Anda di halaman 1dari 10

I.

Acara 6
Menghitung Luasan dan Volume pada Peta

II. Tujuan
Mahasiswa dapat menghitung luas dan volume dari sebuah peta

III. Alat dan Bahan


1. Peta RBI Indonesia skala 1:25.000
2. Kertas milimeter
3. Kertas kalkir
4. Kalkulator
5. Alat tulis

IV. Dasar Teori


Informasi yang tergambar dalam sebuah peta mencerminkan berbagai tipe
infromasi dari permukaan bumi. Informasi geografis yang tergambar dalam peta
dapat dikelompokkan dalam 4 kategori yaitu:
1. Posisional merupakan unsur yang tidak mempunyai dimensi maupun
perluasan yang umumnya disimbolkan dengan titik. Misalnya titik
ketinggian, sumur bor, pusat pelayanan, SPBU, dan informasi lainnya
2. Liner/garis adalah unsur yang memiliki perluasan 1 dimensi yaitu panjang.
Mislanya jalan, sungai, garis pantai, rel kereta api, sutet dan sebagainya.
Untuk data liner, tergantung dari panjang-pendeknya obyek yang digambar.
3. Luasan Merupakan unsur yang mempunyai bentuk perluasan atau dua
dimensi dan nilai ditentukan berdasarkan luasnya. Data dalam peta yang
berdimensi dua. misalnya perkebunan, permukiman, sawah, danau, dan
informasi lainnya.
4. Volumetrik merupakan unsur yang mempunyai bentuk 3 dimensi yaitu
panjang, luas, dan ketinggian. Contoh unsur yang dapat dicari volumenya
yaitu cekungan danau, lembah, maupun perbukitan. Berikut ini keterangan
gambar terkait dengan bentuk informasi geografi yang terdapat di
permukaan bumi.

Meskipun demikian perlu diketahui bahwa peta menggunakan sistem


proyeksi maka hasil perhitungan melalui peta tidak akan sama dengan hasil
pengukuran langsung di lapangan, kecuali pea tersebut digambar dengan sistem
proyeksi yang sama luas dengan obyek yang diukur.

Beberapa cara untuk mengukur luas jika bentuk wilayah tidak teratur :

1. Pembuatan kisi atau kotak (cara segi empat/square method)


2. Pembuatan garis potong (cara jalur/stripped method)
3. Cara segitiga (triangle method)
4. Alat pengukur luas (planimeter)
5. Volume dapat dihitung berdasarkan luas dan kedalaman yang dihitung
dari ketinggian yang digambar oleh garis kontur.

V. Langkah Kerja

1. Langkah Kerja Square Method


a. Buatlah kotak-kota yang sama luasnya, misalnya 1cm x 1 cm.
b. Klasifikasikan jumlah kotak yang luasnya lebih setengah/sama
dengan setengah petak dibulatkan menjadi satu, sedangkan yang
luasnya lebih kurang dari setengah kotak dihilang/tidak dihitung.
c. Carilah luas wilayah dengan menggunakan rumus berikut :
N x1 x 1 cm x skala
2. Langkah Kerja Perhitungan Luas dengan Potongan Garis
a. Buatlah garis potong sejajar dengan jarak sama pada bagian tepi
b. buatlah garis keseimbangan\Luas bangun = jumlah luas segiempat
panjang, yakni tinggi dikalikan jumlah sisi-sisinya
c. Hitunglah dengan rumus : L = (panjang total balok x lebar balok) x
(penyebut skala)2
3. Langkah Kerja Triangle Method
a. Bagilah daerah atas segitga
b. Hitunglah luas segitiga = jumlah segitiga (rumus segitga)
c. Luas offset sama dengan Ab = a1+a2+a3+a4+a5+a6+a7+a8/9
d. Kemudian jumlahkan luas segituga + jumlah luas offset

VI. Hasil Praktikum


1. Gambar Square Method dengan ketinggian kontur 1000 (terlampir)
2. Gambar Square Method dengan ketinggian kontur 1050 (terlampir)
3. Gambar Square Method dengan ketinggian kontur 1100 (terlampir)
4. Gambar Stripped Method dengan ketinggian kontur 1100 (terlampir)
5. Gambar Triangle Method dengan ketinggian kontur 1050 (terlampir)

Hasil penghitungan dari beberapa method, yaitu :


1. Square Method
Rumus : L = Luas sisi x Ʃ sisi x (penyebut skala)2

a. Ketinggian kontur 1000


L1 = 1 x 1 x 181 x (25.000)2
= 181 x 625.000.000 cm2
= 113.125.000.000 cm2
= 11,3125 km2
= 11,3 km2

b. Ketinggian kontur 1050


L2 = 1 x 1 x 164 x (25.000)2
= 164 x 625.000.000 cm2
= 102.500.000.000 cm2
= 10,25 km2
c. Ketinggian kontur 1100
L3 = 1 x 1 x 127 x (25.000)
= 127 x 625.000.000
= 79.375.000.000 cm2
= 7,9375 km2
= 7,94 km2

2. Stripped Method
Rumus : L = 1 x Ʃ panjang x (penyebut skala)2
P1 = 5,7
P2 = 0,6
P3 = 8
P4 = 0,8
P5 = 2
P6 = 3
P7 = 18
P8 = 18
P9 = 18
P10 = 18
P11 = 18
P12 = 18 +
ƩP = 128,1

