Dalam waktu sepertinya yang panjang, namun juga sekaligus singkat,


momentum Big Boar itu melemah. Pertahananku bertahan terhadap serangan Big

Darkster Project | 32
Boar. Aku meninggalkan jejak di tanah lima meter jauhnya dari titik di mana aku
menerima serangan.

Aku kehilangan 40% dari HP-ku karena serangan tersebut, tapi dari sinilah aku
menyerang.

『"PUMOo?!"』

"Inilah balasannya! Makan ini‼"

Aku bergerak ke sisi Big Boar yang masih kebingungan dengan kenyataan bahwa
dia ditahan dan ditebas dengan Iron Sword itu. Tubuh yang ditutupi dengan lemak
yang tebal dan bulu itu menerima sayatan tipis dari serangan samping itu, tidak
ada cedera yang didapat.

"Khh, jadi serangannya tidak berdampak sama sekali."

Menanggapi seranganku, Big Boar itu menyerang dengan menggigit, menendang


dengan kaki belakangnya, menyerang dengan kukunya dan bahkan mencoba
untuk menghancurkanku dengan tubuhya yang besar. Saat dia terus mengamuk,
aku mengambil satu langkah mundur dan terus menggunakan sihir penyembuhan,
aku mengisi kembali HP-ku.

"Aku tahu semua pola kebiasaanmu! Mulai dari sekarang aku akan serius, jadi —

—《Light Shot》!"

Sampai saat ini aku menghabiskan MP hanya untuk penyembuhan, tapi sekarang
aku mulai menggunakan sihir serangan dengan MP.

Darkster Project | 33
Peluru cahaya mengenai sisi samping Big Boar dan serangan tersebut berhasil.
Berpikir bahwa untuk saat ini sihir lebih efektif daripada tebasan, aku mulai
berlari dan melawan Big Boar yang mengubah arahnya dan mendatangiku.

Penaklukan Big Boar adalah tahap akhir dari leveling. Menaikkan Sense yang
berorientiasi pada pertahanan adalah tahap pertama, meningkatkan Sense jenis
sihir adalah tahap kedua. Dan pada akhirnya, menaikkan Sense serangan dengan
menyerang Big Boar. Sense-ku dibentuk dengan pemikiran ini.

Itu adalah konfigurasi leveling dengan mempertimbangkan sinergi yang dibentuk


untuk mencapai Sense yang kuincar dalam waktu yang sesingkat mungkin.

"——《Light Shot》! 《Light Shot》!"

Meskipun kedua peluru cahaya itu mengenai Big Boar yang menyerang dari
depan, salah satu dari dua peluru tersebut ditolak oleh tengkoraknya yang keras
dan yang lainnya dilepaskan di tengah-tengah serangan cepat.

"Seperti yang kukura, bidikan sihirku masih belum cukup bagus! Ghhh!!"

Aku mengeluarkan seruan yang tidak imut meskipun seorang gadis, kemudian
sekali lagi menerima serangan Big Boar dari depan dan menahannya.

Sekalipun stats-ku meningkat bersamaan dengan levelku, kalau aku menerima


serangan Big Boar dengan tanpa pertahanan, ada kemungkinan besar untuk kalah.

Aku menerima serangan tersebut, menyerang saat musuh mulai mengamuk, dan
kemudian segera mundur.

Aku tanpa henti mengulang serangan-serangn itu seperti sebuah mesin. Pedangku
mulai melukai tubuh Big Boar lebih dalam dan ada bukti bahwa serangan sihirku
perlahan-lahan mulai semakin kuat.

Darkster Project | 34
"Nah, tinggal 20% tersisa!"

Setelah berulang kali menerima serangan, stok pedang buatan NPC telah
berkurang dan hanya tinggal lima yang masih tersisa.

Tetap saja, menurut perhitunganku, aku seharusnya sudah dapat mengalahkannya


sebelum memakai semuanya.

"Pertarungan ini! Adalah milikkuu!"

『"PUMOooo!"』

Serangan lain yang diiringi dengan seruan nyaring. Menerimanya sekali lagi, aku
memfokuskan seluruh kekuatan tubuhku pada saat-saat serangan.

Akan tetapi, kali ini berbeda.

"Eh…"

Awalnya, aku tidak tahu apa yang terjadi.

Big Boar itu tiba-tiba berhenti. Tepat sebelum serangannya mengenaiku,


menempatkan seluruh kekuatannya ke kaki-kakinya, dia secara paksa berhenti di
depanku. Dan, saat aku kebingungan, dia menurunkan kepalanya, merunduk ke
bawah pedang yang teracung ke samping. Kedua taringnya yang besar dan
kepalanya menangkap pedang itu dari bawah, kemudian dia mengayunkan
kepalanya ke atas dengan kekuatan besar.

"Wha?‼ Tidak mungkin, dia mengincar senjataku!"

Aku menatap dalam gerakan lambat saat Iron Sword mendadak hancur.

Perbedaan antara versi β dan resmi telah muncul.

Darkster Project | 35
Pola kebiasaan monster berubah. Sampai saat ini, Big Boar mengamuk mati-
matian dan tidak melakukan tindakan ini, kemungkinan besar karena ada kondisi
tertentu. Sebagai contoh, saat HP-nya turun sampai di bawah tingkat tertentu.

Dan sementara aku kehilangan senjataku, taring Big Boar itu mendekatiku.
Dengan senjataku yang hancur, kuda-kudaku runtuh, memperlihatkan tubuhku
yang tanpa pertahanan. Kalau aku menerima serangan ini dan taring tersebut
menembus tubuhku, dia akan akan mengambil seluruh HP-ku dalam sekali serang.

Darkster Project | 36
"MANA MUNGKIN AKU KALAAAaaaah‼"

Akan tetapi, aku mengenyahkan kemungkinan tersebut. Saat itu juga aku
mengoperasikan menu, mengeluarkan sebuah Iron Sword baru.

Saat taringnya mendekat, aku menghindarinya dengan meliukkan tubuhku dan


merangkak di bawah dagunya.

Big Boar itu mengayunkan kepalanya di atasku, memperlihatkan kelemahannya,


tenggorokannya.

"YAAaaa——!"

Menerima satu tebasan tersebut, menembusnya, tubuhnya melengkung ke


belakang.

Untuk tidak melewatkan kesempatan ini, aku memegang one-handed


sword dengan kedua tanganku dan melancarkan serangan terkuatku.

"——《Delta Slash》!"

Sebuah serangan rangkap tiga dengan seluruh kekuatan di kedua tanganku. Sense

【Pedang】 dan 【Physical Attack Increase】-ku telah meningkat saat aku

menyayat Big Boar berkali-kali.

Pengetahuan dari kelemahan musuh.

Dan pada akhirnya, keberuntungan membiarkanku untuk meraih kemenangan.

Serangan yang dilancarkan tersebut memangkas sisa 10% HP. Big


Boar mengangkat kaki-kaki depannya dan tanpa daya jatuh ke samping.

Aku berhasil mengalahkan Big Boar itu sendirian.

Darkster Project | 37
Bahuku terangkat naik dan turun saat aku bernapas tersengal-sengal,
mengendalikan diriku sendiri. Itu bukan karena napasku terganggu oleh gerakan
kasar tersebut. Aku bernapas dalam-dalam untuk menenangkan semangatku
setelah pertarungan.

Aku menatap mataku rapat-rapat, memastikan perasaan dari pedang tersebut


dengan kedua tanganku, aku berseru nyaring.

"YESSsss! AKU MENANGggg‼"

Suaraku bergema di dalam hutan.

Aku telah sukses mengalahkan Big Boar yang pada saat ini, tingkatnya lebih
tinggi dariku. Kesulitan selama ini, rasa sakit dan hal-hal lainnya, menghilang.
Aku merasa lebih unggul dan puas.

"Aku menang! Aku berhasil menang! Aku tidak salah ternyata‼"

Aku dapat memastikan metode leveling yang telah kupikirkan berulang kali sejak
versi β sampai saat versi resmi muncul.

Biaya investasi, 100kG.

Item yang digunakan, Beginner's Potion x17, Iron Sword x20, Leather Armour.

Leveling pertahanan fisik, sihir dan serangan lainnya, semuanya berhasil.

"Awalnya aku gugup, tapi aku berhasil. Aku berhasil!"

Itu bukanlah sesuatu yang semua orang dapat lakukan. Itu membutuhkan
banyak item dan uang. Itu adalah leveling kecepatan-tinggi yang membutuhkan
kemampuan tinggi player dalam mengelak dan menerima serangan. Tidak, itu
adalah powerleveling. Dan itu selesai sekarang.

Darkster Project | 38
Dan status Sense yang muncul adalah ——

Possessed SP8

【Sword Lv15】【Armour Lv16】【Physical Attack Increase Lv10】【Physical

Defence Increase Lv15】【Magic Power Lv10】【Magic Talent Lv10】【Magic

Recovery Lv8】【Light Element Talent Lv7】【Recovery Lv10】【Fighting Spirit

Lv15】

Mengelak, penyembuhan, dan serangan, hasil dari leveling kecepatan-tinggi yang

menggunakan gabungan dari ketiga hal tersebut, adalah Sense 【Sword】ku telah

meningkat ke level 15.

Aku akan menaikkan levelku dengan tajam saat kami pergi untuk menghadapi Big
Boar.

Karena seranganku bekerja dengan baik sekarang, aku seharusnya dapat


menundukkan Big Boar lagi tanpa mengurangi daya tahan senjata secara sia-sia,
pikirku.

Darkster Project | 39
Saat aku nyengir dan tertawa sambil memeriksa status Sense-ku, sebuah
ringtone friend call terdengar di telingaku dan aku segera menjawab panggilan
tersebut.

"Y-Yha?! Myu dhi hinhi‼"

Aku segera mengoperasikan menu, kemudian menggigit lidahku saat berbicara.


Merasakan nyeri tumpul tersebut, air mata menggenang di mataku.

『"…Myu-chan."』

"H-Hino-chan. Adha hafa?"

Aku berbicara dengan lidah yang masih terasa sakit dan cara bicaraku jadi sedikit
aneh.

『"Myu-chan. Di mana kau sekarang?! Waktu untuk bertemu sudah lewat dari

tadi!"』

"Ehhh?!"

Terkejut oleh perkataan Hino-chan, aku memastikan waktunya dan sudah lewat
20 menit dari waktu pertemuan.

"Maaf! Aku akan segera ke sana sekarang!"

Aku lupa dengan perasaan senang setelah menang melawan Big Boar dan
bergegas menuju ke kota.

"Uuu, saat aku buru-buru, rasanya jadi lambat… Aku tahu! Aku akan mengambil
Sense baru!"

Darkster Project | 40
Untuk setiap 10 level Sense yang meningkat, satu SP, sebuah Sense
Point didapatkan. Dengan begini, aku dapat mengambil Sense baru atau saat aku
memenuhi kondisi seperti mencapai level tertentu, aku akan dapat meningkatkan
atau mendapatkan Sense.

Aku menggunakan SP yang kudapat lewat leveling untuk mendapatkan Sense 【

Speed Increase】.

"Uwaa, aku benar-benar jadi lebih cepat!"

Kecepatan lariku meningkat. Berlari dan melintasi angin itu menyenangkan.

Aku menghindari monster-monster yang kukalahkan sebelumnya, Mill Bird,


menendang Grey Rat dan lompat tinggi dengan menginjak kepala Goblin. Aku
berlari dengan kecepatan yang tidak dapat diimbangi Slime.

Monster-monster lemah itu tidak dapat mengikuti kecepatanku, menyerah setelah


mengejarku beberapa meter.

Dan saat aku sampai di tempat pertemuan, menemukanku, adalah seorang gadis
manis yang sedang cemberut dan marah.

"Myu-chan! Kau terlambat!"

"Maaf! Aku benar-benar minta maaf, Hino-chan!"

Aku meminta maaf, merendahkan kepalaku sebisa mungkin. Ciri khas uniknya,

taring panjangnya saat ini tersembunyi di dalam mulutnya yang berbentuk へ.

"Kenapa kau terlambat?"

Darkster Project | 41
Dia menggembungkan pipinya, aku marah. Saat seluruh tubuh Hino-chan
sepertinya mengeksresikan itu, aku menanggapinya dengan sungguh-sungguh.

"Kupikir masih ada waktu sampai saat janjian, jadi aku pergi utuk leveling, jadi
aku terlambat. Karena itulah, maaf."

Lebih tepatnya, aku merendahkan kepalaku dan meminta maaf sambil melihatnya.

Hino-chan dengan lembut menaruh kedua tangannya di pipiku ——lalu


menariknya.

"Owsh, owwsh, owwssh…"

"Setelah selesai berbelanja, aku menunggu Myu-chan tanpa pergi berburu! Karena
itulah levelku masih tetap di level 1, pergi sendirian untuk menaikkan levelmu itu
adalah hal yang tidak adil!"

*munyo~n*, pipi-pipiku dicubit Hino-chan yang air matanya menggenang di


matanya. Aku terus meminta maaf. Aku merasakan sakit yang tumpul di pipiku.
Ini mungkin lebih sakit daripada menerima serangan Big Boar dari depan.

Hino-chan terus menarik pipiku sampai merasa puas, kemudian melepaskannya


dengan sebuah helaan kecil.

"Dasar, Myu-chan, kau terlalu berjiwa bebas."

"Maaf. Tapi kau tahu! Aku membuat penemuan besar!"

"Penemuan besar?"

Saat Hino-chan menatapku lekat-lekat, aku memberitahunya tentang penemuanku


dengan ekspresi puas pada diri sendiri.

"Sebuah pola kebiasaan baru telah ditambahkan pada Big Boar."

Darkster Project | 42
"Diberitahu seperti itu dengan wajah yang puas pada diri sendiri, membuatku
merasa marah."

"Oww, owshh."

Sekali lagi pipiku dicubit, *munyuu~*, Hino-chan menariknya.

Setelah dihukum dengan menarik pipiku untuk kedua kalinya, Hino-chan


melepaskannya, menghela napas dan memutuskan hukuman untuk
keterlambatanku.

"Karena terlambat datang menemuiku, kau akan menemaniku leveling ya."

"Tentu saja! Ayo lakukan leveling kecepatan-tinggi!"

"Benarkah~."

"Benar!"

"Ngomong-ngomong, leveling seperti apa yang kau lakukan pada Big Boar?"

Hino-chan menatapku lekat-lekat dan mendengarkan saat aku menceritakan


perjuangan mati-matianku selama hampir 30 menit itu. Kemudian, pfft, dia
mendengus, memegangi perutnya dan mulai tertawa.

"Ahahaha, aku sudah tahu itu, tapi kau terlalu sembrono bagaimanapun juga,
Myu-chan. Merobohkan Big Boar sendirian pada level rendah… apakah kau
melakukan serangan waktu juga?"

"Grr, kau tidak perlu tertawa seperti itu! Hino-chan keterlaluan!"

"Maaf, maaf. Walau begitu, saat kau terlambat, aku berpura-pura marah sedikit,
aku tidak sebegitu marahnya."

Darkster Project | 43
"Baguslah~. Aku penasaran apa yang harus kulakukan kalau aku dibenci Hino-
chan."

Saat Hino-chan kembali ke ekspresi senyumnya, taring panjangnya mengintip


keluar, aku merasa lega.

"Aku tidak akan membenci Myu-chan. Yang ada, aku menyukaimu."

Tentu saja, sebagai seorang teman, Hino-chan tertawa terbahak-bahak. Diberitahu


seperti itu di secara langsung ternyata terasa memalukan.

"Baiklah kalau begitu. Sekali lagi, tolong bantu aku, Myu-chan."

"Yup, aku juga, tolong bantu aku! Hino-chan."

Kami berjabat tangan, saling menyapa satu sama lain lagi.

"Tetap saja,'power' leveling itu terlalu beresiko."

"Kau terperangkap dalam perkataanku sedikit, bagaimana kalau kita


mengalahkan Big Boar nanti? Aku akan mendemonstrasikannya leveling
kecepatan-tinggi."

"Menyerah. Itu akan menjadi aksi bunuh diri untukku dengan menghadapinya di
level 1. Aku akan banting tulang dan melakukan leveling dengan monster yang
sesuai dengan levelku pertama-tama, ayo lakukan itu nanti."

Sambil berkata begitu, Hino-chan menunjukkan Sense yang baru saja dia ambil.

Darkster Project | 44
【Hammer Lv1】【Spear Lv1】【Armour Lv1】【Magic Power Lv1】【HP Increase

Lv1】【Physical Attack Increase Lv1】【Physical Defence Increase Lv1】【Throw

Lv1】【Heavy Blows Lv1】【Warrior's Knowledge Lv1】

"Susunan Sense Hino tidak berubah banyak, ya."

Sambil berkata begitu, dengan tanpa susah payah dia melempar-tangkap di udara
antara Iron Spear dan Sledgehammer yang berat.

Hino-chan adalah petarung yang menggunakan dua jenis senjata jarak-menengah,


gayanya tidak berubah dari versi β.

"Myu-chan juga tidak berubah, ya."

"Oh tentu. Tujuanku, menjadi paladin!"

Kalau begitu, aku akan menemani Hino-chan memburu Herbivorous Beast sampai
kau mencapai sasaran levelmu, itulah yang ingin kukatakan, tapi Hino-chan
menaruh jari telunjuknya di dagu dan mengajukan sebuah usul.

"Sambil melakukannya, bagaimana kalau kita mencari stray party?"

Stray party. Di masa β, aku sering berpartner dan membuat party dengan
kenalanku seperti Hino-chan, Taku-san, dan Sei-oneechan. Tidak seperti masa itu,
ini berarti membentuk sebuah party dengan player yang tidak kami kenal.

Karena tidak ada perbedaan besar antara level player tepat setelah pembukaan,
sehingga mudah untuk membentuk satu party seperti itu.

Darkster Project | 45
"Bagus! Pertemuan baru! Sebuah lingkaran sesama player! Yup, kedengarannya
menyenangkan!"

"Baiklah kalau begitu, Myu-chan. Ayo berpencar dan kumpulkan anggota party!
Mencari anggota untuk party-hanya-untuk-gadis! Pemula diterima! Dengan
perasaan seperti itu!"

"Kalau begitu, ayo lomba siapa yang dapat mengumpulkannya lebih cepat!"

"Fufun, aku tidak akan kalah."

Aku berpisah dari Hino-chan yang ekspresinya percaya diri, kemudian mulai
mencari orang untuk membentuk party sementara.

"Aku penasaran player seperti apa yang akan kutemui. Aku tidak sabar!"

Aku tidak dapat menahan wajahku menyengir saat aku mulai berjalan melintasi
Kota Pertama. Pada saat itu, tiba-tiba aku mengingat kembali penampilan Onii-
chan.

"…apa yang kukatakan pada Onii-chan sangat parah ya 'kan? Dia pasti sedang
tertekan."

Tentu saja, dia membuat susunan Sense yang disebut kekeliruan, tapi kalau dia
mengganti beberapa dari Sense tersebut, dia seharusnya dapat menjadi
seorang player seperti yang biasanya.

Sampai saat itu, mungkin itu adalah ide bagus untuk menjaganya.

"Yup, juga, Hino-chan bilang party-nya terbatas untuk perempuan, tapi sekarang
dia adalah Onee-chan, ya 'kan."

Hihihi, sesosok setan nakal di dalam diriku berbisik, mengatakan padaku untuk
memperkenalkan Yun-oniichan sebagai Onee-chan.

Darkster Project | 46
Aku penasaran, di mana Onii-chan~. Dan saat aku mencari-cari player untuk stray
party, aku menemukan sesuatu yang langka di dalam dunia fantasi ini, rambut
Yun-oniichan yang panjang dan hitam.

Dia sedang duduk di pinggir alun-alun. Meskipun dia sepertinya masih berkecil
hati, seseorang yang tampak akrab mendekatinya.

"Itu Taku-san. Aku penasaran apakah dia pergi ke suatu tempat dengan Onii-
chan."

Aku keduluan, pikirku, tapi Yun-oniichan dan Taku-san saling bercanda,


ekspresinya berubah-ubah. Dari mengamati penampilan mereka, Onii-chan dan
Taku-san kelihatannya tidak berniat untuk membentuk party, kemudian mereka
berpisah di situ.

"Kalau begitu, ayo lakukan sekarang…"

Dan memanggilnya, pikirku dan maju selangkah. Tapi dibandingkan dengan


sebelum bertemu Taku-san, Yun-oniichan memiliki ekspresi lebih segar yang
bagus di wajahnya.

Ayo lakukan, dia terlihat penuh dengan motivasi seperti itu. Aku tidak dapat
menganggunya ketika dia seperti ini. Berpikir seperti itu, aku mengawasi dia
pergi.

Tujuannya sepertinya adalah gerbang barat. Aku melihatnya pergi saat dia berbaur
dengan keramaian. Aku menyerah untuk mengajak Yun-oniichan bergabung
dengan party.

"Uh-huh, Taku-san berhasil memotivasi Onii-chan. Baiklah kalau begitu, aku


harus merekrut."

Darkster Project | 47
Apakah ada player bagus di sini~, aku bertanya-tanya sambil berkeliling mencari
dan tiba-tiba, aku menemukan seorang player dengan warna rambut yang sama
dengan Onii-chan.

Dia adalah seorang gadis dengan rambut panjang berwarna hitam yang berayun di
punggungnya.

Melihat jalanan di dunia fantasi, matanya mengingatkan pada warna kuning batu
kwarsa yang indah.

Aku tidak mempertimbangkan apakah dia kuat atau lemah, baik atau jahat.

Begitu aku melihatnya, aku segera mengambil tindakan.

"Halo."

"Eh, ya. Halo."

"Kalau kau tidak keberatan, bagaimana kalau membentuk party dengan kami?"

Mungkin terkejut dengan undangan mendadak ke sebuah party, gadis itu


membuka matanya lebar-lebar. Dengan sopan aku menjelaskan kepadanya.

"Kami berpikir untuk mengumpulkan orang-orang yang tidak dikenal untuk


membentuk sebuah party sementara. Ngomong-ngomong, anggotanya saat ini
baru aku dan temanku, kami berdua!"

Gadis itu menurunkan alisnya terhadap penjelasanku dan bertanya dengan


ekspresi gugup.

"Um, apakah tidak masalah untuk mengundangku? Hari ini adalah pertama
kalinya aku bermain."

Darkster Project | 48
"Tidak apa-apa! Baik aku dan temanku melakukannya dengan baik di versi β,
kami kuat! Yah, level kami disetting ulang, sih."

Meskipun aku mencoba terlihat menarik dengan memperlihatkan otot bisep


lenganku, itu tidak kelihatan kuat saat aku menekukkan lenganku. Merasa itu hal
yang lucu, gadis itu terkekeh, ekspresinya melembut dan dia menatap langsung
padaku.

"Baiklah kalau begitu, tolong bantu aku. Umm…"

"Myu! Namaku Myu! Senang bertemu denganmu."

"Aku Lucato. Senang bertemu denganmu juga."

Darkster Project | 49
Bab 2: Lucato dan Golem-sensei

"Aku Myu! Namaku Myu! Senang bertemu denganmu."

"Namaku Lucato. Senang bertemu denganmu juga."

Dan seperti itulah, aku berhasil mengajak Lucato, tidak, Luka-chan.

"Susunan Sense-mu bisa diubah sedikit, tapi pertama-tama ayo membeli senjata
dan potion. Kau memulai dengan 1000G, kau perlu menggunakannya pada
keduanya."

Luka-chan adalah seorang pemula yang memulai hari ini, jadi aku menjelaskan
padanya tentang Sense dan equipment sambil aku mencari-cari
anggota party sementara.

"Senjata? Aku mendapatkan sebuah senjata saat mengambil Sense…"

Dia menyentuh gagang pedang untuk pemula yang ada di pinggulnya. Aku sudah
memiliki satu, kenapa aku harus membelinya lagi. Pertanyaan seperti itu terlihat
di wajahnya.

"Itu memiliki keuntungan dan kerugiannya. Dengan membeli senjata baru,


kekuatan seranganmu bertambah. Di sisi lain, kalau kau menggunakan senjata
pemula, senjata itu tidak akan rusak."

"Jadi senjata bisa rusak ternyata."

"Itu benar. Tapi, kecuali kau menggunakannya secara serampangan, itu tidak akan
menjadi masalah."

Darkster Project | 50
Luka-chan menaruh salah satu tangan di dagunya. Dan, sepertinya dia telah
memutuskan apa yang akan dilakukan.

"Kurasa, aku lebih memprioritaskan armor daripada senjata."

"Yah, kurasa itu tidak apa-apa."

Sambil membicarakan berbagai hal dengan Luka-chan, aku berjalan melintasi


kota. Tentang potion yang memiliki jumlah penyembuhan yang terbatas oleh level
dan kisah tentang kegagalanku karenanya, aku membicarakan hal-hal yang
menarik. Mendengarkan hal itu, Luka-chan dengan serius mengkhawatirkan
berapa banyak yang harus dia beli.

Mengajarkan Lucato sedikit demi sedikit terasa sangat menyenangkan sampai aku
benar-benar lupa waktu. Sementara itu, aku menemukan
seorang player perempuan.

"Hei, hei, ayo bergabung dengan party kami." "Ayolah, lebih menyenangkan
berada dalam sebuah grup, ya 'kan. Selain itu, kami ini kuat." "Dan, kau akan
merasa lebih aman dengan para laki-laki juga." "Nah, ayo ikut kami."

"To-tolong hentikan…"

Aku mengerutkan dahi melihat sesuatu yang tidak menyangkan.

Empat pria mengerumuni satu orang gadis dan memaksanya masuk ke


dalam party mereka.

Gadis itu lebih tua dariku, tapi pemaksaan mereka terlihat seperti mereka sedang
menggodanya. Ini adalah game, aku penasaran apakah mereka salah paham akan
sesuatu di sini. Aku merasa marah hanya dengan melihatnya.

"Um, Myu-chan?"

Darkster Project | 51
"Luka-chan, aku akan membantunya."

"Eh?‼ L-Luka-chan?!"

"Namamu Lucato, jadi, Luka-chan."

Saat aku menyatakan itu, dengan merasa bingung, Luka-chan mengejarku.

Orang-orang di sekeliling merasa takut dengan pria-pria berotot ini dan tidak
melibatkan diri. Hmm, ayo lakukan dengan cara yang klasik.

"Maaf! Aku terlambat, apa kau menunggu?"

Aku menerabas maju di antara pria-pria tersebut dan berdiri di depan gadis itu.

Karena gadis itu begitu ketakutan dan membeku terpaku karena terkejut, aku
berpikir situasinya akan menjadi lebih buruk kalau dia berbicara, jadi aku
mencengkeram tangannya dan mencoba secara paksa untuk menariknya pergi.

Aku mengirimi Luka-chan sebuah lirikan yang meminta untuk mengikuti alur dan
menerima sebuah anggukan sebagai tanggapannya.

"Benar. Ini semua karena Myu-chan berbelanja di toko tanpa henti, waktu untuk
berburu akan habis. Ayo pergi."

Luka-chan menyunggingkan senyuman lembut dan sopan, mempengaruhi gadis


itu dari para laki-laki tersebut. Gadis itu menyadari niat kami dan menggelengkan
kepalanya begitu kuat sehingga terlihat akan lepas.

"Hei, tunggu. Apa, kau punya teman perempuan. Bagaimana kalau


membuat party dengan kami kalau begitu."

"Haa? Kalian ini bodoh, ya"

Darkster Project | 52
Aku berbicara dengan nada suara yang begitu dingin sampai mengejutkan diriku
sendiri.

Karena para pria ini jelas-jelas memandang rendah gadis-gadis yang lebih muda,
wajahku menjadi kaku dan aku menjalin kata-kata dalam sekali tarikan napas.

"Kalian semua ada berempat, sedangkan kami bertiga. Bagaimana caranya kalian
ingin membentuk party seperti ini? Sebuah party maksimal enam orang."

Aku secara tidak langsung berkata, apakah kalian tidak tahu sistemnya?

"Tidak, um… ayolah, hei, kau, tinggalkan party ini untuk saat ini."

"Err, tidak mau!"

"Lihat, sekarang kami bertiga, ayo buat sebuah party——" Ya, sayangnya kami
sudah memiliki party yang terdiri dari enam orang gadis, jadi tidak ada tempat.
Selamat tinggal."——"

Menyelanya, aku baru saja akan mengatakan "sampai nanti" dan menyelinap
pergi, tapi begitu aku membalikkan punggungku, salah satu dari pria tersebut
mengulurkan tangannya.

"Jangan main-main denganku!"

"Myu-chan?!"

Luka-chan dan gadis itu berteriak nyaring, tapi itu bukan masalah.

*shh*, aku menghindar ke samping dan pria itu meloncat ke depan.

Aku telah melakukan leveling sampai tadi. Tidak seperti orang-orang ini yang
mencoba untuk menggoda para gadis tanpa menaikkan level mereka terlebih
dahulu.

Darkster Project | 53
"Apa? Kau bahkan tidak dapat menyentuhku dan kau bilang dirimu kuat? Yang
benar saja."

Aku meninggalkan gadis itu pada Luka-chan dan menghadapi empat player pria
itu. Siap untuk bertarung, aku menghindari tangan yang terulur untuk
menangkapku dengan mudah. Naif, dibanding dengan PVP, mereka terlihat
seperti hampir tidak bergerak. Sebuah serangan gabungan dari
empat goblin terlihat lebih baik dari ini.

Player pria tersebut mencoba untuk menangkapku dan aku tanpa henti
menghindari mereka. Menghadapi mereka sebagai ajang pamer pada penonton.

"Bukankah kau salah paham antara dunia nyata dengan game? Orang-orang yang
kuat bertarung di dunia nyata bukan berarti kuat di dalam game."

"D-Diam!"

Dikatakan seperti itu, para player laki-laki tersebut wajahnya memerah. Orang-
orang di sekeliling kami menunggu seseorang untuk menghentikan ini. Tapi——

"Ohh, itu dia."

Aku menunggu sampai sistem tertentu bekerja. Dan efeknya muncul tidak lama
kemudian.

Tubuh para pria itu berubah menjadi partikel dan perlahan memudar.

"Sial! Apa ini!"

"Sebuah jurus khusus melawan pelecehan seksual—— 【GM Call】. Selamat

tinggal."

Darkster Project | 54
【GM Call】 adalah cara untuk menyelesaikan masalah yang tidak dapat

dihadapi player. Kau memanggil seorang Game Master yang merupakan


administrator dari game untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Saat kau menggunakan 【GM Call】, Game Master diinformasikan tentang

pelanggaran seperti kekerasan, juga menerima laporan tentang gangguan sistem


di dalam game. Kali ini, isi laporannya adalah kekerasan VR tertentu. Situasinya
adalah para pria yang mengejar-ngejar seorang gadis telah dinilai sebagai
percobaan pelecehan seksual, salah satu dari para penonton pasti telah menunggu

sehingga mereka dapat menggunakan 【GM Call】. Karena semunya berjalan

sesuai rencana, aku tersenyum.

Setelah memastikan pria-pria itu menghilang, aku kembali ke Luka-chan.

"Aku kembali, Luka-chan."

"Bukannya 'aku kembali`! Apa-apaan tindakan berbahaya yang kau lakukan tadi!"

Dan sekalipun aku kembali dengan gagahnya, Luka-chan menjadi marah. Alisnya
naik sedikit. Gawat, dia sama menakutkannya dengan Yun-oniichan saat dia
marah. Walaupun, itu adalah kejadian yang langka.

"Syukurlah, aku merasa lega."

Tepat saat kupikir dia marah, dia sekarang berekspresi berkaca-kaca. Aku benar-
benar minta maaf!

"Luka-chan, aku minta maaf. Tapi, aku sudah terbiasa dengan hal semacam ini."

Saat aku meminta maaf secara serius, Luka-chan terlihat terkejut.

Darkster Project | 55
Kelihatannya dia terkejut karena aku terbiasa dengan hal ini, tapi kenyataan bahwa
aku tahu bagaimana menghadapinya membuatnya menjadi lebih mudah.

"Daripada itu, apakah mereka melakukan sesuatu yang aneh padamu?"

"T-Tidak! Aku baik-baik saja."

Gadis itu bersembunyi di belakang Luka-chan menanggapi dengan gugup,


menjadi tenang sedikit, pikirku.

"Terima kasih banyak telah menolongku."

"Tidak. Tenang saja, tenang saja. Kami melakukannya karena kemauan kami
sendiri juga."

Gadis itu yang gugup menanggapi perkataanku itu manis, seperti hewan kecil.
Saat aku berpikir demikian, Luka-chan berbicara padanya untuk
menenangkannya.

"Tidak apa-apa. Myu-chan itu orang yang baik. Mungkin."

Kurasa Luka-chan tidak dapat menegaskan sepenuhnya karena kami belum kenal
begitu lama. Aku tersenyum simpul dan mengatakan pada gadis itu permintaanku.

"Nah sekarang, maukah kau membentuk sebuah party sementara dengan kami?"

"Eh? Ya, silakan."

"Um…tidak apa-apa memutuskannya dengan semudah itu? Kau mungkin tidak


ingin bergabung dengan sebuah party."

Tidak puas dengan tanggapan gadis itu terhadap ajakan ke stray party, Luka
bertanya, tapi gadis itu menanggapi dengan lebih tenang daripada sebelumnya.

Darkster Project | 56
"Dengan orang-orang itu, aku tidak akan merasa tenang. Selain itu, ini hanya para
gadis, ya 'kan. Sebenarnya, aku menanti-nantikannya."

Tolong bimbing aku. Gadis itu menundukkan kepalanya sambil berkata begitu.
Aku dengan bangga membalas "serahkan padaku".

Setelah bergabung kembali dengan Hino-chan, segalanya berjalan dengan mulus.


Baik Hino-chan dan aku masing-masing telah mengundang dua player untuk stray
party.

"Baiklah kalau begitu, ayo saling memperkenalkan diri. Aku Myu. Styleku
adalah magic swordsman. Aku menggunakan light magic dan penyembuhan."

"Dan aku Hino. Untuk senjata, aku menggunakan palu dan tombak tergantung
situasinya. Aku adalah seorang penyerang fisik. Dalam pertarungan, aku
bertarung dari jarak menengah."

Tolong bimbing aku, kata Hino-chan. Dari sini adalah perkenalan anggota stray
party.

"Aku Lucato. Aku memilih pedang sebagai senjata utama."

"Umm, aku Rossy. Aku memilih sihir api."

Gadis yang kuajak dan kuselamatkan bersama Luka-chan, Rossy si mage. Dia
terlihat penakut dan belum bisa diandalkan, kalau dia terbiasa dengan game dia
seharusnya menjadi kuat… mungkin.

"Aku dipanggil Nekoya. Seorang pengintai, spesialisasi dalam senjata seperti


seorang pencuri atau bandit, pisau lempar dan cakar."

"Aku adalah Milizam. Senjataku adalah kapak genggam dan perisai."

Darkster Project | 57
Orang-orang yang Hino-chan bawa mendekati peran sebagai pendukung, Nekoya
dan Lizam penuh dengan rasa percaya diri.

Milizam kelihatan cukup kuat. Kata "memantul" akan sangat pas dengannya, dia
tidak terkoordinasi tapi sepertinya adalah tipe yang akan menyerbu dengan sangat
bersemangat.

Player semacam itu menyusun Sense mereka dan cara bertarungnya untuk ledakan
kekuatan, dan pada saat yang sama mereka biasanya pilih-pilih untuk
anggota party-nya.

Hino-chan dan aku mungkin tidak masalah mencocokkan diri dengannya, tapi aku
mengkhawatirkan Luka-chan dan Rossy, begitu pula dengan Nekoya yang
mungkin tidak akan dapat mencocokkan irama permainan.

"Nah sekarang, bagaimana kalau kita pergi berburu secepatnya?"

"Hei, tunggu sebentar!"

Aku menghentikan Milizam yang mendadak akan pergi untuk bertempur.

"Tidak, anggota kita baru saja memasang Sense dan masih


menggunakan equipment pemula, kita harus membeli potion juga!"

"Haa? Kau akan menyembuhkanku jadi itu tidak perlu."

Memang, aku mengatakan aku menggunakan sihir penyembuhan, tapi posisiku


adalah seorang magic swordsman. Apakah dia benar-benar memahami itu?

"Myu-chan, ini…"

"Haa, aku mengerti. Aku akan menjadi penyerang jarak jauh."

Darkster Project | 58
Kalau begitu Luka-chan sebagai swordsman dan Hino-chan berada di barisan
depan, dan membantu Milizam menahan serangan.

