Anda di halaman 1dari 2

Protein adalah zat makanan berupa asam-asam amino yang berfungsi

sebagai pembangun dan pengatur bagi tubuh. Protein mengandung unsur


karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen yang tidak dimiliki oleh lemak atau
karbohidrat. Molekul protein juga mengandung posfor, belerang serta
beberapa protein memiliki unsur logam seperti besi dan tembaga (Budianto,
2009).

Protein terdiri atas rantai-rantai asam amino (20 jenis asam amino) yang
terikat satu sama lain dalam ikatan peptida.
Protein mempunyai fungsi bermacam-macam bagi tubuh, yaitu sebagai
enzim, zat pengatur pergerakan, pertahanan tubuh, dan alat pengangkut

Struktur sekunder protein adalah rantai polipeptida yang berlipat

Jenis-jenis Protein

Berdasarkan sumbernya protein dibagi menjadi dua jenis, yaitu (Budianto,


2009):

 Protein hewani. Protein hewani adalah protein yang berasal dari hewan,
dimana hewan yang memakan tumbuhan mengubah protein nabati
menjadi protein hewani. Contoh daging sapi, daging ayam, susu, udang,
telur, belut, ikan gabus dan lain-lain.
 Protein nabati. Protein nabati adalah protein yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan. Contoh jagung, kacang kedelai, kacang hijau, dan jenis
kacang-kacangan lainnya yang mengandung protein tinggi.

Pengertian dan Definisi Insulin. Insulin adalah hormon yang di produksi


oleh organ tubuh yang berfungsi untuk mengatur metabolisme karbohidrat,
lemak dan protein. Kadar insulin dalam tubuh dapat menjadi indikator
gejala penyakit diabetes mellitus. Organ tubuh yang bertanggungjawab
terhadap produksi insulin adalah kelenjar pankreas.

Diabetes melitus, penyakit berbahaya yang hingga kini belum ada obatnya. Mirisnya lagi,
jumlah penderitanya terus tumbuh dan tak mengenal usia. Tua ataupun muda, semua
memiliki resiko terserang penyakit ini. Bahkan tak sedikit anak-anak yang sudah
menunjukkan gejala awal penyakit diabetes. Mencegah adalah cara terbaik untuk
terhindar dari penyakit ini. Namun untuk bisa melakukannya, tentu diperlukan
pengetahuan yang memadai tentangdiabetes melitus, dimulai dari jenis-jenis diabetes itu
sendiri.

Diabetes Melitus Tipe I


Diabetes melitus yang satu ini juga kerap dikenal dengan istilah insulin dependent
diabetes. Penamaan tersebut mengacu pada keterkaitan diabetes tipe ini dengan
ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi insulin. Dari total penderita diabetes,
setidaknya sekitar 10% penderita mengalami diabetes tipe ini. Pengobatan untuk diabetes
tipe I sendiri biasa dilakukan dengan suntik insulin secara teratur.

Diabetes Melitus Tipe II


Diabetes melitus tipe II adalah jenis diabetes yang paling banyak diderita. Diabetes tip e
II ataunon-insulin dependent diabetes adalah jenis diabetes yang merupakan sisi lain dari
diabetes tipe I. Diabetes tipe ini tidak memiliki kaitan dengan insulin. Tubuh
penderita diabetes melitus tipe II sebenarnya masih bisa memproduksi insulin hanya saja
jumlahnya tidak cukup atau cacat.

Diabetes Akibat Kekurangan Gizi


Sesuai dengan namanya, diabetes jenis ini diakibatkan oleh kekurangan gizi yang parah.
Meski menunjukkan kadar gula darah yang tinggi, beberapa komplikasi yang biasa
ditemukan pada diabetes jenis lain tidak ditemukan di sini.

Diabetes Gestasional
Berbeda dengan jenis diabetes melitussebelumnya, diabetes jenis ini memiliki kaitan erat
dengan kehamilan. Dalam kondisi hamil, kadar gula darah ibu hamil akan melonjak. Inilah
yang menyebabkan diabetes gestasional ini.

Diabetes melitus muncul akibat adanya kerusakan pada organ tubuh tertentu. Diet dan
gaya hidup yang kurang sehat juga mempengaruhi faktor resiko penyakit ini. Menerapkan
gaya hidup sehat adalah upaya pencegahan terbaik. Mengkonsumsi susu diabetes seperti
susu Diabetasol sejak dini juga bisa menurunkan resiko terkena diabetes. Tapi kapan
sebaiknya Anda mulai mengambil langkah pencegahan? Jawabannya tentu saja lebih
cepat lebih baik, sebelum gejala diabetes muncul.

Anda mungkin juga menyukai