Anda di halaman 1dari 27

Taksonomi Tumbuhan Tingkat Tinggi

Kelas Magnoliopsida (Sub Kelas Caryphyllidae & Dilleniidae)

Disusun oleh: Kelompok III


HERI APRIANI (616004)
ELY RAHMA (616021)
NURUL LUTFIAH (617006)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( STKIP )
MUHAMMADIYAH BONE

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah swt. Yang telah
memberikan rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya kepada penulis,
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Adapun yang menjadi judul makalah kami adalah “ Kelas
Magnoliopsida (Sub Kelas Caryphyllidae & Dilleniidae) ” yang di dalamnya
memuat tentang pengertian magnoliopsida, karakteristik dari kelas
Caryophyllidae dan dilleniidae, klasifikasi dari kelas Caryophyllidae, dan
klasifikasi dari kelas dilleniidae.
Tujuan saya menulis makalah ini yang utama untuk memenuhi tugas
dari dosen pembimbing saya ”Sri Wahyuni S,pd, M,pd” dalam mata
kuliah Taksonomi Tumbuhan Tingkat Tinggi.
Jika dalam penulisan makalah terdapat berbagai kesalahan dan
kekurangan dalam penulisan, maka kepada para pembaca, penulis
memohon maaf sebesar-besarnya atas koreksi-koreksi yang telah dilakukan.
Hal tersebut semata-mata agar menjadi suatu evaluasi dalam pembuatan
makalah ini.
Mudah-mudahan dengan adanya pembuatan makalah ini dapat
memberikan manfaat berupa ilmu pengetahuan yang baik bagi penulis
maupun bagi para pembaca.

Watampone , 20 April 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Magnoliopsida 3
B. Karakteristik dari Kelas Caryophyllidae dan Dilleniidae 3
C. Klasifikasi dari Kelas Caryophyllidae 4
D. Klasifikasi dari Kelas Dilleniidae 15

BAB III PENUTUP

A. Simpulan 23
B. Saran 23

DAFTAR PUSTAKA 24

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumbuhan berbiji belah “atau tumbuhan berkeping biji dua/dikotil”, adalah
kelas tanaman berbunga yang memiliki karakteristik yang sama: memiliki
sepasang daun lembaga (kotiledon). Daun lembaga ini terbentuk dari tahap benih
benih sebagian besar anggota mudah terbelah dua. Klasik, tanaman berbunga
dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu tanaman dua biji berlari dan
berlari tumbuhan berbiji tunggal (monokotil).
Semua tumbuhan berbiji tertutup termasuk dalam divisi magnoliophyta.
Divisi Magnoliophyta dibagi menjadi dua kelas berdasarkan jumlah kotiledonnya,
yaitu:
1. Liliopsida (monokotil / berkeping satu)
2. Magnoliopsida (dikotil/ berkeping dua).
Kelas Liliopsida dan Magnoliopsida itu sendiri mempunyai ciri-ciri yang
berbeda dan kita juga bisa membedakannya dari contoh tumbuhannya itu sendiri
dengan klarifikasinya yang dilihat dari makalah diatas. Makalah diatas juga
membahas contoh dari salah satu kelas Liliopsida lengkap dengan toksonominya
dan membahas morfologi dari setiap contoh tanaman tersebut.

1
B. Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pengertian magnoliopsida?


2. Bagaimana karakteristik dari kelas Caryophyllidae dan dilleniidae?
3. Bagaimana klasifikasi dari kelas Caryophyllidae?
4. Bagaimana klasifikasi dari kelas dilleniidae?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian magnoliopsida.


2. Untuk mengetahui karakteristik dari kelas Caryophyllidae dan dilleniidae.
3. Untuk mengetahui klasifikasi dari kelas Caryophyllidae.
4. Untuk mengetahui klasifikasi dari kelas dilleniidae.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Magnoliopsida

Kelas Magnoliopsida dipakai sebagai nama takson bagi semua tumbuhan


berbunga bukan monokotil. Magnoliopsida adalah nama yang digunakan untuk
mengganti nama sistem klasifikasi yang digunakan lebih lama, Dicotyledoneae
kelas (“tanaman berdaun dua lembaga” kelas atau “tanaman dikotil”).
Kelas magnoliopsida (dicotilodenae) terdiri atas tumbuhan berkayu dan
herba adanya kambium membuat anggota-anggota kelas magnoliopsida
mengalami pertumbuhan sekunder pada batang dan akarnya. Pembuluh yang
teratur dan tersusun melingkar. Daun dengan venasi menjala berbentuk
penninervis, daun pada umumnya mempunyai tangkai dan helain daun yang
melebar. Bunga pada umumnya kelipatan 5 atau 4, dan jarang kelipatanya 3 .
embrio biji mempunyai 2 kotiledon, jarang hanya 1 ,3 dan 4 kotiledon Kelas
magnoliopsida terdiri atas 6 sub kelas, 64 Ordo, 383 Famili dan sekitas 219.300
spesies. Sub kelas yaitu:

