Anda di halaman 1dari 29

KONSEP DASAR

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT
MENULAR
FINKA REZTYA SUTANTO, MKM.
EPIDEMIOLOGI ?????
DEFINISI EPIDEMIOLOGI

Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusi


dan determinan dari suatu keadaan, kondisi, atau
kejadian yang berhubungan dengan kesehatan pada
populasi tertentu, serta mempelajari aplikasi hasil studi
pada pengontrolan masalah kesehatan. (Last, 1998)
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR 

TERFOKUS DALAM MEMPELAJARI DISTRIBUSI


DAN DETERMINAN PENYAKIT MENULAR

DI DALAM POPULASI
KONSEP DAN CARA
PENULARAN PENYAKIT
PENDEKATAN EPIDEMIOLOGI DENGAN MODEL SEGITIGA
EPIDEMIOLOGI

Menggambarkan adanya interaksi antara :

HOST AGENT

ENVIRONMENT
SEGITIGA EPIDEMIOLOGI

AGENT HOST

MODEL
SEIMBANG

ENVIRONMENT
MODEL 1
HOST

AGENT

• Kemampuan ag
ent meningkat
ENVIRONMENT
• Kemampuan ho
st menurun
• Agent mudah m
enimbulkan pe
nyakit
• Contoh : Flu
MODEL 2
HOST

AGENT

ENVIRONMENT

• Terjadi pergeseran kualitas lingkun


gan.
• Pergeseran kualitas lingkungan me
mpermudah penyebaran agent.
• Contoh: Banjir
MODEL 3

AGENT

HOST

• Peningkatan kepeka
an host
• Perubahan komposi
si penduduk menuru ENVIRONMENT
t umur dan jenis kel
amin
• Peningkatan jumlah
penduduk usia renta
n
MODEL 4
AGENT
HOST

ENVIRONMENT

• Terjadi pergeseran kualitas lingkun


gan.
• Pergeseran kualitas lingkungan me
nyebabkan menurunnya daya taha
n tubuh host.
• Contoh: Pencemaran udara
DATA KASUS PM DI DKI JAKARTA

Sumber : www.data.jakarta.go.id

BULAN DESEMBER - TAHUN 2018


PENYAKIT WILAYAH KASUS TERBANYAK JUMLAH

HIV JAKARTA PUSAT 1.849 KASUS

AIDS JAKARTA PUSAT 191 KASUS

DIFTERI JAKARTA UTARA 37 KASUS

DBD JAKARTA BARAT 861 KASUS

TB JAKARTA TIMUR 8.351 KASUS


PENYAKIT
PENYAKIT BERDASARKAN
PERJALANAN

• Akut  Suatu kondisi penyakit yang tiba-tiba


terjadi, dalam waktu singkat dan biasa nya
menunjukkan gangguan yang serius.

• Kronis  Suatu kondisi penyakit yang terjadi dalam


periode lama, berulang, terjadi perlahan-lahan
namun makin serius atau parah.
PENYAKIT BERDASARKAN
SIFAT PENULARANNYA

• Penyakit Menular  Penyakit yang proses terjadinya


penyakit akibat interaksi antara : Agent (Living Agent),
Host dan Lingkungan

• Penyakit Tidak Menular  Penyakit yang proses


terjadinya penyakit akibat interaksi antara Agent (Non
Living Agent), Host dan lingkungan.
PERBEDAAN PENYAKIT MENULAR DAN
TIDAK MENULAR
ASPEK SIFAT UTAMA PENULARAN
PENYAKIT DARI HOST TO HOST

1. WAKTU GENERASI (GENERATION TIME)

2. KEKEBALAN KELOMPOK (HERD IMMUNITY)


1. WAKTU GENERASI (GENERATION TIME)

• Masa antara masuknya penyakit pada pejamu tertentu


sampai masa kemampuan maksimal pejamu tersebut
untuk dapat menularkan penyakit. Hal ini sangat penting
dalam mempelajari proses penularan.
• Waktu generasi ialah waktu masuknya unsur penyebab
penyakit hingga timbulnya kemampuan penyakit tersebu
t untuk menularkan kepada pejamu lain walau tanpa gej
ala klinik atau terselubung.
2. KEKEBALAN KELOMPOK (HERD IMMUNITY)

• Kekebalan kelompok adalah tingkat kemampuan atau daya


tahan suatu kelompok penduduk tertentu terhadap seranga
n atau penyebaran unsur penyebab penyakit menular terten
tu berdasarkan tingkat kekebalan sejumlah tertentu anggota
kelompok tersebut.

