Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN CERAMAH

MKU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Syahfa Alzena Asadha

1858011015

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2019
Nama Penceramah : Ustadz Nur Maulana Tugas ke : 1

Hari/tanggal/pukul : Jum’at, 15 April 2019/05.00 WIB

Tempat : TV Nasional

Kategori : Kuliah Subuh

Orangtuaku Egois

Berbuat baiklah dengan orangtua, hindari perdebatan dengan orang tua karena kita
dilarang untuk bersuara keras di depan orang tua. Orang yang berdebat seakan-akan
mensejajarkan dengan orangtuanya. Orang yang berdebat seakan-akan ia lebih benar
daripada orangtuanya. Berikan nasihat yang terbaik, lemah lembut terhadap orang tua.
“Mama, shalat yuk” dengan lembut jika orang tuanya belum shalat, ingatkan, nasihatkan,
kemudian patuhilah perintahnya orang tua, sekali lagi sepanjang tidak menyalahi aturan
agama. Ajaklah orang tua ke Majelis Taklim, cobalah untuk diam sejenak dengarkan
nasehatnya. Jangan ngomong di depan orang tua yang lebih kencang dan besar. Jika tetap
egois kita harus tetap bersabar, kita harus memahami, apalagi orang tua mempunyai batas
waktu, kita juga tidak mau untuk menyakita perasaan mereka. Pintu surga ada pada orang
tua, sejahat-jahat orang tua tidak ada orang tua yang memakan anaknya. Jadi, jika merasa
orang tua egois, tetap bersabar tetap tunjukan akhlak yang mulia kepada kedua orang tua
kita, orang tua pasti mengajarkan yang terbaik untuk kita semua.

Perlu kita ketahui bahwa masing masing dari kita mempunyai pandangan yang
berbeda terhadap sesuatu sehingga itulah yang menjadikan kita memiliki ini agus untuk kita
tapi mungkin itu tidak bagus menurut orang lain. Inilah, yang kadang-kadang dilema yang
dihadapi baik oleh anak maupun orang tua. Kadang-kadang anak merasa hal ini bagus
tetapi orang tua memandangnya tidak, memandangnya orang tua hal ini kurang baik
sehingga disitulah terdapat perbadaan pendapat. Akhirnya kemudian orang tua marah
kepada anaknya dan anak kurang setuju terhadap pendapatnya orangtua. Orang tua dan
anak memiliki hubungan yang khusus. Allah Swt menciptakan orang tua untuk mangasihi
anaknya, begitu juga anak untuk mencintai terhadap orang tuanya. Tidak boleh kita putus
hubungan tersebut hanya karena masalah yang terkadang sepele. Dan untuk menjaga
perasaan daripada orang tua kita ataupun anak-anak kita. Yang pertama jangan mudah
untuk mendoakan hal-hal yang jelek kepada anak kita, jangan sekali-kali kita bicara yang
dengan kalimat tidak pantas, nanti akan berpengaruh buruk kepada anak kita, dan doa itu
Allah Swt pasti kabulkan, doa doa yang mustajab adalah doa kedua orang tua kita. Kita
sama-sama menghindari doa-doa yang tidak baik. Anak-anak semoga dapat menjadi anak
sholeh, yaitu anak-anak yang tidak lupa mendoakan kedua orang tuanya. Mudah-mudahan
Allah Swt jadikan kita sebagai anak-anak yang berbakti kepada orang tua. Karena anak
yang sholeh tidak pernah putus hubungannya dengan Allah Swt.

Tidak ada yang bisa menggantikan posisi orang tua, jika merasa orang tua kita
egois, akhirnyapun kita tidak terima berkata kasar kepada orang tua kita, ketika orang tua
sudah tidak ada baru menyesal. Padahal pilihan orang tua tidak melanggar agama. Ketika
orangtua memiliki pilihan selama tidak melanggar syari’at Allah taati. Ketika engkau
mengikuti pilhan orang tua, maka Allah turunkan ridha-Nya, dan ridha inilah yang dapat
menjadi salah satu tiket masuk ke surga. Kita masuk surga belum tentu karna shalat kita.
Selama apa yang diperintahkan oleh orang tua kita sesuai agama, taati. Jauhi perdebatan
dengan orang tua. Ketika kita memiliki perselisihan dengan orang tua, dan kita melanggar
ridhanya orang tua kita akan dapat murkanya Allah Swt. Kita ajak untuk istighfar bersama
menenangkan diri terlebih dahulu, dan cobalah untuk shalat istikharah masing – masing.

