Obesitas
Hitunglah jumlah karbohidrat dalam makanan cepat saji yang biasa Anda konsumsi.
Lalu, kombinasikan dengan lemak tidak sehat yang diperoleh dari proses menggoreng.
Tidak cukup sampai di situ, makanan cepat saji juga biasanya kaya akan gula. Bisa
dibayangkan bagaimana makanan cepat saji melapangkan jalan Anda
menuju kegemukan?
Kurang gizi
Jika Anda hanya memikirkan bagaimana mengenyangkan tubuh maka makanan cepat
saji adalah jawaban yang tepat. Namun jika Anda berpikir kenyang yang disertai dengan
menutrisi tubuh, maka makanan cepat saji adalah pilihan yang buruk. Terlalu banyak
karbohidrat, lemak, gula, dan garam, namun di lain sisi minim akan protein, serat,
vitamin, dan mineral. Bagaimana jika keseharian Anda hanya diisi dengan karbohidrat
dan lemak? Maka bersiaplah memiliki tubuh minim gizi dan rentan penyakit. Pada anak-
anak-anak dan remaja, hal ini bisa menghambat pertumbuhan mereka.
Gangguan pencernaan
Minimnya serat dalam makanan cepat saji dapat menimbulkan konstipasi alias susah
buang air besar. Selain minim serat, banyaknya sodium (garam) yang dikandung juga
bisa menyebabkan perut kembung dan terasa begah. Hal ini sangat mungkin terjadi
mengingat garam memiliki kemampuan menahan air.
Makanan cepat saji tidak hanya identik dengan kolesterol dan gula yang tinggi, namun
juga kaya akan zat pengawet tambahan. Kandungan zat aditif berbahaya ini bisa
menimbulkan masalah memori dan gangguan belajar. Penelitian juga menunjukkan
bahwa kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji yang tinggi kalori, berkaitan
dengan peningkatan risiko terkena demensia
Diabetes
Tumpukan karbohidrat dan gula yang kaya kalori akan membuat kadar gula darah
melonjak. Lonjakan gula darah yang terlalu sering tentu akan membuat produksi insulin
ikut-ikutan melonjak. Lama-kelamaan hal ini akan mengganggu produksi normal insulin
Anda sehingga menuntun Anda menuju diabetes.
Penyakit kardiovaskular
Lemak jenuh yang biasa ditemukan dalam makanan cepat saji dapat meningkatkan
kadar kolesterol jahat (LDL) sekaligus menurunkan kadar kolesterol baik (HDL).
Dikombinasikan dengan konsumsi garam berlebih yang bisa meningkatkan tekanan
darah serta beban kerja jantung. Sebagaimana kita tahu, kolesterol tinggi dan tekanan
darah tinggi adalah penyebab utama penyakit jantung dan stroke.
Gangguan Pernapasan
Makanan cepat saji membuat Anda kian mudah mengalami obesitas. Jika sudah
obesitas atau sekadar kelebihan berat badan, maka risiko gangguan pernapasan akan
meningkat. Susah bernapas adalah hal paling umum yang terjadi pada penderita
obesitas. Obesitas membuat seseorang lebih mudah mengalami gangguan apnea tidur
(sleep apnea) dan asma.
Bakteri dalam mulut akan menghasilkan asam berlebih jika Anda banyak mengonsumsi
karbohidrat dan gula. Asam berlebih akan membuat lapisan pelindung gigi mengalami
kerusakan. Jika gigi sudah rusak, maka beberapa penyakit akan lebih mudah
menghampiri.