Disusun oleh :
Nama : Yosefina Cindy
NIM : 2012-060-120
DAFTAR ISI.........................................................................................................Error!
Bookmark not defined.ii
2
BAB III KERANGKA KONSEP...........................................................................Error!
Bookmark not defined.20
LAMPIRAN.............................................................................................................Error!
Bookmark not defined.27
3
DAFTAR GAMBAR
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
Nyeri bahu merupakan nyeri yang sering dialami pada kalangan usia produktif
seperti mahasiswa dan juga pekerja. Nyeri bahu merupakan penyebab paling umum
ketiga dalam konsultasi muskuloskeletal di perawatan tingkat primer. Setiap
tahunnya, sebanyak 1% orang dewasa dengan nyeri bahu primer datang
berkonsultasi ke dokter.1 Pada populasi di UK, prevalensi keseluruhan nyeri bahu
yang dilaporkan diperkirakan mencapai 7% dan meningkat sampai 26% pada
kalangan lanjut usia.2 Nyeri bahu meliputi sakit yang timbul di atau sekitar bahu.
Nyeri tersebut dapat berasal dari sendi, otot, ligamen, dan tendon di daerah bahu
tersebut.3 Nyeri bahu dapat menyebabkan ketidakmampuan dalam bekerja,
melakukan kegiatan rumah tangga, bersosialisasi, menganggu produktivitas
penderita, bahkan aktivitas sehari-hari seperti menyetir, menulis, memakai
komputer, dan tidur.2
Pada kelompok usia remaja, salah satu penyebab timbulnya nyeri pada bahu
yaitu beban tas yang dibawa sehari-hari. Sudah ada bukti yang mengatakan
terjadinya peningkatan prevalensi masalah muskuloskeletal pada anak-anak dan
remaja karena membawa tas sekolah yang berat. Dalam suatu studi dilaporkan
bahwa berat tas sekolah rata-rata yang dibawa setiap remaja setiap harinya antara
4,7-9,3kg. Untuk kalangan pelajar, berat tas maksimum yang aman untuk dibawa
berkisar antara 10%-15% dari total berat badan. Dalam sebuah studi dari 140 siswa
SMA di Selandia Baru pada tahun 2005, ditemukan bahwa gejala muskuloskeletal
karena tas sekolah dialami oleh 77,1% dari siswa dan gejala yang paling umum
terdapat di leher, bahu, punggung atas dan bawah.4
Di negara-negara maju, penggunaan tas seperti ransel oleh anak-anak sekolah
telah menjadi cara yang paling populer untuk transportasi barang ke dan dari
sekolah. Namun, ada kekhawatiran dari publik yang menganggap bahwa kelebihan
beban tas anak sekolah dapat menyebabkan perkembangan nyeri dan cedera
muskuloskeletal lainnya. Terdapat beberapa cara untuk mencegah terjadinya nyeri
bahu antara lain menjaga postur tubuh yang baik terutama saat duduk, pemanasan
dan peregangan sebelum beraktivitas, menghindari over-using lengan, tidak
membawa beban tas yang terlalu berat, dan membawa tas sekolah atau ransel dengan
benar.5
Berdasarkan data di atas, terdapat banyak efek negatif terhadap
muskuloskeletal yang ditimbulkan oleh beban tas yang berat. Peneliti tertarik untuk
mengkaji lebih lanjut masalah ini melalui penelitian yang membahas pengaruh berat
6
tas terhadap keluhan nyeri bahu pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Katolik Atma Jaya. Peneliti memilih sasaran subjek penelitian tersebut karena
melihat tingginya risiko nyeri bahu pada mahasiwa kedokteran karena beratnya
barang bawaan yang dibawa setiap hari seperti buku kedokteran, alat-alat
kedokteran, alat tulis, laptop, dan lain-lain. Data yang diperoleh dari penelitian ini
diharapkan dapat digunakan untuk melakukan prevensi (pencegahan) ataupun
intervensi (penanggulangan) pada individu-individu yang menderita keluhan nyeri
bahu.
7
memberikan pengalaman kepada peneliti dalam membuat suatu penelitian
ilmiah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
8
Bahu terdiri dari tulang, tulang rawan, otot, tendon, dan ligamen. Tulang
lengan atas atau humerus, tulang selangka atau klavikula, tulang belikat atau skapula
yang saling berhubungan melalui jaringan penyembung yang disebut ligamen,
membentuk sendi bahu. Tulang-tulang di bahu tidak banyak memberikan stabilitas
pada sendi dan berada pada posisi normalnya dengan bantuan berbagai otot, tendon,
dan ligamen.8 Sendi pada bahu biasanya mengacu pada sendi glenohumeral yang
merupakan sendi utama dari bahu.
Ada dua jenis tulang rawan pada sendi. Tipe pertama adalah tulang rawan
putih di ujung tulang yang memungkinkan tulang untuk meluncur bergerak ke satu
sama lain disebut tulang rawan artikular. Tipe yang kedua disebut labrum. Tipe ini
jelas berbeda dari tulang artikular. Tulang rawan ini lebih berserat atau kaku
dibanding tulang rawan yang berada pada ujung bola dan soket. Tulang rawan ini
juga hanya ditemukan di sekitar soket dimana ia melekat.7
Tulang skapula merupakan tulang datar, tipis, berbentuk segitiga yang terletak
di posterolateral toraks, dan berada di atas bagian belakang tulang rusuk kedua
sampai tujuh. Permukaan belakang tulang ini dapat dirasakan di bawah kulit. Tulang
ini berfungsi sebagai tempat menempelnya beberapa otot dan tendon lengan, leher,
dada, punggung, dan membantu dalam gerakan lengan dan bahu. Tulang ini
berfungsi sebagai proteksi dari jaringan lunak di atasnya, sehingga fraktur kerap
terjadi melalui trauma indirek pada prosesus (coracoid, spina, acromion, dan
glenoid). Prosesus superior atau spina memisahkan otot supraspinatus dan
infraspinatus, dan memanjang ke arah superior dan lateral untuk membentuk dasar
akromion. Prosesus akromion bergabung dengan klavikula dan menyediakan tempat
untuk menempelnya otot lengan dan otot dada. Akromion adalah penonjolan tulang
di bagian atas tulang skapula. Pada kepala skapula, antara prosesus akromion dan
coracoid terdapat kavitas glenoid. Glenoid bergabung dengan kepala tulang lengan
atas atau humerus. Fungsi dari spina yaitu sebagai tempat melekatnya muskulus
trapezius dan posterior muskulus deltoid. Prosesus coracoid berproyeksi secara
anterior dan lateral dari batas atas kepala skapula.9,10
Klavikula atau tulang selangka adalah sepasang tulang panjang yang
menghubungkan skapula pada tulang dada. Klavikula adalah tulang silinder sekitar 6
inci (15 cm) panjang dan melengkung melintang di pesawat seperti huruf S. Tulang
ini berada di daerah dada superior dan anterior ke tulang rusuk pertama. Setiap
klavikula berjalan melintang dan membentuk sendi dengan sternum pada ujung
9
medialnya dan skapula pada bagian ujung lateralnya. Akhir medial setiap klavikula
adalah silinder bulat dikenal sebagai ekstremitas sternum, yang membentuk sendi
sternoklavikularis dengan manubrium sternum. Bagian lateral klavikula berakhir
pada permukaan pipih yang dikenal sebagai ekstremitas acromialis, yang
membentuk acromioclavicular (AC) bersama dengan proses akromion skapula.9
Klavikula bersama dengan skapula membentuk tulang lingkar dada (pectoral
girdle) yang melekatkan tulang lengan ke torso. Klavikula memiliki 2 artikulasi
yaitu sendi sternoklavikular dan sendi acromioclavicular. Sendi sternoklavikularis
dibentuk oleh aspek medial klavikula yang berartikulasi dengan manubrium sterni.
Ini adalah satu-satunya hubungan antara tulang kerangka aksial dan ekstremitas atas.
Pergerakan dari klavikula meningkatkan mobilitas sendi bahu sehingga
memungkinkan lengan untuk bergerak dalam lingkaran besar. Beberapa otot leher
dan bahu seperti pertoralis mayor, sternocleidomastoideus, trapezius, dan deltoid
juga berlekatan dengan klavikula. Posisi unik dari klavikula dalam tubuh sering
menjadi lokasi fraktur dari beberapa jenis kecelakaan. Saat lengan mencoba untuk
menopang tubuh saat jatuh, sebagian besar gaya tekanan diteruskan dari lengan ke
bahu, yang menggeser tiba-tiba dan membuat klavikula patah. Klavikula
memberikan perlindungan untuk arteri subklavia, vena subklavia, dan pleksus
brakialis posterior dan inferior.9,11
Humerus merupakan tulang terbesar dan terpanjang di ekstremitas atas.
Gerakan humerus sangat penting untuk semua kegiatan yang bervariasi dari lengan,
seperti melempar, mengangkat, dan menulis. Pada bagian akhir proksimal humerus,
terdapat struktur bola yang dikenal sebagai kepala humerus atau caput humerus.
Kepala humerus membentuk bola-bola dan soket sendi bahu, dengan rongga glenoid
dari skapula sebagai soket. Hanya 25% dari permukaan kepala humerus membuat
kontak dengan rongga glenoid. Bentuk bulat kepala humerus memungkinkan
humerus bergerak dalam lingkaran luas (circumduction) dan berputar di sekitar
porosnya di sendi bahu. Tepat di bawah caput, lebar humerus menyempit
membentuk leher humerus. Dua prosesus kecil membentang dari bawah leher
humerus sebagai titik melekatnya otot-otot rotator cuff. Sekitar sepertiga jalan ke
siku, humerus membengkak menjadi prosesus kecil yang dikenal sebagai tuberositas
deltoid, yang mendukung titik penyisipan otot deltoid.
Di bawah tuberositas deltoid, humerus secara bertahap melebar dua kali lipat
saat mendekati siku. Pada ujung distal humerus terdapat dua sendi yang membentuk
10
prosesus, dikenal sebagai kapitulum dan troklea. Di sisi medial lengan, bagian
interlock troklea dengan ulna membentuk setengah dari sendi siku. Di sisi lateral
lengan, kapitulum yang cembung membentuk sambungan yang longgar dengan
kepala cekung dari radius. Bentuk dari sendi antara kapitulum dan radius
memungkinkan lengan bawah dan tangan untuk memutar dan menekuk di siku,
sementara ulna membentuk engsel dengan troklea. Di sisi posterior humerus, rongga
kecil yang dikenal sebagai fossa olecranon memungkinkan ujung ulna, yang dikenal
sebagai olekranon, untuk mengunci ke humerus dan mencegah pergerakan siku lebih
dari 180 derajat.9,11
Sendi yang paling fleksibel dalam tubuh manusia secara keseluruhan yaitu
sendi bahu, dibentuk oleh persatuan antara humerus, skapula, dan klavikula.
Umumnya dianggap sebagai sendi tunggal, tetapi bahu sebenarnya terdiri dari dua
sendi yang terpisah yaitu sendi glenohumeral dan acromioclavicular. Kedua sendi itu
bekerja sama untuk memungkinkan lengan untuk bergerak dalam lingkaran besar
dan berputar di sekitar porosnya di bahu.
Sendi glenohumeral merupakan tipe ball and socket joint. Di antara kepala
bulat humerus (tulang lengan atas) dan fossa glenoidalis dari skapula terbentuk suatu
artikulasi. Fossa glenoid membentuk socket yang sangat dalam sehingga otot-otot,
ligamen, dan tulang rawan sendi bahu dapat memperkuat strukturnya dan membantu
mencegah dislokasi. Sebuah cincin tulang rawan yang dikenal sebagai labrum
mengelilingi fossa glenoid untuk memperpanjang ukuran soket dan tetap menjaga
fleksibilitas. Sendi ini memungkinkan lengan kita untuk melakukan gerakan
berputar, kedepan, dan juga menjauhi tubuh.12 Untuk lebih memperkuat bahu, empat
otot-otot rotator cuff memanjang dari skapula dan mengelilingi kepala humerus,
keduanya berkerja sama dalam memutar lengan dan mencegah dislokasi.
Sendi acromioclavicular dibentuk oleh artikulasi antara ujung lateral klavikula
dan prosesus akromion skapula. Hanya sedikit gerakan yang dihasilkan olehnya.
Sendi ini merupakan sendi diarthrodial yang saling menempel melalui kapsul sendi
dan ligamen coracoacromial, terdiri dari ligamen trapezoid dan ligamen
konoideum.11 Sendi ini termasuk sendi luncur yang memberikan fleksibilitas sendi
bahu tambahan yang tidak akan mungkin jika hanya memakai sendi glenohumeral
saja. Sendi ini memungkinkan kita untuk mengangkat lengan kita diatas kepala.9
Sendi sternoklavikularis adalah yang letaknya di tengah-tengah dada tempat
klavikula bertemu sternum. Sendi ini memungkinkan klavikula untuk bergerak. Ia
11
merupakan satu-satunya artikulasi yang benar antara ekstremitas atas dan kerangka
aksial itisasellar (pelana) patungan yang dibentuk oleh artikulasi ujung medial
klavikula dan bagian atas sternum. Mengingat adanya perbedaan besar dalam ukuran
antara akhiran berbentuk bulat besar dari klavikula dan permukaan artikular kecil
sternum, maka stabilitas akan disediakan oleh struktur ligamen di sekitarnya.10
Ligamentum coracoclavicular menghubungkan prosesus coracoid ke
klavikula. Ligamen konoideum dan ligamen trapesium terdiri dari ligamen
coracoclavicular. Mereka berfungsi untuk mempertahankan artikulasi klavikula
dengan prosesus coracoid dari skapula. Studi telah menyimpulkan bahwa ligamen
coracoclavicular adalah penahan diri utama jika terjadi dislokasi klavikularis
superior dan posterior.9
Ligamentum coracohumeral berasal dari dasar dan batas lateral dari prosesus
coracoid skapula dan masuk pada tuberkulum yang lebih besar. Fungsi biomekanik
ligamen ini tidak sepenuhnya dipahami. Namun tampaknya memiliki fungsi
suspensori kepala humerus.9
Ligamentum coracoacromial ditarik antara akromion dan prosesus coracoid
skapula. Karena bentuknya yang tebal di bagian margin, ligamen ini menciptakan
lengkungan ligamen dan berkontribusi terhadap stabilitas sendi bahu.9
Otot-otot rotator cuff terdiri dari supraspinatus, infraspinatus, teres minor, dan
otot subskapularis. Otot-otot dan tendon rotator cuff membentuk lengan di sekitar
anterior, superior, dan posterior kepala humerus dan rongga glenoid bahu dengan
menekan sendi glenohumeral. Selain stabilisasi, rotator cuff juga mendukung bahu
untuk melakukan mobilitas yang luar biasa.9
12
remaja yang sedang bersekolah yaitu membawa beban tas yang berat pada bagian
bahunya.
Pada sebuah studi yang dilakukan pada 140 murid sekolah menengah atas di
New Zealand tahun 2005, ditemukan bahwa keluhan muskuloskeletal yang
diakibatkan karena membawa tas sekolah dirasakan pada 77,1% dari total siswa.
Keluhan tersebut paling banyak dirasakan di leher, bahu, punggung atas, dan
punggung bawah.12 Menurut studi yang dilakukan pada 307 murid sekolah dasar di
Iran tahun 2010, didapatkan bahwa keluhan pada bahu, lengan nyeri punggung
bawah diantara murid-murid tersebut berturut-turut yaitu 70%, 18,5%, 8,7%. Dari
studi ini dapat disimpulkan bahwa keluhan yang paling banyak muncul akibat tas
sekolah terdapat pada bagian bahu.12
Berat bebas tas yang dibawa akan mempengaruhi terjadinya keluhan nyeri
bahu pada remaja. Menurut American Physical Therapy Association, berat tas yang
dibawa tidak boleh lebih dari 15% dari berat badan dan tidak lebih dari dua jam
dalam satu hari.13 Berat tas yang berlebihan akan memberikan beban yang tinggi
terhadap otot-otot bahu sehingga menyebabkan rasa nyeri pada bahu. Sebuah studi
terbaru menyatakan bahwa ditemukan perubahan signifikan dalam postur tubuh dan
ketegangan otot saat beban tas sekolah mencapai 10% dari berat badan mereka.
Selain itu, membawa beban melebihi 10% berat badan harus dihindari karena beban
ini menyebabkan perubahan signifikan dalam elektromiografi, kinematika, dan
penilaian subjektif.12
Jenis dari tas yang dibawa sehari-hari juga merupakan faktor terjadinya nyeri
pada bahu. Jenis tas yang saring digunakan oleh para remaja mahasiswa yaitu tas
punggung atau backpack, handbag, tas selempang atau shoulderbag, tas pinggang,
tas olahraga, dan lain-lain. Jenis tas yang paling sering menimbulkan keluhan nyeri
bahu yaitu tas punggung dan tas selempang. Tas punggung sering menimbulkan
nyeri pada bahu kiri dan kanan, sedangkan tas selempang cenderung hanya pada satu
sisi bahu saja.
Teknik membawa tas juga mempengaruhi terjadinya nyeri pada bahu.
Mahasiswa yang membawa tas punggung hanya dengan menggunakan salah satu sisi
bahu nya akan lebih sering merasakan keluhan nyeri bahu dibandingkan mereka yang
membawa tas menggunakan kedua bahu. Cara membawa tas yang tidak sesuai akan
berakibat fatal terhadap muskuloskeletal.15
13
2.3 Ergonomi
Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata ‘ergon’ yang
berarti pekerjaan dan ‘nomos’ yang memiliki arti aturan. Ergonomi biasa disebut
sebagai faktor manusia.16 Menurut pusat kesehatan kerja Departemen Kesehatan
Kerja RI, ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya
dengan pekerjaan mereka. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah
penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia untuk menurunkan stress
yang akan dihadapi.17
Tujuan dalam penerapan ergonomi antara lain mengurangi angka cedera dan
kesakitan, mengurangi biaya terhadap penanganan kecelakaan atau kesakitan,
mengurangi kunjungan untuk berobat, meningkatkan produktivitas dan keselamatan
kerja, meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental, dan lain-lain. Ergonomi
berkaitan dengan setiap aktivitas yang dilakukan individu sehai-harinya. Maka dari
itu ergonomi harus dimengerti dan diterapkan prinsipnya oleh para pekerja,
mahasiswa, karyawan, pelajar, ibu rumah tangga dan lain-lain.
Postur dan pergerakan tubuh yang dilakukan manusia akan mempengaruhi
kesehatan dan efisiensi kerjanya. Postur dan pergerakan tubuh yang kurang tepat
dapat menimbulkan stress terhadap otot, sendi, ligamen, jantung, dan paru-paru.18
Hal ini menyebabkan seseorang mengalami keluhan musculoskeletal seperti nyeri
leher, bahu, punggung, dan bagian lainnya. Beberapa aspek yang perlu ditinjau untuk
menilai efisiensi pekerjaan dan tingkat stres yang ditimbulkan yaitu biomekanik,
fisiologis, dan antropometri.
Biomekanik adalah ilmu yang menggunakan hukum-hukum fisika dan
konsep-konsep mekanika untuk mendeskripsikan gerakan dan gaya pada berbagai
macam bagian tubuh ketika melakukan aktivitas. Faktor ini sangat berhubungan
dengan pekerjaan seperti pengangkatan, pemindahan secara manual, atau pekerjaan
lain yang dominan menggunakan otot tubuh. Pekerjaan yang membutuhkan usaha
fisik sedang hingga besar dalam durasi waktu kerja tertentu akan mengakibatkan
kecelekaan kerja ataupun low back pain. Hal-hal yang perlu diperhatikan dari segi
biomekanik antara lain persendian harus berada dalam posisi netral saat melakukan
pergerakan, karena pada posisi netral, otot dan ligamen sekitar persendian dapat
meregang secara maksimal. Pada saat mengangkat benda yang hendak dibawa,
usahakan mengangkat benda itu sedekat mungkin dengan tubuh sehingga gaya
angkat yang dibutuhkan berkurang. Pada saat mengangkat suatu barang, hindari
14
posisi membungkuk pada saat awal mengangkat barang tersebut, karena maka dapat
menyebabkan tertariknya otot.18
Pada aspek fisiologi, dapat diukur jumlah konsumsi energi yang digunakan
melalui kerja fisik. Konsumsi energi pada waktu bekerja biasanya ditentukan dengan
pengukuran kecepatan denyut jantung dan konsumsi oksigen. Denyut jantung dapat
digunakan untuk memperkirakan pengeluaran energi atau kapasitas aerobik.
Membatasi penggunaan energi pada saat melakukan pergerakan merupakan salah
satu aspek fisiologis yang penting untuk menghindari terjadinya kelelahan dan stres
terhadap tubuh. Istirahat setelah melakukan kegiatan yang berat juga diperlukan
untuk menghindari stres. Seorang individu dapat melakukan aktivitas tanpa
merasakan kelelahan ialah apabila energi yang dikeluarkan tidak lebih dari 250W.18
Antropometri adalah pengetahuan yang menyangkut pengukuran dimensi
tubuh manusia dan karakteristik khusus lain dari tubuh yang relevan dangan
perancangan alat-alat yang digunakan manusia. Antropometri dibagi menjadi
antropometri statis dan dinamis. Pada statis, pengukuran manusia pada posisi diam
dan linier pada permukaan tubuh. Pada dinamis, pengukuran manusia dalam keadaan
bergerak. Seorang individu hendaknya menggunakan atau membawa benda yang
sesuai dengan ukuran tubuhnya. Apabila seseorang tidak mengetahui ukuran yang
hendak digunakan atau dibawa, sebaiknya gunakan tabel antropometri untuk
membantu.18
Ergonomi penting untuk diketahui manusia agar dapat mencegah terjadinya
nyeri bahu. Hal-hal yang dilakukan setiap hari sangat berpengaruh terhadap fisik,
seperti cara duduk, posisi duduk, postur tubuh saat berdiri, bahkan hal-hal yang tidak
terlihat seperti faktor psikologis juga berpengaruh terhadap tingkat stress pada
muskuloskeletal. Prinsip ergonomi dapat diterapkan saat individu membawa tas.
Dengan membawa tas dengan baik dan benar maka dapat menurunkan risiko
terjadinya nyeri bahu.18
15
langsung dari keluhan tersebut. Ukuran sampel adalah 29.026 dengan tingkat respon
75%. Prevalensi nyeri bahu diperkirakan 15,4% pada pria dan 24,9% pada wanita
yang melaporkan episode nyeri setiap minggunya. Penelitian ini juga melaporkan
peningkatan yang signifikan dalam prevalensi nyeri yang paling signifikan pada
kelompok usia 50-56 tahun. Penelitian ini menetapkan bahwa dilaporkan sebanyak
30% peserta dari kedua jenis kelamin telah dirugikan di tempat kerjanya dan tidak
bisa melakukan tugas-tugas yang sederhana akibat nyeri bahu tersebut.19
Sejumlah faktor risiko yang dapat mempengaruhi peningkatan intensitas nyeri
bahu seseorang telah dikutip dan dipelajari dalam suatu literatur. Faktor risiko nyeri
bahu biasanya dibagi menjadi faktor risiko pribadi, faktor risiko fisik yang
berhubungan dengan pekerjaan dan faktor risiko psikososial yang berhubungan
dengan pekerjaan.
Timbulnya nyeri bahu memiliki korelasi yang kuat dengan usia dewasa.
Mungkin karena faktor penuaan yang berhubungan dengan proses degeneratif dan
perubahan tendon bahu dan rotator cuff. Dengan bertambah tuanya usia, episode
nyeri bahu berulang dapat menyebabkan akumulasi gejala yang akhirnya
berkembang menjadi nyeri kronis. Prevalensi nyeri bahu pada orang dewasa telah
dipelajari secara ekstensif dalam literatur dan diterima bahwa prevalensi nyeri bahu
meningkat dengan bertambahnya usia.20 Jenis kelamin juga memainkan peran
penting dalam menentukan prevalensi nyeri bahu dan nyeri pada ekstremitas atas
secara umum. Gejala nyeri bahu bahu lebih umum terjadi pada wanita dibandingkan
pada pria.
Sebuah studi kohort prospektif yang dilakukan oleh Grooten dkk. pada tahun
2007 menunjukkan bahwa tiga pekerjaan yang dilakukan secara bersamaan akan
mempengaruhi perkembangan nyeri bahu. Contohnya seperti mengangkat dan
memindahkan barang secara manual, bekerja dengan tangan di atas bahu, dan bekerja
dengan alat bergetar seperti stir mobil.21 Kehadiran salah satu dari tiga variabel
tersebut juga mempengaruhi prognosis nyeri bahu jangka panjang pada pekerja.
Indonesia merupakan salah satu negara dengan angka prevalensi nyeri bahu
yang cukup tinggi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh K. Adiarsih, Ria tahun
2010, prevalensi nyeri bahu pada perawat di Rumah Sakit H sebesar 19,3%. Terdiri
dari 4,6% nyeri bahu kiri, 50% nyeri bahu kanan, dan 45,4% nyeri bahu kiri dan
kanan.22
16
2.5 Nyeri bahu yang berkaitan dengan tas
Nyeri bahu dipengaruhi oleh berbagai macam faktor penyebab. Mulai dari usia
tua, sikap duduk atau tidur dengan posisi salah, cedera atau trauma, tendonitis, nyeri
sendi, stres yang berlebihan, aktivitas sehari-hari, dan masih banyak lagi. Salah satu
aktivitas yang dilakukan seorang mahasiwa setiap harinya yaitu membawa tas ke
kampus. Salah satu faktor yang memicu terjadinya nyeri bahu pada kalangan remaja
di tingkat sekolah maupun universitas yaitu membawa tas dengan berat melebihi
15% dari berat badan seseorang. Beban tas yang berlebihan akan memberikan
tekanan terhadap otot-otot bagian bahu sehingga menyebabkan otot bahu kram dan
cepat letih. Hal ini akan menyebabkan timbulnya rasa nyeri yang dirasakan individu
tersebut. Kebiasaan yang sering dilakukan yang tidak baik untuk perkembangan
tulang belakang khususnya pada anak-anak yaitu membawa tas dengan isi beban
yang terlalu berat.
Durasi seseorang membawa tas juga memperngaruhi terjadinya nyeri bahu.
Jika seseorang membawa berbagai macam bawaan dengan menggunakan tas
punggung selama berjam-jam pasti akan menimbulkan rasa nyeri terhadap salah satu
atau kedua bahunya. Menurut American Physical Therapy Association, berat tas yang
dibawa tidak boleh lebih dari dua jam dalam satu hari.13
Frekuensi seseorang membawa tas juga akan berpengaruh terhadap angka
kejadian nyeri bahu. Seseorang yang menggunakan tas punggung dengan isi berat 1
kg dipakai setiap harinya dalam seminggu memiliki faktor risiko terkena nyeri bahu
lebih tinggi dibandingkan yang hanya menggunakannya 2 kali dalam seminggu.
Faktor lainnya yaitu jenis tas yang dibawa. Jenis tas punggung dan tas
selempang cenderung lebih sering menimbulkan nyeri bahu dibandingkan dengan tas
pinggang, handbag atau jenis tas lainnya. Hal ini disebabkan karena beban yang
diberikan dari tas tersebut langsung dirasakan oleh salah satu atau kedua bahu
melalui tali tas. Mahasiswa cenderung lebih memilih tas punggung karena kapasitas
isinya yang besar.
Nyeri bahu yang berhubungan dengan berat beban bawaan berlebih biasanya
disebabkan karena otot yang tertarik dan mengalami spasme. Pergerakan yang tidak
sesuai saat mengangkat barang, memikul barang yang berat dapat menyebabkan
spasme otot sehingga timbul nyeri pada daerah bahu. Spasme pada otot dapat
membaik seiring berjalannya waktu. Otot yang tertarik dapat terjadi saat individu
melakukan gerakan tiba-tiba atau membawa tas dengan cara yang tidak benar.
17
Seiring berkembangnya jaman, jumlah pekerjaan semakin meningkat, aktivitas
manusia juga semakin padat setiap harinya. Ditambah dengan relatif minimnya
pengetahuan manusia mengenai prinsip ergonomi sehingga membuat angka kejadian
nyeri bahu semakin meningkat setiap tahunnya.
Setiap sendi tertentu memiliki kisaran normal gerak yang dinyatakan dalam
derajat. Kisaran normal rentang gerak pada sendi bahu yaitu: 24,25
1. Abduction: 170-180°
2. Adduction: 50-75°
3. Internal rotation: 60-100°
4. External rotation: 80-90°
5. Flexion to 90°: 0-90°
6. Extension: 0-50°
18
Gambar 2.2 ROM gerakan fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi sendi bahu26
Berat dan
jenis tas
Subyek Nyeri
19
bahu
Aktivitas
BAB III
KERANGKA KONSEP
Berat tas
Berat badan
subjek
Range of
movement
20
dirasakan di daerah Map dimodifikasi C. Sakit
bahu dengan 4 (empat D. Sangat sakit
skala Likert)
Terikat
2 Berat tas Bobot diukur secara Timbangan Nominal
keseluruhan yaitu
berat tas dan berat isi
tas, diukur dalam
satuan kilogram (kg)
3 Jenis tas Jenis tas yang Kuesioner Ordinal A. Back pack
digunakan oleh B. Hand bag
responden C. Tas
selempang
Perancu
4 Berat Bobot tubuh subjek Timbangan Rasio
badan yang diukur dengan
timbangan badan
dengan ketelitian
0,1kg
5 Range of Derajat rentang Goniometer Nominal
movement gerak sendi bahu
yang diukur dengan
goniometer
3.3. Hipotesis
Terdapat pengaruh berat dan jenis tas terhadap nyeri bahu pada mahasiswa Fakultas
Kedokteran di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya angkatan 2014
21
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.3. Populasi
4.3.1. Populasi target:
Mahasiswa Fakultas Kedokteran di DKI Jakarta.
22
Mahasiswa Fakultas Kedokteran di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
angkatan 2014.
4.4. Sampel
Besar sampel :
Menggunakan rumus Slovin menurut Notoadmojo, 2005 23 :
𝑁
𝑛 =
𝑁(𝑑)2 + 1
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Ukuran populasi
d = Persentase kelonggaran ketidaktelitian (persis) karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir yaitu 5% (0.05)
1 = konstanta
Dengan menggunakan rumus Slovin menurut Notoadmojo, 2005 tersebut maka akan
diperoleh :
226 226
𝑛= = = 144 𝑚𝑎ℎ𝑎𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
226 (0.05)2 +1 1,57
Untuk mengantisipasi factor drop out, jumlah sampel yang diambil ditambah 10%
dari perhitungan sampel yaitu 15 sampel. Sehingga total sampel yang diambil adalah
159 mahasiswa.
Teknik pengambilan sampel :
Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling.
23
Responden yang pernah menjalani operasi pada bahu dalam 6 bulan
terakhir
Responden yang memiliki kelainan pada bagian bahu
Menolak untuk ikut serta dalam penelitian
Teknik pelaksanaan:
24
mencatat hasil pengukuran. Setelah itu, peneliti akan membagikan gimmick kepada
para responden penelitian.
25
DAFTAR PUSTAKA
1. Shoulder Pain | Doctor [Internet]. Patient.co.uk. [cited 2015 Jan 8]. Available from:
http://www.patient.co.uk/doctor/Shoulder-Pain
5. Shoulder Problems and Injuries-Prevention [Internet]. webmd.com. [cited 2015 Jan 8].
Available from: http://www.webmd.com/a-to-z-guides/shoulder-problems-and-injuries-
prevention
7. Shoulder Anatomy [Internet]. shoulderdoc.co.uk. [cited 2015 Jan 8]. Available from:
http://www.shoulderdoc.co.uk/article.asp?section=857
26
8. labrum tear Johns Hopkins Orthopaedic Surgery [Internet]. [cited 2015 Jan 8]. Available
from: http://www.hopkinsortho.org/labrum_tear.html
9. Scapula - Anatomy Pictures and Information [Internet]. [cited 2015 Jan 8]. Available
from: http://www.innerbody.com/image_skelfov/skel12_new.html#full-description
10. Terry GC, Chopp TM. Functional Anatomy of the Shoulder. J Athl Train.
2000;35(3):248–55.
11. Shoulder Joint Anatomy. 2013 Mar 8 [cited 2015 Jan 8]; Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/1899211-overview#showall
12. Anatomy of the Shoulder - 3D Atlas Videos - Health Library - Nebraska Medicine |
Omaha, NE [Internet]. [cited 2015 Jan 8]. Available from:
http://www.nebraskamed.com/health-library/3d-medical-atlas/228/anatomy-of-the-
shoulder
13. Abdullah AM, McDonald R, Jaberzadeh S. The Effects of Backpack Load and Placement
on Postural Deviation in Healthy Students: A Systematic Review. Internatinal Journal of
Engineering Research and Applications. 2012;2(6):466–81.
14. Dianat I, Javadivala Z, Allahverdipour H. School Bag Weight and the Occurrence of
Shoulder, Hand/Wrist and Low Back Symptoms among Iranian Elementary
Schoolchildren. Health Promotion. 2011;1(1):76–85.
15. Shamsoddini AR, Hollisaz MT, Hafezi R. Backpack Weight and Musculoskeletal
Symptoms in Secondary School Students, Tehran, Iran. Iranian journal of public health.
2010;39(4):120–5.