Luas peta menggunakan Stripped Method


L = 1 x 128,1 x (25.000)2
= 128,1 x 625.000.000
= 8.006.250.000 cm2
= 0,800625 km2
= 0,8 km2
3. Triangle Method
Rumus Segitiga : L∆ = ½ x a x t
L∆1 = ½ x 2,4 x 0,9 = 1,8
L∆2 = ½ x 1 x1 = 0,5
L∆3 = ½x2x1 = 1
L∆4 = ½ x 4 x 2,4 = 4,8
L∆5 = ½ x 4,6 x 7,5 = 17,25
L∆6 = ½ x 1,4 x 0,8 = 0,56
L∆7 = ½ x 1 x 2,2 = 1,1
L∆8 = ½x3x5 = 7,5
L∆9 = ½ x 1 x 1,4 = 0,7
L∆10 = ½ x 1 x 1,8 = 0,9
L∆11 = ½ x 1,6 x 3 = 2,9
L∆12 = ½x4x5 = 10
L∆13 = ½ x 4 x 3,9 = 7,8
L∆14 = ½ x 5,2 x 3,5 = 9,1
L∆15 = ½ x 2,8 x5,5 = 7,7
L∆16 = ½x4x5 = 10
L∆17 = ½x4x5 = 10
L∆18 = ½x5x5 = 12,5
L∆19 = ½x5x5 = 12,5
L∆20 = ½x5x5 = 12,5
L∆21 = ½x5x5 = 12,5
L∆22 = ½x4x5 = 10
L∆23 = ½x4x5 = 10 +
ƩL∆ = 163,61
LA∆ = ƩL∆ x (penyebut skala)2

= 163,61 x (25.000) 2

= 102.256.250.000 cm2

= 10,225625 km2

= 10,2 km2

Rumus Mencari Luas Offset

Ab = a1+a2+a3+a4+…+n

Ʃn

Q1 =3+4+6+6+3 = 4,4

Q2 = 5+8+5+9 = 6,75

Q3 = 4 + 12 + 10 = 6,67

Q4 = 1 + 1 +1 +1 +1 + 1 = 1

Q5 = 5+9 =7

Q6 = 13 = 13

1
Q7 = 5 + 14 + 5 =8

Q8 = 6 =6

Q9 = 11 + 2 + 4 + 4 + 2 = 4,6

Q10 = 10 = 10

Q11 = 6 + 6 + 9 + 3 + 1 +1 = 4,3

Q12 = 2+3+8 = 4,3

Q13 = 18 + 9 = 13,5

Q14 = 2 + 4 + 14 = 6,7

Q15 = 32 + 14 + 6 = 17,3

Q16 = 3+4 =6

2
Q17 = 2 + 8 + 15 = 8,3

LΦ = Q1 + Q2 + Q3 + Q4 + Q5 + Q6 + Q7 + Q8 + Q9 + Q10 + Q11 + Q12 +

Q13 + Q14 + Q15 + Q16 + Q17 x (skala)2

= 4,4 + 6,75 + 6,67 + 1 + 7 + 13 + 8 + 6 + 4,6 + 10 + 4,3 + 4,3 +

13,5 + 6,7 + 17,3 + 6 + 8,3 x (25000)2

= 127,82 x 625.000.000 cm2

= 79.887.500.000 cm2

= 0,798875 km2

= 0,8 km2

L = LA∆ + LΦ

= 10,2 + 0,8

= 11 km2

L Volume Genangan = L1+L2 + L2+L3

2 2

= 11,3 + 10,25 + 10,25 + 7,94

2 2

= 21,55 + 18,19

= 19,87 m3
VII. Pembahasan
Pada hasil praktikum kali ini akan membahas mengenai hasil menghitung
luas dan volume pada peta menggunakan 3 metode, yaitu metode kotak-
kotak (square method), metode lurus (stripped method), dan metode segitiga
(triangle method).
1. Square method
Pada saat melakukan penggambaran 3 buah garis kontur pada peta RBI,
mengalami kesulitan yaitu pada saat menyalin garis kontur ke
millimeter block, garis kontur pada peta tidak terlihat oleh mata
sehingga harus menyalin ke kertas kalkir/ kertas transparan.
Selain itu, pada saat menghitung luas tiap kotak-kotak, kita harus
memiliki tingkat ketelitian yang tinggi karena garis setiap millimeter
sangat tipis dan tidak terlalu terlihat oleh mata.
Pada penghitungan luas daerah diketahui bahwa pada kontur ketinggian
1000 adalah 11,3 , pada ketinggian kontur 1050 adalah 10,25 dan pada
ketinggian 1100 adalah 7,94.
2. Stripped Method
Pada saat menentukan daerah mana yang harus dan yang tidak harus
dimasukan ke dalam hitungan harus mampu menghitung dengan teliti
tiap millimeter pada kotak-kotak tersebut.
3. Triangle Method
Pada saat mengambar segitiga harus menggunakan segitiga siku-siku
dan usahakan sisa daerah yang tidak tergambar (offset) tidak terlalu
banyak karena dapat menghambat proses penghitungan menggunakan
metode ini. Pada saat menghitung luas offset, kita harus teliti mencari
tiap millimeter daerah yang offset.

VIII. Kesimpulan
Dari praktikum ke-6 ini mengenai “Menghitung Luas dan Volume Peta”, kita
dapat menentukan berapa luas daerah pada peta RBI dan memperkirakan berapa
volume genangan air yang terdapat pada peta tersebut menggunakan 3 metode,
yaitu square method, stripped method, dan triangle method.
Dari proses penggambaran dan penghitungan luas daerah tersebut mengalami
beberapa halangan dan kesulitan. Namun, akhirnya dapat terselesaikan hingga
akhir.
IX. Daftar Pustaka
http://awaluddinzaenuri.blogspot.com/2011/09/menghitung-luas-dan-volume-
genangan.html
Pigawati, Beta dan Pangi. 2010. Buku Petunjuk Praktikum Kartografi.
Semarang : Biro Penerbit Planologi Undip

X. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai