Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS RISIKO BISNIS DAN RISIKO KEUANGAN PERUSAHAAN KELUARGA

SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK


INDONESIA TAHUN 2010-2014

Eka Kusuma Astuti


1656200065
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
Ekakusuma16@gmail.com

Abstract
This study was conducted to prove whether the level of business risk and financial risk from
family firm significant lower than the average of the consumer goods industry Listed in
Indonesia Stock Exchange. This study uses secondary data, financial reports companies
listed on the Stock Exchange in the period 2010-2014. Data was collected using
documentation method. The sampling technique using purposive sampling method, the
number of samples i this study were 8 family companies . The result showed that there no
significant difference between DOL, DFL, DER, DAR, current ratio, quick ratio, cash ratio
from family companies and average of consumer goods industry that Listed in Indonesia
Stock Exchange in 2010-2014.
Keywords : Business Risk, Financial Risk, Family Firm

Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan apakah tingkat risiko bisnis dan risiko keuangan
dari perusahaan keluarga signifikan lebih rendah dari rata-rata industri barang konsumsi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder, laporan
keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek pada periode 2010-2014. Data
dikumpulkan menggunakan metode dokumentasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan
metode purposive sampling, jumlah sampel penelitian ini adalah 8 perusahaan keluarga. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara DOL, DFL, DER,
DAR, current ratio, quick ratio, rasio kas dari perusahaan keluarga dan rata-rata industri
barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014.
Kata kunci: Risiko Bisnis, Risiko Keuangan, Perusahaan Keluarga
keluarga yang cenderung memiliki
I. PENDAHULUAN risiko yang tinggi untuk pailit di masa
1. Latar Belakang Masalah depan.
Penelitian terbaru menunjukkan
Perusahaan keluarga merupakan bahwa perusahaan keluarga telah
perusahaan yang telah menguasai 80%-98% melalukan suksesi dan tata kelola
bisnis di dunia (PT. Bank Mandiri TBK, perusahaan dengan baik. Halim (2013)
2012). Biro Pusat Statistik mencatat, dan juga penelitian Lienardo, Mustamu,
perusahaan keluarga Indonesia merupakan & Wijaya (2014) yang menunjukkan
perusahaan swasta yang memiliki kontribusi bahwa suksesi kepemimpinan
yang besar terhadap PDB, yaitu mencapai perusahaan keluarga telah berjalan
82,44% (PT. Bank Mandiri TBK, 2012). Hal dengan baik. Sedangkan penelitian lain
ini membuktikan bahwa perusahaan keluarga mengenai tata kelola perusahaan
merupakan perusahaan yang vital dan penting keluarga oleh Octavia dan Praptiningsih
bagi perekonomian, dan terutama pada (2014) menunjukkan bahwa tata kelola
perekonomian Indonesia. perusahaan keluarga yang ditelitinya
Fenomena lain juga terjadi di telah menerapkan tata kelola
Indonesia dimana terdapat sektor perusahaan perusahaan (GCG atau Good Corporate
yang mengalami pertumbuhan yang sangat Governance) yang baik.
cepat dalam beberapa tahun ini, yaitu sektor Penelitian tersebut menunjukkan
manufaktur pada tahun 2013 sebesar 6,1% secara suksesi dan tata kelola
dan 5,49% pada awal semester 2014 perusahaan keluarga telah berjalan
(Antaranews.com, 2014). Daya tahan sektor dengan baik. Penelitian ini dilakukan
manufaktur terutama ditopang oleh sektor untuk melihat risiko perusahaan
barang konsumsi yang tumbuh 28% dan keluarga dari segi lainnya, yaitu risiko
kinerja sektor barang konsumsi juga kebih bisnis dan risiko keuangan. Menurut
tinggi dari dua sektor lain yang menjadi Sugiarto (2012) dalam UMN (2012),
bagian dari indeks manufaktur (Indonesia perusahaan keluarga cenderung
Finance Today, 2014). Selain bertumbuh menghindari risiko dibandingkan
dengan pesat, industri barang konsumsi dengan non-keluarga serta umumnya
sangat diminati oleh investor asing maupun perusahaan keluarga akan cenderung
domestik dikarenakan populasi Indonesia lebih fokus pada keberlanjutan
yang besar. Alasan lain investor untuk perusahaan dalam jangka panjang
berinvestasi juga dikarenakan oleh daripada mendapatkan keuntungan
pertumbuhan daya beli masyarakat yang jangka pendek (Mandl, 2008). Teori ini