Egoisme ini hubungannya dengan bersabar, maka ketika kita meminta pertolongan
kepada Allah jangan lupa kita untuk bersabar, kadang – kadang juga banyak orang tua yang
takut jika anaknya masuk ke dalam lubang kesalahan yang sama dengan orang tuanya ini
kekhawatiran orang tua. Wajar orang tua memiliki kekhawatiran terhadap anak – anaknya.
Doanya orang tua bagaikan doa nabi kepada umat.
Nama Penceramah : Ust. Syaiful Bachri Tugas ke : 2

Hari/tanggal/pukul : Jum’at, 22 Februari 2019 pukul 16.30-17.30

Tempat : Masjid Asy-Syifa

Kategori : Ceramah Langsung

Pentingnya Belajar

Amal Ma’ruf Nahi Mungkar, mengajak kepada kebaikan misalnya mengajak untuk
mengikuti BBQ. Jika kita melakukan sebuah perbuatan kita malu juga akan ketahuan orang
lain perbuatan dengan ciri tersebut dapat dikatakan dosa. Pahala, dosa, surga, neraka adalah
fiksi. Sesuatu yang tidak nampak tapi kita percaya. Secara kasat mata kita tidak bisa
melihat dosa dan pahala tapi bisa merasakannya.

Kita seperti pernah merasakan kejadian ini pernah terjadi, padahal belum pernah, itu
namanya dunia kuantum. Sebelum tidur hendaknya kita membaca doa mau tidur. Bahwasan
nya saat kita tidur kita diantara hidup dan mati. Gelombang/detik pada saat itu kita tidur
hanya 6,5/detik otak kita memancarkan gelombang yang sangat lemah. Dunia quantum itu
ada, hanya secara indrawi kita belum menangkapnya.

Pada saat melakukan kebaikan, segera kita lupakan takut kita akan ria. Pada sebuah
hadis, setiap perbuatan tergantung pada niat. Siapa yang niatnya karena Allah Swt dan
Rasul maka Allah Swt akan meridhai nya. Jadi, mari kita sama sama luruskan niat kita.
Niatkan semua karena Allah Swt, mudah-mudahan Allah Swt ridhoi.

Di Indonesia, kurikulum pendidikan masih berbasis kompetensi lalu ada karakter.


Perilaku baik artinya sikap dan sifat yang baik yang ada pada diri seseorang untuk
menjalankan peran yang bertanggung jawab. Garis besarnya bertanggung jawab maka kita
harus bertanggung jawab dimana kita dapatkan karakter. Maka dalam BBQ ini kita
harapkan akan mendapatkan karakter islami. Jadi kita semua ikut BBQ insya allah dapat
membentuk karakter. Karakter itu muncul pada zaman Nabi dan sahabat. Salah satu ciri
umat baik itu pada pendidikan Iqra’ yaitu bacalah. Karakter adalah pondafinya dan yang
apabila pondafinya tidak kuat maka karakternya tidak baik.

Tabliyah itu sepanjang hidup kita siapa yang mau dunia pakai ilmu, siapa yang mau
akhirat maka ilmu, siapa yang ingin keduanya maka pakai ilmu. Kita kuliah bungkuslah
dengan niat suci. Jika kita niatkan karna Allah Swt maka kita akan mendapatkan yang lebih
baik.
Nama Penceramah : Ust. Bagus Wardianto Tugas ke : 3

Hari, tanggal/pukul : Isnin, 4 Maret 2019/17.00

Tempat : Masjid Asy-Syifa

Kategori : Ceramah Langsung

Luruskan niat, jemput akhirat.

Pada zaman dahulu, dimana para manusia masih mempercayai atau menyembah
benda-benda dan ketika Nabi Sulaiman a.s berkuasa para pendeta pendeta mulai
menghalalkan riba, Nabi Sulaiman merupakan anak dari Nabi Daud dari istrinya yang ke
seratus, dari sejak awal Nabi Sulaiman berdakwah para pendeta mulai menentang dakwah
beliau tetapi dengan kegigihan Nabi Sulaiman dalam berdakwah semuanya bisa teratasi,
dari cerita Nabi Sulaiman bisa diambil pelajaran bahwa dakwah bukanlah hal yang mudah
harus dengan hati yang ikhlas.

