Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU

Mata Kuliah : Keperawatan Holistik


Dosen pengampu : Ns.Budi Ekanto,MSc

Oleh :
IRFANY NURUL HAMID
NIM. P1337420815011

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN MAGISTER TERAPAN
TAHUN 2015
TERAPI KOMPLEMETER BEKAM / CUPPING (HIJAMAH)

Pengertian dan sejarah bekam


Bekam atau yang dalam bahasa Arab disebut al-hijamah adalah metode pengobatan
dengan cara memvakum dan mengeluarkan darah statis (kental) yang mengandung toksin dari
dalam tubuh manusia. Berbekam dengan cara melakukan pemvakuman di kulit dan
pengeluaran darah dengan cara menusukkan jarum atau disayat. Pengertian ini mencakup dua
mekanisme pokok dari bekam, yaitu proses pemvakuman kulit kemudian dilanjutkan dengan
pengeluaran darah dari kulit yang telah divakum sebelumnya.
Praktek bekam telah menjadi bagian dari budaya Timur Tengah selama ribuan tahun
sebagaimana telah ada pada catatan di zaman Hipokrates (400 SM). Di belahan barat, yang
pertama melakukan Terapi Bekam adalah orang-orang Mesir kuno, dan yang tertua terekam
dalam Textbook berjudul “Ebers Papyrus” yang ditulis sekitar tahun 1550 SM di negeri Mesir
menyebutkan masalah bekam (Curtis, 2005). Terapi bekam secara umum dapat dibagi menjadi
dua kategori: Bekam kering (Dry Cupping) dan bekam basah (Wet Cupping). Terapi bekam
kering cenderung lebih banyak dipraktekkan di wilayah Timur Jauh, sedangkan Bekam basah
menjadi favorit di wilayah Timur Tengah dan Eropa Timur. Untuk tujuan penelitian ini dilakukan
penyelidikan Terapi bekam basah yang kemudian disebut sebagai Terapi Bekam.
Hal yang perlu dicermati adalah bahwa Rasulullah SAW (dalam berbagai rekaman
haditsnya) tidak pernah menanyakan balik tentang apa dan bagaimana melakukan bekam
tersebut, sehingga dapat diartikan bahwa bekam sudah menjadi jenis pengobatan yang lazim
pada masaitu. Rasulullah SAW memberikan kesempurnaan pada bekam dengan menunjuk titik-
titik yang sangat efektif dan efisisen untuk pengobatan, yang kemudian dikenal sebagai titik-titik
hijamah.