Sub Kelas I. Magnoliidae


Sub Kelas II. Hamamelidae
Sub Kelas III. Caryophyllidae
Sub Kelas IV.Dilleniidae
Sub Kelas V. Rosidae
Sub Kelas VI.Asteridae

B. Karakteristik dari Kelas Caryophyllidae dan Dilleniidae

1. Kelas Caryophyllidae

Tumbuhan ini umunya berupa herbaseus, dengan bentuk berkayu dengan


sedikit pertumbuhan batang sekunder. Secara anatomi, sieve tube dan
pekembangan embriologi dapat dibedakan. Perhiasan bunga secara morfologi

3
lebih kompelks dan beragam Stamen berasal dari bagian sentrifugal. Bakal biji
menepel pada bagian basal atau bagian tengah plasenta yang bebas. Butir pollen
seringkali dengan 3 nukleat, kadang 2 nukleat. Biji memiliki perisperm sebagai
pengganti endosperm. Ditemukan pigmen betalain pada banyak famili
Caryophillales. Fosil dari kelompok ini telah ditemukan diatas perioda
Cretaceous, sekitar 70 juta tahun yang lalu. namun silsilah dari famili ini masih
berupa spekulasi karena banyaknya keragaman morfologi dari famili ini.

2. Kelas Dilleniidae

Adapun ciri-ciri umum dari subkelas dilleniidae antara lai sebagi berikut:
 Digolongkan dalam tumbuhn yang berkayu atau herbasius, kebanyakan
tipe dikotiledone yang hanya memiliki ragam repelent (zat yang dibenci
oleh serangga). Ada juga yang mengandung zat tanin dan sedikit alkaloid.
 Morfologi bagian daun. Memiliki tipe Daun tunggal dan jarang ada
majemuk. Pertulangan daun kebanyakan daun menjari (palmatus).
 sedangkan Bunga adalah polypetalous dan sympetalous hanya sedikit tipe
apetalous. Pada bunga sympetalous, umumnya stamen berkisar lebih
banyak dari corollanya kalau diperhatikan dari jumlah. Bunga hypogynus
atau peryginous, jarang epigynous.
 Memiliki Serbuk sari binukleat, sedikit yang ada trinukleat
 Gynocieum syncarpous, jarang apocarpus.
 Subclass Dilleniidae mempunyai 13 ordo, 78 family, dan 25000 species.

C. Klasifikasi Caryophyllidae
1. Ordo Caryophyllales
Ada sekitar 9 famili dari bangsa ini antaranya Chenopodiaceae,
Amaranthaceae, Phytolaccaceae, Nyctaginaceae, Azizoaceae, Cactaceae,
Portulacaceae, Basellaceae, dan Caryophyllaceae.
a. Chenopodiaceae
Ciri dan karakteristiknya berupa habitus Terna ada beberapa yang berkayu
ini bisa dilihat dari struktur pada batangnya dikarenakan sering terjadinya
aktivitas yang tidak normal berupa penebalan batang. Pada daun sifatnya tunggal
yang duduknya tersebar sangat sedikit ditemui yang berhadapan. Pada daun
penumpu ada sekulen. Bunga majemuk rata rata aktinomorf dengan tenda bunga

4
tunggal ada yang merupakan penyusun dari bunga kecil yang berwarna kehijauan,
kelaminnya banci ada beberapa yang berkelamin tunggal. Kelipatan dari Tenda
bunga berkisar antara 1-5 atau sama sekali tidak ada. Benang sari sama atau
kurang dari pada jumlah daun tenda bunga, duduknya berhadapan dengan daun–
daun tenda bunga dengan kuncup membengkok ke dalam. Bakal buah yang
selanjutnya akan menjadi buah bagi tumbuhan itu sifanya menumpang atau
setengah tenggelam, dimana ada sekitar 2 sampai 5 kepala putik dan 2 daun buah.
Kepala putik tersebut beruang satu dengan satu bakal biji yang kampilotrof dan
tali pusat basal. Buahnya akan membuka dengan satu penutup dan bersifat keras.
Pada buah umumnya dilindungi oleh daun dan tenda bunga yang soft dan
berdaging sedangkan Biji dilapisi oleh lapisan perisiperm yang digulung oleh
lembaga. Contoh: Chenopodium Ambrosioides Beta vulgaris
Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Hamamelidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Chenopodiaceae
Genus : Beta
Spesies : Beta vulgaris L.
b. Amaranthaceae
Habitusnya berupa Terna namun berumur pendek batangnya keras dan
berkayu. Tipe daunnya berhadapan tanpa daun penumpu dan letaknya menyebar.
Susunan bunganya sangat unik hampir serupa dengan bunga Chenopodiaceae.
Letak bunga ada pada ketiak daun sehingga tersusun membentuk bunga majemuk
yang bersifat dikasium. yang selanjutnya tersusun lagi dalam rangkaian-rangkaian
yang menyerupai bulir, umumnya berwarna hijau dan benangsari letaknya pada
pangkal dan berlekatan sehingga membentuk buluh. Banyak ditemui ada sifat
petaloid pada pseudostaminodium.

