Skenario 22 Mei
majalah.tempo.co
7 mins read
i
Petugas Kepolisian saat bertahan dari serangan para
peserta aksi unjuk rasa Gerakan Nasional Kedaulatan
Rakyat di depan gedung Bawaslu, Jakarta.
S
EPEKAN sebelum batas akhir penetapan hasil Pemilihan
Umum 2019 yang jatuh pada 22 Mei 2019, Soenarko mencak
mencak terhadap Heriansyah, anak buahnya yang bermukim
di Aceh. Bekas Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu
menanyakan alasan paket senjata dari Aceh tak kunjung dikirim ke
Jakarta, padahal sudah dipesan sejak beberapa bulan sebelumnya.
Massa Demo 22 Mei terlibat bentrok dengan aparat polisi di depan Gedung Bawaslu,
Jakarta, Rabu 22 Mei 2019. TEMPO/Subekti
Versi lain penangkapan Soenarko diungkapkan dua pejabat
pemerintah. Menurut keduanya, Soenarko ditangkap di kediamannya
di kawasan Cibubur, Jakarta Timur. Dari situ, ia dibawa ke markas
Puspom TNI untuk diperiksa penyidik dari Puspom dan Polri.
Soenarko kini ditahan di rumah tahanan militer di Guntur, Jakarta
Selatan.
Tempo sempat mewawancarai Soenarko dua hari sebelum ia
ditangkap. Soenarko membantah menyiapkan skenario makar pada 22
Mei, tenggat Komisi Pemilihan Umum mengumumkan hasil pemilihan
presiden. “Masak, makar membawa sajadah, kacamata, dan masker?”
ujarnya. Mendukung Prabowo SubiantoSandiaga Salahuddin Uno
pada pemilihan presiden, Soenarko mengatakan berniat turun ke
jalan untuk memprotes hasil pemilu bersama sejumlah
purnawirawan. “Kalau sesuai undangundang kan boleh,” katanya.
“Tapi, kalau mereka tak berangkat, saya juga tak berangkat.”
Berhitung soal dampak penangkapan Soenarko, pemerintah
menggelar rapat di kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum,
dan Keamanan. Menurut seorang pejabat yang hadir di situ, mereka
memprediksi gejolak yang muncul di Kopassus setelah kejadian
tersebut. Salah seorang peserta rapat langsung meminta Panglima
Komando Daerah Militer Jayakarta Mayor Jenderal Eko Margiyono
menjelaskan situasi di korps baret merah. Sebelum memimpin Kodam
Jaya, Eko menjabat Komandan Jenderal Kopassus. “Kopassus solid,”
ujar pejabat ini menirukan jawaban Eko.
Sehari setelah Soenarko ditangkap, Komandan Jenderal Kopassus
Mayor Jenderal I Nyoman Cantiasa mengeluarkan maklumat. Ia
mengatakan nama satuan elite TNI Angkatan Darat tersebut terseret
dinamika Pemilu 2019. Menurut dia, situasi yang terjadi tak ada
kaitannya dengan institusi Kopassus. Nyoman mengingatkan prajurit
baret merah harus mematuhi garis komando. “Tak boleh ada satu pun
prajurit yang bertindak atas inisiatif pribadi, kelompok, ataupun
pihak di luar garis komando,” kata Nyoman.
Untuk mengecek kelengkapan pasukan, Kopassus sampai menggelar
apel hingga lima kali sehari. Pasukan juga tak diterjunkan pada 22
Mei. Di lapangan, TNI menurunkan pasukan lain untuk membantu
polisi. Kepala Penerangan Kopassus Letnan Kolonel Susilo
menyebutkan satuannya disiagakan menjadi pasukan cadangan.
“Penggunaannya sesuai dengan pertimbangan strategis Panglima
TNI,” ujar Susilo.
Sejumlah massa Aksi 22 Mei terlibat kericuhan di depan gedung Bawaslu, Jakarta,
22 Mei 2019. ANTARA/Galih Pradipta
UPAYA mencegah jatuhnya korban penembakan dalam unjuk rasa 22
Mei tak berhasil. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri
Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan ada satu jenazah dari
delapan korban tewas dalam peristiwa 22 Mei yang teridentifikasi
tertembak. “Terkena peluru tajam,” ujar Dedi. Padahal, kata Dedi,
polisi sama sekali tak menggunakan peluru tajam.