Bekam menurut ilmu kedokteran modern


Tubuh kita terdiri dari berbagai organ yang semuanya mendapatkan makanan dari darah
yang sehat. Darah yang sehat diproses melalui proses yang rumit, dimulai dari makanan yang
kita makan kemudian ditelan lalu diproses di dalam lambung dan usus, dari usus masih
diproses lagi untuk menyaring nutrisi yang diperlukan tubuh, nutrisi yang baik digunakan oleh
tubuh untuk membentuk sel-sel darah baru yang dimana sel tersebut bertugas menghidupi
semua organ tubuh.
System sirkulasi darah mengedarkan nutrisi dan oksigen ke jaringan tubuh melaui
pembuluh darah arteri yang keluar dari jantung mengedarkan dari pembuluh darah besar
sampai dengan pembuluh kapiler yang sangat halus, dan kemudian mengembalikan
karbondioksida ke paru-paru dan zat sisa metabolism ke ginjal. Selain itu juge mengedarkan
hormone dan zat-zat lain yang berfungsi untuk kelangsungan hidup sel-sel tubuh. Bekam
dilakukan melui cabang-cabang pembuluh darah vena dan arteri yang dimana venule juga
mengalir dari pembuluh darahkapiler yang merupakan pembukuh darah yang amat halus yang
membentuk suatu anastomosis pada berbagai organ dan jaringan tubuh yang dimana bila
dilakukan bekam dapat langsung mengambil zat-zat sisa metabolism, racun, kimia lain yang
tidak diperlukan dari organ tersebut untuk langsung dikeluarkan dari tubuh (Muhamad Aldjufrie,
2015).
Pada penelitian yang dilakukan oleh Amin Samiasih pada tahun 2013 menghasilkan
bahwa terapi komplementer bekam basah terbukti dapat menurunkan kolesterol LDL laki-laki
normal. Pengaruh bekam basah terhadap penurunan kolesterol pada pasien dengan sindrom
metabolik (Farahmand SK,Gang LZ, Saghebi SA, Mohammadi M, Mohammadi S, Mohammadi
G, et al 2012, Syed K.F,2012). Sampel darah dari bekam menunjukkan peningkatan yang
sangat signifikan (p<0,001) kadar kolesterol, HDL, LDL dan trigliserida dibandingkan dengan
sampel darah vena. Mohammad Reza Vaez Mahdavi, Tooba Ghazanfari, Marjan Aghajani,
Farideh Danyali and Mohsen Naseri 2007). Penurunan kadar estradiol secara spontan sangat
berhubungan dengan peningkatan proinflamatori sitokin seperti tumor necrosis factor (TNF) α
dan interleukin (IL) 1β. (Sudhaberata K, 2008, Mitrovska S, Jovanova S, Matthiesen I,
Libermans C, 2009, Lih Yun Chen Wing, Ya Chi Chen, Yu Yin Shih, Jung Chien Cheng, Yiu
Jiuan Lin, and Meeii Jyh Jiang 2008). Reduplikasi bekam meningkatkan kadar IFN-γ dan IL-4
(Ahmed, et al., 2005). Kesimpulannya adalah bahwa bekam basah mempengaruhi kadar
trigliserid dan respon imun.

Kesimpulan
Dari uraian diatas Saya sependapat dengan therapi pengobatan bekam / hijamah.
Alasannya adalah karena bekam merupakan salah satu metode pengobatan yang diajarkan
oleh Rasulullah SAW. Sayaa sebagai umat Islam wajib mengikuti dan taat kepada Rasulullah
SAW sebagai utusan Allah. Karena Saya yakin bahwa yang tercantum di dalam Al-Quran dan
Hadist kebenarannya tidak terbantahkan, seperti bagaimana berperilaku sehari-hari yang
sesuai dengan tuntutan agama dan ajaran Rasulullah SAW, salah satunya adalah cara
pengobatan yang dilakukan oleh nabi yaitu bekam/ hijamah.
Sedangkan dari sudut pandang kedokteran modern dalam berbagai pembuktian ilmiah
tentang bekam dapat disimpulkan berbekam memiliki manfaat dalam membantu proses
penyembuhan dikarenakan dalam berbekam terdapat setidaknya 3 faktor "penyembuh", yaitu
:Pengeluaran darah kotor atau darah yang berpotensi mengandung toksin, memperbaikan
fungsi organ tubuh dengan cara perbaikan jaringan dan sel yang ada sehingga bisa berfungsi
dan sehat kembali dan Penambahan antibodi tubuh. Ini dibuktikan dari beberapa penelitian
ilmiah yang ada tentang bekam/ hijamah diatas dapat dijadikan dasar ilmiah bahwa terapi
bekam / hijamah mempunyai manfaat yang dibuktikan secara ilmiah dapat mencegah dan
mengobati berbagi penyakit dengan membersihkan darah dan cairan interstisial dari substansi
penyebab penyakit.
DAFTAR PUSTAKA

Aldjufrie Muhammad, (2015). Hijamah dilihat dari segi sains dan kedokteran Modern.
https://books.google.co.id/books?id=jKozBgAAQBAJ&hl=id online pada pada 6 Oktober
2015 jam 20:54 WIB.
Samiasih Amin (2013). Peluang Bekam Basah Mencegah Penyakit Jantung Koroner Akseptor
KB MPA (Indikator Lipid dan Respon Imun). Prosiding Konferensi Nasional Ppni Jawa
Tengah 2013.

Anda mungkin juga menyukai