5
Letak bakal buahnya menumpang dan beruan 1 dengan hanya 1 bakal biji
diantaranya. Tidak ditemuinya tangkai putik atau berbentuk benang dengan kepala
putik menyerupai kancing maupun terbelah. Sedangkan bakal biji
menyerupaikampilotrop, yang tegak dan menggantung pada tali pusar. Struktur
buah tumbuhan ini berbentuk buni ada juga buah keras atau kering namun
terbuka. Ada ditemui yang diselubngi dengan tenda bunga. Biji diselubungi
dengan lapisan endosprm yang lembaganya membengkok. Contoh Spesies:
Amaranthus spinosus (bayam duri), Alternanthera fuqoida

Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Tracheobionta
Super divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub kelas : Hamamelidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
Spesies : Amaranthus spinosus L.

Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Hamamelidae
Ordo : Caryophyllales Alternanthera fiqoidea
Famili : Amaranthaceae
Genus : Alternanthera
Spesies : Alternanthera fiqoidea
c. Phytolaccaceae

6
Phytolaccaceae adalah kelompok yang habitusnya terna juga berbatang
berkayu dimana daun berupa daun tunggal dengan menyebar dan keseluruhan
hampir tidak ada daun penumpu. Terdapat bunga yang letaknya majemuk yang
sifatnya banci ada juga berkelamin tunggal, aktinomor dengan tenda bunga
tunggal, terkadang menyerupai hiasan bunga rangkap degan kelipatan 4-5 dan teta
menyelubungi buah. Benang sari tersusun dengan berbagai bentuk. Ada sebagian
yang jumlah benang sari sama dengan jumlah daun daun pada hiasan bunga.
sebagiannya benang sari dengan berukuran besar. benang sari duduk berseling
dengan daun hiasan bunga, jumlah bakal buah ada sekitar 1 sampai tak terhingga
daun buah, dengan sifat sinkarp ataupun apokarp dan letaknya menumpang. tiap
ruang dengan 1 bakal biji. Buahnya buah buni atau buah kendaga, beruang 1 atau
beruang banyak yang dapat pecah menjadi bagian-bagian buah yang masing-
masing berisi 1 biji. Biji mempunyai salut, lapisan perisperm melingkari lembaga
yang berbentuk bengkok. Contoh: Phytolacca dioica, Rivina humilis
Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Hamamelidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Phytolaccaceae
Genus : Rivina Rivina humilis L
Spesies : Rivina humilis L
d. Nyctaginaceae
Nyctaginaceae adalah salah satu suku dari anggota tumbuhan berbunga.
Menurut Sistem klasifikasi APG II suku ini dimasukkan ke dalam
bangsa Caryophyllales, klad dikotil inti (core Eudikotil) namun tidak termasuk ke
dalam dua kelompok besar, Rosidae danasterids.
krakterisitknya berupa habitus Terna dengan batangnya keras dan berkayu.
Disertai penumpu. Susunan bunga berukuran kecil kecil dan dilindungi dengan

7
daun pelindung yang mempunyai warna yang unik, kelamin berupa banci
dimungkinkan kelamin banci karena adanya aktivitas reduksi kelamin tunggal,
aktinomorf atau sedikit zigomorf. Hiasan pada bunga berupa tunggal, umumnya
mirip seperti mahkota, terkadang kecil sekali, kelipatannya ada sekitar 5 dan
berlekatan satu sama lain, di morfologi luarnya ditemui daun-daun pembalut yang
menyerupai kelopak. Bagian bawah hiasan bunga tinggal sebagai selubung buah.
Benang sari 1 sampai 10, tersusun dalam 2 lingkaran, kadang-kadang 2x jumlah
daun-daun hiasan bunga, kebanyakan kurang, dan duduk berseling dengan taju-
taju hiasan bunga. Untuk Bakal buah sendiri letaknya menumpang didalam
dengan beruang 1 dan 1 bakal biji yang anatrop atau kampilotrop dengan tembuni
yang basal. Proses yang pentikng yaitu Penyerbukan dilakukan dengan
entomogami dan kelistogami. Buahnya berbentuk kurung, dinding buah rapat dan
berlekatan dengan kulit biji. Struktur lembaga bervariativ ada yang Lembaga tipe
lurus ataupun bengkok, biji mempunyai lapisan perisperm. Suku ini meliputi ±
300 jenis yang terbagi dalam ± 30 marga, terutama terdapat di Amerika. Contoh
suku Nyctaginaceae: Anggotanya yang dikenal adalah Bougainvillea spectabilis,
Mirabilis jalapa
Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Hamamelidae
Ordo : Caryophyllales
Bougainvillea spectabilis
Famili : Nyctaginaceae
Genus : Bougainvillea
Spesies : Bougainvillea spectabilis
Kingdom :Plantae
Sub kingdom :Tracheobionta
Super Divisi :Spermatophyta
Divisi :Magnoliophyta

