Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Setiap yang disebut manusia selalu terdiri dari dua kepentingan yaitu kepentingan
individu dan kepentingan kelompok atau golongan. Kepentingan individu adalah kepentingan
yang menyangkut dirinya dan keluarga, berbeda dengan kepentingan kelompok atau
golongan dan kepentingan masyarakat yang termasuk kepentingan rakyat. Dalam diri
manusia, kedua kepentingan itu satu sama lain tidak dapat dipisahkan. Apabila salah satu
kepentingan tersebut hilang dari diri manusia, akan terdapat satu manusia yang tidak bisa
membedakan suatu kepentingan. Jika kepentingan individu yang hilang dia menjadi lupa
pada keluarganya, jika kepentingan masyarakat yang dihilangkan dari diri manusia banyak
timbul masalah kemasyarakatan.
Sebagai mahluk social manusia tentunya tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan
orang lain. Kebutuhan fisik (sandang, pangan,papan), kebutuhan social ( pergaulan,
pengakuan,sekolah , pekerjaan ) dan kebutuhan psikis termasuk rasa ingin tahu, rasa aman,
perasaan religiositas, tidak mungkin terpenuhi tanpa bantua orang lain.

1.2 Rumusan Masalah


Sesuai dengan judul makalah ini“Dilema antara kepentingan individu dan
kepentingan masyarakat” yang terkait dengan pelaksanaan program pendidikan di kampus.
Berkaitan dengan judul tersebut,maka masalahnya dapat di identifikasi sebagai berikut :
1. Bagaimana dilema antara kepentingan individu dan kepentingan masyarakat?
2. Apa yang dibutuhkan manusia sebagai mahluk indivu dan sebagai mahluk social?
3. Bagaimana pengaruh dukungan social terhadap individu?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana dilema antara kepentingan individu dan kepentingan
masyarakat
2. Untuk mengetahui hal yang dibutuhkan oleh setiap makhluk.
3. Untuk mengetahui pengaruh positif dan negatif dari dukungan sosial di masyarakat

1
BAB II

PEMBAHASAN

DILEMA ANTARA KEPENTINGAN INDIVIDU DAN KEPENTINGAN MASYARAKAT

Pada bab ini akan dikaji tentang dilema kepentingan individu dalam kepentingan
masyarakat sebagai mahluk individu . Uraian dari bab ini akan menjelasakan
tentang pengertian manusia, mahluk dan individu ,pengertian dari makhluk individu dan
kepentingan individu di dalam masyarakat serta kebutuhan-kebutuhan manusia sebagai
mahluk individu.
A . KEPENTINGAN INDIVIDU DAN KEPENTINGAN MASYARAKAT

2.1 PENGERTIAN MANUSIA, MAHLUK DAN INDIVIDU


Manusia, mahluk dan individu secara etimologi diartikan sebagai berikut:
 Manusia berarti mahluk yang berakal budi dan mampu menguasai mahluk lain.
 Mahluk yaitu sesuatu yang diciptakan oleh Tuhan.
Individu mengandung arti orang seorang, pribadi, organisme yang hidupnya berdiri
sendiri. Secara fisiologis ia bersifat bebas, tidak mempunyai hubungan organik dengan
sesama.
Kata manusia berasal dari kata manu (Sansekerta) atau mens (Latin) yang berarti
berpikir, berakal budi, atau homo (Latin) yang berarti manusia. Istilah individu berasal dari
bahasa Latin, yaitu individum, yang artinya sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi atau
suatu kesatuan yang terkecil dan terbatas.
Secara kodrati, manusia merupakan mahluk monodualis. Artinya selain sebagai mahluk
individu, manusia berperan juga sebagai mahluk sosial. Sebagai mahluk individu, manusia
merupakan mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri atas unsur jasmani (raga) dan rohani (jiwa)
yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Jiwa dan raga inilah yang membentuk individu.
Manusia juga diberi kemampuan (akal, pikiran, dan perasaan) sehingga sanggup berdiri
sendiri dan bertanggung jawab atas dirinya. Disadari atau tidak, setiap manusia senantiasa
akan berusaha mengembangkan kemampuan pribadinya guna memenuhi hakikat
individualitasnya (dalam memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya). Hal terpenting yang
membedakan manusia dengan mahluk lainnya adalah bahwa manusia dilengkapi dengan akal
pikiran, perasaan dan keyakinan untuk mempertinggi kualitas hidupnya. Manusia adalah
ciptaan Tuhan dengan derajat paling tinggi di antara ciptaan-ciptaan yang lain.

