PENDAHULUAN
Disadari atau tidak, statistika telah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Bahkan pemerintah menggunakan statistika untuk menilai hasil pembangunan masa lalu dan
juga untuk membuat rencana masa datang. Sebagai seorang mahasiswa sudah sewajarnya kita
melakukan berbagai kegiatan dan penelitian apalagi sebagai mahasiswa kesehatan masyarakat.
Tidak dipungkiri keberadaan statistik sangat penting untuk membantu mengumpulkan dan
mengolah data yang didapatkan ketika melakukan penelitian. Perlu diketahui bahwa tidak
semua data dapat diolah dengan cara yang sama. Ada berbagai metode dan cara pengolahan
data sesuai dengan karakteristik data. Untuk itu statistik memberikan cara-cara pengumpulan,
penyusunan data menjadi bentuk yang lebih mudah untuk dianalisis sehingga dapat
memberikan informasi yang jelas sebagai petunjuk di dalam pengambilan keputusan dengan
metode yang sesuai dengan karakteristik data yaitu dengan adanya tendensi sentral.
Tendensi sentral digunakan untuk menggambarkan suatu nilai yang mewakili nilai pusat
atau nilai sentral dari suatu gugus data (himpunan pengamatan). Tendensi sentral sering sekali
digunakan untuk mengetahui rata-rata data (mean), nilai yang berada ditengah data (median),
nilai yang sering muncul dalam data (mode) dan masih banyak lagi yang dapat dihitung dalam
tendensi sentral.
Dengan tendensi sentral, analisis data dalam penelitian dapat dilakukan dengan tepat.
Pemahaman dan pengetahuan mengenai tendensi sentral sangat penting sehingga pengetahuan
terhadap tendensi sentral sangat penting bagi mahasiswa. Untuk hal tersebutlah dibuat makalah
ini.
Terdapat tiga ukuran tendensi sentral yang sering digunakan, yaitu mean (rata-rata
hitung/rata-rata aritmetika), median, modus, kuartil, desi dan presentil.
Untuk keperluan ini, dalam perhitungan ukuran-ukuran statistik akan digunakan simbol-
simbol. Nilai-nilai data kuantitatif akan dinyatakan dengan x1, x2, …, xn, apabila dalam
kumpulan data itu terdapat n buah nilai. Simbol n juga digunakan untuk menyatakan ukuran
sampel, yakni banyaknya objek atau data yang diteliti dalam sampel. Rata-rata untuk data
kuantitatif yang terdapat dalam sebuah sampel dihitung dengan jalan membagi jumlah nilai
data oleh banyaknya data.
Perhitungan Mean Data Yang Tidak Dikelompokkan (Ungrouped Data)
Penggunaan data tidak dikelompokkan maupun data yang dikelompokkan data yang
dikelompokkan umumnya berkaitan dengan jumlah data yang digunakan. Jika jumlah data
yang digunakan relatif sedikit, rata-rata data yang tidak dikelompokkan (ungrouped data)
menjadi pilihan untuk digunakan. Sebaliknya, jika jumlah data yang digunakan relatif banyak
maka penggunaan data kelompok (grouped data) banyak dipilih.
𝚺𝐗𝐢
𝐌𝐞𝐚𝐧 = 𝒏
atau lebih sederhananya ditulis;
Keterangan :
X1: data ke 1
X2: data ke 2
Xn: data ke-n
n: jumlah data Simbol ∑ adalah huruf Yunani yang disebut “Sigma” dan mempunyai
arti jumlah.
Contoh:
Menghitung rata-rata data tunggal:
Diketahui data : 3, 4, 5, 2, 6, 7, 4, 6, 3, 5. Hitung nilai rata–ratanya!
𝚺𝐗𝐢
𝐌𝐞𝐚𝐧 = 𝒏
Jawab:
= 3 + 4 + 5 + 2 + 6 + 7 + 4 + 6 + 3+ 5
9
= 45
9
= 5
= {(3.3)+(7.8)+(4.13)+(3.18)+(7.23)+(9.28)+(6.33)+(7.38)+(8.43)+(6.48)}
60
={9+56+52+54+161+252+198+266+344+288}
60
= 28
Kelebihan mean:
1. Nilai rata-rata mudah dipengaruhi oleh nilai ekstrem, baik kecil maupun besar
2. Pada distribusi yang condong, nilai rata-rata kurang mewakili
2. Median
Median (nilai tengah), adalah suatu nilai yang membatasi 50% dari frekuensi distribusi
sebelah atas dan 50% frekuensi distribusi sebelah bawah atau merupakan nilai tengah dari
rangkaian data yang telah tersusun secara teratur. Atau sebagai ukuran letak, karena median
membagi distribusi menjadi 2 bagian yang sama. Median menentukan letak data setelah data
itu disusun menurut urutan nilainya.
Urutkan data dari terkecil ke terbesar atau dari terbesar ke terkecil. Dalam pembahasan
ini, urutan data selalu dimulai dari terkecil ke terbesar.