meningkat dengan pesat serta saham industri mengindikasikan bahwa risiko bisnis
barang konsumsi yang telah terbukti mampu dan keuangan perusahaan keluarga
bertahan terhadap tekanan krisis (Purborini, seharusnya lebih rendah daripada
2011) perusahaan umum.
Perusahaan keluarga sendiri selama Risiko keuangan menunjukan
ini dianggap memiliki gaya manajemen kelas bahwa sejauh mana aktiva perusahaan
dua dibandingkan dengan perusahaan bukan telah dibiayai oleh penggunaan utang.
keluarga (The Jakarta Consulting Group, Tingkat leverage yang stagholder atau
2014), kenyataannya banyak perusahaan (kreditor) sering memperhatikan
keluarga yang berhasil. Disamping besarnya resiko perusahaan dengan
banyaknya perusahaan keluarga yang sukses, penggunaan utang yang tinggi sehingga
perusahaan keluarga yang gagal juga tidak akan diharapkan pada kewajiban yang
sedikit. Hal ini terjadi dikarenakan banyaknya tinggi pula. Pada saat kondisi
suksesi jabatan maupun tata kelola yang perusahaan rugi/ pada saat laba yang
cenderung bermasalah akibat benturan tidak terlalu tinggi, maka kreditor akan
dengan anggota keluarga itu sendiri, sehingga dihadapkan pada resiko
seringkali investor ragu untuk ketidakmampuan perusahaan dalam
menginvestasikan uangnya pada perusahaan membayar utangnya. Oleh karena itu,
manager perusahaan dengan rasio leverage II. METODE PENELITIAN DAN
yang tinggi akan cenderung melakukan PEMBAHASAN
managemen laba. (Muhammadinah, 2016) Penelitian ini menggunakan
Risiko bisnis diukur melalui rasio jenis penelitian komparatif. Menurut
DOL, sedangkan risiko keuangan diukur Saputra dan Kharlina (2012), penelitian
melalui rasio DFL, DER, DAR, rasio lancar, komparatif adalah suatu penelitian yang
rasio cepat, dan rasio kas. Untuk melihat baik bersifat membandingkan. Jenis data
tidaknya risiko perusahaan maka digunakan dalam penelitian ini merupakan data
rata-rata industri barang konsumsi sebagai interval, yaitu skala pengukuran yang
tolak ukur. Hal inilah yang menyebabkan memberikan jarak rentang yang sama
peneliti ingin melakukan “Analisis Risiko dari satu titik awal yang tidak tetap
Bisnis dan Risiko Keuangan Perusahaan (Priadana & Muis, 2009). Data interval
Keluarga Sektor Industri Barang Konsumsi” penelitian ini merupakan data laporan
keuangan yang telah dipublikasikan
2. Rumusan masalah oleh perusahaan keluarga industri
1. Bagaimanakah tingkat risiko bisnis barang konsumsi yang terdaftar di BEI
perusahaan keluarga sektor industri barang pada tahun 2010-2014. Sumber data
konsumsi yang terdaftar di BEI pada tahun yang digunakan dalam penelitian ini
2010-2014 dibandingkan dengan rata-rata adalah data sekunder yang diperoleh
industri barang konsumsi yang diproyeksikan dari laporan keuangan perusahaan
melalui DOL? keluarga industri barang konsumsi yang
2. Bagaimanakah tingkat risiko keuangan terdaftar di BEI
perusahaan keluarga sektor industri barang
konsumsi yang terdaftar di BEI pada tahun 1. Metode Pengumpulan Data
2010-2014 dibandingkan dengan rata-rata Metode pengumpulan data yang
industri barang konsumsi yang diproyeksikan digunakan adalah dokumentasi yaitu
melalui DFL, DER, DAR, rasio lancar, rasio pengumpulan data yang didapat dari
cepat, dan rasio kas. dokumen, catatan, file, dan hal-hal lain
yang sudah didokumentasikan dan
3. Tujuan penelitian metode ini relatif mudah untuk
1. Menganalisis tingkat risiko bisnis dilakukan dan sumber datanya tetap
perusahaan keluarga sektor industri barang (Djaelani, 2013). Data yang
konsumsi yang terdaftar di BEI pada tahun dikumpulkan berupa data perusahaan
2010-2014 yang diproyeksikan melalui DOL industri barang konsumsi yang terdaftar
2. Menganalisis tingkat risiko keuangan di BEI serta laporan keuangan
perusahaan keluarga sektor industri barang perusahaan keluarga industri barang
konsumsi yang terdaftar di BEI pada tahun konsumsi.
2010-2014 yang diproyeksikan melalui DFL, 2. Populasi dan Sampel
DER, DAR, rasio lancar, rasio cepat, dan Populasi adalah sekelompok
rasio. elemen baik itu individual, obyek, atau
peristiwa yang menjadi target
4. Manfaat Penelitian generalisasi yang ditetapkan peneliti
1. Mengetahui tingkat risiko bisnis untuk dipelajari dan ditarik
perusahaan keluarga sektor industri barang kesimpulannya (Hamdi, 2014).
konsumsi yang terdaftar di BEI pada tahun Populasi penelitian ini adalah semua
