LAPORAN AWAL
RIZKIA MUTIARA
140310160036
i
BAB I
PENDAHULUAN
Kebutuhan listrik pada saat ini dirasa cukup banyak. Sebagai negara
kepulauan, Indonesia memiliki luas wilayah yang cukup besar dan Pembangkit
Listrik Tenaga Uap merupakan solusi dari menipisnya bahan bakar fosil, terutama
di Indonesia PLTU ini menjadi pembangkit listrik yang popular di Indonesia
karena dalam penghasilan energinya yang efisien. PLTU adalah jenis pembangkit
listrik tenaga termal yang banyak digunakan, karena efisiensinya baik dan bahan
bakarnya mudah didapat sehingga menghasilkan energi listrik yang ekonomis.
PLTU merupakan mesin konversi energi yang merubah energi kimia dalam bahan
bakar menjadi energi listrik.
1. Mempelajari dan memahami cara kerja dan prinsip kerja pembangkit listrik
tenaga Uap ber skala kecil.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pembangkit Listrik Tenaga Uap yaitu suatu system pembangkit tenaga listrik
yang mengkonversikan energi kimia listrik dengan menggunakan uap air sebagai
fluida kerjanya, yaitu dengan memanfaatkan energi kinetik uap untuk
menggerakkan poros sudu-sudu turbin. Sudu-sudu turbin menggerakkan poros
turbin, untuk selanjutya poros turbin menggerakkan generator. Dari generator
inilah kemudian dibangkitkan menjadi energi listrik (Hardiana, 2013).
2
jumlah besar agar proses pendinginan dapat terjadi secara efektif. Air kondesat ini
kemudian digunakan lagi untuk mengisi boiler.
Setelah proses ke-4 selesai, maka proses nya kembali ke 1. Begitulah siklus
PLTU yang terus terjadi secara berulang.
3
akan dilepas menuju fluida dingin sehingga memungkinkan terjadinya perubahan
fasa dari uap atau campuran menjadi cair maupun cair jenuh. Tekanan pada
kondensor tidak dapat kurang dari tekanan pada kondisi jenuh fluida.
4. Pompa
Pompa merupakan komponen yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan
fluida sebelum memasuki boiler. Untuk menggerakkan pompa tentu memerlukan
daya dari luar. Daya tersebut akan memutar impeller di dalam pompa, lalu putaran
dari impeller ini akan mengarahkan dan meningkatkan tekanan fluida
4
uap(vapor), sedangkan siklus Brayton merupakan siklus tenaga gas (Sulistiyo
Wibowo, 2013).
Gambar 2.1 T-s Diagram Siklus Rankine dan Siklus Rankine (Sulistiyo Wibowo,
2013)
Proses 1-2 : Fluida kerja (misalnya air) dipompa dari tekanan rendah ke tekanan
tinggi. Pada tahap ini fluida kerja berfase cair sehingga hanya membutuhkan
energi yang relative kecil untuk proses pemompaan.
Proses 2-3 : Air bertekanan tinggi memasuki boiler untuk dipanaskan. Di sini air
berubah fase menjadi uap jenuh. Proses ini berlangsung pada tekanan konstan.
Proses 3-4: Uap jenuh berekspansi pada turbin sehingga menghasilkan kerja
berupa putaran turbin. Proses ini menyebabkan penurunan temperature dan
tekanan uap, sehingga pada suhu turbin tingkat akhir kondensasi titik mulai
terjadi.
Proses 4-1: Uap basah memasuki kondenser dan didinginkan sehingga semua
uap berubah menjadi fase cair. Air dipompakan kembali (Proses 1-2)
5
akan menurun disertai penurunan tekanan. Uap tersebut kemudian dilewatkan
kedalam kondenser terjadi transisi fasa kembali menjadi cair, selanjutnya
dengan menggunakan pompa campuran uap dan air didorong kembali kedalam
boiler.
6
BAB III
METODE PERCOBAAN
mulai
selesai
Mengisi ketel uap dengan air dengan volume yang ditentukan oleh asisten.
Mengamati tekanan dan suhu sesuai dengan interval waktu yang ditentukan oleh
asisten sampai air mendidih. Turbin akan mulai berputar karena uap, lalu
menghitung laju aliran putaran uap dengan menggunakan flow meter dan
ditempatkan pada pipa masuk uap ke turbin. Lampu indicator akan mulai
7
menyala, kemudian ukur tegangan dan arusnya sesuai dengan interval waktu yang
8
DAFTAR PUSTAKA