Hingga kini, penyelidikan polisi atas pemegang senapan yang
memuntahkan peluru tersebut masih berkabut. Meski begitu, uji
balistik terhadap peluru yang bersarang di tubuh korban memberikan
petunjuk. Menurut Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, pengujian
pada proyektil menunjukkan peluru berotasi ke kanan searah jarum
jam. Adapun senjata milik polisi selalu memuntahkan peluru yang
berputar ke kiri. “Diduga peluru itu berasal dari senapan buatan
Olympic Arms,” tutur Moeldoko.
Olympic adalah pabrik senjata yang berbasis di Washington, DC,
Amerika Serikat. Di situsnya, www.olyarms.com, seri senapan serbu
M4 Carbine sebagaimana yang disita dari Soenarko dibanderol paling
murah US$ 843 atau sekitar Rp 12,5 juta. “Seri itu bukan tipikal
senjata untuk polisi kita,” katanya.
Moeldoko mengungkapkan, serangkaian temuan awal dari peristiwa
22 Mei, seperti tembakan kepada demonstran, mengindikasikan ada
pihak yang ingin menciptakan peristiwa yang bisa memicu aksi yang
lebih besar. “Skenarionya hampir mirip seperti peristiwa Mei 1998.”
Sebagian demonstran adalah massa suruhan yang dikomando dengan
cukup rapi. Menurut Moeldoko, berdasarkan temuan aparat, pedemo
menggunakan mobil komando yang dilengkapi monitor untuk
menayangkan pantauan kamera pengawas (CCTV) di sekitar simpang
pusat belanja Sarinah. Dengan begitu, koordinator lapangan bisa
memantau pergerakan unjuk rasa dan mengerahkan massa secara
bergantian apabila demonstran terlihat kelelahan berhadapan dengan
aparat.
Tempo yang berada di tengah pengunjuk rasa selama sekitar dua jam
menyaksikan ada lebih dari seribu orang memenuhi Jalan Wahid
Hasyim pada Rabu, 22 Mei. Sebagian di antaranya mengenakan
masker yang menutupi setengah wajah. Kantong mata mereka
terlihat diolesi odol yang dipercaya bisa menghalau efek gas air mata.
Pembakaran oleh massa demonstran di sekitaran gedung Bawaslu, Jakarta, 22 Mei
2019. TEMPO/M. Taufan Rengganis
Ketika massa mulai bergerak ke arah kantor Bawaslu, ada pengunjuk
rasa yang membagibagikan batu berukuran lebih besar daripada
kepalan tangan pria dewasa kepada rekannya. Sebagian membawa
tongkat kayu. Mereka mengomando demonstran untuk maju dan
meneriakkan “serbu!” berulangulang. Saat polisi pasif, orangorang
yang sama mengajak massa kembali menyerang. “Pelurunya udah
habis. Ayo serang!” kata salah seorang demonstran.
Pemerintah sebenarnya sudah mendeteksi bahwa demonstrasi
tersebut bakal berujung rusuh dengan menciptakan martir. Polisi
mendapat informasi bahwa ada suatu kelompok yang berencana
menggunakan penembak jitu, sebagaimana diungkapkan juga oleh
Moeldoko. Kelompok tersebut secara khusus menugasi tim kecil
mencari senjata dan menyiapkan eksekutor.
Mendekati 22 Mei, terdeteksi setidaknya dua sniper sudah bersiap.
Mereka adalah desertir yang akan ditempatkan di salah satu gedung
dalam radius satu kilometer dari kantor Bawaslu di kawasan Sarinah.
Sejak pengiriman senjata Soenarko terbongkar, jejak calon eksekutor
ini raib.
Moeldoko mengatakan pemerintah bertekad mengusut tuntas auktor
intelektualis di balik kerusuhan 22 Mei. “Kami terus memantau
semua pergerakan untuk menjaga keamanan negara,” ujarnya.