2010-2014 yang diproyeksikan melalui DOL perusahaan industri barang konsumsi
2. Mengetahui tingkat risiko keuangan yang terdaftar di BEI.
perusahaan keluarga sektor industri barang Sampel sendiri merupakan bagian dari
konsumsi yang terdaftar di BEI pada tahun populasi (Hamdi, 2014). Sampel
2010-2014 yang diproyeksikan melalui DFL, penelitian ini adalah seluruh perusahaan
DER, DAR, rasio lancar, rasio cepat, dan perusahaan keluarga industri barang
rasio. konsumsi yang terdaftar di BEI pada
tahun 2010-2014.
3. Teknik Sampling jangka panjang yang menimbulkan
Teknik sampling yang digunakan biaya tetap ( utang dan saham preferen).
nonprobability sampling dengan Makin tinggi tingkat leverage
menggunakan teknik purposive sampling. keuangan, makin tinggi risiko
Nonprobability sampling merupakan sampel keuangannya (Mardiyanto, 2009).
yang dipilih secara arbitrer oleh peneliti Risiko keuangan diukur dengan rasio
(Kuncoro, 2009), sedangkan purposive DFL, DER, DAR, lancar, cepat dan
sampling merupakan suatu sampling dimana rasio kas.
pemilihan elemen-elemen untuk menjadi
anggota sampel berdasarkan pada 5. Analisis Data
pertimbangan yang tak acak, biasanya sangat Uji Normalitas
subjektif (Supranto, 2007). Kriteria pemilihan Uji untuk mengetahui ada tidaknya
sampling perusahaan industri konsumsi dalam variabel residual dalam bentuk normal
penelitian ini adalah: didalam regresi. Uji t memiliki asumsi
1. Memiliki laporan keuangan yang lengkap bahwa nilai residual mengikuti
pada tahun 2010-2014 distribusi normal. Untuk menguji
2. Terdaftar di BEI pada tahun 2010-2014 normalitas data digunakan analisis
3. Merupakan perusahaan yang memiliki statistik uji Kolmogrov Smirnov
kepemilikan keluarga, yaitu perusahaan yang (Riandi & Siregar, 2011)
kepemilikan sahamnya dimiliki oleh dewan Dasar pengambilan keputusan:
komisaris atau dewan direksi perusahaan itu a. Jika nilai signifikansi > 0,05, maka
sendiri (Harijono & Tanewski, 2012) dan data terdistribusi normal
memiliki nama belakang yang sama pada b. Jika nilai signifikansi < 0,05, maka
jajaran dewan komisaris atau dewan direksi data tidak terdistribusi secara normal
(Machek, Kolouchova, & Hnilica, 2015)
Uji Homogenitas
4. Definisi Operasional Variabel dan Uji homogenitas adalah pengujian
Pengukuran Variabel varian dan digunakan untuk mengetahui
Definisi operasional merupakan apakah kedua kelompok sampel
definisi konstruktif dengan mengurangi mempunyai varian yang sama atau tidak
tingkat abstraksi melalui penggambaran (Hamdi & Bahruddin, 2014)
dimensi dan elemen sehingga dapat diukur Dasar pengambilan keputusan:
(Sekaran & Bougie, 2009). a. Jika nilai signifikansi > 0,05, maka
Variabel penelitian merupakan segala data homogen
sesuatu yang berbentuk apa saja yang b. Jika nilai signifikansi < 0,05, maka
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari data tidak homogen
sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya Uji Beda
(Lusiana, Andriyani, & Megasari, 2015) Uji beda yang digunakan dalam
Variabel penelitian ini adalah: penelitian ini adalah Independent
A. Risiko Bisnis: merupakan risiko yang Sample t-test yang bertujuan untuk
berkaitan dengan ketidakpastian dari mengetahui apakah terdapat suatu
keputusan investasi suatu perusahaan di masa perbedaan mean atau rata-rata yang
mendatang dan diukur melalui simpangan bermakna antara 2 kelompok bebas
baku dari laba sebelum bunga dan pajak atau yang berskala data interval/rasio nilai
disebut EBIT. Faktor yang mempengaruhi tertentu (Hidayat, 2012). Penggunaan
risiko bisnis adalah leverage operasinya, uji ini dapat digunakan apabila data
dimana semakin tinggi tingkat leverage penelitian terbukti terdistribusi normal
operasi makin tinggi risiko bisnisnya melalui uji normalitas. Apabila
(Mardiyanto, 2009). Risiko bisnis diukur diketahui dari uji normalitas bahwa data
dengan rasio DOL penelitian tidak terdistribusi secara
B. Risiko Keuangan: merupakan risiko yang normal, maka digunakan uji
timbul akibat penggunaan sumber dana nonparametrik Mann Whitney. Setelah
terbukti data berdistribusi secara normal,
maka dilakukan uji homogenitas yang
digunakan untuk melihat apakah data
memiliki varian yang sama atau tidak.
Dasar pengambilan keputusan:
a. Jika nilai signifikansi > 0,05, maka Ha
ditolak
b. Jika nilai signifikansi < 0,05, maka Ha
diterima

