Anda di halaman 1dari 20

International Marketing Management Policy

Have Been Proposed By:

Yolanda auxiliadora Ximenes 1717051409


Zulfaizah 171705

BACHELOR OF ACCOUNTING
ECONOMIC FACULTY
GANESHA UNIVERSITY OF EDUCATION
SINGARAJA
2019
International Marketing Management Kebijakan Manajemen Pemasaran
Policy Internasional
Manajemen Pemasaran Internasional
International Marketing Management
Perkembangan bisnis saat ini tidak bisa
Today's business development cannot be
dilepaskan dari proses globalisasi yang
separated from the very passive
sangat masif di abad 21. Perusahaan
globalization process in the 21st century.
tidak dapat menutup dirinya dari proses
The company cannot close itself to the
globalisasi. Ekspansi perusahaan tidak
process of globalization. The expansion of
semata dilakukan dengan melakukan
the company is not only done by
diversifikasi usaha tetapi juga skala
conducting business diversification but
pemasaran dari domestik menuju
also on the scale of marketing from
internasional. Proses ini merupakan
domestic to international. This process is a
tantangan bagi para manajer pemasaran
challenge for marketing managers to
untuk mengabungkan beragam disiplin
combine various disciplines not only
ilmu tidak saja ekonomi tetapi juga
economically but also anthropology,
antropologi, sosial, budaya, hukum,
social, cultural, legal, environmental,
lingkungan hidup, geografi, sejarah
geographic, historical and so on.
dsb.
International marketing creates many
Pemasaran internasional menciptakan
opportunities and challenges for
banyak kesempatan dan tantangan bagi
companies to develop the company. At
perusahaan untuk mengembangkan
present there is no country in the world
perusahaan. Saat ini tak ada satupun
capable of running a closed economy. The
negara di dunia yang mampu
process of globalization has actually
menjalankan ekonomi tertutup. Proses
started since the last 3,000 years but
globalisasi sesungguhnya sudah
information technology or
dimulai sejak 3.000 tahun terakhir
telecommunications and transportation
tetapi teknologi
over the past 2 centuries has made
informasi/telekomunikasi dan
globalization even more massive.
transportasi sepanjang 2 abad terakhir
Currently the dissemination of
membuat globalisasi semakin masif.
information, people and goods throughout
Saat ini penyebaran informasi, manusia
the world in a short time. This rapid shift
dan barang ke seluruh dunia dalam
changes the economic and business
waktu singkat. Perpindahan cepat
paradigm of the world community.
tersebut mengubah paradigma ekonomi
Therefore, it is really important to study dan bisnis masyarakat dunia. Oleh
the process of internationalization and its karena itu sungguh penting memelajari
consequences, especially from an proses internasionalisasi dan
Indonesian perspective. konsekuensinya terutama dari
perspektif Indonesia.
There are various sources of writing that
clearly tell the international marketing Ada beragam sumber tulisan yang
process from the perspective of America dengan gamblang menceritakan proses
and Europe. Companies on both continents pemasaran internasional dari kacamata
are the most aggressive in carrying out Amerika dan Eropa. Perusahaan-
exploration, trade and international perusahaan di kedua benua tersebut
marketing. They initiated a variety of paling agresif menjalankan
cross-country telecommunications and penjelajahan, perdagangan dan
transportation infrastructure developments. pemasaran internasional. Mereka
They also promote free trade through memprakarsai beragam pembangunan
cooperation between countries in world infrastruktur telekomunikasi dan
institutions (WTO, AFTA, NAFTA, etc.). transportasi lintas negara. Mereka juga
Not only economic agreements, they also mempromosikan perdagangan bebas
encourage legal, political and cultural melalui kerjasama antar negara dalam
changes throughout the world. But there lembaga dunia (WTO, AFTA, NAFTA,
are not many references that see dst). Tak hanya perjanjian ekonomi,
international marketing from the opposite mereka juga mendorong perubahan
point of view, namely from the point of hukum, politik dan budaya di seluruh
view of developing countries such as dunia. Namun tak banyak referensi
Indonesia, which are subject to aggressive yang melihat pemasaran internasional
actions by countries from these two dari sudut pandang sebaliknya yaitu
continents. Through this supplementary dari sudut pandang negara berkembang
lecture it is expected that efforts will begin seperti Indonesia yang dikenai tindakan
to fill the gap. agresif negara dari dua benua tersebut.
Melalui suplemen kuliah ini diharapkan
mulai ada upaya mengisi kekosongan
tersebut.