8 Mirabilis jalapa L.
Kelas :Magnoliopsida
Sub Kelas :Hamamelidae
Ordo :Caryophyllales
Famili : Nyctaginaceae
Genus : Mirabilis
Spesies : Mirabilis jalapa L.
e. Aizoaceae
Aizoaceae adalah famili habitus Terna dan berumur pendek dan yang
panjang atau yang batangnya berkayu, memiliki bentuk daun-daun yang
berhadapan, biasanya sukulen tipe akar adalah rozet, daun penumpu terkadang
mengalami reduksi. Tipe kelamin Bunga banyak ditemui tipe banci, aktinomorf
dengan tenda bunga yang berbilangan 5 sampai 8, ada juga bebas atau berlekatan
satu sama lain bunganya, kadang-kadang jelas dengan kelopak dan sejumlah besar
daun daun mahkota adalah metamorfosis dengan benang benang sari yang paling
luar. Benang sari jumlahnya berkisar 5, letaknya berseling dengan daun-daun
tenda bunga, atau banyak dan berlekatan pada pangkalnya. Tipe Bakal buah
menumpang sampai tenggelam, dengan ruang antara 1 sampai 20, tembuni berada
pada sudut, basal, atau parietal. Bakal biji tak terhingga , anatrop atau
kampilotrop. Buahnya tipe buah kendaga atau buah keras atau beradaging seperti
buah buni. Lapisan Biji dengan perisperm yang bertepung dan lembaga yang
bengkok, seringkali mempunyai salut biji. Suku ini meliputi antara 600 jenis
yang terbagi dalam 50 sampai 100 marga, kebanyakan berupa xerofit yang
tersebar di daerah-daerah tropika dan subtropika, terutama di Afrika. Contoh-
contoh : Sesuvium portulacastrum (Krokot laut daun lancip)

9
Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Hamamelidae
Ordo : Caryophyllales
Sesuvium portulacastrum (L.) L
Famili : Aizoaceae
Genus : Sesuvium
Spesies : Sesuvium portulacastrum (L.) L

f. Cactaceae
Berkata Tjitrosoepomo (2007) bahwa Suku cacteceae berupa sukulen
batang, kebanyakan xerofita atau kadang-kadang epifita, tanpa daun-daun. Batang
tebal berdaging (dengan jaringan air) dengan bentuk yang beraneka ragam : bulat,
persegi, silinder, dll. Pada Daun mengalami proses pereduksi sehingga menjadi
duri yang tajam, sangat jarang ditemui jenis daun yang berbentuk normal, dalam
ketiak daun banyak terdapat berkas rambut. Tipe Bunga berupa besar, dengan
duduk pada bagian atas lapisan atas daun yang berbetuk bantalan. aktinomorf atau
sedikit zigomorf, kelamin banci, dengan sumbu bunga yang panjang berbentuk
buluh. Hiasan bunga kebanyakan daun-daun hiasan bunga yang sulit dibedakan
yang mana kelopak dan yang mana mahkotanya, dpada sisi bawah seringkali
berlekatan menjadi suatu buluh. Benang sari yang jumlanya tak terhingga dengan
tipe bakal buah tenggelam, mempunyai 1 tangkai putik yang tersusun atas
beberapa daun buah, beruang 1 dengan tumbuni di dinding, atau terbagi dalam
sejumlah ruangan yang tidak sempurna. Bakal biji ∞, disertai dengan 2 lapisan
selaput biji. Buahnya tipe buah buni yang banyak terdapat biji, tetapi ada juga
yang tipe biji dengan sedikit atau tanpa endosperm. Contoh: Kaktus centong,
tentong (Jawa) (Opuntia cochenillifera)

10
Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Hamamelidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Cactaceae
Genus : Opuntia
Opuntia cochenillifera
Spesies : Opuntia cochenillifera .
g. Portulaceae
Pada Suku portulaceae habitusnya berupa terna terkadang juga ditemui semak
semak kecil dan tipe daun yang tunggal dan tebal berdaging, duduk daun tersebar
atau berhadapan atau rozet, ada daun penumpu yang tipis mirip selaput atau
terjadi proses metamorfosis menjadi seberkas rambut-rambut, jarang sekali tanpa
daun penumpu. Tipe kelamin berupa Bunga banci , dengan aktinomorf yang
disertai 2-5 daun daun pembalut atau lebih yang seperti kelopak, jumlah tenda
bunga kelipatan 4 dan 6, terkadang lekas gugur. Jumlah benang sari sama dengan
banyak daun hiasan bunga tetapi ada juga yang lebih banyak atau kurang,
biasanya duduk berhadapan dengan daun-daun tenda bunga. Contoh: Talinum
paniculatum (ginseng jawa)
Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Hamamelidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Portulacaceae Talinum paniculatum Jacq Gaertn