Lalu, pada zaman dahulu tersebut, datanglah agama-agama Tauhid, dan bagi para
pendeta yang beriman pada tauhid akan dibebaskan dan tidak akan ditahan. Setelah
beberapa masa, datanglah masa Nabi Daud a.s. Nabi Daud merupakan anak Nabi Yaqub a.s
yang ke 100. Nabi Daud terkenal akan kemerduan suaranya. Ia juga diamati kitab zabur,
Nabi Daud merupakan menantu dari Raja Tolut. Saat itu, raja tengah sakit. Nabi Daud
mendakwahkan zabur yang berupa nyanyian kepada Raja Tolut, sehingga ia lupa akan sakit
yang ia rasakan, maka dinikahkan Nabi Daud dengan putrinya.

Nabi Daud yang tengah mendakwahkan zabur kepada masyarakat membuat


pendeta-pendeta yang ada pada zaman tersebut tidak suka terhadap Nabi Daud.

Pada masa Nabi Sulaiman a.s (anak dari Nabi Daud) ia menghilangkan kewajiban untuk
membayar upeti. Para pendeta yang merasa dirugikan pun marah dan meminta bantuan jin
untuk mencelakai Nabi Sulaiman. Istrinya pun meninggal karena peristiwa tersebut. Dari
cerita-cerita di atas, dapat dilihat bahwa tidak ada dakwah yang mudah.
Anas bin Malik merupakan salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang berasal dari
kaum Anshar. Ia ingin membunuh banyak musuh Allah Swt selama perang, dan ia ingin
terbunuh dalam keadaan tidak ada yang mengenali, saat perang Uhud, kaum Muslimin
kalah, semangat juangpun turun. Namun perang tetap berlanjut, Anas terbunuh dalam
keadaan luka yang sangat parah sampai tidak bisa dikenali. Namun, sahabat-sahabatnya
mengenali pakaian, sepatu dan hal lainnya yang ia kenakan, sehingga mereka menyadari
bahwa itulah Anas. Ia merupakan salah satu sahabat Nabi yang memiliki niat yang lurus.
Nama Penceramah : Ust. Tugas ke : 4

Hari, tanggal/pukul :

Tempat :

Kategori : Kuliah subuh

Mengingkari Kebid’ahan

Sedikit beramal tetapi mengikuti sunnah Rasulullah kita lebih baik daripada bid’ah.
Rajin tapi bid’ah, semangat dalam kebid’ahan. Pada suatu hari datanglah Abu Musa
menemui Abdullah bin Mai’ud. “Wahai Abu Abdurrahman tadi aku melihat sebuah perkara
di dalam masjid yang aku ingkari tetapi Alhamdulillah aku tidak melihatnya melainkan
sebuah kebaikan,” Abu Musa melihat bid’an beliau katakan perkara ini aku ingkari tetapi
perkara ini baik. Ada kesamaan di bid’ah. Pada sebuah masjid saat menunggu shalat Subuh
terdapat orang yang berkelompok-kelompok dengan ada satu Pemandu sambil membawa
kerikil untuk dzikir, dan mengucap takbir, selesai pemandunya berkata tahlillal 100x, lalu
bertasbilah 100x, Abdullah bin Mai’ud berkata kenapa kau tidak menyuruh mereka
menghitung jumlah kesalahan mereka. Lalu Abdullah bertanya apa yang kalian lakukan ini,
dan dijawab ini adalah kerikil yang kami hitung untuk bertahlil, bertasbih dan bertakbir,
lalu hendaknya kalian menghitung dosa kalian saja lalu, mereka berkata ini kan baik,
kenapa dilarang. Lalu dijawablah berapa banyak orang yang menginginkan kebaikan tetapi
tidak mendapatkannya, sesungguhnya Rasulullah telah bersabda sesungguhnya ada suatu
kaum mereka membaca Al-Qur’an tetapi tidak melewati tenggorokan mereka. Mereka
keluar dari Islam seperti panah keluar dari bususrnya. Bisa jadi kebanyakan mereka ini
adalah kalian ini. Bid’ah bukan hal yang sepele, Bid’ah itu bahaya, tidaklah seseorang
melakukan sesuatu Bid’ah melainkan menghalalkan pedang, karna orang yang melakukan
Bid’ah tidak punya faedah dalam beragama, dan ini akan menyeret orang semakin jauh dari
agama, awalnya hanya kecil saja. Makanya kita tidak boleh beragama dengan hawa nafsu
dan berprasangka. Wajib atas kita mempelajari empat perkara, yang pertama adalah ilmu
dengan dalil-dalil. Bahwa amalan tidak diterima di sisi Allah melainkan apabila pada
mereka telah terkumpulnya dua syarat amalan itu tidak diterima kecuali ada dua syarat,
yang pertama adalah ikhlas dan yang kedua mengikuti sunnah Rasulullah, ini sangat
penting, amalannya untuk Allah serta harus sesuai dengan sunnah.