Untuk barisan belakang susunannya adalah aku dan Rossy, Nekoya, sudah pasti
akan menjadi penyerang tipe hit-and-run (serang-dan-lari).

Memikirkan tentang keseimbangannya, ini tidak terlalu buruk, tapi bagaimana


kalau lebih merundingkannya dengan kami? Sekalipun hasilnya akan tetap sama,
berunding adalah bagian dari keseruan party!

"Um, memang Myu-san bisa menggunakan sihir penyembuhan, tapi dengan


memiliki sihir dan item magis yang bisa kau gunakan akan sepenuhnya saling
menguntungkan. Jadi…"

Ohh, Rossy mengumpulkan keberaniannya dan mengungkapkan pendapatnya


pada Milizam.

"Jadi apa?"

"Tidak, um…maaf."

Kumohon padamu, jangan jadi tak berguna di sini! Aku merasa ingin berteriak
seperti itu.

Hino-chan menurunkan bahunya juga, tapi dewa keselamatan tidak membuangku.

"Nah, nah, jangan menggunakan nada mengancam begitu. Mempersiapkan diri


dengan baik berarti tidak ada kekhawatiran. Kita bisa pergi saja dan membelinya,
ya 'kan?"

"…baiklah."

Darkster Project | 59
Milizam menyetujuinya dengan tidak senang. Nekoya mengatakan apa yang
Rossy ingin katakan, dan dengan demikian kami dapat mengisi kembali
persediaan barang konsumsi di toko NPC.

Selain daripada itu, kami membicarakan tentang apakah sebaiknya menjual


senjata pemula dan membeli equipment NPC atau
mempertahankan equipment pemula dan menyimpan uang, pendapat-
pendapatnya berbeda antar anggota.

Rossy dan Nekoya memutuskan untuk terus menggunakan senjata mereka dan
menyimpan uangnya, Milizam mengubah kapak dan perisainya.

"Hmnggh… tidak ada cukup uang. Pilihlah apakah kau ingin menyerang atau
bertahan."

Milizam berpikir sebentar. Yah, aku tidak benci hal semacam itu dan aku hanya
berbicara dengan yang lainnya saat menunggu. Selama waktu itu, Luka-chan
Rossy dan Nekoya dapat berbicara terus terang satu sama lain.

"Baiklah! Aku memutuskan kapak!"

"Nah sekarang, ayo keluar untuk berburu. Begitu kalian mencapai level tertentu,
Hino-chan dan aku akan mengajari kalian tentang gerakan dan ciri khas musuh!"

Ayo mulai dengan pergi melewati gerbang terdekat, gerbang timur. Dengan
begitu, semua orang pun mulai bergerak.

Setelah melewati gerbang timur, terdapat padang rumput. Di sana,


muncullah Herbivorous Beast yang dikatakan merupakan tutorial untuk pemula.
Di sekitar perbatasan antara padang rumput dan hutan muncullah seekor monster
yang sedikit lebih kuat seperti Blue Slime dan Goblin.

Darkster Project | 60
Dan di padang rumput—para player menunggu monster muncul.

"Hei, hei, tidak ada musuh untuk dihajar."

"Uuups~. Kita terlambat. Myu-chan, apa yang akan kita lakukan?"

"Sekalipun kau menanyakannya padaku, ini merepotknya, Hino-chan."

Di masa β, populasi player tidak sebesar ini jadi area perburuan tidak dimonopoli,
tapi dengan munculnya versi resmi, bisa diperkirakan sejumlah besar orang yang
log on pada hari pertama.

Saat monsternya muncul kembali, party yang terdiri atas enam player langsung
menghancurkannya dan merasakan sesuatu yang sangat canggung.

"Ini berbeda dari fantasi yang kuimpikan."

"Inilah kehidupan keras dunia game."

Ini adalah kata-kata yang cukup filosofis dari Nekoya-san karena Rossy terkejut
dengan kenyataannya.

"Hei, hei, apa yang akan kita lakukan? Kalau seperti ini, tidak ada gunanya
membentuk party."

"Yah, yah, tenanglah."

Luka-chan menenangkan Milizam yang gelisah.

Kalau begitu….

"Hmm. Antara menunggu sampai tempat berburunya kosong, atau kita pergi ke
tempat di mana monsternya sedikit lebih kuat di mana ada lebih sedikit orang,
kurasa?"

Darkster Project | 61
"Kalau begitu, kita sebaiknya menuju ke tempat yang jauh dari kota? Atau yang
dekat dengan tempat ini."

"Apa? Jadi ada tempat yang bagus. Ayo ke sana kalau begitu."

"Tunggu sebentar, dengarkan pendapat orang lain!"

Saat Milizam mencoba untuk maju sendirian, aku mulai membujuknya. Dia
menanggapinya dengan sikap menentang tapi mendengarkanku.

"Apa yang Myu-chan katakan pada dasarnya hanyalah satu kemungkinan. Kita
bisa menuju ke area sebelah barat untuk melihatnya dan mencoba memburu
monster dan secara perlahan-lahan bergerak ke yang lebih kuat. Itu salah satu
metodenya. Aku sendiri, akan pergi ke barat kurasa. EXP yang didapat tidak
begitu bagus, tapi monster yang relatif mudah untuk dikalahkan muncul di situ."

Di timur terdapat Herbivorous Beast, Blue Slime, dan Goblin.

Monster-monster yang ada di barat adalah Wild Dog, Bat, dan Forest Bear,
muncul tempat yang cukup sempit di sebelah barat daya, selain itu musuh-
musuhnya lemah.

"Umm, kali ini Hino-chan dan aku mengusulkan ini sebagai pendukung, kalian
bisa memilihya dengan memberikan suara mayoritas dari kalian berempat."

"Timur atau barat ya."

Luka-chan mulai memikirkannya baik-baik pertanyaan tersebut, Milizam dan


Nekoya memutuskannya dengan cepat.

"Berpindah tempat itu merepotkan, jadi sebelah timur tidak masalah."

"Hmm. Meskipun beresiko, kita bisa menaikkan level kita lebih cepat di sebelah
timur, kurasa."

Darkster Project | 62
"Jadi, bagaimana denganmu?"

"Hiee? A-Aku?!"

Milizam menanyakan pendapat Rossy.

"Um, aku tidak ingin tiba-tiba pergi ke tempat monster kuat berada, jadi ke
bar…tidak, aku juga tidak keberatan."

"Baiklah! Sudah diputuskan! Satu orang tidak berpendapat dan yang dua lagi ke
timur. Tidak peduli bagaimana kau berkeras, tidak akan ke barat. Ayo!"

"T-Tunggu…"

Membawa Nekoya dengannya, Milizam segera menuju ke gerbang timur. Rossy


melihat dengan khawatir pada Lucato yang belum mengatakan pendapatnya, tapi
Luka-chan hanya tersenyum seakan berkata 'mau bagaimana lagi?'.

"Luka-chan, ke mana kau ingin pergi?"

"Aku? Itu sudah diputuskan dengan suara terbanyak."

"Dan karena itulah, kau harus mengutarakan pendapatmu dengan seharusnya."

"Fufu, kau benar. Masih ada banyak hal yang tidak kuketahui, jadi aku ingin pergi
ke barat."

Tapi, aku menantikan pergi ke sebelah timur. Dia mengatakannya dengan seulas
senyum lembut.

Dan kemudian, kami mencari sebuah tempat dengan sedikit orang. Berjalan
melintasi perbatasan hutan sebelah timur, mereka menemukan sebuah area yang
cocok.

"Di sini, jauh dari orang lain, kita dapat mulai berburu."

Darkster Project | 63
Lokasinya berada di sebelah selatan, dekat dengan area rawa-rawa. Ada lebih
sedikit orang di sini karena jauh dari kota.

"Ayo hajar mereka saat ini juga!"

"Tunggu kami!"

Milizam menyerang seekor Herbivorous Beast terdekat. Dan, Nekoya menghajar


yang lain.

Saat itu, Nekoya sepertinya lumayan berjuang karena stats-nya yang rendah.

"Ayolah Rossy. Dia tidak bisa bergerak sekarang, kau bisa membidiknya."

"Y-ya! 《Fireball》!"

Sebuah bola api muncul dari ayunan tongkat, mendarat tepat pada Herbivorous
Beast itu dan menghasilkan dampak.

Melihatnya, menyaksikannya jauh dari rencana party yang seharusnya, Hino-chan


tersenyum miris dan Luka-chan bertanya-tanya kapan dia seharusnya masuk.

"Aku akan berpasangan dengan Milizam, juga bantulah Nekoya dan Rossy."

"Kalau begitu, aku akan berpasangan dengan Luka-chan."

Dengan begitu, sambil diajari tentang susunan Sense dan ciri khas musuh, Luka-
chan melesat maju untuk leveling.

Di sekitar perbatasan area, sebagai tambahan Herbivorous Beast, terdapat


juga Slime.

"Ayo, ayo! Makan ini!"

"Cobalah mengatur HP sedikit! ——《Heal》!"

Darkster Project | 64
Satu orang mengenai lawan dengan perisai dang mengayunkan kapak, sama sekali
mengabaikan pertahanan. Aku menggunakan sihir penyembuhan pada Milizam.

Tidak hanya Herbivorous Beast yang dilawannya begitu saja, dia


menyerang Slime dari atas juga. Melihatnya, Rossy dan Nekoya termotivasi dan
berganti ke Slime yang mudah untuk dilawan.

"Mereka datang dari belakang!"

"Aku tahu! Ah, HP-ku turun lagi! Cepat sembuhkan aku!"

Aku mengalahkan Slime yang perhatiannya terfokus pada Milizam dengan

menggunakan 《Light Shot》 dan menyembuhkan dia.

Dengan tidak hati-hati, aku melihat ke arah Hino-chan dan Luka-chan.

"Inti nukleus dari Slime adalah kelemahannya. Karena itulah, menebas


nukleusnya dengan pedang adalah cara yang paling efektif. Kalau untukku, aku
akan menghancurkan area tersebut dengan paluku."

"Seperti, sudut, sisi dan area serangan?"

"Itu benar. Setiap monster memiliki cirinya masing-masing, seperti gerakan dan
kelemahan. Kalau kau mengetahuinya, kau dapat melawannya meskipun levelnya
berbeda."

"Itu akan sangat membantu."

Luka-chan mendengarkan Hino-chan dengan serius. Dan, saat aku menyaksikan


keduanya melakukannya dalam pertarungan, gerakan mereka dengan cepat
menjadi semakin baik.

Darkster Project | 65
Aku mengingat bagaimana awalnya aku tidak tahu caranya melawan monster dan
mengalahkan mereka bersama dengan Hino-chan.

"Baiklah! 【Axe】telah naik ke level 6!"

"Itu cepat. Aku masih di level 4."

"A-aku juga 4."

Mengalahkan setiap monster yang muncul untuk menaikkan levelnya, Milizam


dengan cepat naik ke level 6. Nekoya dan Rossy juga secara bertahap menaikkan
level mereka.

"Ini menyenangkan sekali! Ayo kalahkan Goblin berikutnya!"

"Umm, aku masih level 3, aku masih ingin di sini sebentar lagi."

Luka-chan mengatakannya dengan takut-takut. Milizam menanggapinya


dengan——

"Kalau begitu, bagian support bisa hanya mengurusi yang lemah 'kan? Aku ingin
menaikkan level secepatnya."

Berkata demikian, dia tidak berniat untuk menyamakan langkah party.

Level Luka-chan masih rendah, tapi dia memfokuskan dirinya untuk mempelajari
skill player. Itu berarti dia tidaklah lemah. Hino-chan juga levelnya rendah, tapi
dengan skillnya, dia dapat menghadapi Goblin.

"…apa yang akan kita lakukan, Luka-chan."

Aku bertanya pada Luka-chan. Alasan kenapa Hino-chan dan aku


membentuk stray party adalah untuk menikmati suasananya, tidak perlu untuk
melanjutkan sebuah party yang tidak mempedulikan itu.

Darkster Project | 66
Memperkirakan jawabannya——

"Aku mengerti. Ayo pergi lebih jauh lagi. Tapi, ayo hadapi mereka dengan aman
satu demi satu."

"Kalau begitu, ayo berpencar terbagi menjadi 2 tim yang terdiri dari 3 orang dan
saling mengikuti. Bagaimana? Aku, Myu-chan dan Luka-chan di satu tim,
Milizam, Nekoya dan Rossy di tim lainnya."

Karena keseimbangannya tidak jelek, usulan Hino-chan lolos dengan mudah.

"Baiklah kalau begitu, ayo!"

Menarik serta Nekoya dan Rossy, Milizam bergerak semakin maju. Kami harus
mengejar gadis-gadis itu.

Menghadapi seekor Goblin, grup Milizam mengalahkannya sambil bekerja sama


dengan canggung dan setiap kali mereka mengalahkan salah satunya, mereka akan
menggunakan potion.

"Cih, entah kenapa tidak berjalan begitu baik. Support, sembuhkan!"

Mereka mengalahkan satu Goblin, Rossy melakukan serangan pertama, dan


kemudian Milizam dan Nekoya mengepung dan mengalahkannya. Dengan
Milizam yang menyerang, sepertinya Rossy tidak dapat memahami waktu yang
tepat untuk menggunakan sihir.

Meskipun dia meminta penyembuhan, sebelum aku dapat menyembuhkannya, dia


sudah mulai menyerang monster berikutnya. Langkah-langkahnya kacau
sepenuhnya.

Di sisi lain, kondisi kami——

Darkster Project | 67
"Kelemahan Goblin adalah lehernya dan bagian kiri dadanya. Kalau kau fokus di
sebelah situ, mereka mudah untuk dikalahkan."

Setelah berkata begitu, Hino-chan menahan Goblin tersebut dengan gerakan


tombaknya dan Luka-chan melakukan terjangan kuat menikam dengan pedang.

Dengan setiap tebasan yang mengarah pada tempat-tempat vital, waktu yang
diperlukan untuk menundukkan satu Goblin menjadi berkurang. Begitu terbiasa
dengan hal itu, seseorang secara alamiah akan mengincar pada titik-titik tersebut
atau di dekatnya.

Berkat hal itu, perbedaan antara Milizam yang hanya mengayunkan senjatanya
dan Luka-chan yang mengincar bagian vital akhirnya mulai nampak. Dan, begitu
Milizam mulai mengalami kesulitan, dia melakukan sesuatu yang tak terduga.

"Meh! Menghadapi mereka satu demi satu rasanya lama!—— 《Hate Bind》."

"Kau seharusnya tidak melakukan itu di sini!"

Kami sudah memutuskan untuk menghadapi mereka satu demi satu, ya 'kan. Dan

walau begitu, Milizam menggunakan skill Sense【Shield】tipe pemancing-

perhatian.

Sebuah tindakan yang mengumpulkan rasa benci dari monster-monster di sekitar.


Monster non-aktif menjadi aktif seketika, sebuah aksi provokasi yang membuat
monster dalam jangkauan luas di sekelilingnya untuk datang menyerang. Dan, di
bagian tenggara dari tempat ini adalah——

"Kita lari, Luka-chan!"

"Eh! Tapi…"

Darkster Project | 68
"Tidak apa-apa! Kita perlu mengamankan jalur meloloskan diri!"

Hino-chan membawa Luka-chan dan mulai mundur. Di tengah-tengah keadaan


itu, kami mengalahkn monster-monster yang mendatangi kami.

Aku menyuruh Nekoya dan Rossy untuk pergi lebih dulu dan menggantikan posisi
mereka.

Dan, Grey Rat dan Mill Bird mengincar Milizam. Dia menyadari mereka dan
dengan seulas senyum mengerikan, dia mulai mengayunkan kapaknya.

"Milizam! Kau tidak akan selamat kecuali melarikan diri!"

"Apa! Kau takut?"

"Bukan begitu! Ini bukan tempat yang tepat!"

"Kalau kau takut, lanjutkan saja menjadi support!"

Ajakanku tidak berhasil pada Milizam. Sekalipun dia mendapat luka, dia terus
menghadapi Grey Rat dan Mill Bird yang datang dengan kapaknya.

Melihat hal itu, Rossy menggunakan sihirnya yang sudah meningkat lebih baik
dengan level yang telah naik untuk mengalahkan Grey Rat yang jauh dari
Milizam.

"Myu-chan, kenapa kau panik?"

"Karena kita berada jauh di selatan, monster di selatan bercampur. Monster dari
Wetland seharusnya akan tertarik ke sini——itu mereka!"

Tertarik dari sekitarnya oleh skill pemancing-perhatian, mereka berlompatan


keluar dari antara pepohonan. Itu adalah Moor Frog, monster tipe katak.

Begitu aku melihatnya, aku bergerak.

Darkster Project | 69
"Kalian berdua, lari!"

Aku menyuruh Rossy dan Nekoya untuk lari, dan pada akhirnya melancarkan sihir
penyembuhan pada Milizam. Dengan begini, HP-nya telah pulih sepenuhnya.
Akan tetapi——

"Apa, musuh baru, ya——"

Tidak sempat menyelesaikan kata-katanya, Milizam ditumbangkan dengan satu


serangan. Diserang oleh lidah Moor Frog, HP-nya yang baru saja dipulihkan
sepenuhnya telah terkuras habis.

Melihat Milizam dengan cepat gugur meskipun melakukan perlawanan, akhirnya


Nekoya dan Rossy merasakan bahayanya dan mulai berlari.

Aku berdiri di tempat dan bersiap untuk kejaran Moor Frog.

Sekarang setelah Milizam yang mengumpulkan sebagian besar kebencian telah


tumbang, party menjadi targetnya sebagai gantinya.

"——《Light Shield》!"

Aku menghadapi kejaran Moor Frog dengan sebuah sihir dinding cahaya,
merintanginya. Akan tetapi, aku hanya bisa melakukannya pada Moor Frog,
sedang untuk serangan lainnya dari Grey Rat dan Mill Bird, aku hanya
menahannya sambil melarikan diri.

"Myu-san! Ini —— 《Fire Wall》!"

Rossy menggunakan sihir pertahanannya dan membuat sebuah dinding api antara
aku dan musuh untuk menyembunyikanku. Mengincar waktu yang tepat, aku
melesat berlari saat itu juga.

Darkster Project | 70
"Itu perbatasan areanya!"

Saat Hino-chan dan Luka-chan mengalahkan monster-monster di jalur untuk


melarikan diri, aku berlari begitu saja.

Dan——

"Moor Frog pergi!"

"Kalau begitu, ayo kalahkan sisanya, Hino-chan!"

"Yup!"

Setelah melampaui areanya, Moor Frog kembali ke dalam hutan. Saat seekor
monster yang dapat menyapu habis kami tidak ada lagi di sini, kami mulai
menindas monster-monster yang tersisa.

"Ayo! ——《Light Web》!"

"Terhempaslah! ——《Smash》!"

Aku menembakkan sebuah serangan area yang kupelajari saat level light magic-
ku meningkat, Hino-chan menggunakan palu besarnya untuk menghantam tanah
dan menyebabkan sebuah gelombang kejut yang mencederai semua musuh di atas
tanah.

Hino-chan dan aku dapat mengalahkan monster-monster yang mendekati kami.


Akan tetapi, karena jeda waktu sihir dar art, kami tidak dapat melakukan jurus
yang sama dengan segera.

"Kalau begitu, ayo hadapi mereka satu persatu! HAa!"

"Kangennya! Bermain resiko dengan Myu-chan!"

Darkster Project | 71
Bersama dengan Hino-chan, kami menebas monster-monster tersebut untuk
melindungi titik buta satu sama lain.

Dengan segera menilai musuh yang mana yang akan menyerang pertama kali,
mengurutkannya, kami mengalahkan mereka. Untuk dapat menaklukkan niat
upaya dalam pertempuran, kami menghancurkan upaya usaha musuh.

Tetap saja, masih ada terlalu banyak monster untuk kami lawan. Mereka melewati
kami menuju ke Luka-chan dan yang lainnya.

"Luka-chan, Nekoya! Tahan mereka!"

"Hiyaa! Haaat!"

Menanggapi suaraku, sebuah teriakan bersamaan dengan sayatan terdengar.

Menggunakan pedang pendeknya, Luka-chan dengan akurat memotong


kelemahan musuh, menghabisi mereka dalam sekali serang. Juga, untuk dapat
mengatasi lawan seperti yang kami lakukan, dia memprioritaskan monster di
dekatnya yang telah mulai posisi menyerang, mengalahkan mereka dengan baik
secara berurut.

"——《Fire Shot》!"

Merespon terhadap serangan bantuan dari Rossy, Luka-chan melesat menjauh dari
tempatnya semula.

Peluru api menembus padatnya kerumuman monster dan menumbangkan banyak


dari mereka.

Sebelumnya saat dia bekerja sama dengan Milizam, dia hanya dapat melakukan
serangan pertama karena mereka berhati-hati antara satu sama lain. Juga dia

Darkster Project | 72
tadinya hanya dapat menembak monster-monster tersebut yang ada di luar batas
jangkauan dengan sihirnya. Rossy sendiri terlihat terkejut atas perbedaan ini
karena ternyata begitu mudahnya menemukan tempat untuk diincar.

"Hebat. Dia adalah penyerang garis depan dan dia sudah memahami seluruhnya."

Hino-chan tidak menghentikan palunya bahkan saat dia menyaksikan gerakan


Luka-chan. Melihat kualitas kemampuan Luka-chan, aku juga menyahuti.

"Mau! Tidak, aku ingin dia bergabung dengan party kita."

Aku tak sengaja berkata "mau", memperlakukannya seperti sebuah benda, tapi aku
sudah pasti akan membawa dia ke dalam party kami. Itu sudah diputuskan.

Sementara itu Luka-chan juga memahami gerakan Nekoya, mengalahkan monster


yang diprioritaskan dan mundur, membiarkan sihir untuk mengenai musuh.

Dan dia mengulangi alur tersebut dengan mantap. Dia menunjukkan konsentrasi
yang tinggi tanpa ada tanda-tanda terganggu.

"Ini dia akhirnya! 《Light Web》!"

Monster yang tersisa disapu habis dengan efek sihir areaku, kemudian semuanya
duduk di tempatnya.

"Tidak mungkin, ternyata seseorang yang kita ajak party akan mencoba untuk
mem-MPK kita. Terlebih lagi, dia penghancur-diri-sendiri."

MPK – Monster Player Kill, sebuah tindakan membunuh player lain dengan
memanfaatkan monster.

Darkster Project | 73
Bahkan tanpa Moor Frog pun, dengan keberuntungan jelek, kita juga akan
dikalahkan bagaimanapun juga. Memikirkan hal itu, aku merasa ingin mengeluh,
tapi tidak ada satu pun yang punya tenaga untuk melakukannya.

"Untuk sekarang, ayo kembali."

Karena Luka-chan mengusulkan itu, kami berdiri dan kembali ke kota.

"Karena kalian, aku mendapatkan penalti kematian!"

"Bertingkah seenaknya sendiri, kau mencoba mem-MPK kami?!"

Setelah kembali ke kota, kami bertemu dengan Milizam yang kembali setelah
tewas dan berbicara dengan satu sama lain. Milizam dan aku berdebat, itu berubah
menjadi sebuah pertengkaran selamat tinggal. Saat pergi, dia mengatakan sesuatu
yang sangat tidak menyenangkan.

"Tidak apa-apa, tidak apa-apa! Daripada itu, bagaimana kalau kita beristirahat dan
kemudian pergi berburu lagi? Tadi kita telah mengalahkan banyak monster, jadi
ayo gunakan uangnya untuk mengisi kembali persediaan item. Kali ini, ayo pergi
ke barat!"

Setelah itu, dengan party yang masih diliputi suasana yang sedikit sendu, aku
mencoba untuk berbicara riang.

Petualangan tidak hanya sekedar mengalahkan musuh, terdapat juga kisah dan trik
berguna untuk berpetualang. Saat kami mengumpulkanitem tertentu di sebuah
area dan mengajari yang lain, suasananya membaik sedikit.

Dan, saat untuk berpisah tiba.

"Um, maaf karena menjadi tidak menyenangkan di pertengahan tadi."

"T-tidak. Kami merasa terbantu dan telah mempelajari pentingnya kerja sama!"

Darkster Project | 74
"Itu benar. Kami belajar banyak. Sebelumnya, saat istirahat tadi, aku berbicara
dengan Rossy. Kami memutuskan untuk membentuk sebuah party bersama-
sama."

Sepertinya Rossy dan Nekoya berniat untuk membentuk sebuah party dan
berpetualang bersama mulai sekarang. mereka menyadari perbedaan skill mereka
dengan kami dan memutuskan untuk mengejar kami suatu hari nanti. Begitulah
yang mereka katakan dengan sangat bersemangat.

Dan——

"Terima kasih banyak untuk hari ini."

"Tidak, aku juga sangat bersenang-senang hari ini! Tapi, maaf. Akulah orang yang
tadi membawa Milizam."

"Itu bukan kesalahan Hino-san."

"Benar. Dan, um…Luka-chan, kalau kau tak keberatan, maukah kau


membentuk party bersama kami lagi? Bagaimana?"

Saat memintanya dengan tatapan malu-malu, dia menanggapi dengan sebuah


senyuman.

"Baiklah. Kalau begitu, bagaimana kalau besok pagi?"

"Yup! Janji ya!"

Hebat, dapat janji temu! Aku melakukan pose bersemangat dalam hati dan stray
party hari ini dibubarkan.

Darkster Project | 75
Aku memikirkan kembali apa yang terjadi hari ini dan tentang berbicara dengan
Onii-chan, dan tentang esok hari saat aku memasuki bak mandi.

"Mgrr, bagaimana caranya aku mengundang dia?"

Kemampuan untuk memahami keseluruhan party, ketenangan dalam menilai


keadaan yang tak terganggu musuh di sekitarnya. Aku menginginkan dia sebagai
komandan party apapun yang terjadi.

"Oh, iya. Ayo memintanya mencoba menjadi seorang komandan!"

Aku bangkit berdiri dari bak mandi, mengabaikan air yang mengalir dari tubuhku
dan pergi keluar dari kaman mandi.

"Miu, keringkan rambutmu supaya tidak masuk angin!"

"Aku tahu."

Sambil mendengarkan ungkapan perhatian Onii-chan, aku segera bergegas ke


dalam kamarku dan mengirimkan Hino-chan sebuah email.

"Rencana strategi. Ayo ajari Luka-chan betapa menyenangkannya memberi


komando."

Dari situ, kami mengadakan rapat strategi lewat email. Di malam hari, Hino-chan
melakukan leveling kecepatan-tinggi pada seekor Boar, mempersiapkan dirinya.

"Myu-san, Hino-san, apa benar di sini?"

"Yup! Hari ini, ada sesuatu yang aku ingin Luka-chan pelajari! Ketegangan
sebenarnya dari OSO!"

Darkster Project | 76
Semalam, setelah mengontak Hino-chan, aku berkonsultasi padanya tentang
menambahkan Luka-chan ke dalam party dan sebagai hasilnya, kami

memutuskan untuk melakukan 【Golem-sensei】.

"Tempat yang kita tuju sekarang, adalah area penambangan di sebelah barat. Juga,
sasaran hari ini adalah Golem, seekor bos monster."

"Umm, kurasa aku mendengar kata yang mengkhawatirkan. Bos. Jangan bilang
padaku kalau kita akan mengalahkanya sekarang."

"Salah, salah. Tujuan hari ini adalah melakukan leveling pada Golem. Kami akan
meminta Luka-chan untuk melakukan art 100 kali padanya."

Leveling kecepatan-tinggi dengan menghadapi Golem. Alasan kami


memutuskannya sebanyak 100 kali untuk art, masihlah rahasia.

"Kurasa Luka-chan memiliki kemampuan menjadi seorang komandan dalam


sebuah party. Karena itulah, berikan kami perintah."

"Memerintah Myu-san dan Hino-san? Kalian berdua lebih berpengalaman, dan


mustahil untuk menyerang sesuatu 100 kali dengan art."

Tidak hanya menghadapi Golem, tapi mendengar tentang 100 art, Luka-chan
mengerut.

"Tidak apa-apa. Kita tidak perlu mengalahkannya. Aku mengatakan 100 art, tapi
kau hanya perlu memberi kami perintah untuk melakukan serangan pembuka dan
menyerangnya kemudian."

"Tapi, kalau kita kalah karena instruksiku…"

"Oh, kami tidak akan protes tentang hal semacam itu."

Darkster Project | 77
"Maksudku, kalau kita bergerak semau kita, itu bukanlah sebuah party. Itu adalah
kumpulan solo player. Karena itulah, kami bertempur sambil menaruh
kepercayaan penuh pada komandan. Demi meraih tujuan. Jadi, demi alasan itu!
100 serangan dengan art adalah sasaran yang tuju sekarang!"

Saat berhasil, bersama dengan rasa kepuasan pencapaian, kau mendapatkan item
drop yang bagus. Aku tersenyum sambil mengatakan hal itu. Sebagai
tanggapannya, dia memperlihatkan ekspresi yang membingungkan, penuh
motivasi.

"Aku mengerti. Aku tidah tahu apakah aku bisa memenuhi harapan kalian, tapi
aku akan melakukannya. Pertama-tama, aku ingin level berapakah dan di posisi
apakah Myu-san dan Hino-san. Aku berpikir untuk memastikan perannya."

Dengan begitu, kami menunjukkan status kami satu sama lain.

Status【Myu】

Possessed SP8

【Sword Lv15】 【Armour Lv16】 【Physical Attack Increase Lv11】 【Physical

Defence Increase Lv15】 【Speed Increase Lv3】 【Magic Talent Lv11】【Magic

Power Lv11】 【Light Element Talent Lv8】 【Recovery Lv11】 【Fighting Spirit

Lv15】

Unequipped

Darkster Project | 78
【Magic Recovery Lv9】

Status【Hino】

【Hammer Lv12】 【Spear Lv7】 【Armour Lv10】 【Magic Power Lv10】 【HP

Increase Lv13】 【Physical Attack Increase Lv13】 【Physical Defence Increase

Lv10】 【Throw Lv3】 【Heavy Blows Lv11】 【Warrior's Knowledge Lv7】

Status【Lucato】

【Sword Lv6】 【Armour Lv4】 【Magic Power Lv3】 【HP Increase Lv3】 【Physical

Attack Increase Lv4】 【Physical Defence Increase Lv4】 【Stamina Recovery Lv2

】 【Speed Increase Lv3】 【Party Lv2】 【Warrior's Knowledge Lv3】

Darkster Project | 79
Semalam, Hino-chan naik level dengan begitu pesat dan sampai ke level yang
direkomendasikan untuk tidak dikalahkan Golem dalam sekali serang. Tetapi,
dengan Golem yang fokus pada fisik, serangan Hino akan sulit berhasil.

Di dalam party, yang dapat secara efektif menyerang Golem itu adalah aku
dan light magic-ku.

"Myu-chan akan menarik perhatiannya dari depan. Hino-san akan menghancurkan


postur kuda-kudanya dari belakang. Bisakah kalian melakukan itu?"

"Baik, Luka-chan, aku akan melakukannya."

"Di saat β, aku mengalahkan Golem dengan palu, jadi tidak masalah!"

Dia mengayunkan sledgehammer-nya dengan ringan, menunjukkan motivasinya.

"Dan, aku akan menyerangnya dengan art saat posturnya tubuhnya runtuh."

Luka-chan berkata, apakah tidak apa-apa melakukan ini? Tapi kurasa tidak ada
masalah.

"Nah, sekarang mulai! —— 《Light Shot》!"

Sebuah peluru cahaya muncul dan menuju ke kepala Golem. Aku bergegas ke
bagian depan.

"Kemarilah, aku di sini!"

Untuk menarik perhatian Golem itu, aku menggunakan light magic beberapa kali
untuk mengumpulkan lebih banyak lagi antipati, kemudian menghindari ayunan
tinjunya.

Angin yang ditimbulkan ayunan tinju itu memercikkan keringat dingin padaku.
Saat menghindarinya, kakiku tidak berhenti bahkan untuk sesaat.

Darkster Project | 80
Dan, dengan waktu yang tepat setelah tinju tersebut diayunkan beberapa kali,
Hino-chan mulai berlari.

"Haa —— 《Impact》!"

Merendahkan tubuh kecilnya, dia mendekati kaki Golem itu dari belakang. Dia
melakukan ayunan penuh pada kakinya saat monster itu mencondongkan bagian
tubuh atasnya untuk mengayunkan tinjunya.

Terdengar sebuah suara tumpul, tapi kontras terhadap hal itu, tidak ada cedera
sama sekali yang berdampak pada Golem itu. Tetap saja, efek hantamannya
menyeruduknya dari bawah dan membuatnya jatuh pada punggungnya.

Hino-chan segera berlari supaya tidak terperangkap di bawah Golem yang


terjatuh, dan saat kami berpapasan kami melakukan tos. Melakukan semacam
jalan memutar, kami mengambil jarak dan melepaskan diri dari Golem tersebut.

"Aku masuk!"

"Luka-chan! Ayo!"

Luka-chan mendekati Golem yang jatuh itu. Dia meregangkan punggungnya,


berkonsentrasi sambil memegang pedang pendek dan melepaskan artnya.

Darkster Project | 81
"——《Delta Slash》!"

Dengan sebuah langkah masuk, dia mengerahkan sebuah serangan lapis tiga, tapi
hampir tidak ada cedera. Serangan itu hanya meninggalkan sebuah goresan luka
dangkal di otot yang terbuat dari batu itu.

Sekalipun dia terlihat kecewa untuk sesaat, Luka-chan segera mengingat


alasannya yang sebenarnya dan mengambil jarak dari Golem itu. Bersama dengan
Hino-chan, dia memilih waktu yang tepat untuk serangan berikutnya dengan
perhitungannya sendiri.

"Myu-san, tidak apa-apa?"

"Sempurna! Ayo lakukan lagi!"

Dengan perkataan itu, sekali lagi aku melepaskan rentetan 《Light Shot》.

Kali ini, Golem mencoba untuk menghancurkanku dengan kakinya. Begitu dia
mengangkat kakinya, Hino-chan melesat dan menghantam sambungan kakinya
dengan palu.

Golem itu ambruk ke samping dengan mengepulkan awan debu dan Luka-chan
melakukan art lagi.

Kenyataan bahwa luka gores yang ditinggalkan 《Delta Slash》 menjadi semakin

tebal daripada sebelumnya, itu berarti levelingnya efektif.

Saat pertarungan menjadi tugas yang sederhana, Luka-chan selalu mengambil


sebuah tindakan tegas.

"Myu-san! Tolong mundur! Gerakannya sedikit aneh!"

Darkster Project | 83
"Baik! Hino-chan, kita mundur!"

Mungkin, ini akan ditentukan dengan Luka-chan yang melepaskan art sekitar 30
kali. Aku menghindari serangan-serangan dan berulang kali mengumpulkan
kebencian dengan light magic.

Meskipun itu bukanlah serangan penentuan dari Golem, aku merasa seakan kami
sedang bertempur sambil memastikan untuk mempertahankan batasan aman MP,
dan kemudian Luka-chan memberikan sinyal untuk mundur.

Kami mundur dari pertempuran dengan Golem dan kembali ke safety area.

"Myu-san, apa kau baik-baik saja?"

Kakiku tersandung dan Luka-chan menopangku dengan segera.

"Maaf. Sepertinya aku sedikit lelah."

Sementara aku tidak menyadarinya, sepertinya aku mendapatkan sangat banyak


kelelahan mental. Perasaan berat terus-menerus akibat perbedaan tubuh,
ketegangan yang berlangsung dalam waktu yang panjang, meletihkan
konsentrasiku.

"Myu-san, tolong beristirahatlah. Hino-san dan aku akan melanjutkan berdua."

"Baiklah kalau begitu, kami akan pergi."

Hino-chan mengganti senjatanya dari palu ke tombak panjang lalu


menghadapi Golem.

Karena kami telah meninggalkan pertempuran sekali, Golem itu telah pulih
sepenuhnya. Hino-chan berulang kali menyerang dari jarak menengah dengan
tombak untuk menahannya dan mengumpulkan kebencian.

Darkster Project | 84
"HAa! —— 《Delta Slash》!"

Mencari kesempatan saat Hino-chan menarik perhatian Golem padanya, Luka-


chan menunggu jeda waktu berlalu dan saat dia bisa melakukannya, dia

menggunakan 《Delta Slash》.

"Luka-chan, perhatiannya teralih padamu!"

"Baik! Aku akan fokus pada menghindar!"

