Anda di halaman 1dari 5

PENGEMBANGAN SISTEM PARKIR SECARA TERTATA

Faisal Muhamad Gupron, Wagus Sejati


Jurusan Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer
Jl.Angkrek No.19

ABSTRACT
Kehidupan manusia yang selalu berkembang akan menuntut suatu pola hidup yang praktis,
perkembangan pola hidup yang praktis itu tidak bisa terlepas dari perkembangan teknologi yang
semakin modern untuk itu diperlukan sistem parkir yang modern yang bisa memberikan fasilitas
bagi para penggunanya. Pada tempat parkir modern, pengoperasian tempat parkir dapat
dilakukan tanpa petugas di gardu masuk maupun keluar. oleh karena itu, diprlukan subuah
sistem perparkiran yang tersetruktur dengan baik dan mampu menawarkan berbagai macam
solusi dari permasalahn-permasalahan perparkiran yang ada. Maka dari itu salah satu solusi
untuk membangun sistem parkir secara tertata dengan menggunkan sistem RFID secara
komputerisasi.

Kata Kunci : RFID, Komputerisasi.

1. Introduction

Pada jaman sekarang kebanyakan parker masih bersifat manual dan kita masih harus mencari
lahan yang masih kosong, terkadang juga kita tidak kebagian lahan parkir tersebut dikarekan tidak
adanya informasih yang memberitahukan apakah di tempat tersebut masih terdapat lahan yang
masih kosong. Maka dari permasalahan tersebut keluarlah sebuah ide sistem parkir yang lebih
tertata, dengan lahan parkir yang terbatas sistem parkir ini akan lebih efisien dikarenakan tidak
akan ada orang lain yang sembarangan parkir dan kita juga akan pendapatkan informasih ada
berapakah lahan parkir yang masih tersedia untuk kendaraan kita. Sistem ini dapat di gunakan di
semua tempat seperti perkantoran, mall, kampus dan lainnya, sistem ini juga akan lebih aman
untuk kendaraan karena menggunakan RFID jadi terbilang sangat aman karena jika ada pencuri
yang ingin mengambil kendaraan kita tidak bisa di bawa jika tidak mempunyai kartu RFID
tersebut.[1]

Teknologi RFID (Radio Frequency Identification) adalah suatu teknologi auto identifikasi
yang murah dan teknologi yang maju guna untuk mempermudah penyebaran informasi lebih cepat
dan akurat. Teknologi RFID ini akan penulis terapkan dalam sistem parkir terkomputerisasi
sehingga memudahkan dalam pengenalan kendaraan dan pebiaayaan parkir.
2. Research Method

Tujuan penelitian yang di lakukan :

1. Mengatur lahan parkir yang terbatas menjadi lebih tertata


2. Mengotomatiskan penginputan data kendaraan
3. Mengotomatiskan pembayaran
4. Memudahkan pengendara akan adanya lahan yang kosong atau tidak

3. Result and Analysis

RIFD (Radio Frequency Identification) merupakan suatu teknologi yang menggunakan


gelombang elektromagnetik untuk merubah data antara terminal dengan suatu objek dengan tujuan
untuk identifikasi dan penelusuran jejak melalui penggunaan suatu piranti yang bernama RFID tag.
RFID tag dapat bersifat aktif atau pasif. RFID tag yang pasif tidak memiliki power supply sendiri,
sehingga harganya pun lebih murah dibandingkan dengan tag yang aktif. Dengan hanya berbekal
induksi listrik yang ada pada antena yang disebabkan oleh adanya pemindaian frekuensi radio
yang masuk, sudah cukup untuk memberi kekuatan yang cukup bagi RFID tag untuk mengirimkan
respon balik. Dengan tidak adanya power supply pada RFID tag yang pasif maka akan
menyebabkan semakin kecilnya ukuran dari RFID tag yang mungkin dibuat, bahkan lebih tipis
daripada selembar kertas dengan jarak jangkauan yang berbeda mulai dari 10 mm sampai dengan 6
meter. RFID tag yang aktif memiliki power supply sendiri dan memiliki jarak jangkauan yang
lebih jauh. Memori yang dimilikinya juga lebih besar sehingga bisa menampung berbagai macam
informasi di dalamnya. RFID tag yang banyak beredar sekarang adalah RFID tag yang sifatnya
pasif.