• H O M E
• E D I S I L A I N
• B E R L A N G G A N A N
SEBELUMNYA SELANJUTNYA
SEBELUMNYA SELANJUTNYA
Hubungi Kami :
Alamat : Gedung TEMPO, Jl. Palmerah Barat No.8, Jakarta Selatan, 12210
Informasi Langganan :
Email : cs@tempo.co.id
Telepon : 021 50805999 || Senin - Jumat : Pkl 09.00 - 18.00 WIB
Telp/SMS/WA : 0882-1030-2525 | 0882-1023-2343 | 0887-1146-002 || Senin - Minggu : Pkl 08.00 - 22.00 WIB
Informasi Lainnya :
Petugas menunjukan barang bukti ambulans dan tersangka
pengendara ambulans dalam ricuh aksi 22 Mei di Mapolda
Metro Jaya, Jakarta, 23 Mei 2019.
T
ANPA tenaga dan peralatan medis, Obby Nugraha berangkat
membawa ambulans milik Dewan Pimpinan Cabang Partai
Gerindra Tasikmalaya ke Jakarta setelah mendapat instruksi
dari Dewan Pimpinan Daerah Gerindra Jawa Barat. Petugas
administrasi merangkap kebersihan di kantor Gerindra Tasikmalaya
itu pergi ditemani Yayan, sopir; dan Wakil Sekretaris Gerindra
Tasikmalaya Iskandar. “Katanya, ambulans ini buat keperluan medis
untuk aksi 22 Mei,” ujar Obby kepada Tempo di Kepolisian Daerah
Metro Jaya, 24 Mei lalu.
Bertolak pada pukul delapan malam, Selasa, 21 Mei lalu, ambulans
berpelat B9686PCF itu tiba pukul tiga dinihari keesokan harinya di
kantor Sekretariat Nasional PrabowoSandi di Jalan H.O.S.
Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat. Setelah mengangkut dua
penumpang baru asal Riau, Hendrik Syamrosa dan Surya Gemara
Cibro, ambulans meluncur ke arah Jalan Fachruddin, Tanah Abang,
Jakarta Pusat.
Pada jam itu, bentrokan telah bergeser dari kantor Badan Pengawas
Pemilu di Jalan M.H. Thamrin ke kawasan Tanah Abang. Tapi massa
masih menyerang polisi dengan batu, bom molotov, dan petasan.
Polisi menghalau dengan menembakkan gas air mata, lalu menyisir
sejumlah lokasi. Di depan Hotel Millennium, polisi menemukan
ambulans yang ditumpangi Obby. Rupanya, mobil itu mengangkut
tumpukan batu.
Juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Raden Prabowo Argo
Yuwono, menengarai batu di dalam ambulans tersebut untuk
menyuplai para perusuh guna menyerang petugas. “Selain itu,
ditemukan uang Rp 1,2 juta,” kata Argo. Walhasil, kelima penumpang,
termasuk Obby, diboyong ke Polda. Menurut juru bicara Kepolisian
RI, Inspektur Jenderal Muhammad Iqbal, polisi juga menemukan
beberapa amplop lain berisi uang sejumlah Rp 6 juta yang ditengarai
sangu buat perusuh.
Obby menyangkal di mobilnya ada batu. Ia mengatakan hanya
berjagajaga jika ada yang membutuhkan pertolongan medis. “Saya
enggak tahu. Di belakang cuma ada brankar,” ujarnya. Adapun uang
Rp 1,2 juta adalah ongkos operasional selama di Jakarta.
Daihatsu Blind Van yang ditumpangi Obby ternyata terdaftar atas
nama PT Arsari Pratama. Aryo Djodjohadikusumo, kemenakan
Prabowo Subianto, tercatat sebagai komisaris perusahaan tersebut
sejak 2008. Surat tanda nomor kendaraan itu kedaluwarsa sejak 25
Februari 2018.
Polisi menunjukkan tersangka pelaku kericuhan pada Aksi 22 Mei saat gelar perkara
di Polres Metro Jakarta Barat, 23 Mei 2019. ANTARA/Indrianto Eko Suw
Ambulans berlogo Partai Gerindra lainnya juga menyuplai makanan
kepada para pedemo. Pantauan Tempo pada Rabu, 22 Mei, sekitar
pukul 22.30, salah satu ambulans tersebut terparkir di sekitar Jalan
Agus Salim, Jakarta Pusat. Di dalamnya ada ratusan tempat makan
berbahan Styrofoam. Makanan itu dibagikan kepada pengunjuk rasa
yang sedang dudukduduk di ruas jalan tersebut ketika sebagian
besar demonstran bentrok dengan polisi.