2
Setiap manusia memiliki kepribadian masing-masing. Kepribadian yang dimiliki
seseorang membedakannya dengan yang lain. Kepribadian disebut juga dengan personality.
Kepribadian adalah susunan perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu, atau
ciri-ciri watak individu yang konsisten, yang memberikan kepadanya suatu identitas sebagai
individu yang khas. Individu berasal dari kata in devided. Dalam bahasa Inggris in salah
satunya mengandung pengertian tidak, sedangkandevided artinya terbagi. Jadi individu
artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan.
Manusia lahir sebagai makhluk individu yang bermakna tidak terbagi atau tidak
terpisahkan antara jiwa dan raga. Manusia sebagai makhluk individu tidak hanya bermakna
kesatuan jiwa dan raga, tetapi akan menjadi pribadi yang khas dengan corak kepribadiannya
termasuk kemampuan kecakapannya. Dalam keragaman diperlukan adanya kesetaraan atau
kesedarajatan. Artinya, meskipun individu maupun masyarakat adalah beragam dan berbeda-
beda, tetapi mereka memiliki dan diakui akan kedudukan, hak-hak dan kewajiban yang sama
sebagai sesama baik dalam kehidupan pribadi maupun bermasyarakat.
Setiap manusia memiliki perbedaan. Hal itu dikarenakan manusia memiliki karakteristik
sendiri yang memiliki sifat, watak, keinginan dan cita-cita yang berbeda satu sama lainnya.
Dengan akal yang dimilikinya, manusia bisa menciptakan sesuatu. Tetapi disini manusia
sebagai mahluk soaial yang pada hakikatnya tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang
lain. Seperti kebutuhan fisik (sandang, pangan, papan), kebutuhan social (pergaulan
pengakuan, sekolah, pekerjaan ) dan kebutuhan psikis termasuk rasa ingin tahu, rasa aman,
perasaan religiositas, tidak mungkin terpenuhi tanpa bantuan orang lain. Apalagi jika orang
tersebut sedang menghadapi masalah, baik ringan maupun berat. Pada saat- saat seperti itu
seseorang akan mencari dukungan social dari orang-orang di sekitarnya, sehingga dirinya
merasa dihargai, diperhatikan, dan dicintai.
Seperti contoh nyata yang sering kita lihat dan alami adalah bila ada seseorang yang sakit
dan terpaksa dirawat di rumah sakit,maka sanak saudara ataupun teman- teman biasa datang
berkunjung. Dengan kunjungan tersebut , maka orang yang sakit merasa mendapat dukungan
social.
Manusia memiliki perasaan yang halus yang membedakannya dengan makhluk lain.
Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh
pengetahuannya dinilainya sebagai keadaan positif atau negatif. Di zaman sekarang banyak
manusia yang tidak mempunyai perasaan terhadap sesamanya. Itu semua dikarenakan
akalnya tidak di fungsikan dengan baik. Setiap orang memiliki dorongan untuk
mempertahankan hidup, sex, mencari makan, berinteraksi, meniru, berbakti dan menyukai
keindahan.

