com
Pengertian Lemak, Struktur, Sifat, Contoh, Identifikasi, Kimia - Lemak tersusun dari asam-asam lemak dan
suatu polihidroksi (gliserol). Asam lemak adalah asam karboksilat rantai panjang yang dapat
mengandung ikatan rangkap (tidak jenuh) dan jenuh. Lemak yang mengandung ikatan rangkap
dinamakan minyak. Lemak dan minyak berfungsi sebagai cadangan energi metabolit. Konsumsi lemak tak
jenuh, seperti minyak kelapa sawit dapat mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh. Lemak dan minyak
dapat dihidrolisis dengan suatu basa alkali membentuk sabun.
Bagaimana pula cara mengidentifikasi lemak? Anda akan mengetahuinya setelah mempelajari bab ini.
Lemak digolongkan ke dalam kelompok lipid, yaitu golongan senyawa bioorganik yang tidak larut dalam
pelarut polar, misalnya air, namun dapat larut oleh pelarut non polar, seperti alkohol, eter, dan
kloroform.
Lemak merupakan triester dari gliserol dan asam-asam karboksilat rantai panjang (yang disebut
trigliserida).
Lemak adalah suatu ester alam yang berasal dari hewan dan tanaman. Lemak yang berasal dari tanaman
(lemak nabati) disebut minyak, walaupun ada juga sebagian minyak dari hewan, misalnya minyak ikan.
Lemak dan minyak digolongkan ke dalam kelompok lipid. Kandungan kimia lemak dan minyak sama,
tetapi wujud fisiknya berbeda, seperti ditunjukkan pada tabel berikut.
Lemak
Minyak
Lemak dan minyak tersusun dari gliserol dan asam-asam lemak. Gliserol adalah suatu alkohol yang
memiliki tiga gugus fungsi hidroksil (propantriol).
Gliserol (1,2,3-propantriol)
Asam lemak adalah asam karboksilat yang memiliki rantai panjang (jumlah atom karbon berkisar antara
12–22). Contoh beberapa asam lemak diuraikan dalam tabel berikut.
Nama
Titik Leleh
(°C)
Struktur
Rumus
Asam laurat
44
Asam laurat
C11H23–COOH
Asam miristat
58
Asam miristat
C13H27–COOH
Asam palmitat
63
Asam palmitat
C15H31–COOH
Asam stearat
72
Asam stearat
C17H35–COOH
Tabel 3. Contoh Asam Lemak Tak Jenuh
Nama
Titik Leleh
(°C)
Struktur
Rumus
Asam
palmitoleat
32
Asam palmitoleat
C15H29–COOH
Asam
oleat
16
Asam oleat
C17H33–COOH
Asam
linolenat
–5
Asam linolenat
C17H31–COOH
Asam
linoleat
–11
Asam linoleat
C17H29–COOH
Lemak dan minyak merupakan suatu ester karena dibentuk melalui reaksi esterifikasi antara alkohol
(gliserol) dan asam karboksilat (asam lemak). Misalnya, lemak gliseril tristearat (lemak hewani)
merupakan ester dari molekul gliserol dan tiga molekul asam stearat. Persamaan reaksinya:
lemak
Umumnya lemak hewani tersusun dari asam-asam lemak jenuh sehingga titik lelehnya tinggi. Adapun
minyak umumnya tersusun dari asam lemak tidak jenuh yang memiliki titik leleh rendah sehingga minyak
cenderung berwujud cair pada suhu kamar.
Ketidakjenuhan lemak dan minyak dapat ditentukan dengan cara adisi kuantitatif iodin terhadap ikatan
rangkapnya. Metode ini dikenal dengan istilah penentuan bilangan iodin (BI). Makin besar bilangan iodin,
makin banyak ikatan rangkap dalam minyak atau lemak.
Sifat-sifat lemak mirip dengan ester. Di samping itu, karena yang membedakan lemak dan minyak adalah
jenis asam-asam lemak yang terikat pada gliserol maka sifat-sifat lemak dan minyak juga ditentukan oleh
asam-asam lemak tersebut.
Jika lemak dihidrolisis akan terurai menjadi asam-asam lemak dan gliserol. Misalnya, hidrolisis lemak
gliseril tristearat, persamaannya:
Jika lemak diolah dengan larutan natrium hidroksida pekat akan dihasilkan gliserol dan garam dari asam
lemak atau sabun. Proses ini dinamakan safonifikasi atau penyabunan.
Sabun yang terbentuk dapat digumpalkan dengan garam dapur dan dimurnikan dengan cara dicuci
dengan air. Gliserol sebagai hasil samping juga dapat dimurnikan dengan cara distilasi.
Oleh karena minyak banyak mengandung ikatan rangkap maka minyak dapat dijenuhkan dengan cara
reaksi adisi pada ikatan rangkapnya. Hal ini dilakukan pada pembuatan mentega di industri. Mentega asli
mengandung gliseril tributirat. Mentega buatan atau margarin dibuat melalui pengolahan minyak cair
menjadi lemak melalui reaksi adisi gas H2 dengan bantuan katalis logam nikel pada suhu dan tekanan
tinggi. Persamaan kimianya:
Asam karboksilat yang menyusun lemak umumnya tidak bercabang. Hal yang lebih menarik adalah
bahwa semua asam-asam karboksilat yang menyusun lemak dan minyak umumnya memiliki jumlah
atom karbon genap (14, 16, 18, dan 20).
Oleh karena lemak hanya dibedakan oleh gugus asam karboksilat yang terikat pada lemak maka
tatanama lemak juga didasarkan pada turunan asam karboksilat tersebut.
Contoh:
Gabungan gliserol dan asam tristearat diberi nama tristearin. Gabungan gliserol dan asam tripalmitat
diberi nama tripalmitin. Selain tata nama tersebut, penamaan lemak dapat juga didasarkan pada
penamaan ester.
Contoh:
Gabungan gliserol dan asam stearat dinamakan gliseril tristearat. Gabungan gliserol dan asam palmitat
dinamakan gliseril tripalmitat. Secara umum lemak dan minyak diberi nama trigliserida.
Untuk menentukan kadar suatu lemak dan ketidakjenuhan asam lemak di dalam lemak dapat dilakukan
melalui identifikasi sebagai berikut.
a. Bilangan Asam (BA)
Anda sekarang sudah mengetahui Lemak. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Sunarya, Y. dan A. Setiabudi. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Kimia 3 : Untuk Kelas XII Sekolah Menengah
Atas / Madrasah Aliyah. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 298.
SUBMIT
Tags : Makromolekul