PENGERTIAN
Meteorologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang atmosfer dan fenomena/perubahan
fisis yang terjadi di dalamnya. Perubahan fisis yang terjadi dalam atmosfer
biasa disebut dengan CUACA. Jadi, meteorologi bisa diartikan sebagai ilmu
yang mempelajari tentang cuaca. (Menurut Wallace dan Hobbs (1977)
UMUM
Meteorologi berasal dari dua kata yaitu “meteoros” yang berarti benda-benda
yang berada di dalam udara dan “logos” yang berarti ilmu pengetahuan.
Meteorologi merupakan salah satu ilmu pengetahuan alam yang mempelajari
atmosfer, khususnya bagian bawah, dimana gejala cuaca dan iklim terjadi.
Cuaca dan iklim selain mempunyai dampak yang positip juga dapat
berdampak negatif misalnya cuaca jelek yang dapat mengganggu
transportasai dan telekomunikasi, banjir, kekeringan, badai guntur dan
sebagainya.
KLASIFIKASI
Klasifikasi Meteorologi Menurut Metode Pendekatannya
1) Meteorologi Sinoptik
Mempelajari proses atmosfer dimana pengamatannya dilakukan secara
simultan yang meliputi daerah luas.
Kajian ini dipakai untuk meramalkan kondisi cuaca yang lalu dan
sekarang. Pengamatan sinoptik dilakukan setiap 6 jam yaitu pada jam
00.00, 06.00, 12.00, 18.00 waktu universal. Data cuaca dari setiap daerah
kemudian dikirim ke kantor pusat Badan Meteorologi dan Geofisika
(BMG) Jakarta, yang kemudian dikirim ke negara-negara lain untuk
2
2) Meteorologi Dinamis
Mempelajari gerak udara dengan memperhitungkan gaya yang
menyebabkannya. Meteorologi dinamis dapat dibagi Thermodinamika
Atmosfer dan Dinamika Atmosfer.
3) Klimatologi
Mempelajari keadaan rata-rata atmosfer, karena data meteorologi yang
didistribusikan dalam ruang dan waktu banyak maka pendekatannya
bergantung pada pemakaian metode statistik.
4) Meteorologi Fisika
Mempelajari gejala-gejala lapisan atmosfer ditinjau dari segi fisikanya.
ATMOSFERA
adalah lapisan udara yang mengelilingi atau menyelubungi bumi yang
bersama-sama dengan bumi melakukan rotasi dan berevolusi
mengelilingi matahari.
3
1. Troposfer
Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer, yaitu pada
ketinggian 0 - 18 km di atas permukaan bumi. Tebal lapisan troposfer rata-
rata ± 10 km. Di daerah khatulistiwa, ketinggian lapisan troposfer sekitar 16
km dengan temperatur rata-rata 80°C. Di daerah sedang ketinggian lapisan
troposfer sekitar 11 km dengan temperature rata-rata 54°C, sedangkan di
4
Nitrogen N2 78,08
Oksigen O2 20,95
Argon Ar 0,93
Karbondioksida CO2 0,034
Neon Ne 0,0018
Helium He 0,0052
Ozon O3 0,0006
Hidrogen H2 0,00005
Krypton Kr 0,00011
Metana CH4 0,00015
Xenon Xe Sangat kecil
5
2. Stratosfer
Lapisan kedua dari atmosfer adalah stratosfer. Stratosfer terletak pada
ketinggian antara 18 - 49 km dari permukaan bumi. Lapisan ini ditandai
dengan adanya proses inversi suhu, artinya suhu udara bertambah tinggi
seiring dengan kenaikan ketinggian. Kenaikan suhu udara berdasarkan
ketinggian mulai terhenti, yaitu pada puncak lapisan stratosfer yang disebut
stratopause dengan suhu udara sekitar 0°C. Stratopause adalah lapisan batas
antara stratosfer dengan mesosfer. Lapisan ini terletak pada ketinggian sekitar
50 - 60 km dari permukaan bumi. Umumnya suhu (temperatur) udara pada
lapisan stratosfer sampai ketinggian 20 km tetap. Lapisan ini disebut dengan
lapisan isotermis. Lapisan isotermis merupakan lapisan paling bawah dari
stratosfer. Setelah lapisan isotermis, berikutnya terjadi peningkatan suhu
(temperatur) hingga ketinggian ± 45 km. Kenaikan temperature pada lapisan
ini disebabkan oleh adanya lapisan ozon yang menyerap sinar ultra violet
yang dipancarkan sinar matahari.
Perlu Anda ketahui pula bahwa pada lapisan stratosfer ini tidak ada lagi uap
air, awan ataupun debu atmosfer, dan biasanya pesawat-pesawat yang
menggunakan mesin jet terbang pada lapisan ini. Hal ini dimaksudkan untuk
menghindari gangguan cuaca.
3. Mesosfer
Lapisan ketiga dari atmosfer adalah mesosfer. Mesosfer terletak pada
ketinggian antara 49 - 82 km dari permukaan bumi. Lapisan ini merupakan
lapisan pelindung bumi dari jatuhan meteor atau benda-benda angkasa luar
lainnya. Lapisan mesosfer ini ditandai dengan penurunan suhu (temperatur)
udara, rata-rata 0,4°C per seratus meter. Penurunan suhu (temperatur) udara
ini disebabkan karena mesosfer memiliki kesetimbangan radioaktif yang
negatif. Temperatur terendah di mesosfer kurang dari -81°C. Bahkan di
puncak mesosfer yang disebut mesopause, yaitu lapisan batas antara mesosfer
dengan lapisan termosfer temperaturnya diperkirakan mencapai sekitar
-100°C.
4. Termosfer
Termosfer terletak pada ketinggian antara 82 - 800 km dari permukaan
bumi. Lapisan termosfer ini disebut juga lapisan ionosfer. Karena lapisan ini
merupakan tempat terjadinya ionisasi partikel-partikel yang dapat
memberikan efek pada perambatan/ refleksi gelombang radio, baik
gelombang panjang maupun pendek. Pada termosfer, kenaikan temperatur
6
dapat berlangsung mulai dari - 100°C hingga ratusan bahkan ribuan derajat
celcius. Lapisan yang paling tinggi dalam termosfer adalah termopause.
Temperatur termopause konstan terhadap ketinggian, tetapi berubah dengan
waktu karena pengaruh osilasi. Temperatur pada malam hari berosilasi antara
300°C dan 1200°C, sedangkan pada siang hari berosilasi antara 700°C dan
1700°C.
CUACA
Yang dimaksud dengan cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu
dan di wilayah tertentu yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang
singkat. Cuaca itu terbentuk dari gabungan unsur cuaca dan jangka
waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja. Misalnya: pagi hari, siang
hari atau sore hari, dan keadaannya bisa berbeda-beda untuk setiap
tempat serta setiap jamnya. Di Indonesia keadaan cuaca selalu
diumumkan untuk jangka waktu sekitar 24 jam melalui prakiraan cuaca
yang dikembangkan oleh Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG),
Departemen Perhubungan. Untuk negara- negara yang sudah maju
perubahan cuaca sudah diumumkan setiap jam dan sangat akurat
(tepat).