3
2. 2 Pentingnya Dukungan Sosial Bagi Manusia

a. Menurut Gottieb dan Sarason


Dukungan social ( social support )didefinisikan oleh Gottlieb (1983) sebagai
informasi verbal dan no verbal,saran, bantuan yang nyata atau tingkah laku yang diberikan
oleh orang-orang yang akrab denga subjek di dalam lingkungan sosialnya atau berupa
kehadiran dan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan emosional atau berpengaruh pada
tingkah laku penerimanya. Dalam hal ini seseorang yang merasa memperoleh dukungan
social, secara emosional merasa lega karena diperhatikan, mendapat saran, atau kesan yang
menyenangkan pada dirinya. Seperti halnya Juga Sarason (1983) yang mengatakan bahwa
dukungan social adalah keberadaan, kesedihan, kepedulian dari orang- orang yang dapat
diandalkan, menghargaidan menyayangi kita. Pandangan yang sama juga dikemukakan oleh
cob yang mendefinisikan dukungan social sebagai adanya kenyamanan, perhatian,
penghargaan atau menolong orang dengan sikap menerima kondisinya, dukungan social
tersebut diperoleh dari individu maupun kelompok. Sarason (1983), berpendapat bahwa
dukungan social itu selalu mencakup dua hal, yaitu :
1. Jumlah sumber dukungan social yang tersedia , yaitu persepsi individu terhadap
sejumlah orang yang diandalkan saat individu membutuhkan bantuan (pendekatan
secara kuantitas )
2. Tingkatan kepuasan akan dukungan social yang diterima yaitu berkaitan dengan
persepsi individu bahwa kebutuhannya akan terpenuhi ( pendekatan berdasarkan
kuantitas)
Hal tersebut penting dipahami oleh individu yang ingin memberikan dukungan social,
karena menyangkut persepsi tentang keberadaan( availability) dan ketepatan (adequacy)
dukungan social bagi seseorang. Dukungan social bukan sekedar memberikan bantuan, tetapi
yang penting adalah bagaiman persepsi si penerima terhadap makna dari bantuan itu. Hal itu
erat hubungannya dengan ketepatan dukungan social yang diberikan. Dalam arti bahwa orang
yang menerima, sangat merasakan manfaat bantuan bagi dirinya , karena sesuatu yang actual
dan memberikan kepuasan.
Sumber- sumber dukungan social banyak diperoleh individu dari lingkungan sekitarnya.
Namun perlu diketahui seberapa banyak sumber dukungan social ini efektif bagi individu
yang memerlukan. Sumber dukungan social merupakan aspek paling penting untuk diketahui
dan di pahami . dengan pengetahuan dan pemahaman tersebut, seseorang akan tahu kepada
siapa ia akan mendapatkandukungan soasial sesuai dengan situasi dan keinginan yang
spesifik, sehingga dukungan social memiliki makna yang berarti bagi kedua belah pihak.
b. Menurut Rook dan Dooley
Menurut Rook dan Dooley ( 1985) ,ada dua sumber dukungan social yaitu sumber
artificial dan natural. Dukungan social yang natural diterima melalui interaksi social dalam
kehidupannya secara spontan dengan orang-orang yang berada di sekitarnya, misalnya
anggota keluarga (anak, istri, suami dan kerabat), teman dekat dan relasi. Dukungan ini
bersifat nonformal. Sementara itu, yang dimaksud dukungan social artificialadalah dukungan
social yang dirancang ke dalam kebutuhan primer seseorang, misalnya dukungan social
akibat bencana ala melalui berbagai sumbangan social.