(𝒏+𝟏)
Tentukan letak median dengan formulasi 𝟐
Untuk kasus jumlah data ganjil, nilai tengah dari observasi yang sudah di urutkan
merupakan nilai median sementara untuk kasus jumlah data genap, nilai median
merupakan rata-rata dari dua data yang berada pada letak median untuk data yang
sudah diurutkan.
= 𝟓, 𝟓
2
= 4,5
Median Data Kelompok
Keterangan :
Lm= true lower limit atau batas bawah sesungguhnya dari kelas dengan frekuensi paling
tinggi (tepi bawah kelas median)
n= Jumlah Frekuensi
∑f= Frekuensi kumulatif diatas kelas median
fm= Frekuensi kelas median (frekuensi tertinggi dari kelas interval)
c= interval kelas median
Contoh:
Menghitung Median data kelompok:
Nilai Fm F
1 -5 3 3
6 -10 7 10
11 – 15 4 14
16 – 20 3 17
21 – 25 7 24
26 – 30 9 33
31 – 35 6 39
36 – 40 7 46
41 – 45 8 54
46 - 50 6 60
60
Jawab:
Kelas median= 1/2.n
= ½.60
= 30
Berada pada kelas 26-30
Lm= 26 - 0,5 = 25,5
n = 60 ∑f = 24
c =5 fm = 9
Median = Lm + ( n/2 - ∑f ) . c
fm
= 25,5 + (60/2 – 24) . 5
9
= 25,5 + (30 – 24) . 5
9
= 25,5 + 0,67 . 5
= 25,5 +3,35
= 28,85
Median memiliki kelebihan dan kekurangan antara lain:
Kelebihan:
3. Modus
Modus, merupakan nilai data yang memiliki frekuensi terbesar atau dengan kata lain, nilai
data yang paling sering terjadi. Ukuran ini juga dalam keadaan tidak disadari sering dipakai
untuk menentukan rata-rata data kualitatif. Misalnya banyak kematian di Indonesia disebakan
oleh penyakit malaria, pada umumnya kecelakaan lalulintas karena kecerobohan pengemudi,
maka tidak lain masing-masing merupakan modus penyebab kematian dan kecelakaan lalu
lintas. Cara menentukan modus amat sangat mudah hanya dengan mengamati data yang paling
sering muncul. Dalam satu rangkaian data, kadang dijumpai adanya 1 modus, 2 modus atau
tidak ada modus.
Perhitungan Modus Data Yang Tidak Dikelompokkan (Ungrouped Data)
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
Urutkan data dari terkecil ke terbesar atau dari terbesar ke terkecil
Cari modus dengan cara mencari nilai observasi yang paling banyak muncul. Bisa
terjadi dalam satu kumpulan data tidak terdapat modus atau bahkan memiliki modus lebih
dari satu. Untuk kasus dimana ada 2 modus dikenal dengan sebutan bimodus atau untuk
yang lebih dari 3 modus dikenal dengan multimodus.
dengan:
Lmo = Tepi bawah kelas modus
d1 = selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelum modus
d2 = selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudah modus
c = interval kelas modus
Contoh menghitung Modus data kelompok:
Nilai Fmo F
1 -5 3 3
6 -10 7 10
11 – 15 4 14
16 – 20 3 17
21 – 25 7 24
26 – 30 9 33
31 – 35 6 39
36 – 40 7 46
41 – 45 8 54
46 - 50 6 60
60
Jawab:
Diketahui: Kelas modus 26–30 (karena memiliki frekuensi terbanyak = 9)
Lmo = 26 – 0,5 = 25,5
d1 = 9 – 7 = 2
d2 = 9 – 6 = 3
c =5
Ditanyakan: nilai Modus
Jawab:
Mo = Lmo + d1 .c
d1 + d2
= 25,5 + 2 . 5
2+ 3
= 25,5 + 0,4 . 5
= 25,5 + 2
= 27,5
Modus dibandingkan ukuran lainnya, tidak tunggal adanya. Yang berarti sekumpulan data
biasanya mempunyai lebih dari sebuah modus.