IKLIM
Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang
penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (± minimal 30
tahun) dan meliputi wilayah yang luas. Iklim dapat terbentuk karena
adanya:
a. Rotasi dan revolusi bumi sehingga terjadi pergeseran semu harian
matahari dan tahunan; dan
b. Perbedaan lintang geografi dan lingkungan fisis. Perbedaan ini
menyebabkan timbulnya penyerapan panas matahari oleh bumi
sehingga besar pengaruhnya terhadap kehidupan di bumi. Perhatikan
pada gambar berikut ini.
Ada beberapa unsur yang mempengaruhi keadaan cuaca dan iklim suatu
daerah atau wilayah, yaitu:
1. Suhu atau temperatur udara.
2. Tekanan udara.
3. Angin.
4. Kelembaban udara.
5. Curah hujan.
6. Awan
7. Visibility
8. Penyinaran Matahari
8
d) Turbelensi
9
Untuk lebih jelasnya silakan Anda simak uraian dari masing-masing isotherm
berikut ini.
• Isotherm bulan Januari, yaitu tempat-tempat yang terdingin di belahan bumi
utara karena pada waktu itu matahari berada di belahan bumi selatan. Contoh
daerah yang terdingin antara lain Siberia dan Greenland, sedangkan daerah
yang terpanas antara lain Afrika Selatan dan Argentina. Coba Anda cari
daerah-daerah tersebut pada peta atau atlas.
• Isotherm bulan Juli, yaitu daerah-daerah yang terdingin di belahan bumi
selatan seperti Australia Utara, dan daerah terpanas di belahan bumi utara
seperti Arab Persia.
• Isotherm tahunan, yaitu garis di peta yang menghubungkan tempat-tempat
yang sama temperatur rata-ratanya dalam satu tahun. Daerah ini berada di
sebelah utara dan selatan equator/khatulistiwa (22°LU/LS), yaitu dari
Meksiko, Venezuela, Sahara, dan Dakan.
10
2. Tekanan Udara
Tekanan udara adalah suatu gaya yang timbul akibat adanya berat dari
lapisan udara. Besarnya tekanan udara di setiap tempat pada suatu saat
berubah-ubah. Makin tinggi suatu tempat dari permukaan laut, makin rendah
tekanan udaranya. Hal ini disebabkan karena makin berkurangnya udara yang
menekan. Besarnya tekanan udara diukur dengan barometer dan dinyatakan
dengan milibar (mb).
Barometer terdiri dari berbagai macam:
1) Barometer air raksa, yang menggunakan skala milimeter air raksa (mm
Hg). Barometer ini diciptakan oleh Torriceli (1643).
2) Barometer Aneroid, yang menggunakan skala milibar (mb).
3) Barograf, yaitu barometer yang secara otomatis mencatat sendiri tekanan
udara setiap saat dalam jangka waktu tertentu dalam barogram dengan
menggunakan skala milibar (mb).
3. Angin
Angin adalah udara yang bergerak dari daerah bertekanan udara tinggi ke
daerah bertekanan udara rendah.
Ada tiga hal penting yang menyangkut sifat angin yaitu:
• Kecepatan angin
• Kekuatan angin
• Arah angin
2) Kekuatan Angin
Kekuatan angin ditentukan oleh kecepatannya, makin cepat angin bertiup
maka makin tinggi/besar kekuatannya. Pada tahun 1804 Beaufort seorang
Laksamana Inggris telah membuat daftar kekuatan dan kecepatan angin yang
digunakannya untuk pelayaran. Daftar tersebut kini masih tetap digunakan
secara internasional. Untuk lebih jelasnya silakan Anda perhatikan tabel
berikut ini.
Gambar 5. Kekuatan angin A dan P terletak pada isobar 1000 mb. B dan Q
pada isobar 990 mb. Jarak AB = 80 km, Jarak PQ = 150 km.
Jadi angin yang bertiup dari A ke B lebih kuat daripada angin yang bertiup
dari P ke Q.
3) Arah Angin
13
Menurut seorang ahli meteorologi bangsa Belanda yang bernama Buys Ballot
mengemukakan hukumnya yang berbunyi: Udara mengalir dari daerah
maksimum ke daerah minimum. Pada belahan utara bumi, udara/angin
berkelok ke kanan dan di belahan selatan berkelok ke kiri. Pembelokan arah
angin terjadi karena adanya rotasi bumi dari barat ke timur dan karena bumi
bulat. Dalam mempelajari cuaca, diantaranya perlu mengetahui arah angin.
Arah angin dapat diketahui melalui arah baling-baling angin.
4) Macam-macam Angin
Tahukah Anda ada berapa golongan angin? Untuk mengetahuinya, mari kita
ikuti uraian berikut. Angin dapat digolongkan menjadi 3 macam, yaitu:
a) Angin tetap, yaitu angin yang arah tiupnya tetap sepanjang tahun, seperti:
• angin passat, yaitu angin yang bertiup terus menerus dari daerah maksimum
subtropis utara dan selatan (30° - 40°) menuju ke minimum khatulistiwa.
• angin barat, yaitu angin antipassat (angin yang berhembus di atas angin
passat pada ketinggian (30 km dan arahnya berlawanan dengan angin passat).
• angin timur, yaitu angin yang bertiup dari kedua daerah maksimum kutub
menuju daerah minimum subpolar (lintang 66 1/2°C LU dan LS°.
b) Angin periodik. Angin ini dibagi menjadi:
• Angin periodik harian meliputi angin darat dan angin laut; angin gunung
dan angin lembah.
• Angin periodik setengah tahunan, disebut juga dengan angin muson
(musim).
c) Angin lokal, yaitu angin yang bertiup pada daerah tertentu dan waktu
tertentu.
Misalnya : angin kumbang, angin fohn, angin brubu, angin bahorok, angin
gending, dan lain-lain.
4. Kelembaban Udara
Unsur keempat yang dapat berpengaruh terhadap cuaca dan iklim di
suatu tempat adalah kelembaban udara. Kelembaban udara adalah
banyaknya uap air yang terkandung dalam massa udara pada saat
dan tempat tertentu. Di udara terdapat uap air yang berasal dari
penguapan samudra (sumber yang utama).
Sumber lainnya berasal dari danau-danau, sungai-sungai, tumbuh-
tumbuhan, dan sebagainya.
14
Makin tinggi suhu udara, makin banyak uap air yang dapat
dikandungnya. Hal ini berarti makin
lembablah udara tersebut.
Alat untuk mengukur kelembaban udara disebut psychrometer atau
hygrometer.
Kelembaban udara dapat dibedakan menjadi:
1) Kelembaban mutlak atau kelembaban absolut, yaitu kelembaban yang
menunjukkan berapa gram berat uap air yang terkandung dalam satu meter
kubik (1 m3) udara.
2) Kelembaban nisbi atau kelembaban relatif, yaitu bilangan yang
menunjukkan berapa persen perbandingan antara jumlah uap air yang
terkandung dalam udara dan jumlah uap air maksimum yang dapat
ditampung oleh udara tersebut.
