Isilah form dibawah dengan uraian singkat dan berikan tanda contreng(X/V) pada kotak atau
lingkari pada salah satu pilihan jawaban yang menggambarkan penelitian.
P: Nomor Urutan Protokol CIOMS 2016 – Lampiran 1;
S: Standar Kelaikan Etik (WHO-2011 dan Pedoman KEPPKN 2017);
C: Check List/Daftar Tilik
G: Guideline CIOMS 2016
IC: CIOMS 2016 – Lampiran 2
1. Lokasi Penelitian :
RSUD Tongas kabupaten Probolinggo
B. Identifikasi (p10)
1. Peneliti
(Mohon CV Peneliti Utama dilampirkan)
Peneliti Utama (PI) : Fina Lestari
Institusi : S1- Keperawatan Stikes Hafshawaty Zainul Hasan Genggong
Faktor penghambat ibu post SC dalam memberikan ASI eksklusif terdiri dari
faktor ibu, bayi dan tenaga kesehatan diantaranya dari faktor ibu nyeri pada daerah
insisi, ibu belum berpengalaman, paritas, umur, status perkawinan, menyusui yang
gagal, tidak ada dukungan keluarga, kurang pengetahuan, sikap dan ketrampilan.
Faktor bayi seperti bayi sakit (butuh perawatan intensif dan observasi ketat), BBLR,
trauma persalinan, infeksi, kelainan kongenital, bayi kembar dll. Dan yang terakhir
dari faktor petugas kesehatan seperti bayi tidak langsung Inisiasi Menyusu Dini
(IMD), rendahnya pendidikan laktasi saat prenatal dan kebijakan rumah sakit yang
kurang mendukung laktasi(Brown, A., Raynor, P., Lee M, 2011).
- Brown, A., Raynor, P., Lee M, (2011). Healthcare Professionals ‘and mother’
Perceptions’ of factors that influence decisions to breastfeed or formula feed
infants : a comparative study : Journal advent nursing,
- Budiasih, Kun Sri, (2008). Handbook Ibu Menyusui, Bandung: Hayati Qualita
- Chaplin, J., Kelly, J., & Kildea, S. (2015). Maternal perceptions of breastfeeding
difficulty after caesarean section with regional anaesthesia: A qualitative study.
Women and Birth. 26 (2016), 144-152. DOI: 10.1016/j,wombi.2015.06.005
- Dr. Emi Nurjasmi, M.Kes, (2016). Buku Acuan Midwifery Update. Cetakan
Pertama. Pengurus Pusat IBI. Jakarta
- dr. Gita Maya Koemara Sakti, MHA (2013). Buku Saku Pelayanan Kesehatan
Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar Dan Rujukan, Edisi Pertama. Kemenkes RI
- Ewa, (2015). 275 Tanya Jawab Seputar Kehamilan dan Melahirkan. Jakarta.
Vicosta Publishing.
- Fraser DM, (2009). Buku Ajar Bidan Myles. Jakarta. Edisi 14. EGC
- Gibbons, L. et all. 2010. The Global Numbers and Costs of Additionally Needed
and Caesarean Sections Performed per Year. Overase as a Barter to Universal
Coverage. World Health Report.
- Hidayanti & Nurlina. (2014). Kontribusi Persepsi dan Motifasi Ibu dalam
Meningkatkan Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Pedesaan,
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi Tasikmalaya
http://www.who.int//maternalchildadolescent/document/whocdr933/en/
F. Kondisi Lapangan
1. Gambaran singkat tentang lokasi penelitian(p8) lihat G-2
Lokasi penelitian dilakukan di ruang Dahlia (nifas) RSUD Tongas di jalan Raya
Tongas Desa Curah Dringu kecamatan Tongas Kabupaten Probolinggo.
Responden dalam penelitian ini ibu post SC di Ruang Dahlia (Nifas).
