Anda di halaman 1dari 77

1

2
3
4
5
6
7

Berikut ini tujuan evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan, kecuali . . . .


A. mendiskripsikan prestasi kerja pengawas secara pribadi maupun kolektif dalam
siklus semesteran dan tahunan sehingga dapat diperoleh gambaran umum
prestasi kerja pengawas pada tingkat satuan pendidikan, tingkat
kabupaten/kota/provinsi sebagai dasar untuk menentukan kualitas program
pengawasan.
B. memperoleh informasi mengenai efektivitas pelaksanaan program pengawasan
yang dapat digunakan sebagai dasar pengembangan kemampuan profesional
pengawas sekolah dalam melaksanakan tugas-tugas pengawasan sekolah.
C. menghimpun data prestasi kerja sebagai dasar untuk menentukan kebutuhan
pengembangan karir pengawas sebagai perwujudan pengawas profesional
dalam rangka meningkatkan penjaminan mutu pendidikan nasional.
D. memudahkan pengambilan keputusan sebagai bahan rekomendasi
penyempurnaan program dan pelaksanaan pengawasan.
E. mendapatkan data hasil kerja sebagai dasar untuk menentukan kebutuhan
pengembangan karir pengawas sebagai perwujudan pengawas profesional
dalam rangka meningkatkan penjaminan mutu pendidikan nasional.
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23

Seorang pengawas sekolah dalam melaksanakan supervisi manajerial harus mempunyai


etika dan kompetensi dalam berkomunikasi dengan kepala sekolah, diantaranya . . . .
A. mendengarkan dengan sabar, mampu memberikan motivasi, memberdayakan,
merespon secara positif, memiliki pemahaman mampu memberi solusi dengan tepat,
dan meningkatkan pengetahuan sendiri secara berkelanjutan.
B. mendengarkan dengan sabar, menunjukkan keterampilan, memberikan dorongan
dengan jelas, serta membangkitkan perasaan dan memuji secara simpatik.
C. mendengarkan dengan sabar, menunjukkan keterampilan, memberikan dorongan
dengan jelas, mempertimbangkan reaksi, dan memahami dengan tepat.
D. menunjukkan keterampilan, memberikan dorongan dengan jelas, mempertimbangkan
reaksi, dan pemahaman dengan tepat.
E. mendengarkan dengan sabar, mampu memberikan motivasi, memberdayakan,
merespon secara positif, serta memiliki pemahaman mampu memberi solusi dengan
tepat.
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
Menurut Inpres No 4 Tahun 1995 kewirausahaan adalah semangat, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan
atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Berdasarkan pengertian tersebut, berikut ini penerapan kewirausahaan yang paling tepat di sekolah adalah . . . .
A. Menerapkan semangat, perilaku, dan kemampuan kepala sekolah dalam mengelola kegiatan pembelajaran yan dapat memberikan
keteladanan dan inspirasi kepada semua warga sekolah sehingga tujuan pendidikan tercapai.
B. Menerapkan semangat dan perilaku kewirausahaan pada semua kegiatan sekolah dengan beorientasi pelayanan prima dan
keuntungan non finansial sehingga visi sekolah tercapai dengan efektif dan efisien.
C. Menerapkan semangat dan perilaku kewirausahaan dalam mengelola pembelajaran sekolah dan mendirikan unit-unit usaha
sekolah yang dapat memenuhi kebutuhan sekolah seperti kantin dan toko alat tulis.
D. Menerapkan semangat dan perilaku kewirausahaan dalam mencapai standar kompetensi lulusan dengan mengembangkan
model, metode, dan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga dapat merangsang ketrampilan berpikir tingkat
tinggi.
E. Menerapkan semangat dan perilaku kewirausahaan dalam pengelolaan sekolah dengan memperhatikan kesejahteraan semua
warga sekolah dan potensi lokal sehingga tercipta sekolah yang mandiri.
68
69

Berikut ini yang merupakan karakteristik kepala sekolah sebagai academic entreprenuer adalah . . . .
A. Mengelola sekolah dengan konsep untung rugi seperti pengelolaan perusahaan swasta, mengutamakan
pelayanan prima kepada semua stakeholder sekolah dengan tujuan harmonisasi sekolah.
B. Mengelola sekolah dengan menerapkan manajemen perubahan, memanfaatkan semua peluang yang ada
berdasarkan potensi sekolah dan lokal dalam upaya mendukung kebijakan pemerintah dalam bidang
pendidikan.
C. Mengelola sekolah dengan konsep kreativitas dan inovasi, dapat memanfaatkan peluang, berani
mengambil risiko serta selalu memperhitungkan efektifitas, dan efisiensi demi terwujudnya visi
sekolah.
D. Mengelola sekolah dengan konsep kreativitas dan inovasi, mendirikan unit usaha sekolah yang
mendukung pemberikan lifeskill peserta didik dalam upaya menyiapkan lulusan yang memiliki
ketrampilan abad 21.
E. Mengelola sekolah seperti mengelola perusahaan beorientasi keuntungan sebesar mungkin, dengan
mengoptimalkan sumber daya manusia sebagai penggerak sumber daya sekolah yang lain sehingga visi
sekolah tercapai.
70
Suatu sekolah yang sebagian besar peserta didiknya berasal dari keluarga dengan orang tua berpendidikan
rendah, ingin membelajarkan dan menanamkan pola hidup sehat kepada peserta didik melalui pola makan
makanan sehat. Untuk mengimplementasikannya, kepala sekolah merencanakan pendirian kantin makanan
sehat yang sekaligus dapat menjadi sumber belajar bagi peserta didiknya. Seorang guru mengusulkan kepala
sekolah melakukan hal-hal berikut:
1) Menganalisis kemampuan sekolah untuk mengelola kantin makanan sehat; daya beli peserta didik dan
guru; dan peluang keterlibatan peserta didik menggunakan kantin sebagai sumber belajar;
2) Mencari mitra kerja pengelola kantin;
3) Merencanakan lokasi kantin, sumberdaya yang diperlukan untuk mendirikan kantin, jenis makanan yang
akan dijual, harga jual makanan, keterlibatan peserta didik, dan pengawasan pengelolaan kantin;
4) 4) Merencanakan keuntungan kantin yang dapat menjadi sumber pendanaan sekolah dan pemanfaatannya
untuk meningkatkan kualitas sumber belajar peserta didik.
Untuk merealisasi pendirian kantin makanan sehat, maka langkah-langkah yang dilakukan adalah . . . .
A. Langkah 1 dan 2.
B. Langkah 1 dan 3.
C. Langkah 2 dan 4.
D. Langkah 4 dan 1.
E. Langkah 3 dan 4.
71

Sekolah X terletak di sekitar kawasan industri pengolahan ikan laut. Kemampuan akademik peserta didik di sekolah
tersebut rendah, sebagian besar lulusan tidak melanjutkan sekolah dan bekerja sebagai buruh pengolahan ikan laut
atau menjadi nelayan. Melihat kondisi ini kepala sekolah ingin mengembangkan pembelajaran yang tidak hanya
berorientasi pada prestasi akademik namun juga menyiapkan peserta didik yang terampil. Hal paling tepat yang
dilakukan kepala sekolah untuk mengembangkan pembelajaran adalah . . . .
A. memotivasi peserta didik agar mau meneruskan sekolah yang lebih tinggi, memberikan hadiah pada peserta
didik yang berprestasi, melatih ketrampilan peserta didik dengan memberikan pelajaran yang bersifat praktik.
B. mengintegrasikan sikap kewirausahaan pada semua mata pelajaran, menambah muatan lokal kurikulum
dengan pembelajaran pengolahan ikan, biosecurity kelautan, dan membuat kegiatan ekstrakurikuler praktik
kewirausahaan sesuai konten lokal dan sekolah.
C. membuat kegiatan ekstrakurikuler praktik kewirausahaan, mendatangkan ahli pengolahan ikan untuk
mengajari peserta didik, memberikan modal dan peralatan pengolahan ikan kepada peserta didik.
D. memberikan pengertian pada orang tua agar anaknya meneruskan sekolah yang lebih tinggi, meningkatkan
kualitas pembelajaran, dan melengkapi fasilitas sekolah dengan alat-alat pengolahan ikan.
E. menginternalisasikan jiwa, nilai, dan semangat kewirausahaan dalam kegiatan intrakokurikuler, ko kurikuler,
dan ekstrakurikuler serta implementasi dalam budaya sekolah.
72

