PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana dilema antara kepentingan individu dan kepentingan
masyarakat
2. Untuk mengetahui hal yang dibutuhkan oleh setiap makhluk.
3. Untuk mengetahui pengaruh positif dan negatif dari dukungan sosial di masyarakat
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dikaji tentang dilema kepentingan individu dalam kepentingan
masyarakat sebagai mahluk individu . Uraian dari bab ini akan menjelasakan
tentang pengertian manusia, mahluk dan individu ,pengertian dari makhluk individu dan
kepentingan individu di dalam masyarakat serta kebutuhan-kebutuhan manusia sebagai
mahluk individu.
A . KEPENTINGAN INDIVIDU DAN KEPENTINGAN MASYARAKAT
2
Setiap manusia memiliki kepribadian masing-masing. Kepribadian yang dimiliki
seseorang membedakannya dengan yang lain. Kepribadian disebut juga dengan personality.
Kepribadian adalah susunan perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu, atau
ciri-ciri watak individu yang konsisten, yang memberikan kepadanya suatu identitas sebagai
individu yang khas. Individu berasal dari kata in devided. Dalam bahasa Inggris in salah
satunya mengandung pengertian tidak, sedangkandevided artinya terbagi. Jadi individu
artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan.
Manusia lahir sebagai makhluk individu yang bermakna tidak terbagi atau tidak
terpisahkan antara jiwa dan raga. Manusia sebagai makhluk individu tidak hanya bermakna
kesatuan jiwa dan raga, tetapi akan menjadi pribadi yang khas dengan corak kepribadiannya
termasuk kemampuan kecakapannya. Dalam keragaman diperlukan adanya kesetaraan atau
kesedarajatan. Artinya, meskipun individu maupun masyarakat adalah beragam dan berbeda-
beda, tetapi mereka memiliki dan diakui akan kedudukan, hak-hak dan kewajiban yang sama
sebagai sesama baik dalam kehidupan pribadi maupun bermasyarakat.
Setiap manusia memiliki perbedaan. Hal itu dikarenakan manusia memiliki karakteristik
sendiri yang memiliki sifat, watak, keinginan dan cita-cita yang berbeda satu sama lainnya.
Dengan akal yang dimilikinya, manusia bisa menciptakan sesuatu. Tetapi disini manusia
sebagai mahluk soaial yang pada hakikatnya tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang
lain. Seperti kebutuhan fisik (sandang, pangan, papan), kebutuhan social (pergaulan
pengakuan, sekolah, pekerjaan ) dan kebutuhan psikis termasuk rasa ingin tahu, rasa aman,
perasaan religiositas, tidak mungkin terpenuhi tanpa bantuan orang lain. Apalagi jika orang
tersebut sedang menghadapi masalah, baik ringan maupun berat. Pada saat- saat seperti itu
seseorang akan mencari dukungan social dari orang-orang di sekitarnya, sehingga dirinya
merasa dihargai, diperhatikan, dan dicintai.
Seperti contoh nyata yang sering kita lihat dan alami adalah bila ada seseorang yang sakit
dan terpaksa dirawat di rumah sakit,maka sanak saudara ataupun teman- teman biasa datang
berkunjung. Dengan kunjungan tersebut , maka orang yang sakit merasa mendapat dukungan
social.
Manusia memiliki perasaan yang halus yang membedakannya dengan makhluk lain.
Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh
pengetahuannya dinilainya sebagai keadaan positif atau negatif. Di zaman sekarang banyak
manusia yang tidak mempunyai perasaan terhadap sesamanya. Itu semua dikarenakan
akalnya tidak di fungsikan dengan baik. Setiap orang memiliki dorongan untuk
mempertahankan hidup, sex, mencari makan, berinteraksi, meniru, berbakti dan menyukai
keindahan.
3
2. 2 Pentingnya Dukungan Sosial Bagi Manusia
4
Sumber dukungan social bersifat natural berbeda sengan sumber dukungan social
yang bersifat artificial dalam sejumlah hal. Perbedaan tersebut terletak dalam hal sebagai
berikut :
a. Keberadaan sumber dukungan social natural bersifat apa adanya tanpa di buat –buat
sehingga lebih mudah di peroleh dan bersifat spontan.
b. Sumber dukungan social yang natural memiliki kesesuaian dengan norma yang
berlaku tentang kapan sesuatu harus diberikan.
c. Sumber dukungan social natural berakar dari hubungan yang telah berakar lama.
d. Sumber dukunga social yang natural memiliki keragaman dalam penyampaian
dukungan social, mulai dari pemberian barang-barang nyata hingga menyampaikan
salam.
d. Menurut Weiss
Weiss mengatakan bahwa ada enam komponen dukungan social yang disebut
sebagai The Sosial Provision Scale ,di mana masing-masing Komponen dapat berdiri
sendiri- sendiri, namun satu sama lain saling berhubungan. Adapun komponen- komponen
tersebut adalah :
1. Kerekatan emosional (Emotional Attachment)
Merupakan perasaan akan kedekatan emosional dan dan rasa aman. Jenis dukungan
sosial semacam ini memungkinkan seseorang memperoleh kerekatan emosional sehingga
menimbulkan rasa aman bagi yang menerima. Sumber dukungan sosial semacam ini yang
paling sering dan umum adalah diperoleh dari pasangan hidup atau anggota keluarga atau
teman dekat atau sanak saudara yang akrab dan memiliki hubungan yang harmonis.