Sebatang tombak tidak memberikan banyak serangan, jadi setelah Luka-chan


menggunakan art beberapa kali, target dari Golem itu berubah ke dia.

Dengan target yang berubah dari dirinya, Hino-chan mengganti senjata dari
tombak ke palu dan menyerang punggung Golem.

"—— 《Break Hammer》!"

Palu yang diayunkan dari atas mengirimkan tubrukan kuat ke bagian


dalam Golem.

Jika 《Impact》 adalah art serangan fisik sederhana, 《Break Hammer》 adalah

sebuah art yang memiliki efek untuk mengurangi pertahanan musuh.

"Kau tidak akan dapat mengabaikanku setelah ini. —— 《Impact》!"

Sebagai respon pada serangan kuat tersebut setelah pertahanannya


berkurang, Golem melompat ke depan. Setelah rangkaian aksi ini, targetnya
kembali ke Hino-chan.

Darkster Project | 85
"Kalau aku segera menyerangnya, targetnya akan berubah kembali ke aku, tolong
bertahanlah!"

"Baiklah kalau begitu, aku akan berganti kembali ke tombak dan menyesuaikan
serangannya."

Sekali lagi dia mengganti senjata dari palu ke tombak panjang dan menarik
perhatian bos padanya kemudian Luka-chan memutuskan untuk
menggunakan art. Aku tidak tahu sudah berapa kali dia menggunakan art, tapi
gerakan Luka-chan jadi semakin baik.

"Hino-san, waktunya untuk kita istirahat."

Sejak kami memulai leveling dengan Golem, cukup lama waktu yang telah
berlalu. Seperti yang diduga, baik Hino-chan dan Luka-chan sama-sama
kelelahan.

"Kau pasti setidaknya telah menggunakan art sekitar 50 kali?"

"Barusan adalah yang ke-61 kali. Juga, levelku meningkat dengan amat sangat
cepat."

Luka-chan dengan tekun menghitungnya, dan kemudian dia menunjukkan stats-


nya yang meningkat karena leveling.

Darkster Project | 86
Status【Lucato】

【Sword Lv11】 【Armour Lv4】 【Magic Power Lv8】 【HP Increase Lv3】 【

Physical Attack Increase Lv10】 【Physical Defence Increase Lv4】 【Stamina

Recovery Lv2】 【Speed Increase Lv7】 【Party Lv8】 【Warrior's Knowledge Lv9】

Karena dia tidak menerima serangan apapun, baik 【Physical Defence Increase

】 dan 【Armour】 yang merupakan Sense tipe pertahanan tidak meningkat, dan

karena dia tidak menerima cedera, begitu pula halnya dengan 【HP Increase

】 dan 【Stamina Recovery】.

Itu adalah leveling kecepatan-tinggi yang dibuat untuk memenuhi kondisi


tertentu. Kecepatannya sendiri cukup lambat dibanding dengan melawan Big
Boar sendirian dan itu sangatlah ekstrim.

Dan, setelah istirahat, kami menghadapi bagian kedua dari pertempuran dalam
keadaan sempurna.

"Myu-san, Hino-san, kenapa kalian memainkan game ini?"

Saat jeda istirahat leveling dengan Golem, Luka-chan bertanya.

Darkster Project | 87
"Karena aku ingin bertemu dengan Onee-chan, kurasa."

"Onee-chan, ya?"

"Benar, aku bisa bertemu dengan Onee-san yang tinggal di tempat yang jauh.
Selain itu, aku sangat suka game."

"Aku juga sangat suka game!"

Hino-chan dan aku dengan cepat menjadi akrab sebagai sesama pecinta game.

"Dan, kenapa kau mulai bermain OSO, Luka-chan?"

Saat aku menanyakan tanggapannya, dia dengan malu-malu menunduk dan


membalas dengan suara lemah.

"Aku, ——menyukainya."

"Apa yang kau suka?"

"Maksudku, aku sangat suka fantasi."

"Aku juga sangat menyukainya, RPG Fantasi."

Saat aku bertanya kenapa dia begitu malu, dia mengatakan hal yang lain lagi.

"Yang sangat kusukai, adalah novel fantasi."

"Seperti, light novel? Aku kadang-kadang membacanya juga."

Sama seperti Hino-chan, aku membaca manga dan cerita-cerita berjenis game dan
juga panduan game, tapi selain dari itu, aku tidak banyak membaca buku. Aku
mengerti, itu sangatlah berbeda. Aku merasa yakin.

"Tidak, kalau aku mengelompokkan mereka, kurasa itu adalah literatur fantasi."

Darkster Project | 88
Sebagai contoh, cerita-cerita yang sudah pernah difilmkan seperti kisah tentang
cincin yang terkenal atau seorang pemuda penyihir. Aku akhirnya mengerti.

"Dan, um. Untuk waktu yang lama, aku membaca tentang hal-hal semacam itu
dan tentang mitologi, kemudian aku ingin mencobanya sendiri dan mulai
bermain."

Mungkin merasa malu, dia menunduk semakin rendah dan rendah untuk
menyembunyikan wajah.

Apa ini? Luka-chan yang berwibawa berubah menjadi super imut saat malu-malu.
Aku merasa secara alamiah ingin memeluknya.

Aku ingin semakin mendengar ceritanya dan menikmati penampilan malu-


malunya.

"Hei, Luka-chan, bagian mana yang kau suka?"

"Um, seperti seorang pahlawan yang tanpa takut menyerang sepasukan besar
musuh atau membantai naga atau semacamnya."

Saat aku semakin mengarah ke topik yang membuatnya menundukkan kepalanya,


dia semakin bersemu merah dan melihat ke arah yang berlawanan.

Ini mengejutkan karena Luka-chan yang sedang semakin mengecil saat ini
memiliki keinginan untuk menjadi seorang pahlawan. Tepat saat aku berpikir
untuk bergerak lagi melihat wajahnya, Hino-chan menghentikanku.

"Myu-chan, jangan terlalu menggodanya."

"Tapi, reaksinya imut sekali, jadi aku pada akhirnya…maaf."

Darkster Project | 89
"Tidak, tidak apa-apa."

Sepertinya Luka-chan telah menjadi tenang sedikit saat dia membalas dengan
biasa. Tapi, wajahnya masih sedikit kemerahan.

"Kalau begitu, apakah dunia OSO seperti yang kau perkirakan, Luka-chan?"

"Ya, seperti yang kuperkirakan. Tidak, bahkan lebih menyenangkan daripada itu."

Luka-chan tersenyum lebar menanggapi pertanyaanku. Yah, dia menikmatinya.


Berpikir demikian, aku juga jadi termotivasi.

"Baiklah! Nah sekarang, istirahat selesai! Ayo lakukan pertempuran yang lain
dengan Golem!"

Menyamakan momentum, Hino-chan mengangkat tinjunya, Luka-chan tersenyum


miris.

Lagi, kami kembali ke tempat Golem itu berada. Awalnya, kami berpasangan
dengan cara yang sama, tapi ——

"Myu-san, barisan belakang. Hino-san, hancurkan posisinya dengan taktik hit and
run. Aku akan berdiri di bagian depan."

"…baik. Kami akan mengikuti Luka-chan, sang komandan. Tapi, kalau Luka-
chan kalah, kami akan mengikuti setelahnya."

Hino-chan membeku tidak bergerak seinci pun, tapi kurasa Luka-chan ingin
berdiri di barisan depan. Mungkin, melihat kami berdiri di depan Golem saat kami
melawannya, kami mungkin terlihat seperti pahlawan fantasi baginya.

"Nah sekarang, ayo. —— 《Delta Slash》!"

Darkster Project | 90
Luka-chan melancarkan art pada kaki kiri Golem. Dan, dengan serangan pertama
itu, target Golem diarahkan padanya.

Pada posisi dekat dengan kaki kiri Golem, Luka-chan menghindari


serangan Golem itu dengan bergerak memutar melawan arah jarum jam.

"HAa! —— 《Delta Slash》!"

Luka-chan yang terus melihat kami saat kami menghadapi Golem, dengan mantap
telah menganalisa pola gerakan kami.

Waktu saat Golem mengayunkan lengannya, juga serangan kakinya, semua


dipahaminya dengan sempurna. Karena itulah, kapanpun dia melihat serangannya,
dia dapat memposisikan dirinya di sisi kiri dan menggunakan art untuk
menghindari serangan.

"Hino-san!"

"Baik! Myu-chan, ikuti aku!"

Saat Luka-chan melesat, Hino-chan mendekati Golem saat itu juga sambil
membuat ayunan besar. Aku menyamakan waktu ayunan hebat yang menyapu
kaki Golem itu dan menembakkan sihir ke arah kepala Golem.

"HAa—— 《Impact》!"

"——《Light Shot》!"

Golem itu jatuh ke samping. Luka-chan yang tadi mengambil jarak, melompat
mundur tepat waktu, mendekatinya saat itu juga dan melancarkan sebuah art ke
bagian kepala Golem.

Darkster Project | 91
"——《Delta Slash》!... ?‼"

Tiga kali, bahkan saat dia mengerahkan art, Golem itu perlahan-lahan bangkit
berdiri.

Dia tidak begitu terluka karena serangan kami.

Golem yang bangun, berbali ke arah Luka-chan dan mengayunkan lengan


kanannya ke samping.

"Luka-chan!"

Tidak akan ada waktu untuk menghindari serangan berlawanan arah jarum jam itu
setelah begitu banyak art yang digunakan. Menyaksikan saat lengan itu mendekati
Luka-chan, Hino-chan berteriak, tapi aku percaya padanya.

"HAA! —— 《Delta Slash》!"

"Serangan yang lain lagi! Dia berani juga!"

Luka-chan tidak dapat menghindari sambaran lengan kanan yang datang


berlawanan arah itu, tapi dia dengan baik menemukan sebuah area yang aman.
Dia menyelinap ke bawah kaki Golem dan bergerak ke belakang punggungnya,
setelah itu dia melancarkan art pada kaki kirinya dan berpindah ke bagian
kiri Golem.

"Yang tadi itu bahaya."

"Ya ampun, aku hampir saja kena serangan jantung."

Darkster Project | 92
Hino-chan mengelus dada. Aku sendiri juga merasakan keringat di kepalan
tinjuku. Kalau ternyata dia tidak berhasil melakukannya, aku mempersiapkan

sihir 《Light Shield》, tapi itu sia-sia.

Setelah itu, Luka-chan terus menyerang secara mantap dari sisi kiri——

"Ini akan menjadi yang ke-100 ——《Delta Slash》!"

Serangan beruntun tiga kali terukir pada kaki Golem. Awalnya, itu hanyalah
sebuah luka gores tipis, tapi sekarang lebih jelas, meskipun sangat kecil.

Dan, ekspresi Luka-chan berubah dari bingung menjadi terkejut dan senang.

"Kalian berdua licik sekali. Memberiku hadiah kejutan seperti ini."

"Kalau begitu, untuk terakhir kalinya, gunakan itu pada Golem!"

"Aku akan membuat kesempatannya!"

Ini akan menjadi bagian terakhir. Luka-chan yang telah mencapai sasaran
menggunakan art 100 kali, memegang pedangnya sejajar dengan mata dan
memilih waktu yang tepat untuk menyerang menurut perhitungannya sendiri.

"‼ Sekarang!"

"Sekali lagi. —— 《Impact》!"

Hino-chan mengirimkan sebuah hantaman licik ke belakang lutut Golem dan


makhluk itu jatuh secara diagonal pada lututnya. Dan, Luka-chan mengeluarkan
sebuah art ke arah lengan raksasa berotot itu.

"HAAaa! —— 《Shock Impact》!"

Darkster Project | 93
Pedang yang dipegang kedua tangannya menghantam lengan besar Golem.

Saat itu juga, Golem terjatuh telentang. Akan tetapi, kami bahkan tidak dapat
memangkas 10% HP-nya secara keseluruhan.

Alasan kenapa aku memberikan Luka-chan target untuk menggunakan


100 art adalah karena itu metode untuk mendapatkan art baru. Itu adalah cara
untuk menaikkan level dan memenuhi persyaratan tertentu!

Yang didapat dari menyerang Golem 100 kali dengan art adalah ——

【Serang musuh dengan pertahanan tinggi 100 kali menggunakan art】 —— 《

Shock Impact》

【Gunakan Delta Slash 100 kali】 —— 《Fifth Breaker》

Cocok untuk memenuhi persyaratan kedua art itu.

Dia nantinya juga akan mendapatkan 《Fifth Breaker》 saat naik level, tapi ini

adalah art yang mudah untuk digunakan. 《Shock Impact》adalah art tipe pedang

yang memiliki atribut tumpul yang kuat. Ini efektif untuk melawan musuh dengan
pertahanan fisik yang tinggi seperti Golem dan menghadapi musuh lemah.

Di saat β, ada cara untuk mendapatkan art dengan memanfaatkan Golem dan
karena persyaratan untuk mendapatkan artnya sama, itu adalah sebuah art yang

'diajarkan' oleh Golem-sensei. Itulah alasan di balik nama 【Golem-sensei】.

Dan pada akhirnya, kami menceritakan hal tersebut pada Luka-chan.

Darkster Project | 94
"——Dan begitulah, Luka-chan jadi mendapatkan dua art. Selamat."

"Selamaat!"

Saat aku memberikan selamat padanya bersama dengan Hino-chan, Luka-chan


menyunggingkan senyuman senang dan malu-malu.

"Terima kasih banyak, Myu-san, Hino-san."

"Dan, satu hal lagi——"

Ini harus dikatakan pada saat ini. Aku saling mengangguk dengan Hino-chan dan
mengatakannya bersama.

" " Luka-chan, tolong membentuk party bersama kami!" "

Hino-chan dan aku meminta sambil menundukkan kepala. Setelah beberapa saat
sunyi, sebuah tawa kecil terdengar dan kami perlahan-lahan mengangkat kepala
kami.

"Ya ampun, ini membuatku benar-benar ingin membalas dendam pada kalian
berdua."

"Kalau begitu?"

"Aku masih belum berpengalaman, tapi mohon bimbingannya ya."

Luka-chan merenggangkan punggung dan menundukkan kepalanya dalam-dalam.


Dia setuju untuk bergabung dalam party kami.

"Akan tetapi, bahkan setelah diserang dengan begitu banyak art, kita hanya
mengurangi 10% HP si Golem."

Dia bergumam, sedikit kecewa.

Darkster Project | 95
"Apakah kita sebaiknya mengambil tindakan untuk melawan dia secepatnya?
Untuk mengalahkan Golem."

Untuk menyemangati Luka-cham, Hino-chan mengepalkan tinju kecilnya dan


mencoba untuk memutuskan apa yang harus dilakukan dari sekarang.

"Kita saat kurang dalam hal level dan juga equipment."

Aku akan meningkatkan apa yang kurang dariku saat ini dan memastikan untuk
mencari yang lainnya. Dengan equipment yang dijual di toko, akan sulit untuk
melukai Golem. Dan, sedangkan untuk Luka-chan yang baru saja bergabung dari
versi resmi——

"Maaf, aku tidak punya uang."

"Kalau begitu, pertama-tama ayo lakukan leveling dan mengumpulkan uang."

Karena kami telah memutuskannya, ayo cepat pergi! Sambil mengkompensasi


pertahanan yang diabaikan dalam pelatihan ekstrim dengan Golem-sensei, ayo
cari cara untuk mendapatkan uang!

"Golem! Cuci lehermu dan tunggu! Kami pasti akan mengalahkanmu setelah kami
menjadi semakin kuat!"

Aku menyatakannya sambil mengacungkan jariku padanya. Bersama dengan


Luka-chan dan Hino-chan, kami akan menjadi semakin kuat.

Akan tetapi, mengumpulkan uang lebih dulu! Untuk bisa


mendapatkan equipment baru!

Darkster Project | 96
Bab 3: Toutobi dan Fashion

Beberapa hari telah berlalu sejak Luka-chan resmi bergabung dengan party kami.

Hino-chan, Luka-chan, dan aku, kami bertiga secara aktif melakukan quest tidak
hanya untuk leveling, tapi juga berfokus pada mengumpulkan uang.

"Hmm kita melakukan quest untuk mendapatkan uang di siang hari, tapi juga
melakukan leveling kecepatan-tinggi secara singkat di malam hari, sehingga level
kita cukup tinggi."

Sambil menggeram, aku memelotoi status Sense.

Status【Myu】

Possessed SP8

【One-Handed Sword Lv4】【Armour Lv20】【Physical Attack Increase Lv25】【

Physical Defence Increase Lv22】【Speed Increase Lv7】【Magic Talent Lv18】【

Magic Power Lv18】 【Light Element Talent Lv15】【Recovery Lv15】 【Magic

Recovery Lv10】

Darkster Project | 97
Unequipped:

【Sword Lv30】【Fighting Spirit Lv17】

Dengan berulang kali leveling, Sense【Sword】-ku mencapai level 30 dan Sense

turunan muncul, jadi aku mengambil Sense 【One-Handed Sword】 yang

kugunakan di versi β.

Tapi, aku masih belum mencapai tujuanku.

Untuk tepatnya, ini bukanlah level yang diperlukan untuk mencapai tujuannya,
tapi total penerimaan SP.

Begitu total penerimaan SP mencapai 20, akan ada Sense dasar baru yang akan
dapat kuambil, jadi aku ingin mendapatkan 8 SP lagi.

"Tetap saja, mau bagaimana lagi sekalipun aku terburu-buru. Pertama-tama, aku
harus mengambil equipment yang kupesan."

Aku bergumam sendiri di dalam kota dan menuju ke arah toko tertentu.

Aku memasuki 【Open Sesame】, sebuah toko yang dibangun di persimpangan

jalan utama Kota Pertama dan mengucapkan salam pada saat yang bersamaan.

"Halo! Apa Magi-san ada?"

"Myu-chan, selamat datang. Apakah kau datang untuk equipment?"

Darkster Project | 98
Seorang wanita berkulit coklat yang bercucuran keringat memegang sebuah palu
di satu tangan — Magi-san si tukang besi kelas atas muncul dari belakang toko.

"Karena itu juga, tapi aku datang untuk mengucapkan selamat atas pembukaan
tokomu!"

"Meski dikatakan begitu, tokonya masih di tengan-tengah persiapan pembukaan.


Lebih tepatnya, aku memandu kenalan-kenalanku dari versi β ke toko ini dan
menghabiskan setengah waktuku di lapak."

Saat aku memberinya selamat, Magi-san tersenyum malu-malu. Dia manis dan
memiliki style yang hebat. Kekuatan penghancurnya ini mengagumkan. Aku iri.

"Alasan kenapa aku dapat membuat dasar crafting begitu cepat, semua berkat
pelanggan dari versi β seperti Myu-chan."

"Tidak seperti itu, semuanya karena senjata Magi-san itu hebat!"

Setelah membiasakan diri kami dengan percakapan, Magi-san berkata "nah


sekarang" untuk kembali ke topik.

"Untuk equipment pesanan, kau tidak masalah dengan yang sama yang kau
kenakan di β, 'kan?"

"Ya! Tujuanku adalah menjadi seorang paladin berbalut armor yang menebas
habis semua musuh dengan sebilah pedang!"

Saat aku menunjukkan otot bisepku padanya, Magi-san tersenyum lebar dengan
kedua siku di atas konter.

Entah kenapa, aku jadi merasa malu, ehehe. Aku tertawa untuk menutupinya.

"Seperti yang kupikirkan, melihat gadis bersemangat sepertimu membuatku


bersemangat juga. Karena itu, ada servis khusus dari Onee-san."

Darkster Project | 99
Dia berkata demikian dan mengeluarkan sebuah equipment keperakan yang
membuat mataku terpaku pada benda tersebut,

"Ohhh?! Stats equipmentnya tinggi sekali!"

"Fufufu, kau benar-benar mengenali perlengkapanmu, Myu-chan. Itu benar! Ini


bukan hanya sekedar Iron! Ini terbuat dari Fine Iron!"

"A-apaaaa!"

Meskipun aku menanggapi dengan bercanda, itu benar-benar mengagumkan. Iron

Ingot dan 【Fine Iron Ingot】 yang diperlakukan sebagai material yang berbeda

untuk crafting memiliki properti yang sama, tapi equipment yang dibuat dari Fine
Iron memiliki kemampuan yang lebih baik dalam segala aspek. Pada saat yang
sama, kesulitan untuk membuat sesuatu dari benda itu juga meningkat, tapi…

"A-Apa benar tidak apa-apa?! Tapi, eh?‼ Maksudku…!|"

Aku merasa sedikit panik dan tidak dapat berbicara dengan benar.

Meskipun usahanya baru saja dimulai, dia sepertinya mencurahkan usaha yang
besar untuk membuat semua equipmentku dari Fine Iron.

Satu Fine Iron terbuat dari lima Fine Iron Ore. Jadi, untuk sebuah one-handed
sword dan empat potong armor, diperlukan tiga puluh buah ore.

"Aku tahu apa yang ingin kau katakan, Myu-chan. Sesuatu seperti 'berapa
banyak Golem yang harus kau buru untuk mendapatkan cukup ore', ya 'kan?"

Tepat, untuk mendapatkannya di permulaan game, seseorang perlu mengalahkan


bos monster Golem yang belum dapat kami kalahkan dan mendapatkannya

Darkster Project | 100


sebagai item drop normal. Sebagai contoh, seseorang harus mengulang lima puluh
kali melawannya dengan sebuah party yang berisi enam orang.

"Kapan dan berapa banyak Golem yang kau kalahkan?!"

"Sayangnya, Fine Iron ini didapatkan dengan sebuah metode yang berbeda dari
berburu Golem. Yah, sebuah cara untuk mendapatkannya dengan murah telah
ditemukan, pikir saja seperti itu. Tetap saja, lebih banyak iron yang digunakan,
jadi aku membelinya lebih banyak daripada biasanya."

Membawa semua equipment ke tempatku, dia mengatakan hal itu dan berkedip.

"Aku mengerti. Aku akan berusaha sebaik mungkin dan menebas lawan untuk
merampas equipment dari mereka!"

"Yup, silakan lakukan. Baiklah, ayo putuskan efek bonus tambahannya."

Saat aku setuju, Magi-san mulai mengatur efek tambahan pada equipmentnya.

Untuk iron equipment hanya ada dua jenis tambahan, tapi dengan Fine
Iron terdapat lebih banyak efek tambahan yang tersedia. Karena saat ini aku tidak

punya material penguat, bonus dari 【Smithing】 menjadi satu-satunya pilihan.

"Kalau begitu, tolong 【ATK Bonus】 di pedang dan 【DEF Bonus】 di armornya,

ya."

"Sama seperti biasanya, ya? Baiklah."

Dia berkata demikian dan memindahkan equipment itu berbaris di meja ke kursi
di sebelah konter dan satu persatu ditambahkan efek tambahan.

Sementara tidak ada yang bisa kulakukan, jadi aku melihat-lihat sekeliling toko.

Darkster Project | 101


Di rak yang dihiasi dengan beragam senjata dan aksesoris, berbaris
potongan equipment serbaguna. Spesialisasi senjata dengan performa tinggi dan
potongan equipment yang tidak populer adalah hobi Magi-san.

Ada juga sejumlah kecil item konsumsi seperti Potion dan Pill ditempatkan di
rak.

"Magi-san, apakah kau mengambil 【Mixing】?"

"Ah, itu. Tidak, itu adalah tempat barang titipan. Aku membelinya dari seorang
pengrajin kenalanku dan menjualnya kembali."

"Ini sangat murah."

Baru-baru ini, guild pengecer telah begitu aktif menjual kembali Potion, jadi
harganya untuk sementara melambung. Meskipun harganya telah kembali
normal, Potion ini harganya sangat masuk akal jika dibandingkan dengan jumlah
penyembuhannya.

"Aku menjualnya sebagai titipan, jadi aku menaikkan harganya sedikit."

"Ini lebih dari cukup kalau kau membelinya beberapa sambil datang untuk
perawatan equipment."

Daripada pergi mengelilingi beberapa lapak untuk menemukan Potion, seseorang


dapat membunuh beberapa monster selama waktu itu untuk mendapatkan uangya
lagi. Dengan kata lain, itu juga termasuk dalam biaya.

"Aku akan beli beberapa! Magi-san, berikan aku 10 Potion dan 5 Antidote."

"Oke. Kalau begitu aku akan membulatkannya harga equipment dan obatnya
menjadi 400kG."

Darkster Project | 102


"Aku akan langsung membayarnya semuanya!"

Aku membayar harganya dan menerima baik equipment dan obat dari Magi-san.
Dengan pengeluaran untul leveling kecepatan-tinggi dan harga equipment ini,
hampir semua uang yang kudapat dari versi β telah terkuras. Yang tersisa hanya
cukup untuk perawatan dan beberapa item konsumsi.

Sepertinya aku akan harus berfokus pada mengumpulkan uang


daripada leveling untuk beberapa saat.

"Jadi Myu-chan, apa kau akan berganti pakaian?"

"Tidak. Sebenarnya beberapa gadis dari partyku akan membeli equipment, jadi
kami akan berganti equipment pada saat yang sama. Atau begitulah yang kami
pikirkan untuk lakukan!"

"Aku mengerti. Kalau begitu, kalau kau memerlukan sesuatu, jangan ragu untuk
datang."

"Terima kasih banyak!"

Dia kembali ke belakang toko dan aku dapat mendengar suara logam yang sedang
dipukul palu. Sementara mendengarkan ritme konstan dari palu tersebut, aku

meninggalkan 【Open Sesame】.

"Hino-chan, apa kau menunggu?"

"Tidak juga, kali ini kau tepat waktu!"

"Grr, kau menyebalkan!"

"Ahahaha, maaf."

Darkster Project | 103


Setelah mengambil equipment dari toko Magi-san, aku menuju ke tempat yang
kuputuskan untuk bertemu Luka-chan dan Hino-chan.

Hino-chan yang telah datang duluan menggodaku tentang keterlambatanku


sebelumnya. Saat aku menggembungkan pipi, dia meminta maaf dengan ringan.

Aku tidak marah sejak awal, kami hanya sedang berakrab ria.

"Dan bagaimana dengan Luka-chan?"

"Barusan dia mengontakku dan berkata dia akan datang setelah melihat-lihat
lapak."

"Aku penasaran apakah dia sedang mencari equipment?"

Akhir-akhir ini kami fokus pada memburu monster tertentu untuk mendapatkan
uang, jadi tidak ada banyak dorongan semangat. Tapi berkat hal itu, kami telah
mengumpulkan cukup uang untuk senjata atau armor mahal.

"Hino-chan, apakah kau membeli equipment?"

"Yup! Beberapa saat yang lalu aku mengambil equipment yang kuminta.
Bagaimana denganmu, Myu-chan?"

"Sama."

Kami berdua memikirkan hal yang sama. Daripada memakai equipment di sini,
lebih baik menunggu Luka-chan membeli equipment baru dan
berganti equipment, mengejutkan dia.

Karena Hino-chan dan aku mengetahui penampilan satu sama lain di β, kami
berkonsultasi tentang waktu untuk berganti equipment, menyiapkan sebuah
kejutan.

Darkster Project | 104


"Myu-san, Hino-san. Halo."

Sementara kami bercakap-cakap, Luka-chan telah datang ke tempat pertemuan.


Akan tetapi, ekspresinya cukup gelap, ada bayangan di wajahnya.

"Hei, Luka-chan. Ada apa? Ada yang terjadi?"

"T-tidak! Bukan apa-apa! Aku baik-baik saja?"

"Kalau kau mau, kami akan mendengarkan."

"A, uu… itu…"

Saat kami mengintip wajah Luka-chan, khawatir, dia bersemu merah sedikit
karena malu dan menjelaskan alasan mengapa dia terlihat begitu berkecil hati.

"Um…ada senjata yang kuinginkan sejak lama. Ukurannya sama dengan one-
handed sword yang kugunakan sekarang."

Menurut Luka-chan, stats senjata itu sedikit lebih tinggi dari yang berbahan iron,
pedang dengan bonus ATK dan perbaikan critical hit yang sepertinya dihargai
sangat murah.

Dia mengeluarkan uang yang dia punya untuk simpanan awal harga armor dan
berpikir akan dapat membelinya begitu dia mengumpulkan sedikit lagi, tapi begitu
dia ke lapak itu…

"Aku tidak dapat menemukan lapak itu di manapun."

"Ya ampun, tapi akan ada kesempatan lain."

"Aku telah mengalami pengalaman yang sama. Saat aku pergi untuk menawar
harga, itemnya telah terjual dan lapak mereka tidak ada di situ seakan mereka telah
pindah ke suatu tempat."

Darkster Project | 105


Luka-chan yang murung terlihat manis saat dia menurunkan alisnya, tapi untuk
menyemangatinya, aku memberikan usulan.

"Kalau begitu hari ini, bagaimana kalau kita mencari equipment sementara untuk
Luka-chan?"

"Equipment? Bagaimana caranya?"

"Kita akan mengincari secara acak senjata yang didapatkan dari peti harta dan
monster. Kalau kita beruntung, kita akan mendapatkan equipment dan bahkan
misalkan tidak mendapatkannya, kita bisa menjual equipment itu pada pengrajin

【Smithing】 untuk mendapatkan uang."

Juga, Magi-san akan sangat menghargai iron apapun yang dibawakan. Ini adalah
kesempatan bagus untuk mengalahkan musuh yang menjatuhkan iron
equipment untuk mendapatkan uang.

"Um, tolong jangan mengkhawatirkan aku. Tidak apa-apa mencari uang yang
efisien seperti biasanya."

"Aku setuju dengan usulan Myu-chan. Aku juga punya simpanan awal untuk
armor jadi aku ingin mengumpulkan uang secepat mungkin."

"Begitukah? Aku mengerti."

"Baiklah! Ayo ke dalam dungeon dengan Living Armor!"

"Yeaahh!"

"Y-yeahh."

Saat Hino-chan dan aku mengangkat tinju dengan sangat bersemangat, Luka-chan
juga mengangkat tinjunya, meskipun malu-malu.

Darkster Project | 106


Kami menuju ke salah satu dungeon terdekat.

"Fisik sepenuhnya! Ayo bersenang-senang dengan salah satu monser


tipe golem, Living Armor!"

"Tetap saja, aku tidak melihat musuh apapun."

"Aku penasaran apakah akan ada satu pun di sana."

Benar. Hanya ada satu Living Armor di lantai pertama. Terlebih lagi, itu baru saja
muncul kembali. Itu bukannya kosong hanya terisi musuh, tapi juga terisi peti-peti
harta di setiap lantai.

"Apa yang akan kita lakukan? Pergi melakukan quest?"

"Kau benar. Kalau ada seseorang yang memasukinya sebelum kita, sepertinya
lebih baik untuk memberinya sedikit waktu."

"Ini adalah —— sebuah kompetisi! Sebuah pertempuran untuk menentukan siapa


yang akan menjadi yang pertama untuk mendapatkan peti harta di bagian yang
terdalam!"

"My-Myu-san!"

Kita tidak bisa begitu saja mundur tanpa hasil apapun! Juga, player yang
membasmi semua monster di lantai satu dengan begitu cepat pastilah sangat
terlatih. Aku ingin melihat wajah mereka.

"Perubahan rencana! Kita akan menembus rute terpendek untuk ke bagian yang
terdalam!"

"Yah, ini adalah dungeon yang tidak begitu dalam, jadi ayo lakukan."

"Aku pergi duluan kalau begitu!"

Darkster Project | 107


Hino-chan mempertimbangkan kemampuan bergerak di dalam dungeon,
meletakkan sledgehammernya di bahu dan bergegas maju.

Menyamainya, aku mengikuti bersama Luka-chan.

Karena Hino-chan dan aku pernah berada di dungeon ini bersama-sama saat versi
β, kami mengingat rute terpendeknya.

Tidak lama kemudian, kami menemukan tangga ke lantai kedua. Begitu kami
menuruninya, kami tidak melihat banyak musuh di dalamnya juga.

"Tidak ada satu pun di sini juga, kita akan ke lantai terdalam kalau begitu!"

"Myu-san, musuh apa yang ada di lantai terendah?!"

Luka-chan berlari di sampingku, menanyakan informasi mengenai lawan.

"Semuanya Living Armor! Hanya saja, senjatanya berubah dari bahan perunggu
menjadi besi, sehingga kekuatan serangan mereka meningkat sedikit!"

"Selain dari itu, saat ada beberapa dari mereka di satu waktu, mereka akan bekerja
sama satu sama lain."

"Ah, aku lupa soal itu!"

Saat Hino-chan menambahkan informasinya, aku teringat bagaimana aku


terkepung oleh sekelompok Living Armor berbaju zirah dengan tombak. Saat itu
mereka tersusun dalam cara yang tidak menguntungkan dan sulit untuk menembus
celahnya. Aku dapat meloloskan diri menembus kepungan tersebut di saat-saat
terakhir berkat sihir.

"Juga, gerakan mereka lambat namun akan mengejarmu tanpa henti. Yah, ada
banyak hal. Ah, aku dapat melihat tangga menuju ke lantai terakhir!"

Darkster Project | 108


Kami berlari menyusuri lantai kedua dan tiba di tangga yang menuju ke lantai
terbawah.

Di sisi lain tangga, kami melihat Living Armor memenuhi lorong.

"Bersiap untuk bertempur! Mereka ada banyak!"

Aku mengambil senjata yang kusiapkan dan menyayat Living Armor itu, berniat
untuk membelahnya.

Hino-chan menghancurkan armor di kepalanya dengan sledgehammer. Kepalanya


terhempas dan membentur dinding dungeon, mengeluarkan suara tumpul yang
bergema di dalam dungeon.

Luka-chan memegang sebatang pedang pendek dan menghujamkannya ke


sambungan armor. Sambil menahan konsumsi daya taha senjata, dia perlahan-
lahan mencederai lawan.

"Myu-san! Ini sebenarnya apa?!"

"Mungkin seekor monster penunggu atau semacamnya?"

Sepertinya untuk beberapa alasan, monster-monster terpusat pada satu tempat.


Kalau aku meninggalkan mereka begitu saja, mereka akan berpencar sehingga
tidak efisien secara waktu. Sambil berpikir secara positif——

"Membuat kita tidak repot-repot untuk mencari lawan! Ayo sapu habis mereka

dan tambahkan mereka pada EXP kita! —— 《Fifth Breaker》!"

Aku menggunakan Art yang kudapatkan dengan cara yang sama dengan Luka-
chan untuk menebas selorong penuh dengan Living Armor.

Darkster Project | 109


Lima serangan pedang berturut-turut itu mengusir satu Living Armor setiap
serangannya, membuka jarak antara aku dan mereka.

"Kumpulkan mereka dan kirim mereka terbang!"

Di situlah Hino-chan tiba-tiba muncul mengayun rendah sledgehammernya dan


mengumpulkan Living Armor terdekat, dia mengalahkan mereka.

"HAa, ini dia!"

Aku menembakkan sebuah peluru cahaya ke sisi penyerang garis depan mereka
untuk menyerang satu individual yang mencoba menusukkan tombaknya,
membuatnya membatalkan serangan.

Pada saat yang sama, ketika goresan-goresan telah bertambah memberikan cedera
pada Hino-chan dan Luka-chan, aku menggunakan sihir penyembuh pada mereka.

Kalau Hino-chan dan aku tahu ini akan menjadi seperti ini, kami akan telah
mengenakan equipment yang kami dapatkan sebelumnya dan membuatnya
menjadi lebih mudah bagi kami sendiri. Sambil berpikir demikian, aku terus
membasmi Living Armor di dekat tangga.

Setelah itu, karena Living Armor yang berkeliaran muncul dari sudut di sisi kiri,
kami bertiga memfokuskan serangan kami untuk mengalahkannya.

"Hei, kubilang sebelumnya itu adalah seekor 'monster penunggu', sepertinya


mereka meluap dari ruangan di sebelah kiri.

"Apakah itu berarti Living Armor telah berkumpul sebelah kiri?

Tepat seperti yang Hino-chan katakan, di sebelah kiri adalah sebuah ruangan yang
besar dan kosong. Dan kalau seseorang langsung masuk ke bagian terdalam untuk

Darkster Project | 110


mengambil peti harta, ada sebuah kemungkinan itu akan berubah menjadi seekor
monster penunggu, tapi——

"Bagaimana kalau kita menunggu, dan kalau tidak ada apa-apa yang keluar, kita
tinggal pergi saja untuk mengambil petinya?"

"Kalau ada player di sana, ada kemungkinan mereka berada di dalam kesulitan."