Genus : Talinum
Spesies : Talinum paniculatum Jacq Gaertn

11
h. Basellaceae
Suku Basellaceae merupakan jenis tumbuhan yang jangka hidupnya lama
(menahun), terkadang membelit pada tumbuhan lain. Daun tersebar merata, tipe
daun tunggal tidak disertai dengan daun penumpu. Bunga berkelamin dua (banci),
letak daun beraturan, daun mempunyai bulir atau tandan, masing-masing dalam
ketiak daun pelindung, pada pangkal daun ada dua anak daun pelindung
berukuran kecil namun pada bagian berlawanan (atas) dengan dua anak daun
pelindung yang lebih besar. Tenda bunga berwarna,daunnya melekat, bercangap
atau berbagi 5. Benang sari 5, tertanam dimuka taju tenda bunga, memiliki 1
tangkai putik dengan 3 kepala putik. Mempunyai satu Bakal buah, tipe bakal buah
menumpang dan beruang satu sama halnya dengan bakal biji yang hanya ada satu.
Buah tidak membuka, berbiji satu.
Buahnya tipe buah buni atau buah batu, bagian dalam berdaging dan
diselubungi oleh daun-daun tenda bunga yang tidak gugur. Memiliki Biji yang
sedikit dengan endosperm serta lembaga berbentuk bengkok. Contoh suku
Basellaceae: Basella : B. alba, B. rubra (gendolak)
Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Hamamelidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Basellaceae
Genus : Basella Basellarubra L
Spesies : Basellarubra L.
i. Caryophyllaceae
Habitusnya berupa Terna dan juga semak berukuran kecil disertai dengan
daun daun yang sempit yang duduknya tersebar, daun tumpu terkadang ada tipe
bunga sendiri dilengkapi dalam bunga majemuk tipe simos, kemudian banci atau
berkelamin tunggal, umumnya ada dengan daun daun peralihan atas yang steril

12
sehingga berfungsi menyelubungi. Dilengkapi dengan kelopak dan mahkota,
hampir selalu berbilangan 5. Buahnya buah kendaga atau buah buni. Biji dengan
perisperm dalam kendaga yang bengkok. Penyerbukan secara entomogami, ada
kalanya autogami kleistogami. Contoh: Diantrus caryophyllus
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Hamamelidae
Ordo : Caryophyllales
Dianthus caryophyllus
Famili : Caryophyllaceae
Genus : Dianthus
Spesies : Dianthus caryophyllus
2. Ordo Polygonales
Ordo Polygonales adalah ordo yang mempunyai hanya satu famili yaitu
Polygonaceae, Famili Polygonaceae sendiri mempunyai karakteristik seperti
habitus berupa Terna, pohon-pohonan atau perdu memiliki daun-daun yang
duduknya tersebar juga disertai dengan okrea letaknya tersebar ataupun
mempunyai okrea yang membentuk batang. Ada jenis Bunga dengan tenda bunga
atau jelas dengan kelopak dan mahkota, berkelamin tunggal, aktinomorf,
berbilangan antara 2 sampai 3 atau 5. Tipe Benang sari 4 - 12 tapi umumnya yang
ditemui adalah 6 - 9. Putik terdiri atas 2 - 4 memiliki daun buah dilengkapi dengan
tangkai putik yang sama dengan jumlah daun buahnya, cakram mengelilingi bakal
buah menumpang dan beruang 1 dengan satu bakal biji yang atrop ada juga yang
anatrop. Tipe Buahnya digolongkan dalam buah keras atau berbentuk pipi atau
segitiga terkadang ada tenda menyelebunginya. Biji mempunyai endosperm tanpa
perisperm. contoh: Polygonium barbatum

13
Kingdom :Plantae
Sub kingdom :Tracheobionta
Super Divisi :Spermatophyta
Divisi :Magnoliophyta
Kelas :Magnoliopsida
Sub Kelas :Hamamelidae
Ordo :Polygonales
Famili :Polygonaceae
Genus :Polygonum
Polygonum barbatum L
Spesies :Polygonum barbatum L.

3. Ordo Plumbaginales
Sama seperti Bangsa Polygonales yang hanya ada satu familii saja yaitu
Plumbaginaceae. Ciri dai familii tersebut habitus Berupa semak-semak atau terna,
ada beberapa yang tipe memanjat. Jenis Daun tunggal, yang duduknya tersebar
atau di atas tanah berupa roset akar, dengan tidak disertai daun penumpu. Tipe
Bunga yaitu majemuk berganda, dengan tipe kelamin banci aktinomorf. Kelopak
mirip dengan selaput, berigi-rigi, berbagai 5. Disertai dengan 5 daun mahkota
yang saling berlekaan, kadang bebas. Benang sari 5, berhadapan dengan daun
mahkota.
Bakal buah menumpang denganb ruang yang hanya 1, disetiap ruang
dilengkapi dengan 1 bakal biji, dan ada tembuni letak pada dasar ruang. Tangkai
putik berkelipatan 5, bebas. Jenis Buahnya adalah buah kendaga atau buah keras.
Biji diselubungi dengan endosperm atau tidak, lembaga agak besar. Famili
Plumbaginaceae memiliki sekitar 260 spesies yang terbagi dalam 10 genus
tersebar di seluruh dunia, banyak jenis yang berupa halofit atau xerofit.
Contoh: Plumbago indica L, Plumbago zeylanica L.