Contoh:
Dalam 1 m³ udara yang suhunya 20o C terdapat 14 gram uap air (basah
absolut = 14 gram), sedangkan uap air maksimum yang dapat
dikandungnya pada suhu 20o C = 20 gram.
Jadi kelembaban relatif udara itu =
5. Curah Hujan
Hujan adalah butiran-butiran air yang dicurahkan dari atmosfer turun ke
permukaan bumi.
Curah hujan adalah jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam
waktu tertentu. Alat untuk mengukur banyaknya curah hujan disebut Rain
Gauge. Curah hujan diukur dalam harian, bulanan, dan tahunan.
Curah hujan yang jatuh di wilayah Indonesia dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain:
15
6. Awan
16
7. Visibility.
Visibility adalah merupakan salah satu unsur-unsur meteorologi yang
paling rumit. Meskipun alat untuk megukur visibility selalu dikembangkan,
tetapi belum ada yang cukup praktis untuk menggantikan penentuan visibility
seperti yang dilakukan dengan mata biasa.
18
8. Penyinaran matahari
Lamanya penyinaran sinar matahari dicatat dengan jalan memusatkan
(memfokuskan) sinar matahari melalui bola gelas hingga fokus sinar matahari
tersebut tepat mengenai pias yang khusus dibuat untuk alat ini dan
meninggalkan pada jejak pias. Dipergunakannya bola gelas dimaksudkan
agar alat tersebut dapat dipergunakan untuk memfokuskan sinar matahari
secara terus menerus tanpa terpengaruh oleh posisi matahari. Pias
ditempatkan pada kerangka cekung yang konsentrik dengan bola gelas dan
sinar yang difokuskan tepat mengenai pias. Jika matahari bersinar sepanjang
hari dan mengenai alat ini, maka akan diperoleh jejak pias terbakar yang tak
terputus. Tetapi jika matahari bersinar terputus-putus, maka jejak dipiaspun
akan terputus-putus. Dengan menjumlahkan waktu dari bagian-bagian
terbakar yang terputus-putus akan diperoleh lamanya penyinaran matahari.
19
Pengertian Angin
Sifat Angin
Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih
ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena
udaranya berkurang. Udara dingin disekitarnya mengalir ke tempat yang
bertekanan rendah tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke
tanah. Diatas tanah udara menjadi penas lagi dan naik kembali. Aliran
naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamanakan konveksi.
Terjadinya Angin
Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu
udara pada suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya
energi panas matahari yang di terima oleh permukaan bumi. Pada suatu
wilayah, daerah yang menerima energi panas matahari lebih besar akan
mempunyai suhu udara yang lebih panas dan tekanan udara yang cenderung
lebih rendah. Perbedaan suhu dan tekanan udara akan terjadi antara daerah
yang menerima energi panas lebih besar dengan daerah lain yang lebih
sedikit menerima energi panas, yang berakibat akan terjadi aliran udara pada
wilayah tersebut.
Jenis Angin
Angin secara umum diklasifikasikan menjadi 2 yaitu angin lokal dan angin
musim.
1. Angin Passat
Angin passat adalah angin bertiup tetap sepanjang tahun dari daerah
subtropik menuju ke daerah ekuator (khatulistiwa). Terdiri dari Angin Passat
Timur Laut bertiup di belahan bumi Utara dan Angin Passat Tenggara bertiup
di belahan bumi Selatan.
Di sekitar khatulistiwa, kedua angin passat ini bertemu. Karena temperatur di
daerah tropis selalu tinggi, maka massa udara tersebut dipaksa naik secara
vertikal (konveksi). Daerah pertemuan kedua angin passat tersebut
dinamakan Daerah Konvergensi Antar Tropik (DKAT). DKAT ditandai
dengan temperatur yang selalu tinggi. Akibat kenaikan massa udara ini,
wilayah DKAT terbebas dari adanya angin topan. Akibatnya daerah ini
dinamakan daerah doldrum (wilayah tenang).
3. Angin Barat
Sebagian udara yang berasal dari daerah maksimum subtropis Utara dan
Selatan mengalir ke daerah sedang Utara dan daerah sedang Selatan sebagai
angin Barat. Pengaruh angin Barat di belahan bumi Utara tidak begitu terasa
karena hambatan dari benua. Di belahan bumi Selatan pengaruh angin Barat
ini sangat besar, tertama pada daerah lintang 60o LS. Di sini bertiup angin
Barat yang sangat kencang yang oleh pelaut-pelaut disebut roaring forties.
4. Angin Timur
Di daerah Kutub Utara dan Kutub Selatan bumi terdapat daerah dengan
tekanan udara maksimum. Dari daerah ini mengalirlah angin ke daerah
minimum subpolar (60o LU/LS). Angin ini disebut angin Timur. Angin timur
ini bersifat dingin karena berasal dari daerah kutub.
AWAN
24
Langit hitam, angin kencang sampai hujan lebat datang tanpa bisa diduga.
Tapi, sebenernya kita dapat membaca alam cukup dengan hanya melihat
bentuk awan. Apalagi belakangan ini Surabaya setiap sore selalu dihadirkan
dengan gelapnya langit. mendung hutam selalu terlihat di langit Surabaya.
Karena tidak bisa diprediksi dengan tepat, maka kita selalu dibuat ngeri
dengan awan hitam. Takut hujan bercampur angin besar. Apalagi beberapa
hari yang lalu, Reklame di depan JW Marriot roboh dan menimpa beberapa
orang hingga tewas.
Padahal awan gelap tidak semuanya bikin angin kencang dan badai. Malah
ada awan terang yang justru bikin badai. Berikut tanda-tanda alam kalau
dilihat dari awan.
AWAN ALKOTOMULUS
Awan Alkotomulus adalah awan yang punya karakter berbentuk bulat besar-
besaran pada permukaan. Sama seperti awan yang lain, Awan Alkotomulus
berwarna putih atau abu-abu. Awan ini biasanya terlihat pada awal-awal
musim hujan. Dan jika awan ada di musim kemarau berarti kemungkinan
bakal terjadi badai.
AWAN ALTOSTRATUS
25
Awan Altostratus adalah awan yang punya karakter abu-abu tapi sangat
terang. Karena terang, garis-garis pinggirnya tidak kelihatan dan seolah-olah
awan itu menyatu sama langit. Awan Altostratus berpotensi bahaya, karena
dapat mengakibatkan tumbuhnya es di Pesawat terbang.
AWAN CIRRUS
Awan Cirrus adalah awan yang terdiri dari kristal es. Awannya berbentuk
seperti kapas tipis. Efek dari awan ini adalah membuat cuaca di bumi jadi
panas atau dingin. Namun, bila ada banyak awan Cirus di langit, itu berarti
terjadi gangguan udara di langit. Dan bila itu terjadi, kemungkinan banget
akan terjadi angin ribut atau angin topan gede banget.