Mendengar perkataan Luka-chan, "baik" Hino-chan menjawab dengan seulas


senyuman dan memasuki lorong di sebelah kiri.

Kami bertiga bekerja sama dengan cepat untuk mengatasi Living Armor dalam
kumpulan yang kurang padat dibanding dengan yang sebelumnya. Dan, saat kami
mendekati ruangan besar tersebut, kami mendengar suara tebasan-tebasan pedang.

"Ada seseorang di sini ternyata. Apakah kita akan mempercepat langkah kita
sedikit?"

"Setuju! Aku akan membuka jalan, jadi ayo bergegas semuanya!"

Hino-chan mengayunkan palu ke kanan dan ke kiri, menghempaskan Living


Armor yang menutupi jalan ke pinggir. Untuk menghentikan mereka mengejar
kami, Luka-chan mengiris bagian kaki dari Living Armor itu, menghancurkan
bagian tertentu. Di sisi lain, aku menembakkanpeluru-peluru cahaya dari belakang
mereka berdua.

"Aku bisa melihatnya!"

Saat kami memasuki ruangan luas tersebut, tempat itu dipenuhi dengan Living
Armor. Bukan hal yang berlebihan untuk mengatakan bahwa semua musuh di
lapisan terbawah berada di dalamnya. Dan, di bagian belakang, ada

Darkster Project | 111


seorang player yang mengenakan sehelai mantel dan melawan balik dengan
punggung yang menghadap ke sudut dungeon.

"Kita akan membantu orang itu!"

Luka-chan dan Hino-chan mengincar Living Armor yang si player dengan


punggung menghadap ke dinding tidak hadapi dan mengalahkan mereka satu
persatu.

Sambil menghindari penalti serangan gabungan yang kau dapat saat menyerang
monster party lain, kami membakar monster penunggu ini.

Aku menggunakan tembakan cepat peluru cahaya untuk menyerang Living


Armor yang kedua temanku tidak dapat capai.

"——《Light Shot》!"

Dan, kami mendekati player yang terbungkus mantel itu.

Player itu terdorong ke pojok ruangan, tapi terus menghindar nyaris mengenai
serangan dengan gerakan yang minimal. Karena senjata player itu adalah sebilah
belati pendek, dia tidak dapat menyerang balik.

Melihat HP player itu yang perlahan berkurang, aku menggunakan sihir


penyembuhan.

"Tunggu sedikit lagi dengan ini! —— 《Heal》!"

"…‼"

Saat aku melancarkan mantera penyembuhan pada player bermantel tersebut yang
tidak berada di dalam party, player itu menebas Living Armor di depan matanya.

Darkster Project | 112


Terkejut dengan tindakanku, player dengan tudung rendah menutupi matanya
mencoba mengatakan sesuatu, tapi sepertinya dia menyerah untuk melakukannya.

"HAa——《Shock Impact》! Ah‼ Hancur. Walau begitu!"

Luka-chan mengenai Living Armor di depannya dengan senjata. Living


Armor itu jatuh ke belakang karena serangan tersebut, tapi daya tahan dari senjata
yang dibeli di NPC telah melampaui batasnya dan hancur.

"Kalau aku tidak punya senjata, aku hanya perlu mengambil senjata lawan dan
menggunakannya! HAa!"

Dia mengeluarkan pedang terbesar dari yang dijatuhkan Living Armor dan
menemukan jalannya dari dalam inventory dan memegang benda tersebut dengan
kedua tangannya.

"Ohh?! Sebuah senjata tipe power! Aku juga tidak akan kalah! 《Impact》, 《Giant

Swing》!"

Hino-chan yang mengayunkan sledgehammer sebelumnya, kini memegangnya


dengan tangan kanan dan sebatang tombak di tangan kirinya, kemudian berputar
seperti gasing.

Sledgehammer itu berputar dengan kekuatan penuh itu mempenyokkan


armor Living Armor dan tombak panjangnya membabat habis musuh.

Tidak lama kemudian, jumlah Living Armor telah berkurang sampai setengahnya
dibanding dengan saat mereka pertama kali memasuki ruangan ini.

Dan karena jarak di antara Living Armor itu terbuka, player bermantel itu mulai
bergerak.

Darkster Project | 113


"OHH?! Cepatnya!"

Mantelnya berkibar dan player itu bergegas ke antara Living Armor, menyerang
mereka sambil lewat. Terlebih lagi, serangan-serangannya diarahkan pada
sambungan dan kait, menghancurkan bagian-bagian armor monster. Dari waktu
ke waktu, player itu menghujam musuh dengan memberikan serangan kritikal dan
mengalahkan para Living Armor.

"Kita bisa menyerahkan setengah dari monster padanya! Ayo bereskan sisa
setengah dari musuh!"

"Baik…?‼ ——Myu-chan, menghindar!"

"He?"

Saat aku berbalik menanggapi suara Hino-chan, sebuah kapak telah dilemparkan
padaku dari depan.

Sesosok Living Armor yang sebelah lengannya terpotong, mengambil dan


melemparkannya padaku.

Aku segera mencoba untuk menangkisnya dengan pedang, tapi kusadari bahwa
aku tidak dapat menghindari kapak yang datang itu dan hanya dapat berharap
bahwa serangannya tidak kritikal.

"……?‼"

Darkster Project | 114


Pada saat itulah, sebuah belati berayun tepat di depanku. Sosok bermantel itu
menerima serangan kapak tersebut. Akan tetapi, karena perbedaan berat senjata,
dia tidak dapat menangkisnya dan mengenai pundak player tersebut dalam-dalam.

Karena pertahanan player itu lemah sejak awal, dia kehilangan sebagian besar HP-
nya dan terjatuh berlutut.

"Kau menerima serangan untukku?! ——《Heal》!"

Aku menggunakan sihir penyembuhan dengan tergesa-gesa. Akan tetapi, sebuah

mantera 《Heal》 tidak cukup untuk sepenuhnya menyembuhkannya dan

menunggu waktu jeda skillnya terasa membuat frustrasi.

"Pada saat seperti ini, obat!"

Aku menggunakan obat yang kubeli sebelum datang ke dungeon ini,


memercikkannya ke atas player bermantel itu.

Dengan sebuah sihir penyembuhan dan satu obat, aku menyembuhkannya


sepenuhnya.

Saat aku menyembuhkannya, Luka-chan mengalahkan Living Armor yang


melemparkan kapak tersebut dan Hino-chan memberikan serangan terakhir pada
musuh yang tersisa.

"Kau tidak apa-apa?"

"……, ah."

Mulut yang terlihat dari bawah tudung itu bergerak sedikit, tapi segera kemudian
bibir orang itu terkatup rapat, dan mengangguk sebagai gantinya.

Darkster Project | 116


Player bermantel itu menghadap ke bawah lalu menjauh dariku dan pergi untuk
menyingkirkan Living Armor yang tersisa.

Karena serangan kapak yang dia terima menggantikanku itu telah merobek bagian
bahu mantelnya, aku dapat melihat equipment di dalamnya.

Dan setelah beberapa saat, kami dapat mengalahkan semua Living Armor yang
berkumpul di ruangan itu.

"Ini berbeda dari rencana awal, tapi item drop dari Living Armor, dapat!"

"Uhee. Ada item drop tombak, tapi sledgehammer ini sudah tamat. Kali
berikutnya, aku akan menggunakan palu besarku yang biasa."

Hino-chan menjauhkan sledgehammer yang mulai berbunyi gemerincing. Dan,


Luka-chan melakukan praktek mengayun dengan pedang besar itu dalam
kesunyian. Saat dia menyadari tatapanku, dia jadi sedikit panik.

"Ada apa, Luka-chan?"

"Eh?! Ah, tak kusangka ternyata aku terbiasa dengan pedang besar ini sebagi ganti
yang rusak sebelumnya, dan…"

Sambil berkata begitu, dia mengganti pedang yang rusak di pinggangnya dengan
sebuah pedang pendek dan menyimpan pedang besar itu di dalam inventorynya.

"Apakah benar-benar terasa terbiasa?"

"Sebenarnya, aku merasa kalau lebih kecil sedikit maka akan lebih mudah diatur.
Di dalam lorong-lorong dungeon ini, pedang tersebut tidak dapat digunakan
dengan baik, jadi aku akan menggunakan yang ini sebagai gantinya."

Dia berkata demikian dan mengelus pedang pendek di pinggangnya.

Darkster Project | 117


"Kalau begitu, senjata yang dapat digunakan baik dengan kedua tangan maupun
satu tangan?"

Karena Luka-chan dapat dengan terampil menggunakan pedang dengan kedua


cara tersebut, aku mencari-cari di item dropku senjata berlebih yang sesuai dengan
deskripsi tersebut dan dapat menemukan satu.

Knight Sword 【Two-Handed / One-Handed Sword】

ATK+10 DEF+4 Efek Tambahan: DEF+3

Ini item drop yang tidak terlalu bagus, tapi juga tidak buruk. Status pedangnya
memiliki efek tambahan yang tidak biasa untuk sebuah item drop, tapi karena
hanya sedikit menaikkan pertahanan, evaluasinya sebagai equipment lebih
rendah.

Kalau efeknya 【ATK+3】, evaluasinya akan sedikit lebih tinggi. Akan tetapi,

untuk seorang player yang tidak punya uang untuk equipment, ini memiliki
performa yang cukup sebagai equipment penghubung.

"Luka-chan, coba pegang ini."

"Ini, sedikit lebih kecil daripada pedang besar."

Dia memposisikan pedang yang diterimanya dariku dengan kedua tangan,


mempraktekkan ayunan, kemudian mengayunkannya dengan satu tangan,
memastikan bagaimana rasanya dengan tangannya.

Darkster Project | 118


"Dibandingkan dengan yang kulihat di lapak, stats-nya lebih rendah tapi…mudah
untuk dipakai."

Kali berikutnya, aku akan mencari senjata berdasarkan yang satu ini, katanya dan
menyimpan Knight Sword di dalam inventorynya.

Luka-chan sedikit senang karena mendapat equipment pengganti, di sisi lain


Hino-chan mencari-cari di dalam inventorynya sebuah tombak pengganti, tapi
tidak dapat menemukannya. Dia menggembungkan pipinya.

Sementara itu, si player bermantel itu mencoba untuk meninggalkan ruangan


besar ini. Aku memanggil untuk menghentikannya.

"Tunggu!"

"……?‼"

Terkejut karena panggilanku, bahu player itu mengejang. Orang pendiam itu tidak
menunjukkan wajah aslinya, hanya berbalik ke arahku.

"Um… terima kasih telah menolongku!"

Setelah aku berkata begitu, player tersebut membungkuk dan meninggalkan


ruangan.

"Orang yang aneh, ya."

"Kau benar. Dan kita tidak dapat berbicara dengan seharusnya juga."

Hino-chan berkata, Luka-chan mengangguk setuju dan menyaksikan


si player bermantel itu menghilang di kegelapan lorong.

Jika dia adalah seorang player tipe pendiam atau role-playing, kita sebaiknya
tidak memaksanya untuk berbicara.

Darkster Project | 119


Secara kebetulan kami menolong orang tersebut, mungkin ikatan kami
dengan player tersebut di dunia OSO ini hanyalah kejadian ini.

"Sekarang! Karena kita telah sampai ke bagian terdalam, kita harus mendapatkan
sejumlah uang dari dalam peti harta!"

Aku dengan jelas menekankan tujuan awal kami dan menuju ke bagian
belakang dungeon.

"Ah, aaaAAAAAHHHH——! H-hartanyaaa!"

"Tidak ada, tidak ada di sini! Tidak ada apapun di dalam sini!"

"Um…mungkin orang yang barusan sudah mendahului kita."

Luka-chan menyunggingkan senyum kebingungan. "Mau bagaimana lagi", Hino-


chan menyerah.

Itu benar. Dalam game ini, pada satu waktu kau bekerjasama dengan yang lainnya,
dan pada waktu yang lain kau berkompetisi dengan mereka.

Kali ini kami bekerja sama menyingkirkan monster penunggu, tapi pada dasarnya
kami adalah saingan yang mencari peti harta.

"Apa yang kita lakukan, Myu-chan? Pergi berkeliling mengalahkan Living


Armor di lantai bawah sampai hartanya muncul kembali?"

"Uu, uuu…mau bagaimana lagi. Ayo kembali."

Hino-chan memanggilku yang sedang murung. Karena waktu kemunculan


kembali peti harta lebih panjang daripada monster, aku menyerah untuk kali ini.

"Myu-san, tidak apa-apa. Sebenarnya aku sudah mengumpulkan cukup uang


untuk membeli armor."

Darkster Project | 120


"Tapi, ini tetap saja membuat frustrasi!"

Memancarkan rasa enggan, aku meninggalkan dungeon kecil ini bersama dengan
yang lainnya.

Setelah kembali dari dungeon, kami mampir di toko Magi-san, 【Open Sesame】,

dan menjual equipment yang dijatuhkan Living Armor.

Kelihatannya saat ini Magi-san sedang bekerja di bengkelnya, jadi seorang NPC
pria membeli equipment itu dari kami menggantikannya.

Sementara NPC itu mengatur pembeliannya, kami melihat-lihat equipment yang


menghiasi toko. Saat itulah Luka-chan melihat satu one-handed sword di antara
produk-produk tersebut.

"Uuh, ini dia one-handed sword yang kulihat di lapak waktu itu! Aku
menginginkannya."

"Uangmu untuk membeli armor akan habis, 'kan?"

Grr, Luka-chan kebingungan sendiri karena hal itu dengan menaikkan alisnya.
Pada akhirnya dia menyerah dan mengembalikan pedang ke tempatnya.

Tapi, aku ingin memiliki senjata yang dibuat untukku bagaimanapun caranya,
sebuah gumaman mencapai telingaku.

Kali berikutnya, ayo mencoba berkonsultasi dengan Magi-san mengenai Luka-


chan, aku mengingat-ingat dalam hati.

"Oke, ini dia! Toko yang menjual armor!"

Darkster Project | 121


Ta-dah! Bersama dengan Hino-chan, kami membentangkan lengan. Di depan
sebuah tempat yang kami tunjukkan pada Luka-chan, ada sebuah toko.

Meskipun itu terlihat seperti sebuah toko yang normal, saat kami berdiri di pintu
masuknya, ukuran tokonya di bagian dalam melampaui bayangan orang.

Di bagian belakang, tempat itu dihiasi dengan tipe armor yang membuat gerah,
tapi ada juga yang lainnya dan senjata pula. Walau begitu, pada dasarnya ini
adalah toko yang mengkhususkan pada armor.

"Um…toko jenis apa ini?"

"Seperti yang kau lihat, ini adalah toko yang mengumpulkan armor dan
menjualnya menggantikan para pengrajin!"

Karena Hino-chan menjelaskannya dengan kurang jelas, aku menjawabnya


dengan lebih rinci.

"Para pengrajin membuat dan menjual equipment, 'kan? Tempat di mana mereka
melakukannya adalah di lapak jalanan atau di toko mereka sendiri jika mereka
memilikinya, tapi orang-orang yang berpikir itu menyusahkan untuk
mempekerjakan NPC dan mengatur toko atau lapak, menaruhnya di sini untuk
dijual sebagai ganti berbagi keuntungan."

Untuk menjelaskannya dengan lebih sederhana, ini adalah toko armor yang
menjual equipment secara titipan.

"Ayo temukan armor yang disukai Luka-chan dan membelinya. Setelah itu, minta
si pengrajin untuk memperkenalkan grading-up (peningkatan;
upgrade) equipment!"

Darkster Project | 122


Dengan begitu, maaf mengganggu, saat kami memasuki toko, seorang penjaga
toko menyapa kami.

"Wah, selamat datang. Manis sekali tamu yang datang ini."

"M-M-Myu-san! O-orang ini… ?!"

Orang yang menyambut kami adalah si pemilik toko.

Raut wajah yang dalam dan model potongan rambut lelaki. Sudut-sudut mata yang
lesu…

"Apa ini? Ada apa dengan orang ini? Lengannya begitu tebal dan berotot, dia
terlihat setangguh batu!"

"Wah, tidak sopan. Walau bagaimanapun, aku ini dicintai semua orang."

"Ahahaha, bukan lebih tepat semua orang takut padamu?"

Saat Hino-chan menanggapi dengan senyuman, "Ya ampun, parahnya",


responnya. Dia adalah seorang wanita bergaya kakak perempuan bertubuh tinggi.
Orang-orang awalnya takut padanya, tapi dia adalah orang dengan karakter yang
bagus.

"Meskipun dia terlihat seperti ini, dia adalah seorang player veteran dari era β,
Kitty-san."

"Juga dikenal sebagai Kitei-san (鬼体). Itu adalah sebuah julukkan yang

didapatnya karena menangkap seekor goblin dengan tangan kosong dan memutar-
mutarnya."

"Nyaaw. Jangan mengungkit cerita lama. Saat ini aku hanya menguasai tekhnik
untuk membuat bocah nakal patuh."

Darkster Project | 123


Saat Kitty-san menggeliat-geliut di tempat, wajah Luka-chan mengejang.

Kitty-san di dunia nyata adalah seorang onee-style, tapi untuk tidak dinilai
berdasarkan gendernya, dia dengan sengaja menambahkan kemaskulinan pada
tubuhnya.

Umumnya itu akan menjadi sesuatu yang membuat kecewa, tapi karakter yang dia
buat terlihat menarik seperti seorang karakter cerita, jadi dia sendiri menilainya
secara positif.

Ngomong-ngomong, bagi para player yang kadang-kadang mengolok-oloknya


sebagai onee-style, dia mengejar mereka sampai ke ujung bumi, memanggil
mereka dengan suara kasar dan bagi mereka, dia menjadi persamaan kata "takut".
Saat ini, mereka semua menjadi gentleman yang tidak melakukan pelecehan
seksual.

"Kitty-san adalah orang yang sangat baik. Dia mengambil inisiatif mengumpulkan
informasi mengenai item dan monster, membantu yang lainnya."

"Dia adalah orang yang hebat yang menengahi partyku saat ada masalah!"

Kami menggambarkan orang seperti apa Kitty-san itu, tapi karena syok sejak
awalnya terlalu kuat, wajah Luka-chan masih kram dan kejang.

"Hari ini kalian datang untuk membeli equipment gadis ini, 'kan? Pilihlah."

" " Terima kasih banyak!" "

"Kalian berdua tidak akan membeli yang lain?"

"Tidak, kami sudah membeli yang untuk kami."

"Apa tidak masalah kami mencoba-coba equipment lain di sini?"

Darkster Project | 124


Meskipun kami bukannya tidak merasa puas dengan equipment utama kami,
sebagai gadis kami ingin menikmati mengenakan equipment berbeda sebagai
fashion. Karena itulah, kami ingin dapat secara bebas memakai berbagai armor.

"Kalau begitu, bersenang-senanglah sesuka kalian. Sudah sifat alamiah para gadis
untuk berdandan."

Kitty-san berkedip dan kembali ke bagian belakang toko.

"Um, benar-benar orang yang tangguh."

Seakan lelah atas kontak singkat tersebut, Luka-chan menghela nafas panjang.

"Kalau begitu, ayo mencari equipment yang akan Luka-chan sukai di belakang!"

"Oh iya, aku lupa."

Karena begitu syok, dia melupakan tujuan awalnya, jadi Hino-chan dan aku
memandunya ke belakang.

"Cobalah armor-armor di sini dan pilihlah yang kau suka."

Di depan tempat yang kami antarkan, ada banyak armor yang berbaris. Armor
seluruh badan itu hanyalah sebagian dari equipment yang dibuat para pengrajin,
ada juga banyak equipment lelucon dan cosplay yang dibuat dengan segenap
kekuatan.

"Aku mengerti. Tapi sebelumnya, aku harus melepaskan equipment ini, 'kan."

Luka-chan berkata demikian dan mengoperasikan menu, melepaskan armor dari


bahan kulitnya, dan karena itulah kami dapat melihat ukuran tubuhnya juga.

"H-huwaa…"

"Bahkan lebih besar daripada yang kubayangkan."

Darkster Project | 125


Dadanya lebih besar daripada yang Hino dan aku pikirkan. Malahan, cukup besar
untuk membuatku berpikir bahwa mungkin menyakitkan mengenakan armor
berbahan kulit yang menekannya.

Diam-diam, aku menaruh tangan di dadaku sendiri. Yup, aku masih dalam tahap
pertumbuhan, jadi masih ada harapan… mungkin. Tidak sebesar milik Sei-
oneechan, tapi aku ingin tumbuh sedikit lagi!

"Myu-san, Hino-san, bagaimana kalau kalian mencoba memilih armor yang


kelihatannya bagus?"

"Baik. Ayo, Myu-chan."

Hino-chan tidak terlihat mengkhawatirkan dadanya, tapi aku sedikit cemas. Tidak
mengetahui apa yang kurasakan, bersama dengan Luka-chan kami mulai
mencari equipment yang sesuai.

Dan, kami telah memilih armor-armor yang memiliki desain yang sepertinya akan
cocok untuk kami atau Luka-chan.

"Luka-chan, apa warna favoritmu?"

"Warna favorit? Kurasa warna merah."

Tangan Luka-chan berhenti mencari dan berbalik menghadap Hino-chan, berpikir


serius tentang pertanyaan itu. Melihatnya tanpa pertahanan dari belakang, niat
nakal muncul dalam pikiranku dan aku perlahan-lahan mendekatinya diam-diam
dari belakang.

"Jadi, sejenis armor ksatria pada akhirnya?"

"Kurasa begitu. Thyaaa——?!"

"Ohhh! Seperti yang kuduga, bentuk yang hebat!"

Darkster Project | 126


"Nhh?! Myu-san, apa yang kau lakukan?"

Meskipun Luka-chan meliukkan badannya sekuat tenaga sambil bersemu merah,


aku memeluknya dari belakang, memeriksa dadanya sehingga dia tidak benar-
benar dapat menjauh.

"Bukan, um, kontak fisik? Ini adalah dada yang bagus."

Aku sangat iri. Saat aku berpikir demikian, tanganku ditepiskan. Ah, aku ingin
menikmatinya sedikit lebih lama lagi.

"Kenapa kau terlihat sangat kecewa! Juga Hino-san, tolong bantu aku nantinya!"

"Tidak, aku dapat sedikit mengerti perasaan Myu-chan. Maksudku, kami seperti
ini."

Hino-chan dan aku melihat dada kami. Ada tonjolan, tapi hanya kecil.

"Dengan dada kami, equipment yang terlihat dewasa tidak cocok dengan kami,
jadi kami sangat mengidamkannya, kau tahu."

"Tepat. Aku sering dibilang aku ini seperti anak-anak."

Saat kami berdua menghela nafas berat, Luka-chan sangat kebingungan. Seperti
yang kuduga, mengenakan berbagai macam hal itu menyenangkan.

Lalu, kami mencari-cari armor yang akan sesuai dengan Luka-chan, tapi——

"Hmm. Aku sama sekali tidak bisa memutuskan."

"Akan tetapi, kita baru mencari-cari dari beberapa armor."

Meskipun dia mencobanya dengan serius, Luka-chan tidak dapat memutuskan


pilihannya. Dia buruk dalam hal seperti ini, jadi mungkin lebih baik

Darkster Project | 127


menyerahkannya pada penilaian Kitty-san. Saat aku berpikir begitu, aku melihat
Kitty-san berbicara dengan seseorang di pintu masuk toko.

"Kau manis, jadi kenapa tidak kau lepaskan mantel itu dan mengenakan beberapa
pakaian yang terlihat manis?"

"?‼… Mustahil."

Suara parau itu kedengarannya suara seorang gadis. Itu sangat manis jadi aku
tertarik dan mengarah ke tempatnya.

"Kau sebaiknya lebih percaya diri."

"…aku, tidak manis."

Saat aku mengintip player yang menunduk itu, aku melihatnya terbungkus mantel
yang menutupi seluruh tubuhnya. Dan, sebuah irisan diagonal di bahunya terlihat
akrab untukku.

"A-Aahhhhhhh! Orang dari dungeon!"

"……?‼"

Dia sangat tersentak dan menjadi kaku, karena itu, tudung yang dia kenakan
menggelincir jatuh dan wajahnya terlihat. Itu adalah seorang gadis yang
menyembunyikan matanya di balik poni rambut ungunya. Matanya jernihnya
yang tersembunyi, memberi kesan warna lautan jernih yang indah.

"Ke, kenalan Myu-chan?"

"Barusan, dia menyelamatkanku di dalam dungeon."

Saat aku menjelaskanya, "Oh, begitukah. Dunia memang sempit, ya", Kitty-san
meletakkan tangan di pipinya dan bergumam.

Darkster Project | 128


Luka-chan dan Hino-chan yang datang untuk melihat, mengenali solo
player dari dungeon itu dan terkejut.

"Gadis ini, dia punya kebiasaan memilih kata-katanya dengan sangat hati-hati,
jadi dia kesulitan untuk mengajak orang membentuk party."

Ayolah, perkenalkan dirimu. Punggung gadis ini didorong dan dia mengambil satu
langkah ke depan, kemudian bersemu merah karena malu, dia memperkenalkan
dirinya.

"…senang bertemu kalian, aku Toutobi."

"Aku Myu!"

"Lucato."

"Aku Hino, senang berkenalan juga!"

Meskipun malu-malu, Toutobi-chan memperkenalkan dirinya tanpa tergagap-


gagap.

"Wah, sepertinya kau tidak apa-apa dengan Myu-chan dan yang lainnya. Kalau
begitu, untuk latihan bersosialisasi, pergilah untuk memilih beberapa armor."

"…eh, itu berarti…"

Toutobi-chan panik mendengar usulan Kitty-san, tapi aku menyambar lengannya


dengan kedua tanganku tanpa mempedulikan itu.

"Kalau begitu, ayo memilih! Ayo pergi ke belakang!"

"…eh, ah, eeh?"

Aku menarik tangan Toutobi, kembali pada yang lainnya.

Darkster Project | 129


"Baiklah, armor seperti apa yang kau suka? Kau berencana untuk membeli armor
berat atau ringan?"

"…eh, aa."

"Myu-chan, tenanglah."

Menyela pertanyaan beruntunku, Hino-chan menghentikannya.

"Lihat, Toutobi-san kebingungan. Tanyakan pertanyaannya satu persatu."

"Ahahaha, maaf."

"…tidak."

Berkat Hino-chan dan Luka-chan menghentikanku, Toutobi-chan menghela nafas


lega dan menyunggingkan senyum getir.

"Baiklah kalau begitu——oh ya, kalau kau tidak melepaskan mantel itu, kami
tidak akan dapat memilih."

Gaya bermain player adalah hal yang penting, tapi equipment yang pas juga
tergantung pada tipe tubuh.

"…haruskah aku melepaskannya?"

Meskipun dia malu, menanggapi tatapan kami, dia menciut. Tidak dapat
menahannya lebih lama lagi, dengan tenang dia melepaskan mantelnya——

"Seperti yang kuduga. Jauh lebih besar daripada aku."

"Aku kalah, lagi."

Dadanya yang semula tersembunyi oleh mantel, berukuran sama seperti Luka-
chan.

Darkster Project | 130


"Grr, aku iri."

"…um, maaf."

"Membual, ya?! Argh, akan kusentuh!"

"……?‼"

Saat aku menjulurkan tangan pada dadanya dari arah depan, Toutobi-chan secara
refleks menepis tanganku menjauh. Sekalipun aku menyatakannya keras-keras,
dia dengan sempurna merespon pada serangan kejutanku.

Aku tidak ingin kalah, jadi aku menyerang secara penuh, tapi tanganku terus-
terusan ditepis.

Saat aku melihatnya dari depan, aku dapat melihat matanya menyipit. Tidak ada
setitik pun rasa malu yang terlihat di sana. Seakan tombol bertarungnya telah
ditekan.

(Aku mengerti. Jadi dia tipe yang berubah saat bertempur.)

Sambil menilainya di dalam kepalaku, aku tidak boleh kalah, pikirku kemudian
melakukan langkah improvisasi sekaligus menambahkan gerakan pura-pura,
semakin meningkatkan intensitas seranganku.

Mungkin ini adalah efek buruk dari bermain solo, dia tidak memiliki skill PVP
apapun dan tidak butuh waktu lama aku dapat menyambarnya dari depan.

"Ohhh?! Mungkin satu ukuran lebih besar daripada punya Luka-chan—“

"Apa yang kau lakukan!" "

Aku menyentuhnya hanya untuk beberapa detik, tapi Luka-chan segera menarikku
mundur.

Darkster Project | 131


"Myu-san, itu terlalu tiba-tiba dan kau mengejutkan Toutobi-san!"

"Apa kau baik-baik saja? Ayolah, Myu-chan, kau terlalu bebas."

Luka-chan dan Hino-chan menjadi marah. Maaf, aku meminta maaf tapi Luka-
chan masih menatapku lekat-lekat. Maaf, aku tidak akan melakukannya lagi tanpa
izin.

"Kalau begitu, sebagai permintaan maaf, mau menyentuh dadaku? Luka-chan juga
dapat menyentuhnya."

"Bagaimana bisa kau memikirkan i——"…kalau begitu, permisi."——hei,


Toutobi-san, kau menyentuhnya?!"

Untuk sesaat, ekspresi Luka-chan berubah dari tertarik menjadi yang lain lagi. Di
sisi lain, Toutobi dengan lembut menyentuh dadaku sebagai pembalasan.

"…dada yang sedang-sedang saja, ya."

"Uuu, aku dalam masa pertumbuhan! Nantinya akan lebih besar!"

"…entah kenapa, ini terasa seperti percakapan antar teman, rasanya


menyenangkan."

"Apa yang kau katakan? Tobi-chan dan aku sudah menjadi teman."

Menanggapi perkataanku, Tobi-chan berekspresi tercengang dan memikirkan


maksudnya.

Dan, dia merespon dengan sebuah pertanyaan.

"…Tobi-chan?"

"Yup! Toutobi, jadi Tobi-chan. Juga, Lucato, menjadi Luka-chan!"

Darkster Project | 132


Mungkinkah Tobi-chan tidak menyukainya? Aku memiringkan kepalaku dan
melihatnya, tapi ekspresinya yang tadinya kaku jadi mengendur dan mulutnya
melengkung ke atas dengan senang.

"…aku senang. Ini pertama kalinya aku mendapat nama panggilan."

Dia menyunggingkan senyuman lembut, membuatku tanpa sadar memeluknya.

"Tobi-chan, kau manis sekali! Sebuah senyuman jelas jauh lebih cocok untukmu!"

"…tidak mungkin, aku, tidak manis."

Mungkin tidak biasa disebut manis, Tobi-chan menjadi panik. Kalau begitu, kami
perlu memilihkan equipment yang akan membuat semua orang berpikir dia itu
manis!

"Luka-chan! Hino-chan! Ayo cari armor yang cocok dengan Tobi-chan! Dan juga,
sebagai hasil dari pemilihan penampilan-dewasa Luka-chan dan Tobi-chan——"

"Ap?! Equipment apa ini?!"

"…uu, sangat memalukan."

*bshh*, saat Hino-chan membentangkan equipment pilihan di depan mereka,


Luka-chan dan Tobi-chan bersemu merah.

Armor yang diperlihatkan pada Luka-chan adalah semacam armor bikini.

Diwarnai merah, itu hanya menutupi bagian terpenting seorang gadis, namun
memperlihatkan yang lainnya, gaya seorang wanita pendekar-pedang.

Dan, armor yang diberikan pada Tobi-chan adalah setelah gadis kelinci hitam.
Dalam satu set tersebut ada fishnet stocking, bando telinga kelinci dan dasi kupu-
kupu, semuanya dalam model playboy.

Darkster Project | 133


Keduanya memiliki tingkat keterbukaan yang tinggi dan berada pada
level item lelucon.

"Equipment semacam itu terlalu memalukan untuk kupakai!"

"Kalau begitu, sehelai jubah untuk menutupinya."

"Itu malah membuatnya semakin erotis, 'kan! Tobi-chan!"

"Kubilang, aku tidak akan memakainya!"

Dalam semangat tinggi, aku mencoba untuk menambahkan jubah hitam pada
armor bikini yang kuambil itu, tapi sebuah penolakan kuat muncul dari Luka-
chan.

Tobi-chan merasa malu karena armor yang diperlihatkan padanya, tapi tatapannya
terpaku padanya.

Tetap saja, equipment ini adalah kenangan dari seseorang yang pernah
menggunakannya di sebuah game RPG naga tertentu, jadi aku juga merasa ingin
memilih salah satu untuk mengepaskannya.

"Kalau Luka-chan memakai itu, kurasa aku akan mengambil ini dan ini?"

Aku mengambil dua jenis equipment dan mengangkatnya di depanku.

Yang satu adalah equipment protagonis. Sebuah hiasan kepala dengan permata
biru, celana panjang ketat kuning dan gaun one-piece biru. Gaya pahlawan dengan
sebilah pedang dan perisai.

Yang lain adalah jubah dengan pola warna biru dan kuning dengan pakaian ketat
seluruh tubuh berwarna jingga dan sebuah topi dengan bordiran bentuk salib itu
adalah equipment gaya seorang pendeta.

Darkster Project | 134


"Ohhh! Pesta cosplay?! Kalau begitu aku akan mengambil ini!"

Setelah berkata begitu, Hino-chan memakai equipment seorang ahli beladiri.


Sehelai dougi berwarna hijau dengan bordiran kata "naga". Meskipun itu mirip
dengan jubah pendeta, sebagai gantinya adalah secarik kain sebagai sabuknya.

"Ini menyenangkan!"

"Aku tidak mau melakukannya! Aku akan malu melakukannya sendiri!"

Luka-chan benar-benar menolaknya dan menggembungkan pipi saat


mengembalikan armor bikini ke tempatnya semula, kemudian mulai
mencari equipment pilihannya.

Tobi-chan bergegas menaruh armor gadis kelinci yang menjadi perhatiannya dan
mulai mencari armor untuk dirinya sendiri.

"Aku bermain-main terlalu banyak, maaf."

"Hmph, dasar kau ini…"

Saat Luka-chan marah dengan manisnya, aku sekali lagi meminta maaf, dan
sambil meminta maaf kali ini, aku mulai dengan benar mencari equipment untuk
mereka berdua.

Untuk Luka-chan, sebuah armor tipe warrior berwarna merah. Untuk Tobi-chan,
warna gelap hampir hitam akan cocok dengannya. Aku mengambil satu demi satu
armor di tanganku, tapi entah kenapa aku tidak dapat menemukan yang sesuai
dengan image mereka.

Di sisi lain, baik Luka-chan dan Tobi-chan mengambil amor di tangan mereka dan
mengangkatnya tinggi.

"Ini, akan cocok untuk Tobi-san."

Darkster Project | 135


"…dan untuk Lucato, yang ini akan bagus."

Armor yang Luka-chan angkat adalah salah satu pakaian assassin gaya barat. Itu
adalah equipment pas tubuh baik bagian atas maupun bawahnya dan dengan
sebuah syal berwarna merah menyala. Itu adalah pakaian tanpa lengan yang
sedikit berani terbuka.

Armor yang Tobi-chan tunjukkan, ada sebuah armor ringan berwarna merah dan
hitam. Lempeng pelindung dadanya melindungi dada dan desainnya menekankan
pada bentuk buah dada.

Keduanya bukanlah equipment lelucon ataupun cosplay, tapi keduanya sama-


sama sedikit nakal.

"Bagus! Cobalah itu, kalian berdua!"

"Aku ingin melihat seperti apa kalian berdua dalam pakaian itu."

"Yah, aku tidak keberatan untuk mencobanya, apa akan cocok denganku?"

"…ini sedikit memalukan dilihat seperti ini, ayo ke kamar ganti."

Mereka berdua berganti equipment dengan yang mereka pegang dan memasuki
ruang ganti.

Mungkin saat mereka memastikan penampilan di cermin ruang ganti, kami dapat
mendengar sedikit suara malu.

"Luka-chan, Tobi-chan, sudah selesai?"

"Sedikit lagi, untuk mempersiapkan hatiku…"

"Tidak menunggu!"

Hino-chan dan aku membuka tirai ruang ganti.

Darkster Project | 136


Di dalam, ada Luka-chan dan Tobi-chan yang memperlihatkan tubuh mereka yang
putih.

Meskipun Luka-chan berkata dia perlu waktu untuk mempersiapkan dirinya, dia
memiliki gaya yang bagus dan pas dengannya. Bermartabat dan mengkhawatirkan
tentang rok pendeknya saat sedang dalam posisi berdiri, dia menunjukkan dirinya
pada kami.