A. Definition of International Marketing A. Pengertian Pemasaran Internasional


In principle international marketing is a
Pada prinsipnya pemasaran
marketing activity that seeks to penetrate internasional merupakan kegiatan
across national borders in geographical, pemasaran yang berusaha menembus
political, legal, social and cultural terms. lintas batas negara dalam pengertian
geografis, politik, hukum, sosial dan
James E Keegan said that global marketing
budaya.
"A series of marketing activities carried
out by companies that emphasize cost James E Keegan menyebutkan bahwa
efficiency and efforts that penetrate pemasaran global "Serangkaian
national and regional borders, the kegiatan pemasaran yang dilakukan
opportunity to transfer products, brands oleh perusahaan yang menekankan
and other ideas that transcend the country, pada efisiensi biaya dan upaya yang
meet global customer needs and develop menembus batas negara dan regional,
coordination between national marketing kesempatan mentransfer produk,
infrastructure becomes a global marketing merek, dan ide lain yang melampaui
infrastructure " negara, memenuhi kebutuhan
pelanggan global dan mengembangkan
Michael E Czinkota explains briefly,
koordinasi antara infrastruktur
"international marketing is the process of
pemasaran nasional menjadi
planning and organizing transactions
infrastruktur pemasaran global"
beyond national borders to create
exchanges that satisfy the objectives of Michael E Czinkota menjelaskan secara
individuals and organizations involved" singkat,"pemasaran internasional
(Czinkota, 1998: 4). adalah proses perencanaan dan
pengorganisasian transaksi melampaui
The two definitions above have one
batas negara untuk menciptakan
equation, namely the question of cross
pertukaran yang memuaskan tujuan
between countries. Therefore international
para individu dan organisasi yang
marketing always involves two parties,
terlibat " (Czinkota, 1998:4).
namely the country of origin and
destination country. However, if we have Kedua definisi di atas terdapat satu
already discussed the matter of strategic persamaan yaitu soal lintas antar
international marketing the boundaries of negara. Oleh karena itu pemasaran
the two countries have begun to blur, the internasional selalu melibatkan dua
problem of marketing between countries pihak yaitu negara asal dan negara
has become more complex. In general, the tujuan. Meski demikian, jika kita sudah
company's expansion geographically membicarakan soal pemasaran
moved from domestic companies to internasional strategik batas kedua
transnational companies even though there negara tersebut mulai kabur, persoalan
were several companies that had been pemasaran antar negara jadi lebih
established from the beginning for the kompleks. Pada umumnya ekspansi
international market. perusahaan secara geografis bergerak
dari perusahaan domestik menjadi
perusahaan transnasional meskipun ada
beberapa perusahaan yang sejak awal
didirikan untuk pasar internasional.

B. Factors That Encourage International B. Faktor Yang Mendorong Pemasaran

Marketing Internasional

The forerunner of international marketing Cikal bakal pemasaran internasional


begins when a country feels that it does dimulai ketika sebuah negara merasa
not have the ability / efficiency of tidak memiliki kemampuan/efisiensi
producing a certain item. This situation is memproduksi suatu barang tertentu.
explained through the theory of Situasi ini dijelaskan melalui teori
comparative advantage. This theory keunggulan komparatif. Teori ini
explains that the difference in resources menjelaskan bahwa perbedaan sumber
owned by a country makes it more daya yang dimiliki oleh sebuah negara
efficient to produce certain products and membuatnya lebih efisien jika
import other products (specialization of memproduksi produk tertentu saja dan
production). mengimpor produk lain (spesialisasi
produksi).