AWAN CIRROSTRATUS
26
Awan Cirrostratus adalah awan tipis berbentuk seperti tirai dan menutup
sebagian besar langit. Letak awan ini berada di ketinggian diatas 6000 m dari
permukaan bumi. Jika awan ini muncul, berarti menandakan bahwa hujan
bakalan datang dalam 12 jam ke depan.
AWAN CUMULUS
Awan Cumulus Nimbus adalah awan yang bentuknya berlapi-lapis. Awan ini
berwarna abu-abu dan menjulang tinggi seperti bunga kol. Pada saat awan ini
muncul , biasanya langit kelihatan gelap. Awan ini membawa hujan yang
disertai dengan kilat dan petir. Kemungkinan tidak lama setelah muncul kilat
dan petir akan muncul angin puting beliung.
CIRO CUMULUS
28
lapisan awan yang terdiri dari unsur kecil menyerupai butir atau biji padi-
padian tanpa bayangan spt sirrus
STRATO KUMULUS
STRATUS
Mengapa TMC ?
Dalam millenium baru ini, para pakar yang berkaitan dengan air sependapat
bahwa air akan menjadi sumber konflik baru, disamping minyak bumi. Oleh
karena itu negara yang menguasai teknologi pengaturan cuaca akan menjadi
negara yang kuat. Hanya sebagian kecil dari uap air yang terdapat di atmosfer
ditransformasi menjadi awan yang menghasilkan hujan dan turun ke
permukaan tanah. Bila saja dapat lebih banyak lagi dapat turun menjadi hujan
maka potensial benefitnya sangat menarik. Kemampuan untuk
mempengaruhi proses di dalam awan telah didemonstrasikan dalam
laboratorium. Hasil kaji model, dan eksperimentasi lapangan mendukung
bahwa pada kondisi tertentu, curah hujan yang keluar dari suatu awan dapat
ditingkatkan. Sehubungan dengan rumitnya proses di atmosfer dan
spesifiknya pembentukan awan dan proses perkembangan hujan, maka
tingkat penambahan curah hujan dari hasil eksperimen lapangan pada
beberapa tempat di dunia bervariasi. Namun demikian, Badan Meteorologi
Dunia (WMO) dalam pernyataannya menetapkan angka peningkatan curah
hujan menggunakan TMC sebesar 10-15 persen merupakan peningkatan yang
dapat digunakan untuk perencanaan dalam pengelolaan sumber daya air.
Dalam pelaksanaannya, teknologi ini memilki sifat yang unik, karena tidak
memerlukan bangunan sipil yang permanen, dan ramah lingkungan. Bila
dalam pelaksanaannya kemudian terjadi perubahan jumlah curah hujan yang
berpotensi menimbulkan banjir, maka kegiatan dapat segera dihentikan.
Produk Teknologi ini yang berupa tambahan curah hujan atau tambahan
aliran sungai memiliki nilai ekonomis tinggi, dengan benefit to cost ratio
(B/C) lebih dari 20 : 1
30
Bagaimana Hujan Alam Terjadi ?
Ketika uap air terangkat naik ke atas oleh aktivitas konveksi ataupun oleh adanya
halangan (gunung, bukit) maka pada level tertentu ia mengembun pada partikel
CCN (aerosol) yang banyak beterbangan di udara berukuran 0.01 - 0.1 mikron.
Proses pengembunan berlangsung efektif bila partikel bersifat hidrofilik atau
higroskopik, karena proses ini sudah dapat berlangsung pada kelembaban 70%,
sementara itu bila partikel bersifat hidrofobik (tidak higroskopik) membutuhkan
suasana yang lebih lembab yaitu lebih dari 100%. Karena bersifat higroskopik maka
sejak berlangsungnya kondensasi, partikel berubah menjadi tetes cair (droplets) dan
kumpulan dari banyak droplets membentuk awan. Jika kelembaban masih
mendukung terutama pada lapisan di bawah dasar awan kondensasi terus
berlangsung hingga droplets mencapai ukuran sekitar 30 mikron dan secara fisik
terlihat dengan makin besarnya awan. Jika di antara partikel terdapat partikel besar
(Giant Nuclei, GN : 0.1-5 mikron) maka ketika kebanyakan partikel dalam awan baru
mencapai sekitar 30 mikron, ia sudah sudah mencapai ukuran sekitar 40-50 mikron.
Dalam gerak turun ia akan lebih cepat dari yang lainnya sehingga bertindak sebagai
"pengumpul" karena sepanjang lintasannya ke bawah ia menumbuk tetes lain yang
lebih kecil, bergabung dan menjadi jauh lebih besar lagi (proses tumbukan-
penggabungan) Proses ini berlangsung ber-ulang ulang dan merambat ke seluruh
bagian awan. Bila dalam awan terdapat cukup banyak GN maka proses
berlangsung secara autokonversi atau reaksi berantai (Langmuir chain reaction) di
seluruh awan, dan dimulailah proses hujan dalam awan tersebut, secara fisik terlihat
dasar awan menjadi lebih gelap. Hujan turun dari awan bila melalui proses
tumbukan dan penggabungan, droplets dapat berkembang menjadi tetes hujan
berukuran 1000 mikron atau lebih besar. Pada keadaan tertentu partikel partikel
dengan spektrum GN tidak tersedia, sehingga proses hujan tidak dapat berlangsung
atau dimulai, karena proses tumbukan dan penggabungan tidak terjadi.
Pada penerapan TMC untuk menambah curah hujan, diupaya kan proses hujan
menjadi efektif. Upaya dilakukan dengan menambahkan partikel higroskopik dalam
spektrum UGN (> 5 mikron) ke dalam awan yang sedang dalam fasa berkembang
atau matang sehingga proses hujan dapat segera dimulai serta berkembang meluas
ke seluruh awan. Penambahan partikel dengan spektrum CCN tidak perlu dilakukan,
karena partikel dengan spektrum ini sudah disediakan sendiri oleh alam. Dengan
demikian, awan tidak perlu dibuat, karena dengan tersedianya CCN, awan dapat
terbentuk dengan sendirinya bila kelembaban udara cukup. Pada kondisi tertentu,
dengan masuknya partikel Higroskopik berukuran UGN ke dalam awan , maka
proses hujan (tumbukan dan penggabungan) dapat dimulai lebih awal, durasi hujan
lebih lama, dan daerah hujan pada awan semakin luas, serta frekuensi hujan di
tanah semakin tinggi. Dari sinilah didapatkan tambahan curah hujan. Injeksi partikel
berukuran UGN ke dalam awan memberikan dua manfaat sekaligus, yang pertama
adalah mengefektifkan proses tumbukan dan penggabungan sehinga menginisiasi
(mempercepat) terjadinya proses hujan, dan yang kedua adalah mengembangkan
proses hujan ke seluruh daerah di dalam awan.
