Anda di halaman 1dari 5

1.

PENGERTIAN PROFESI

Masyarakat mempunyai harapan yang berbeda terhadap prilaku anggota

profesi seperti dokter atau penasehat hukum dibanding pada seorang yang bukan

profesional seperti seorang manajer penjualan atau manajer personalia. Secara faktual

seorang profesional harus bekerja sesuai dengan nilai profesinya. Hal ini dilakukan

bila mereka harus melaksanakan tugas profesinya sesuai kompetensi profesi atau bila

harus melaksanakan tugas profesinya yang penting. Bila suatu profesi kehilangan

kredibilitasnya dimata masyarakat, maka konsekuensinya adalah bahwa profesi

tersbut akan cukup menderita, karena profesi tersebut dinilai tidak dapat melindungi

anggotanya.

Fungsi utama dalam profesi yaitu melayani masyarakat. Layanan yang

diberikan kepada masyarakat sangat penting sehingga dituntut persyaratan tingkat

keahlian yang tinggi, yang membutuhkan program pendidikan intelektual yang

ekstensif dibanding pelatihan dan skill yang bersifat mekanis. Biasanya profesi yang

sangat tinggi akan memerlukan lisensi atau praktik kepada masyarakat, dan tingkat

otonominya diatur dengar peraturan pemerintah.

Otonomi dari suatu profesi itu penting. Otonomi atau kebebasan dari peraturan

pemerintah, pengadilan yang dilakukan oleh profesi dengan mendapat pertimbangan

dari rekan sejawat itu lebih penting dibanding pengaturan oleh pemerintah tanpa

mengurangi perhatian pada masyarakat. Hal ini memperbolehkan profesi untuk

mengelola aktivitasnya secara efisien dan bijaksana, sedemikian sehingga masyarakat

mempunyai kesan bahwa profesi itu bertanggung jawab serta dapat dibebani tugas

sebagai bagian dari anggota masyarakat. Namun bila masyarakatberanggapan bahwa

proses tersebut tidak jujur atau tidak objektif, atau bila kepentingan masyarakat tidak

terlindungi, maka pemerintah akan mengambil alih untuk menjamin perlindungan


tersebut. Dalam berhubungan dengan klien, pemeliharaan kredibilitas profesi menjadi

sangat penting.

Tugas yang dilaksanakan oleh profesi itu harus tepat dan benar. Tugas-tugas

yang diharapkan dipelihara secara terus menerus oleh profesi adalah :

a. Kompetensi di bidang keahliannya

b. Objektivitas atas jasa layanan yang diberikan

c. Integritas dalam berhubungan dengan klien

d. Konfidensialitas yang berkaitan dengan hal-hal yang berhubungan dengan klien

e. Disiplin yang mencakup para anggota yang tidak bertugas sesuai standart

Dalam upaya mendukung kombinasi ciri, tugas, serta hak-hak dari seorang

profesional, adalah penting bahwa profesi mengembangkan nilai-nilai atau prinsip

dasar yang berguna untuk menuntun anggotanya dan bahwa setiap orang profesional

memiliki nilai-nilai pribadi yang menyatu dengan hal tersebut.

2. PENGERTIAN ETIKA PROFESI

Hooker, 1996 menjelaskan bahwa terdapat dua jenis kewajiban yang harus

dilakukan oleh seseorang yang melakukan aktivitas dalam dunia usaha. Kewajiba

pertama adalah kewajiban yang dilakukannya sebagai seorang pribadi manusia.

Kewajiban kedua adalah kewajiban yang dilaksanakannya sebagai seorang

profesional. Kewajiban tersebut berbeda satu sama lain. Seorang profesional sering

dihadapkan pada konflik yang harus diselesaikan atau dipercahkannya. Konflik

tersebut sering menjadi dilema bagi seoraang profesional, khususnya yang berkaitan

dengan etika. Dilema tersebut lazim disebut dilema etika. Ada dua kata kunci yang

penting bagi seorang profesional. Kata tersebut adalah ahli atau kompeten serta

kepercayaan. Hunter, 2006 menjelaskan bahwa karakteristik sebuat profesi adalah :

 Ahli atau berkompeten dibidang tertentu


 Mempunyai sikap dan watak untuk menerapkannya secara bertanggung jawab

Kedua hal diatas disebut sebagai kompetensi atau keahlian profesional. Karakteristik

atau ciri yang ketiga adalah menjadi anggota suatu klompok profesi.