C. Kebijakan Pemerintah Dan


C. Government Policy and Its Impact
Pengaruhnya
1) Policy in the Import Sector 1) Kebijaksanaan di Bidang Impor
 Policy regarding commodity  Kebijakan mengenai tarif bea
import duty: Minister of Finance masuk komoditi: Keputusan
Decree No. 60 / KMK.01 / 2002 s / Menteri Keuangan No.
d / No. 100 / KMK.01 / 2002. 60/KMK.01/2002 s/d/ No.
Import duties for garments are set 100/KMK.01/2002. Bea masuk
between 15% and 20%. untuk garment ditetapkan antara
 Policies regarding goods regulated 15% s/d 20%.
by their trade arrangements:  Kebijakan mengenai barang
Decree of the Minister of Industry yang diatur tataniaganya:
and Trade No. 642 / MPP / Kep / Keputusan Menteri
9/2002. Imports of new and used Perindustrian dan Perdagangan
rags (Ex. 6310.90,000) that were No. 642/MPP/Kep/9/2002.
previously allowed to be imported Impor gombal baru dan bekas
by general importers of waste (IU (Ex. 6310.90.000) yang
Waste) are completely prohibited. sebelumnya boleh diimpor oleh
2) Policy in the Export Sector importir umum limbah (IU
 Policy regarding general provisions Limbah) menjadi dilarang sama
in the export sector: Decree of the sekali.
Minister of Industry and Trade No. 2) Kebijaksanaan di Bidang Ekspor
575 / MPP / Kep / VIII / 2002.  Kebijakan mengenai ketentuan
Textiles and Textile Products (Ex umum di bidang ekspor:
HS 4202, 5001s / d 6310, Ex Keputusan Menteri
6405), specifically for export of Perindustrian dan Perdagangan
quota country destinations (United No. 575/MPP/Kep/VIII/2002.
States, European Union, Canada, Tekstil dan Produk Tekstil (Ex
Norway and Turkey) included in HS 4202, 5001s/d 6310, Ex
goods which are regulated by 6405), khusus untuk ekspor
export. tujuan negara kuota (Amerika
 Policy regarding quota: Decree of Serikat, Uni Eropa, Kanada,
the Minister of Industry and Trade Norwegia dan Turki) termasuk
Number 311 / Mpp / Kep / 10/2001 ke dalam barang yang diatur
concerning Provisions on the ekspornya.
Quota of Exports of Textiles and  Kebijakan mengenai kuota:
Textile Products. As is known, Keputusan Menteri
several importing countries Perindustrian dan Perdagangan
implemented a quota system for the Nomor : 311/Mpp/Kep/10/2001
import of textiles and their textile tentang Ketentuan Kuota
products. For this reason, the Ekspor Tekstil Dan Produk
Government issued a policy Tekstil. Seperti diketahui,
regarding quota and quota beberapa negara importir
management that is transparent so menerapkan sistem kuota untuk
that the utilization of quotas is impor tekstil dan produk tekstil
more optimal, providing mereka. Untuk itu Pemerintah
convenience and giving more mengeluarkan kebijakan
certainty to the business world. mengenai kuota dan manajemen
3) Investment kuota yang transparan agar
 Policy regarding the list of business pemanfaatan kuota lebih
fields that are closed to investment: optimal, memberi kemudahan
Decree of the President of the serta lebih memberi kepastian
Republic of Indonesia No. 96 of bagi dunia usaha.
1998. The textile industry is not 3) Investasi
listed in the negative list of  Kebijakan mengenai daftar
investments, except for business bidang usaha yang tertutup bagi
sectors reserved for small penanaman modal: Keputusan
industries / small businesses that Presiden Republik Indonesia
cooperate with medium or large No. 96 Tahun 1998. Industri
entrepreneurs. The field of small pertekstilan tidak tercantum
industries / small businesses didalam daftar negatif investasi,
reserved for these small kecuali bidang usaha yang
entrepreneurs for the garment dicadangkan untuk industri
industry is the cap and cap kecil/usaha kecil yang
industry. bekerjasama dengan pengusaha
4) Environment menengah atau besar. Bidang
 Policies regarding activities that industri kecil/usaha kecil yang
must be supplemented by dicadangkan untuk pengusaha
AMDAL: Decree of the State kecil ini untuk industri garment
Minister of Environment Number: adalah industri peci dan kopiah.
17 of 2001. The garment and 4) Lingkungan
textile industries in general are not  Kebijakan mengenai kegiatan
included in the industry which yang wajib dilengkapi dengan
must be completed by the AMDAL: Keputusan Menteri
AMDAL. However, in the general Negara Lingkungan Hidup
provisions, it is stated that Nomor : 17 Tahun 2001.
AMDAL is needed for industries Industri garment dan TPT pada
whose land acquisition rate is in umumnya tidak termasuk ke
urban areas: metropolitan with an dalam industri yang wajib
area of> 5 ha, large cities with an dilengkapi oleh AMDAL. Akan
area of> 10 ha, medium cities tetapi, di dalam ketentuan
with> 15 ha, small cities with area> umum, disebutkan bahwa
20 ha. For rural areas, the required AMDAL diperlukan untuk
area is> 30 ha. industri-industri yang tingkat
5) International Agreements pembebasan lahannya pada
 ATC (Agreement on Textiles and wilayah urban: metropolitan
Clothing): MFA replacement dengan luas > 5 ha, kota besar
program that came into force 01- dengan luas > 10 ha, kota
01-1995 with a ten-year transition sedang dengan luas > 15 ha,
period. Under this agreement, the kota kecil dengan luas > 20 ha.
garment and textile sector will be Untuk wilayah pedesaan, luas