31
Pelaksanaan Lapangan
Beberapa jenis bahan higroskopik dapat digunakan, diantaranya Urea, CaCl2, dan
NaCl (Sodium klorida). Bahan ini digiling halus, dengan menambahkan bahan anti
gumpal "fumed silica" sebagai aditif sebanyak 0.5 - 3 % berat. Dengan campuran
seperti ini, partikel tidak menggumpal sehingga ketika disebarkan, berupa beraian
partikel tunggal. Penggilingan dengan teknik konvensional pada umumnya mampu
menghasilkan partikel higroskopik pada spektrum UGN, dominan di daerah lebih
besar dari 30 mikron. Bahan yang telah digiling halus, dikemas dalam kantung
plastik kedap udara seberat 10 kgr. Sebanyak 800 - 1000 kgr bahan dimuat ke
dalam pesawat yang dilengkapi dengan corong pembuangan keluar, dan terbang
menuju awan kumulus yang berkembang, dengan ciri : penampilan berbentuk
bunga kol, dengan dasar tidak lebih tinggi dari 5000 kaki, dan puncaknya lebih tinggi
dari 11 000 kaki. Pesawat diminta memasuki awan, dan ketika berada di dalamnya,
bahan dilepaskan keluar. Kegiatan ini disebut penyemaian (seed) awan, yang
dilustrasikan seperti gambar 1
Posisi awan harus terletak di atas target yang telah ditentukan yaitu DAS, atau
berada di daerah upwind target, sehingga dengan proses waktu, hujan turun di atas
target. Keberadaan awan diinformasikan oleh pos pengamat, atau dicari selama
penerbangan.
Kegiatan ini ramah lingkungan. Bahan yang digunakan untuk penyemaian awan
juga digunakan untuk kehidupan se hari-hari. Urea digunakan dalam pertanian,
Sodium Klorida banyak terdapat di atmosfer sebagai hasil dinamika air laut, dan
juga digunakan untuk bahan masakan. CaCl2 digunakan orang di negara lintang
menengah untuk ditaburkan dijalan raya guna mencegah terbentuknya es dan salju.
Dari sisi konsentrasi, satu butir bahan higroskopik berukuran 10-50 mikron
mengalami pengenceran hingga sejuta kali ketika menjadi tetes hujan berukuran
2000 mikron. Hasil analisis air hujan selama beberapa kali kegiatan TMC telah
membuktikan bahwa parameter kualitas air hujan maupun badan-badan air masih
aman untuk digunakan dalam kehidupan se hari-hari.
TCH = TU - T,
Cara pendekatan ini digunakan oleh banyak user atau konsultan di seluruh dunia
yang ditunjuk user untuk mengevaluasi kegiatan TMC.
33
Pendekatan juga dapat dilakukan dengan statistik aliran sungai.
Sebelum Penyemaian
Selama Penyemaian
A. Rotasi Bumi
Ketika bumi berotasi, semua benda yang ada di permukaan bumi pun akan
ikut berotasi mengikuti rotasi bumi. Hal ini disebabkan bumi memiliki gaya
gravitasi yang menarik semua benda ke arah bumi. Gaya gravitasi ini tidak
hanya dirasakan oleh benda yang ada di permukaan bumi, tetapi benda-benda
di angkasa pun merasakannya. Misalnya, kapal udara yang sedang terbang
atau satelit akan ikut berotasi.
Bumi mendapatkan sinar dari matahari setiap saat. Sinar matahari ini
merupakan sumber energi bagi kehidupan di bumi. Oleh karena bentuk bumi
bulat, maka tidak mungkin permukaan bumi terkena cahaya matahari secara
bersamaan.
34
Bumi berotasi dari arah barat ke timur. Dengan demikian, permukaan bumi
yang di sebelah timur mendapatkan lebih dulu cahaya matahari dari pada
permukaan bumi di sebelah barat. Perbedaan saat terkena sinar matahari ini
akan menunjukkan perbedaan waktu.
Waktu bumi untuk melakukan rotasi adalah 24 jam, sedangkan bumi berotasi
3600. Oleh karena itu, dalam waktu satu jam, bumi bergerak 150. Artinya
setiap perbedaan 150 bujur di permukaan bumi, akan mengalami perbedaan
waktu selama satu jam.
Garis bujur adalah garis yang sejajar dengan garis tengah antara dua kutub.
Bujur 0 0 ditetapkan di Greenwich, sebuah kota di Inggris. Indonesia terletak
di antara 950 BT dan 1410 BT. Dengan demikian, Indonesia terbagi menjadi
tiga waktu yang berbeda, yaitu :
1) Waktu Indonesia Barat (WIB) terpusat pada waktu untuk meridian 1050
BT. Daerah-daerah tersebut meliputi Sumatera, Jawa dan sebagian
Kalimantan.
3) Waktu Indonesia Timur (WIT) berpusat pada waktu untuk meridian 1350
BT. Daerah-daerah tersebut meliputi Maluku dan Papua.
B. Revolusi
bumi pun berputar pada porosnya (rotasi). Waktu yang diperlukan bumi untuk
mengelilingi matahari dalam satu putaran adalah 365,25 hari, disebut juga
satu tahun. Oleh karena itu, satu tahun adalah 365 hari. Sisanya berupa 0,25
hari dijumlahkan dalam empat tahun sekali menjadi satu hari. Kita
mengenalnya dengan tahun kabisat yang memiliki jumlah hari 366 hari.
Tambahan satu hari tersebut pada tanggal 29 Februari.
PETIR.
Petir atau halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul pada musim
hujan di mana di langit muncul kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan
biasanya disebut kilat yang beberapa saat kemudian disusul dengan suara
menggelegar sering disebut Guruh. Perbedaan waktu kemunculan ini
disebabkan adanya perbedaan antara kecepatan suara dan kecepatan cahaya.
Petir merupakan gejala alam yang bisa kita analogikan dengan sebuah
kapasitor raksasa, dimana lempeng pertama adalah awan (bisa lempeng
negatif atau lempeng positif) dan lempeng kedua adalah bumi (dianggap
netral). Seperti yang sudah diketahui kapasitor adalah sebuah komponen pasif
pada rangkaian listrik yang bisa menyimpan energi sesaat (energy storage).
Petir juga dapat terjadi dari awan ke awan (intercloud), dimana salah satu
awan bermuatan negatif dan awan lainnya bermuatan positif.
Petir terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan bumi atau
dengan awan lainnya. Proses terjadinya muatan pada awan karena dia
bergerak terus menerus secara teratur, dan selama pergerakannya dia akan
berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan negatif akan berkumpul
pada salah satu sisi (atas atau bawah), sedangkan muatan positif berkumpul
pada sisi sebaliknya. Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup
besar, maka akan terjadi pembuangan muatan negatif (elektron) dari awan ke
bumi atau sebaliknya untuk mencapai kesetimbangan. Pada proses
pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektron adalah udara. Pada saat
36
elektron mampu menembus ambang batas isolasi udara inilah terjadi ledakan
suara. Petir lebih sering terjadi pada musim hujan, karena pada keadaan
tersebut udara mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya
isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir. Karena ada awan bermuatan
negatif dan awan bermuatan positif, maka petir juga bisa terjadi antar awan
yang berbeda muatan.