Direktur PT Arsari Pratama, Daniel Poluan, mengatakan
perusahaannya tak terkait dengan peristiwa 22 Mei. Menurut dia, PT
Arsari hanya menyumbangkan ambulans kepada organisasi bernama
Kesehatan Indonesia Raya (Kesira) demi keperluan medis. “Intinya,
PT Arsari membeli aset dan dipinjampakaikan ke Kesira. Kesira
mendistribusikan ke DPCDPC untuk program pelayanan kesehatan,”
ujar Daniel.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon membantah ada
ambulans partainya yang digunakan untuk mengangkut “amunisi”
bagi perusuh. Ia mengklaim semua ambulans Gerindra hanya
digunakan untuk membantu korban. “Saya kira tidak ada, ya,”
katanya.
Bala bantuan juga datang dari kelompok Gerakan Reformis Islam atau
Garis, yang dipimpin Chep Hernawan, pendukung Prabowo asal
Cianjur, Jawa Barat. Polisi menangkap sopir dan kernet ambulans
berlogo Garis. Disita dari sekitar gedung Bawaslu, mobil itu rupanya
mengangkut busur panah, bambu runcing, dan duit. Menurut polisi,
duit dan senjata itu dibagibagikan pengendara ambulans kepada
demonstran.
Chep Hernawan mengakui kelompoknya mengirimkan dua ambulans
dengan delapan tenaga medis ke lokasi demonstrasi. Tapi dia
membantah info bahwa kelompoknya terlibat dalam kerusuhan 22
Mei. “Saya sendiri hadir di Jakarta untuk memantau, tapi tidak
terlibat aksi,” ujarnya.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Dedi
Prasetyo mengatakan duit dan senjata sengaja disimpan di ambulans
untuk mengelabui barikade polisi agar bisa dibawa masuk ke tengah
demonstrasi. Salah satu ambulans, menurut Dedi, bahkan dipakai
untuk mengangkut perusuh. “Setelah berhasil masuk, mereka
langsung memprovokasi massa,” katanya.
Menurut Dedi, berdasarkan keterangan para perusuh yang ditangkap,
mereka dibayar dengan angka yang berbedabeda. Koordinator
lapangan dibayar Rp 26 juta. “Makin banyak orang yang dibawa,
makin besar bayarannya,” ujarnya. Sedangkan massa biasa per orang
dibayar Rp 250300 ribu.
Dedi mengatakan massa bayaran di antaranya kelompok preman dari
sekitar Tanah Abang. Tapi ada juga perusuh dari luar Jakarta. Dari
183 perusuh yang ditangkap di kawasan Slipi, Jakarta Barat, sebanyak
41 orang berasal dari Banten. Lalu ada yang dari Jawa Barat (27
orang), Jawa tengah (13), dan Sumatera (11).
Di antara perusuh, ada juga yang menyerang polisi karena termakan
informasi sesat setelah menonton sebuah video yang viral di media
sosial. Dalam video itu, anggota Brigade Mobil diduga menembaki
sebuah masjid di Tanah Abang ketika sedang mengejar pedemo. Sapto
Putra Permana, 22 tahun, yang tersulut setelah menonton video itu,
memutuskan turun ke jalan dan melawan polisi tanpa mengecek
kebenarannya. “Saya enggak terima kalau agama saya diusik,” ujar
pria asal Radio Dalam, Jakarta Selatan, itu.
Malangnya, ia tertembak peluru karet saat bentrok dengan polisi di
kawasan Tanah Abang. Peluru mengenai kaki kirinya dan
menyebabkan dia mesti dirawat di Rumah Sakit Budi Kemuliaan,
Jakarta.
Selain di media sosial, provokasi terhadap warga terjadi di lapangan.
Dharma, penghuni Wisma Brimob di Jalan K.S. Tubun, Petamburan,
Jakarta Barat, menceritakan awal kerusuhan yang berujung pada
pembakaran sejumlah mobil di asrama tersebut oleh perusuh pada
Rabu menjelang subuh.