4
Sumber dukungan social bersifat natural berbeda sengan sumber dukungan social
yang bersifat artificial dalam sejumlah hal. Perbedaan tersebut terletak dalam hal sebagai
berikut :
a. Keberadaan sumber dukungan social natural bersifat apa adanya tanpa di buat –buat
sehingga lebih mudah di peroleh dan bersifat spontan.
b. Sumber dukungan social yang natural memiliki kesesuaian dengan norma yang
berlaku tentang kapan sesuatu harus diberikan.
c. Sumber dukungan social natural berakar dari hubungan yang telah berakar lama.
d. Sumber dukunga social yang natural memiliki keragaman dalam penyampaian
dukungan social, mulai dari pemberian barang-barang nyata hingga menyampaikan
salam.
d. Menurut Weiss
Weiss mengatakan bahwa ada enam komponen dukungan social yang disebut
sebagai The Sosial Provision Scale ,di mana masing-masing Komponen dapat berdiri
sendiri- sendiri, namun satu sama lain saling berhubungan. Adapun komponen- komponen
tersebut adalah :
1. Kerekatan emosional (Emotional Attachment)
Merupakan perasaan akan kedekatan emosional dan dan rasa aman. Jenis dukungan
sosial semacam ini memungkinkan seseorang memperoleh kerekatan emosional sehingga
menimbulkan rasa aman bagi yang menerima. Sumber dukungan sosial semacam ini yang
paling sering dan umum adalah diperoleh dari pasangan hidup atau anggota keluarga atau
teman dekat atau sanak saudara yang akrab dan memiliki hubungan yang harmonis.
2. Integrasi sosial (social integrasion)
Merupakan perasaan menjadi bagian dari keluarga, tempat seseorang berada dan
tempat saling berbagi minat dan aktivitas. Jenis dukungan sosial semacam ini memungkinkan
seseorang untuk memperoleh perasaan memiliki suatu keluarga yang memungkinkanya untuk
membagi minat, perhatian serta melakukan kegiatan yang sifatnya rekreatif atau secara
bersamaan. Sumber dukungan semacam ini memungkinkan mendapat rasa aman, nyaman
serta memiliki dan dimilki dalam kelompok.
3. Adanya pengakuan (Reanssurance of Worth)
Meliputi pengakuan akan kompetensi dan kemampuan seseorang dalam keluarga.
Pada dukungan sosial jenis ini seseorang akan mendapat pengakuan atas kemampuan dan
keahliannya serta mendapat penghargaan dari orang lain atau lembaga. Sumber dukungan
semacam ini dapat berasal dari keluarga atau lembaga atau instansi atau perusahaan atau
organisasi dimana seseorang bekerja.

5
4. Ketergantungan yang dapat diandalkan (Reliable alliance)
Meliputi kepastian atau jaminan bahwa seseorang dapat mengharapkan keluarga
untuk membantu semua keadaan. Dalam dukungan sosial jenis ini, seseorang akan
mendapatkan dukungan sosial berupa jaminan bahwa ada orang yang dapat diandalkan
bantuannya ketika sseorang membutuhkan bantuan tersebut. Jenis dukungan sosial ini pada
umunya berasal dari keluarga.
5. Bimbingan (Guidance)
Dukungan sosial jenis ini adalah adanya hubungan kerja ataupun hubungan sosial
yang dapat memungkinkan seseorang mendapat informasi, saran, atau nasehat yang
diperlukan dalam memenuhi kebutuhan dan mangatasi permasalahan yang dihadapi. Jenis
dukungan sosial ini
bersumber dari guru, alim ulama, pamong dalam masyarakat, dan juga figur yang dituakan
dalam keluarga.
6. Kesempatan untuk mengasuh (Opportunity for Nurturance)
Suatu aspek penting dalam hubungan interpersonal akan perasaan yang dibutuhkan
oleh orang lain. Jenis dukungan sosial ini memungkinkan seseorang untuk memperoleh
perasaan bahwa orang lain tergantung padanya untuk memperoleh kesejahteraan. Sumber
dukungan sosial ini adalah keturunan (anak- anaknya) dan pasangan hidup.
7. Aspek hubungan sosial pada pasien
Seseorang yang hubungannya dekat dengan keluarganya akan mempunyai
kecenderungan lebih sedikit untuk stres dibandingkan seseorang yang hubungannya jauh
dengan keluarga (Stanley, 2007).

2.3 Manusia Sebagai Makhluk Sosial dalam Kepentingan Masyarakat


Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat,
selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat
dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu
hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan
selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia
akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial,
juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi)
dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di
tengah-tengah manusia.

6
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak.
Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau
bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa
alasan, yaitu:
a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.