Kelebihan:
Letak Q1 = ¼. n
= ¼.160
= 40
Data ke-40 berada pada kelas 61-65
(Tb = 61 – 0,5 = 60,5)
Jadi :
Q1 = Tb + p { (1/4.n –F)}
f
= 60,5 + 5 { (1/4.160 – 24 )}
24
= 60,5 + 5 {0,67}
= 60,5 + 3,35 = 63,85
Letak Q2 = 2 /4. n
= 2/4 . 160
= 80
Data ke-80 berada pada kelas 66-70
(Tb = 66 – 0,5 = 65,5)
Jadi :
Q2 = Tb + p { (2/4.n – F)}
f
= 65,5 + 5 { (2/4.160 – 48 )}
56
= 65,5 + 5 {0,57}
= 65,5 + 2,85 = 68,35
Letak Q3 = 3/4 . n
= ¾ . 160
= 120
Data ke-120 berada pada kelas 71-75
(Tb = 71 – 0,5 = 70,5)
Jadi :
Q3 = Tb + p { (3/4.n –F)}
f
= 70,5 + 5 { (3/4.160 – 104 )}
19
= 70,5 + 5 {0,84}
= 70,5 + 4,2 = 74,7
2) Desil
Jika sekumpulan data dibagi menjadi 10 bagian yang sama, maka didapat sembilan
pembagi dan tiap pembagi dinamakan desil. Karenanya ada sembilan buah desil, ialah desil
pertama, desil ke-dua, …, desil ke-sembilan, yang disingkat D1, D2, …, D9. Desil-desil ini dapat
ditentukan dengan jalan:
Susun data menurut urutan nilainya
Tentukan letak desil
Tentukan nilai desil
Letak desil ke-i, diberi lambang Di
Desil Data Tunggal
Jawab:
Di = i ( n + 1 )
10
D1 = 1(14+1)
10
= 15
10
= 1,5
Data ke 1,5 berada diantara angka 3 dan 4 jadi :
3+4 = 3,5
2
D3 = 3(14+1)
10
= 45
10
= 4,5
Data ke 4,5 berada diantara angka 5 dan 5 jadi :
5+5 = 5
2
D7 = 7(14+1)
10
= 105
10
= 10,5
Desil Data Kelompok
Untuk data berkelompok yang telah disusun dalam tabel distribusi frekuensi, desil ke-i
Di (i= 1, 2, …, 9) dihitung dengan rumus:
dengan:
i = 1, 2, …, 9.
Tb= batas bawah kelas Di , ialah kelas interval dimana Di akan terletak.
p = panjang kelas Di.
F = jumlah frekuenasi dengan tanda kelas lebih kecil dari tanda kelas Di.
f = frekuensi kelas Di.
Contoh Desil pada data berkelompok :
Hitunglah D5 dan D9 dari data pada tabel berikut ini:
Tabel Nilai Praktikum Komputer Mahasiswa
Nilai f F
51 – 55 4 4
56 – 60 20 24
61 – 65 24 48
66 – 70 56 104 <D5>
71 – 75 19 123
76 – 80 16 139
81 – 85 10 149
86 – 90 7 156
91 – 95 3 159
96 – 100 1 160
160
Jawab:
Di = Tb + p { ( i/10.n )-F }
f
Letak D5 = 5/10 . n
= 5/10.160
= 80
Data ke-80 berada pada kelas 66-70
(Tb = 66 – 0,5 = 65,5)
Jadi:
D5 = Tb + p { (5/10.n –F)}
f
= 65,5+ 5 {(5/10.160 – 48 )}
56
= 65,5 + 5 {0,57}
= 65,5 + 2,85 = 68,35
3) Persentil
Sekumpulan data yang dibagi menjadi 100 bagian yang sama, akan menghasilkan 99
pembagi berturut-turut yang dinamakan persentil pertama, persentil kedua, …, persentil ke-99.
Simbol yang digunakan berturut-turut P1, P2, …, P99. Persentil ini dapat ditentukan dengan
cara:
dengan:
i = 1, 2, …, 99.
Tb = batas bawah kelas Pi , ialah kelas interval dimana Pi akan terletak.
p = panjang kelas Pi.
F = jumlah frekuenasi dengan tanda kelas lebih kecil dari tanda kelas Pi.
f = frekuensi kelas Pi.
Contoh Persentil Pada Data Berkelompok :
Hitung P10 dari data di bawah ini!
Nilai F F
51 – 55 4 4
56 – 60 20 24 <P10>
61 – 65 24 48
66 – 70 56 104
71 – 75 19 123
76 – 80 16 139
81 – 85 10 149
86 – 90 7 156
91 – 95 3 159
96 – 100 1 160
160
Jawab:
Pi = Tb + p {( i/100.n )-F }
f
Letak P10 = 10/100 . n
= 10/100.160
= 16
Data ke-16 berada pada kelas 56-60
(Tb = 56 – 0,5 = 55,5)
Sehingga:
3.1 Kesimpulan
Nilai sentral atau tendensi sentral adalah nilai dalam rangkaian data yang mewakili
rangkaian data tersebut. Disebut juga sebagai ukuran letak/lokasi karena menunjukkan letak
dari pusat atau sekumpulan data. Terdapat tiga ukuran tendensi sentral yang sering digunakan,
yaitu mean (rata-rata hitung/rata-rata aritmetika), median, modus, kuartil, desi dan presentil.
Data sangat bervariasi, baik data tunggal maupun berkelompok. Mean berarti rata-rata
hitung, yaitu jumlah semua data dibagi dengan banyaknya data. Median merupakan nilai
tengah dari pengamatan setelah data dari terkecil ke terbesar atau dari terbesar ke terkecil.
Sedangkan, modus adalah nilai dari pengamatan yang paling banyak muncul.
Ada pula, kuartil yang merupakan hasil pembagian sekumpulan data menjadi empat
kelompok dengan batas-batas antar satu kuartil dengan kuartil lainnya. Selanjutnya, desil
berupa sekumpulan data yang dibagi menjadi sepuluh kelompok setelah data diurutkan dari
terkecil ke terbesar. Begitu pun dengan presentil yang dibagi menjadi seratus kelompok setelah
data diurutkan.
3.2 Saran