TEKANAN
37
Benda padat, cair dan gas memiliki tekanan. Paku yang digunakan untuk
memaku kayu ujungnya dibuat runcing untuk memperbesar tekanan yang
diberikan paku terhadap kayu. Ketika mendaki gunung, telinga kita akan
terasa sakit. Hal ini akibat perbedaan tekanan udara antara tempat ynag
ketinggiannya berbeda. Begitu juga ketika menyelam. Selain akibat
ketinggian, tekanan air pun akan mempengaruhi telinga kita.
Pengertian Tekanan
Rumus tekanan :
F = gaya (N)
Sifat-sifat tekanan yang dihasilkan oleh zat cair dapat diselidiki dengan alat
Hartl. Alat ini terdiri dari pipa U, selang, corong, dan karet tipis. Jika karet
ditekan, permukaan zat cair dalam pipa U akan naik. Makin besar tekanan
yang diterima oleh karet, maikin tinggi permukaan zat cair. Tinggi
permukaan zat cair tersebut menunjukkan besar tekanan di dalam zat cair.
Tekanan Udara
Tubuh kita dan benda-benda lain di permukaan bumi ditekan oleh udara.
Tekanan yang dilakukan oleh udara sering disebut tekanan atmosfer. Untuk
mengukur tekanan atmosfer, alat yang digunakan adalah barometer. Tekanan
udara di permukaan laut rata-rata sebesar 1 atm atau 76 mmHg. Makin
rendah suatu tempat, makin besar tekanannya. Sebaliknya, makin tinggi suatu
tempat, makin rendah tekanannya. Untuk mengukur tekanan gas dalam ruang
tertutup, alat yang digunakan adalah manometer.
Kita lihat nyala api unggun. Gas disekitarnya menerima energi kalor sehingga
timbul kepulan asap yang membubung ke atas. Nyala api bergerak
bersamaan dengan arah gerak udara panas, yaitu ke atas. Jika udara di sekitar
api unggun tidak lebih panas dari udara di sekitarnya, ia diam.
Udara panas ini akan bergerak terus ke atas. Semakin panas, ia akan semakin
menjauh dari daratan. Ketika mencapai ketinggian yang lebih tinggi, udara
panas tadi akan mengembang karena tekanan udaranya mengecil. Jika
tekanan udara konstan, maka bisa saja udara panas tadi terlempar ke luar
angkasa. Akibat mengembangnya udara, suhu udara turun dan kita merasakan
dingin di daerah pegunungan bahkan menjadi es di puncak gunung.
Penjelasan Lebih
Tidak semua udara akan naik ke tempat yang lebih tinggi. Udara panas dan
udara yang berada di tekanan atmosfer rendah akan bergerak naik. Adapun
udara dingin dan udara yang berada di tekanan atmosfer tinggi akan bergerak
turun.
Untuk menjelaskan mengapa pada tekanan rendah menjadikan suhu gas naik
dan sebaliknya, kita harus melihat gas dari molekul-molekul gas. Bahasan ini
dibahasan dalam kajian termodinamika. Dalam termodinamika suhu naik
karena banyaknya tumbukan molekul gas yang terjadi. Semakin banyak dan
seringnya (tentunya juga kecepatan) tumbukan terjadi, suhu gas akan
semakin tinggi. Menurunnya suhu gas ketika tekanan diperbesar
mengakibatkan volume gas bertambah dan hal ini biasa disebut pendinginan
secara adiabatik.
Perbedaan antara menguap dan evaporasi dapat dilihat pada tabel berikut:
41
Menguap Evaporasi
Terjadi pada suhu titik didihTerjadi pada suhu sembarang
benda
Prosesnya cepat Prosesnya lambat
Terjadi di dalam cairan Terjadi hanya di permukaan cairan
Terbentuk gelembung dalamTidak terbentuk gelembung dalam
cairan cairan
Suhu tetap selama mendidih Biasanya diikuti oleh pendinginan
Energi untuk berubah wujudEnergi untuk berubah wujud
didapat dari sumber energi didapat dari lingkungan sekitar
dan cairan itu sendiri
Perbedaan penting yang membedakan keduanya adalah suhu tetap pada saat
mendidih sebelum akhirnya menguap, tetapi evaporasi mengakibatkan suhu
cairan turun.
42
43
6. B. Tekanan pada Zat Cair Cobalah kamu masukkan plastik yang telah
ditiup ke dalam air! Apayang terjadi dengan plastik tersebut? Mengapa
plastik tertekan kembalike atas? Hal ini membuktikan bahwa zat cair dapat
memberikan tekanan Pkepada semua benda. Dengan demikian, jika terdapat
zat cair dalam suatu htabung maka dinding tabung akan mendapat tekanan
dari zat cair. Sifat- benda P Psifat tekanan zat cair pada dinding tabung antara
lain sebagai berikut. Pa. Zat cair menekan ke segala arah. Pb. Semakin dalam
letak suatu titik dari permukaan zat cair, tekanannya semakin besar. Gambar
19.5 Benda dalam zat cair akan mendapatkan tekananc. Tekanan zat cair tidak
tergantung pada bentuk wadahnya, melainkan dari segala arah tergantung
pada kedalaman dari permukaan zat cair.d. Tekanan zat cair bergantung pada
massa jenis zat cair.Berikut ini akan kita pelajari hal-hal yang berkaitan
dengan tekanan pada zat cair.1. Tekanan Hidrostatis Tekanan hidrostatis
adalah tekanan dalam zat cair yang disebabkan oleh berat zat cair itu Tekanan
sendiri. Sifat tekanan hidrostatis adalah sebagai Hidrostatis berikut. a.
46
Semakin dalam letak suatu titik dari per- mukaan zat cair, tekanannya
semakin besar. b. Pada kedalaman yang sama, tekanannya juga sama.Gambar
19.6 Semakin dalam sebuah kapalselam menyelam maka tekanan yang c.
Tekanan zat cair ke segala arah sama besar.diterima semakin besar Besarnya
tekanan hidrostatis zat cair dipengaruhi beberapa faktor, yaitu kedalaman,
massa jenis zat cair, dan percepatan gravitasi. Persamaan tekanan hidrostatis
dapat dirumuskan sebagai berikut. P=ρ.g.h . . . (19.4) Keterangan: P : tekanan
hidrostatis (Pascal) ρ : massa jenis zat cair (kg/m3) h : kedalaman dari
permukaan zat cair (m) Untuk memahami penerapan rumus 19.4 dalam
penghitungan matematis, pelajarilah contoh soal berikut! Contoh Soal
Seorang penyelam menyelam pada kedalaman 10 m di bawah permukaan air.
Jika massa jenis air 1.000 kg/m3 dan percepatan gravitasi bumi 10 m/s2,
tentukan tekanan hidrostatis yang dialami penyelam! 236 Ilmu Pengetahuan
Alam VIII Tekanan
1. Lubangi bagian samping kedua kaleng pada ketinggian dan ukuran lubang
yang sama! 2. Tutup lubang yang telah kamu buat dengan menggunakan
isolasi! 3. Isi kedua kaleng dengan air sampai penuh! 4. Buka isolasi yang
menutup lubang pada kaleng! Amati apa yang terjadi! 5. Ukur jarak siraman
air yang keluar dari lubang kaleng setiap 20 sekon! Catat hasilnya pada tabel
berikut! Jarak No. Waktu Kaleng I Kaleng II 1. 20 s 2. 40 s 3. 60 s 4. 80 s 5.