6. Analisis Data Dan Pembahasan


Hasil Pengumpulan Data
Sampel Penelitian
Obyek penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah perusahaan
manufaktur sektor barang konsumsi yang
terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia. Jumlah
perusahaan yang tergolong dalam sektor
barang konsumsi yang terdaftar dari tahun
2010 hingga 2014 sebanyak 32 perusahaan.
Penentuan sampel penelitian menggunakan
purposive sampling dan menghasilkan 8
perusahaan yang memenuhi kriteria dan
dijadikan sampel pada penelitian ini. Data
yang digunakan dalam penelitian ini diambil
dari website resmi Bursa Efek Indonesia dan
milik perusahaan terkait. Berikut merupakan
rincian dari penentuan sampel penelitian.

Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan melihat
tingkat signifikansi yang ada. Hasil uji
normalitas data sebagai berikut:
Tabel 1
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
LANCA CEPA
DOL DFL DER DAR R T KAS
N 175 175 175 175 175 175 175
.
Normal Mean 6.6365 .2893 .8883 .4855 2.3832 1.4377 5946
Paramete Std. .
rsa,b Deviation 73.267 64.487 1.2137 . 1.7057 1.2275 7190
14 43 7 44805 8 8
7
Most
Extreme Absolute .440 .433 .243 .285 .197 .154 .212
Differenc
es Positive .440 .388 .202 .285 .197 .154 .212
Negative -.395 -.433 -.243 -.211 -.156 -.138 -.204
Test
Statistic .440 .433 .243 .285 .197 .154 .212
Asymp. Sig. (2-tailed) .000c .000c .000c .000c .000c .000c .000c
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors
Significance Correction.

Berdasarkan hasil uji normalitas kolmogorov smirnov ternyata diketahui bahwa


semua data penelitian memiliki signifikansi < 0.05 yang artinya data tidak terdistribusi secara
normal, sehingga penggunaan uji independent sample t test tidak dapat digunakan.