Massa yang dipukul mundur oleh polisi dari Bawaslu membanjiri
jalan di sekitar Petamburan pada pukul 02.00. Saat itu, kata Dharma,
massa mulai membakar ban di jalan, lalu mendorongdorong gerbang
besi wisma. Massa juga meneriakkan katakata tak senonoh kepada
penghuni asrama. “Warga ditantangi keluar. Tapi kita enggak mau
keluar,” ujar anak polisi tersebut.
Tibatiba, seseorang dengan pengeras suara dari arah sebuah masjid
di Jalan Petamburan III, tak jauh dari asrama Brimob, memprovokasi
massa. “Dia teriak, ‘Kampung kita diserang! Allahu Akbar!’” kata
Dharma. Setelah itu, massa kian beringas. Kerusuhan pun membesar.
“Ya udah, kejadian....”
Musim Berburu Penyebar
Kabar Bohong
majalah.tempo.co
4 mins read
Tiga polisi yang dituduh berasal dari Cina itu ternyata anggota
Brimob Kepolisian Daerah Sumatera Utara. Said mengaku
mendapatkan fotofoto itu dari orang lain. Ia mengaku khilaf. Said
terancam dihukum maksimal 6 tahun penjara karena melanggar
UndangUndang Informasi dan Transaksi Elektronik.
» 18 Mei 2019
AS, 54 tahun
» 22 Mei 2019
Don Muzakir
» 23 Mei 2019
DP, 31 tahun
Ibu rumah tangga itu menerima pinjaman sebesar Rp 1,5 juta dari
hasil gadai ponsel pintarnya yang berkemasan lengkap. Anisa puas
karena nilai taksiran ponselnya cukup tinggi dan sesuai dengan
pinjaman yang ia butuhkan. Sebelumnya, Anisa membandingkan
harga barang jaminan di berbagai gerai gadai, termasuk di
perusahaan pelat merah PT Pegadaian (Persero). “Di sana harga
barangnya jadi sangat rendah.”
Di gerai gadai swasta lain, bunga lebih tinggi dan persyaratan barang
jaminan seabrek. Nilai pinjaman pun kadang lebih kecil dari yang
diharapkan Anisa.
Mengacu pada riset awal Otoritas Jasa Keuangan pada 2015, terdapat
585 usaha gadai yang beroperasi di Indonesia. Bentuknya bermacam
macam, dari usaha milik perorangan, perusahaan terbatas,
persekutuan komanditer (CV), hingga koperasi. “Lebih banyak punya
perorangan. Dulu biasa disebut ‘gadai tiang listrik’,” ucap Direktur
Pengawasan Lembaga Keuangan Khusus Otoritas Jasa Keuangan
Supriyono saat ditemui di kantornya, Senin, 21 Mei lalu.
Istilah “gadai tiang listrik” muncul pada sekitar 2000, ketika iklan
usaha pegadaian swasta ramai muncul. Iklan dipasang pada selembar
kertas yang ditempel di tiang listrik. Isinya menawarkan layanan
gadai barang elektronik dengan pinjaman tinggi dan bunga rendah.
Bagi ibu rumah tangga seperti Anisa Soraya, keberadaan gerai gadai
swasta cukup berarti. Dengan menggadaikan ponsel atau laptop,
Anisa bisa mendapatkan uang segar untuk kebutuhan mendesak
rumah tangga. “Saya butuh yang tenor pinjamannya pendek saja,
tidak perlu ke bank.”
Sekolah Aset di Ponsel Pintar
majalah.tempo.co
2 mins read
Calon nasabah memilih jenis obyek gadai, lalu mengisi data obyek.
Setelah itu, keluar taksiran jumlah pinjaman berdasarkan nilai obyek
gadai. Calon nasabah kemudian menentukan lokasi gerai dan tanggal
kedatangan untuk menyerahkan aset serta mengambil pinjaman.
“Dengan ondemand delivery service, nasabah cukup diam di rumah,”
ujar Harianto. “Ada ojek online yang mengambil obyek.” Berbarengan
dengan jasa pengantaran gadai, produk baru disiapkan Pegadaian,
yakni gadai efek.