2. Integrasi sosial (social integrasion)
Merupakan perasaan menjadi bagian dari keluarga, tempat seseorang berada dan
tempat saling berbagi minat dan aktivitas. Jenis dukungan sosial semacam ini memungkinkan
seseorang untuk memperoleh perasaan memiliki suatu keluarga yang memungkinkanya untuk
membagi minat, perhatian serta melakukan kegiatan yang sifatnya rekreatif atau secara
bersamaan. Sumber dukungan semacam ini memungkinkan mendapat rasa aman, nyaman
serta memiliki dan dimilki dalam kelompok.
3. Adanya pengakuan (Reanssurance of Worth)
Meliputi pengakuan akan kompetensi dan kemampuan seseorang dalam keluarga.
Pada dukungan sosial jenis ini seseorang akan mendapat pengakuan atas kemampuan dan
keahliannya serta mendapat penghargaan dari orang lain atau lembaga. Sumber dukungan
semacam ini dapat berasal dari keluarga atau lembaga atau instansi atau perusahaan atau
organisasi dimana seseorang bekerja.
5
4. Ketergantungan yang dapat diandalkan (Reliable alliance)
Meliputi kepastian atau jaminan bahwa seseorang dapat mengharapkan keluarga
untuk membantu semua keadaan. Dalam dukungan sosial jenis ini, seseorang akan
mendapatkan dukungan sosial berupa jaminan bahwa ada orang yang dapat diandalkan
bantuannya ketika sseorang membutuhkan bantuan tersebut. Jenis dukungan sosial ini pada
umunya berasal dari keluarga.
5. Bimbingan (Guidance)
Dukungan sosial jenis ini adalah adanya hubungan kerja ataupun hubungan sosial
yang dapat memungkinkan seseorang mendapat informasi, saran, atau nasehat yang
diperlukan dalam memenuhi kebutuhan dan mangatasi permasalahan yang dihadapi. Jenis
dukungan sosial ini
bersumber dari guru, alim ulama, pamong dalam masyarakat, dan juga figur yang dituakan
dalam keluarga.
6. Kesempatan untuk mengasuh (Opportunity for Nurturance)
Suatu aspek penting dalam hubungan interpersonal akan perasaan yang dibutuhkan
oleh orang lain. Jenis dukungan sosial ini memungkinkan seseorang untuk memperoleh
perasaan bahwa orang lain tergantung padanya untuk memperoleh kesejahteraan. Sumber
dukungan sosial ini adalah keturunan (anak- anaknya) dan pasangan hidup.
7. Aspek hubungan sosial pada pasien
Seseorang yang hubungannya dekat dengan keluarganya akan mempunyai
kecenderungan lebih sedikit untuk stres dibandingkan seseorang yang hubungannya jauh
dengan keluarga (Stanley, 2007).
6
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak.
Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau
bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa
alasan, yaitu:
a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.
7
2.5 Pengertian Interaksi Sosial di masyarakat
Interaksi sosial adalah suatu kontak hubungan antar sesama manusia yang saling
mempengaruhi satu sama lain atau dapat dikatakan juga sebagai hubungan timbal
balik. Dalam interaksi sosial terdapat proses sosial yang menjadi faktor utama dalam
berlangsungnya suatu interaksi sosial antara sesama manusia. Proses sosial menurut Gillin &
Gillin adalah cara berhubungan yang dapat dilihat apabila antar individu atau kelompok itu
saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut, atau apa yang
akan terjadi apabila ada perubahan yang menyebabkan goyahnya cara-cara hidup yang sudah
ada. Dapat disimpulkan Proses Sosial adalah pengaruh dari segi kehidupan dari kehidupan
yang satu ke segi kehidupan yang lainnya.
1.Syarat Interaksi sosial
Tiga syarat Interaksi Sosial;
a. Adanya kontak sosial (social contact)
Kontak sosial merupakan hubungan antar individu atau kelompok yang saling
berinteraksi satu sama lain. Kontak sosial dapat terjadi melalui dua cara, yaitu: 1) Kontak
sosial secara langsung, terjadi apabila pemberi pesan memberikan pesannya langsung kepada
penerima pesan baik dengan atau tidak menggunakan alat komunikasi. 2) Kontak sosial tidak
langsung, terjadi jika pemberi pesan menyampaikan pesannya melalui pihak ketiga.
b. Adanya Komunikasi
Interaksi atau hubungan antara individu dengan individu lain dengan bahasa yang ada
dimasing-masing daerah dan dimengerti dalam suatu kelompok interaksi manusia tersebut.