Uji Homogenitas
Tabel 2
Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variance


Levene
Statistic df1 df2 Sig.
DOL Based on Mean 1.544 1 173 .216
Based on Median .758 1 173 .385
Based on Median and
with
.758 1 134.071 .386
adjusted df
Based on trimmed
mean .746 1 173 .389
DFL Based on Mean 2.009 1 173 .158
Based on Median 1.318 1 173 .252
Based on Median and
with
1.318 1 131.263 .253
adjusted df
Based on trimmed
mean 1.347 1 173 .247
DER Based on Mean 3.966 1 173 .048
Based on Median 3.671 1 173 .057
Based on Median and
with
3.671 1 137.223 .057
adjusted df
Based on trimmed
mean 3.718 1 173 .055
DAR Based on Mean 2.749 1 173 .099
Based on Median 2.521 1 173 .114
Based on Median and
with
2.521 1 135.246 .115
adjusted df
Based on trimmed
mean 2.478 1 173 .117
LANCA
R Based on Mean 16.098 1 173 .000
Based on Median 7.482 1 173 .007
Based on Median and
with
7.482 1 136.760 .007
adjusted df
Based on trimmed
mean 12.021 1 173 .001
CEPAT Based on Mean 8.049 1 173 .005
Based on Median 4.069 1 173 .045
Based on Median and
with
4.069 1 140.622 .046
adjusted df
Based on trimmed
mean 6.172 1 173 .014