fully integrated with the WTO on yang disyaratkan adalah > 30
01-01-2005. After that date ATC ha.
will no longer be valid and only the 5) Perjanjian Internasional
WTO agreement applies. 4.5.  ATC (Agreement on Textiles
Impact on the Garment Industry and Clothing): Program
6) Government Policy pengganti MFA yang mulai
The garment industry is one of berlaku 01-01-1995 dengan
Indonesia's mainstay industries and masa transisi sepuluh tahun.
until now is one of the industries that Berdasarkan perjanjian ini,
has become the largest foreign sektor garment dan tekstil akan
exchange contributor to the country. sepenuhnya terintegrasi dengan
Therefore, in general, government WTO pada tanggal 01-01-2005.
policies are directed at supporting the Setelah tanggal tersebut ATC
existence of the industry and being able akan tidak berlaku lagi dan yang
to compete, both in the domestic and berlaku hanya perjanjian WTO.
export markets. In the investment 4.5. Dampak terhadap Industri
sector, the textile sector is still wide Garment
open, both in the context of domestic 6) Kebijakan Pemerintah
and foreign investment (PMA). Industri garment merupakan salah
Policies in the import and export sector satu industri andalan Indonesia dan
are also still directed to protect the sampai saat ini merupakan salah satu
garment industry, among others by industri yang menjadi penyumbang
imposing a high import duty on devisa terbesar bagi negara. Oleh
imported products (between 15% - karena itu, secara umum kebijakan
20%), prohibiting the import of new pemerintah diarahkan untuk
and used rags and providing export mendukung keberadaan industri
facilities for producers who intend tersebut dan mampu bersaing, baik
export the product. Given that garment di pasaran dalam negeri maupun
products are products subject to quota ekspor. Di bidang investasi, sektor
by several importing countries, the industri pertekstilan masih terbuka
government, through a series of lebar, baik dalam rangka penanaman
policies, seeks to regulate that the modal dalam negeri maupun asing
export quota can be utilized optimally. (PMA).
7) Quota Policy Kebijakan di bidang impor dan
In international trade, the application of ekspor juga masih diarahkan untuk
textile and textile product quotas by melindungi industri garment
certain countries is considered to help tersebut, antara lain dengan
expand global trade. This is because the mengenakan bea masuk yang cukup
exporting country will eventually run tinggi terhadap produk impor (antara
out of quota, which will encourage 15% – 20%), melarang impor
buyers to look for new countries that gombal baru maupun bekas dan
have not yet obtained a quota barrier. memberi kemudahan ekspor bagi
With the increase in exports, the new produsen yang berniat mengekspor
producing country will gradually be produknya. Mengingat produk
subject to quota too. This will garment adalah produk yang
encourage buyers to look for new dikenakan kuota oleh beberapa
countries that are still not affected by negara importir maka pemerintah,
the quota. melalui serangkaian kebijakan,
For garment entrepreneurs, the berusaha mengatur agar kuota
existence of the quota policy tends to ekspor tersebut dapat dimanfaatkan
be detrimental because they have to get secara optimal.
quota rations to be able to export to 7) Kebijakan Kuota
quota countries even though they have Dalam perdagangan internasional,
obtained orders from buyers. This penerapan kuota TPT oleh beberapa
creates potential losses for employers negara tertentu dianggap membantu
because they are actually able to fulfill memperluas perdagangan global.
the order. Potential losses can also arise Hal ini karena negara eksportir
because buyers divert orders to other secara lama kelamaan akan
countries for fear that the quota for the kehabisan kuota, yang akan
commodity they ordered has been mendorong para buyer untuk
exceeded. mencari negara baru yang belum
8) International Agreements (ATC) memperoleh hambatan kuota.
In essence, ATC is an agreement to Dengan semakin meningkatnya
abolish quotas. The main objective of ekspor, negara produsen baru
ATC is to bring this sector in line with tersebut lambat laun akan dikenai
the GATT / WTO regulations which kuota juga. Hal ini akan mendorong
prohibit quantitative barriers in trade. para buyer untuk mencari negara
Based on data from the GATT baru lagi yang masih belum terkena
secretariat, the influence of the kuota.
inclusion of the Uruguay Round in Bagi pengusaha garment, adanya
2005 will increase the trade value to US kebijakan kuota tersebut cenderung
$ 500 billion. That means far above the merugikan karena mereka harus
1994 trade figures, namely US $ 129 mendapatkan jatah kuota untuk
billion for textiles and US $ 140 billion dapat mengekspor ke negara-negara
for garments. In addition, the kuota meskipun mereka telah
application of ATC also saves memperoleh order dari buyer. Hal
additional growth potential reaching itu menimbulkan potensi kerugian
US $ 100 billion. bagi pengusaha karena sebenarnya
The overall impact of ATC is that mereka mampu memenuhi order
countries with a large export value of tersebut. Potensi kerugian juga dapat
textiles and garments are likely to timbul karena buyer mengalihkan
benefit from the ATC, mainly a number order ke negara lain karena takut
of dynamic exporters in Asia. bahwa kuota untuk komoditi yang
ATC was a preparation period for dipesannya telah terlampaui.
developing countries to be ready to face 8) Perjanjian Internasional (ATC)
the quota-free international trade in Pada intinya, ATC adalah perjanjian
textiles and garments beginning in penghapusan kuota. Tujuan utama
2005. Quantitative barriers in dari ATC adalah untuk membawa
international trade are expected to sektor ini sesuai dengan peraturan
disappear once ATC is no longer valid, GATT/WTO yang melarang adanya
but there will be many non-tariff hambatan kuantitatif dalam
barriers that arise. The fact that the perdagangan. Berdasarkan data dari
process of integration within ATC is far sekretariat GATT, pengaruh dari
from satisfying may be a blessing in dimasukkannya Putaran Uruguay
disguise because it provides time for pada tahun 2005 akan meningkatkan
developing countries to prepare nilai perdagangan menjadi US$ 500
themselves for more free and miliar. Hal itu berarti jauh diatas
transparent trade. angka perdagangan 1994, yakni US$
There are many free trade areas such as 129 miliar untuk tekstil dan US$
NAFTA, EU, AFTA, etc., which are 140 miliar untuk garment. Selain itu,
licensed penerapan ATC juga menyimpan
D. Definition of International potensi pertumbuhan tambahan yang
Economic Policy mencapai US$ 100 miliar.
Economic policy is the way taken or Dampak keseluruhan dari ATC
actions taken by the government with adalah bahwa negara-negara dengan
the aim of regulating the life of the nilai ekspor tekstil dan garment
national economy in order to achieve cukup besar kemungkinan besar
certain objectives. International akan memperoleh keuntungan dari
economic policies in a broad sense ATC tersebut, terutama adalah
include all economic activities of a beberapa eksportir dinamis di Asia.
country's government that directly or ATC merupakan periode persiapan
indirectly affect the composition, bagi negara-negara berkembang agar
direction and activities of goods export siap menghadapi perdagangan
and import and services implemented internasional tekstil dan garment
by the government. Therefore, even if a yang bebas kuota mulai awal tahun
policy is aimed at overcoming domestic 2005. Hambatan kuantitatif dalam
problems, if it directly or indirectly perdagangan internasional
influences exports and imports it can be diharapkan akan hilang begitu ATC
included in international economic tidak berlaku lagi, akan tetapi akan
policies. International economic policy banyak hambatan non-tarif yang
in the narrow sense that only covers muncul. Kenyataan bahwa proses
policies that directly affect exports and integrasi di dalam ATC yang jauh
imports. International policy in this dari memuaskan mungkin
narrow sense is related to the export of merupakan berkah tersembunyi
goods and services, therefore the scope karena memberikan waktu bagi
is very broad considering the number of negara-negara berkembang untuk
goods or services that are exported or mempersiapkan diri menuju
imported, ranging from consumer perdagangan yang lebih bebas dan
goods, production to labor. So, transparan.
international economic policy is the Terdapat banyak wilayah
overall action of a country's perdagangan bebas seperti NAFTA,
government that aims to increase the EU, AFTA, dll., yang diijinkan oleh
rate of economic growth, increase the WTO. Dimungkinkan untuk
country's income through activities that memberikan perlakukan khusus
encourage exports and regulate / diantara naggota-anggota wilayah
control imports. The whole action will perdagangan bebas tersebut. Negara-
directly or indirectly obtain the negara yang menjadi anggota
composition, direction and form of wilayah perdagangan tersebut akan
international trade and payment. diuntungkan karena bebas bea
masuk, sementara yang bukan
anggota akan tetap dikenakan tarif
(7% – 32% untuk AS dan 17-18%
untuk Kanada misalnya).
Dengan demikian, setelah ATC,
perdagangan diharapkan akan bebas
dari kuota, akan tetapi tarif masih
tetap berlaku. Dengan demikian
masih akan muncul problem-
problem baru begitu ATC hilang.
Salah satu masalah potensial adalah
Eco-label, metoda produksi dan
produk yang ramah lingkungan. Saat
ini, hal itu bukan merupakan hal
yang wajib, akan tetapi pada suatu
hari akan menjadi masalah bagi
negara berkembang. Hal yang mirip
seperti social clause, code of
conduct dan child labour merupakan
potensi masalah. Sama juga dengan
rules of origin dan anti-dumping.
Dengan kata lain, dengan selesainya
ATC, perdagangan internasional
untuk tekstil dan garment tidak akan
menjadi bebas, akan tetapi akan
menjadi lebih liberal dan transparan.
Bagi Indonesia, dengan
dihapuskannya kuota maka daya
saing di pasar internasional menjadi
faktor kunci dalam mempertahankan
ekspornya. AFTA akan
menguntungkan Indonesia, namun
wilayah-wilayah perdagangan bebas
lainnya akan memberikan hambatan
bagi produk-produk dari Indonesia.
Dengan demikian, Indonesia harus
bersaing, tidak saja dengan negara-
negara eksportir garment utama,
akan tetapi juga produsen yang ada
di wilayah-wilayah perdagangan
bebas tersebut.

D. Definition of International Economic D. Pengertian Kebijakan Ekonomi


Policy Internasional
Economic policy is the way taken or Kebijakan ekonomi adalah cara
actions taken by the government with the yang ditempuh atau tindakan yang
aim of regulating the life of the national diambil pemerintah dengan maksud
economy in order to achieve certain mengatur kehidupan ekonomi nasional
objectives. International economic policies guna mencapai tujuan
in a broad sense include all economic tertentu.Kebijakan ekonomi
activities of a country's government that internasional dalam arti luas meliputi
directly or indirectly affect the semua kegiatan ekonomi pemerintah
composition, direction and activities of suatu negara yang secara langsung
goods export and import and services maupun tidak langsung mempengaruhi
implemented by the government. komposisi, arah dan kegiatan ekspor
Therefore, even if a policy is aimed at impor barang dan jasa yang
overcoming domestic problems, if it dilaksanakan oleh pemerintah tersebut.
directly or indirectly influences exports Karena itu, sekalipun suatu kebijakan
and imports it can be included in ditujukan untuk mengatasi pemasalahan
international economic policies. dalam negeri, tapi bila secara langsung
International economic policy in the atau tidak langusng berpengaruh
narrow sense that only covers policies that terhadap ekspor dan impor maka dapat
directly affect exports and imports. dimasukkan dalam kebijakan ekonomi
International policy in this narrow sense is internasional. Kebijakan ekonomi
related to the export of goods and services, internasional dalam arti sempit yaitu
therefore the scope is very broad hanya meliputi kebijakan yang
considering the number of goods or langsung mempengaruhi ekspor dan
services that are exported or imported, impor. Kebijakan internasional dalam
ranging from consumer goods, production arti sempit ini berkaitan dengan ekspor
to labor. So, international economic policy barang dan jasa, oleh karena itu
is the overall action of a country's cakupannya sangat luas mengingat
government that aims to increase the rate banyaknya barang atau jasa yang
of economic growth, increase the country's diekspor maupun diimpor, mulai dari
income through activities that encourage barang konsumsi, produksi sampai pada
exports and regulate / control imports. The tenaga kerja. Jadi, kebijakan ekonomi
whole action will directly or indirectly internasional adalah keseluruhan
obtain the composition, direction and form tindakan pemerintah suatu negara yang
of international trade and payment. bertujuan untuk meningkatkan laju
pertumbuhan ekonomi, meningkatkan
pendapatan negaranya dengan melalui
kegiatan yang mendorong ekspor dan
mengatur/mengendalikan impor.
Keseluruhan tindakan tersebut baik
secara langsung maupun tidak langsung
akan memperoleh komposisi, arah serta
bentuk dari perdagangan dan
pembayaran internasional.
E. Instrumen kebijakan ekonomi
E. International economic policy
internasional
instruments
Adapun kebijakan ekonomi
The international economic policies
internasional meliputi:
include:
1. Kebijakan Perdagangan
1) International Trade Policy includes
Internasional mencakup tindakan
government actions / policies on
/kebijakan pemerintah terhadap
foreign trade, especially regarding
perdagangan luar negrinya,
export and import of goods or services.
khususnya mengenai ekspor impor
2) The international payment policy
barang atau jasa.
includes government actions on
2. Kebijakan pembayaran
international payments, such as
internasional adalah mencakup
supervision of foreign exchange traffic,
tindakan pemerintah terhadap
regulation of long-term capital traffic.
pembayaran internasional, misalnya
3) Foreign assistance policies are
pengawasan terhadap lalu lintas
government actions related to grants,
devisa, pengaturan lalu lintas modal
loans, assistance for rehabilitation and
jangka panjang.
development, etc.
3. Kebijakan bantuan luar negeri
adalah tindakan pemerintah yang
berhubungan dengan bantuan
(grants), pinjaman/hutang (loans),
bantuan untuk rehabilitasi serta
pembangunan, dll.

