Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM PATOLOGI KLINIK


(Uji Kehamilan Imunologi)

DISUSUN OLEH :

Nama : Citra Rahma Wijayanti


NIM : 10115075
Kelas :B
Prodi : S1 Farmasi
Tingkat/Semester : 3/5
Tgl Praktikum : 11 Desember 2017

FAKULTAS FARMASI
PRODI S1 FARMASI
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI
2017-2018
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh hampir semua
wanita. Jika sel telur bertemu dengan sperma maka akan terjadi pembuahan
sehingga dapat menyebabkan kehamilan. Pada kehamilan biasanya terjadi
perubahan pada seluruh tubuh, terutama oleh pengaruh hormon-hormon
somatotropin, estrogen, dan progesterone (Baratawidjaja, 2010).
HCG (Human Chorionic Gonadotropin) merupakan suatu hormon yang
dihasilkan oleh jaringan plasenta yang masih muda dan dikeluarkan lewat urin.
Hormon ini juga dihasilkan bila terdapat proliferasi yang abnormal dari jaringan
epitel korion seperti molahidatidosa atau suatu chorio carsinoma. HCG dapat
mendukung perkembangan telur dalam ovarium dan merangsang telur dalam
pelepasan telur dalam ovulasi. Pembentukan HCG maksimal pada 60-90 hari,
kemudian turun ke kadar rendah yang menetap selama kehamilan. Kadar HCG
yang terus menerus rendah berkaitan dengan gangguan perkembangan plasenta
atau kehamilan. Kadar HCG memiliki struktur yang sangat mirip dengan yang
bekerja pada reseptor LH sehingga usia korpus luteum memanjang. HCG mula-
mula di produksi oleh sel lapisan luar blastokista. Sel ini berdiferensiasi menjadi
sel tropoblast, sinsitiotropoblast yang berkembang dari tropoblast, terus
menghasilkan HCG yang disekresikan dan dapat dideteksi disekresi vagina
sebelum inplantasi. Biasanya HCG dapat dideteksi di darah ibu 8-10 minggu
(Pearce, 1997).
Kehamilan akan ditandai dengan meningkatnya kadar HCG dalam urin
pada trimester I, HCG disekresikan 7 hari setelah ovulasi. Pemeriksaan HCG
dengan metode aglutinasi direct merupakan salah satu cara untuk mendeteksi
kehamilan dini. Perumusan masalahnya adanya sekresi HCG dalam urin dapat
digunakan untuk deteksi kehamilan dini. Metode aglutinasi direct sebagai salah
satu test diagnostic untuk deteksi HCG dalam sampel urin secara in vitro
(Hanafiah, 2008).
Deteksi kehamilan dini sangat penting sehingga dilakukan pemeriksaan
kehamilan imunologi untuk mengetahui apakah pemeriksaan HCG secara
kualitatif metode aglutinasi direct pada urine wanita tidak hamil, hamil trimester
1,2, dan 3 yang dapat digunakan untuk membantu deteksi kehamilan.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada pemeriksaan ini yaitu:
1. Bagaimanakah cara untuk memeriksa ada tidaknya HCG dan kadar HCG
dalam urin untuk membantu menegakkan diagnose kehamilan dini?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pemeriksaan ini yaitu untuk memeriksa ada tidaknya
HCG dan kadar HCG dalam urin untuk membantu menegakkan diagnose
kehamilan dini.
D. Alat & Bahan
Alat : Slide kehamilan (berwarna hitam), pipet disposable, pengaduk
disposable, dan stopwatch/timer
Bahan : Direct monoclonal latex pregnancy test kit
Sampel : Urin pagi hari (tidak hamil, trimester 1, trimester 2, dan trimester 3)
E. Prosedur
1. Pada slide ditetesi 1 tetes urine dan ditambah 1 tetes anti HCG latex
2. Kemudian diaduk dan dibaca adanya aglutinasi tepat setelah 1-2 menit
H. Hasil