2.4 Interaksi Sosial dan Sosialisasi


1. Interaksi Sosial
Kata interaksi berasal dari kata inter dan action. Interaksi sosial adalah hubungan
timbal balik saling mempengaruhi antara individu, kelompok sosial, dan masyarakat.
Interaksi adalah proses di mana orang-oarang berkomunikasi saling pengaruh mempengaruhi
dala pikiran danb tindakana. Seperti kita ketahui, bahwa manusia dalam kehidupan sehari-
hari tidaklah lepas dari hubungan satu dengan yang lain.
Interaksi sosial antar individu terjadi manakala dua orang bertemu, interaksi dimulai:
pada saat itu mereka saling menegeur, berjabat tangan, saling berbicara, atau bahkan
mungkin berkelahi. Aktivitas-aktivitas semacam itu merupakan bentuk-bentuk dari interaksi
sosial.
Interaksi sosial terjadi dengan didasari oleh faktor-faktor sebagai berikut
a. Imitasi adalah suatu proses peniruan atau meniru.
b. Sugesti adalah suatu poroses di mana seorang individu menerima suatu cara penglihatan
atau pedoman-pedoman tingkah laku orang lain tanpa dkritik terlebih dahulu. Yang dimaksud
sugesti di sini adalah pengaruh pysic, baik yang datang dari dirinya sendiri maupuhn dari
orang lain, yang pada umumnya diterima tanpa adanya kritik. Arti sugesti dan imitasi dalam
hubungannya, dengan interaksi sosial adalaha hampir sama. Bedanya ialah bahwa imitasi
orang yang satu mengikuti salah satu dirinya, sedangkan pada sugesti seeorang memberikan
pandangan atau sikap dari dirinya, lalu diterima oleh orang lain di luarnya.
c. Identifikasi dalam psikologi berarti dorongan untuk menjadi identi (sama) dengan orang
lain, baik secara lahiriah maupun batiniah.
d. Simpati adalah perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang yang lain. Simpati
timbul tidak atas dasar logis rasional, melainkan berdasarkan penilain perasaan seperti juga
pada proses identifikasi.
3.Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
Bentuk-bentuk intraksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation), persaingan
(competition), dan pertentangan (conflict). Suatu keadaan dapat dianggap sebagai bentuk
keempat dari interaksi sosial, keempat pokok dari interaksi sosial tersebut tidak perlu
merupakan kontinuitas dalam arti bahwa interaksi itu dimulai dengan adanya kerja sama yang
kemudian menjadi persaingan serta memuncak menjadi pertiakain untuk akhirnya sampai
pada akomodasi.

7
2.5 Pengertian Interaksi Sosial di masyarakat
Interaksi sosial adalah suatu kontak hubungan antar sesama manusia yang saling
mempengaruhi satu sama lain atau dapat dikatakan juga sebagai hubungan timbal
balik. Dalam interaksi sosial terdapat proses sosial yang menjadi faktor utama dalam
berlangsungnya suatu interaksi sosial antara sesama manusia. Proses sosial menurut Gillin &
Gillin adalah cara berhubungan yang dapat dilihat apabila antar individu atau kelompok itu
saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut, atau apa yang
akan terjadi apabila ada perubahan yang menyebabkan goyahnya cara-cara hidup yang sudah
ada. Dapat disimpulkan Proses Sosial adalah pengaruh dari segi kehidupan dari kehidupan
yang satu ke segi kehidupan yang lainnya.
1.Syarat Interaksi sosial
Tiga syarat Interaksi Sosial;
a. Adanya kontak sosial (social contact)
Kontak sosial merupakan hubungan antar individu atau kelompok yang saling
berinteraksi satu sama lain. Kontak sosial dapat terjadi melalui dua cara, yaitu: 1) Kontak
sosial secara langsung, terjadi apabila pemberi pesan memberikan pesannya langsung kepada
penerima pesan baik dengan atau tidak menggunakan alat komunikasi. 2) Kontak sosial tidak
langsung, terjadi jika pemberi pesan menyampaikan pesannya melalui pihak ketiga.
b. Adanya Komunikasi
Interaksi atau hubungan antara individu dengan individu lain dengan bahasa yang ada
dimasing-masing daerah dan dimengerti dalam suatu kelompok interaksi manusia tersebut.
Unsur pokok komunikasi adalahkomunikator (orang yang menyampaikan pesan) dan
perasaan atau pikiran kepada pihak lain.
c. Tindakan sosial
Tindakan sosial adalah tindakan yang dilakukan seseorang karenadipengaruhi atau dalam
rangka mempengaruhi orang lain. tindakan semua manusia yang dinyatakan sebagai tindakan
sosial. Tindakan sosial dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu;
 Tindakan rasional instrumental; tindakan yang dilakukan dengan memperhitungkan
cara dan tujuan.
 Tindakan rasional berorientasi nilai; tindakan yang berorientasi pada nilai yang ada
dalam masyarakat.
 Tindakan tradisional; tindakan yang tidak memperhitungkan pertimbangan rasional.
 Tindakan ofektif; tindakan oleh seseorang atau kelompok yang berdasar pada emosi.