KAS Based on Mean 5.588 1 173 .019


Based on Median 1.423 1 173 .235
Based on Median and
with
1.423 1 148.314 .235
adjusted df
Based on trimmed
mean 3.563 1 173 .061
Hasil uji homogenitas menunjukkan Uji non parametrik Mann
Whitney merupakan alternatif dari uji
bahwa tidak semua data memiliki tingkat
independent sample t test.
signifikansi > 0.05, artinya tidak semua data
Penggunaan test non parametrik
memiliki varian yang sama atau homogen.
dilakukan ketika asumsi t test tidak
Dengan kondisi data tersebut, untuk
ditemukan, seperti data tidak
dapat membandingkan risiko perusahaan
berrdistribusi normal dan tidak
keluarga dengan rata-rata industri barang
homogen (Hinton, McMurray, &
konsumsi digunakan uji non parametrik
Brownlow, 2014)
Mann Whitney.
Pengujian Hipotesis
Tabel 3
Uji Mann Whitney
Rank
Mean Sum of
Kelompok N Rank Ranks
DOL Keluarga 40 85.80 3432.00
Industri 135 88.65 11968.00
Total 175
DFL Keluarga 40 91.53 3661.00
Industri 135 86.96 11739.00
Total 175
DER Keluarga 40 92.91 3716.50
Industri 135 86.54 11683.50
Total 175
DAR Keluarga 40 87.26 3490.50
Industri 135 88.22 11909.50
Total 175
LDER Keluarga 40 96.60 3864.00
Industri 135 85.45 11536.00
Total 175
CDER Keluarga 40 89.95 3598.00
Industri 135 87.42 11802.00
Total 175
LANCA
R Keluarga 40 84.14 3365.50
Industri 135 89.14 12034.50
Total 175
CEPAT Keluarga 40 79.80 3192.00
Industri 135 90.43 12208.00
Total 175
KAS Keluarga 40 84.55 3382.00
Industri 135 89.02 12018.00
Total 175
diketahui bahwa semua rasio DOL, DFL, Penelitian-penelitian tersebut
DER, DAR rasio lancar, rstio cepat, dan menunjukkan bahwa perusahaan
rasio memiliki tingkat signifikansi >0.05, keluarga telah menyiapkan tata kelola
yang berarti tidak memiliki perbedaan perusahaan yang baik, persiapan suksesi
yang signifikan dengan rata-rata industry yang matang sehingga keberlanjutan
sektor perusahaan keluarga merupakan perusahaan tersebut dapat diberikan
perusahaan yang banyak, sebagian besar kepada keturunannya dengan baik. Hal
penduduk di Indonesia. Permulaan ini menunjukkan bahwa secara tata
pendirian suatu bisnis biasanya akan kelola perusahaan keluarga sudah
dimulai dari keluarga itu sendiri. Di dalam merubah konsep-konsep lama yang
dunia industri, perusahaan keluarga juga subjektif dan merubahnya menjadi lebih
masih tetap dipertahankan oleh sebagian profesional.
besar perusahaan. Perusahaan keluarga Secara keuangan, perusahaan
pada dasarnya dibuat oleh keluarga untuk keluarga juga memiliki kecenderungan
kepentingan keturunan pendiri perusahaan untuk menghindari risiko karena
itu sendiri, sehingga masa depan maupun ditunjukkan oleh penelitian maupun
kesejahteraan yang telah lama dibangun
teori yang ada bahwa perusahaan
oleh pendiri dapat terus dirasakan oleh
keluarga lebih mementingkan
keturunannya. Sayangnya perusahaan
kepentingan jangka panjang daripada
keluarga memiliki kelemahan dibidang
jangka pendek. Penelitian Gottardo &
tata kelola perusahaan. Hal ini
Moisello (2015) menunjukkan bahwa
dikarenakan pemilik perusahaan keluarga
cenderung menutup mata terhadap risiko bisnis perusahaan keluarga lebih
kelemahan yang dimiliki anggota rendah daripada non-keluarga.
keluarganya, penolakan terhadap Penelitian Machek & Hnilica (2015),
tranformasi, kesenjangan antargenerasi, menunjukkan bahwa hutang yang
dan rendahnya motivasi generasi muda digunakan perusahaan keluarga lebih
untuk melanjutkan serta memajukan bisnis rendah daripada non-keluarga.
keluarga (Susanto, 2012). Penyerahan Penelitian tersebut menunjukkan hal
jabatan kepada anak atau saudara sebagai yang serupa dengan teori yang ada,
ciri dari perusahaan keluarga juga yaitu risiko perusahaan keluarga
seringkali dilakukan tanpa persiapan yang cenderung lebih rendah dan berbeda
matang sehiingga masyarakat melihat secara signifikan daripada perusahaan
perusahaan keluarga sebagai non-keluarga karena perusahaan
perusahaan yang memiliki keluarga cenderung menghindari risiko.
manajemen kelas 2 jika dibandingkan Pada saat yang
perusahaan non-keluarga. sama, peneliti-peneliti tersebut
Penelitian-penelitian terbaru mengenai menemukan bahwa kinerja perusahaan
perusahaan dengan kepemilikan keluarga keluarga lebih rendah daripada
menunjukkan hasil yang berbeda dengan perusahaan non-keluarga.
persepsi masyarakat awam. Penelitian Hasil tersebut menunjukkan
Halim (2013) dan juga penelitian bahwa akibat kecenderungan perusahaan
Lienardo, Mustamu, & Wijaya (2014) keluarga menghindari risiko, maka
menunjukkan bahwa suksesi penggunaan hutang juga jauh lebih kecil
kepemimpinan perusahaan keluarga telah daripada perusahaan non-keluarga. Secara
berjalan dengan baik. Sedangkan teori, walaupun
penelitian lain mengenai tata kelola penggunaan hutang dapat menimbulkan
perusahaan keluarga oleh Octavia dan risiko bagi perusahaan tetapi sebenarnya
Praptiningsih (2014) menunjukkan bahwa apabila dikelola dengan baik dan efisien
tata kelola perusahaan keluarga yang penggunaan hutang dapat digunakan untuk
ditelitinya telah menerapkan tata kelola meningkatkan kinerja perusahaan. Hal ini
perusahaan (GCG atau Good Corporate dibuktikan oleh penelitian Bambang dan
Governance) yang baik. Hermawan (2012) pada industri yang sama
dengan penelitian ini, akan tetapi berbeda
pada tahun maupun variabel penelitian. memiliki tingkat risiko yang tidak jauh
Penelitian Bambang dan Hermawan berbeda dengan perusahaan non-
menunjukkan bahwa perusahaan keluarga keluarga. Fakta ini mengindikasikan
memiliki hutang yang lebih rendah bahwa perusahaan keluarga akhirnya
daripada perusahaan non keluarga yang memilih untuk meningkatkan
artinya risiko perusahaan tersebut juga penggunaan hutangnya untuk dapat
lebih rendah daripada risiko non-keluarga. meningkatkan kinerja perusahaan.
Temuan Bambang dan Hermawan yang Hal lainnya yang bisa ditambahkan
lain menunjukkan bahwa pada saat yang adalah perusahaan keluarga saat ini