Kode Sampel Urin Aglutinasi

1 Tidak hamil -

4 Trimester 1 +

5 Trimester 2 +

6 Trimester 3 +

I. Pembahasan
Pada praktikum ini dilakukan uji kehamilan imunologi metode
aglutinasi direct. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara disiapkan terlebih
dahulu slide kehamilan berwarna hitam. Slide kehamilan ini berbentuk kaca
warna hitam dan pada permukaannya terdapat bagian-bagian yang telah diberi
nomor untuk tempat meletakkan urin serta reagen. Menggunakan slide
kehamilan berwarna hitam agar mudah melihat aglutinasi yang terjadi antara
antibodi HGG dengan antigen HCG. Selanjutnya, sampel urin dari probandus
tidak hamil, probandus hamil trimester 1, 2, dan 3 diambil dengan pipet tetes
dan diteteskan masing-masing 1 tetes ke permukaan slide pada tempat/nomor
yang berbeda. Pada praktikum ini, meja 5 meneteskan urin dari probandus tidak
hamil di nomor 1, urin dari probandus hamil trimester 1 di nomor 4, trimester 2
di nomor 5, dan trimester 3 di nomor 6. Langkah selanjutnya yaitu urin ditetesi
reagen direct monoclonal latex pregnancy lalu diaduk dan diamati hasilnya
setelah 1-2 menit (Bellanti, 1983).
Urin yang di dalamnya mengandung antibodi HCG ketika direaksikan
dengan reagen maka akan membentuk cairan berwarna putih, sehingga untuk
memudahkan pambacaan hasil digunakan slide kehamilan berwarna hitam.
Cairan putih ini terdapat gumpalan pada urin yang diambil dari probandus hamil
trimester 1, 2, dan 3 serta tidak terjadi gumpalan pada urin yang diambil dari
probandus tidak hamil. Gumpalan yang terbentuk pada urin dari probandus
hamil disebabkan karena adanya proses aglutinasi. Aglutinasi ini merupakan
reaksi antara antibodi HCG yang terdapat dalam urin dengan reagen direct
monoclonal pregnancy latex. Urin dari probandus tidak hamil tidak membentuk
gumpalan karena pada urin tidak terkandung antibodi HCG, sehingga saat
direaksikan dengan reagen tidak terjadi aglutinasi (Sacher, 2004).
Pada pemeriksaan kehamilan menggunakan sampel urin karena
pengambilan sampel mudah, praktis, dan hanya memerlukan tempat
penampung urin saja. Sampel urin yang digunakan adalah urin pagi hari, karena
pada urin pagi hari mengandung konsentrasi HCG tertinggi dibanding saat
lainnya (Hanafiah, 2008).
Pemeriksaan ini didapatkan hasil pada slide kehamilan nomor 1 tidak
terjadi aglutinasi krena sampel urin yang digunakan dari probandus tidak hamil.
Sedangkan slide kehamilan nomor 4, 5, dan 6 terjadi aglutinasi karena sampel
urin yang digunakan dari probandus hamil.
J. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari uji kehamilan imunologi adalah
sampel urin tidak hamil (nomor 1) tidak terjadi aglutinasi karena
tidak mengandung HCG. Sedangkan trimester 1 (nomor 4), trimester
2 (nomor 5), trimester 3 (nomor 6) terbentuk aglutinasi yang
menandakan adanya HCG pada urine.
K. Diskusi
Antigen adalah bahan yang dapat merangsang respon imun dan dapat
bereaksi dengan antibodi. Macam-macam antigen antara lain imunogen adalah
bahan yang dapat merangsang respon imun dan hapten adalah bahan yang dapat
bereaksi dengan antibodi. Antigen tersusun atas epitop dan paratop. Epitop atau
Determinan adalah bagian dari antigen yang dapat mengenal/
menginduksi pembenntukan antibodi, sedangkan paratop adalah bagian dari
antibodi yang dapat mengikat epitope (Pearce, 1997).
Antibodi adalah protein serum yang mempunyai respon imun
(kekebalan) pada tubuh yang mengandung Imunoglobulin (Ig). Ig dibentuk
oleh sel plasma (proliferasi sel B) akibat kontak/dirangsang oleh antigen
(Darwin, 2006).
Human chorionic gonadotropin, HCG) adalah hormon glikoprotein dari
keluarga gonadotropin yang awalnya disintesis oleh embrio manusia, dan
kemudian dilanjutkan oleh syncytiotrophoblast, bagian dari plasenta, selama
masa kehamilan. Keduanya merupakan sel trofoblastik yang menstimulasi
sekresi steroid dari ovarium untuk kestabilan kandungan (Darwin, 2006)
Aglutinasi adalah salah satu cara di mana antibodi menandai antigen
untuk dihancurkan. Antibodi memiliki setidaknya dua lokasi di mana antigen
dapat mengikat, sehingga mereka mampu mengikat dengan lebih dari satu
bakteri atau virus. Ketika ini terjadi, partikel menyerang mulai
menggumpalkan, atau membentuk gumpalan, melalui jaringan antibodi.
Gumpalan akhirnya menjadi terlalu besar untuk tetap dalam larutan dalam
aliran darah, dan mengendap dari larutan (Baratawidjaja, 2010).
Hasil tes kehamilan positif palsu adalah adanya hasil tes kehamilan
positif saat menggunakan testpack tapi sebenarnya orang tersebut tidak hamil.
Hal-hal yang bisa menyebabkan kehamilan positif palsu adalah:
a. Hamil anggur d. Tumor testis
b. Tumor ovarium e. Permulaan menopause
c. Tumor kandungan
DAFTAR PUSTAKA

Hanafiah, T. M & Adriaansz. G. 2008. Diagnosis Kehamilan dalam Buku Ilmu


Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Sacher, Ronald A. Richard, A.Mc Pherson. 2004. Tinjauan Klinis Hasil
Pemeriksaan Laboratorium Edisi 2. Jakarta : EGC.
Pearce, E. 1997. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Darwin, Eryati. 2006. Immunologi dan Infeksi. Fakultas Kedokteran: UNAND.
Bellanti, Joseph A. 1983. Imunologi III. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Baratawidjaja, Karnen Garna. 2010. Imunologi Dasar. Jakarta : Balai Penerbit
Fakultas Kedoketeran Universitas Indonesia
LAMPIRAN

Hasil Uji Kehamilan

Anda mungkin juga menyukai