Anda di halaman 1dari 9

RESUME KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PADA NY S DENGAN HIPERTENSI DI WISMA CENDANA

UPT PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA PASURUAN

DISUSUN OLEH :

Imam Wahyudi

14901.05.18051

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES HAFSAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN

PROBOLINGGO

2019
Nama :Ny.S

Umur :-

Alamat asal :Mombolsari-jember

Keluhan utama :Nyeri pada kepala belakang tembus leher


belakang dengan skala 5 seperti ditusuk
tusuk terasa hilang timbul

Riwayat penyakit dahulu :Stroke

Riwayat penyakit sekarang :

 Klien mengalami nyeri kepala tembus leher belakang


 Klien mengalami kelemahan pada kaki kiri dan tangan kiri

Diagnosa medis :Hipertensi adalah peningkatan tekanan


darah sistole di atas 140 mmHg dan tekanan
darah diastole di atas 90 mmHg (Brunner
and suddarh,2004). Menurut WHO (1978),
hipertensi adalah adanya peningkatan
tekanan darah tinggi di atas 160 sistole dan
diastole 95 mmHg.
Diagnosa keperawatan :
 Nyeri akut
 Hambatan mobilitas fisik
Asuhan keperawatan yang telah dilakukan :
1. Membina hub ungan saling percaya
2. Mengkaji skala nyeri secara komprehensif
3. Menjelaskan tekhnik-tekhnik pengurangan nyeri (non farmakologi)
4. Mengajarkan tekhnik non farmakologi (nafas dalam)
5. Memonitor gaya berjalan
6. Mengidentifikasi kekuatan otot
7. Melatih otot (ROM)
8. Menganjurkan pasien untuk tidak aktivitas yang berat dan istirahat yang
cukup
Evaluasi :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan pasien mampu melakukan
tindakan non farmakologi (nafas dalam) untuk mengurangi nyeri sehingga nyeri
pada daerah kepala yang tembus pada leher belakang dapat berkurang bahkan
tidak terasa sehingga bisa dikatakan masalah teratasi.pada masalah keperawatan
hambatan mobilitas fisik kekuatan otot pasien masih tetap yaitu pada kaki kiri dan
tangan kiri mengalami kelemahan dengan jumlah skor 4,gerakan saat berjalan
lambat,langkah menyeret sehingga bisa dikatakan masalh teratasi sebagian.
Saran :
 Untuk pasien tetap menggunakan tindakan non farmakologi jika nyeri
masih muncul atau terasa di kemudian hari,semangat untuk terus melatih
otot-ototnya.
 Untuk UPT selalu memberikan yang terbaik dan selalu sabar membimbing
lansia.diberikan juga pengetahuan tindakan-tindakan keperawatan
nonfarmakologi sehingga jika ada lansia yang ada keluhan tidak
tergantung dengan obat.
RESUME KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PADA NY T DENGAN HIPERTENSI DI WISMA CENDANA

UPT PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA PASURUAN

DISUSUN OLEH :

NURUL JAZILAH

14901.05.18037

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES HAFSAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN

PROBOLINGGO

2019
Nama :Ny. T

Umur :72 Thn

Alamat asal :Surabaya

Keluhan utama :Puaing dan Nyeri pada dengan skala 5


seperti ditusuk tusuk terasa hilang timbul

Riwayat penyakit dahulu :Hipertensi

Riwayat penyakit sekarang : Hipertensi

 Klien mengalami Pusing dan nyeri kepala

Diagnosa medis :Hipertensi adalah peningkatan tekanan


darah sistole di atas 140 mmHg dan tekanan
darah diastole di atas 90 mmHg (Brunner
and suddarh,2004). Menurut WHO (1978),
hipertensi adalah adanya peningkatan
tekanan darah tinggi di atas 160 sistole dan
diastole 95 mmHg.
Diagnosa keperawatan :
 Nyeri akut
 Resiko cidera
Asuhan keperawatan yang telah dilakukan :
1. Membina hubungan saling percaya
2. Mengkaji skala nyeri secara komprehensif
3. Menjelaskan tekhnik-tekhnik pengurangan nyeri (non farmakologi)
4. Mengajarkan tekhnik non farmakologi (nafas dalam)
5. Memonitor gaya berjalan
6. Mengidentifikasi kekuatan otot
7. Memonitor Tanda-tanda vital
8. Monitor respon klien dalam keseimbangan tubuh
9. Menganjurkan pasien untuk tidak aktivitas yang berat dan istirahat yang
cukup
Evaluasi :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan pasien mampu melakukan
tindakan non farmakologi (nafas dalam) untuk mengurangi nyeri sehingga nyeri
pada daerah kepala dapat berkurang bahkan tidak terasa sehingga bisa dikatakan
masalah teratasi. Pada masalah keperawatan resiko cidera kekuatan otot pasien
sudah baik dan keseimbangan berjalan baik tapi gerakan saat berjalan sedikit
lambat,langkah sudah seimbang sehingga bisa dikatakan masalah teratasi.
Saran :
 Untuk pasien tetap menggunakan tindakan non farmakologi jika nyeri
masih muncul atau terasa di kemudian hari.
 Untuk UPT selalu memberikan yang terbaik, penuh kasih sayang dan
selalu sabar membimbing dengan hati ikhlas pada mbah kakung dan mbah
uti, diberikan juga pengetahuan tindakan-tindakan keperawatan
nonfarmakologi sehingga jika ada lansia yang ada keluhan tidak
tergantung dengan obat.
RESUME KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PADA NY L DENGAN HIPERTENSI DI WISMA CENDANA

UPT PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA PASURUAN

DISUSUN OLEH :

NUR KHOLIDIYAH

14901.05.18035

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES HAFSAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN

PROBOLINGGO

2019
Nama :Ny. L

Umur :59 Thn

Alamat asal :Makasar

Keluhan utama : Batuk

Riwayat penyakit dahulu :Hipertensi dan stroke

Riwayat penyakit sekarang : Hipertensi

Diagnosa medis :Hipertensi adalah peningkatan tekanan


darah sistole di atas 140 mmHg dan tekanan
darah diastole di atas 90 mmHg (Brunner
and suddarh,2004). Menurut WHO,
hipertensi adalah adanya peningkatan
tekanan darah tinggi di atas 160 sistole dan
diastole 95 mmHg.
Diagnosa keperawatan : Resiko jatuh
Asuhan keperawatan yang telah dilakukan :
1. Membina hubungan saling percaya
2. Memonitor Tanda-tanda vital
3. Mengedukasi klien mengenai bagaimana cara menggunakan postur tubuh
untuk mencegah injuri saat melakukan aktivitas
4. Membantu klien berdiri dari duduk
5. Memonitor gaya berjalan
6. Memonitor respon klien dalam keseimbangan tubuh
7. Mengedukasi tentang diit hipertensi
Evaluasi :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan keseimbangan berjalan klien baik tapi
gerakan saat berjalan tidak normal dan sedikit lambat, langkah sudah seimbang
sehingga bisa dikatakan masalah teratasi.
Saran :
1. Untuk klien tetap semangat walaupun cara berjalan tidak bisa normal
seperti mba mba yang lain, dan tetap selalu memperhatikan lingkungan
sekitar agar terhindar dari kejadian jatuh dan cedera.
2. Untuk UPT selalu memberikan yang terbaik, penuh kasih sayang dan
selalu sabar membimbing dengan hati ikhlas pada mbah kakung dan mbah
uti, serta memperhatikan area mba mba ketika berjalan seperti pagar
pembatas di daerah wisma anggrek, pagar pembatasnya sedikit rusak takut
kedepannya copot ketika di buat pegangan mba mba dan bisa
menyebabkan mba mba jatuh.

Anda mungkin juga menyukai