Sebelum melakukan ibadah, tanya kepada diri sendiri, kenapa kau beramal dan
harus untuk Allah dan bagaimana kau beribadah, jawabnya adalah diatas saran Rasulullah.
Sesungguhnya Bid’ah itu merupakan sebab dari kebinasaan, sebab kehancuran, kenapa?
Karna Bid’ah menggiring pelakunya untuk meninggalkan sunnah, dan apabila seseorang
meninggalkan sunnah makan dia akan sesat dengan kesesaran yang nyata. Kalau kalian,
meninggalkan sunnah Nabi maka kalian akan tersesat, ini kenapa Bid’ah itu menghantarkan
seseorang kebinasaan lalu, meremehkan betapa besarnya bahaya Bid’ah bisa menyeretkan
ke maksiatan. Dan untuk keluar dari ketaatan, oleh karna itu persatuan juga harus
diperhatikan dan diatas sunnah Rasulullah.
Nama Penceramah : Ustadz Nur Maulana Tugas ke : 7

Hari/tanggal/pukul : Jum’at, 29 Maret 2019, pukul 05.00 WIB.

Tempat : TV Nasional Trans TV

Kategori : Kuliah Subuh

Cara Menghilangkan Trauma dan Ketakutan

Ketakutan itu sebenarnya perlu dalam hal ibadah, kita takut kepada Allah swt.
Apakah ada faktor lemahnya iman ketika ada phobia jawabannya iya. Karena ketika orang
takut dengan sesuatu selain Allah dikhawatirkan lemahnya iman, karna sebenarnya orang
yang lemah imannya karna terjatuh dosa atau maksiat. Ada beberapa orang yang membuat
lemahnya iman karna sering melakukan dosa dan dosa itu sesuatu yang membuat kita takut
jika ketahuan orang. Lalu kerasnya hati, tidak mau menerima nasihat. Bisa menyebabkan
lemahnya iman itu, jika ketakutan timbul karna Allah maka imannya memiliki kenaikan.
Malas mengerjakan ibadah inipun yag menyebabkan lemahnya iman itu, sering-seringlah
melakukan ibadah-ibadah wajib ditambah dengan ibadah sunnah. Orang harus sering-sering
berdialog dengan Allah lewat Al-Qur’an. Kerahkan diri kita untuk hanya takut kepada
Allah. Iman itu harus diolah terus, karna iman manusia kadang naik kadang turun.

Kita semua memiliki rasa takut dan takut itu dalam Bahasa Indonesia merupakan
kata dasar ada takut, ketakutan, menakutkan. Takut penting yang tidak boleh ketakutan.
Kita harus takut dengan mati, kematian sebagai peringatan bagi kita, tapi jangan ketakutan,
takut dosa agar kita tahu diri.

Pobia itu rasa ketakutan yang berlebihan akan sesuatu, ketakutannya itu sampai
mendebarkan jantungnya, sampai keringat dingin ada yang pobia dengan kedinginan. Jadi,
kenapa ada yang trauma dengan kedinginan. Biasanya karna ada memori yang
menyebabkan trauma dan tersimpan. Takut adalah hal yang bagus. Jika kita takut kepada
diri kita, takut kepada Allah swt. Tetapi jika ada yang misalnya takut pada ketinggian
berarti ia tidak yakin dengan rukun iman yang ke enam yaitu Qadha dan Qadar.