3. KODE ETIK PROFESI

Kode etik profesi merupakan sarana untuk membantu para profesional dalam

melaksanakan tugas profesinya secara beretika. Tiga hal penting dari kode etik profesi

yaitu :

a) Kode etik profesi memberi pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip

profesionalitas yang harus diikuti oleh setiap anggota tentang apa yang

dibolehkan dan tidak diboleh dilakukan oleh seorang profesional

b) Kode etik profesi merupkan sarana kontrol atau pengawasan bagi masyarakat,

apakah seorang anggota profesi benar-benar bekerja sesuai dengan profesinya

c) Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak luar profesi tentang hubungan

etika pada profesi tersebut.

4. MENGAPA PENTING MEMPELAJARI ETIKA PROFESI

Alasan mengapa etika profesi menjadi sangat penting untuk dipelajari

a. Etika profesi akan membantu para profesional dalam bekerja atau melaksanakan

aktivitas profesinya, khususnya bila menghadapi berbagai permasalahan etika.

b. Karna permasalahan etika sering kali tidak “hitam putih” maka dalam era

globalisasi sulit bagi kaum profesional untuk menentukan perbuatan atau tindakan

yang baik atau buruk, benar atau salah secara etika.

c. Dengan mempelajari dan memahami etika profesi, maka akan membuat kaum

profesional menjadi objektif dalam menghadapi dilema etika pada bidang

pekerjaannya
5. ETIKA PROFESI AKUNTAN

Bila para akuntan tidak memaham peran profesinya, maka mereka tidak akan

dapat secara konsisten menjawab pertanyaan-pertanyaan penting yang terkait dengan

pertanggung jawaban secara etis, serta dalam memecahkan dilema akuntansi. Apabila

para akuntan memahami perannya sebagai seorang profesional maka dia akan dapat

mengambil keputusan yang benar dan etis, memberikan saran dan pendapat sesuai

dengan profesinya. Adapun ciri, tugas, hak dan nilai-nilai profesi akuntan sebagai

berikut :

a. Ciri-ciri profesi akuntan

- Kewajiban utamanya adalah melayani masyarakat

- Dibutuhkan pengetahuan dan keahlian yang ekstensif

- Membutuhkan pelatihan dan keahlian intelektual

- Pengawasan dilakukan sendiri oleh organisasi profesi

- Akuntabel terhadap wewenang pemerintah

b. Tugas penting dalam hubungan Fidusier/Kepercayaan

- Memberika perhatian yang berkelanjutan terhadap kebutuhan klien dan

pemangku kepentingan yang lain

- Mengembangkan serta memelihara pengetahuan dan keahlian

- Memelihara kepercayaan yang berkaitan dengan hubungan fidusier

- Berperilaku yang menunjukkan nilai-nilai tanggung jawab

- Memelihari reputasi pribadi

- Mempertahankan reputasi profesi yang dapat dipercaya

c. Hak-hak dalam berbagai juridiksi

- Kemampuan untuk mempertahankan diri sendiri sebagai seorang profesional

untuk memberikan layanan kepada masyarakat


- Kemampuan untuk membuat standar dan menguji calon anggota profesi

- Mengatur sendiri berdasarkan aturan etika

- Berpartisipasi dalam pengembangan akuntansi dan praktik audit

- Memiliki akses terhadap beberapa atau semua bidang akuntansi dan audit

d. Nilai-nilai penting untuk melaksanakan tugas dan memelihara hak-hak

- Kejujuran

- Integritas

- Objektifitas berdasar pertimbangan independen

- Keinginan untuk memberikan perhatian

- Kompetensi

- Kerahasiaan

- Komitmen untuk menempatkan kebutuhan masyarakat, klien, profesi dan

majikan atau perusahaan di atas kepentingan sendiri

6. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SEORANG PROFESIONAL

DALAM MENGHADAPI DILEMA ETIKA

Seseorang Profesional harus mengambil keputusan yang etis. Kemampuan untuk

mengambil keputusan yang etis tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Mc. Phail, 2009 merangkum dan menjelaskan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh

terhadap seseorang profesional dalam mengambil keputusan bila memahami dilema

etika adalah:

1. Atribut Pribadi, meliputi kematangan moral, umur, gender dan kebangsaan

2. Atribut Kontekstual, meliputi budaya nasional, budaya organisasi, kelompok

dan peran, bingkai linguistic/bahasa, tempat tinggal

3. Atribut Permasalahan, meliputi hakekat konsekuensi, konsensus sosial,

kemungkinan pengaruh, kesegaran seketika, kedekatan, konsentrasi pengaruh.

Anda mungkin juga menyukai