• Herd Immunity merupakan faktor utama dalam proses kejad


ian wabah di masyarakat serta kelangsungan penyakit pada
suatu kelompok penduduk tertentu.
PATOGENESIS PENYAKIT
INFEKSI
PATOGENESIS
 “phatos” = Penyakit
 “genesis” = Penciptaan

 Keseluruhan proses perkembangan penyakit atau patogen t


ermasuk setiap tahap perkembangan, rantai kejadian yang me
nuju kepada terjadinya patogen tersebut dan serangkaian per
ubahan struktur dan fungsi setiap komponen yang terlibat di
dalamnya seperti sel, jaringan tubuh, organ, oleh stimulasi fak
tor-faktor eksternal seperti faktor mikroba, kimiawi dan fisis.
RESPON IMUN TERHADAP
INFEKSI

• Manifestasi penyakit infeksi akibat langsung dari pat


ogen mikrobial, kimiawi dan fisis yang interaksi nya
dengan sistem imun pejamu.
• Macam respons imun dan penyebab infeksi akan me
nentukan apakah penyakit menjadi akut atau berkep
anjangan.
• Respon imun terhadap patogen ekstraseluller dan intra
seluler berbeda.
• Sistem imun pada patogen ekstraseluler ditujukan un
tuk menghancurkan patogen serta menetralisir produk
nya
• Sistem imun patogen intraseluler, sel T dapat menghan
curkan sel yang terinfeksi, dalam kata lain sitotoksik at
au dapat mengaktivasi sel untuk menghadapi patogen
.
IMMUNE RESPONSE

1. Innate (natural) immunity


• Physical &chemical barrier
• Phagocytic cells dan Natural Killer (NK) cell
• Blood protein ; complement
• Cytokines

2. Adaptive (spesific) immunity


• Humoral Immunity (B-cell)
• Cell Mediated Immunity (T-cell)
PENGENALAN MUSUH

• SISTEM IMUN MENGENAL SATU ATAU LEBIH KOMPO


NEN MUSUH
• PERLU PERSIAPAN ANTIGEN  EFEKTIF
• HANYA BERESPON TERHADAP ANTIGEN YANG SAM
A / SPESIFIK
• PENGENALAN LANGSUNG ATAU PERLU PERANTARA
 Antigen presenting cell
RESPONS PEJAMU TERHADAP
INFEKSI BAKTERI
• Mengeluarkan agen infeksi atau membunuhnya pada kontak
pertama. Apabila patogen menimbulkan infeksi berbagai
Non-Spesifik
respons non-adaptif dini penting untuk mengendalikan
(Innate) infeksi dan mempertahankan pengawasan terhadapnya
sampai terbentuk respon imun adaptif.

• Memerlukan waktu beberapa hari mengingat limfosit T dan B


harus menemukan antigen spesifik untuk mengadakan proliferasin
dan berdiferensiasi menjadi sel efektor. Respon sel B yang
Adaptif
tergantung pada sel T (T-cell dependent B-cell responses) tidak
akan dapat dimulai sebelum sel mempunyai kesempatan untuk
mengadakan proliferasi dan diferensiasi.
IMUNITAS NON-SPESIFIK
(Innate Immune Response)
• Respons ini terjadi segera tanpa memerlukan kontak dengan mikroba sebe
lumnya
• Innate response tidak spesifik dan berlaku bagi setiap patogen
• Respon terhadap bakteri yang mengadakan invasi disertai proses inflamasi
pada tempat infeksi dimana cairan, sel, bahan-bahan yang terlarut meremb
es keluar dari darah menuju jaringan
• Kejadian ini disertai kemerahan setempat, pembengkakan serta demam
• Inflamasi bertujuan memusatkan agen pertahanan tubuh ke lokasi yang m
embutuhkan. Selama inflamasi sel-sel fagosit seperti neutrofil dan makrofa
g, meninggalkan aliran darah dan bermigrasi menuhu tempat infeksi sebag
ai repons terhadap chemoattractants yang dilepaskan di tempat tersebut
• Sesampainya pada tempat tersebut, sel-sel fagosit mengena
li, menelan (engulf), serta menghancurkan patogen
• Darah juga mengandung rangkaian protein terlarut yang ya
ng dinamakan complement, yang dapat melubangi membra
n plasma sel bakteri, dengan akibat lisis dan kematian sel.
• Respons imun innate terutama effektif terhadap bakteri bakt
eri tertentu, yang pada dinding sel nya terdapat polisakarid
a unik sehingga segera dikenali sel penjamu sebagai “zat asi
ng”.
• Respons imun adaptif memerlukan waktu ag
ar dapat mempersiapkan sistem imun untuk
menghadapi agen asing.

• Respons ini sangat spesifik, dan hanya dituju


kan untuk molekul-molekul yang spesifik pa
da bahan-bahan asing.
KERUSAKAN SEL

Faktor penyebab kerusakan sel  Faktor Intrinsik & Ekstrinsik


 Faktor Intrinsik : Mutasi gen spontan dan disfungsi immunologi
 Faktor Ekstrinsik : Trauma fisik, toksin, abnormalitas ketidakseimbangan nutris
i, defisiensi oksigen, infeksi virus, infeksi bakteri, infeksi jamur, dan infeksi par
asit.

Faktor tersering  Defisiensi oksigen

Sel bergantung pada suplai oksigen karena oksigen merupakan energi pada
reaksi-reaksi kimia oksidatif yang menggerakan mesin sel dan mempertahankan
integritas berbagai komponen sel. Oleh karena itu tanpa oksigen berbagai
aktivitas pemeliharaan dan penyintesis sel berhenti dengan cepat.
Mekanisme umum yang terjadi akibat dari kerusakan sel melibatkan deplesi
(penipisan) ATP (sering disebabkan oleh hipoksia), kerusakan membran
(disebabkan banyak faktor diantaranya radikal bebas), gangguan metabolisme
sel dan kerusakan genetik.

Anda mungkin juga menyukai