F. Tujuan Kebijakan Perdagangan


F. Objectives of International Trade Policy
Internasional
1) Protecting the national economic
1. Melindungi kepentingan ekonomi
interests from bad or negative
nasional dari pengaruh buruk atau
influences from the unfavorable
negative dari situasi perdagangan
international trade situation
internasional yang tidak baik
2) Protecting domestic industrial interests
2. Melindungi kepentingan industri di
3) Protecting employment
dalam negeri
4) Maintain BOP balance
5) Maintaining a high level of economic 3. Melindungi lapangan kerja
growth 4. Menjaga keseimbangan BOP
6) Maintaining exchange rate stability 5. Menjaga tingkat pertumbuhan
ekonomi yang cukup tinggi
6. Menjaga stabilitas nilai tukar
G. Due to International Marketing G. Akibat Pemasaran Internasional
Banyak ahli membahas ada
Many experts discuss there is a general
kecenderungan umum komposisi
trend in the composition of the world
ekonomi dunia setelah liberalisasi
economy after economic liberalization is
ekonomi diterapkan yaitu:
implemented, namely:
1. Negara Maju
1) Advanced Countries Bagi negara maju (sebagian besar
For developed countries (mostly in berada di Amerika dan Eropa)
America and Europe) this globalization globalisasi ini menciptakan
creates several changes, namely: beberapa perubahan yaitu:
a) Capital capitalization: as discussed a) Kapitalisasi modal: seperti yang
at the beginning of this dictation, dibicarakan di awal diktat ini,
the current process of economic proses globalisasi ekonomi saat
globalization is largely not carried ini sebagian besar tidak
out in the movement of goods dilakukan dalam perpindahan
(export-import) but is a transfer of barang (ekspor-impor) tetapi
capital. Transfer of capital in this merupakan perpindahan modal.
case is financial, system, and good Perpindahan modal dalam hal
name through licensing, direct ini adalah finansial, sistem, dan
investment, acquisitions, joint nama baik melalui lisensi,
ventures. In the financial sector, penanaman modal langsung,
massive and rapid money transfers akuisisi, usaha patungan. Di
are carried out in the capital and bidang keuangan, perpindahan
currency markets. uang dengan masif dan cepat
b) Neo colonialism: many parties dilakukan di pasar modal dan
actually mention that the process of valuta.
economic globalization is nothing b) Neo kolonialisme: banyak pihak
more than neo colonialism menyebutkan sesungguhnya
(colonialism in the new model). If proses globalisasi ekonomi
before the 20th century the
occupation of European countries tidak lebih dari neo
in Asia and Africa was marked by kolonialisme (penjajahan model
physical invasion, then this time baru). Jika sebelum abad 20
was an economic invasion. Many penjajahan negara Eropa di Asia
international companies established dan Afrika ditandai dengan
in developing and poor countries invasi fisik, maka saat ini
actually provide more profits for adalah invasi ekonomi. Banyak
companies than local residents perusahaan internasional yang
through capital transfers, foreign didirikan di negara berkembang
workers, technology imports. dan miskin sebenarnya memberi
Moreover, several large companies lebih banyak keuntungan bagi
have succeeded in influencing the perusahan dibandingkan
government through lobbying and penduduk lokal melalui transfer
bribery to make regulations that modal, pekerja asing, impor
benefit the company but harming teknologi. Lebih dari itu
the people such as revoking fuel beberapa perusahaan besar
subsidies, electricity, opening berhasil memengaruhi
certain threatening industries pemerintah melalui lobby dan
(forestry, ports, mining) to suap untuk membuat peraturan
community safety. Government yang menguntungkan
policy is determined by the perusahaan tapi merugikan
company. rakyat seperti pencabutan
c) Reduction of employment for the subsidi bahan bakar, listrik,
lower classes: one strategy that membuka industri tertentu yang
many companies do is move their mengancam (kehutanan,
factories in developing and poor pelabuhan, pertambangan)
countries on the grounds of cheap keselamatan masyarakat.
labor. This increases Kebijakan pemerintah
unemployment in several European ditentukan oleh perusahaan.