"Um, bagaimana?"

"Itu super cocok untukmu! Seakan, seperti kau akan berkata — "Pasukan, serang!"
— atau semacamnya!"

"Ah, aku ingin mencoba itu."

Sekali lagi, Luka-chan memastikan penampilannya di cermin, tapi melihat kaki


dan lengannya yang terbuka, dia membuat ekspresi menyesal.

"Mungkin sebaiknya aku memesan armor tambahan untuk lengan dan kaki dari
pengrajin yang sama."

Luka-chan tersenyum sedikit malu.

Di sisi lain, Tobi-chan meringkuk di sudut ruang ganti yang kecil.

"Ayolah, Tobi-chan, berdiri, berdiri."

Begitu Hino-chan dan aku membatu Toutobi-chan berdiri, dia menghadap ke


Luka-chan.

"Itu manis sekali. Aku terkejut, itu terlihat hebat padamu."

"…Lucato juga, kau cantik."

Tobi-chan menatap ke bawah dengan malu-malu.

Darkster Project | 137


Bersama dengan Luka-chan, mereka sepertinya menyukai equipment tersebut.

"Baiklah kalau begitu, sebaiknya kita ganti equipment juga?"

"Kau benar. Itu membuatku ingin mengganti equipmentku juga."

Hino-chan dan aku berganti equipment di tempat itu juga.

Aku berganti dari armor kulit yang kugunakan selama ini ke armor putih
keperakan yang dibuatkan Magi-san.

Hino-chan mengenakan sebuah jaket kulit, pelindung dada dan sebuah tiara biru.
Selain itu, dia mengenakan pelindung tangan yang ukurannya tidak sesuai untuk
tubuhnya yang kecil hanya di tangan kanannya.

"Ta-dah! Beginilah, penampilan kami!"

"Seperti inilah kami terlihat saat di versi β!"

Saat aku berkata demikian dan membusungkan dadaku yang-hampir-tidak-ada,


mereka berdua tersenyum.

"Itu cocok untuk kalian berdua."

Luka-chan memuji kami dan Tobi-chan berdiri di sampingnya, menganggukkan


kepalanya beberapa kali.

"Terima kasih, kalian berdua! Baiklah kalau begitu, Kitty-san! Kami


membeli equipment ini!"

"Ya Yaaa, aku akan memeriksan harganya sekarang. ——Wah, wah, berubah
menjadi party yang manis."

Raksasa onee-style mengintip dan tersenyum senang saat melihat kami.

Darkster Project | 138


"…A-aku, tidak manis."

"Oh, ayolah, berkata seperti itu. Terimalah ini!"

Aku menemukan sebuah aksesoris jepit rambut di rak terdekat dan memegangnya
di tanganku.

Sebelum dia dapat berkata apapun, aku memakaikan jepit rambut itu untuk
menahan poninya. Hanya dengan benda tersebut, kesan yang dipancarkannya pun
berubah.

"Lihat, sekarang kau terlihat manis! Seperti yang kuduga, itu lebih baik daripada
dengan poni yang menutupi."

Melihat penampilannya sendiri di cermin, Tobi-chan menelan kata-kata "aku tidak


manis".

Tobi-chan mengepalkan tangannya erat-erat dan menatap wajah kami dengan


ekspresi serius.

"…um, tolong izinkan aku bergabung dalam party kalian!"

"Yup. Tentu!"

Karena kami mendengar bahwa Tobi-chan tidak dapat memasuki party mana pun,
jadi aku tahu dia mengerahkan keberaniannya untuk meminta. Juga, tidak ada
alasan untuk menolaknya.

"Kurasa tidak ada masalah juga. Aku ingin berpetualang bersama dengan Toutobi-
san."

"Aku sudah memikirkannya sebagai anggota baru dari party kita."

Darkster Project | 139


Itu terjadi secara alamiah, aku tidak menyadarinya sampai sekarang. Hino-chan
berkata dengan seulas senyuman.

"Nah, karena kita sudah mendapat seorang anggota party baru, Tobi-chan,
dan equipment baru, ayo pergi berpetualang!

Yeahh, saat Hino-chan dan aku mengangkat tinggi tinju kami, Luka-chan
tersenyum simpul. Terbujuk dengan antusiasme kami, Tobi-chan dengan malu-
malu, mengangkat lemah tinjunya.

"Dan karena itu, tolong tagihannya, Kitty-san!"

"Wah wah, karena ini bisa dikatakan perayaan, aku akan membuat hiasan rambut
Toutobi sebagai ekstra gratis."

Harga dari tiga bagian armor Luka-chan, General Rouge, adalah 180kG.

Armor Tobi-chan, setelah assassin 【Assassinoid】 dan syal 【Invincible】, seharga

150kG totalnya.

Mereka berdua menerima informasi kontak pengrajin yang


membuat equipment yang mereka beli dan kemudian kami meninggalkan toko.

"Kita telah menambahkan Toutobi-san, tapi, ke mana kita akan pergi?"

Mendengar pertanyaan Luka-chan, aku mengusulkan sebuah quest yang sudah


lama ingin kulakukan selama ini.

"Aku tahu! ——Ayo lakukan quest yang hanya-untuk-wanita, 【Investigation of

Crystal Cave's Interior】 —— "DITOLAK." —— Hino-chan, kau keterlaluan!"

Darkster Project | 140


Karena segera ditolak, aku menjadi lemas. Hino-chan kemudian menjelaskan pada
dua orang yang lainnya yang berekspresi tidak tahu.

Itu adalah sebuah quest untuk sepasang perempuan, dan saat mereka mendengar
bahwa monster yang muncul adalah kelabang, mereka berdua menggelengkan
kepada dengan kekuatan penuh.

"Hadiah quest dan EXP-nya tidak begitu bagus, dan aku tidak ingin melihat
serangga apapun."

Saat Hino-chan memeluk tubuhnya kecilnya sendiri, tidak akan berhasil, pikirku
dan menyerah.

"Kalau begitu, ayo kalahkan musuh terdekat dan meningkatkan kerjasama party,
kemudian perlahan-lahan meningkatkan tingkat kesulitan lawannya. Bagaimana
dengan itu?"

Semuanya setuju dengan usulan Luka-chan.

"Baiklah kalau begitu, sekali lagi, mohon bantuannya, Tobi-chan."

"…ya, mohon bantuannya."

Bersama dengan Tobi-chan yang menjawab dengan senyum riang, kami bergerak
ke jalan yang penuh dengan pejalan kaki. Sambil bercakap-cakap dengan riang,
kami pergi menuju ke sebuah petualangan.

Darkster Project | 141


Bab 4: Kohaku dan Rirei

Di dalam hutan yang dipenuhi dengan nyanyian burung-burung, di tengah-tengah


hutan yang terbuka, seekor kadal raksasa dengan sisik tajam sedang memeluk ekor
dengan mata tertutup.

Karena tidak ada tempat di manapun untuk bersembunyi di sekitar, kami


menyerangnya sekaligus.

"TERIMA INIIIIII!"

Saat aku melompat untuk menebasnya pertama kali, si kadal raksasa itu—si Blade
Lizard, dia mengelak dengan berguling di tanah dan memulai serangan
balasannya pada anggota party kami.

"Myu-chan! Aku tahu kau tidak mendapat bagian di barisan depan akhir-akhir ini,
tapi kau terlalu berlebihan melakukannya‼"

Sekalipun dia berbicara dengan nada khawatir, Hino-chan memegang palu besar
di tangannya dan tanpa menurunkan pertahanannya, mengayunkannya dengan
sekuat tenaga, mengincar bagian kepala Blade Lizard.

"Gughgyah——?!"

Si Blade Lizard yang cukup kuat untuk bertahan serangan hebat seperti itu, cocok
menjadi seekor bos monster.

"Berikutnya, dia mengarah ke tempatnya Luka-chan!"

"Tobi-san! Tolong samakan langkah denganku!"

"…mengerti."

Darkster Project | 142


Berpakaian dalam armor merah menyala, diperlengkapi dengan one-handed
sword dan sebuah perisai, Luka-chan memajukan perisainya untuk menghalangi
terjangan Blade Lizard.

"——‼ Ngrrh‼"

Saat seluruh tubuhnya terdorong ke tanah oleh gasakkan Blade Lizard, dia
sesudah itu menangkis ayunan ekornya dengan perisai.

Menghadapi Blade Lizard yang merupakan seekor monster yang sulit untuk
dihadapi pemula, Luka-chan menebasnya dengan seluruh semangat tempur yang
dia miliki, Tobi-chan mendekat pada saat itu dan menghujamkan belatinya
mengincar celah di antara sisik-sisiknya.

Untuk dapat mencegah kami mengejarnya, Blade Lizard itu menegakkan sisiknya
dan berguling di tanah ke samping, bergerak menjauhi kami.

Sementara itu, kami memastikan kerja sama kami.

"Bagaimana, Luka-chan? Sense 【Shield】 yang baru saja kau pilih?"

"Hmm, ini sedikit berbeda dari apa yang kubayangkan. Tapi, ini bekerja baik
menyeimbangkan dengan senjata yang kugunakan sekarang, jadi aku ingin
mencobanya sedikit lagi."

"Daripada itu, bagaimana denganmu, Myu-chan? Ternyata serangan pertamamu


tidak kena, aku lebih khawatir dengan yang itu."

"…khawatir."

"Ahaha… jadi kau menyadarinya?"

Darkster Project | 143


Saat Hino-chan menunjukkan hal itu, "ya, benar" katanya dan mengangguk pada
Tobi-chan, yang baru saja direkrut ke dalam party.

Sampai kemarin, kami telah melatih kerja sama dalam party beranggotakan empat
orang. Setelah mengalahkan monster-monster lemah dan Big Boar yang sesuai
dengan level, kami menjadwalkan diri untuk mengalahkan bos monster, Blade
Lizard hari ini.

"Um…sebenarnya, aku berhasil mengalah seekor Blade Lizard sendirian


semalam."

"Myu-chan, kau menyerbu duluan sendirian lagi."

Hino-chan bergumam menggemparkan.

Sementara itu, Blade Lizard yang bergulingan di sekitar dengan waspada telah
kembali dan meregangkan kaki-kakinya, dia mengambil posisi untuk menyerang.

"Myu-san! Kita akan bicarakan ini baik-baik nanti!"

"Baik! Ayo lakukan yang terbaik untuk menumbangkan sisa HP-nya kalau
begitu!"

Dikatakan begitu oleh Luka-chan, aku sekali lagi mengangkat one-handed sword-
ku dan memutari Blade Lizard dari sebelah kanan.

Luka-chan berdiri di depan Blade Lizard, Hino di sebelah kiri, Tobi-chan berada
dalam posisi di mana dia dapat membantu kami dari mana saja.

Penaklukan bos monster kali ini, Blade Lizard, ada sebuah ujian untuk posisi
peran dalam party yang kami pikirkan.

Darkster Project | 144


Luka-chan sendiri tidak menggunakan gaya bertarungnya yang biasa, tapi

menggunakan Sense 【Shield】. Dia dengan aman melatih bagaimana menangkap

waktu yang tepat untuk menangkis dengan sebilah pedang dan menghindari
serangan. Perisai dan pedang yang dia gunakan sekarang adalah sisa dari drop
item Living Armor. Kalau tidak cukup, kami selalu dapat pergi dan
mendapatkannya lebih banyak lagi.

Dengan begitu, kami telah menjadi sebuah party dengan tiga anggota penyerang
depan ultra-fisik dan satu tipe assassin.

"Sekarang kita semua adalah penyerang garis depan. Ayo kita hancurkan dia!"

"Kalau begitu, aku akan menyerang dengan benar sehingga Myu-chan dapat
bertarung!"

Menyamai langkahku saat aku berlari ke arah Blade Lizard, Hino-chan juga lari
sambil membawa palu di bahunya.

Blade Lizard merasakan kedatanganku dan memuntir tubuhnya, mengayunkan


ekor penuh sisik tajam yang mencuat. Begitu aku menyadari gerakan awal dari
serangannya, aku menghentakkan tumitku ke tanah untuk mengurangi
kecepatanku dan mengalihkan bagian atas tubuhku.

Meskipun aku merasakan tekanan angin dari kibasan ekor Blade Lizard yang
lewat di depanku, aku berhasil untuk menghindarinya.

Itu adalah sebuah pola serangan yang telah banyak kualami pada saat versi β dan
belum lama ini aku menghadapinya berkali-kali sebelum pergi tidur. Aku
menghindar dengan nyaris kena dan bergerak selangkah.

Darkster Project | 145


Kalau aku bertempur sendirian, aku pasti telah mengirimkan dua serangan ringan
dan melarikan diri, tapi sekarang aku melangkah maju.

"Aku tidak akan membiarkanmu mengenai dia! HAAa‼"

Hino-chan melancarkan sebuah serangan hebat pada sisi kiri dan menghentikan
gerakannya untuk sesaat.

"Haa——《Fifth Breaker》!"

Dengan bekerja sama, kami dapat melakukan hal-hal yang tidak dapat kami
lakukan sendiri. Sebuah serangan kombinasi yang dimulai dengan serangan satu
orang, kemudian menghentikan gerakan musuh untuk membuat kesempatan
menggunakan Art.

"Aku ikut juga. —— 《Shock Impact》!"

Aku dapat memberikan sejumlah besar serangan dengan lima tebasan berturut-
turut menggunakan sebuah Art, pertahananku terbuka untuk menerima serangan.
Akan tetapi, serangan kuat dari Luka-chan yang ditambahkan setelah itu telah
mencegah musuh untuk melakukan serangan balasan. Kemudian, Tobi-chan
menghunuskan belatinya terus-menerus pada Blade Lizard yang gerakkannya
terhenti, memperlambat pemulihannya.

Dan, bersama dengan Luka-chan, tepat setelah kami lepas dari gerakan tetap
Art——

"——Menghindar!"

Dengan komandan yang sama, Luka-chan berkata pada semua orang untuk fokus
menghindari kebasan ekor besar dari serangan balik Blade Lizard.

Darkster Project | 146


Dalam party kami, kami tidak mengkonsestrasikan kebencian monster pada satu
orang, kami semua menghindari serangan.

Sebagai ganti membiarkan satu orang mendapatkan sejumlah besar kebencian


musuh, bisa dikatakan, kami menggunakan taktik di mana semua orang
menyerang dan bertindak menjadi umpan pada saat yang sama, dengan penekanan
tinggi pada menghindar. Karena itulah, yang menjadi target saat ini adalah——

"Ahaa, aku!"

Tanpa terpikir, sebuah tawa senang meluncur dari mulutku.

"Luka-chan, semuanya, samakan waktunya!"

"Paham! Jangan sampai terkena serangannya, oke?"

Aku mengatakan pada Luka-chan untuk menyamai waktuku bagi serangan


beruntun, tapi dia khawatir aku akan terkena serangan malahan. Sebenarnya,
sekalipun aku menekankan pada aksi menghindar dengan taktik kami, stats kami
tidak serendah itu untuk dikalahkan dengan satu serangan. Juga, kami
memperhitungkan status buruk yang didapat dari musuh. Yang tersisa adalah
untuk menikmati ketegangan menghindar dan menarik perhatian musuh padaku!

"Nah, nah, kemarilah!"

Untuk menarik perhatian Blade Lizard supaya dia menyerangku, aku tidak
bergerak terlalu dekat ataupun terlalu jauh. Aku menghindari serangan cakar dan
ekornya juga taring-taring tajamnya saat aku mendekati lokasi yang kuincar,
kemudian mulai berlari dengan kecepatan tinggi ke belakang Blade Lizard.

『"HIYAAAAAAA——"』

Darkster Project | 147


Menanggapi aksiku yang tiba-tiba, Blade Lizard berbalik dan menerjang ke
punggungku. Akan tetapi, aku menendang tanah dan berlari secara vertikal ke atas
sebuah dahan satu-satunya pohon yang ada di sekitar.

Blade Lizard menaruh kaki depannya pada pohon mencoba untuk menangkapku
saat aku memanjatinya. Menggunakan kaki dan ekor dengan gesit, dia bersandar
pada pohon dengan tubuh besarnya dan mencapai tempatku berada.

"Sayang sekali! Da-daah!"

Aku menendang dahan pohon dan melompat ke udara. Melakukan backflip (salto
ke belakang), aku lewat tepat di sebelah cakar Blade Lizard.

"—— 《Light Shot》!"

Untuk hadiah perpisahan, di tengah backflip, aku menembakkan sebuah peluru


cahaya ke punggung Blade Lizard.

Aku memberikan serangan ke punggungnya, tapi itu bukanlah akhir serangan.

"Myu-chan, umpan yang bagus! —— 《Smash》!"

Serangan penghancur Hino-chan dihantamkan ke punggung Blade Lizard dan


menghimpitnya di antara palu dan batang pohon. Boss monster tersebut terkejut.

"Gerakan apa barusan?! Aku penasaran, tapi saat ini ayo kalahkan dia! —— 《Fift

Breaker》!"

"—— 《Backstab》!"

Darkster Project | 148


Karena Blade Lizard mencoba untuk berdiri, Luka-chan mengiris kaki kirinya dan
ekor yang menyangga tubuhnya, sementara Tobi-chan bergerak pelan dari
belakang monster tersebut dan menebas otot tendon kaki kanannya.

Dengan begitu, si bos kehilangan penyangganya dan terpisah dari batang pohon,
condong ke belakang dan terjatuh pada punggungnya.

Pada tahap ini, Blade Lizard hanya memiliki 30% HP yang tersisa dan terpaku.
Terbaring di tanah, dia memperlihat bagian abdomennya—satu-satunya tempat
yang tidak ditutupi sisik tajam. Hanya ada waktu beberapa detik tersisa sebelum
dia pulih, tapi aku tidak melewatkan kesempatan ini.

"Terima ini!"

Aku menendang tanah, melompat tinggi dan menghujam ke bawah menembus


dada Blade Lizard.

"Ini masihlah bos monster, ya! Keras sekali. Tapi——!"

Aku mencondongkan diri setelah jalan menusukkan one-handed sword untuk


mendorongnya lebih dalam. Sepertinya status kakunya menghilang karena hal itu
dengan bos yang mulai melambai-lambaikan kaki-kaki dan ekornya untuk lepas,
tapi aku mengabaikannya dan menekankan telapak tanganku padanya sedekat
mungkin dan——

"—— 《Light Shot》《Light Shot》《Light Shot》!"

Melakukan serangan dengan light magic.

Untuk mencegah bos melambaikan kakinya dan berdiri, Luka-chan dan yang
lainnya melancarkan serangan ke kepala, kaki dan ekornya.

Darkster Project | 149


Aku mencengkeram pedang dan menusukkannya dalam-dalam ke bos itu. Dengan
memegangnya, aku mencegah diriku sendiri untuk terpelanting karena guncangan
hebat tubuhnya dan terus menembakkan peluru cahaya, sampai akhirnya dapat
mengurangi HP-nya ke titik nol.

『"GRAAAAAAAA——"』

Akhirnya, bersamaan dengan jeritan lemah, Blade Lizard berubah menjadi


partikel-partikel cahaya dan menghilang.

Kalau Yun-oniichan melihat pertarungan satu sisi ini—— dia akan mengatakan
sesuatu seperti "Hentikan! Kasihan sekali dia!" Berpikir begitu, aku terkekeh.

Apakah dia dikalahkan atau mengalahkan musuh, Yun-oniichan adalah orang


yang lemah lembut, bahkan di dalam dunia game hidup atau mati ini.

Tentunya, begitu aku berdiri setelah mengalahkan bos, aku melihat rekan-rekanku
melihat ke arahku terlihat terbiasa dengan hal tersebut. Mereka mungkin merasa
sedikit bersalah dalam pertarungan kali ini, tapi kami sudah terbiasa.

"Baiklah! Kita telah mengalahkan si boss, Blade Lizard! Kita berhasi!"

Aku menoleh pada yang lainnya dengan riang, tapi mereka melihatku dengan
tatapan aneh di wajah mereka.

Hino-chan sekali lagi gempar.

Luka-chan mengerutkan alisnya dengan marah dan berkacak pinggang,


penampilannya itu mengingatkanku pada Yun-oniichan yang diam dan
menyeramkan.

Darkster Project | 150


Aku tidak dapat melihat ekspresi Tobi-chan karena mulutnya tersembunyi di balik
syal, tapi dia terlihat gelisah seakan ingin menanyakan sesuatu.

"A-ada apa, semuanya…?"

"Ada beberapa hal yang ingin kutanyakan. Kali ini, kenapa kau melewatkan
serangan pertama, tentang bagaimana kau mengalahkan bos itu sendirian, dan
gerakan tidak masuk akal apa itu?"

"Luka-chan, itu bukannya tidak masuk akal… Uh, Tobi-chan mengangguk."

Aku ingin protes, tapi saat semua orang memelototiku, aku hanya dapat
mengatakan alasan untuk itu.

"Um, kau tahu. Pertama, alasan aku melewatkan serangan pertama adalah karena
aku mendapat Sense baru saat menaikkan level dan aku sedang memasangnya…"

Aku menanggapi sambil melihat ekspresi Luka-chan.

Stats player berubah tergantung pada level Sense yang digunakan. Bahkan
sekalipun Sense tertinggi digunakan, kalau mereka level 1, akan ada kelemahan
sesaat.

Dan juga, saat aku menggunakan Sense baru sebelum pertempuran dengan bos,
serangan pertamaku tidak mengenai sasaran karena stats-ku masih terlalu rendah.
Tetap saja, satu-satunya yang menurun adalah kecepatanku dan Sense yang lain
tidak berubah banyak…mungkin.

Untuk mengalahkan bos sendirian, itu hal mudah.

Aku menantang si bos setiap malam sebelum pergi tidur, bersiap untuk penalti
kematian. Menggunakan stats dan skill-ku, aku menghadapi dia sendirian.
Umumnya, seseorang akan mengalahkan bos dalam cara kerja sama yang stabil

Darkster Project | 151


dalam sebuah party, dan itu sulit untuk dilakukan sendirian, tapi sebagai gantinya,
EXP yang didapat besar.

Ngomong-ngomong, saat itulah aku naik level dan mendapatkan Sense baru yang
kubicarakan barusan.

"Jadi, Sense apa yang kau dapat?"

"Umm… Sense 【Equipment Weight Reduction】 dan 【Action Restriction Release

】."

Sebagai hasilnya, light-class equipmentku menjadi semakin ringan dan bersama-

sama dengan Sense 【Action Restriction Release】, membuatnya mungkin bagiku

untuk bergerak seringan bulu.

"Dan seperti yang kau lihat! Sekalipun aku menggunakan pedang dan armor, aku
bisa melakukan hal ini!"

Saat aku melanjutkan penjelasanku tentang Sense tersebut pada Luka-chan dan
yang lainnya, aku menjadi semakin bersemangat, dan mulai berbicara dengan
antusias. Pada akhirnya, aku mulai memamerkan backflip dan gerakan berputar di
udara, yang membuat Luka-chan dan Hino-chan semakin berekspresi sangat
terkejut.

"…Myu-san, kau sebenarnya ingin menjadi apa?"

Setelah melihat rangkaian gerakanku, Tobi-chan bertanya dengan penuh minat.

Aku adalah seorang pendekar pedang dan aku menggunakan light magic. Sebuah
sihir umum pendekar pedang yang juga dapat menggunakan sihir penyembuhan.

Darkster Project | 152


Dan apa yang kuincar dengan menambahkan kemampuan akrobatik
mengagumkan adalah——

"Tentu saja, seorang paladin! Seorang kesatria suci, kau tahu, holy knight!"

Saat aku menjawabnya dengan percaya diri, Hino-chan yang terdiam dari tadi,
mulai tertawa, bahunya berguncang hebat.

"Ahahahaha! Sudah kuduga, Myu-chan. Ini sudah jelas mengejutkan semua


orang! Itu membuatku sangat terguncang saat versi β juga"

Saat Hino-chan memegang perutnya dan mulai tertawa, Luka-chan dan Tobi-chan
memiringkan kepala dengan tampang bingung dan tercengang.

Hino-chan dan aku saling mengenal satu sama lain sejak versi β. Aku teringat
keterkejutannya saat itu ketika aku mengambil Sense yang sama.

"Tapi, aku masih jauh dari itu. Aku harus bergerak seringan bulu."

Meskipun Hino-chan menggunakan jarinya untuk menyapu air mata yang


berkumpul di sudut matanya, aku masih belum puas. Aku hampir mencapai
susunan Sense utamaku saat di versi β.

"…kita akan melanjutkan ke Kota Kedua dari sini?"

Tobi-chan menunda percakapan kami tentang Sense-ku dan menganjurkan untuk


bergerak maju.

"Kau benar. Kita telah mengalahkan bos monster, Blade Lizard. Ayo jalan."

Luka-chan setuju dengannya dan kami memutuskan untuk bergerak maju setelah
mengalahkan Blade Lizard.

Darkster Project | 153


Membentang melewati pintu keluar hutan bagian timur, adalah sebuah kota yang
berbeda dari Kota Pertama di mana kami mendarat saat pertama kali log in ke
dalam OSO.

Sementara Kota Pertama terlihat seperti kota Eropa abad pertengahan yang
dikelilingi dinding, Kota Kedua adalah sebuah kota kecil dengan suasana
keindahan alam yang dikelilingi pagar kayu.

"Kotanya memancarkan perasaan yang bagus. Terasa seperti di pinggiran kota."

Saat Luka-chan melihat ke sekitar dengan penasaran, pandangannya bertemu


dengan kincir air terdekat.

Sebuah sungai kecil mengalir melewati kota, menggerakkan kincir air,


memberinya tenaga.

Suara dari gandum yang ditumbuk terdengar dari gubuk terdekat terus-menerus
dan percikan air dari kincir terlihat sangat menyegarkan.

"…kota macam apa ini?"

"Hmm, seperti yang kau lihat. Kurasa kau dapat menyebutnya sebagai sebuah kota
yang pada dasarnya menangani item makanan, kayu dan untuk menjahit?"

Di dalam kota, ada beberapa NPC di ladang kecil yang membawa ransel ke tempat
mereka memanen sayur-sayuran.

Aku lebih suka suasana ramai di Kota Pertama, tapi ada orang-orang di versi β
yang menghanyutkan diri mereka dalam suasana di sini dan sekitarnya.

"Apa yang akan kita lakukan? Melakukan leveling pada musuh-musuh terdekat?
Atau melakukan quest?"

Darkster Project | 154


Sambil menanyakan itu, aku menyentuh portal peralihan objek yang terpasang di
Kota Kedua. Dengan mendaftarkan diri dengan itu, dari sekarang aku akan dapat
melakukan peralihan dari sini ke Kota Pertama.

"Um… aku ingin berjalan-jalan di kota ini sedikit lebih lama."

"…A-aku ingin melihat-lihat sekitar sini."

Luka-chan dengan gugup mengusulkan dan anggota yang masih baru, Tobi-chan,
menanggapi dengan tingkah yang kaku. Ini adalah kedatangan pertama kalinya di
kota ini untuk mereka berdua.

"Tentu! Baiklah kalau begitu, kami berdua yang telah mempelajari segala hal di
sini di kota ini akan memandu kalian! Tempat seperti apa yang ingin kalian lihat?"

"Kalau begitu, tempat dengan pemandangan yang indah?"

"Itu adalah perbatasan hutan, kurasa? Sudah diputuskan, ayo pergi!"

Aku mengangkat tinjuku dan mulai berjalan di depan.

Di sekitar Kota Kedua, terdapat hutan yang membentang sepanjang jalan. Begitu
seseorang memasuki area hutan, monster musuh segera muncul.

Tapi tempat yang kami cari saat ini, ada perbatasan dengan area tersebut.

"Ini bagus, sangat menyenangkan."

"Benar, 'kan?! Setelah berburu di hutan, semua orang datang kemari untuk
beristirahat!"

Aku menyombongkan hal itu saat kami berdiri di dekat sungai kecil yang mengalir
dari hutan ke kota.

Darkster Project | 155


Dibandingkan dengan sungai yang diatur dengan baik di dalam kota, terdapat
bebatuan kasar di sungai ini. Orang dapat duduk dan memasukkan kaki
telanjangnya ke dalam air sambil menikmati pemandangan kota dengan santai.

Banyak sungai-sungai besar dan kecil melewati Kota Kedua. Karena terdapat
sangat sedikit bangunan di dalamnya, sehingga mungkin untuk memandanginya
saat itu juga.

Menyaksikan pekerjaan rutin para NPC dan player yang begitu jarang melintas,
aku menggoyang-goyangkan kakiku di dalam air.

"…ini benar-benar terasa nyaman."

"Yah, akhir-akhir ini kita benar-benar sibuk, kau tahu."

"Aaa-ah, aku akan tidur siang di sini dan sekarang!"

Tobi-chan, Luka-chan, dan Hino-chan, pada saat ini semua orang telah dirasuki
oleh pesona tempat ini.

"Karena kita telah memilih tempat ini, bagaimana kalau kita masuk ke dalam
hutan begitu selesai berjalan-jalan?"

"Eeh, tapi monster-monster di dalam hutan itu sangat merepotkan. Bagaimana


kalau kita merekrut beberapa mage ke dalam party dulu?"

Monster-monster yang muncul di dalam hutan ini adalah Bull Beetle yang kuat
secara fisik serta cepat, dan banyak Bullet Crost. Tentu saja, ini akan sulit tanpa
seorang mage.

"Grr, aku mengerti. Kalau begitu aku juga akan beristirahat hari ini."

Aku berkata demikian, berbaring di punggungku dan menatap langit.

Darkster Project | 156


Dan dengan demikian, saat aku mengistirahatkan tubuhku dan menutup mata, aku
mendengar suara orang-orang datang dari antara pepohonan di kejauhan.

"Kamu ini! Kenapa kamu malah melakukan itu di saat seperti itu, sih!"

"Fufu, um. Dia tanpa pertahanan, jadi aku…"

"Gara-gara kamu melakukan 'itu' sama dia, kita jadi ditendang keluar dari party!"

Aku dapat mendengar pertengkaran gadis-gadis tersebut atas suatu hal.

Salah satu dari mereka sepertinya marah dan yang lain mengabaikannya dengan
ringan, tidak mempedulikannya.

"Aa-aah, gimana, nih! Kita nggak punya penyerang garis depan!"

"Fufufu, kita hanya perlu menemukan party baru. Kali berikutnya aku hanya akan
memperhatikan mereka supaya tidak ditendang keluar."

"Ya, ya, lakukan itu, bener-bener, deh… Hei, Rirei, kamu mau ke mana?"

"Fufufu, tunggu sebentar."

Saat aku membuka mata dan mengangkat tubuh bagian atasku, aku melihat dua
orang gadis yang menjadi asal dari suara-suara tersebut.

"Fufufu, para gadis, apa kalian senggang?"

Darkster Project | 157


Yang memanggil kami adalah senyuman seorang gadis yang memakai topi
berujung dua. Di belakangnya, dengan ekspresi terkejut adalah seorang gadis
dengan alis yang dipangkas dan kecil, dan berkacamata bundar. Gadis dengan alis
dipangkas itu mengenakan pakaian seperti kimono yang menarik perhatian, sangat
langka terlihat di dunia OSO.

"Ya, kami sedang istirahat, apa kau perlu sesuatu?"

"Tidak, aku hanya penasaran apakah aku dapat menanyakan sesuatu padamu. Tapi
sebelumnya, perkenalan diri. Aku Rirei."

Luka-chan dengan ramah menanggapi pertanyaan gadis bertopi ujung dua itu. Di
sisi lain, Rirei berbicara dengan seulas senyuman.

"Apakah mungkin kalian memerlukan mage di dalam party-mu?"

"Kenapa kau berpikir begitu?"

"Hei, Rirei! Jangan nggak sopan, tiba-tiba nanya begitu! Maaf! Aku akan segera
bawa dia pergi!"

Meskipun gadis di belakangnya tiba-tiba mencengkeram bajunya dan mencoba


menyeretnya pergi, kami menghentikannya karena kami penasaran dengan Rirei.

"Tunggu sebentar! Itu sama sekali tidak lancang! Katakan pada kami kenapa kau
berpikir kami perlu mage!"

Saat aku dengan keras berkata begitu, gadis dengan alis dipangkas melepaskan
pakaian Rirei dan menghentikan kakinya.

Ahh, mereka jadi tertarik, gumamnya sambil melihat ke langit. Apakah ada
sesuatu yang terjadi?

Darkster Project | 159


"Fufufu, kalau begitu maafkan kekurangajaranku. Aku merasa begitu karena,
pertama, kalian berada di Kota Kedua, yang berarti kalian adalah player yang
hebat."

Rirei menaikkan satu jari dan menjelaskan yang dia pikirkan.

"Dan, karena kebanyakan player dengan level yang cukup tinggi dapat mencapai
kota ini adalah petarung fisik. Dengan demikian, kau tidak punya mage. Mungkin
begitu atau kau memiliki seseorang yang menjadi seorang petarung fisik
dan mage."

"Itu tepat. Tapi, kami mungkin sedang menunggu seseorang untuk bergabung, kau
tahu?"

"Kalau memang begitu, kau tidak akan memilih tempat pertemuan di tempat
seperti ini, jauh dari portal Kota Kedua. Ini juga, alasan yang mudah."

"…hebat. Semuanya cocok."

Tobi-chan bergumam tenang.

"Jadi, Rirei dan… siapa namamu?"

"Oh, aku belum memperkenalkan diri, ya. Aku Kohaku. Senang bertemu kalian."

Aku mengingat percakapan antara Rirei dan Kohaku barusan, sepertinya mereka
ditendang keluar dari party. Juga, memikirkan equipment mereka yang tidak
terlihat seperti tipe-petarung——

"Jadi, apa yang kalian inginkan, Rirei, Kohaku?"

"Fufufu——memasarkan diri kami."

Jadi begitu, pikirku. Aku menganggap ini sebagai sebuah kesempatan yang bagus.

Darkster Project | 160


"Kohaku dan aku sama-sama mage. Kalau kau memasukkan kami ke dalam party-
mu, kekuatan seranganmu akan meningkat seketika."

"Rirei, mana ada orang yang mau ngajak kita ke party mereka dengan cara
'memasarkan' begitu —— "Oke, tidak apa-apa." ——Heh, nggak apa-apa?!"

Mendengar balasan tangkas terampil Kohaku, Hino-chan dan Tobi-chan


memberikan tepuk tangan ringan.

"Kamu serius? Bener-bener serius, nih? Maksudku, aku dengan senang hati
bergabung dengan party, tapi…"

"Kami sebenarnya menginginkan beberapa mage, jadi tidak ada masalah."

"Seperti yang Luka-chan katakan! Kami perlu mage, kalian perlu penyerang garis
depan untuk melindungi kalian. Bukankah tidak apa-apa membentuk
sebuah party yang didasarkan pada keuntungan masing-masing?"

Saat Luka-chan dan aku menanggapi begitu, Kohaku membelalakkan mata lebar-
lebar dan berkedip beberapa kali.

"Fufufu, negoisasi tercapai. Mohon bantuannya."

"Aa-aaah, sekali lagi Rirei akan membenamkan taring beracunnya pada gadis-
gadis…"

Sementara kami berjabat tangan dengan Rirei yang mengulurkan tangan kanannya
pada kami, Kohaku bergumam memegangi kepalanya.

"Kami harus memperkenalkan diri kami juga, 'kan! Aku Myu. Aku menggunakan
pedang dan light magic. Selain itu, aku menggunakan sihir penyembuhan dalam
pertempuran."

Darkster Project | 161


"Aku Lucato. Peranku adalah seorang pendekar pedang barisan depan dan aku
adalah komandan-dalam-pelatihan."

"Aku Hino. Aku menggunakan palu dan tombak, penyerang garis depan dengan
banyak senjata."

"…Toutobi. Pengintai."

Begitu kami secara sederhana menggambarkan gaya bertempur kami, kali ini
Rirei dan Kohaku berbicara.

"Fufufu, sopannya. Sekali lagi, aku Rirei. Untuk sihir, aku hanya menggunakan
elemen api, tapi susunan Sense-ku menekankan pada kekuatan serangan."

"Kohaku di sini. Aku menggunakan wind dan water magic. Tapi, untuk
menyeimbangkan dengan kekuatan serangan Rirei yang konyol, aku berfokus
pada banyaknya serangan dan menahan musuh."

Setelah mengatakan spesialisasi kami masing-masing, kami mulai membangun


ulang party kami.