Mau takut atau berani kalau ada kata Allah dicatat tidak terjadi apa-apa maka tidak
akan terjadi karna apapun yang sudah dicatat akan terjadi maupun kita takut atau berani,
kalau yang tidak dicatat Allah mau kita berani ataupun takut maka tidak akan terjadi pada
diri kita. Solusinya yaitu memperbaiki ketauhidan kita kepada Allah swt, lalu secara
dzikirnya harus diperbaiki memorinya dalam qalbunya, ikhtiar dengan terapi medis. Jika
teman atau saudara kita ada yang poia maka harus didukung dengan lingkungan nya.
Lingkungan ada keluarga, teman. Jangan sampai ditakut-takuti itu akan mempertebal
ketakutan itu. Hindari itu. Jika ada yang ketakutan itu jangan dibikin panik, gelisah,
tenangkan saja. Kita harus mendukung untuk memcoba menghilangkan pobianya tersebut.

Banyak takut yang membawa kita ke dalam nilai ibadah, seperti ada duri di jalan
kita pungut takut orang menginjaknya, dapat pahala lah kita, orang yang ingin sholat tepat
waktu ia ingat azab Allah sangat pedih, buru- buru agar tepat waktu. Orang yang beriman
itu ingat Allah swt dimana saja. Takut yang baik itu hanya yang berhubungan dengan Allah
swt saja.
Nama Penceramah : Habib Novel Alaydrus, Ustadz Abi Makki Tugas ke : 6

Hari/tanggal/pukul : Jum’at, 5 April 2019, Pukul 05.00 WIB

Tempat : TV Naisonal Trans TV

Kategori : Kuliah Subuh

Titipan Allah Untukmu

Seorang anak adalah cerminan orang tua, pasti ada banyak sedikitnya cerminan
karakter orang tua. Ada pula yang dominan, seperti dari mukanya mirip sekali dengan
ibunya. Akhlak seorang anak sikap seorang anak itu bergantung dari orang tuanya. Maka
bagaimana orang tua mendidik anaknya itulah yang dibuat . semua anak di dalam bumi di
lahirkan dalam keadaan suci semuanya sama tidak ada perbedaan yang membedakan adalah
karakter yang dibangun oleh orang tuanya dilingkungan suatu keluarga. Dan Nabi SAW
berkata kalian bertakwalah kepada Alllah dan berbuat adil lah kepada anak-anak kalian.

Nabi Zakaria AS tidak pernah putus asa berdo’a untuk mendapatkan anak, Nabi
Ibrahim AS setelah dibakar oleh Raja Namrud kemuadian selamat. Nabi Ibrahim selamat
kemudian menikah dan belum punya anak, Nabi Ibrahim AS berdo’a Ya allah karuniai aku
anak yang termasuk kedalam keturunan orang-orang yang sholeh. Masalahnya setelah
punya, lupa. Lupa dikasih karunia yang lebih daripada dunia dan isinya. Jangan sampai
karna pekerjaan kita marah kepada anak. Islam mengajarkan agar engkau membagi tugas,
laki laki mencari nafkah.

Memang saat ini banyak kejadian orang tua perlu kepada anak. Kedekatan orang tua
terhadap anak itu adalah salah satu cerminan bisa mengatur anak atau tidak. Para alim
ulama mengatakan sejak kapan anak didekati ternyata para ulama mengatakan kalau anak
sudah lahir itu telat. Paling tidak saat 4 bulan hamil sudah mulai didik yang bagus.
Berkatakan kata-kata yang baik, karna anak dalam kandungan merasakan kasih sayang
kedua orang tuanya. Para ulama mengatakan yang paling berbahaya dalam pribadi anak
pendidikan kedekatan orang tua kepada anak antara 0-7 tahun. Itu kalau bisa dekat dengan
dekat. Dekati anak jangan sampai lepas dari orang tua. Karena pada saat itu anak akan
cepat mengikutinya. Cerita mereka kita dengar atau tidak, keluhan mereka kita dengar atau
tidak. Jangan juga terlalu memanjakan anak. Cara membahagiakan anak ditengah super
kesibukan masing-masing. Dari ini seorang ayah, ayah yang sering disisi luar mencari
nafkah, cara yang terbaik itu tujuan yang hakiki yaitu kenal dengan Allah swt itu bahagia
dan orang tua harus kenali anak. Jadikan anak akan masuk ke surganya Allah swt. Cara ibu
memandikan anaknya misalnya saat membuka kancing dengan membacakan shalawat. Di
shalawatin, lalu didoakan jadikan anak sebagai orang yang sholeh. Tidak selalu dengan
barang cara membahagiakan nya. Saat mungkin orang tua mengalami kekeliruan
melakukan memukul anak pada tempat dan waktu yang tidak tepat. Jangan pernah malu
untuk meminta maaf karna telah melakukan kekeliruan, karna akan terhapus jejaknya
dengan meminta maaf dan kasih sayang lalu perlihatkan rasa cinta yang ada. Perhatian yang
luas biasa pokoknya hapus memori keburukan yang lalu. Jadi dengan cara meminta maaf
dan perlihatkan hal-hal baik dan perhatian yang luar biasa kepada anak.
Nama Penceramah : Ustadz Anas Burhanudin, M.A Tugas ke : 10

