Anda di halaman 1dari 3

Konsep matematika yang digunakan untuk mencari panjang garis AB adalah kesebangunan

dan kongruensi. Kesebangunan adalah kesamaan perbandingan panjang sisi dan besar sudut
antara dua bangun datar atau lebih.
Untuk mencari panjang garis AB bisa kita gunakan konsep dua buah garis sejajar dan juga
konsep Phytagoras atau sisi miring
Penyelesaian :
Menggunakan persamaan dua garis sejajar dapat di rumuskan sebagai berikut :
𝐶𝐷 CE 9 𝐶𝐸
= = = = 3 𝐶𝐸 = 18 𝐶𝐸 = 6 𝐽𝑎𝑑𝑖 𝑔𝑎𝑟𝑖𝑠 𝐶𝐸 = 6
𝐷𝐴 𝐸𝐵 3 2
Setelah menemukan panjang garis CE, selanjutnya kita kerjakan dengan menggunakan konsep
phytagoras untuk mencari panjang garis AB
AB2 = CB2 + AC2
AB2 = 82 + 122
AB2 = 64 + 144
AB = √64 + √144

Karena angka baku merupakan suatu bentuk perubahan yang dipakai untuk
membandingkan dua buah keadaan atau lebih. Dalam statistika, angka baku
dilambangkan dengan Z score, yaitu suatu bilangan yang menunjukkan
seberapa jauh sebuah nilai mentah menyimpang dari rata-ratanya dalam suatu
distribusi data yang dinyatakan dengan satuan Standar Divisi (SD). Nilai Z juga
berfungsi untuk mengukur berapa simpangan baku sebuah pengamatan
terletak diatas atau dibawah nilai tengahnya. Angka baku dipakai untuk
mengetahui kedudukan suatu objek yang sedang diselidiki dibandingkan
terhadap keadaan pada umumnya (nilai rata-rata) kumpulan objek tersebut.
Selain itu kita juga dapat mengamati perubahan nilai kenaikan dan penurunan
variabel atau suatu gejala dari rata-ratanya. Sebagai contoh, kita bisa
mengetahui nilai rata-rata dari masing-masing siswa.
Contoh :
Ujian akhir IPS simpangan baku dari nilai IPS adalah 7,5 dan 4,5. Jika Anisa
mendapat nilai 8,0 maka angka baku dari Anisa adalah 3/9
Caranya kita gunakan rumus :
Z = Xi – X/S
Dimana :
Xi = Simpangan baku nilai pertama ?
X = Nilai yang dicapai
S = Simpangan baku nilai kedua
Jadi, Z = Xi – X/S
Z = 7,5 – 8,0/4,5
Z = 1,5/4,5 = 3/9
Sehingga simpangan baku dari nilai Anisa adalah 3/9
AB = 8 + 12
AB = 20
Jadi, Panjang garis AB adalah 20
Dari pengalaman saya tentang cara mengerjakan soal pemecahan masalah tersebut, agak
memiliki kesulitan karena tingkat pemahaman siswa tidak sama. Kebanyakan siswa kurang
mengerti dengan prinsip yang diajarkan. Oleh sebab itu, dibutuhkan waktu yang lebih panjang
untuk menjelaskan agar siswa dapat memahami materi tersebut.

Karena angka baku merupakan suatu bentuk perubahan yang dipakai untuk
membandingkan dua buah keadaan atau lebih. Dalam statistika, angka baku
dilambangkan dengan Z score, yaitu suatu bilangan yang menunjukkan
seberapa jauh sebuah nilai mentah menyimpang dari rata-ratanya dalam suatu
distribusi data yang dinyatakan dengan satuan Standar Divisi (SD). Nilai Z juga
berfungsi untuk mengukur berapa simpangan baku sebuah pengamatan
terletak diatas atau dibawah nilai tengahnya. Angka baku dipakai untuk
mengetahui kedudukan suatu objek yang sedang diselidiki dibandingkan
terhadap keadaan pada umumnya (nilai rata-rata) kumpulan objek tersebut.
Selain itu kita juga dapat mengamati perubahan nilai kenaikan dan penurunan
variabel atau suatu gejala dari rata-ratanya. Sebagai contoh, kita bisa
mengetahui nilai rata-rata dari masing-masing siswa.
Contoh :
Ujian akhir IPS simpangan baku dari nilai IPS adalah 7,5 dan 4,5. Jika Anisa
mendapat nilai 8,0 maka angka baku dari Anisa adalah 3/9
Caranya kita gunakan rumus :
Z = Xi – X/S
Dimana :
Xi = Simpangan baku nilai pertama ?
X = Nilai yang dicapai
S = Simpangan baku nilai kedua
Jadi, Z = Xi – X/S
Z = 7,5 – 8,0/4,5
Z = 1,5/4,5 = 3/9
Sehingga simpangan baku dari nilai Anisa adalah 3/9
Karena angka baku merupakan suatu bentuk perubahan yang dipakai untuk
membandingkan dua buah keadaan atau lebih. Dalam statistika, angka baku
dilambangkan dengan Z score, yaitu suatu bilangan yang menunjukkan
seberapa jauh sebuah nilai mentah menyimpang dari rata-ratanya dalam suatu
distribusi data yang dinyatakan dengan satuan Standar Divisi (SD). Nilai Z juga
berfungsi untuk mengukur berapa simpangan baku sebuah pengamatan
terletak diatas atau dibawah nilai tengahnya. Angka baku dipakai untuk
mengetahui kedudukan suatu objek yang sedang diselidiki dibandingkan
terhadap keadaan pada umumnya (nilai rata-rata) kumpulan objek tersebut.
Selain itu kita juga dapat mengamati perubahan nilai kenaikan dan penurunan
variabel atau suatu gejala dari rata-ratanya. Sebagai contoh, kita bisa
mengetahui nilai rata-rata dari masing-masing siswa.
Contoh :
Ujian akhir IPS simpangan baku dari nilai IPS adalah 7,5 dan 4,5. Jika Anisa
mendapat nilai 8,0 maka angka baku dari Anisa adalah 3/9
Caranya kita gunakan rumus :
Z = Xi – X/S
Dimana :
Xi = Simpangan baku nilai pertama ?
X = Nilai yang dicapai
S = Simpangan baku nilai kedua
Jadi, Z = Xi – X/S
Z = 7,5 – 8,0/4,5
Z = 1,5/4,5 = 3/9
Sehingga simpangan baku dari nilai Anisa adalah 3/9

Anda mungkin juga menyukai