8
2.6 Faktor pendorong Interaksi
- Imitasi
Imitasi adalah meniru gaya orang lain, dari sikap, gaya, cara berfikir, kemampuan, dll.
- Sugesti
Sugesti adalah mempengaruhi seseorang atas suatu pandangan, pemahaman, sikap.
- Simpati
Simpati adalah ketertarikan seseorang terhadap orang lain seolah – olah orang itu merasakan
hal yang sama.
- Empati
Empati adalah rasa simpati yang mendalam yang mampu memberikan pengaruh kejiwaan.

2.7 Bentuk – bentuk Interaksi


1. Interaksi antara individu dengan individu
Dalam hubungan ini bisa terjadi interaksi positif ataupun interaksi negatif. Interaksi
positif, jika hubungan yang terjadi saling menguntungkan. Interaksi negatif, jika hubungan itu
merugikan satu pihak atau keduanya.
2.Interaksi antara individu dengan kelompok
Interaksi ini juga bisa terjadi secara negatif maupun positif. Bentuk interaksi sosial
individu bermacam-macam sesuai situasi dan kondisinya.
3.Interaksi antara kelompok dengan kelompok
Interaksi ini terjadi sebagai satu kesatuan, bukan kehendak pribadi.
Selain ketiga tersebut diatas ada juga bentuk Interaksi sosial asosiatif dan Interaksi sosial
disasosiatif. Interaksi Sosial Asosiatif adalah interaksi sosial yang terjadi menuju
terbentuknya persatuan. Interaksi sosial asosiatif ada 4 macam, yaitu:
a. Kerjasama (coorperation), usaha bersama untuk mencapai tujuan bersama.
b. Akomodasi, ialah suatu proses penyesuaian sosial dalam interaksi sosial untuk
meredakan pertentangan. Bentuk akomodasi a.l : Koersi (penyelesaian konflik melalui
proses yang dipaksakan). Kompromi (kedua belah pihak saling mengalah). Arbitrasi
(penyelesaian konflik melalui pihak ketiga). Toleransi (saling menghormati).
Ajudikasi (penyelesaian konflik melalui pengadilan). Konversi (salah satu pihak mau
mengalah dan menerima pendirian pihak lain)
c. Akulturasi, ialah proses sosial yang timbul akibat suatu kebudayaan menerima
kebudayaan lain tanpa hilangnya kebudayaan itu sendiri.
d. Asimilasi, proses sosial peleburan budaya sehingga masing-masing pihak merasakan
adanya kebudayaan tunggal milik bersama

9
Interaksi sosial Disasosiatif, ialah bentuk interaksi sosial yang mengasilkan perpecahan.
Disasosiatif ada 3 bentuk, yaitu:
a. Persaingan ialah perjuangan yang dilakukan kelompok atau individu untuk
memperoleh kemenangan.
b. Kontravensi ialah proses sosial yang diantara persaingan dan konflik.
c. Konflik ialah pertentangan antar perorangan atau kelompok akibat perbedaan
paham atau kepentingan.