Hari/tanggal/pukul : Jum’at, 19 April 2019/09.00 WIB

Tempat : Radio Radja

Kategori : Kuliah Subuh

Proses Penciptaan Manusia dan Takdir dalam Lauhul Mahfudz

Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu beliau berkata,
Rasulullahu Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan kepada kami dan beliau adalah
orang yang jujur dan terpercaya. Sesunguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya
diperut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi
setetes darah selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging. Kemudian
diutus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan dia diperintahkan untuk
menetapkan perkara, menetapkan rejekinya, ajalnya, amalnya, kebahagiaannya. Demi Allah
tidak ada Allah selain Nya. Sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan
ahli surga hingga jarak antara dirinya dan surga tinggal sehasta akan tetapi telah ditentukan
baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah dia kedalam
neraka. Sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli neraka hingga
jarak antara dirinya dan neraka tinggal sehasta akan tetapi telah di tetapkan baginya
ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli surga maka masuklah dia ke dalam surga, “(HR
Bukhari dan Muslim)”

Jadi, asal ciptaan seorang manusia dikumpulkan di perut ibunya selama 40 hari
berupa nutfah atau berupa air yang sedikit. Sejak terjadi hubungan, dimana seorang laki-
laki mengeluarkan air mani dan pasangannya juga mengeluarkan cairan yang mirip, maka
alat ciptaan yakni air dari pihak laki-laki dan pihak perempuan dikumpulkan diperut ibunda
di janin selama 40 hari dalam bentuk nutfah.
Malaikat diutus untuk meniupkan ruh kemudian diperintahkan untuk menuliskan
empat perkara, yakni yang pertama adalah rezekinya, kemudian amalannya, kemudian
ajalnya, dan yang keempat adalah apakah dia akan hidup bahagia atau sengsara. Jadi empat
perkara ini sudah dituliskan malaikat pada usia bayi yang melewati 100 hari. Ketika janin
sudah berusia 100 hari, maka dicatatkan untuknya empat perkara ini. Sebanyak apa rezeki
yang akan dia dapatkan selama dia hidup, maka itu semuanya akan dia dapat selama dia
hidup. Tidak akan lebih, tidak akan berkurang. Kemudian juga amalnya, apa yang akan
diamalkan selama dia hidup diatas muka bumi ini? Itu sudah dicatat oleh Allah swt.
Tentunya sudah dituliskan 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi di Lauhul
Mahfud.
Nama Penceramah : Ustadz Kurhaedi, Lc Tugas ke : 8

Hari/tanggal/pukul : Al-Khomisun/ 11 April 2019/05.00 WIB

Tempat : Radio Radja

Kategori :Ceramah Subuh

Takdir

Pembahasan tentang takdir itu merupakan rahasia ilmu Allah, “Azza Wa Jalla”. Dan
sebagaimana kita maklumi, tidak seorangpun yang bisa mengetahui ilmu Allah “Azza Wa
Jalla” yang maha luas. Baik ilmu yang berkaitan dengan perbuatan makhluk atau perbuatan
Allah sendiri. Semua itu rahasia Allah. Kemudian juga semuanya yang diketahui Allah
Subhanahu Wa Ta’ala ditulis di Lauhul Mahfudz. Dan tidak seorangpun yang mengetahui
apa yang tertulis sampai pun para malaikat tidak mengetahui, begitu juga para Nabi yang
diutus oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala, mereka tidak mengetahui hal itu.