100 s 6. Buatlah kesimpulan tentang kegiatan di atas! Sampaikan hasil
kesimpulanmu di depan kelas untuk didiskusikan bersama! 7. Kembalikan
semua peralatan ke tempat semula! Bersihkan meja kerja kalian!2. Hukum
Pascal Perhatikan gambar 19.7 di bawah ini! Pada gambar tampak sebuah
kran air yang dihubungkan dengan sebuah bejana A B C yang memiliki
berbagai bentuk. Dari D pembahasan sebelumnya, telah kita ketahui bahwa
besar tekanan hidrostatis tidak dipengaruhi oleh wadahnya. Dengan Gambar
19.7 Hukum Pascal menya- demikian, besar tekanan yang dialami oleh takan
bahwa tekanan zat cair pada dinding bejana adalah sama, meskipun ruang
tertutup diteruskan ke segala arah sama besar bentuk bejana berbeda-beda.
Oleh karena tekanan pada masing-masing bejana sama besar maka tinggi
permukaan masing-masing bejana juga sama. Peristiwa ini diamati oleh
Blaise Pascal. Pascal menyatakan bahwa: Tekanan yang diberikan pada zat
cair dalam ruang tertutup diteruskan ke segala arah dan sama besar. 238 Ilmu
Pengetahuan Alam VIII Tekanan
menyata- kan bahwa jika sebuah benda di 100 cm3 100 cm 3 udara memiliki
berat w maka ketika Fa benda tersebut berada di air, ia akan mendapat gaya
ke atas sebesar Fa .Gambar 19.12 Setiap benda dalam zat cair akan Dengan
demikian, berat benda di airmendapat gaya ke atas adalah sebagai berikut. w
= w – Fa . . . (19.7) Keterangan: w : berat semu dalam air (N) w : berat di
udara (N) Fa : gaya Archimedes (N) Gaya ke atas yang dialami benda ketika
berada di air disebut gaya Gaya Archimedes. Adapun besar gaya Archimedes
dirumuskan sebagai berikut. Archimedes 242 Ilmu Pengetahuan Alam VIII
Tekanan
beda. Semakin tinggi suatu tempat dari permukaan laut, tekanan udara di
tempat tersebut akan semakin berkurang. Hal ini disebabkan oleh
berkurangnya jumlah partikel udara karenaTekanan Ilmu Pengetahuan Alam
VIII 245
16. Sebagian besar partikel udara berada di dekat permukaan bumi (laut)
akibat gaya tarik bumi. Menurut penelitian para ahli, setiap kenaikan 10 m
dari permukaan laut tekanan udara rata-rata turun 1 mmHg. Penurunan ini
hanya berlaku sampai ketinggian 1.000 m. Dengan demikian, karena 76
cmHg senilai dengan 760 mmHg maka ketinggian suatu tempat dapat
dinyatakan dengan persamaan: h = (760 – x) . 10 . . . (19.12) Keterangan: h :
ketinggian suatu tempat (m) x : tekanan tempat tersebut (mmHg) Untuk
membantumu memahami pengaruh ketinggian terhadap tekanan udara. Mari
kita pelajari contoh soal berikut! Setelah kamu memahaminya, coba kerjakan
pelatihan di bawahnya! Contoh Soal Suatu tempat memiliki ketinggian 500 m
dari permukaan laut. Tentukan tekanan udara pada tempat tersebut!
Penyelesaian: Diketahui: h = 500 m Ditanyakan: x = . . . ? Jawab: h = ( 760 –
x ) . 10 500 = (760 – x ) . 10 50 = (760 – x ) x = 760 – 50 x = 710 mmHg =
71 cmHg Jadi, tekanan udara di tempat yang ketinggiannya 500 m dari
permukaan laut adalah 71 cmHg. Kerja Mandiri 4 Kerjakan soal berikut
dengan tepat! 1. Jelaskan sifat tekanan udara! 2. Tentukan ketinggian suatu
tempat yang mempunyai tekanan udara 70 cmHg! 3. Tentukan tekanan udara
suatu tempat yang mempunyai ketinggian 800 m dari permukaan air laut!246
Ilmu Pengetahuan Alam VIII Tekanan
samping! Barometer aeroid terdiri atas sebuah kotak logam yang berisi
Rep.Encarta Encyclopedia 26 udara dengan tekanan udara yang sangat
rendah. Permukaan barometer dibuat berge- lombang. Jarum penunjuk,
pegas, serta angka- angka pada skala barometer berbentuk lingkaran.
Barometer ini biasanya digunakan Gambar 19.15 Barometer aeroid oleh para
penerbang dan pendaki gunung. Dalam kehidupan sehari-hari, tekanan udara
dapat dimanfaatkan dalam berbagai kegiatan, di antaranya sebagai berikut. 1)
Penggunaan alat penyedot minuman. Alat ini bekerja karena tekanan udara
dalam mulut lebih rendah dibanding tekanan udara luar yang menekan
minuman, akibatnya minuman dapat naik ke mulut. 2) Pembuatan lubang
pada kaleng susu kental dibuat lebih dari satu. Hal ini bertujuan agar saat
mengeluarkan susu kental dari kaleng, udara luar akan ikut mendesak susu
kental sehingga susu mudah dikeluarkan. 3) Pengisap udara dari karet.
Pengisap udara dari karet umumnya digunakan untuk menggantungkan sikat
gigi, sabun, pakaian, dan boneka. 4) Kompresor. Kompresor dapat digunakan
untuk memompa ban karena tekanan udara dalam kompresor lebih besar
daripada tekanan udara dalam ban.Tekanan Ilmu Pengetahuan Alam VIII 247
18. Tidak sulit, bukan? Sekarang, coba kamu kerjakan pelatihan berikut
bersama kelompokmu! Kerja Kelompok 2 Kerjakan bersama kelompokmu!
Rep.encarta.msn Perhatikan gambar di samping! Pada gambar tampak sebuah
kapal hovercraft. Diskusikan dengan kelompokmu tentang pemanfaatan
tekanan udara pada hovercraft! Buatlah laporan hasil diskusi kalian,
kemudian kumpulkan kepada guru!3. Tekanan Udara dalam Ruang Tertutup
Udara ternyata memberikan tekanan pada ruang tertutup. Perhatikan gambar
19.16 di samping! Ketika kamu meniup balon maka pada balon terasa adanya
tekanan yang menekan tangan kalian. Untuk mengukur tekanan gas dalam
ruang tertutup digunakan manomater. Ada dua jenis manometer, yaitu
manometer zat cair dan manometer logam. Manometer a. Manometer zat cair
Dok. Penerbit Manometer zat cair merupakan manometer jenis terbuka. Pada
manometer zat cair terdapat Gambar 19.16 Udara dalam balon pipa U yang
memiliki satu tabung terbuka dan menekan ke segala arah satu tabung
tertutup. Cairan dalam tabung dapat berupa air raksa, alkohol, ataupun air.