sama kinerja perusahaan keluarga lebih sudah merubah kesubjektifannya dan
rendah daripada perusahaan non-keluarga. berubah
Hipotesis penelitian ini dibuat berdasarkan menjadi lebih profesional. PT.Inovasi
penelitian terdahulu yang menunjukkan Sigma Parkasa (2016), menemukan
bahwa risiko perusahaan keluarga lebih bahwa seiring dengan
rendah daripada perusahaan non-keluarga. tumbuh dan berkembangnya
Hasil penelitian ini ternyata tidak sama perusahaan, tidak jarang perusahaan
dengan semua penelitian-penelitian keluarga berubah menjadi
terdahulu, yaitu tidak terdapat perbedaan perusahaan FOE yaitu mempekerjakan
yang signifikan antara risiko perusahaan eksekutif untuk mengelola perusahaan,
keluarga dengan rata-rata industri barang contohnya yaitu: Salim Group. Dalam hal
konsumsi. Walaupun secara rata-rata ini salah satu hal yang dirubah adalah
ditemukan bahwa ternyata perusahaan perusahaan keluarga tidak lagi
keluarga memiliki risiko keuangan yang menempatkan seluruh manajemen kepada
lebih tinggi daripada rata-rata industri, anggota keluarga, tetapi juga
tetapi secara keseluruhan tidak berbeda mempekerjakan tenaga profesional.
secara signifikan dari rata-rata industri. Keputusan ini diambil agar perusahaan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dapat bekerja menjadi lebih profesional
terdapat perbedaan pada penelitian ini dan bersikap obyektif, oleh karena itu
dengan penelitian sebelumnya. tidak aneh apabila ditemukan dari uji
Perbedaan tersebut sebenarnya penelitian ini bahwa risiko perusahaan
dipengaruhi oleh keputusan yang diambil keluarga tidak berbeda signifikan dengan
oleh perusahaan keluarga untuk dapat rata-rata industri barang
bersaing dengan perusahaan lainnya. konsumsi.Walaupun tidak memiliki
Perusahaan keluarga sejak dulu memiliki perbedaan yang signifikan, perusahaan
konsep-konsep yang diturunkan kepada keluarga masih memiliki keunggulan jika
generasi selanjutnya, salah satunya adalah dibandingkan dengan perusahaan non-
kecenderungan menghindari risiko. Dilihat keluarga, yaitu perusahaan keluarga
dari penelitian sebelumnya terbukti memiliki keluarga memiliki risiko
perusahaan keluarga memiliki tingkat perusahaan yang buruk, sebab dapat
risiko yang lebih rendah dari perusahaan diketahui bahwa rata-rata industri
non-keluarga, tetapi pada saat yang sama digunakan sebagai tolak ukur yang
kinerjanya lebih rendah daripada menunjukkan perusahaan sudah berjalan
perusahaan non-keluarga. Haltersebut dengan baik atau tidak. Walaupun tidak
menjadi lebih baik dari rata-rata industri, tetapi
pertimbangan bagi perusahaan keluarga hasil uji tersebut menunjukkan bahwa
untuk tetap berpegang teguh pada perusahaan keluarga telah beroperasi
konsep-konsep pemikiran lama atau dengan baik karena memiliki risiko yang
beradaptasi untuk tetap dapat bersaing setara dengan rata-rata industrinya.
dengan kompetitor lainnya. Dari hasil
penelitian ini, terlihat perusahaan
keluarga yang dulunya memiliki tingkat
risiko yang lebih rendah dari
perusahaan non-keluarga, saat ini telah
III Penutup industri lainnya, sebab setiap industri
Penelitian ini dilakukan untuk memiliki karakteristik yang berbeda antara
melihat perbandingan risiko bisnis, satu dengan yang lainnya sehingga hasil
keuangan dan struktur modal perusahaan penelitian dapat berbeda dengan hasil
keluarga dengan rata-rata industri barang penelitian ini.
konsumsi dengan menggunakan sampel
perusahaan keluarga industri manufaktur
yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode 2010-2014. Dari penelitian
yang telah dilakukan, nilai-nilai
kekeluargaan yang ditanamkan di dalam
perusahaan. Keunggulan lainnya yaitu,
perusahaan keluarga memiliki tingkat
pengenalan yang lebih dalam terhadap
karyawannya daripada perusahaan non-
keluarga, sehingga dapat memahami
potensi maupun kekurangan karyawannya
dengan baik. Dengan adanya keunggulan
tersebut, apabila perusahaan keluarga
dikelola dengan profesional dan pada saat
yang sama dengan nilai-nilai kekeluargaan
yang baik maka perusahaan keluarga akan
menjadi perusahaan yang kuat dan solid.
Terakhir, penelitian ini membandingkan
risiko perusahaan keluarga dengan rata-
rata industri
barang konsumsi dan tidak ditemukan
perbedaan yang signifikan. Hal ini
bukan berarti perusahaan dapat
disimpulkan berdasarkan hasil uji
hipotesis (Mann whitney), maka tidak
terdapat perbedaan yang signifikan
DOL, DFL, DER, DAR, rasio lancar,
rasio cepat, rasio kas perusahaan
keluarga dengan rata-rata industri barang
konsumsi, karena perusahaan keluarga
telah beradaptasi dan
meningkatkan penggunaan hutang untuk
meningkatkan kinerja perusahaan serta
mempekerjakan tenaga professional.
Keputusan tersebut dianggap tepat,
karena dapat digunakan untuk
berkompetisi dengan perusahaan non-
keluarga.
Keterbatasan penelitian ini yaitu tidak
terdapat informasi yang jelas mengenai
definisi baku perusahaan keluarga serta
tidak adanya informasi formal yang
menunjukkan daftar perusahaan keluarga
yang ada di Indonesia sehingga harus
dilakukan identifikasi perusahaan keluarga
secara manual bagi penelitian selanjutnya
disarankan dapat melakukan analisis pada
DAFTAR PUSTAKA
Metode Penelitian Kuantitatif: Aplikasi
Antaranews.com. (2014, Oktober dalam Pendidikan. Yogyakarta: CV. Budi
9).Berita:Bisnis. Retrieved from Utama.
Antaranews.com:
http://www.antaranews.com/ Harijono, & Tanewski, G. (2012). Does
Legal Transplatation Work?The Cash Of
Ardana, I. C., & Rasyid, R. (2013). Stock Indonesian Corporate Governance
Undervaluation, Debt To Assets Ratio, Dan Reforms. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Cash Flow Untuk Memprediksi Stock Indonesia.
Repurchase Pada Perusahaan Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Hidayat,A.(2012). SPSS:Independen T
2002-2009. Jurnal Keuangan dan Test dengan SPSS. Retrieved from Uji
Perbankan, Vol.9, No.2, Juni. Statistik: http://www.statistikian.com/