Unsur pokok komunikasi adalahkomunikator (orang yang menyampaikan pesan) dan
perasaan atau pikiran kepada pihak lain.
c. Tindakan sosial
Tindakan sosial adalah tindakan yang dilakukan seseorang karenadipengaruhi atau dalam
rangka mempengaruhi orang lain. tindakan semua manusia yang dinyatakan sebagai tindakan
sosial. Tindakan sosial dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu;
Tindakan rasional instrumental; tindakan yang dilakukan dengan memperhitungkan
cara dan tujuan.
Tindakan rasional berorientasi nilai; tindakan yang berorientasi pada nilai yang ada
dalam masyarakat.
Tindakan tradisional; tindakan yang tidak memperhitungkan pertimbangan rasional.
Tindakan ofektif; tindakan oleh seseorang atau kelompok yang berdasar pada emosi.
8
2.6 Faktor pendorong Interaksi
- Imitasi
Imitasi adalah meniru gaya orang lain, dari sikap, gaya, cara berfikir, kemampuan, dll.
- Sugesti
Sugesti adalah mempengaruhi seseorang atas suatu pandangan, pemahaman, sikap.
- Simpati
Simpati adalah ketertarikan seseorang terhadap orang lain seolah – olah orang itu merasakan
hal yang sama.
- Empati
Empati adalah rasa simpati yang mendalam yang mampu memberikan pengaruh kejiwaan.
9
Interaksi sosial Disasosiatif, ialah bentuk interaksi sosial yang mengasilkan perpecahan.
Disasosiatif ada 3 bentuk, yaitu:
a. Persaingan ialah perjuangan yang dilakukan kelompok atau individu untuk
memperoleh kemenangan.
b. Kontravensi ialah proses sosial yang diantara persaingan dan konflik.
c. Konflik ialah pertentangan antar perorangan atau kelompok akibat perbedaan
paham atau kepentingan.
10
Relasi-relasi aktif dalam masyarakat antara orang yang berkelompok atau masyarakat
tidak semuanya sama. Relasi dapat berupa sekumpulan masyarakat paguyuban dan
patembayan yang lebih bersifat fungsional dan rasional. Masyarakat paguyuban adalah
hubungan yang bersifat kepribadian dan menimbulkan ikatan lahir batin. Sedangkan
masyarakat patembayan adalah hubungan yang bersifat tidak ada kepribadian untuk mencapai
unsur kebendaan. Contohnya, Persero, PT, dll.
Kesatuan – kesatuan interaksi sosial tidak hanya berbentuk dari relasi. Demi
tercapainya suatu strukturalisasi dan interaksi sosial yang sehat, maka kritik, oposisi, dan
sikap iri hati diperlukan seperti adanya kesesuaian paham, partisipasi dan persahabatan.
Oposisi dan iri hati pada dasarnya disikapi sebagai suatu hal yang negatif. Namun oposisi
disini diletakan pada suatu hal yang positif demi ter wujudnya suatu interaksi. Sebagai contoh
persaingan individu dalam bidang ekonomi dan politik. Persaingan merupakan salah satu
bentuk konflik, tetapi kalau dilihat dalam bentuk interaksi, persaingan merupakan relasi yang
mempermainkan peran positif bagi seluruh anggota masyarakat.
Tidak semua kesatuan sosial mempunyai lama waktu dan intentitas yang sama. Disini
menyangkut juga seperti penjelasan diatas tentang masyarakat paguyuban dan patembayan.
Ada kelompok yang mempunyai kadar frekuensi interaksi yang tinggi tetapi ada juga yang
rendah. Tergantung dari anggota individu yang menjalani sesai dengan interaksi yang ada
11
Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena karakter setiap manusia berbeda-
beda. setiap manusia tidak memiliki sifat yang sama. dan manusia mempunyai dorongan
untuk saling berinteraksi dengan orang lain. karena dengan bantuan dari orang lain, manusia
bisa saling berkomunikasi, bisa mengembangkan potensi dan kreatifitas, bertukar informasi
dengan orang lain.
Manusia sebagai makhluk sosial didalam individu, maksudnya adalah setiap manusia
yang mempunyai karakter atau ciri khas tersendiri. manusia juga dikatakan sebagai makhluk
individu yang mempunyai suatu kepribadian di dalam dirinya. kepribadian tersebut dapat
dilihat dari etika bermoral dan bermasyarakat.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kita sebagai manusia tidak bisa hidup sendiri-sendiri tanpa bantuan orang lain.
Manusia pun mempunyai karakteristik atau kekuatan masing-masing dalam dirinya
yang keduanya saling keterkaitan dalam berbagai hal dalam kehidupan.
3.2 Saran
Sebagai manusia yang baik dan bijaksana, pasti ia bisa memilih kepentingan mana
yang harus ia dahulukan dan berguna bagi orang banyak bukan hanya berguna bagi diri
sendiri.Boleh kita menomor satukan kepentingan individu tapi jangan sampai kepentingan
tersebut mengganggu kepentingan orang banyak dan tetap jangan lupa bahwa kita sebagai
mahluk social tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.
13
DAFTAR PUSTAKA
.http://rizmaazizah.blogspot.com/2012/10/makalah-isbd.html?m=1
14