countries. The unemployed group c) Pengurangan lapangan
are rude workers who only rely on pekerjaan untuk kelas bawah:
life to become laborers. salah satu strategi yang banyak
2) Developing and poor countries dilakukan perusahaan adalah
a) Exploitation of nature & ecological memindahkan pabriknya di
damage: the expansion of large negara berkembang dan miskin
companies to developing and poor dengan alasan buruh murah. Hal
countries is largely intended for ini meningkatkan angka
exploitation of nature. Because the pengangguran di beberapa
role of the government is minimal, negara Eropa. Kelompok
the company's operations actually pengangguran itu adalah
damage the environment. Example: pekerja kasar yang hanya
PT Freeport's activities damage the mengandalkan hidup menjadi
lakes, water sources, and forests in buruh.
Papua so that Papuans have 2. Negara berkembang dan miskin
difficulty maintaining their lives a) Eksploitasi alam & kerusakan
that rely on nature. ekologi: ekspansi perusahaan
b) Exploitation of cheap labor: as besar ke negara berkembang
mentioned earlier, many companies dan miskin sebagian besar
move their factories in developing ditujukan untuk eksploitasi
and poor countries on the grounds alam. Karena peran pemerintah
of cheap labor. On the one hand, yang minim maka operasi
the existence of this foreign perusahaan justru merusak
company opens employment lingkungan. Contoh: aktivitas
opportunities for the destination PT Freeport merusak danau,
country. But on the other hand, the sumber air, dan hutan di Papua
government seems to 'sell' its sehingga penduduk Papua
people as workers who must kesulitan mempertahankan
remain cheap even though their hidupnya yang bersandar dari
wages are no longer relevant to the alam.
cost of living. When there is an b) Eksploitasi buruh murah: seperti
increase in labor costs, foreign yang disebutkan sebelumnya,
companies can easily move their banyak perusahaan
factories to cheaper countries. memindahkan pabriknya di
Example: 10 years ago, when the negara berkembang dan miskin
economic crisis hit Indonesia, dengan alasan buruh murah. Di
foreign companies closed their satu sisi, keberadaan perusahaan
factories and moved to China on asing ini membuka lapangan
the grounds that wage costs pekerjaan bagi negara tujuan.
increased. Namun disisi lain, pemerintah
c) Economic and political seolah-olah ‘menjual’ rakyatnya
colonization: as previously sebagai tenaga kerja yang harus
mentioned the government's tetap murah meski upah mereka
dependence on foreign companies tak lagi relevan dengan biaya
as opening jobs, taxpayers make hidup. Ketika terjadi
too much confidence in foreign peningkatan biaya buruh maka
investment. Exacerbated by a perusahaan asing dengan mudah
corrupt bureaucratic system, memindahkan pabriknya ke
foreign companies can influence negara lain yang lebih murah.
the government to make economic Contoh: 10 tahun yang lalu,
policies. When local governments ketika krisis ekonomi melanda
conflict with foreign governments, Indonesia, perusahaan asing
the existence of foreign investment justru menutup pabriknya dan
can be used as a weapon to memindahkan ke Cina dengan
influence political decisions. alasan biaya upah meningkat.
Example: Malaysian investment in c) Penjajahan ekonomi dan politik:
Indonesia is greater than seperti telah disinggung
Indonesia's investment in Malaysia, sebelumnya ketergantungan
this makes the government hesitant pemerintah terhadap perusahaan
to take decisive action against asing sebagai pembuka
Malaysian actions that threaten lapangan kerja, pembayar pajak
national borders. membuat keyakinan yang
terlalu besar terhadap investasi
asing. Diperburuk dengan
sistem birokrasi yang korup,
perusahaan asing dapat
memengaruhi pemerintah untuk
membuat kebijakan ekonomi.
Ketika pemerintah lokal
berkonflik dengan pemerintah
asing, keberadaan investasi
asing dapat dijadikan senjata
untuk memengaruhi keputusan
politik. Contoh: Investasi
Malaysia di Indonesia lebih
besar daripada investasi
Indonesia di Malaysia, hal ini
membuat pemerintah ragu-ragu
mengambil tindakan tegas
menghadapi ulah Malaysia yang
mengancam batas negara.

Anda mungkin juga menyukai