Sekolah Pelita terletak di daerah pinggiran Kota. Lokasi sekolah dekat dengan sentra konveksi batik
dan home industry makanan kecil. Lingkungan sekolah asri dan tertata rapi. Banyak pohon besar dan
tanaman bunga. Kepala sekolah berharap dapat mengembangkan sikap dan perilaku kewirausahaan
pada semua peserta didik. Dengan mempertimbangkan potensi lokal, upaya paling tepat yang
dilakukan kepala sekolah untuk mewujudkan harapannya adalah . . . .
A. Melatih semua peserta didik dalam bidang kewirausahaan dengan membantu memasarkan
produk yang dihasilkan sentra batik dan home industry
B. Menjaga lingkungan sekolah dan mendayagunakan sebagai media/laboratorium hidup
pembelajaran.
C. Meminta pendidik untuk memagangkan peserta didik di sentra konveksi batik dan home
industry makanan
D. Mendirikan unit usaha sekolah sebagai sarana untuk memasarkan produk da ri sentra batik dan
home industry makanan
E. Mengembangkan pembelajaran kewirausahaan dengan memasukan kerajinan batik,
pengolahan makanan dan konten lokal lainnya dalam RPP.
73
74

Sekolah HJI mempunyai fasilitas teknologi informasi yang memadai. Setiap kelas terdapat LCD dan
komputer. Jaringan internet juga kuat, namun sayangnya banyak guru yang belum memanfaatkan
secara optimal. Kepala sekolah membiarkan saja kondisi tersebut.
Pembinaan paling tepat yang dilakukan pengawas sekolah adalah . . . .
A. Meminta kepala sekolah mengadakan pelatihan penggunaan teknologi informasi dalam
pembelajaran dan kepada semua guru serta tenaga kependidikan.
B. Memberikan pemahaman kepada kepala sekolah dan pendidik tentang arti penting teknologi
informasi dalam pembelajaran dan pengelolaan sekolah dalam pengembangan kewirausahaan.
C. Meminta semua pendidik untuk memanfaatkan fasilitas teknologi informasi untuk
pembelajaran dengan membuat power point pembelajaran dan sumber belajar berbasis
internet.
D. Memberikan sosialisasi kepada semua warga sekolah untuk memanfaatkan teknologi informasi
baik dalam pembelajaran dan pengelolaan sekolah.
E. Meminta kepala sekolah dan pendidik untuk membuat model pembelajaran aktif kreatif
berbasis teknologi informasi sehingga peserta siap menghadapi revolusi industri 4.0.
75

Pak Rudi seorang pengawas sekolah. Sudah satu tahun ini salah satu sekolah binaannya mengikuti kebijakan nasional
yaitu melaksanakan kurikulum baru. Selama pelaksanaan kurikulum baru tersebut, dirinya belum bisa merasakan
kegembiraan, karena kepala sekolah dan guru mengeluhkan bahwa sejak pelaksanaan kurikulum tersebut semangat
belajar peserta didik bukannya meningkat namun justru menurun. Guru merasa implementasi kurikulum yang baru
belum begitu dikuasai. Pengawas meminta kepala sekolah menyusun program perubahan atas kondisi ini. Salah satu
program perubahan kepala sekolah yang tepat menurut pengawas adalah . . . .
A. memetakan sumber-sumber permasalahan di sekolah seperti terkait 8 standar nasional pendidikan, kondisi
peserta didik, maupun permasalahan eksternal seperti kebijakan nasional dan daerah. Selanjutnya mencari
saling keterkaitannya, penyebabnya dan solusinya.
B. berdiskusi dengan teman sejawat kepala sekolah dan semua pendidik terkait masalah menurunnya semangat
belajar peserta didik yang terjadi di sekolah sejak dilaksanakannya kurikulum baru dan mencari bersama solusi
yang terbaik.
C. mencari referensi atau literatur untuk mengetahui permasalahan terjadi di sekolah, baik segala penyebab yang
memunculkannya maupun solusinya dan melakukan studi banding ke sekolah lain sehingga menambah wawasan
dalam menyelesaikan masalah.
D. bermusyawarah dengan seluruh stakeholder untuk menemukan masalah menurunnya semangat belajar peserta
didik yang terjadi di sekolah dan mendiskusikan solusinya secara bersama-sama, dan mendatangkan motivator
untuk membangkitkan semangat.
E. mengidentifikasi semua permasalahan di sekolah, mengkonsultasikan dengan pengawas sekolah dan konsultan
pendidikan sehingga didapatkan solusi yang tepat, efektif, dan efisien.

Anda mungkin juga menyukai