2. Informasi ketersediaan fasilitas yang layak untuk keamanan dan ketepatan penelitian
a. Alat tulis
b. Laptop
RSUD Tongas terletak di jalan Raya Tongas Desa Curah Dringu kecamatan Tongas
Kabupaten Probolinggo yang merupakan salah satu rumah sakit pemerintah
daerah kabupaten Probolinggo
Dengan type D dan proses menuju type C
G. Disain Penelitian
1. Tujuan penelitian, hipotesa, pertanyaan penelitian, asumsi dan variabel penelitian
(p11)
Tujuan Penelitian:
Tujuan Umum
Mengetahui adanya Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Metode Audiovisual
Terhadap Motivasi Ibu Post Sectio Caesarean Dalam Memberikan ASI Eksklusif di
Ruang Dahlia (Nifas) RSUD Tongas Kabupaten Probolinggo.
Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi motivasi ibu post SC dalam memberikan ASI sebelum dilakukan
pendidikan kesehatan dengan metode audiovisual di Ruang Dahlia (Nifas)
RSUD Tongas Kabupaten Probolinggo.
b. Mengidentifikasi motivasi ibu post SC dalam memberikan ASI setelah dilakukan
pendidikan kesehatan dengan metode audiovisual di Ruang Dahlia (Nifas)
RSUD Tongas Kabupaten Probolinggo.
c. Menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode audiovisual
terhadap motivasi ibu post sectio caesarean dalam memberikan asi eksklusif di
Ruang Dahlia (Nifas) RSUD Tongas Kabupaten Probolinggo
Hipotesa :
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas pernyataan penelitian yang
telah dirumuskan. Hipotesis dalam penelitian keperawatan terdiri atas hipotesis nol
(hipotesis statistik/ nihil) dan hipotesis alternatif (hipotesis kerja). Hipotesis alternatif
menyatakan adanya hubungan antar variabel sedangkan hipotesis nol menyatakan
tidak ada hubungan antar variabel
H1 : Ada Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Motivasi Ibu Post Sectio
Caesarean Dalam Memberikan Asi Eksklusif
Variable Penelitian :
a. Independent Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Metode Audiovisual
b. Dependent Motivasi Ibu Post Sectio Caesarean Dalam Memberikan Asi
Eksklusif
3. Bila ujicoba klinis, deskripsi harus meliputi apakah kelompok treatmen ditentukan
secara random, (termasuk bagaimana metodenya), dan apakah blinded atau terbuka.
(Bila bukan ujicoba klinis cukup tulis: tidak relevan) (p12)
Tidak Relevan
H. Sampling
1. Jumlah subyek yang dibutuhkan sesuai tujuan penelitian dan bagaimana penentuannya
secara statistik (p13)
Sampel penelitian yang diambil adalah ibu yang memenuhi kriteria inklusi sebagai
berikut :
1. Bersedia menjadi responden dengan menandatangani informed consent (surat
persetujuan menjadi responden)
2. Kesadaran compos mentis
3. Ibu post SC yang dapat berkomunikasi, membaca dan menulis
4. Ibu post SC dengan bayi sehat
5. Ibu post SC yang skor motivasi < 50
Sedangkan kriteria eksklusi:
1. Ibu post SC dengan komplikasi
2. Ibu post SC dengan HbSAg positif
3. Sampling kelompok rentan: alasan melibatkan anak anak atau orang dewasa yang tidak
mampu memberikan persetujuan setelah penjelasan, atau kelompok rentan, serta langkah
langkah bagaimana meminimalisir bila terjadi resiko (Guidelines 15, 16 and 17) (p15)
I. Intervensi
(pengguna data sekunder, kualitatif, cukup tulis tidak relevan, lanjut ke manfaat)
1. Desripsi dan penjelasan semua intervensi (metode administrasi treatmen, termasuk
rute administrasi, dosis, interval dosis, dan masa treatmen produk yang digunakan
(investigasi dan komparator (p17)
Proses pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari tiga langkah yaitu
tahap perijinan, kontrak dengan responden dan pengambilan data. Tahapan
pertama, tahapan perijinan diawali peneliti mengajukan proposal penelitian yang
sudah disetujui oleh pembimbing dan penguji untuk mendapatkan izin penelitian di
daerah Kabupaten Probolinggo melalui BANGKESBANGPOLINMAS Kabupaten
Probolinggo yang selanjutnya akan menerbitkan izin penelitian dan diserahkan
pada lahan penelitian yang di tuju yaitu Direktur RSUD Tongas untuk pengambilan
data.