Tidak seperti ini. Tidak seperti itu. Saat kami perlahan-lahan merundingkan
gerakan satu sama lain secara detail. Kami perlahan-lahan membentuk gerakan
dasar. Sementara itu, aku merasa bahwa jarak antara Rirei dan kami benar-benar
kecil, tapi memikirkan rasa jarak antara aku dan Sei-oneechan, ini bukannya di
luar kebiasaan.

"Mungkin kita bisa mengalahkan Golem dengan susunan ini?"

"Dengan kekuatan serangan kami, Golem itu akan mudah dihadapi. Jangan-
jangan kalian mengalahkannya tanpa mage juga?"

Darkster Project | 162


Mendengar gumaman Hino-chan, Kohaku dengan tenang menambahkan
pendapatnya. Tentu, bahkan tanpa mage, kami dapat mengalahkannya dalam
pertempuran yang panjang…

"Ahahaha… itu akan makan waktu dan kami akan sangat bosan."

"Ahh, iya juga, sih."

Setelah game dimulai, kami memang pergi menghadapi Golem untuk

melakukan leveling【Golem-sensei】, tapi akhir-akhir ini ada banyak player yang

menaikkan level mereka dan menantang si Golem.

Di antara mereka, ada sebuah party yang menghadapi Golem dengan


susunan party yang buruk sehingga berlangsung untuk waktu yang lama,
menyusahkan party-party lainnya. Memperhitungkan hal tersebut, maka kami
belum menantang Golem itu.

Tapi, karena ada sangat sedikit player yang bermain di malam hari, aku dapat
menikmati waktuku menghadapi dan mengalahkan Blade Lizard seorang diri
tanpa menyusahkan siapa pun.

"Kalau begitu, bagaimana kalau kita langsung saja pergi ke tempat


si Golem berada?"

"Sebelumnya, bagaimana kalau kita menghadapi monster level menengah di Kota


Pertama untuk memastikan kerja sama semuanya dalam party?
Mendiskusikannya dan benar-benar melakukannya akan membuat sebuah
perbedaan besar."

Darkster Project | 163


Dalam sebuah petarungan party, semakin banyak orang di dalam party, semakin
banyak gerakan individual mereka yang membuat kerja sama menjadi semakin
sulit.

Saat itulah aku teringat sesuatu yang pernah dikatakan Taku-san padaku.

Ngomong-ngomong, bukankah Taku-san dan Yun-oniichan bilang mereka


memang pernah bermain sebentar dalam party?

Meskipun aku makan malam bersama Yun-oniichan setiap malam, aku tidak
menanyakan detailnya, tapi Taku-san memang memberitahuku tentang
aktivitasnya dan gaya bermainnya di dalam party.

Dari apa yang Taku-san katakan, dia hanya mengumpulkan Sense sampah dan
bermain dengan caranya sendiri, tapi kemampuan bermainnya tidak terlalu buruk.

Pada dasarnya, kemampuannya untuk bekerja sama dengan anggota party yang
baru dia temui pertama kali ternyata luar biasa tinggi. Tanpa melakukan praktek
apapun, gerak-geriknya dalam party itu sempurna.

Memang benar Yun-oniichan tidak pernah bagus dalam game, tapi


kemampuannya untuk bekerja sama dan membantu rekannya untuk mengeluarkan
kemampuan selalu saja tinggi.

Sementara itu mustahil untukku, masihlah mungkin untuk mengasah kerja


sama party lewat pertarungan terus-menerus.

Yup, aku menyetujuinya sendiri dalam hati dan memutuskan untuk melatih kerja
sama dalam party beranggotakan enam orang ini secepat mungkin.

"Myu-san, ada apa? Tiba-tiba kau terdiam."

"Kau tidak apa-apa? Ada sesuatu yang membuatmu khawatir?"

Darkster Project | 164


Sebelum aku menyadarinya, aku merendahkan kepalaku dan terdiam, membuat
semua orang khawatir.

"Aku tidak apa-apa! Bukan apa-apa, kok! Juga, Hino-chan, Tobi-chan, jangan
tinggalkan aku!"

Aku bergegas mengejar Hino-chan dan Tobi-chan yang bergerak dengan cepat
dan merangkul mereka saat sampai.

"…mhh, Myu-san, kau berat."

"Ahh, kau keterlaluan, Tobi-chan! Aku tidak berat!"

Sepertinya Tobi-chan merasa malu saat aku menggelantung padanya dan mencoba
menjauh dariku. Saat aku melihatnya, aku menautkan diri lebih dekat,
pandangannya berkeliling, kebingungan.

"Fufufu, pemandangan untuk mata lelah."

"Rirei, kendalikan dirimu."

Di sisi lain, kami tidak menyadari percakapan diam-diam antara Rirei dan
Kohaku.

Semuanya berpindah tempat dari Kota Kedua ke portal Kota Pertama, kemudian
kami menuju ke hutan di sebelah barat.

Di barat, ada sebidang hutan yang dipenuhi dengan monster-monster lemah


seperti Wild Dog dan Bat, juga Forest Bear yang cukup kuat, monster yang
berukuran sedang. Di balik hutan, ada sebuah tambang yang memiliki Sandman
dan Golem. Berfokus khusus pada Sandman, kami melawan berbagai monster
berulang-ulang.

"HAAaaa!"

Darkster Project | 165


Pada saat ini, kami sedang memastikan kerja sama party kami pada monster
tipe Forest Bear yang lebih tinggi dari kami.

Saat pertempuran dimulai, Luka-chan menangkis sebuah serangan Forest Bear ke


samping menggunakan pedangnya dan perisai, kemudian Hino-chan
menusuk Forest Bear dengan tombaknya dari luar jangkauan serangannya.

Tobi-chan dan aku terus menyerang sisi samping dan punggungnya Forest
Bear bergantian. Dari waktu ke waktu kami mengambil alih kebencian dari Luka-
chan dan memanfaatkan saat Forest Bear mengganti targetnya, kami
menyerangnya secara beruntun.

"Ayo! —— 《Quick Blast》《Aqua Bullet》!"

Karena Forest Bear sangat tinggi, Kohaku menyerangnya dengan menggunakan


sihir angin dan air level rendah dalam jeda waktu singkat untuk menyerang tempat
yang tinggi seperti bagian kepala si monster.

"Fufufu, persiapan selesai."

"…Semuanya, menghindar!"

Saat Luka-chan memberi perintah, semua orang menjauh dari Forest Bear dan

segera sesudah itu, Rirei menembakkan sihir elemental api《Flame Burn》, sebuah

pilar api yang membungkus tubuh si beruang itu.

"Kita berhasil! Itu kerja sama yang lumayan bagus, ya nggak?"

Saat sihir kekuatan tinggi Rirei meledak, Kohaku yakin bahwa Forest Bear telah
dikalahkan dan tersenyum lebar. Tertarik dengan hal itu, Luka-chan, Tobi-chan,
dan Rirei menurunkan senjata mereka.

Darkster Project | 166


Kurasa inilah perbedaan pengalaman dengan β tester, pikirku dan segera
menghadapi Forest Bear yang muncul dari pilar api tersebut.

Aku menendang pohon di hutan dan berlari ke atas di depan Forest Bear. Cakar
yang terayun ke arahku, direspon dengan tangkisan tombak Hino dan Forest
Bear berakhir dalam postur tubuh dengan kepala besar yang teralih.

"Hiyaaaaahhhhh‼"

Aku menebaskan pedangku secara lurus vertikal ke otak si beruang itu, kemudian
berputar melewati momentum tersebut, aku mendarat di belakangnya.

"Ya ampun, meskipun sihirnya sangat kuat, kalian tidak boleh lengah saat musuh
menghilang dari pandangan kalian!"

Saat aku berbalik dan memperingatkan mereka, tubuh besar Forest Bear jatuh ke
depan ke permukaan tanah, menyebabkan sebuah guncangan hebat. Setelah itu dia
berubah menjadi partikel-partikel cahaya dan menghilang, dan di baliknya, aku
melihat empat orang menatapku terbengong-bengong.

"…ka-kamu benar. Aku akan hati-hati mulai sekarang. Eh, tidak, tunggu! Bukan
gitu! Apa-apaan itu! Yang barusan tadi!"

Cara Kohaku yang semula meresponnya dengan cara yang normal hanya untuk
berubah menjadi sebuah tanggapan kritis itu sangat menarik.

"Ehh, itu hanya gerakan tiga dimensi 【Action Restriction Release】."

"Bisa melakukan gerakan mustahil begitu, itu sih benar-benar curang namanya.
Memangnya kamu ini dapat pelatihan jadi astronot atau semacamnya gitu?"

Darkster Project | 167


Saat aku melakukan demonstrasi untuk kedua kalinya hari ini, dimulai dengan
langkah-langkah ringan hanya untuk melakukan jungkir-balik, menendang pohon
dan dinding, semuanya melihatku dengan terkagum-kagum.

"Fufufu, dia sangat imut saat begitu bersemangat seperti itu."

"Aa-aah, dia benar-benar telah menjadi target Rirei."

Meksipun Kohaku dan Rirei menggumamkan sesuatu, aku mengabaikannya dan


mulai mencari Forest Bear yang berikutnya sebagai gantinya.

"Bukankah kerja sama kita meningkat sedikit?"

"Kau benar. Kelihatannya bagus untuk sebuah party yang dibuat dengan terburu-
buru."

Aku setuju dengan penilaian Hino-chan dan merasa bersyukur karena Kohaku dan
Rirei memasuki party.

"Fufufu, terima kasih banyak telah menerima kami ke dalam party-mu dalam
waktu sesingkat ini."

"Tidak, kami sendiri memang membutuhkan mage, jadi tidak masalah."

Luka-chan tersenyum dan dengan sopan berterima kasih pada Rirei. Di sisi lain,
Rirei menyipitkan sebelah matanya dan mulai berayun maju mundur dengan
mencurigakan.

Merasakan perubahan tipis keadaan Rirei, Luka-chan mulai mundur selangkah—


"Fufufu, kalau begitu, bisakah aku mendapatkan sesuatu sebagai tanda terima
kasih?"

Darkster Project | 168


Kemudian Rirei bergerak semakin dekat ke Luka-chan dan menghembuskan nafas
ke telinganya.

"Hyah?! Aa-apa yang sedang kau lakukan?!"

"Fufufu, suara itu bahkan lebih imut daripada yang kubayangkan."

"Rirei! Lagi ngapain kamu!"

Rirei yang bergerak menjauh dari Luka-chan saat mendengar pekikan imutnya,
menjilat bibirnya dengan cara yang mempesona dan kemudian berlari ke targetnya
yang berikutnya. Semuanya membeku karena perubahan yang mendadak ini,
sementara Rirei mengelilingi targetnya dan——

"Kau punya bokong yang sangat berisi, kau tahu. Fufufu…"

Dia berbisik di telinga Tobi-chan dan dengan lembut mengelus bokongnya jadi
dapat benar-benar terasa bahkan menembus armornya. Tobi-chan bereaksi
terhadap hal itu dalam cara yang terlampau sensitif dan berguling ke depan.

"Rirei! Hentikan!"

Kohaku berteriak mencoba menghentikannya, tapi karena dia sedang


menenangkan Luka-chan dan Tobi-chan, dia jadi tidak sempat membantuku.

Dan aku, yang menjadi target yang berikutnya——

"Telinga, bokong. Dan sekarang, dadanya yang rata, selamat menikma——"

Dia mencoba mengulurkan tangannya ke bagian pelindung dada berwarna


keperakan, tapi secara refleks aku menangkap tangannya dan melompat.

Memegang lengan Rirei, aku melompat ke udara menggunakan kemampuan

fisikku yang telah ditingkatkan oleh 【Action Restriction Release】 dan menahan

Darkster Project | 169


lehernya ke bawah dengan kedua kakiku. Dengan begitu aku telah membuatnya
jatuh telentang dan melakukan sebuah kuncian lengan padanya.

"…eh, AHH?! Maaf, aku melakukannya secara refleks!"

"Tidak, kurasa tidak ada orang awam manapun yang bergerak seperti itu karena
refleks."

Meskipun aku menahan Rirei dengan gerakan akrobatik, dia kelihatan baik-baik
saja, pikirku saat melihat wajahnya.

"Fufufu, sensasi ini, paha seorang gadis cantik di lenganku. Aku rasanya belum
puas. Ah, oww, owww…"

Karena dia tidak terlihat menyesal sama sekali, aku sedikit menambahkan tenaga
pada kuncian lengan, membuatnya mulai protes. Gerakan beladiri tidak akan

memberikan cedera kecuali kau memiliki Sense tipe【Throw】 atau 【First】, tapi

tetap ada rasa sakit.

"Myu! Tahan dia begitu! Akan kuikat dia sekarang!"

Satu-satunya orang yang tidak menderita apapun, Hino-chan menukas, tapi


Kohaku membelitkan tambang di sekitar Rirei dan membuatnya duduk dalam
posisi bersimpuh saat dia menghadap ke arah kami.

"Aku benar-benar minta maaf, aku tidak menjaga kekang si bodoh ini cukup ketat
dan menyebabkan kalian menderita sesuatu yang tidak menyenangkan seperti
itu!"

Mereka berdua membungkuk rendah dengan Kohaku mendorong kepala Rirei ke


tanah. Sementara Hino-chan dan aku merasa terkesan dengan bungkukan yang

Darkster Project | 170


dilakukan dengan mengagumkan ini, Luka-chan dan Tobi-chan yang menerima
dampaknya, mengambil jarak dari mereka, menggunakan kami sebagai tameng.

"K-kenapa dia melakukan hal semacam itu?"

Sudah jelas, meskipun itu semua terjadi begitu tiba-tiba dan aku benar-benar
kebingungan, aku memang penasaran dengan alasannya menyerang Luka-chan
dan Tobi-chan.

"Uhh, begini. Er, gimana aku ngomongnya ya…"

Berkata dengan nada kesulitan, Kohaku mengalihkan tatapannya. Setelah sesaat,


dia sepertinya telah memantapkan tekadnya dan menghela nafas dalam-dalam
kemudian menjelaskan.

"Rirei itu, uh… dia amat menyukai yuri."

"Maksudnya yuri, antara gadis dan semacamnya?"

"Benar sekali. Dia sebenarnya merasa puas dengan melihat para gadis yang akrab
satu sama lain, tapi nantinya dia tidak bisa menahannya lagi dan akhirnya
melakukan pelecehan seksual pada yang lain, seperti tadi."

Gumaman Kohaku berhenti.

"Alasan kenapa kami mendekati kalian juga, itu karena dia melecehkan seorang
gadis dengan cara yang sama di depan party kami yang sebelumnya. Asal kalian
tau, si pemimpin party adalah cowok yang naksir banget sama gadis itu. Dia
menendang kami keluar dari party karena jadi mengganggunya."

Yah, semuanya sudah terjadi, Kohaku menjabarkan segalanya.

Saat itulah Tobi-chan, dengan bersemu merah, bertanya gugup.

Darkster Project | 171


"…kalau begitu, kalian berdua, um…menjalin hubungan?"

"Tidak mungkin! Mustahil banget!"

"Itu benar. Bahkan aku punya hak untuk memilih gadis yang kuajak kencan."

"Entah kenapa ditolak begitu dengan wajah datar seperti itu benar-benar bikin aku
kesal."

Mendengar Rirei yang dibelit dengan tambang menolaknya kuat-kuat sebuah urat
syaraf biru muncul di pelipis Kohaku dan dia mulai menyodok Rirei. Sementara
Rirei tidak dapat membalas balik, entah kenapa sepertinya dia tersenyum santai.

"Kalau begitu kenapa kalian berdua bersama? Bukankah Kohaku dapat tetap
berada di party sebelumnya?"

"Ahh, hmm."

Saat aku bertanya demikian, Kohaku berhenti menyodok Rirei dan mulai berpikir,
kebingungan.

"Kurasa itu karena aku tidak bisa membiarkannya sendirian. Walau


bagaimanapun, Rirei adalah gadis yang baik dan sekalipun dia membuat
segalanya ribet, aku dapat menahan kekangnya kuat-kuat."

Kohaku tersenyum dengan rendah hati. Melihat ekspresinya, aku bisa tahu bahwa
Rirei bukanlah gadis yang jahat.

"Hmm. Myu-chan, Luka-chan, Tobi-chan, bisakah aku merundingkan sesuatu


dengan kalian?"

"Ini soal mengatasi kami, 'kan. Aku mengerti."

"Tidak apa-apa Kohaku. Jangan terlalu tertekan."

Darkster Project | 172


"Emangnya ini salah siapa, hah?! SALAH SIAPA?!"

Kami mungkin akan ditendang keluar ya, kata Kohaku dengan sedih, kontras
dengan Rirei yang bertingkah riang. Mendengar percakapan mereka berdua, Hino-
chan meledak tertawa diam-diam.

"Mereka lumayan menarik, mereka berdua. Aku suka hal semacam itu."

Melihat Kohaku dan Rirei duduk bersimpuh, Hino-chan bersikap sangat positif.
Di sisi lain, Luka-chan dan Tobi-chan berekspresi getir.

"Memang, mereka orang-orang yang menyenangkan, tapi seseorang yang


menghembuskan napas ke telingaku itu mengejutkan."

"…aku juga, um, bokongku di…sentuh oleh orang lain adalah pertama kalinya
untukku jadi aku sangat terkejut.”

Luka-chan yang dihembuskan nafas ke telinganya masih terlihat cemas dan


gelisah, Tobi-chan bersemu merah padam setelah pengalaman kontak tubuh yang
dia alami.

Tentu saja, itu tiba-tiba dan mengejutkan. Aku juga, hampir saja dada kecilku
disentuh. Itu benar, dadaku-yang-masih-berkembang!

"Myu-san, bagaimana denganmu? Kau juga korbannya 'kan?"

"Hmm. Seperti yang kau katakan Luka-chan, tapi itu tidak begitu berbeda dengan
kontak fisikku dengan saudari-saudariku…"

Aku menempatkan sebuah jari di daguku, memikirkan semua kenakalan dan


kontak fisikku dengan Sei-oneechan dan Yun-oniichan, rasanya sangat normal
bagiku. Juga, kupikir itu normal bagi para gadis yang akrab satu sama lain untuk
saling menyentuh tubuh.

Darkster Project | 173


"Bagaimana kontak fisik kali ini berasal dari gadis yang akrab denganmu?

"Itu…kurasa aku akan memaafkannya."

"…um, aku tidak punya pengalaman semacam itu."

Meskipun aku mendapat persetujuan tersebut dari Luka-chan, Tobi-chan bersemu


merah karena malu.

"Myu-chan…"

"Ahahaha, maaf soal itu."

Saat aku dipelototi lekat-lekat oleh Hino-chan, aku tertawa kering untuk
menutupinya. Tobi-chan mengangkat suara dengan panik.

"…u-um, bukan begitu. Sekarang aku berteman dengan Myu dan yang lainnya,
aku akan terkejut dengan kontak fisik seperti itu dengan kalian, tapi aku
mengagumi hal semacam itu."

Memerah sampai ke telinganya, Tobi-chan mengangkat tinggi syalnya untuk


menghindari tatapan kami.

"Kali ini Rirei gagal untuk memperkirakan jarak antara kita, tapi kalau kita dapat
mengakrabkan diri, kurasa kita akan dapat berparty bersama."

"Kurasa juga begitu."

"Aku, uh, ingin memberikan waktuku untuk berakrab dengannya."

Luka-chan dan Tobi-chan yang menderita kali ini mau membiarkan masalah
barusan, tapi saat itulah Hino-chan menyela.

"Membiarkan masalah ini berlalu begitu saja untuk kali ini akan berlebihan,
setidaknya untukku."

Darkster Project | 174


"Mhhm, itu benar. Tapi, apa yang akan kita lakukan?"

Kita mungkin saja memberikan semacam persyaratan, tapi aku tidak dapat
memikirkannya. Meskipun begitu, sepertinya Hino-chan sudah memikirkannya
baik-baik.

"Itu mudah. Begini——"

"Kami siap untuk diusir keluar dari party! Tapi tetap saja, meninggalkan
sebuah party itu sedikit menyakitkan."

"Berhenti bersikap lemah setelah bertindak begitu keras padaku."

"Ini gara-gara salahmu kita jadi ditendang, tahu!"

Kami berdiri di depan mereka berdua yang seperti biasa terlibat dalam
pertunjukkan sebagai boke dan tsukkomi. Melihat perundingan kami berakhir dan
kemudian kembali, Kohaku dan Rireri menegang dan menunggu kami bicara.

"Kami selesai berunding, hasilnya——kami akan memutuskannya berdasarkan


dari hasil party sementara untuk mengalahkan Golem."

Kohaku mengerjapkan mata beberapa kali menanggapi perkataanku,


memikirkannya benar-benar.

"Itu artinya…"

"Kita akan membentuk party untuk menaklukkan Golem, kemudian menilai


kalian berdasarkan kemampuan tempur dan hal lainnya. Pada akhir party, kami
akan memutuskan apakah kami mau melanjutkan bermain dalam party dengan
kalian. Bagaimana kalau begitu?"

Darkster Project | 175


"Tidak perlu ditanyakan lagi, kami tidak berada dalam posisi untuk protes! Kita
dapat kesempatan, Rirei. Bersikap serius dan berhentilah membuat masalah yang
akan membuat kita dibenci!"

Pada saat bersamaan dia berbicara pada Rirei, Kohaku memotong tali tambang
dan melepaskannya.

"Baiklah kalau begitu, let's go mengalahkan bos Golem!"

"Let's Go!"

Saat aku mengangkat tinjuku dan berseru, hanya Hino-chan yang ikut dan
menyamai tindakanku.

Luka-chan tersenyum miris dan Tobi-chan berdiri di tempat dengan malu-malu,


tidak tahu apakah dia sebaiknya mengangkat tangan atau tidak.

Kohaku menerima persyaratan kami dengan serius dan fokus untuk


menghadapi Golem. Di sisi lain, Rirei melihat kami dengan semburat kemerahan
di wajahnya tapi tidak mencoba untuk melakukan kontak fisik yang tak perlu
dengan siapapun.

Setelah bergerak selama beberapa saat, kami tiba di lokasi bos sebelah
barat, Golem.

"Sekarang, pertempuran dimulai! Ayo, ayo!"

Semuanya dengan segera bergerak ke posisi mereka seperti yang diinstruksikan


Luka-chan.

"Begitu semuanya tiba di posisinya, Kohaku-san akan memulai dengan serangan


permulaan, dari situ kita akan melanjutkannya seperti waktu latihan."

Darkster Project | 176


Menurut instruksinya, penyerang jarak dekat mengepung Golem, penyerang jarak
jauh, Kohaku dan Rirei, berdiri di belakang, dan di depan mereka—Luka-chan.
Posisi ini dapat diubah jika sesuatu yang tak terduga terjadi, tapi inilah formasi
dasarnya.

"Baiklah, mulai! —— 《Quick Blast》, tembakan beruntun!"

Kumpulan tiga tembakan dari angin yang tak nampak melesat maju dan mengenai
bagian atas tubuh Golem. Tubuh besar yang sulit untuk digoyahkan dengan
serangan fisik itu berdiri tegap, mengatur ulang posturnya.

"Ayo! HAa!"

"…aku masuk!"

"Aku akan berusaha sebaik mungkin!"

Tobi-chan dan aku memanfaatkan kelincahan kami untuk menyerang secara


menyebar dan menghentikan gerakan Golem pada bagian belakang lutut dan
sambungan sendinya.

Hino-chan mengayunkan sledgehammernya yang merupakan sebuah senjata


tumpul dan juga cukup efektif pada Golem. Dia mengincar bagian torso dan sisi
sampingnya untuk memberikan serangan besar.

Saat kami mendapatkan kebencian dan targetnya berubah dari belakang ke kami,
Luka-chan bergerak ke depan Golem dan menangkis serangannya, kemudian
menyerang membalasnya. Juga, titik yang terbuka, diisi oleh kami yang terdekat
untuk melindungi penyerang jarak jauh.

Sementara itu, Kohaku menembakkan sihirnya dengan cepat ke kepala si Golem,


secara konstan memangkas HP-nya.

Darkster Project | 177


"Fufufu, persiapan selesai!"

"Semuanya, menyebar!"

Mendengar laporan Rirei, Luka-chan memberi instruksi singkat.

Penyerang garis depan yang menyenrang Golem dari jarak yang dekat, semuanya
melompat menjauh, membuat jarak.

"——《Flame Burn》!"

Sebuah pilar api besar menyembur dari bawah si Golem, tapi dia melambai-
lambaikan tangannya mencoba untuk memadamkan api.

Sambil menerima cedera dari sihir, si Golem melakukan serangan balasan.


Biasanya dia melakukan ayunan besar yang bisa kuhindari dari bawah atau
meloloskan diri dari ayunan tangannya di sekitarnya, tapi aku tidak akan bisa
seperti itu sekarang karena ada amukan sihir di sekelilingnya. Memang tepat untuk
membuat jarak aman darinya.

"HAa! —— 《Fifth Breaker》!"

"—— 《Impact》!"

"——《Shock Impact》!"

"——《Backstab》!"

Setiap dari kami menggunakan Art yang efektif untuk melakukan serangan. Pada
titik ini Golem tersisa 70%. Efisiensinya jauh lebih besar daripada saat kami

Darkster Project | 178


melawannya dengan Hino-chan dan Luka-chan, yang hanya menggunakan
serangan fisik.

"Fufufu, aku menyiapkan mantera yang selanjutnya!"

"——Menyebar!"

Dibungkus oleh api untuk kedua kalinya, Golem itu melambai-lambaikan


lengannya, menyibakkan pilar api.

"Putus asa sekali…"

Mendengar gumaman Kohaku, kupikir kalau kita tidak melihat HP si bos, itu akan
terlihat seakan serangan kami tidak berhasil. Aku setuju dengannya dalam hal ini.

Golem itu mengayunkan lengan-lengannya saat melewati pilar api dan mengambil
satu langkah ke Kohaku dan Rireri di barisan belakang.

"Targetnya berubah ke barisan belakang dengan serangan terakhir! Aku akan


bergerak untuk melindungi mereka.

"Kalau begitu kami akan fokus untuk mengehentikannya!"

Aku mulai berlari dalam kecepatan penuh dan mengayunkan one-handed swordku
ke bagian belakang lutut si Golem. Menyamai langkahku, Hino-chan
mengayunkan sledgehammer-nya ke bagian bahu untuk mencoba
menumbangkannya, tapi si Golem bertahan.

"——《Quick Blast》!"

Akan tetapi, untuk mengimbanginya, sebuah sihir meledak di bawah kaki


si Golem dan membuatnya kehilangan pijakan. Bos tersebut jatuh telentang.

"Ohhh! Waktunya pas!"

Darkster Project | 179


"Kau bisa menggunakan sihir dengan cara lain selain menyerang musuh secara
langsung, kau tahu. Tapi, karena ini aku kehabisan MP, perlu menunggu sampai
pulih!"

Menanggapi perkataan Kohaku, aku berkata "Ini cukup!" dan menggunakan


kesempatan yang dia ciptakan untuk mendekat ke Golem saat itu juga, kemudian
menembakkan sihir dari jarak dekat.

"——《Light Shot》《Light Shot》. Dan sekali lagi 《Light Shot》!"

Aku menggunakan waktu yang diperlukan Golem untuk berdiri untuk


menembakkan sihir padanya. Hino-chan juga, fokus menyerang bahu dan
lengannya untuk memperlambat dia bangkit. Tobi-chan berdiri di atas
kepala Golem dan dengan cepat menusuk kristal di kepalanya dengan ujung
belatinya.

"Semuanya, menghindar!"

Sepertinya kami berlebihan melakukannya karena melihat kesempatan untuk


menyerang. Ayunan lengan Golem itu cepat dan tidak sesuai dengan
penampilannya.

"Ya‼"

"《Impac—nyahh!""

"Hino-chan?! Kh, kha!"

Meskipun Tobi-chan melompat menjauh dengan cepat dan menghindari serangan,


Hino-chan dan aku terhempas oleh ayunan kuat lengan berotot batu itu.

Darkster Project | 180


Karena Hino-chan menggunakan palu sebagai tamengnya, dia terjatuh di
bokongnya sambil masih memegang senjatanya. Sebaliknya, aku terhempas dan

saat itu juga aku memanfaatkan sepenuhnya 【Action Restriction Release】 untuk

membangun kembali posturku dan menghubungkannya ke aksi berikutnya.

"…semuanya! Kalian tidak apa-apa?!"

"Yang paling penting Luka-chan, kami akan membantumu sekarang juga!"

"Aku tidak apa-apa. HAa!"

Dia menangkis tinju kanan si Golem dengan sebelah pedangnya, kemudian dia
menghindari serangan berikutnya dengan menyingkir setengah langkah. Dengan
menangkis dan menghindar, dia meninggalkan si Golem.

Setelah itu, kami mendekat ke Golem sekali lagi dan menyembuhkan HP


seluruh party dengan sihir penyembuhan, kemudian menunggu Kohaku untuk
memulihkan MP-nya.

Begitu kami menyusutkan HP Golem sampai 30% ——

"Fufufu, ayo lakukan yang besar!"

"Aku sudah memulihkan setengah MP-ku! Aku akan mendampingi Rirei!"

Saat mereka berdua memberi laporan, kami menunggu tanda dari Luka-chan.

"——Sekarang!"

Pada saat itu juga semua orang menyingkir dari si Golem. Kali ini sihir
menyebabkan nyala api yang jauh lebih besar muncul.

"—— 《Flame Burn》!"

Darkster Project | 181


"—— 《Little Tornado》!"

Sihir api dan angin membungkus si Golem, saling meningkatkan kekuatan satu
sama lain dengan efek sinergis.

Meskipun dengan melakukan rangkaian sihir secara normal seseorang dapat


meningkatkan daya serangan yang dilakukan, dua player yang mudahnya
merangkaikan sihir mereka bersama-sama adalah bukti kemampuan tingkat
sebagai player.

"Hebat‼ Jangan-jangan, mungkinkah…"

Aku bergumam diam-diam, berharap banyak pada skill mereka berdua. Sementara
itu aliran deras api melingkupi si Golem, kemudian tidak lama kemudian
bayangan hitam yang berdiri di dalam api tersebut rubuh dan menghilang.

Setelah sihirnya dilepaskan, kali ini semua orang tetap waspada, begitu apinya
menghilang dan kami memastikan Golemnya lenyap, semua orang mengendurkan
kaki tangan mereka.

"…sudah selesai?"

"Begitulah. Sebuah kemenangan yang tidak bisa kau protes!"

Tobi-chan bertanya masih tidak merasa yakin dan Hino-chan menjawabnya.

Sepertinya Luka-chan sangatlah tegang karena kali terakhir dia datang kemarin
untuk leveling, dia menekankan pada menghindar, dan kali ini dia harus
menangkis serangan musuh untuk melindungi garis belakang, tapi sekarang dia
tersenyum sedikit kelelahan.

Darkster Project | 182


Sementara kami berempat senang telah mengalahkan Golem itu, Kohaku dan
Rirei masih memperlihatkan ekspresi tegang dan kaku.

"Jadi, bagaimana dengan kami?"

Mereka merasa bahwa keputusan kami lebih penting daripada kenyataan bahwa
kami telah mengalahkan Golem.

Dan, jawabanku adalah——

"Hm? Apa maksudmu?"

"Kau lupa?!"

"Kohaku, tenang. Hrr, hrr."

"Aku bukan kuda!" Kohaku berteriak pada Rirei. Melihatnya gusar begitu, aku
meminta maaf dengan ringan.

"Aw, maaf soal itu. Kalian terlalu serius, jadi aku ingin membuatnya santai dulu."

"Jadi, hasilnya?"

Karena Kohaku menjadi lemas, Rirei menanyakan untuknya. Aku berkata kalau
mereka lolos.

"Secara pribadi, bagaimana pun caranya aku ingin kalian bergabung. Tak
disangka kami menemukan permata tersembunyi seperti ini."

Luka-chan dan yang lain kelihatannya tidak ada masalah dengan hal itu setelah
melihat mereka dalam pertempuran.

"Tapi, tiba-tiba menyentuh orang itu terlalu mengagetkan, kontak fisik berlebihan
seperti itu dilarang."

Darkster Project | 183


"T-tidak mungkin…"

Sementara Kohaku terlihat sangat senang bahwa mereka lolos, diikuti perkataan
berikutnya Rirei pun merosot berat menjadi sesosok bayangan.

"Sayang banget ya, Rirei. Tapi melakukan yang seperti itu buruk. Berikutnya kita
bisa diusir keluar."

"Fufufu, tapi mempertimbangkan lingkungannya, dapat melihat gadis-gadis yang


sangat cantik dari dekat, ini tidak terlalu buruk."

*slurp*, Rirei menyeka liurnya yang menetes dari mulut, membuat Kohaku
memelototinya.

"Ayo kembali fokus dan pergi ke Kota Ketiga! Juga, kita harus merayakan
lengkapnya party beranggotakan enam orang ini!"

"Kau benar. Awalnya hanya aku dan Myu-chan, senang rasanya semua orang
berkumpul."

Sementara Hino-chan bertingkah tulus, Luka-chan mengingat kembali bagaimana


dia ditemukan dan menyunggingkan senyuman ringan.

Tobi-chan berpikir tadinya kami bertiga bersama sejak awal dan merasa terkejut.
Kohaku dan Rirei juga, berpikir kami semua berempat bersama sejak semula.

Dari sudut pandang objektif, itu berarti kami sangatlah cocok.

"Sekarang setelah kita membentuk sebuah party yang lengkap, kita harus
bergegas dan menaklukan area dan monster yang belum kita hadapi! Kita tidak
bisa membiarkan diri kita tertinggal dari saudari-saudariku!"

Berkompetisi sengit dengan orang seperti Sei-oneechan dan Taku-san dengan


yang lainnya yang ada di garis depan itu rasanya sangat menegangkan.

Darkster Project | 184


"Fufufu, jadi Myu-san punya saudari. Aku menantikan untuk bertemu mereka.
Bagaimanapun juga, biasanya orang-orang yang berkumpul di sekitar gadis-gadis
cantik itu sama rupawannya. Aku benar-benar menantikannya."

"…Rirei, dari waktu ke waktu, aku iri terhadap sikap positifmu."

Kemudian, kami tiba di Kota Ketiga yang sekelilingnya adalah besi dan tanah
tambang dan segera melengkapi registrasi.

Darkster Project | 185


Bab 5: Dungeon dan Pertandingan Waktu

Akhirnya kami mengumpulkan seluruh anggota.

Komandan party, seorang swordsman yang sangat fleksibel, Lucato.

Seorang penyerang bertubuh mungil pengguna tombak panjang dan palu besar,
Hino.

Gesit dan dengan jurus yang banyak, Toutobi yang memiliki variasi skill yang
dibutuhkan dalam dungeon dan petualangan.

Seorang mage dengan kekuatan tinggi yang mematikan dan efek mantera area
yang luas, Rirei.

Membantunya dengan serangan-serangan besar mematikan dan sihir angin dan


air, fokus pada kecepatan rapalan dan waktu adalah Kohaku.

Bersama dengan anggota-anggota party yang berbakat ini, aku——

"HAa! ——《Fifth Breaker》!"

Di tengah-tengah hutan pada malam hari, aku menaikkan sebuah bola cahaya di
atasku dan mengayunkan pedangku dengan keadaan sekeliling yang terang seakan
sedang siang hari.

Satu demi satu aku melanjutkan mencari lokasi monster musuh dan menghadapi
mereka sendirian.

Dan, untuk beberapa lama aku mengulang pertempuran 'cari & hancurkan',
menyapu semua monster lawan sampai akhirnya berhenti di perbatasan area.

Darkster Project | 186


Setelah beberapa pertempuran, aku memeriksa status Sense-ku sendiri, tapi
levelnya sulit untuk berubah sejak aku memulainya. Aku menarik napas dalam-
dalam dan berbicara ke arah langit.

"——UWAHHH‼ Aku sama sekali masih belum cukup kuat!"

Begitu aku berteriak dengan suara nyaring, suara tersebut menggema ke sekitar.

Aku menghela nafas panjang dan berbalik, terdapat beberapa bola sihir 《Light

》 yang mengapung dan dalam jangkauan efek mereka, aku dapat melihat hasil

dari pertempuran.

Beberapa Big Boar dan seekor bos monster – Blade Lizard, berubah menjadi
partikel-partikel cahaya dan menghilang.

Itu adalah hasil dari solo leveling.

"Haa, aku masih benar-benar lemah ternyata. —— 《High Heal》!"

