Anda di halaman 1dari 10

UTS

Bisnis Industri Telekomunikasi

Oleh :
1. I Putu Dedy Krisna Pramulia (NIM 1881711009)

MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI


PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
Soal :

Uraikan Strategi manajemen bisnis seluler di indonesia dengan menggunakan :

1. BCG Matrix

2. SWOT Matrix

3. Grand Strategy Matrix

4. Strategic Position And Action Evaluation (SPACE) Matrix

5. Internal External (IE) Matrix

Penyelesaian :

Study Kasus : Analisis Manajemen Bisnis pada PT Telekomunikasi Indonesia


(Telkomsel)

1. BCG Matrix

Matrix BCG merupakan gambaran grafis mengenai perbedaan antar divis i


dengan dilihat dari posisi market share dan pertumbuhan industri. Matrix ini
terdiri dari empat kuadran dimana kuadran satu disebut ‘question mark’,
kuadran II ‘stars’, kuadran III ‘cash cows’, dan kuadran IV ‘dogs’. Berikut
matriks BCG dari Telkomsel :

Gambar 1. BCG Matrix


Berikut ini analisis menggunakan BCG Matrix pada PT Telkomsel.

Tabel 1. BCG Matrix Telkomsel

Percent Percent
Percent Percent
No Division Revenues Profits Market Growth
Revenues Profits
Share Rate

Postpaid
1 4.242 11.41% 1.303 11.41% 55.00% -10.00%
(Kartu Halo)

Prepaid (Simpati,
2 31.888 85.72% 9.791 85.72% 60.00% -5.00%
Kartu AS)

Internaltional
3 652 1.75% 200 1.75% 70.00% 10.00%
Roaming

4 Interconnection 372 1.00% 114 1.00% 25.00% 10.00%

Other (Network
5 44 0.12% 14 0.12% 15.00% 5.00%
lease)

37.199 100.00% 11.422 100.00%

Menurut Boston Consulting Group (BCG) Matrix, Divisi-divisi PT Telkomsel


secara umum menyebar dalam matriks ini. Untuk divisi Prepaid (2) dan Postpaid
(1) berada pada kuadran Cash Cow yang artinya divisi tersebut memilik i pangsa
pasar yang relatif tinggi, tetapi bersaing dalam industri yang pertumbuhannya
lambat. Sedangkan untuk divisi International Roaming (3) berada pada kuadran
Stars, yang artinya divisi tersebut mewakili peluang jangka panjang untuk
pertumbuhan dan profitabilitas bagi perusahaan. Dan untuk kedua divisi lainnya
yaitu Interconnection (4) dan Other (5) berada pada kuadran Question Marks,
yang artinya divisi tersebut memiliki pangsa pasar yang relatif rendah.

2. SWOT Matrix

SWOT matrix merupakan alat pencocokan yang penting yang dapat


membantu manajer untuk mengembangkan empat tipe strategi yaitu SO
(strengths-opportunities) strategies, WO (weaknesses-opportunities) strategies,
ST (strengths-threats) strategies, dan WT (weaknesses-threats) strategies. Berikut
matriks SWOT dari Telkomsel :

Tabel 2. SWOT Matrix Telkomsel

Strengths-Weekneses-

Opportunities-Threats STRENGTHS - S WEEKNESSES - W

(SWOT) matrix

1. Peningkatan pelanggan
1. Ratio keuangan agak turun
sebanyak 139,4 Juta tahun
di tahun 2013
2014

2. Memiliki lebih dari 84.000


BTS dimana 37.000 BTS di 2. Peningkatan beban
antara nya merupakan BTS 3G depresiasi
dan 4G