Tahapan kedua, tahapan kontrak dengan responden diawali dengan mencari
responden yang sesuai dengan kriteria inklusi dan selanjutnya peneliti menjelaskan
tujuan dan proses penelitian. Peneliti meminta kesediaan untuk menjadi responden
penelitian. Jika responden setuju, maka peneliti memberikan lembar persetujuan
(informed consent) menjadi responden penelitian. Kemudian peneliti melakukan
kontrak dengan responden terkait dengan waktu pengumpulan data.
Tahapan ketiga adalah tahapan pengumpulan data tentang variable motivasi ibu
post sc dalam memberikan ASI dengan menggunakan koesioner. Pengumpulan
data dilakukan di Ruang Dahlia (Nifas) responden. Peneliti menggunakan lembar
kuesioner yang diberikan kepada pasien yang sebelumnya diberikan penjelasan
terlebih dahulu terkait cara pengisian kuesioner. Setelah dilakukan pretest, hasil
diberi kode 01 (pretest) bila hasil skoring < 50 maka responden diberi pendidikan
kesehatan audiovisual tentang kandungan dan manfaat ASI, perawatan payudara
dan perlekatan serta menyusui yang benar. Pada hari berikutnya responden diberi
pendidikan kesehatan audiovisual tentang cara memerah ASI dan pertanyaan
seputar ASI. Setelah itu responden diberi kuesioner posttest dan diberi kode 02.
Setelah semua data terkumpul peneliti melakukan entry data dari kuesioner ke
program computer, melakukan pengecekan kembali data yang sudah di entry
apakah ada kesalahan atau tidak, membuat tabel-tabel yang berisikan daftar yang
telah diberikan kode, sesuai dengan analisa yang dibutuhkan dan peneliti
melakukan pengolahan data serta menyusun hasil yang akan dilaporkan.
2. Rencana dan jastifikasi untuk meneruskan atau menghentikan standar terapi selama
penelitian
(p 4 and 5) (p18)
Tidak relevan
Tidak relevan
4. Test klinis atau lab atau test lain yang harus dilakukan (p20)
Tidak relevan
J. Monitor Hasil
1. Sampel dari form laporan kasus yang sudah distandarisir, metode pencataran respon
teraputik (deskripsi dan evaluasi metode dan frekuensi pengukuran), prosedur follow-
up, dan, bila mungkin, ukuran yang diusulkan untuk menentukan tingkat kepatuhan
subyek yang menerima treatmen (lihat lampiran) (p17)
Dalam rancangan ini dilakukan dengan instrument kuesioner pre test – perlakuan -
post test
Jadi peneliti melakukan observasi pertama (pretest) yang memungkinkan peneliti
dapat menguji perubahan-perubahan yang terjadi setelah adanya eksperimen
(perlakuan)
Jadi responden yang sudah mengisi kuesioner dan hasilnya < 50, maka diberi
perlakuan pendidikan kesehatan audiovisual tentang manfaat dan kandungan ASI,
perawatan payudara kemudian dilanjutkan audiovisual tentang cara menyusui
dengan benar. Setelah itu responden diberi kuesioner lagi ( post test)
2. Resiko resiko yang diketahui dari adverse events, termasuk resiko yang terkait dengan
masing masing rencana intervensi, dan terkait dengan obat, vaksin, atau terhadap
prosudur yang akan diuji cobakan (Guideline 4) (p24)
-
1. Manfaat penelitian secara pribadi bagi subyek dan bagi yang lainnya (Guideline 4)
(p25)
c. Bagi Responden
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi dan menambah
pengetahuan serta wawasan untuk ibu bersalin dengan SC dan juga keluarga
sehingga termotivasi memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya.
