besar (hari kiamat) telah datang”. Setiap hari, pergantian siang dan malam merupakan nasehat bagi Nama : Mutiara Nabila Suardi kita semua untuk menyadari betapa besar kekuasan Allah swt. Pergantian NPM : 10070115071 siang dan malam tidak terjadi dengan sendirinya. Nasehat Allah SWT Fakultas / Prodi : Teknik / Teknik Pertambangan tentang pergantian siang dan malam dapat dilihat pada QS : Al-Qashas : Judul Ceramah : Peka dengan Nasehat Allah Pada Alam 71-73. Allahu Akbar. Al-Qur’an benar-benar berbicara dengan logika kita. # Pembuka Al-Qur’an benar-benar mengajak kita berfikir. Kita berfikir untuk beriman Bismillaahirrahmaanirraahiim dan meningkatkan iman. Kita berfikir untuk menghayati cinta dan takut Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barakaatuh kepada Allah swt. Yang terhormat dan saya muliakan Bapak dan Ibu dosen, Kita memang kurang berpikir, sehingga kita masih kurang takut Serta yang saya sayangi teman-teman calon sarjana sekalian. kepada neraka. Kita memang kurang berpikir, sehingga kita masih sering Alhamdulilahi rabbil ‘alamin, Was sholatu wassalamu ‘ala, Asyrofil ambiya takabbur, lupa diri, tidak tahu diri, tidak menyadari diri kita sebagai hamba iwal mursalin, Sayyidina wa maulana Muhammadin, Wa ‘alaa ‘alihi wa yang kecil, hamba yang lemah, hamba yang kotor, hamba yang busuk. shohbihi ajmain. Ama ba’du Astagfirullah Al-‘Azim. # Isi Materi Kita memang kurang berpikir, sehinga masih kurang perhatian kita Dalam konteks inilah kita melakukan renungan agar hati kita kepada Al-Qur’an, kurang membaca Al-Qur’an, kurang mempelajari Al- semakin sensitif secara imani, semakin halus dan lembut, semakin mampu Qur’an, kurang semangat mempelopori pengajian Al-Qur’an, kurang dan kuat menangkap pesan-pesan Allah SWT pada alam semesta dan keinginan mempelopori pendidikan Al-Qur’an. dalam Al-Qu’an, semakin mampu dan kuat untuk mempertahankan Karena kita masih kurang berpikir, karena kita masih kurang kesadaran imani dan semakin kuat meningkatkan amal ibadah yang diridhai mampu menangkap pesan-pesan Allah lewat alam semesta dan lewat Al- Allah swt. Qur’an yang kita anggap biasa-biasa saja, maka Allah swt menampakkan Setiap hari, langit dan bumi menasehati kita agar kita mau sadar kekuasaan-Nya yang lebih dahsyat dengan menggerakkan alam tidak bahwa kita adalah makhluk yang amat sangat lemah sekali di hadapan Allah seperti biasanya, swt. Setiap hari, langit dan bumi mengajak kita untuk menyadari betapa Banjir dahsyat menimpa Aceh, tanah longsor menimpa beberapa kecilnya kita di hadapan Allah swt. Mari kita simak nasehat Allah swt lewat daerah di Sumatera. langit dan bumi pada QS : An-Nazi’at : 27-33; “Dia meninggikan Pada tanggal 20 Desember 2006 kapal Feri Sentosa 89 tenggelam bangunannya lalu menyempurnakannya, dan Dia menjadikan malamnya di dekat pulau Bintan, kepulauan Riau. Pada tanggal 28 Desember 2006 gelap gulita dan menjadikan siangnya terang benderang. Dan bumi kapal Feri Star I tenggelam di muara Sungsang, selat Bangka. Pada hari sesudah itu dihamparkan-Nya. Ia memancarkan daripadanya mata airnya yang sama, tenggelam pula KM Nur Budiman di perairan Luwuk. sehari dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya. Dan gunung-gunung setelahnya, jum’at, 29 Desember 2006 tenggelam pula KM Senopati di dipancangkan-Nya dengan teguh, (semua itu) untuk kesenanganmu dan perairan Masalembo, dekat pulau Mandalika, Rembang, Jawa Tengah. Iman kita mengatakan : Ini nasehat Allah kepada kita semua. Ini dimaafkan, yang benar datangnya dari Allah SWT Yang Maha Benar, dan teguran Allah kepada kita semua. Allah swt menggerakkan makhluk-Nya yang salah, khilaf, atau keliru itu datangnya dari saya pribadi sebagai untuk membangunkan kita dari kelalaian. Allah swt menggerakkan ciptaan- manusia biasa yang tidak pernah luput dari salah, khilaf dan dosa. Nya untuk mengatakan kepada kita semua : “Kembalilah ke jalan Allah swt!” Akhirul kalam, Subhaanaka Allaahumma wabihamdika asyhadu an laa-ilaaha illaa Anta # Kesimpulan dan Do’a astaghfiruka wa-atuubu ilaik. Alangkah kerasnya hati kita! Alangkah lemahnya iman kita! Wallahul muwaffiq ila aqwamithaaryq,,, Alangkah parahnya penyakit di hati kita! Jika sekiranya, setelah kita melihat Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokaatuh semua musibah yang menimpa saudara-saudara kita, lalu kita hanya beristigfar beberapa kali, setelah itu kita kembali menikmati dosa, kembali kepada kemalasan beribadah, kembali pada kesibukan menipu, menzalimi orang lain, tetap membiarkan keluarga kita dalam kelalaian, mari kita bertanya pada diri kita : di mana iman saya? Bukankah ini yang disebut “punya mata tapi tidak melihat”? “punya hati tapi tidak berpikir”?. Na’udzubillah. Astagfirullah. Mari katakan kepada diri kita masing-masing : “Saya orang beriman”. Saya muslim-muslimah. Saya mu’min-mu’minah”. “Saya sadar. Saya taubat”. “saya bangkit. Saya perbaiki diri”. Fastaqim (beristiqamalah)!
Demikian ceramah singkat yang dapat saya sampaikan pada kesempatan
ini, semoga dapat bermanfaat bagi kita. Lebih dan kurangnya mohon