3. Telkomsel menghadirkan 3. Besarnya jumlah tenaga


268 Mobile Grapari (MOGI) kerja

4. Kebijakan diversifikasi 4. Tingginya biaya penelitian


produk pada layanan prabayar dan pengembangan

5. Posisi sebagai anak


5. Aplikasi berbasis IT perusahaan PT. Telkom
(BUMN)

6. Kebijakan penetapan harga


sesuai jangkauan konsumen
7. Kerjasama dengan
perusahaan Telekomunikasi
Global

8. Penerapan Budaya
“telkomsel way”

9. Peningkatan kualitas TPR


melalui strategi komunikasi

OPPORTUNITIES - O SO - STRATEGIES WO - STRATEGIES

1. Jangkuan Telkomsel 1. Melakukan leasing BTS


1. Bundling dengan produk
mencapai 95% dari populasi untuk mengurangi beban
IPhone atau Samsung (S7-O3)
indonesia perawatan (W2,O1)

2. Meningkatkan kualitas 2. Bekerjasama dengan


2. Pengembangan jaringan 4G
layanan customer service operator lain dalam pemakaian
dan 5G
(S2,S5,O9) BTS Bersama (W2,W3,O9)

3. Menjaring konsumen dari 3. Mengetahui pola konten


3. Kenaikan potensi pasar
berbagai bidang dengan cara yang trend dalam layanan data
smartphone
diversifikasi harga (S4,S6,O6) digital (W4,O8)

4. Peningkatan layanan Data


4. Peluncuran brand LOOP 4.
(S2,O2, O9)

5. Telkomsel dengan focus


pada digital bussiness

6. Penawaran produk konten


musik

7. Meningkatkan Trend dari


machine to machine (M2M) di
kalangan korporasi

8. Sinergi Telkomsel dengan


Facebook

9. Peningkatan terhadap
kualitas layanan telkomsel
THREAT - T ST - STRATEGIES W - STRATEGIES

1. Penelitian teknologi baru


1. Bekerjasama dengan
supaya hambatan cuaca di
1. Wacana Number Portability operator lain dalam pemakaian
indonesia tidak menjadi
BTS Bersama (S2,S3,T2)
masalah lagi (W2, T2,T8)

2. Membuat iklan yang


inovatif, variatif untuk 2. Berusaha mengembangkan
2. Cuaca Indonesia
menjaring pelanggan baru dan teknologi baru dalam efisiensi
mengganggu telekomunikasi
mempertahankan pelanggan aliran data dan jumlah BTS
lama (S1,S8,T6,T7)

3. Menggandeng pemerintah 3. Iklan yang singkat tetapi


3. Teknologi Lain (CDMA,
dalam penelitian bahaya benar benar menggambarkan
Surat, Email, Sosial Media)
penggunaan HP (S1,T5, T7) telkomsel (W2,T4,T6)

4. Berupaya bekerja sama


4. Persaingan harga yang
dalam pembuatan konten yan
kompetitif dengan operator 4.
bisa di pakai beberapa operator
lain
(S1, S8, T3, T4)

5. Isu kesehatan dalam


penggunaan HP (Radiasi)

6. Peersaingan iklan yang


kompetitif

7. Intervensi pemerintah dalam


penentuan harga dan non harga

8. Kondisi Geografis Indonesia

3. Grand Strategy Matrix

Dari tabel grand strategy matrix di atas, dapat diketahui bahwa posisi Telkomsel
pada Quadran 1. Penentuan kuadran satu sebagai posisi dari Telkomsem diperoleh
dari nilai market share, pertumbuhan perusahaan, dan posisi perusahaan dibanding
para pesaingnya seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Tabel 3. Grand Strategy Matrix Telkomsel

Rapid Market Growth

Quadrant II Quadrant I

1. Market Development 1. Market Development

2. Market Penetration 2. Market Penetration

3. Product Development 3. Product Development

4. Horizontal Integration 4. Forward Intergration

5. Divestiture 5. Backward Integration

6. Liquidation 6. Horizontal Integration

7. Related Diversification

Quadrant III Quadrant IV

1. Retrenchment 1. Related Diversification

2. Related Diversification 2. Unrelated diversification

3. Divestiture 3. Joint Venture

4. Liquidation

Slow Market Growth

4. Strategic Position And Action Evaluation (SPACE) Matrix

SPACE matrix merupakan kurva dengan empat kuadran yang menunjukk a n


apakah strategi aggressive, conservative, defensive, atau competitive yang paling
sesuai dengan perusahaan. Berikut SPACE matrix dari Telkomsel :
Tabel 4. SPACE Matrix Telkomsel