Kalau Yun-oniichan mendengarnya, dia akan berkata "kau pasti bercanda" atau
"kau sudah sangat kuat", tapi menurut kriteriaku sendiri, aku sangatlah lemah.

Susunan Sense Onii-chan adalah kasus menyedihkan sejak awal, tapi susunan
Senseku yang mengguanakan pedang dan sihir memerlukan keterampilan ahli.

Dengan jumlah kapasitas yang telah ditentukan sebelumnya, untuk mencapai


tingkat keahlian dengan pedang sekaligus sihir, sangat membutuhkan kelihaian.

Aku harus memikirkan kombinasi Sense dan penempatannya. Sense Fisik sebagai
dasar dan sihir sebagai tingkat kedua, tapi kebalikkannya juga biasa. Apa yang
kuincar adalah keseimbangan sempurna antara keduanya.

Darkster Project | 187


Karena itu aku dapat dengan mudah berakhir menjadi si serba-bisa tapi tidak
benar-benar menguasai apapun. Untuk mengimbanginya, aku harus mengasah
kemampuanku.

"Ternyata aku mendapat luka dari bos level rendah, aku masih lemah."

Aku bergumam begitu dan memutuskan untuk melakukan yang terbaik, tidak
kalah dengan player yang mengkhususkan dirinya pada satu arah.

Si serba-bisa seperti magic swordsman memiliki banyak jurus untuk digunakan


yang merupakan keuntungan dari susunan Sensenya. Kalau aku dapat
menggantikan titik kelemahannya dan mendapatkan beberapa serangan penentu,
aku akan mendapatkan kekuatan yang tak terhentikan.

"Karena itulah aku dipanggil 【Silver Paladin】. Aku harus mengusahakan yang

terbaik supaya mereka memanggilku seperti itu lagi."

Itu adalah nama julukanku di versi β.

Aku ingin mendapatkan kekuatan untuk memunculkan nama tersebut sekali lagi.
Kali ini aku ingin mendapatkannya bukan dengan Sei-oneechan dan Taku-san,
tapi dengan party kami.

Itu telah menjadi tujuanku.

"Baiklah! Ronde berikutnya!"

Aku mendapatkan motivasiku lagi! Aku mengangkat pedang kesayanganku lagi.


Kali ini aku berpikir untuk melesat melintasi hutan di jalan pulang, tapi kemudian
aku menerima sebuah friend call.

Darkster Project | 188


"Oh, ayolah, padahal motivasiku kembali, siapa ini——eh, ini dari Sei-
oneechan!"

Meskipun aku jadi menggerutu untuk sesaat karena seseorang


menganggu levelingku, setelah melihat nama yang tampil pada menu, suasana
hatiku berubah 180 .

『"Selamat malam, Myu-chan."』

"Sei-oneechan, lama tak bertemu! Aku baik-baik saja! Meskipun begitu, kita
melakukan kontak di dunia nyata jadi kurasa kau tahu."

Di dunia nyata, Sei-oneechan tinggal di sebuah asrama yang jauh untuk kuliah.
Kami tetap melakukan kontak lewat telepon atau surat, jadi kami tahu bahwa kami
sama-sama sehat, tapi rasanya sudah lama kami tidak berbicara di dalam game.

『"Yup. Kudengar dari Yun-chan tentang kehidupanmu selama libur musim panas,

jadi tidak apa-apa."』

"Itu…"

『"Apa kau mengerjakan PR-mu dengan benar? Kau tidak bisa hanya bermain

game, kau juga harus mengerjakan tugas-tugasmu."』

"Y-yaa."

Tidak mungkin, ternyata aku diperingatkan oleh Sei-oneechan soal itu. Ayo
kerjakan PR-ku dengan benar mulai besok. Aku akan menanyakan Onii-chan
tentang hal yang tidak kuketahui.

Darkster Project | 189


"J-jadi, kenapa friend call, Onee-chan?"

Saat aku balik bertanya untuk mengalihkan topik pembicaraan dari aktivitas
selama libur musim panasku dan PR, Sei-oneechan berkata "hmmm",
memanjangkan suaranya sebelum menjawab.

『"Aku ingin tahu bagaimana kabarmu, kau tahu. Ada batasan tentang apa yang

dapat kupelajari dari obrolan dengan Yun-chan di telepon."』

Dengan kata lain, dia ingin menanyakan bagaimana kabarku di OSO.

Jadi aku menceritakan pada Sei-oneechan apa yang terjadi akhir-akhir ini satu
demi satu.

Bahwa aku membentuk sebuah party bersama Hino-chan, melanjutkan dari versi
β.

Bagaimana aku bertemu dengan Luka-chan di dalam stray party dan tentang hal
tidak menyenangkan yang terjadi.

Tentang betapa imutnya Tobi-chan dan bagaimana kami bermain-main memilih


pakaian.

Tentang betapa anehnya duet Kohaku dan Rirei mendekati kami dan kemudian
bergabung dengan party kami.

Saat aku menceritakan hal-hal yang kualami selama ini, Sei-oneechan


menanggapi dengan positif dari friend chat.

『"Begitukah~."』

Darkster Project | 190


"Lalu, lalu! Dengan kekuatan Kohaku dan Rirei, kami mengalahkan Golem dan
sampai di Kota Ketiga!"

『"Kelihatannya kau telah mendapatkan teman-teman yang baru, Myu-chan."』

Ehehehe. Entah kenapa, aku merasa aku sedang dipuji jadi aku tertawa senang.

『"Ngomong-ngomong, apa kau bertemu Yun-chan? Aku tidak mendengar apapun

tentang yang dia lakukan."』

"Yun-oniichan, ya. Aku mengajaknya ke quest Crystal Cave, dia berakhir dengan
berteriak-teriak saat melihat kelabang."

Saat aku mengingat kembali apa yang terjadi sebelumnya dan menceritakannya
pada Sei-oneechan, dia bergumam "Aku turut prihatin, Yun-chan" dengan nada
rendah. Apa maksudnya?

"Hanya itu yang kutahu. Aku tidak tahu apa yang sedang dia lakukan setelah itu.
Sepertinya entah dia berparty bersama party Taku-san atau pergi berkeliling ke
area sekitar untuk mengumpulkan material."

『"…Aku mengerti. Apakah aku salah sebenarnya? Tentang identitas

'Penjual Bluepot Misterius'."』

Aku menelengkan kepalaku dengan kebingungan mendengar gumaman tenang


Sei-oneechan. Aku bertanya-tanya apakah dia sedang memikirkan sesuatu.

『"Maaf, Myu-chan."』

"Tidak, tidak apa-apa. Kalau begitu, bagaimana dengan Onee-chan?"

Darkster Project | 191


『"Aku? Saat ini aku sedang bersiap-siap untuk membangun sebuah guild, kurasa."

Guild yang Sei-oneechan katakan adalah sebuah organasisasi yang teratur atau
sebuah grup di mana para player berkumpul.

Player yang memiliki tujuan, hobi, atau ketertarikan yang sama berkumpul dan
saling membantu, menikmati hal-hal secara bersama-sama adalah salah satu cara
unik untuk bermain multiplayer game.

Tergantung pada tipe player yang berkumpul, aktivitasnya berbeda. Jika inti dari
terbentuknya guild adalah player petarung, itu akan menjadi guild pertempuran
aktif, tapi bahkan ada juga player yang hanya berkumpul untuk saling mengobrol
dan bersenang-senang.

"Aku mengerti. Jadi Sei-oneechan melakukan banyak hal juga."

『"Yup, itu benar. Juga, karena setengah dari pengrajin dari versi β telah

menjadi player tipe petarung, aku sedang membantu pelatihan beberapa pengrajin

baru."』

Ya ampun, aku tidak mengira bahwa akan ada kekurangan pasokan potion, *hiks-
hiks*, Sei-oneechan bergumam. Tetap saja, aku tidak terpengaruh banyak dengan
harga potion yang meroket dan pasokannya.

"Aku punya Sense 【Recovery】, jadi potion hanya semacam jaminan untukku,

tapi itu pastilah sulit."

Darkster Project | 192


『"Begitulah. Meskipun harganya telah menurun sekarang, ada beberapa pengrajin

yang membuat potion dengan tingkat penyembuhan yang tinggi. Ada kompetisi

sengit untuk benda tersebut dengan harga yang masuk akal."』

Itu keras. Sei-oneechan berbicara semakin jauh tentang peristiwa akhir-akhir ini
dan kesulitannya.

『"Maaf, Myu-chan. Aku malah jadi membuatmu mendengarkan keluhanku."』

"Tidak apa-apa, tidak masalah, kok! Aku senang berbicara dengan Sei-oneechan,
walaupun lewat friend call. Nantinya, aku ingin bertemu denganmu untuk pertama
kalinya setelah sekian lama."

『"Fufu, aku juga ingin bertemu denganmu secara langsung. Juga, teman-teman

barumu."』

"Yep! Aku ingin memperkenalkan mereka pada Onee-chan! Juga, aku ingin
memperkenalkan Onee-chanku yang kubanggakan pada semua orang!"

Mendengar kata-kataku, itu sedikit memalukan, kata Sei-oneechan. Meskipun dia


berada di sisi lain friend call, aku dapat dengan mudah membayangkan dia
meletakkan tangan di pipinya dan tersenyum salah tingkah.

『"Kalau begitu, karena kau bisa pergi ke Kota Ketiga sekarang, bagaimana kalau

kita mencoba keberuntungan kita di sana?"』

"Mencoba keberuntungan? Eh, maksudnya dungeon itu?"

Darkster Project | 193


『"Yup. Sebuah tes keberuntungan untuk mengetahui keberuntungan party-mu."』

Saat Sei-oneechan berkata demikian, aku mengerti yang dia maksudkan tentang
sebuah dungeon tertentu yang berada di versi β.

"Kedengarannya menarik! Aku akan bertanya pada yang lainnya kalau begitu!"

『"Aku juga akan mencari party. Ayo saling menghubungi satu sama lain untuk

merundingkan waktu yang pas bagi kita."』

"Tentu, aku menantikannya."

Aku berkata demikian dan mengakhiri friend call.

Pertama-tama, akuperlu menanyakan jadwal yang lainnya di dalam party.

Aku berpikir demikian dan setelah menanyakan Luka-chan dan yang lainnya
tentang hal tersebut serta mendapat "oke", aku dengan mulus menetapkan
jadwalnya dengan Sei-oneechan.

Sepertinya semua orang memiliki waktu senggang selama masa liburan ini,
pikirku dan mulai menantikan hari aku bertemu dengan Sei-oneechan. Setelah
beberapa lama, hari itu datang.

Dan, di lokasi pertemuan——

"——Sei-ONEEeeeeeCHAAaaan!"

*tap tap tap*, aku berlari melintasi tanah kering dan menjejak, melompat.

Saat aku pergi bersama Luka-chan dan yang lainnya dari party ke tempat
pertemuan di waktu yang dijanjikan. Sebuah party telah berdiri di depan pintu
masuk dungeon.

Darkster Project | 194


Di antara mereka, aku menemukan siluet berambut biru yang sedang
memunggungi kami dan bergegas menuju dirinya.

"Eh?? Myu-cha——kyah?!"

Sei-oneechan menyadari suaraku dan berbalik, tapi saat itulah aku melompat dan
bergelantung padanya sehingga ia memekik terkejut.

"Ya ampun, Myu-chan. Itu mendadak sekali, membuatku terkejut."

"Maaf, atau mungkin 'lama tidak bertemu'?"

Meskipun kaget, Sei-oneechan menegurku dengan lembut. Aku menengadah


melihatnya dan meminta maaf, tapi pada saat yang sama aku menekankan
wajahku pada dadanya yang besar, menikmati sifat lapang dadanya.

"Haa, haa…pelukan saudari yang cantik. Dada tersebut pasti sangat memanjakan
orang-orang. Ahh, aku ingin dimanjakan seperti itu."

"Rirei. Heeeya, Rirei. Ah sial, dia terhanyut."

Kohaku mencoba untuk mengembalikan kewarasan Rirei, saat gadis itu tidak
dapat mengalihkan arah pandangannya dari dada Sei-oneechan dan tersenyum
mencurigakan, tapi sama sekali tidak ada efeknya sehingga Kohaku menyerah.

"Myu-chan, bisa kita mulai perkenalannya?"

"Baiklah‼ gadis-gadis ini adalah anggota partyku!"

Aku menjauh dari Sei-oneechan dan memperkenalkan semuanya secara


berurutan.

"Dia adalah Luka-chan!"

"Aku Lucato. Myu-san memanggilku 'Luka'."

Darkster Project | 195


"Seorang gadis yang serius, ya. Tolong jaga Myu dari sekarang."

"Berikutnya, Tobi-chan!"

"…aku, Toutobi. Um, senang bertemu denganmu."

"Gadis yang sedikit pemalu, ya? Senang bertemu denganmu."

Sei-oneechan berbicara pada Luka-chan dan Tobi-chan satu per satu, menyapa
mereka.

"Berikutnya, Kohaku dan Rirei!"

"Kenapa kau memperkenalkan kami sebagai satu set!"

"Untuk menghemat waktu?"

"Itu perhatian yang nggak diperlukan! …ehem, aku dipanggil Kohaku. Salam
kenal."

Kohaku membungkuk dalam equipment kimono-nya, tersenyum lebar. Di


sebelahnya, Rirei yang juga diperkenalkan——

"Fufufu, kakak Myu yang cantik dan berdada besar. Maukah kau menjadi onee-
samaku?"

"Kau, diam!"

Saat Rirei melontarkan pernyataan yang mengganggu, kepalanya dihantam kuat-


kuat dengan sebuah kipas lipat yang Kohaku pegang.

Benda itu adalah equipment yang memiliki efek yang sama dengan wand, tapi
ternyata itu juga berguna sebagai alat lelucon, aku bertanya-tanya.

Darkster Project | 196


Sei-oneechan melihat reaksi mereka berdua dan dengan sebelah tangan di pipinya,
dia menurunkan alis seakan kebingungan.

"Wah, teman-teman baru Myu-chan adalah gadis-gadis yang unik."

"Entah kenapa, perhatian dan kelembutan kakak Myu anehnya meresap dalam
hatiku. Terutama karena dia tidak memanggil kita sebagai orang aneh, tapi
unik…"

"Fufufu, bukankah dia benar-benar Onee-sama yang menyenangkan. Aku


penasaran dengan candaan 'orang unik' yang dia maksud?"

"Itu kamu, KAMU TAHU!"

Aku sudah terbiasa dengan kegaduhan Kohaku dan Rirei, jadi aku sedikit
mengabaikannya.

Yang terakhir memperkenalkan diri adalah Hino-chan, yang bersamaku sejak


versi β.

Darkster Project | 197


"Lama tidak bertemu, Sei-san. Dan sekali lagi, aku adalah anggota party Myu,
Hino."

"Seperti dulu ya, Hino-chan. Kau sehat?"

"Terlalu sehat dan sangat bersenang-senang!"

Hino-chan menjawab dengan senyum lebar. Karena perbedaan tinggi badannya,


mereka hanya terlihat seperti seorang kakak tetangga dengan anak SD, jadi
suasananya menjadi sangat tenang.

Berikutnya, Sei-oneechan memperkenalkan anggota partynya.

Partynya terdiri dari dua pria dan empat wanita, tapi itu tidak terlihat bahwa
anggota prianya memiliki motif tersembunyi dan suasananya terasa hamonis.

Hubungan mereka sepertinya baik dan berdasarkan equipment mereka dan kuda-
kudanya, mereka adalah gamer. Anggota Sei-oneechan memperkirakan susunan
Sense kami berdasarkan equipment kami.

Sama halnya dengan kami. Luka-chan dan Tobi-chan yang masih belum terbiasa
dengan hal ini, dengan baik hati diberitahu mengenai hal tersebut oleh Sei-
oneechan. Hino-chan, Kohaku dan aku dengan baik memeriksa sendiri
equipment mereka.

Dan sepertinya Rirei melirik untuk mengecek mereka kemudian mengabaikan


mereka.

"Sepertinya struktur partynya sangat tidak biasa dengan hanya dua penyerang
garis depan."

Darkster Project | 199


"Bagiku itu sepertinya mereka memiliki dua tank, tiga damage dealer dan
seorang healer. Juga, salah satu dari mereka memiliki equipment yang
sepenuhnya dari Red Lizard."

"Ngomong-ngomong, Sei-oneechan berkata bahwa harga potion meningkat


karena beberapa pengrajin berubah profesi menjadi petarung, itu mungkin sama
untuk equipment dari item drop."

Sepertinya party tersebut mendengar kami saling berbisik.

"Adiknya Sei dan teman-temannya."

"Y-ya! Maaf telah menyelidik tanpa izin!"

"Tidak apa-apa, kok, benar. Seperti yang kalian lihat, kami menghabiskan
simpanan kami untuk potion dan equipment item drop. Juga, aku
mendapatkan equipment ini hanya karena keberuntungan."

"Aku benar-benar minta maaf."

Si warrior wanita, Mikadzuchi-san yang sedang berbicara dengan kami berkata


bahwa dia tidak keberatan, tapi kurasa beberapa dari mereka merasa sebaliknya
jadi aku meminta maaf sekali lagi.

"Kalau aku membuat adik Sei meminta maaf, kurasa itu akan menyeramkan
nantinya, jadi tolong hentikan."

"Hm? Apa maksudnya itu?"

Sei-oneechan kembali setelah berbicara dengan Hino-chan dan yang lainnya lalu
mendekati Mikadzuchi-san yang sedang berbicara denganku. Apakah tidak ada
cara untuk keluar dari situasi ini? kata Mikadzuchi-san dan pandangannya ke

Darkster Project | 200


mana-mana. Kemudian, dia sepertinya mendapatkan sebuah ide yang bagus dan
tersenyum.

"Itu dia. Adiknya Sei, kalau kau merasa bersalah, bagaimana kalau melakukan
pertandingan gamer melawan kami."

"Hei, jangan pikir kau bisa mengelak."

"Yah, tidak apa-apa Sei-san. Ini sepertinya akan jadi menarik."

Seakan mengikuti alur Mikadzuchi-san, si healer mencoba menenangkan Sei-


oneechan. Bahkan tanpa mengatakannya keras-keras, aku dapat mengetahui apa
yang Mikadzuchi-san ingin katakan.

"Sebuah pertandingan menyelesaikan dungeon ini. Sedangkan untuk


kriterianya…benar, bagaimana kalau pertandingan waktu? Ayo lihat party yang
mana yang bisa pertama kali mendapatkan harta yang berada di dalam dungeon?"

Mengangkat ibu jarinya, dia menujuk ke gerbang batu hitam mengilap di


belakang.

"Meskipun aku mengatakannya sebagai 'aturan', itu hanyalah indikatornya. Kalau


kau menyelesaikan dungeon sebelum kami, itu adalah kemenangan si adik.
Bahkan sekalipun kau kalah dalam pertandingan waktu, itu akan menjadi motivasi
untuk menyelesaikan dungeon. Tentu saja, kami akan bertujuan untuk
menyelesaikannya secepat mungkin."

Bagaimana? usulnya. Selama pertandingan waktu, seseorang tidak hanya


bertempur melawan monster-monster dan struktur dungeon, tapi juga diri mereka
sendiri.

Darkster Project | 201


Hari ini kami berencana memasuki dungeon untuk menguji keberuntungan kami.
Aku melihat ke arah Luka-chan dan yang lainnya. Karena tidak ada ruginya dan
hanya sekedar mengetes kekuatan kami, mereka setuju.

"Kami akan melakukan pertandingan waktu itu."

"Baiklah kalau begitu, ayo mulai secepat…"Pertama-tama konfirmasikan


susunan party kita dan berbagi informasi yang kita punya tentang dungeon itu."—
—Aku mengerti."

Mikadzuchi-san mencoba dengan riang menuju ke gerbang batu itu tapi kemudian
dihentikan Sei-oneechan.

Melihat hal tersebut, kami berhadapan satu sama lain dan mulai berbagi informasi
yang kami punya tentang dungeon tersebut.

Kali ini, tujuannya adalah menyelesaikan dungeon tersebut. Dan dungeon yang

dibicarakan itu adalah 【Mysterious Dungeon】.

Dungeon itu terdiri dari lima tingkat——【Knight Troop's Trial】 adalah

sebuah dungeon yang berganti-ganti secara acak setiap kali player masuk.

Karena itulah kau tidak bisa bertemu dengan player lain di dalam. Juga, ada
beberapa ciri khas dari dungeon ini.

Yang pertama adalah setiap tingkat dari dungeon ini mengubah secara acak
struktur dan tipe monster yang muncul.

Yang kedua, tergantung apakah kau menyelesaikan tantangan yang ada di setiap
tingkat, kau diberikan sebuah pilihan apakah kau meninggalkan dungeon atau
melanjutkan lebih jauh.

Darkster Project | 202


Tergantung dari hasil acak dan kesulitan tantangan 【Mysterious Dungeon】,

kesulitan pertandingan waktu juga berubah.

"Kalau begitu, bukankah itu akan menjadi kerugian bagi kami? Maksudku,
Mikadzuchi-san, Sei-san dan yang lainnya telah menghadapi
berbagai dungeon lain sebelumnya."

"Tentu saja kalau kita berkompetisi di dungeon normal, tapi elemen acak di sini
kuat dan ini lebih 'yang paling beruntung yang menang'. Bukankah ini sempurna
untuk memastikan skill kita?"

Meskipun saat mendengar tentang pertandingan tersebut Luka-chan melihat ke


arah kami dengan ekspresi serius, tapi aku sangatlah santai. Tujuanku hari ini
tadinya adalah mendapatkan cukup keberuntungan sehingga monster yang kuat
muncul di tiap level dan aku dapat melakukan leveling.

Dan itu berubah dari leveling menjadi pertandingan waktu.

"Nah kalau begitu, semuanya siap?"

Semuanya mengangguk menanggapi pertanyaanku.

"Jika kalian setuju, ayo mulai. Pertama-tama party Myu-chan akan masuk, setelah
lima menit party kami akan masuk. Kalau kita masuk bersama-sama, kita tidak
akan muat melewati gerbang yang sempit itu.

Sambil berkata demikian, Mikadzuchi-san mulai menjalankan fungsi timer yang


biasanya sangat jarang digunakan dari menu untuk mengukur waktu.

"Baiklah kalau begitu, kita pergi. Siap, berangkat!"

Darkster Project | 203


Saat aku berkata demikian dan angka di timer mulai bergerak, party kami
memasuki gerbang hitam tersebut dan terhempas ke sebuah lokasi dengan warna
yang berbeda.

Terdapat dinding bata berwarna coklat. Juga, kami melihat Goblin berkulit hijau
di kejauhan.

"Jadi seperti ini di dalam sebuah dungeon——"

"Ayo Luka-chan, jangan lengah. Kita sudah mulai pertandingan waktu.

Hino-chan menepuk ringan punggung semua orang, menyadarkan mereka


kembali kemudian memastikan syarat untuk berhasil di menu.

——『Kalahkan 20 monster tipe Goblin. Sisa 0/20』

"—— 《Sol Ray》!"

"Langsung serang begitu saja?!"

Segera setelah memastikan syaratnya, aku menembakkan sebuah ledakan cahaya,


sebuah sihir yang kupelajari baru-baru ini pada Goblin yang berada dalam
jangkauan pandanganku. Aku mengalahkan dua Goblin dalam satu waktu
sehingga hitungannya bertambah jadi dua.

"Kesulitan tingkat pertama itu rendah, tapi tipe ini memakan waktu, jadi ayo
bergegas!"

Sambil aku berkata demikian dan mengambil satu langkah ke depan, Tobi-chan
melompat mendahuluiku.

"…aku akan memeriksa perangkap dan mengintai, serahkan pencarian padaku."

Darkster Project | 204


"Ohhh?! Tolong ya, Tobi-chan."

"Ayo ambil jalur ke kanan."

Setelah berkata begitu, kami menyerahkan panduan pada Tobi-chan dan


melangkah maju.

Pertama kami menemukan lima, enam Goblin dan mengalahkan mereka satu
persatu.

Kohaku dan Rirei mulai dengan mengurangi jumlah mereka, kemudian Luka-
chan, Tobi-chan, Hino-chan dan aku mengalahkan mereka sekaligus.

Di antara monster tipe Goblin terdapat sub-tipe terkuat, Hobgoblin dan subspesies
mereka Cave Goblin, tapi karena tidak ada perbedaan mencolok dalam kekuatan
mereka, kami dengan cepat mengalahkannya.

Dan, begitu kami memenuhi persyaratan mengalahkan 20 Goblin, lantai bata di


depan kami terbuka berisik saat tangga ke lantai lebih bawah muncul.

"Ini adalah pertandingan waktu jadi kita tidak bisa lengah! Ayo ke lantai
berikutnya, ayo!"

Kohaku mengecek menu untuk waktunya dan mengumumkan sebelum kami


bergerak ke lantai berikutnya.

Berikutnya, sepertinya lantai berikutnya memiliki monster pengembara yang


seperti versi lebih rendah dari Golem yang disebut Clay Doll yang juga memiliki
tingkat ketahanan tubuh terhadap serangan fisik.

Syarat di sini adalah mendapatkan lima item drop langka dari Clay Doll.

Darkster Project | 205


Untuk ini, Kohaku dan Rirei mengalahkan Clay Doll satu demi satu. Kecepatan
kami menghabisi mereka itu tinggi, tapi tingkat item dropnya normal, jadi kami
berada di dungeon sedikit lebih dari dua belas menit.

Kemudian, lantai berikutnya adalah Goblin lagi.

"Alokasi monsternya baik, syaratnya——ahh, ayolah, kita tidak beruntung di


sini!"

Syarat untuk lantai ketiga adalah mendapatkan item dari sebuah peti harta.

Syarat yang memakan waktu dengan kombinasi monster lemah, kami tidak
beruntung, pikirku depresi. Kami berpencar untuk menemukan peti harta secepat
mungkin.

Jika ada masalah, itu adalah upaya memakan waktu untuk melepaskan perangkap
dari peti harta. Kalau itu adalah perangkap yang meledak dan
menghancurkan item, kami harus mencarinya lagi. Karena itulah aku berharap
bahwa kita dapat mengandalkan Tobi-chan untuk ini.

"…aku membuka peti hartanya."

"Yay! Aku cinta padamu, Tobi-chan!"

Merasa amat sangat bahagia, aku merangkulnya tapi segera menjauh. Gawat,
kehabisan waktu itu sangatlah terlarang saat pertandingan waktu, pikirku.

Mengawasi kami Rirei mulai bernapas dengan kasar lewat hidungnya tapi Kohaku
tanpa kata-kata menyeretnya ke bawah ke lantai empat.

Kami melewati lantai ketiga dalam waktu yang luar biasa singkat selama 3 menit
saja, dari sehingga totalnya kini enam belas menit. Kalau seperti ini, kami akan

Darkster Project | 206


dengan mudah mencetak rekor untuk pertandingan waktu, tapi aku punya firasat
bahwa susunan lantai berikutnya akan membawa kami kembali ke kenyataan.

"Ahhhh! Jalannya sepuluh menit!"

Di depan kami, daripada dikatakan struktur sebuah dungeon, hanya ada sebuah
dinding bata yang tinggi.

Kontras dengan lokasi kami berada di dalam dungeon sejauh ini, tidak akan
berlebihan mengatakan ini adalah tempat bos. Menunggu di dalamnya adalah
seekor makhluk buas dalam nyala api, seekor mahluk buas dengan cakar es, seekor
makhluk buas dengan listrik yang menjalar di sekujur tubuhnya dan seekor
makhluk buas batu, empat tipe seluruhnya.

"Makhluk buas empat warna dan syaratnya adalah —— 『Kalahkan semua

monster』. Baiklah, ayo kalahkan mereka sekalipun hanya satu detik lebih cepat!"

"Myu-chan, tungguu! Tanpa sebuah rencana, ini akan jadi sulit. Ayo berpencar
sehingga mereka tidak akan bisa bekerja sama dan mengalahkan mereka. Biarkan
masing-masing dari kita memilih lawan yang cocok dengan kita."

"Tapi bukannya itu akan mengurangi kekuatan party kita? Kohaku dan aku tidak
dapat benar-benar mengalahkan mereka sendirian."

Mendengar usulan Hino-chan, Rirei mengerutkan alisnya dan bertanya.

Saat aku memikirkan kembali pemilihan kata-kata kami yang hanya dimengerti
olehku dan Hino-chan yang pernah bermain di β, Hino-chan dengan sopan
menjelaskan.

Darkster Project | 207


"Makluk buas empat-warna bekerja sama menyerang seperti player, jadi kita
harus memisahkan mereka dan mengalahkannya. Itulah alasan dari rencanan ini."

Kalau kita bisa memisahkan mereka dan mengalahkan salah satunya, kita dapat
bergerak untuk membantu yang lainnya. Di sisi lain, ada bahaya saat salah satu
dari kami tidak mengatur statusnya dengan baik dan dihajar.

Juga, alasan lain Hino-chan merekomendasikan serangan berpencar tidak hanya


untuk mencegah musuh bekerja sama, tapi juga untuk mencegah kami terkena
serangannya.

Dengan dasar tersebut, kami harus memutuskan apakah bertempur


sebagai party atau berpisah. Dan, apa yang semuanya pilih adalah——

"Kalau lebih baik berpencar, lalu bagaimana melakukannya?"

"…kalau itu alasannya, aku tidak keberatan."

"Kamu benar. Tapi tetap saja, aku lebih suka kalau ada yang tetap bersama kita,
para mage."

"Fufufu, kalau begitu kita perlu memilih target yang cocok. Untukku, kurasa
itu Lightning Beast."

Setelah mendapat persetujuan dari semuanya, kami memutuskan pembagiannya.

Untuk Flame Beast, Luka-chan dan Kohaku yang bisa menggunakan sihir air.
Untuk Ice Beast, Tobi-chan. Rirei dan aku menghadapi Lightning Beast. Dan
Hino-chan menyerang Stone Beast.

"Kalau kau tidak dapat lanjut menyerang, fokuslah pada pertahanan dan tunggu
yang lain untuk membantumu. Oke?"

"Tidak masalah."

Darkster Project | 208


"Baiklah kalau begitu, ayo!"

Karena pembicaraan sudah selesai, aku melesat maju.

Keempat makhluk buas yang sedang berbaring dengan segera bangkit waspada.
Kami melepaskan serangan pertama kami sekaligus pada makhluk buas yang kami
masing-masing hadapi.

"HAa!"

Menerima tebasanku saat aku mengayunkan one-handed swordku dari atas,


si Lightning Beast melompat menjauh memanfaatkan momentum tebasan.

Berdasarkan dari berapa banyak HP yang diambil serangan pertamaku, dia lebih
kuat dari monster-monster kecil biasa tapi lebih lemah daripada seekor bos.

Dimulai dengan seranganku, anggota yang lain dan para makhluk buas memasuki
pertempuran, sementara itu Lightning Beast dengan tidak sabar mengawasi kami.
Kemudian, mempercepat dalam sekejap, makhluk tersebut mencakari kami. Aku
menangkisnya dengan pedangku kemudian terus menghindari tendangan dari
kaki-kakinya dan tubuh terbalut listrik tersebut, mengulur waktu untuk Rirei. Dan,
saat aku menerima sebuah tendangan dari Lightning Beast pada samping
pedangku, aku melepaskan diri.

"Fufufu, aku sudah menyelesaikan persiapannya! —— 《Flame Pillar》!"

Segera setelah itu, sebuah pilar api muncul dan menelan si Lightning Beast. Saat
melihat Rirei, aku paham bahwa dia melancarkan sebuah mantera dengan
kekuatan tinggi.

Begitu aku berpindah dari posisi di mana aku dapat melindungi Rirei, makhluk itu
menerobos pilar api dan bergegas ke arah kami.

Darkster Project | 209


Untuk melindungi Rirei, aku menahan serangan monster tersebut dan
memegang one-handed sword dengan kedua tanganku saat menolaknya.
Biasanya, aku akan melanjutkan dari sini dan menghabisinya, tapi kejutan listrik

dari Lightning Beast terhubung ke pedang dan aku menerima status buruk 【

Paralysis】.

"—— 《Cure》! Oke, aku bisa lanjut!"

"—— 《Flame Lance》!"

Karena aku tidak dapat mengejar musuh karena status buruk tersebut, Rirei
menghabisi dengan baik si Lightning Beast.

"Fufufu, sekarang, berikutnya apa?"

Sementara berpikir bahwa Rirei sangat dapat diandalkan mengingat dia


mengalahkan musuh begitu saja dengan menggunakan sihir berkekuatan tinggi,
aku melihat ke anggota yang lain yang sedang bertempur melawan para makhluk
buas.

Luka-chan dan Kohaku melawan Flame Beast, Luka-chan menahan gerakan si


monster sementara Kohaku menyerangnya dengan sihir air. Sepertinya mereka
akan segera menyelesaikannya, jadi mereka berada di prioritas bawah untuk
dibantu.

Berikutnya adalah Tobi-chan yang menghadapi Ice Beast, memiliki serangan


langsung yang rendah dan tidak dapat memberikan banyak cedera, tapi dia
mundur setiap setelah memberikan satu serangan jadi dia mengumpulkan
sejumlah kecil cedera pada kecepatan tinggi.

Darkster Project | 210


Dan, Hino-chan yang melawan Rock Beast——

Mengayunkan sledgehammernya, dia menghancurkan kulit batu monster tersebut.


Cara bertempur ini berbeda dengan dia yang biasanya dan lebih cocok untuk
pertandingan waktu.

Itu adalah taktik tanpa-pertahanan yang biasanya tidak akan pernah dia gunakan,
sepenuhnya mengabaikan pertahanan dan hanya fokus pada memberikan serangan
maksimal untuk mengalahkan lawan secara efisien. Saat Rock
Beast mendekatinya untuk menyerang, dia menerima serangannya dan segera
melancarkan serangan balasan dengan Art.

Cara menyerang dengan waktu yang terbatas dan mengabaikan sekelilingnya


adalah alasan kenapa Hino-chan mengusulkan untuk berpencar.

Aku segera menggunakan sihir penyembuh pada Hino-chan.

"—— 《High Heal》!"

"Ohhh? Terima kasih, Myu-chan!"

"Hino-chan! Kau terlalu sembrono!"

"Benarkah? Ini normal saat pertandingan waktu, tapi maaf membuatmu khawatir.
Baiklah kalau begitu, aku akan membantu Luka-chan dan Kohaku, kalian berdua
membantu Tobi-chan."

Hanya berkata begitu, Hino-chan mengganti senjatanya dari palu ke tombak


panjang dan segera berlari.

Darkster Project | 211


Aku melihat gerakannya untuk sesaat lagi, tapi sepertinya dia memahami
kekhawatiranku dan menggunakan gaya bermain yang solid saat bekerja sama
dengan dua orang lainnya untuk mengalahkan Flame Beast.

Aku merasa kekhawatiranku pada Hino-chan tidaklah berdasar dan fokus pada
kerja sama dengan Tobi-chan untuk mengalahkan si Ice Beast.

Dua puluh menit telah berlalu pada saat ini. Berkat Hino-chan yang dengan paksa
mengalahkan si Rock Beast dan segera membantu Luka-chan dan Kohaku, kami
mungkin dapat memperbaharui catatan waktu pertandingan waktu.

Dengan harapan dan kegelisahan, aku melangkah ke lantai kelima dan begitu aku
melihat syaratnya——aku menyerah untuk menyelesaikan pertandingan waktu.

"Aaah, kita menarik Dull Dragon."

"Jadi tantangan kita berakhir di sini."

Uh-huh, saat aku meletakkan sebelah tangan di keningku, Hino-chan menyerah


bersandar pada dinding dan bicara.

Kebingungan, Luka-chan dan yang lainnya menuruni lorong memasuki


lantai kelima dan ekspresi mereka mulai mengejang.

Karena kami turun ke lantai lima, tidak ada cara untuk kembali dan kecuali kami
menyelesaikan tantangan di sini, kami tidak akan bisa pergi.

Dan, Dull Dragon yang kami dapatkan…

"Apa itu? Dinosaurus?"

"…kelihatan seperti Triceratops. Dia mungkin cukup lucu."

Darkster Project | 212


"Dia mungkin terlihat seperti seekor herbivora, tapi itu adalah nama seekor naga,
pasti sangat sulit untuk dikalahkan."

"Fufufu, kalau begitu apakah kita akan beristirahat di sini?"

Dull Dragon adalah monster terkuat yang muncul di 【Knight Troop's Trial】 ini.

