PEMBAHASAN
2.1 Keganasan
Keganasan adalah kanker, neoplasma, atau tumor yang tumbuh secara tidak
normal, dan dapat menyerang jaringan di dekatnya dan bermetastasi, atau
menyebar, ke area lain dari tubuh. Secara umum sel kanker didefinisikan sebagai
sel yang tidak terkendali. Sel kanker tidak peduli dengan keterbatasan zat
makanan, ruang dan fakta kalau mereka harus berbagi dengan sel-sel normal yang
ada di sekitarnya. Sel kanker ditandai oleh tiga ciri yang khas, yaitu pengendalian
pertumbuhan yang menurun atau tidak terbatas, penyebaran atau metastasi
kebagian tubuh yang lain.
3
4
Tumor ganas (maligna) secara kolektif disebut kanker, yang berasal dari kata
latin untuk kepiting tumor melekat erat ke semua permukaan yang dipijaknya,
seperti seekor kepiting. Ganas, apabila diterapkan pada neoplasma, menunjukkan
bahwa lesi dapat ,menyerbu dan merusak struktur didekatnya dan menyebar
ketempat jauh (metastasis) serta menyebabkan kematian. Tidak semua kanker
berkembang sedemikian mematikan sebagian ditemukan secara dini dan berhasil
dihilangkan, tetapi sebutan ganas menandakan bendera merah.
Atas dasar sifat biologiknya tumor dapat dibedakan atas tumor yang
bersifat jinak (tumor jinak), tumor yang bersifat ganas (tumor ganas) dan
tumor yang terletak antara jinak dan ganas yang disebut “s”.
yang mensekresi hormon atau yang terletak pada tempat yang penting,
misalnya di sumsum tulang belakang yang dapat menimbulkan paraplegia
atau pada saraf otak yang menekan jaringan otak. Contohnya adenoma,
papiloma, polip, dan kristadenoma.
b. Tumor ganas atau maligna
Tumor ganas (maligna) atau yang sering disebut kanker adalah
pertumbuhan sel abnormal yang cenderung menyerang jaringan di
sekitarnya dan menyebar ke organ tubuh lain yang letaknya jauh. Kanker
pada umumnya tumbuh cepat, infiltrative dan merusak jaringan sekitarnya.
Di samping itu dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran limfe atau
aliran darah dan dapat menimbulkan kematian.
Kanker terjadi karena profilerasi sel tak terkontrol yang terjadi tanpa
batas dan tanpa tujuan bagi pejamu. Sel akan menjadi kanker karena
perubahan genetik secara krusial. Di antaranya, mendorong pertumbuhan
sel, menginaktivasi gen yang normalnya tumbuh lambat, membiarkan sel
tetap membelah sehingga bersifat immortal (tidak mati), dan membiarkan
sel tetap berada dalam kondisi abnormal yang menyebabkan kematian sel
(apoptosis). Selain itu, perubahan genetik harus memungkinkan sel kanker
merekrut sel normal untuk menunjang dan mengembangkan strategi agar
sistem imun tidak menghancurkan sel kanker.
Adapun konsep patofisiologis pada kanker, yaitu:
1) Reproduksi sel yang tidak terkontrol
Sel kanker menjalani siklus lebih sering dibandingkan dengan sel
normal yang menyebabkan munculnya sel abnormal yang
berlebihan. Reproduksi sel tidak terkontrol jika sel terbebas dari
sinyal kontrol pertumbuhan normal. Sel kanker dapat mengabaikan
sinyal ini dengan tidak menghasilkan reseptor membran yang
6
c. Tumor intermediate
Tumor diklasifikasikan dan diberi nama atas dasar jaringan dasar sel
tumor, yaitu:
a) Berasal dari sel totipoten
Sel totipoten adalah sel yang dapat berdeferensiasi ke dalam tiap jenis
sel tubuh. Sebagai contoh ialah zigot yang berkembang menjadi janin.
Paling sering ditemui pada gonad yaitu sel germinal. Dapat pula terjadi
retroperitoneal, dimediastinum dan daerah pineal.
b) Berasal dari sel embrional pluripoten
Jenis sel dewasa yang bederensiasi, terdapat dalam bentuk sel alat-alat
tubuh pada kehidupan postnatal. Kebanyakan tumor pada manusia
terbentuk dari sel berdeferensiasi.
9
Tumor Jinak. Secara umum, tumor jinak diberi nama dengan tambahan
akhiran –oma ke jenis sel asal tumot tersebut. Suatu tumor jinak yang berasal dari
jaringan fibrosa adalah fibroma; tumor tulang rawan yang jinak disebut
kondroma. Tumor ini kadang-kadang diklasifikasikan berdasarkan pola
mikroskopik dan makroskopik. Yang lain dikasifikasikan berdasarkan asal sel.
Tumor Ganas. Tata nama tumor ganas pada dasarnya mengikuti tata nama
tumor jinak, dengan penambahan dan pengecualian tertentu. Neoplasma ganas
yang berasal dari jaringan mesenkim atau turunannya disebut sarkoma. Kanker
yang berasal dari jaringan fibrosa disebut fibrosarkoma, dan neoplasma ganas
yang terdiri atas kondrosit disebut kondrosarkoma. Sarkoma diberi nama
berdasarkan sel yang membentuknya. Berikut merupakan tabel tata nama tumor.
a. Infiltrasi
Infiltrasi agar dapat bermetastatis, suatu tumor harus menginfiltrasi
pembuluh-pembuluh darah atau limfe lokal. Agar dapat menembus dinding
pembuluh-pembuluh tersebut dan memiliki akses ke sirkulasi, sel-sel tumor
mengeluarkan enzim-enzim spesifik yang menyerang integritas pembuluh.
Salah satu dari enzim tersebut yang dihasilkan oleh tumor adalah kolagenase
tipe IV. Kolagenase tipe IV sangat efektif untuk penyebaran sel-sel kanker,
11
Tahap promosi berlangsung lama bisa lebih dari sepuluh tahun. Suatu
proses panjang yang disebabkan oleh kerusakan yang melekat dalam materi
genetik di dalam sel. Melalui mekanisme epigenetik akan terjadi ekspansi sel-
sel rusak membentuk premalignansi dari populasi multiseluler tumor yang
melakukan proliferasi. Senyawa-senyawa yang merangsang pembelahan sel
disebut promotor atau epigenetik karsinogen.
ini berlangsung selama lebih dari satu tahun, sehingga seluruh karsinogenesis
dapat berlangsung selama dua puluh tahun.
Tumor jinak hanya tumbuh pada satu bagian tubuh dan tidak menyebar atau
menyerang bagian lain. Sementara tumor ganas atau yang sering disebut kanker
adalah tumor yang dapat menyerang jaringan di sekitarnya, masuk ke pembuluh
darah, dan menyebar ke bagian tubuh yang lain. Tumor jinak juga biasanya tidak
akan tumbuh lagi setelah diangkat, sedangkan tumor ganas memiliki
kemungkinan untuk kambuh.
a. Operasi pengangkatan.
b. Infeksi
c. Radiasi
e. Pola makan
paru. Selain itu, pola makan yang tinggi lemak, protein, kalori, dan daging
merah diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker kolorektal,
meskipun masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk
membuktikannya.
f. Konsumsi alkohol
g. Aktivitas Fisik
Berbagai jenis kanker yang mungkin terjadi akibat obesitas antara lain
adalah kanker payudara pasca-menopause, kanker kolorektal, rahim,
esofagus, ginjal, dan pankreas. Namun, belum ada bukti jelas apakah
penurunan berat badan pada pengidap obesitas mampu menurunkan risiko
terjadinya kanker.
i. Diabetes
Diabetes dan kanker memiliki faktor risiko yang hampir sama, yaitu
usia tua, obesitas, merokok, pola makan yang tidak sehat, serta kurangnya
aktivitas fisik. Karena itu, sulit ditentukan apakah faktor risiko kanker
meningkat akibat diabetes atau karena faktor-faktor risiko tersebut.
Penyebab dari tumor jinak tidak diketahui sampai saat ini, namun
perkembangan dari tumor mempunyai kaitannya dengan beberapa faktor
berikut ini.
a. Umur
Semakin usia kita bertambah maka risiko mengidap tumor ganas juga
akan meningkat. Dilansir dari National Cancer Institute risiko terjadi
kanker payudara meningkat saat seseorang berumur di atas 50 tahun
(www.cancer.gov, 24 September 2012).
b. Faktor lingkungan
Seperti paparan bahan kimia atau zat beracun contohnya benzena,
asbes, nikel, dan rokok. Paparan sinar radiasi seperti sinar ultraviolet dari
matahari, sinar radiasi radiologi, sinar radiasi seperti jenis sinar alpha,
gamma, dan beta. Sinar alpha, sinar gamma dan sinar beta adalah jenis
sinar radiasi yang biasa digunakan pada praktik kedokteran radiologi.
terlalu banyak konsumsi garam, dan tidak makan sayur dan buah setiap
hari (www.cancer.gov, 15 Mei 2000).
e. Gangguan sistem imun; Seseorang yang mengalami gangguan sistem
imun akan berisiko untuk memicu terjadinya kanker. Berikut beberapa
gangguan sistem imun yang berpotensi terkena tumor ganas:
1) Seseorang yang mendapatkan donor organ tubuh dan terapi
pengobatan yang berfungsi untuk menekan sistem imun untuk
mencegah penolakan organ baru tersebut di dalam tubuh.
2) Terinfeksi HIV (sebuah nama virus yang dapat menyebabkan
AIDS).
3) Gangguan penyakit yang merusak sistem imunitas yang didapatkan
sejak lahir.
1) Berhenti merokok.
2) Berolahraga secara teratur.
3) Menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang, seperti meningkatkan
konsumsi makanan berserat (terutama sayuran) dan mengurangi konsumsi
makanan berlemak atau yang mengandung bahan pengawet.
4) Menjaga berat badan yang sehat agar terhindar dari obesitas.
5) Membatasi konsumsi minuman keras.
6) Menghalau pajanan sinar matahari, contohnya dengan menggunakan tabir
surya.
7) Meminimalisasi pajanan senyawa kimia yang mengandung racun, misalnya
dengan mengenakan masker saat naik kendaraan umum.
8) Meminimalisasi pajanan terhadap radiasi.
9) Menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin.
10) Menjalani vaksinasi yang dibutuhkan untuk mencegah kanker, seperti vaksin
HPV.
Untuk mempermudah mengingat hal apa saja yang perlu diingat untuk
mengurangi risiko kanker, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah
membuat sebuah singkatan, yakni “ CERDIK ”.
K : Kelola stres.