Interaksi Sosial dalam Masyarakat


Masyarakat adalah keseluruhan hubungan-hubungan antar manusia yang menghuni
suatu wilayah geografis yang mempunyai kebudayaan dan lembaga-lembaga yang hampir
sama. Masyarakat dipandang sebagai organisme dan mekanisme. Secara singkatnya
menjelaskan hubungan antara individu dengan sekumpulan masyarakat. Dalam organisme,
individu kolektivitis yaitu kepentingan keseluruhan didahulukan atas kepentingan individu.
Individu hanya memiliki kebebasan sedikit. Solidaritas antar anggota masyarakat juga begitu
kuat. Sedangkan masyarakat mekanisme lebih bersifat idividuallistik, lebih mementingkan
peranan diri individu.
Keindividuan dan kemasyarakatan merupakan dua aspek kehidupan manusia yang
sama dalam interaksi. di satu pihak individu tidak sama sekali bebas terhadap masyarakat dan
di pihak lain masyarakat tidak sama sekali bebas terhadap individu.
Masyarakat terdiri dari jaringan relasi-relasi antar orang yang menjadikan mereka
bersatu. Masyarakan bukan hanya sekedar bayangan dalam kepala saja atau teori. Melainkan
masyarakat itu nyata dan memiliki sejumlah pola perilaku yang disepakati bersama.
Masyarakat berinteraksi antar anggota maupun individu. Masyarakat memiliki dorongan
untuk mencari kebutuhan, tujuan dan kontak dengan orang lain dengan cara komunikasi.
Komunikasi sebagai bentuk interaksi melalui bahasa dan simbol-simbol. Dalam komunikasi,
manusia saling pengaruh-mempengaruhi timbal balik
Sehingga terbentuklah pengalaman ataupun pengetahuan tentang pengalaman masing-
masing yang sama. Karenanya Komunikasi menjadi dasar daripada kehidupan sosial ,
ataupun proses sosial.
Pada dasarnya kehidupan interaksi sosial itu terdiri dari aksi dan reaksiyang
diciptakan individu atau kelompok yang sudah tidak terhitung banyaknya. Pihak yang terlibat
akan menyesuaikan diri dengan salah satu pola perilaku yang kolektif.kesatuan yang berasal
dari penyesuaian diri itu disebut sebagai kelompok atau masyarakat. Individu dikatakan
sudah bermasyarakat jika mereka sudah saling mempengaruhi. Misalnya memberi salam
sesuai adat dan akan dibalas salam. Baru dengan demikian dapat dikatakan individu sudah
menjalkankan perilaku kolektif. Mereka dirangkaikan satu menjadi masyarakat.

10
Relasi-relasi aktif dalam masyarakat antara orang yang berkelompok atau masyarakat
tidak semuanya sama. Relasi dapat berupa sekumpulan masyarakat paguyuban dan
patembayan yang lebih bersifat fungsional dan rasional. Masyarakat paguyuban adalah
hubungan yang bersifat kepribadian dan menimbulkan ikatan lahir batin. Sedangkan
masyarakat patembayan adalah hubungan yang bersifat tidak ada kepribadian untuk mencapai
unsur kebendaan. Contohnya, Persero, PT, dll.
Kesatuan – kesatuan interaksi sosial tidak hanya berbentuk dari relasi. Demi
tercapainya suatu strukturalisasi dan interaksi sosial yang sehat, maka kritik, oposisi, dan
sikap iri hati diperlukan seperti adanya kesesuaian paham, partisipasi dan persahabatan.
Oposisi dan iri hati pada dasarnya disikapi sebagai suatu hal yang negatif. Namun oposisi
disini diletakan pada suatu hal yang positif demi ter wujudnya suatu interaksi. Sebagai contoh
persaingan individu dalam bidang ekonomi dan politik. Persaingan merupakan salah satu
bentuk konflik, tetapi kalau dilihat dalam bentuk interaksi, persaingan merupakan relasi yang
mempermainkan peran positif bagi seluruh anggota masyarakat.
Tidak semua kesatuan sosial mempunyai lama waktu dan intentitas yang sama. Disini
menyangkut juga seperti penjelasan diatas tentang masyarakat paguyuban dan patembayan.
Ada kelompok yang mempunyai kadar frekuensi interaksi yang tinggi tetapi ada juga yang
rendah. Tergantung dari anggota individu yang menjalani sesai dengan interaksi yang ada