Prinsip pengukuran tekanan udara dalam tabung manometer adalah dengan
mengukur selisih ketinggian fluida dalam pipa. Jika tekanan gas dalam
tabung lebih besar dari tekanan udara luar maka tinggi permukaan zat cair
dalam tabung terbuka lebih tinggi daripada tinggi permukaan zat cair dalam
tabung yang tertutup. Besar tekanan dalam tabung manometer dirumuskan:
Pgas = Pluar + h . . . (19.13) Jika tekanan udara dalam tabung tertutup lebih
54
kecil dibanding tekanan udara luar maka tinggi permukaan zat cair dalam
tabung terbuka lebih rendah dibandingkan dengan tinggi permukaan zat cair
dalam tabung tertutup. Tekanan udara dalam tabung tersebut dinyatakan:
Pgas = Pluar – h . . . (19.14) 248 Ilmu Pengetahuan Alam VIII Tekanan
19. Umumnya cairan yang digunakan pada manometer zat cair adalah air
raksa sehingga satuan h adalah cm, mengingat tekanan udara luar
diasumsikan 76 cmHg. b. Manometer logam Untuk tekanan udara yang
tinggi, seperti pengukuran tekanan udara dalam ban mobil, tekanan gas, dan
tekanan tungku pemanas digunakan manometer logam. Manometer ini
digunakan karena tekanan udara yang diukur sangat besar sehingga
Rep.www.sika.net tidak mungkin menggunakan manometer zat cair.
Manometer logam ada beberapa macam, antara lain: 1) manometer Bourdon,
Gambar 19.17 Manometer logam digunakan untuk mengukur tekanan 2)
manometer Schaffer dan Boudenberg, udara yang sangat tinggi dan 3)
manometer pegas.4. Hukum Boyle Robert Boyle, seorang fisikawan asal
Inggris, sekitar abad-17, meneliti hubungan antara tekanan dan volume untuk
gas dalam ruang tertutup pada suhu tetap. Berdasar percobaannya, Boyle
mendapat dua kesimpulan, yaitu: a. Jika tekanan diperbesar, volume udara
semakin kecil, tetapi hasil kali tekanan dengan volume harganya selalu
konstan. b. Jika tekanan dinaikkan dua kali tekanan semula maka volume gas
menjadi setengah volume mula-mula. Jika volume menjadi sepertiga volume
mula- mula maka tekanannya naik tiga kali lipat. Berdasar kesimpulan
tersebut, Boyle menyampaikan pernyataan yang dikenal dengan nama hukum
Boyle, yaitu: Hukum Boyle Pada suhu tetap, tekanan gas di dalam ruang
tertutup berbanding terbalik dengan volumenya. Secara matematis, hukum
Boyle dapat dinyatakan dalam persamaan berikut. P . V = konstan P1 . V1 =
P2 . V2 . . . (19.15) Keterangan: P : tekanan (Pa) V : volume (m3) Beberapa
alat yang bekerja menggunakan prinsip hukum Boyle adalah: a. pompa air, b.
pompa udara, dan c. pompa sepeda. Sekarang, coba kamu kerjakan pelatihan
berikut!Tekanan Ilmu Pengetahuan Alam VIII 249
22. Soal-soal Uji KompetensiA. Ayo, berilah tanda silang pada jawaban
yang paling tepat! 1. Besarnya gaya yang bekerja pada suatu minyak dengan
massa jenis 800 kg/m3 benda tiap satu satuan luas disebut . . . . setinggi 8 cm
maka tinggi air di sisi kiri a. gaya tekan relatif terhadap permukaan atas air
pada sisi sebelah kanan setinggi . . . . b. tekanan a. 3,4 cm c. 8 cm c. tekanan
atmosfer b. 6,4 cm d. 10 cm d. tekanan hidrostatis 8. Tekanan hidrostatis yang
dialami penyelam 2. Besarnya tekanan hidrostatis bergantung yang
menyelam pada kedalaman 4 m di pada: bawah permukaan air yang
56
mempunyai (1) ketinggian zat cair massa jenis 1.000 kg/m3 adalah . . . . (2)
massa jenis zat cair a. 10.000 Pa c. 40.000 Pa (3) luas permukaan zat cair b.
20.000 Pa d. 50.000 Pa (4) gaya gravitasi bumi 9. Kapal dengan volume
50.000 m3, ter- Pernyataan yang benar adalah . . . . apung di atas air laut
dengan massa jenis a. (1), (3), dan (4) c. (1), (2), dan (3) 1.200 kg/m3. Jika
bagian kapal yang ter- benam di dalam air laut hanya setengah- b. (2), (3),
dan (4) d. (1), (2), dan (4) nya maka berat kapal di udara adalah . . . . 3. Alat
ukur tekanan udara dalam tabung a. 100.000.000 N c. 150.000.000 N tertutup
adalah . . . . b. 120.000.000 N d. 250.000.000 N a. barometer c. manometer
10. Sebuah manometer dengan salah satu b. hidrometer d. fluviometer sisinya
berupa tabung tertutup mem- 4. Alat-alat berikut bekerja berdasar hukum
punyai tekanan udara 86 cmHg. Jika Pascal. tekanan udara luar 1 atm maka
selisih (1) kempa hidraulis ketinggian air raksa dalam manometer (2) rem
hidraulis adalah . . . . (3) dongkrak hidraulis a. 10 cm c. 13 cm (4) kapal
hidraulis b. 12 cm d. 14 cm Pernyataan yang benar adalah . . . . B. Jawablah
pertanyaan berikut dengan a. (1), (2), dan (3) c. semua benar benar! b. (1) dan
(3) d. (4) saja 1. Jelaskan faktor-faktor yang memengaruhi tekanan
hidrostatis! 5. Tekanan udara di lereng gunung dengan ketinggian 400 meter
adalah . . . . 2. Sebutkan bunyi hukum Pascal dan alat- alat yang bekerja
dengan hukum Pascal! a. 76 cmHg c. 72 cmHg 3. Sebutkan bunyi hukum
Archimedes dan b. 74 cmHg d. 70 cmHg alat-alat yang bekerja berdasar
hukum 6. Sebuah mesin pengangkat mobil mem- tersebut! punyai luas
penampang kecil dan besar 4. Tentukan kedalaman kapal selam yang seluas 8
cm2 dan 20 cm2. Jika gaya tekan dinding-dinding kapalnya mendapat di
penampang kecil 20 N maka gaya tekanan 400.000 Pa, jika massa jenis zat
angkat di penampang besar adalah . . . . cair di tempat itu 1.000 kg/m3! a. 8 N
c. 40 N 5. Sebuah mesin pengangkat mobil meng- b. 20 N d. 50 N angkat
mobil seberat 10.000 N pada 7. Sebuah pipa U diisi air dengan massa
penampang besar berjari-jari 20 cm. jenis 1.000 kg/m3. Jika di sisi kanan
diberi Tentukan jari-jari penampang kecil, jika gaya penekan di penampang
kecil sebesar 20 N! 252 Ilmu Pengetahuan Alam VIII Tekanan
57
58