16. Canas JJ, Velichkovsky BB, Velichkovsky BM. Human Factors and Ergonomics. IAAP
Handbook of Applied Psychology. 2011;1–22.
17. Natassia N. Gambaran penerapan ergonomi dalam penggunaan komputer pada pekerja di
PT. X tahun 2009 [skripsi]. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas
Indonesia; 2009.
18. Dul J, Weerdmeester BA. Ergonomics for Beginners a Quick Reference Guide. 2nd ed.
London; New York: Taylor & Francis; 2003.
19. T. Hasvold, R. Johnsen, Headache and neck or shoulder pain- frequent and disabling
conditions in the general population. Scandinavian Journal of Primary Health Care
1993113219224
20. D. A. van der Windt, P. R. Croft, pain. Shoulder, Crombie. I. K. In, P. R. Croft, S. J.
Linton, L. Le Resche, Korff. M. Von, (eds., Epidemiology of Pain a report of the Task
Force on Epidemiology of the International Association for the Study of Pain. Seattle:
IASP Press, 1999257281
27
22. Ria KA. Prevalensi nyeri bahu kronik dan faktor-faktor yang berhubungan pada perawat
rumah sakit H [tesis]. Jakarta: Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia; 2010.
24. Shoulder Examination Technique [Internet]. [cited 2015 Jan 14]. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/1909254-technique#aw2aab6b3b4
25. Physical Therapy (PT): Rehabilitation: Merck Manual Professional [Internet]. [cited
2015 Jan 14]. Available from:
http://www.merckmanuals.com/professional/special_subjects/rehabilitation/physical_ther
apy_pt.html
26. Physical Therapy & Rehabilitation - Range of Motion - Shoulder Example - SmartDraw
[Internet]. [cited 2015 Jan 14]. Available from:
http://www.smartdraw.com/examples/view/physical+therapy+%26+rehabilitation+-
+range+of+motion+-+shoulder/
27. Norkin CC, White DJ. Measurementof joint motion: a guide to geniometry. 4th ed.
Philadelphia: F.A. Davis Company; 2009.
LAMPIRAN 1
Partisipasi ini bersifat sukarela dan jawaban yang Saudara berikan akan sangat
dijaga kerahasiaannya. Tidak ada keharusan untuk ikut berpartisipasi dalam penelitian
ini. Meskipun demikian, Penulis sangat mengharapkan ketulusan dan kesediaan
Saudara untuk ikut serta dalam penelitian ini. Setelah membaca lembar ini, saya yang
akan bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa saya bersedia untuk terlibat
dalam penelitian tersebut. Adapun bila terdapat kekurangan data terlampir, saya
bersedia untuk dihubungi lebih lanjut.
Atas kesediaan dan partisipasi Saudara dalam mengisi kuesioner ini saya
ucapkan terima kasih.
28
Jakarta, …………………………….. 2015
Tanda Tangan,
( )
KUESIONER
Identitas Responden
29
d. Jakarta Timur
e. Jakarta Selatan
f. Luar Jakarta
11. Berapa lama anda menggunakan tas dalam sehari?
a. <2 jam
b. >2jam
12. Apakah Anda bersedia untuk diwawancara lebih lanjut ?
a. Ya
b. Tidak
PETUNJUK : berilah tanda silang ( X ) pada kolom yang tersedia SESUAI DENGAN
keluhan sakit / kaku pada otot yang Saudara rasakan.
Nama :
Hari / Tanggal :
30
TINGKAT
No JENIS KELUHAN KELUHAN
A B C D
0 Sakit/kaku pada leher bagian atas
Sakit/kaku pada leher bagian
1
bawah
2 Sakit pada bahu kiri
3 Sakit pada bahu kanan
4 Sakit pada lengan atas kiri
5 Sakit pada punggung
6 Sakit pada lengan atas kanan
7 Sakit pada pinggang
8 Sakit pada bokong
9 Sakit pada pantat
10 Sakit pada siku kiri
11 Sakit pada siku kanan
12 Sakit pada lengan bawah kiri
13 Sakit pada lengan bawah kanan
14 Sakit pada pergelangan tangan kiri
Sakit pada pergelangan tangan
15
kanan
16 Sakit pada tangan kiri
17 Sakit pada tangan kanan
18 Sakit pada paha kiri
19 Sakit pada paha kanan
20 Sakit pada lutut kiri
21 Sakit pada lutut kanan
22 Sakit pada betis kiri
23 Sakit pada betis kanan
24 Sakit pada pergelangan kaki kiri
25 Sakit pada pergelangan kaki kanan
26 Sakit pada kaki kiri
27 Sakit pada kaki kanan
KETERANGAN :
A : Tidak sakit (dapat melaksanakan pekerjaan tanpa keluhan)
B : Agak sakit (dapat bekerja meskipun kadang-kadang merasa sakit)
C : Sakit (tetap dapat bekerja meskipun tidak sepenuhnya)
D : Sangat sakit (merasa sakit dan tidak dapat melaksanakan pekerjaan)
31
32