No. INTERNAL STRATEGIC POSITION No. EXTERNAL STRATEGIC POSITION

Financial Strength (FS) ratings Environmental Stabilities (ES) ratings

1. Net income Telkomsel tahun 2013 4.0 1. Perubahan teknologi -2.0


Rp17.347 Triliun telekomunikasi sangat cepat

2. Cash flow positif pada aktifitas operasi 5.0 2. Kisaran harga pesaing yang lebih -1.0
perusahaan dari tahun 2009 - 2014 murah

3. ROA dan ROE Telkomsel tahun 2013 2.0 3. Ketatnya persaingan di industri -3.0
masing-masing sebesar 25% dan 38% telekomunikasi

11.0 -6.0

Rata-rata 3.7 Rata-rata -2.0

Competitive Advantage (CA) Industry Strength (IS)

1. Potensi pertumbuhan pangsa pasar -4.0 1. Kebijakan Pemerintah yang 2.0


mendukung industri telekomunikasi

ke arah yang lebih baik

2. Kesetiaan pelanggan dalam jumlah -2.0 2. Pertumbuhan industri 2.0


yang besar telekomunikasi yang positif dan
kompetitif

3. Kualitas produk dan layanan customer -3.0 3. Keadaan ekonomi keuangan negara 2.0
service Indonesia yang relatif stabil

-9.0 6.0

Rata-rata -3.0 Rata-rata 2.0


Kesimpulan :

Koordinat Vektor Arah :

Sumbu x : (IS, CA) = (2.0) + (-3.0) = (-1.0)

Sumbu y : (FS, ES) = (3.7) + (-2.0) = (1.7)

Perusahaan telah mencapai kekuatan finansial dalam industri yang stabil


dan perusahaan tidak memiliki keunggulan kompetitif yang relatif besar. Kami
tidak melihat bahwa pelanggan telkomsel yang merupakan pelanggan
telekomunikas i terbesar dan jangkauan sinyal yang terluas sebagai competitive
advantage yang akan berkelanjutan. Karena saat ini pertumbuhan jumlah
pelanggan pesaing Telkomsel telah melampaui peningkatan jumlah pelanggan
kita. Begitu pula dengan jangkauan sinyal telkomsel yang berbanding lurus
dengan jumlah BTS yang terdapat di Indonesia ini, karena ada wacana dari
pemerintah untuk menyatuka n BTS-BTS tersebut. Seandainyapun Telkomsel
tidak mengikuti peraturan pemerintah tersebut, selain mereka akan terkena
sanksi, jumlah BTS dari para pesaing juga akan mengungguli jumlah BTS yang
mereka miliki. Jelasnya persaingan bidang telekomunikasi ini semakin lama
semakin ketat. Jika Telkomsel tidak mendapatkan kesetiaan dari pelanggan,
maka bukan tidak mungkin pelanggan mereka akan beralih ke operator lain.

5. Internal External (IE) Matrix

Berdasarkan matriks EFE dan IFE di atas, maka dapat diketahui kesimpula n pada
matriks IE sebagai berikut :
Dari matriks IE di bawah, diketahui bahwa Telkomsel berada pada kolom I,
yakni posisi grow and build strategy. Hal ini berarti dibutuhkan strategi-strategi
taktis yang intensif dan agresif. Strategi Telkomsel harus difokuskan pada
penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk. Dari segi
operasional, integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal
juga harus dipertimbangkan.

Tabel 4. Internal External (IE) Matrix Telkomsel

Anda mungkin juga menyukai