O. Informed Consent
1. Cara yang diusulkan untuk mendapatkan informed consent dan prosudur yang
direncanakan untuk mengkomunikasikan informasi penelitian kepada calon subyek,
termasuk nama dan posisi wali bagi yang tidak bisa memberikannya. (Guideline 9)
(p30)
2. Khusus Ibu Hamil: adanya perencanaan untuk memonitor kesehatan ibu dan
kesehatan anak jangka pendek maupun jangka panjang (Guideline 19)(p29)
Tidak relevan
P. Wali (p31)
1. Adanya wali yang berhak bila calon subyek tidak bisa memberikan informed consent
(Guidelines 16 and 17)
Tidak relevan
2. Adanya orang tua atau wali yang berhak bila anak paham tentang informed consent
tapi belum cukup umur(Guidelines 16 and 17)
Tidak relevan
Q. Bujukan
1. Deskripsi bujukan atau insentif pada calon subyek untuk ikut berpartisipasi, seperti
uang, hadiah, layanan gratis, atau yang lainnya (p32)
Tidak relevan
2. Rencana dan prosedur, dan orang yang betanggung jawab untuk menginformasikan
bahaya atau keuntungan peserta, atau tentang riset lain tentang topik yang sama, yang
bisa mempengaruhi keberlansungan keterlibatan subyek dalam penelitian(Guideline
9) (p33)
-
3. Perencanaan untuk menginformasikan hasil penelitian pada subyek atau partisipan
(p34)
R. Penjagaan Kerahasiaan
1. Proses rekrutmen (misalnya lewat iklan), serta langkah langkah untuk menjaga privasi
dan kerahasiaan selama rekrutmen (Guideline 3) (p16)
2. Langkah langkah proteksi kerahasiaan data pribadi, dan penghormatan privasi orang,
termasuk kehatihatian untuk mencegah bocornya rahasia hasil test genetik pada
keluarga kecuali atas izin dari yang bersangkutan (Guidelines 4, 11, 12 and 24) (p 35)
3. Informasi tentang bagaimana kode; bila ada, untuk identitas subyek dibuat, di mana di
simpan dan kapan, bagaimana dan oleh siapa bisa dibuka bila terjadi emergensi
(Guidelines 11 and 12) (p36)
4. Kemungkinan penggunaan lebih jauh dari data personal atau material biologis (p37)
Tidak relevan
S. Rencana Analisis
1. Deskripsi tentang rencana tencana analisa statistik, termasuk rencana analisa interim
bila diperlukan, dan kreteria bila atau dalam kondisi bagaimana akan terjadi
penghentian prematur keseluruhan penelitian (Guideline 4) (B,S2);
T. Monitor Keamanan
1. Rencana rencana untuk memonitor keberlansungan keamanan obat atau intervensi
lain yang dilakukan dalam penelitian atau trial, dan, bila diperlukan, pembentukan
komite independen untuk data dan safety monitoring (Guideline 4) (B,S3,S7);
Tidak relevan
U. Konflik Kepentingan
1. Pengaturan untuk mengatasi konflik finansial atau yang lainnya yang bisa
mempengaruhi keputusan para peneliti atau personil lainya; menginformasikan pada
komite lembaga tentang adanya conflict of interest; komite mengkomunikasikannya ke
komite etik dan kemudian mengkomunikasikan pada para peneliti tentang langkah
langkah berikutnya yang harus dilakukan (Guideline 25) (p42)
V. Manfaat Sosial
1. Untuk riset yang dilakukan pada seting sumberdaya lemah, kontribusi yang dilakukan
sponsor untuk capacity building untuk review ilmiah dan etika dan untuk riset riset
kesehatan di negara tersebut; dan jaminan bahwa tujuan capacity building adalah agar
sesuai nilai dan harapan para partisipan dan komunitas tempat penelitian (Guideline