2.7 Peran Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial


Sebagai makahluk individu,manusia memiliki harkat dan martabat yang mulia.Setiap
manusia dilahirkan sama dengan harkat dan martabat yang sama pula.Manusia sebagai
makhluk individu berupaya merealisasikan segenap potensi dirinya,baik potensi jasmani
maupun potensi rohani.
Manusia sebagai pribadi adalah berhakikat sosial. artinya manusia akan senantiasa
dan selalu berhubungan dengan orang lain.manusia tidak mungkin hidup sendiri tanpa
bantuan orang lain .kebutuhanakan lain dan interaksi sosisl membentuk kehidupan
berkelompok pada manusia.
dalam dimensi individu,muncul hak-hak dasar manusia,kewajiban dasar manusia adalah
menghargai hak dasar orang lain serta mentaati norma-norma yang berlaku di masyarakatnya.
manusia sebagai makhluk sosial memiliki implikasi -implikasi:
a. kesadaran akan ketidak berdayaan manusia bila seorang diri
b. kesadaran untuk senantiasa dan harus berinteraksi dengan orang lain.
c. penghargaan akan hak-hak orang lain
d.ketaatan terhadap norma-norma yang berlaku.

Sebagai makhluk individu ataupun makhluk sosial hendaknya manusia memiliki


kepribadian,yang dimaksud dengan kepribadian adalah susunan unsur-unsur akal dan jiwa
yang di bangun oleh perasaan,pengetahuan dan dorongan.
Manusia tidak bisa hidup tanpa memerlukan bantuan dari orang lain. ini yang disebut
manusia sebagai makhluk sosial. tanpa bantuan dari orang lain kita tidak bisa hidup
bersosialisasi. contohnya saja ketika kita sakit dan ketika saat kita meninggal.

11
Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena karakter setiap manusia berbeda-
beda. setiap manusia tidak memiliki sifat yang sama. dan manusia mempunyai dorongan
untuk saling berinteraksi dengan orang lain. karena dengan bantuan dari orang lain, manusia
bisa saling berkomunikasi, bisa mengembangkan potensi dan kreatifitas, bertukar informasi
dengan orang lain.
Manusia sebagai makhluk sosial didalam individu, maksudnya adalah setiap manusia
yang mempunyai karakter atau ciri khas tersendiri. manusia juga dikatakan sebagai makhluk
individu yang mempunyai suatu kepribadian di dalam dirinya. kepribadian tersebut dapat
dilihat dari etika bermoral dan bermasyarakat.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kita sebagai manusia tidak bisa hidup sendiri-sendiri tanpa bantuan orang lain.
Manusia pun mempunyai karakteristik atau kekuatan masing-masing dalam dirinya
yang keduanya saling keterkaitan dalam berbagai hal dalam kehidupan.

3.2 Saran
Sebagai manusia yang baik dan bijaksana, pasti ia bisa memilih kepentingan mana
yang harus ia dahulukan dan berguna bagi orang banyak bukan hanya berguna bagi diri
sendiri.Boleh kita menomor satukan kepentingan individu tapi jangan sampai kepentingan
tersebut mengganggu kepentingan orang banyak dan tetap jangan lupa bahwa kita sebagai
mahluk social tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.

13
DAFTAR PUSTAKA

.http://rizmaazizah.blogspot.com/2012/10/makalah-isbd.html?m=1

14

Anda mungkin juga menyukai