14
Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Hamamelidae
Ordo : Plumbaginales
Famili : Plumbaginaceae
Genus : Plumbago Plumbago zeylanica L

Spesies : Plumbago zeylanica L

Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Hamamelidae
Ordo : Plumbaginales
Famili : Plumbaginaceae
Plumbago indica L
Genus : Plumbago
Spesies : Plumbago indica L.

D. Klasifikasi Dilliniidae
Belralih ke ordo yang mana Sub kelas Dillenidae terdiri dari 13 ordo dan 78
famili. Dibawah ini Ordo dari Subkelas Dilliniidae:
1. Ordo Theales
Ordo Theales ini terdiri dari beberapa Famili, yaitu:
a. Dipterocarpaceae
Famili ini habitusnya berupa Pohon, jarang perdu; kebanyakan terdapat
rambut-rambut kelenjar atau sisik, kemudian ada yang bisa menghasilkan resin.
Tipe Daun tunggal, tersebar, seperti kulit dengan stipula yang tumbuh baik.
Sedangkan tipe Bunga: rasemus, panikula, kelamin biseksual, aktinomorf, sepal
kelipatan (5) bentuk tabung, petal 5, stamen 10 banyak dalam 1-3 lingkaran,

15
Ovarium 2 sampai 4 karpel, dan tipe Buah yaitu buah kering, dengan sepal
persisten tumbuh menjadi sayap pada buah. Contoh spesies: Shorea leprosula
(meranti bunga) Shorea lucida (meranti hitam).
Kingdom : Plantae
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Theales
Famili : Dipterocarpaceae
Genus : Shorea
Spesies : Shorea leprosula Miq.
b. Clusiaceae
Famili kedua adalah Clusiacea dimana umumnya habitus berupa pohon,
jarang berupa terna, ada saluran tempat kelenjar minyak atau resin. Tipe Daun
adalah tunggal letaknya berhadapan, koriaseus, tidak disertai dengan stipula. Pada
Batang, daun, dan bunga, ada kelenjar yang bisa mengekskresi beberapa zat
seperti: minyak esensial, lemak dan resin.
Tipe Bunga bisa tunggal maupun majemuk. Sedangkan Kelopak dan
mahkota mempunyai susunan dan letak yang bermacam, kelipatan daun kelopak
erkisar antara 2 sampai >6, daun mahkota sama banyaknya dengan daun kelopak,
benang sari banyak, berkas atau poliadelf sebagian bertipe mandul atau
staminodial dan bakal buah menumpang, bakal buah beruang 1 sampai 15
kebanyakan beruang 3 sampai 5, banyak terdapat bakal biji, masing-masing
dengan dua integument. Memiliki variasi dan struktur yang bermacam dari Buah.
Bila masak membuka atau tidak, biji tanpa disertai dengan endosperm, sering kali
bersalut, mempunyai lembaga yang besar. Contoh: Calophyllum inophyllum
(Bintangur, Nyamplung), Calophyllum soulatri, Garcinia mangostana (Manggis),
Garcinia dulcis (Mundu), Garcinia celebica (Manggis hutan).
Kingdom : Plantae
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Theales

Garcinia mangostana L
16
Famili : Clusiaceae
Genus : Garcinia
Spesies : Garcinia mangostana L
2. Ordo Dilleniales
Ada satu famili yaitu Dilleniaceae. Famili Dilleniaceae mempunyai ciri
sebagai berikut: habitus berupa pohon, ada semak, liana dan perdu, tipe
perbungaan tunggal, jenis Benang sari umumnya ada yang banyak dan ada juga
yang kurang banyak, terkadang sedikit atau bahkan hanya satu. Jumlah Ginesium
sampai 20. Pada daun memiliki Stomata anomocytic tetapi ada juga yang
paracytic atau anisocytic. Keluarga banyak yang apocarpous dalam urutan
berbeda dari sebagian besar Theales yang syncarpous. Tipe Buah indehiscent
biasa disebut buah pecah. Contoh spesiesnya adalah simpur (Dillenia indica L)