Dalam dungeon ini, di mana setiap orang dapat melakukan pertandingan waktu
selama mereka memiliki keberuntungan yang bagus, ini adalah monster yang
sama sekali tidak boleh kau temui. Dalam hal kekuatan, dia lebih kuat daripada
bos monster yang muncul di dalam lingkungan dungeon ini.

"Myu-san, Hino-san, bukankah terlalu cepat untuk menyerah?"

"Tapi, itu adalah monster yang berada di atas level yang sesuai dengan kita. Yah,
bukannya kita menghadapinya dengan siap untuk kalah dan penalti kematian, tapi
tidak dapat menyelesaikan pertandingan waktu itu cukup mengejutkan kita."

"Bukannya aku berpikir kita akan kalah, tapi karena kita telah kemari begitu cepat,
kita bisa beristirahat. Maksudku, dia tahan banting, tangguh, dan mengamuk
dengan hebat di dalam tempat yang sempit ini. Sulit untuk dihindari.”

Dull Dragon yang kami intip dari lorong itu ekornya berada di sebelah tubuhnya
yang seluruhnya ditutupi kulit keras dan tebal. Dia memiliki tiga tanduk di
kepalanya. Di atas semuanya itu, dia memiliki serangan napas khusus naga untuk
area luas.

Karena aulanya kelihatan sangat sempit, satu-satunya keselamatan adalah dia


bergerak dengan lambat.

"Apakah ada taktik untuk mengalahkannya?"

Darkster Project | 213


"Hmm. Yah, dia lemah terhadap status buruk dan dia dapat dipancing untuk
menubruk dinding dan setelah kita dapat melakukan serangan padanya."

“Yah, ini adalah perang ketahanan tubuh dengan makhluk ini."

"…………"

"Ada apa, Tobi-san? Sepertinya kau mengkhawatirkan sesuatu?"

Tobi-chan sedang duduk seperti kami dan mendengarkan, tapi ekspresinya serius.
Dituding seperti itu Rirei, dia sedikit kacau.

"…bukan hal besar."

"Apakah kau menyadari suatu petunjuk untuk mengalahkannya?"

Tobi-chan memiliki Sense 【Discovery】 yang membuatnya dapat menemukan

hal-hal tersembunyi. Bahkan dalam perjalanan kemari, rasanya terbantu saat


berkaitan dengan mengintai dan menemukan perangkap sederhana. Dan kata-kata
yang keluar dari mulut Tobi-chan adalah——

"…aku penasaran bagaimana Dull Dragon itu masuk ke sini."

Aku hampir terjatuh. Tidak mungkin, hal semacam itu, pikirku dan menoleh ke
arahnya untuk melihat bagaimana dia mengangkat syalnya untuk menutup
mulutnya malu-malu.

"Ahh, aku juga penasaran tentang hal itu. Bagaimana caranya?"

"Hino-chan, kau juga?!"

Aku menoleh ke arah Hino-chan dan yang lainnya, tapi Luka-chan menaruh
sebelah tangan di dagunya dan kelihatan memikirkannya.

Darkster Project | 214


"Tentu saja, itu akan sangat sulit memasuki dungeon ini dengan ukuran sebesar
itu. Kita juga dapat mempertimbangkan teori bahwa dia dibawa masuk saat masih
telur dan tumbuh didugeon ini.

"Lucato, kamu mikirin apa?"

Meskipun Kohaku dan aku gempar, kami segera mengubah suasana hati kami.

Membayangkan latar belakang kisah dari 【Knight Troop's Trial】 ini juga

menyenangkan dalam caranya sendiri. Setiap item dan lokasi memiliki settingnya
sendiri.

Kalau aku tidak salah, questnya yang berkaitan dengan dungeon ini adalah bagian
dari quest pendirian guild.

"…bukankah dungeon ini memiliki setting yang mengatakan bahwa tempat ini
dibuat manusia untuk melatih para ksatria? Sesuatu tentang lokasi buatan dan
monster yang ditempatkan."

"Fufufu, sekalipun kau mengalahkan monster-monster yang dikumpulkan dengan


paksa di tempat beruang-ruang ini, mereka dibangkitkan oleh semacam sihir yang
memungkinkanmu untuk berlatih dengan aman, atau sesuatu semacam itu."

"Tapi bisahkah seorang NPC Ksatria normal menangkap seekor Dull Dragon?
Kurasa itu mustahil sekali seratus orang dari mereka berkumpul."

"Mungkin ada NPC manusia yang memiliki kekuatan yang bukan standar? Itu
akan masuk akal."

Sebelum aku menyadarinya, semua orang mulai membicarakan ide mereka


sebagai setting dari dungeon ini. Di tengah-tengah obrolan, berpendapat bahwa
penyelesaian persyaratan bagi para ksatria untuk menyelesaikan pelatihan mereka

Darkster Project | 215


dan apakah monster-monster tersebut ditangkap dari luar atau diciptakan
oleh mage, kami membicarakan banyak macam hal.

Saat semua orang bersemangat membicarakannya, akhirnya Kohaku


berpartisipasi dalam percakapan.

"Biar aku ikut dalam obrolan ini! Gimana kalau Dull Dragon adalah naga yang
dijinakkan sama para ksatria, bukannya itu menarik? Maksudku, kelihatannya
lebih elegan dan imut daripada monster yang ada sampai sekarang!"

"Woah, apa-apaan setting seperti itu, kedengarannya menyenangkan! Juga, akan


jadi hal yang mengagumkan mempunyai ksatria naga terbang di langit. Menyodok
musuh dengan sebatang tombak dari punggung Dull Dragon saat menyerang,
seperti sebuah benteng yang bergerak."

"Bener! Senang kau bisa ngerti itu, Myu…ah?‼"

Tidak lama kemudian, Kohaku yang bergabung dalam percakapan menjadi tenang
dan membentangkan kipasnya untuk menyembunyikan mulutnya, merasa malu.

"Yah, cukup dengan fantasiku. Bagaimana caranya kita mengalahkan Dull


Dragon adalah hal yang penting."

Kami bercakap-cakap seperti itu untuk sesaat, tapi berkat percakapan tentang
kisah latar belakang tersebut, motivasi muncul dalam diri kami.

"Baiklah! Aku penuh dengan energi juga. Untuk rencananya——bagaimana


dengan mengganti target?"

Hino-chan memberikan sebuah strategi. Itu adalah cara untuk bertempur yang
normalnya memerlukan dua atau lebih tank, tapi petualangan tidak pernah
menyenangkan saat kau mempersiapkan segalanya. Dan, dengan tidak ada

Darkster Project | 216


seorang pun yang dapat mengusulkan strategi yang lebih bagus, semuanya setuju
untuk menghadapi Dull Dragon dengan rencana tersebut.

"Semuanya, ke lokasi yang ditentukan!"

Dengan instruksi Luka-chan si komandan, kami menyebar di tempat itu untuk


menghadapi Dull Dragon.

Formasi kami adalah: di sisi kanan Dull Dragon ada Hino-chan, Kohaku dan aku.
Di sisi seberang ada Luka-chan, Tobi-chan dan Rirei.

Dull Dragon menyerbu player dan menyerang dengan napasnya, jadi berdiri di
depannya adalah hal yang bahaya, dan pertahanannya juga tinggi. Karena itulah
kami menyebar ke sebelah kiri dan kanan untuk mengurangi resiko yang ada jika
kami berkumpul di depannya. Itu adalah strategi di mana kami menyerang tempat
dengan pertahanan yang rendah dan perlahan-lahan mengurangi HP-nya.

『"GUOOOOOOO——!"』

Begitu kami bergerak ke tempat kami di sebelahnya, Dull Dragon berdiri dan
meraung.

"Aku duluan!"

Dan, bertindak sebagai penyerang pertama adalah Hino-chan. Memegang tombak


panjang, dia menghujamkannya ke bagian dasar dari lekukantonjolan tulang di
belakang tengkoraknya.

Menerima sebuah serangan di titik lemahnya, naga tersebut memelintir tubuhnya,


mengguncangkan kepala memprotes. Meskipun dia mencoba untuk melindungi
sisi lemah di sebelah kanannya, menekankan pada keamanan, Tobi-chan
melemparkan pisau-lempar sekali pakai dari sisi seberang.

Darkster Project | 217


"Dampaknya kecil, tapi itu berhasil!"

Tidak mau kalah dengan mereka, aku juga menebaskan pedangku pada sisi lemah
lainnya, kaki-kaki yang relatif lemah dan bagian abdomennya. Dengan cara yang
sama, Luka-chan menggunakan greatsword untuk menyerang lokasi yang sama
dari sisi seberang.

Dull Dragon itu mencoba menghancurkan kami dengan kakinya dan menyerang
kami dengan ekor, tapi waspada terhadap serangan-serangan tersebut, kami
berhasil menghindarinya.

Kemudian, setelah beberapa saat menyerang bagian belakang tonjolan tulang


dekat tengkoraknya yang menjadi kelemahannya secara bergantian, kami
menyadari gerakan permulaan dari serangan tertentu.

"Semuanya mundur!"

Pada saat yang sama Luka-chan meneriakkan sebuah komando, semua orang
berhenti menyerang dan penyerang garis depan menjauhkan diri mereka dari si
naga.

『"WOOOOOOOOOOOO——"』

Tubuh besar Dull Dragon jatuh pada sisi sebelah kanan di mana grup kami berada.

Seluruh aula berguncang hebat, kami menurunkan pusat gravitasi kami untuk
tidak terjatuh.

Jatuh ke samping penyebab guncangan tersebut adalah sebuah serangan yang


sebanding dengan serangan serbuan dan serangan napas. Tapi, tepat setelah
serangan itu, Luka-chan dan yang lainnya segera menyerang kepalanya yang
terekspos dan lembut.

Darkster Project | 218


"Fufufu—— 《Fire Shot》!"

Pada saat bersamaan dengan guncangan yang mereda, Rirei melepaskan tombak
api yang telah dia siapkan dan menghujam ke bagian abdomen. Dull
Dragon memekik kesakitan dan berdiri lagi.

Targetnya berubah ke Rirei dan naga tersebut mengubah arahnya menghadap, tapi
supaya tidak berada di depannya, grup sebelah kiri berpindah.

Memprotes melawannya, Dull Dragon menggeleng-gelengkan kepalanya dan


cahaya jingga muncul dari mulutnya. Pada saat yang sama, Hino-chan dan aku
segera berlari.

"Serangg! Ikuti aku!"

"Bagaimanapun, ini adalah sebuah kesempatan untuk melakukan serangan


terhebat!"

Saat aku berlari ke punggung si naga, aku segera menusuk bagian belakang
tonjolan tulang yang melengkung dekat tengkoraknya.

Napas Dull Dragon adalah sebuah serangan yang menyemburkan api kuat dalam
bentuk corong ke depan.

Sementara naga tersebut menggerakkan kepala untuk mengejar Rirei dan yang
lainnya, bagian lekukantonjolang tulang dekat tengkoraknya menahan gelombang
panas tersebut, membuatnya menjadi area aman terbaik dan kelemahannya.

"Baiklah kalau begitu, aku akan melindungi tiga orang itu. —— 《Water Round》

!"

Darkster Project | 219


Kohaku menandingi napas naga itu dan menciptakan sebuah perisai air,
mengimbangi dampak serangan dari api dengan air, dia mengurangi kekuatan
napas yang menyerang Luka-chan dan yang lainnya. Napas yang melewati perisai
air, diterima oleh dinding api Rirei.

"Ah, napasnya berhenti. Mundur, mundur!"

Aku segera menarik pedang yang tertancap dan melompat menjauh dari
punggung Dull Dragon.

Berikutnya, karena kami mendapat banyak kebencian, targetnya berubah pada


kami dari Luka-chan dan yang lainnya. Naga itu perlahan mengubah arahnya dan
menghadap pada kami.

Menilai dari bagaimana dia memukul lantai dungeon dengan ekornya, dia
sepertinya sudah jelas marah — ini juga adalah sebuah gerakan permulaan untuk
sebuah serangan.

"Sebuah serangan datang!"

"Ahh, ini bikin aku jadi takut. Aku nggak suka harus lari di saat-saat terakhir."

Melihat Dull Dragon menendang lantai dungeon dengan kaki belakangnya,


Kohaku membuat ekspresi tidak senang.

Kalau kami menghindar ke kiri atau ke kanan segera setelah memperkirakan


gerakan permulaan, naga itu akan datang mengejar kami. Karena itulah metode
teraman untuk menghindar adalah bergerak saat dia mulai berlari.

"Dia datang!"

Pada saat yang sama Hino-chan memberikan sinyal, Dull Dragon itu memulai
serangannya.

Darkster Project | 220


Dari depan, lekukan tonjolan tulang tersebut mengembang dari kepalanya, terlihat
seperti dinding yang begitu besar sedang mendekat, kami memancingnya cukup
lama sebelum menghindar ke samping.

"Myu-san, semuanya, kalian tidak apa-apa?"

"Kami baik-baik saja! Yang paling penting, Tobi-chan!"

Dull Dragon yang sedang menyerbu mempertahankan momentumnya dan


menubruk dinding, membuat sebuah lubang besar di situ. Sementara awan pasir
bergulung, kami memastikan keamanan satu sama lain. Sementara itu, Tobi-chan
mendekati naga tersebut diam-diam dan memanjati punggungnya. Dia dengan
aman sampai untuk menyerang bagian lekukan tonjolan tulang yang terbuka.

"…mulai. —— 《Neck Hunt》!"

Dia mengaktifkan sebuah Art pada titik kelemahan tersebut, menyemburkan efek
seperti cipratan darah merah.

Dengan menumpang-tindihkan efek menyerang titik lemah naga itu dan


menggunakan Art, Tobi-chan yang memiliki kekuatan serangan terendah di antara
penyerang garis depan telah melakukan serangan terbesar sejauh ini.

Tobi-chan segera melompat mundur dari punggung si naga dan kembali ke Luka-
chan dan Rirei untuk mempersiapkan serangan berikutnya.

Dengan menyerang Dull Dragon dari samping, kami perlahan-lahan memangkas


HP-nya.

Lalu, dengan tidak seorang pun dari kami yang menerima cedera parah, fokus
kami hampir hilang. Peristiwa tersebut berjalan dengan sangat cepat.

Darkster Project | 221


"Tinggal 20% HP! Sedikit lagi!"

"Fufufu, kalau begitu ayo selesaikan di sini. Kohaku, sesuaikan dengan waktuku!"

"Tidak perlu memerintahku, aku akan menghabisinya dengan benar!"

Kohaku dan Rirei berbicara satu sama lain dari samping si naga, kemudian
menembakkan serangan terkuat mereka.

"—— 《Flame Burn》!"

"—— 《Little Tornado》!"

Sihir mereka berdua mendapatkan kekuatan dari efek sinergis dan menelan Dull
Dragon.

Api diperkuat oleh angin menyebarkan udara panas ke seluruh lantai dan
dinding dungeon sekaligus melepaskan cahaya yang menyilaukan.

『"GUOOOOOOOOOO———"』

Raungan naga itu muncul dari dalam api. Aku menurunkan ujung dari pedangku
berpikir bahwa itu adalah raungan kematiannya, tapi berikutnya Dull
Dragon tersebut menyerbu dari dalam api.

"Sial‼ Kohaku, lari!"

Aku berteriak, tapi cahaya muncul dari dalam api, menyembunyikan gerakan
permulaan si naga dan kami tidak menyadarinya sampai dia melewati api. Saat
aku menyadarinya, Dull Dragon telah siap berlari lurus ke arah Kohaku.

Meskipun aku berlari mengikutinya, aku tidak dapat menyusul. Saat itulah Hino-
chan melompat ke antara Kohaku dan si naga.

Darkster Project | 222


"AKU TIDAK AKAN MEMBIARKANMUUUuu! —— 《One Point Thrust》!"

Menerima serangan langsung dari depan, menggunakan sebuah Art, dia


menusukkan tombaknya pada bagian terkeras kening si naga.

Tombak itu terlihat seakan terhisap ke dalam kening si naga saat memancarkan
efek sinar biru. Mereka berdua saling mendorong satu sama lain untuk sesaat, tapi
tusukan tombak itu menghilang dan Hino-chan terhempas ke dinding.

Menerima serangan dari depan, Dull Dragon mengubah trajektorinya


menyimpang ke kanan dan melewati samping Kohaku, kemudian menabrak sudut
ruangan dengan momentumnya.

"Hino-chan!"

"Aku tidak apa-apa. Pergi, lindungi Kohaku."

Hino-chan yang terhempas ke dinding bangkit berdiri terhuyung-huyung,


kemudian mengeluarkan sebuah potion dari inventory.

Terpukul mundur, Hino-chan membiarkan tombak yang masih dengan


dangkalnya tertancap pada Dull Dragon.

"Haa, aku sedikit khawatir dengan jangkauannya, tapi ayo lakukan."

Dia mengeluarkan senjatanya yang lain, sledgehammer dan memegang dengan


kedua tangannya.

"Yah baiklah, sepertinya tidak ada cukup pemulihan. ——《High Heal》!"

"Terima kasih, Myu-chan."

"Maaf. Kita terlalu fokus untuk menghabisinya!"

Darkster Project | 223


Rirei mengucapkan maaf. Kohaku yang diselamatkan juga ingin mengatakannya
tapi tidak dapat berbicara.

"Kohaku dan Rirei——"

Hino-chan menyela mereka dan mengatakan kata berikutnya dengan senyuman


lebar.

"——Kita akan mengevaluasinya nanti! Aku juga termasuk di dalamnya, karena


melepaskan senjataku yang berharga."

Setelah berkata demikian, dia melihat ke Dull Dragon di hadapannya.

Naga tersebut telah menyerang ke sudut. Kapan pun kami menghindarinya, kami
berhati-hati untuk tidak mengarahkannya ke sudut, tapi mau bagaimana lagi kali
ini. Sudut mengurangi titik-titik buta yang naga itu miliki dan membuatnya
mustahil untuk diserang dari kedua sisi.

Setelah diserang oleh serangan sihir berantai Rirei dan Kohaku, Dull
Dragon memiliki kurang dari 10% HP yang tersisa. Bahkan dengan dirinya yang
memiliki HP yang begitu rendah, masih ada kemungkinan kami disapu habis.

Pertarungan akan ditentukan dengan satu serangan.

『"GUOOOOOOOOOO———!"』

Dia membuka mulutnya lebar-lebar dan meraung, menunjukkan gerakan


permulaannya untuk serangan napas.

Pada saat yang sama kami bergegas lari untuk menyerangnya sebelum dia
melepaskan napasnya.

"Kita semua akan keluar dengan aman dari dungeon ini! —— 《Wind Shield》!"

Darkster Project | 224


"Pada saat seperti ini aku menyesali kekurangan skill supportku. —— 《Fire Shot

》!"

Untuk mengurangi dampak dari serangan napas, Kohaku menempatkan sebuah


penghalang dari angin di depan kami. Rirei menguras sisa MP-nya untuk
menembakkan peluru cahaya, tapi semuanya dihadang oleh pertahanan tangguh
si naga.

Kemudian, begitu si naga menyelesaikan persiapannya, dia mulai melepaskan


napas yang dia timbun di dalam tubuhnya dari kanan ke kiri.

"Akan kutunjukkan padamu bahwa aku bisa memotong bahkan sihir dan angin!

HAAaa—— 《Shock Impact》!"

Luka-chan mengayunkan greatswordnya ke bawah dari atas, menciptakan sebuah


gelombang kejut yang mendorong balik serangan napas tersebut. Akan tetapi,
napas itu terus berlanjut dan mendorong balik gelombang kejut, mendekati
kami——dan kemudian melewati kepala kami.

"…《Misdirection》"

Itu adalah skill Tobi-chan yang mengubah target dan pengenalan si monster.
Berkat itu, kami menghindari serangan langsung napas tersebut dan sisanya
diblokir perisai Kohaku.

Dan, kami berdua yang dekat dengan si naga menggunakan Art kami.

"Akan kuhancurkan pertahananmu itu! —— 《Armor Break》!"

Darkster Project | 225


Aku mengeluarkan sebuah tebasan yang memiliki efek menurunkan pertahanan
musuh sehingga mengurangi kekuatan pertahanannya. Sementara serangannya
sendiri diblokir, aku menyerahkan sisanya pada Hino-chan.

"—— 《Break Hammer》!"

Palu tersebut diayunkan tanpa keraguan sedikit pun, melesak langsung ke


kepala Dull Dragon. Dan itu mengenai penutup ujung tombak. Tombak itu
menembus melewati dahi dan kemudian, palu tersebut menghancurkan
tengkoraknya.

Sesaat kesunyian. Dan, setelah jeda sejenak, Dull Dragon jatuh ke samping.
Kemudian, saat kami menerima hadiah karena memenuhi persyaratan dari lantai
kelima dan menyelesaikan dungeon, kami menyadari kami telah mengalahkan si
naga.

"Yaaa! Dungeon selesai!"

Saat kami menyelesaikan kelima tingkat dungeon tersebut dan pergi keluar dari
gerbang hitam yang sama dengan yang kami masuki, kami disambut cahaya
matahari.

Pada akhirnya, pertandingan waktu tersebut memakan waktu kami lebih dari
sejam.

"Selamat datang kembali, Myu-chan."

"Sei-oneechan, aku pulang. Seperti yang kuduga, kami lebiiiiiih lambat, eh~. Itu
semua salah si Dull Dragoooon!"

Pertandingan waktu ini adalah kekalahan kami, pikirku, dan dengan kelelahan aku
menggelayut pada Sei-oneechan.

Darkster Project | 226


Wah, wah, Onee-chan menepuk kepalaku dengan seulas senyuman dan aku
mempercayakan tubuhku padanya, mengisi ulang pasokan Onee-chaniumku.

"Kami kalah dengan party Onee-chan dalam pertandingan waktu, tapi ini adalah
pengalaman yang baik. Terima kasih."

Saat aku berkata demikian sambil menggelayut pada Sei-oneechan, dia


berekspresi kebingungan, kemudian menatap Mikadzuchi-san dan yang lainnya.

Khukhukhu, tawa berat dari tenggorokan Mikadzuchi-san mengoreksi pemikiran


kami.

"Pertandingan waktu ini adalah kemenangan party Myu-chan."

"Eh? Dengan waktu seperti itu?"

Kalau kami mengecualikan Dull Dragon, kami pasti akan menyelesaikannya


dalam setengah jam, tapi hasilnya adalah itu memakan waktu lebih dari sejam.
Jadi, apa maksudnya dia bilang kami menang? Saat kami melihat Sei-oneechan,
dia berbicara dengan tampang getir.

"Um…seperti party Myu-chan, kami mendapat Dull Dragon pada lantai paling
pertama."

Ahh, jadi kami bukan satu-satunya dengan keberuntungan yang buruk, pikirku,
tapi sepertinya party Sei-oneechan mengalami hal yang lebih buruk.

"Kami entah bagaimana dapat mengurangi dampaknya hanya sampai jatuh satu
korban dan melanjutkan, tapi ada Dull Dragon lain yang menunggu di lantai
kedua."

Darkster Project | 227


"Tak disangka kami mendapat Dull Dragon yang kedua, kemudian ketika
bertemu, seakan berkata "Hei, lama tak bertemu, SEKARANG MATILAH," dia
menyerang kami dengan napasnya sejak awal."

"Ahh, itu…"

Meskipun itu tidaklah mustahil dengan penyusunan acak, ada semacam


kemungkinan yang ultra-super-rendah-secara-ekstrim untuk hal itu. Hanya,
betapa sialnya kau mendapatkan itu. Sambil berpikir begitu, aku juga mulai
mempertimbangkan kenyataan bahwa kami mendapat satu Dull Dragon sebagai
keberuntungan, karena kami juga menerima sejumlah EXP yang sangat banyak.

"Uuu, dengan serangan napas pembukaan itu, dua orang mundur. Kami yang
masih tersisa berjuang sekuat tenaga, tapi kami dikalahkan."

"Waktu yang kami tempuh untuk pertandingan waktu adalah 27 menit, kemudian
kami dikalahkan oleh Dull Dragon. Yah, level kami meningkat selama
pertempuran jadi tidak begitu buruk."

"Sebagai gantinya, kami menggunakan banyak item konsumsi


seperti Potion dan MP Potion, jadi kami perlu mengisi kembali persediaannya."

Sei-oneechan menyunggingkan senyum salah tingkah. Sepertinya mereka sedang


di tengah-tengah percakapan sambil menunggu penalti kematian berakhir.

Sementara itu, Sei-oneechan bergumam.

"Tetap saja, itulah yang kau sebut dengan Sensor Ketamakan, ya. Kau mencari
beberapa item dan kau mendapat segalanya kecuali item tersebut. Kuharap Dull
Dragon tidak muncul, dan muncullah dia."

"Sensor Ketamakan? Apakah ada item yang kau inginkan?"

Darkster Project | 228


Mendengar gumamannya, aku bertanya dan mendapatkan jawabannya.

"Kami sebenarnya menginginkan 【Knight's Emblem】 untuk tahap

kedua quest pendirian guild lebih dulu. Yah, kami belum mengalami kemajuan
dengan quest lain yang berkaitan, jadi aku berencana untuk bekerja sama dengan
Mikadzuchi tanpa terburu-buru untuk mendapatkan salah satunya."

"Hmm. 【Knight's Emblem】 ya."

Aku tidak ingat mendapatkan item semacam itu. Saat aku berpikir demikian,
Tobi-chan dengan gugup mengangkat tangannya.

"…u-um, aku punya item itu."

"Eh? Kau mendapatkannya?"

"…aku mendapatkannya dari peti harta di lantai ketiga tapi aku membiarkan
konfirmasinya untuk nanti karena kita sedang melakukan pertandingan waktu."

"Ahh, karena kita sudah menyelesaikan dungeon, ayo periksa hasilnya. Kita tidak
mengecek apa yang kita dapatkan dari Dull Dragon juga."

Setuju dengan usulan Hino-chan, kami mengkonfirmasi item drop yang kami
tunda sebelumnya.

Karena kami melakukan pertandingan waktu dan jumlah pertarungan yang


minimal, kami tidak mendapat banyak item drop. Juga, tidak ada yang menarik

perhatian dari item yang kami dapatkan, selain dari 【Knight's Emblem】, yang lain

hanyalah material normal yang dijatuhkan Dull Dragon.

Dan, untuk party Sei-oneechan——

Darkster Project | 229


"Itu bagus, material penguat yang Sei-oneechan dapatkan. Item drop langka
dari Dull Dragon, ya."

"Hmm. Aku seorang mage, aku tidak diuntungkan dari bonus 【Dull Dragon's Tri-

Horn】 sebanyak yang kau maksudkan, Myu-chan."

Keberuntungan Sei-oneechan jelas terpakai dalam cara yang salah. Dia tidak
pernah mendapat item drop yang dia inginkan, tapi dia mendapatkan item
drop yang orang lain inginkan dan membarternya.

Semuanya berakhir senang, tapi apakah prosesnya adalah kesialan atau hanya
karena keberuntungannya adalah hal yang aneh, itu sama halnya dengan Sei-
oneechan. Dan, kali ini juga——

"Kalau begitu, bagaimana kalau aku menukarnya untuk 【Knight's Emblem

】 yang partymu miliki?"

Dia menelengkan kepala dan bertanya.

"Memangnya tidak apa-apa? Maksudku, itu langka."

"Aku seorang mage, jadi tidak ada gunanya untukku."

Berkata demikian, Sei-oneechan ingin menyerahkan item drop langkanya dengan


mudah. Aku melihat Luka-chan dan yang lain dan menanggapi "jika perlu, silakan
tukar".

"Baiklah. Kalau begitu, ayo barter."

Darkster Project | 230


Kami menukar 【Knight's Emblem】 untuk 【Dull Dragon's Tri-Horn】, tapi aku

tidak memikirkan apa yang terjadi setelahnya.

Sementara grup Sei-oneechan merasa senang karena mendapat item yang mereka
inginkan, kami menatap satu sama lain bertanya-tanya siapa yang akan
menggunakan material penguat ini.

"Ini, apa yang akan kita lakukan dengan ini? Jika dipakai pada senjata, ini

memberikan efek tambahan【Physical Attack Increase】 dan kalau digunakan pada

armor akan memberikan【Physical Defense Increase (small)】."

"Fufufu, ini sangat serbaguna. Tapi, itu tidak berguna untuk para mage."

"Kamu bener. Kalau begitu, yang paling bagus kalau salah satu penyerang garis
depan yang memakainya."

Berkata demikian, pasangan mage menyerah atas 【Dull Dragon's Tri-Horn】. Aku

juga tidak berniat untuk memperkuat diriku secara fisik karena aku memiliki
susunan stats yang seimbang, dan Tobi-chan juga menyerah atas hal tersebut.

"Kalau begitu, tinggal aku dan Luka-chan, apa yang kita lakukan?"

"Kurasa itu lebih cocok untuk Hino-san daripada aku."

"Apa itu benar-benar tidak apa-apa? Kau memerlukannya juga 'kan, Luka-chan?"

"Aku memang menginginkannya, tapi pedang yang kupakai masih item drop."

Sambil berkata demikian, Luka-chan menepuk sarung pedangnya.

Darkster Project | 231


Dengan begini, diskusinya selesai dan 【Dull Dragon's Tri-Horn】diserahkan pada

Hino-chan.

Menerimanya, dia mengerjap beberapa kali dan berekspresi serius.

"Kami berharap banyak darimu, Hino-chan."

"Kalau begitu, aku harus memenuhi harapan kalian. Aku akan menyapu habis
semuanya dengan paluku lebih kuat lagi daripada yang kulakukan selama ini."

Hino-chan memutuskan untuk meningkatkan kekuatan yang dia banggakan untuk


menjadi dasar dari party.

Dan, tepuk tangan menggema.

"Benar-benar deh, senang melihat pertemanan penuh emosi di antara gadis seperti
itu."

"Grr, kami bukannya pertunjukkan aneh."

"Maaf, salahku."

Melihat reaksi Mikadzuchi, Hino-chan menggembungkan pipinya dan


memprotes.

"Sambil minta maaf, bagaimana kalau kita melakukan quest bersama? Aku
menantikan keberuntungan party si adik."

"Eehh, rasanya kami seperti dimanfaatkan…"

"Itu tidak buruk. Kita hanya akan melakukan perburuan bersama di garis depan
dan melakukan quest pengumpulan."

Darkster Project | 232


Saat Mikadzuchi bertingkah tak karuan, aku melirik Sei-oneechan di sebelahnya
yang merendahkan kepalanya sedikit meminta maaf.

"Maaf, Mikadzuchi sangat pemaksa."

"Hmm. Yah, kurasa tidak apa-apa. Mungkin akan menjadi leveling yang efisien."

Dari waktu ke waktu, tidak masalah juga menikmati bermain bergabung dengan
orang-orang yang tidak kukenal, pikirku, dan semua orang terlihat antusias juga.
Meskipun party Mikadzuchi-san dan Sei-oneechan kalah, anggota kami mungkin
ingin tahu seberapa kuat party yang telah melawan Dull Dragon dua kali berturut-
turut.

"Yah, ayo bersenang-senang bersama."

Bersamaan dengan instruksi Mikadzuchi-san, kami mulai bergerak. Kurasa


penalti kematiannya pasti telah habis.

Dan ini adalah pertama kalinya kami bermain bersama dengan apa yang nantinya

akan menjadi Guild【Eight Million Gods】.

Berkat hasil dari perburuan kali ini, grup Sei-oneechan mengalami kemajuan
dalam quest yang berkaitan dengan guild. Kami mengumpulkan item tertentu
untuk quest pengumpulan yang terpencar di seluruh kota, kemudian
menyerahkan item yang berkaitan dengan quest untuk ditukar dengan item drop
equipment dan material penguat.

Pada saat itu kami sangat senang mendapatkan item yang bisa kami gunakan, tapi
nantinya menjadi sangat frustrasi mendengar total hadiah untuk item tertentu yang
kami kumpulkan untuk quest. Sekali lagi aku belajar bahwa tidak meluangkan
waktu dan usaha memberikan perbedaan sebesar itu.

Darkster Project | 233


Setelah beberapa lama saat mendengar Mikadzuchi-san yang periang namun kuat
itu mendirikan sebuah guild dengan Sei-oneechan sebagai asistennya, aku
mendapat pertanda bahwa guild mereka akan menjadi hal yang besar, tapi aku
menyimpan sendiri pikiran tersebut.

Darkster Project | 234


Penutup

Bagi kalian yang kutemui untuk pertama kalinya, kalian yang kutemui lagi setelah
sekian lama, halo, aku Aloha Zachou.

Kalian yang telah memiliki buku ini di tangan kalian, A-san yang bertugas
mengedit, Yukisan-sama yang mempersiapkan ilustrasi luar biasa untuk karya ini,
begitu pula kalian yang membaca karya utama, mendapat rasa terima kasih banyak
dariku.

Karya ini adalah sesuatu yang diserialisasikan sebagai kisah sampingan di Dragon
Magazine dan kini telah diterbitkan dalam forman paperback.

Apakah kalian menikmati spin-off OSO yang mana pemeran utamanya adalah si
adik — Myu sebagai protagonisnnya? Kuharap kalian menikmatinya.

Jadi, bagaimana spin-off OSO ini bermula? Semuanya dimulai dengan sebuah
pesan dari editor.

Pada awal bulan Maret, suatu setelah tanggal penerbitan jilid kelima dipindahkan
ke bulan Mei, dijadwalkan untuk terbit bersama versi manganya dan aku sedang
mempersiapkan komentar penyemangat serta SS untuk itu, aku menerima sebuah
pesan dari editor yang bertugas tentang spin-off yang mereka rencanakan untuk
dimulai.

Itu benar-benar tidak terduga. Suatu waktu aku memang pernah mengatakan ingin
menulis beberapa cerita pendek, tapi pada saat itu aku memikirkan kisah yang
mengembangkan cerita utama, tapi ternyata aku akan membuat cerita dengan si
adik perempuan berserk penyelesai-tugas, Myu sebagai protagonis utamanya.

Darkster Project | 235


Aku diperbolehkan untuk menulis sebagian dari serial majalah yang merupakan
cerita pendek yang kutulis setelah jilid pertama diterbitkan, dan sudah setahun
setelah itu aku berpikir "Berapa banyak hurufnya ya?!" dan "Berapa banyak cerita
dan halaman yang dibutuhkan saat diterbitkan di buku?!". Dengan kondisi pikiran
yang kacau balau itu, aku mengadakan pertemuan dengan editor.

Aku membuat plot cerita terbagi menjadi empat bagian struktur dan
memodifikasinya saat pertemuan sampai itu akhirnya menjadi lima bab, dengan
total ratusan ribu huruf ditentukan, aku dapat mulai menulis dengan percaya diri.

Dengan seperti itu, aku mulai menulisnya dari sekitar peristiwa di jilid satu dan
tema "mengumpulkan party", aku bertujuan untuk membuatnya seperti sebuah
manga 4-koma dengan hanya para gadis dalam hal atmosfirnya.

Bagian-bagian cerita seperti yang ada di pertarungan melawan Golem diambil dari
tempat-tempat seperti pertarungan bos Dark Soul dengan kesadaran pada zona
aman baik pada saat menyerang dan bertahan.

Sebagai tambahan, ide pertandingan waktu dungeon kali ini adalah sesuatu yang
selalu amat kusukai. Kupikir ini mungkin telah dipengaruhi oleh game favoritku
di masa lampau, .hack series.

Pendeknya, pertandingan waktu di .hack series adalah kompetisi yang mana siapa
yang mencapai bagian terdalam tree word pertama kali. Kunci terpenting di sini
bukan hanya kemampuan player, tapi juga jauhnya dari titik awal
ke dungeon yang didasarkan pada kombinasi tiga kata, level dan elemen-elemen
seperti pertempuran juga diperhitungkan. Jadi saat membicarakan pertandingan
waktu, bagaimana jika semua elemen selain player itu sendiri adalah acak…? Itu
maksud ceritanya.

Darkster Project | 236


Juga, karena ini adalah game, aku menambahkan bagian cosplay yang terkenal,
jadi aku akan senang sekali kalau kalian menikmati bagian yang itu juga.

Mohon bantu aku, Aloha Zachou mulai dari sekarang juga.

Pada akhirnya, aku ingin berterima kasih kembali, para pembaca yang telah
memiliki buku ini di tangan kalian.

Aku menantikan hari di mana aku bisa bertemu kalian lagi.

Aloha Zachou

Darkster Project | 237

Anda mungkin juga menyukai