Suatu sistem RFID dapat terdiri dari beberapa komponen, seperti tag, tag
reader, tagprogramming station, circulation reader, sorting equipment, dan tongkat inventory tag.
Kegunaan dari sistem RFID ini adalah untuk mengirimkan data dari tag yang kemudian dibaca
oleh RFID reader dan kemudian diproses oleh aplikasi computer. Data yang dipancarkan dan
dikirimkan tadi bisa berisi beragam informasi, seperti ID, informasi lokasi atau informasi lainnya.

Dalam suatu sistem RFID sederhana, suatu object dilengkapi dengan tag yang
berisi microchipyang ditanamkan di dalamnya yang berisi sebuah kode produk yang sifatnya unik.
Sebaliknya, interrogator, suatu antena yang berisi transceiver dan decoder, memancarkan sinyal
yang bisa mengaktifkan RFID tag sehingga dia dapat membaca dan menulis data ke dalamnya.
Ketika suatu RFID tag melewati suatu zone elektromagnetis, maka dia akan mendeteksi sinyal
aktivasi yang dipancarkan oleh si reader. Reader akan men-decode data yang ada pada tag dan
kemudian data tadi akan diproses oleh komputer. Kita ambil contoh sekarang misalnya buku-buku
yang ada di perpustakaan. Pintu security bisa mendeteksi buku-buku yang sudah dipinjam atau
belum. Ketika seorang user mengembalikan buku, security bit yang ada pada RFID tag buku
tersebut akan di-reset dan record-nya secara otomatis akan di-update.

RFID tag seringkali dianggap sebagai pengganti dari barcode. Ini disebabkan karena
RFID memiliki berbagai macam keuntungan dibandingkan dengan penggunaan barcode. RFID
mungkin tidak akan seluruhnya mengganti teknologi barcode, dikarenakan faktor harga, tetapi
dalam beberapa kasus nantinya penggunaan RFID akan sangat berguna. Keunikan yang
dimilikinya adalah bisa dilacak dari suatu lokasi ke lokasi yang lainnya. Hal ini dapat membantu
perusahaan untuk melawan aksi pencurian dan bentuk-bentuk product loss yang lainnya. RFID
juga sudah diajukan untuk penggunaan pada point-of-sale yang menggantikan kasir dengan suatu
mesin otomatis tanpa harus melakukan barcode scanning. Hal ini tetapi harus dibarengi dengan
turunnya harga RFID tag agar bisa digunakan secara luas di masyarakat.[2]

Gambar 1. Sistem komputerisasi RFID

Gambar di atas adalah proses komputerisasai pembayaran dan pendataan secara otomatis ,
prosesnya juga akan cepat karena semua data akan tersimpan di RFID tag dan harga untuk
membayar berapa harga parkirnya juga tidak perlu mengitung secara manual sudah berapa jam
kendaraan itu parkir di tempat tersebut.

Gambar 1.2. Cara kerja RFID


Gambar di atas menunjukan bagaimana cara RFID membuka portal , cara kerjanya kita
hanya memperlihatkan atau mendekatkan kartu yang kita punya ke RFID reader kemudian saat
sudah terbaca portalpun akan terbuka. Cara ini juga dapat digunakan di setiap lahan parkir agar
lahan parkir tersebut dapat tersusun dengan rapih dan tidak akan ada sembarang orang yang
menggunakan lahan tersebut.

Wireless Space Detector ini adalah suatu alat yang digunakan untuk mengetahui ada
berapa lagi jumlah lahan parkir yang kosong. Alat ini menggunakan gelombang ultrasonic yang
dapat mengetahui lahan tersebut sudah terisi atau belum, nanti jika lahan parkir terisi alat ini akan
mengirimkan informasi keserver yang kemudian akan di tampilkan pada running text agar
pengendara yang ingin memparkirkan kendaraannya akan tau apakan di tempat tersebut masih
terdapat lahan kosong atau tidak.

Gambar 2. Pengiriman data Wireless Space Detector


4. Conclusion

Pengembangan Sistem Parkir Secara Tertata sangat diperlukan di sebuah tempat parkir,
dengan ini agar tempat parkir bisa tertata dengan baik kami menggunakan sistem RFID secara
komputerisasi. Teknologi RFID (Radio Frequency Identification) adalah suatu teknologi auto
identifikasi yang murah dan teknologi yang maju guna untuk mempermudah penyebaran informasi
lebih cepat dan akurat. Agar tempat parkir bisa tertata dengan rapi.

References

[1] http://jurnal.uii.ac.id/Snati/article/view/1974/1747
[2]https://sis.binus.ac.id/2014/04/12/radio-frequency-identification-rfid/

[3] http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249332-R030939.pdf

Anda mungkin juga menyukai