Begitu juga kehendak Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang meliputi seluruh makhluk-
Nya yang tidak terbatas serta ciptaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Apa yang ingin
diciptakan, apa yang belum diciptakan dan yang akan diciptakan oleh Allah. Semua itu
adalah rahasia Allah yang hanya diketahui Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Sehingga apabila seseorang memaksakan dirinya untuk mandalami lebih jauh,


meneliti lebih dalam hanya berlandaskan akan semata logika. Maka sungguh dia tidak akan
bisa mengetahui hal itu bahkan itu merupakan sebab yang menjerumuskan ia dalam
kehinaan. Dan juga merupakan tangga demi tangga yang dia akan lewati, yang akan dia
lalui, yang akan menjerumuskan dia dalam hal-hal yang terlarang atau kesesatan. Karena
hal itu demikian merupakan sikap yang telah di janjikan oleh Allah swt. Karena hal
demikian itu merupakan sikap yang telah melampaui batas.
Nama Penceramah : Habib Novel, Ustadz Nur Maulana Tugas ke : 9

Hari, tanggal/pukul : Jum’at, 15 Maret 2019/Pukul 05.00 WIB

Tempat :TV Nasional Trans TV

Kategori : Kuliah Subuh

Kumpul bersama keluarga itu penting, ibadah bersama dengan keluarga yang nanti
juga akan mendidik anak-anak. Jangan karna sibuk sesuatu urusan lalu lupa dengan
keluarga. Jika ada niat yang kuat, pasti ada bagaimanapun caranya untuk mempererat.
Mereka tidak memiliki waktu untuk keluarga jika tidak memiliki tidak memiliki tujuan
yang jelas. Orang berumah tangga untuk mendapat ridha Allah swt. lalu buatlah rencana
cadangan jika misalnya tidak jadi bertemu, lalu disiplinlah dalam rencana.

Jika keluarnya seorang suami untuk mencari nafkah itu dapat dibilang termasuk
dalam Jihad. Kepala rumah tangga bertanggung jawab dalam keluarganya, keluar dengan
sesuatu yang bermanfaat, bukan dengan sesuatu yang tidak bermanfaat. Bangunlah
kepercayaan, keringat yang menetes saat suami mencari nafkah itu mendapat balasan besar
pahala dari Allah swt.

Kata orang dulu, rumah itu tergantung penghuninya bukan bangunannya, bukan
house tapi home, home itu yang ada penghuninya, Nabi Muhammad SAW pulang dari
safar, rumah ke masjid, dari masjid Rasulullah mencari anaknya dahulu, kerumah Fatimah,
dan bertemu dengan Rasulullah lalu bertemu dnegan cucunya dan bermain dengan cucunya.
Jangan sibuk dengan urusannya dirumah, seperti sibuk bermain dnegan gadget nya sendiri.

Adakan ruh didalam rumah, karna ada orang yang berhasil di luar tidak berhasil di dalam,
bagaimana kita bisa mempertanggung jawabkan keluarga.
Didiklah anak sesuai dengan zamannya. Ada juga yang menyebabkan hubungan
anak dengan orangtua susah berkomunikasi karena disebabkan hubungan nya dengan
temannya jauh lebih akrab, ada baiknya orang tua harus lebih akrab dengan anak,
bagaimana kita bisa bermain dengan anak, bercanda, bukan berlomba.

Berusahalah untuk bercanda, bermain, apalagi jika orang tua tidak mendapat
kepercayaan dari anak sangat bahaya, dan berlaku adil. Harus sadar jika punya keluarga,
apa itu arti keluarga, seperti makan bersama dengan keluarga, dan keluarga adalah segala-
galanya, quality timelah dengan keluarga walaupun hanya sebentar. Bukan hanya 24 jam
bersama dengan anak dan istri tetapi sama sama sibuk dengn handphone, nonton sinetron,
nonton youtube yang nanti tidak adanya interaksi. Yang penting harus bisa kumpul bersama
keluarga, kunci awalnya harus merasa punya keluarga.

Anda mungkin juga menyukai