8) (p43)
Tidak relevan
2. Protokol riset atau dokumen yang dikirim ke komite etik harus meliputi deskripsi
rencana pelibatan komunitas, dan menunjukkan sumber sumber yang dialokasikan
untuk aktivitas aktivitas pelibatan tersebut. Dokumen ini menjelaskan apa yang sudah
dan yang akan dilakukan, kapan dan oleh siapa, untuk memastikan bahwa masyarakat
dengan jelas terpetakan untuk memudahkan pelibatan mereka selama riset, untuk
memastikan bahwa tujuan riset sesuai kebutuhan masyarakat dan diterima oleh
mereka. Bila perlu masyarakat harus dilibatkan dalam penyusunan protokol atau
dokumen ini (Guideline 7) (p44)
X. Publikasi
1. Rencana publikasi hasil pada bidang tertentu (seoerti epidemiology, generik, sosiologi)
yang bisa beresiko berlawanan dengan kemaslahatan komunitas, masyarakat, keluarga,
etnik tertentu, dan meminimalisir resiko kemudharatan kelompok ini dengan selalu
mempertahankan kerahasiaan data selama dan setelah penelitian, dan mempublikasi
hasil hasil penelitian sedemikian rupa dengan selalu mempertimbangkan martabat
dan kemulyaan mereka (Guideline 4) (p47)
Tidak relevan
2. Bila hasil riset negatip, memastikan bahwa hasilnya tersedia melalui publikasi atau dengan
melaporkan ke otoritas pencatatan obat obatan (Guideline 24) (p46)
Tidak relevan
Y. Pendanaan
1. Sumber dan jumlah dana riset; lembaga funding, dan deskripsi komitmen
finansial sponsor pada kelembagaan penelitian, pada para peneliti, para
subyek riset, dan, bila ada, pada komunitas (Guideline 25) (B, S2); (p41)
Tidak relevan
Z. Komitmen Etik
1. Pernyataan peneliti utama bahwa prinsip prinsip yang tertuang dalam
pedoman ini akan dipatuhi (p6)
AA. (Track Record) Riwayat usulan review protokol etik sebelumnya dan
hasilnya (isi dengan judul da tanggal penelitian, dan hasil review
Komite Etik(p7)
BB. Pernyataan bahwa bila terdapat bukti adanya pemalsuan data akan
ditangani sesuai policy sponsor untuk mengambil langkah yang
diperlukan (p48)
(Fina Lestari)
- Malayu S.P. Hasibuan (2010). Organisasi & Motivasi. Jakarta: PT Bumi Aksara
- Maryunani, Anik (2012). ASI Eksklusif dan Manajement Laktasi. Jakarta. Trans
Info Media
- Okawary, O., (2015). Hubungan Status Pekerjaan Ibu Dengan Pemberian Asi
Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Seyegan Sleman Yogyakarta. Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah, Yogyakarta
- Padilla, et al. (2008). Risk Factors in Cesarean Section. Ginecol Obstet Mex
Article in Spanish. 2008 Jul;76(7):392-7
- Prior, E., Santhakumaran, S., Gale, C., Philipps, L. H., Modi, N., & Hyde, M.J.,
(2012). Breastfeeding after cesarean delivery: a systematic review and meta-
analysis of world literature. American Journal of Clinical Nutrition, 95(5),
pp.1113–1135.
- Sell, et al. (2012). Looks and knowledge: Experience Of Mothers And Nursing
Staff Regarding Post Caesarean Section Pain. Texto Contexto-emferm. 21(4).
- Sidi, I.P.S. Suradi, R.S. Masoara, S. Boedihardjo S.D, & Martono W, (2010).
Management Laktasi. (4th.ed). Jakarta.PERINASIA
- Wawan, A, dan Dewi. (2010). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan
Prilaku Manusia. Yogjakarta : Nuha Medika.
DD. Lampiran
1. CV Peneliti Utama
2. Sampel Formulir Laporan kasus