Bambang, M., & Hermawan, M. (2012). Hinton,P.R.,McMurray,IBrownlow,C.


Founding Family Ownership and (2014). SPSS Explained Second
Firm Performance: Empirical Evidence Edition.New York: Routledge.
From Consumer Goods Industry In
Indonesia. Journal of Applied Finance and Indonesia Finance Today. (2014,
Accounting Vol 4, No 2, 112-131. Februari 25). Tajuk Rencana. Retrieved
from Indonesia Finance Today:
Ciputra Entrepreneurship. (2010, Mei www.ift.co.id Istiono. (2010).
20). Artikel Pendidikan. Retrieved from Pengaruh Risiko Perusahaan Terhadap
Ciputra Entrepreneurship: Profitabilitas Dan Nilai Perusahaan
http://www.ciputraentreprene urship.com/ Pada Industri Makanan Dan Minuman.
DIEJurnal Ilmu Ekonomi dan
Djaelani, A. R. (2013). Teknik Manajemen Volume 6 Nomor 3, April.
Pengumpulan Data Dalam Penelitian
Kualitatif Majalah Ilmiah Pawiyatan Vol MUHAMMADINAH, M. (2016).
XX, No 1, Maret. PENGARUH PROFITABILITAS,
RESIKO KEUANGAN, UKURAN
Gottardo, P., & Moisello, A. M. (2015). PERUSAHAAN, GROWTH,
The Impact of Socioemotional Wealth on STRUKTUR KEPEMILIKAN
Family Firms' Financial MANAJERIAL DAN DEVIDEND
Performance.Problem and Perspectives in PAYOUT RATIOTERHADAP
Management Volume 13, Issue 1. MANAJEMEN LABA PADA
PERUSAHAAN SEKTOR
Halim, Y. (2013). Analisa Suksesi PERBANKAN YANG TERDAFTAR
Kepemimpinan Pada Perusahaan Keluarga DI BURSA EFEK INDONESIA. I-
PT. Fajar Artasari Di Sidoarjo. Jurnal Tinance: A Research Journal On Islamic
AGORA, Vol.3, No.1. Finance, 2(1), 35-54. Retrieved from
http://radenfatah.ac.id/index.php/I-
Hamdi,A.S.(2014). Metode Penelitian Finance/article/view/1008
Kuantitatif Aplikas Dalam
Pendidikan.Yogyakarta: CV Budi Utama.

Anda mungkin juga menyukai