Kingdom : Plantae
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Dilleniales
Famili : Dilleniaceae
Genus : Dillenia
Spesies : Dillenia indica L.
3. Ordo Malvales
Bangsa Malvales adalah bangsa yang habitus perdu batang berkayu ada juga
pohon, morfologi daun tipe tunggal disertai dengan (daun peenumpu) stipula letak
Dillenia indica L
tersebar. Dilihat dari tipe Bunga kebanyakan actinomorf kelamin bisexualis
disertai calyx yang pentamer, corolla pentamer contortus. Jumlah Stamen banyak
monadelphus ada juga polyadelphus. Sedangkan pada betina Ovariumnya
superum beruang 2 banyak dengan 1 ovulum tiap ruangnya.
Karakteristik Famili Malvaceae:
 Habitus Perdu atau pohon disertai rambut bintang
 Daun tunggal palminervis kebanyakan mempunyai nectarium (penghasil
madu/nektar) letaknya di bagian bawah daun, letak tersebar.
 Tipe Bunga tunggal axillaris, tipe kelamin bisexualis atau unisexualis
actinomorf. Jumlah Calyx 5 dan bersatu di pangkalnya, ada epicalyx.
Corolla5, sering bersatu pada daerah bawahnya dengan tabung stamen.
Stamen 15 banyak monadelphus sehingga membentuk ”staminal column”

17
yang mana ciri khas famili ini. Pada tumuhan betina Ovarium berupa
superum beruang 3-banyak, 1 banyak ovulum tiap ruang. Stylus dan
stigma sebanyak ruang.
 Buah berupa capsul dan schizocarpium.
Contoh spesiesnya adalah Kembang sepatu (Hibicus rosa-sinensis),
Rosella (Hibiscus sabdariffa Linn), Kapas (Gossypium barbadense), Waru
(Hibiscus tiliaceus), Kembang sepatu (Hibiscus archeri).
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Malvales
Family : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Species : Hibiscus sabdariffa Linn

Hibiscus sabdariffa Linn

18
4. Ordo Violales
Bangsa Violales adalah bangsa yang mempunyai famili Passifloraceaea,
Caricaceae bangsa ini punya ciri habitus berupa pohon, basah atau berkayu,
daunya tungga.
a) Famili Passifloraceaea
Karakteristik :
 Tumbuhan basah atau berkayu, sering pula memanjat menggunakan sulur
pada ketiak daun, pada batang ada ditemui sayap. Tipe Daun tunggal, letak
tersebar, ada nectarium.
 Sama dengan daun, Bunganya tunggal kelamin actinomorf bisexualis, lalu
karakteristik pada receptaculum ada ”penghubung”. Jumlah Calyx 3
sampai 8 berlepasan, kadang ada epicalyx, corolla 3 dan 8 leatknya lepas
kadang ada corolla tambahan berupa rambut. Tipe Stamen ada 4-5-8, atau
banyak sekali lokasinya pada andrigynophor. Ovarium superum, carpellum
dengan 3-5 ada 1 ruang dan banyak ovulum, placenta parietalis. Stylus dan
stigma 1
 Buah bacca atau capsula, biji dengan arillus
Contoh: Passiflora ligularis (konyal) Passiflora quadrangularis (markisa).

Kingdom : Plantae
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Passifloraceae
Genus : Passiflora
Spesies : Passiflora quadringularis Passiflora quadringularis

19
b) Famili Caricaceae
Karakteristik
 Habitus pohon, dan bergetah. Pada Daun berupa tunggal atau majemuk,
daun juga berbentuk tangan letak tersebar tanpa disertai dengan stipula
 Tipe Bunga actinomorf, kelamin bisexualis ada juga unisexualis.
 Pada Calyx bersatu dengan lekukan jumlahnya 5, corolla 5 pada bunga
membentuk tabung, pada bunga seperti tabung pendek. Tipe Stamen 2 x
petal epipetal, sedangkan pistilum hanya 1 ovarium superum, mempunyai
carpellum jumlah 3-5 beruang 1 disertai banyak ovulum. Stylus dan
stigma 5.
 Tipe Buah yaitu bacca, tipe biji berarillus dengan endosperm.
Contoh: Carica papaya (pepaya)
Kingdom : Plantae
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica
Carica papaya L
Spesies : Carica papaya L
c) Famili Cucurbitaceae
Pada famili ini batangnya basah atau berkayu memiliki sulur yang digunakan
untuk memanjat.
 Tipe Daun tunggal atau majemuk umumnya tidak dilengkapi dengan
stipula karena berubah menjadi sulur
 Bunganya tunggal atau ada juga dalam bentuk karangan, kelamin
umumnya unisexualis, actinomorf. Jenis Calyx dan corolla 5, stamen 5
semua bersatu atau 2-2 berpasangan 2 stamen besar dan 2 theca juga 1
stamen kecil dengan 1 theca, ada juga filamen yang bersatu pada
pangkalnya. Kelamin betina Ovarium inferum dengan 3 carpellum dan 3
ruang, intergumen ada 2 pada ovulum.
 Tipe buah yaitu Buah bacca, biji tanpa endosperm.

20
Contoh: Cucumis melo (melon), Citruls vulgaris (semangka), Cucurbita
moschata (labu merah), Momordica charantia (pare), Sechium edule (labu siam),
Luffa cylindrica (bulustru), Cucumis sativus
Kingdom : Plantae
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Cucurbitaceae Cucumis melo
Genus : Cucumis
Spesies : Cucumis melo
5. Ordo Capparales
Umumnya tumbuhan basah dengan daun tunggal yang letaknya tersebar,
sebagian besar tanpa stipula. Bunganya bisexualis, actinomorf atau zigomorf.
Perianthium 2-4mer, stamen sebanyak tepal atau lebih. Pistilum syncarpus dengan
placenta parietalis. Adanya septum spurium menyebabkan jumlah ruang menjadi
banyak. Buah bacca, capsul, atau drupa.
Famili Brassicaceae
 Pada umumnya berupa tumbuhan basah (herba)
 Daun tunggal atau majemuk tanpa stipula, letak tersebar
 Bunga dalam karangan racemosa, bisexual actinomorf atau zigomorf.
Calyx 4 dalam 2 lingkaran (2-2), corolla 4 berlepasan. Stamen 6 dalam 2
lingkaran tetradynamus. Pistilum 1 dengan ovarium superum, berruang 2,
setiap ruang mengandung banyak ovulum yang anatropus atau
capylotropus.
 Buah capsula pecah menjadi 2 katup, tanpa endosperm.
Contoh: Brassica chinensis (petsai), Brassica juncea (sawi), Raphanus
sativus (lobak), Nasturtium officinalis (selada air)
Kingdom : Plantae
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida

21

Raphanus sativus
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Capparales
Famili : Brassicaceae
Genus : Raphanus
Spesies : Raphanus sativus
6. Ordo Ebenales
Famili Sapotaceae
Karakteristik tumbuhan dari Famili Ebenales adalah sebagai berikut:
 Habitus pohon atau semak
 Stomata umum anomocytic
 Benang sari (stamen) epipetalous
 Buah indehiscent
 Biji besarbiasanya tebal dan keras
Contoh : Manilkara zapota, Manilkara kauki Dub,
Kingdom : Plantae
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Ebenales
Famili : Sapotaceae
Manilkara kauki Dub
Genus : Manilkara
Spesies : Manilkara kauki Dub

22
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sub kelas Caryophyllidae terdiri atas 3 ordo, 14 famili dan sekitar 11.000
spesies dan hampir 90% adalah anggota ordo Caryophyllales. Dua ordo lainnya
adalah Polygonalesdan Plumbaginales.Ordo Caryophyllalesumumnya berupa
terna, jarang sekali tumbuhan-tumbuhan yang berkayu, daunnya tunggal, biasanya
tanpa daun penumpu, ordo ini merupakan bunga banci atau karena adanya reduksi
menjadi berkelamin tunggal. Ordo ini mencakup beberapa famili diantaranya
yaitu Chenopodiaceae, Amaranthaceae,Phytolaccaceae, Nyctaginaceae,
Azizoaceae, Cactaceae, Portulacaceae, Basellaceae, dan Caryophyllaceae.
Dilleniidae merupakan salah satu tumbuhan alami dengan distribusi yang
sangat luas, tetapi banyak ditemukan pada iklim hangat pada daerah temperata.
Famili ini termasuk tumbuhan herbaseus dan tanaman berkayu, seperti tanaman
epifit dan tanaman insektifor. Daun kebanyakan tunggal, kadang majemuk. Bunga
polypetal dan sympetal. Sub kelas Dillenidae terdiri dari 13 ordo dan 78 famyli
dan sekitar 23.000-25.000 species. Beberapa Ordo dari sub kelas Dilleniidae,
yaitu Theales, Malvales, Dilleniiales, Violales, Capparales, dan Ebenales.

B. SARAN

Demikian makalah kami,harapan kami pembaca dapat memberikan saran


dan kritikan yang bersifat membangun untuk mengembangkan makalah kami
selanjutnya.dengan demikian kami ucapkan banyka terima kasih kepada pembaca
atas perhatian nya

23
DAFTAR PUSTAKA

Cronquist, A. 1981.An Integrated System of Classification of Flowering Plants.


New York: Columbia University Press.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2007. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta).
Yogyakarta: Gadjah Mada University Pers.
Anonymous. 2011. Kumpulan Makalah Perbandingan Subkelas Pada Kelas
Magnoliopsida. Bandung : UIN.

Coniwanti. P. Novela. R. Azimah. F. 2010. Proses Ekstraksi Minyak Biji Rosella.


Jurnal Teknik Kimia. Vol. 17(2): 2.

Cronquis, A. 1981. An integrated System os Classification of Flowering Plants.


New York : Columbia University Press. (tersedia dalam e-book)

http://fmipa.ilearn.unand.ac.id/pluginfile.php/767/mod_resource/content/1/Magno
liopsida.pdf

Permatasari. D. Dianitik. Hartanti. D. 2011. Studi Etnofarmakologi Obat


Tradisional Sebagai Anti Diare Di kecamatan Baturaden Kabupaten
Banyumas. Jurnal Pharmacy. Vol. 8 (1): 56-61.

Simbolon JM, Sitorus M, Katharina N. 2008. Cegah Malnutrisi dengan Kelor.


Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

24

Anda mungkin juga menyukai