“Kami swasta terbesar dari sisi omzet, total outlet, dan nasabah,”
ucap Claher Prastian, Manajer Bisnis Pusat Gadai Indonesia, Rabu, 22
Mei lalu. Ia menerangkan, perusahaan bisa eksis karena
mengutamakan kenyamanan nasabah dan keamanan barang yang
dijaminkan. Ia memastikan barangbarang milik nasabah
diasuransikan, sesuai dengan ketentuan OJK. “Keamanan barang yang
paling diinginkan masyarakat.”
Saat ini Pusat Gadai tidak menerima perhiasan emas karena harus
memiliki penaksir yang berpengalaman untuk menilai harganya.
Alasan lain: perlu tempat penyimpanan khusus. Perusahaan juga
mempertimbangkan persaingan. “Berat berkompetisi dengan pemain
hijau,” tutur Claher. “Pemain hijau” yang dimaksud adalah PT
Pegadaian, perusahaan negara yang berdiri sejak April 1901. Adapun
Pusat Gadai, yang warna gerainya serba biru, biasa disebut “pemain
biru”.
Di Negeri Abang Sam, Arwin melanjutkan, bisnis gadai papan atas itu
menerima lima kategori barang, yaitu kapal pesiar, jet pribadi,
lukisan mewah, arloji mewah, dan perhiasan. Arwin terperanjat.
Bagaimana bisa jet pribadi dan kapal pesiar menjadi jaminan?
“Intinya, dia bilang, orang kaya itu enggak beda dengan orang biasa,”
katanya. Orang menggadaikan mobil mungkin mendapat US$ 5.000,
sementara orang kaya menjaminkan jet pribadi beroleh US$ 5 juta.
Alasannya sama: mendadak butuh likuiditas selama satudua pekan.
Harga saham dan nilai rupiah bergolak sebentar saja Rabu siang itu.
Selanjutnya, kembali pergerakan pasar finansial di Jakarta lebih
banyak mengikuti gejolak pasar global. Bagi investor, situasi
sebetulnya memang lebih mencekam di sana karena perang dagang
Amerika SerikatCina yang makin panas. Jika eskalasi konflik tak
segera berhenti, imbas sengketa dua ekonomi terbesar di dunia ini
tentu memukul Indonesia.
Pada akhir pekan itu, Jumat, 24 Mei, indeks harga saham gabungan
sudah kembali ke wilayah di atas 6.000. Rupiah juga relatif stabil di
bawah 14.500 per dolar Amerika Serikat. Energi perusuh, setidaknya
untuk sementara, sudah menyusut. Namun investor justru harus
makin waspada mengantisipasi perkembangan yang sedang terjadi di
Cina.
Pasar finansial terus menguji spekulasi ini. Sejak awal Mei, volume
perdagangan renminbi meningkat. Namun bank sentral Cina terlihat
masih menahan nilai renminbi terhadap dolar tetap di bawah angka
patokan 7. Pada 2016 ataupun 2018, ketika ada tekanan pasar yang
cukup kuat, bank sentral Cina juga teguh menahan renminbi. Maka,
sampai tulisan ini naik cetak, pasar masih berdebar menanti
tembusnya batas 7 yang belum juga terjadi.
Kurs
Fitch Ratings
Dua tersangka adalah pegawai Bea dan Cukai, yakni pejabat pembuat
komitmen Istadi Prahastanto dan ketua panitia lelang Heru
Sumarwanto. Satu lagi tersangka dari pihak swasta, yakni Direktur
Utama PT Daya Radar Utama Amir Gunawan. Komisi antikorupsi baru
mengumumkan penetapan tersangka ini sebulan kemudian.
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang (kiri) dan Inspektur Jenderal Kementerian
Keuangan Sumiyati di gedung KPK, Jakarta, 21 Mei 2019. /TEMPO/Imam Sukamto
Apabila tak kunjung ada serahterima pada 3 Januari, Bea dan Cukai
menyatakan akan memutus perjanjian. Karena kapal tak kunjung
selesai pengerjaannya atau baru sekitar 95 persen, Bea dan Cukai
memutus kontrak pada 4 Januari 2016.
Meski kontrak telah diputus, Bea dan Cukai tetap melakukan uji coba
kapalkapal itu. “Kapal tidak dapat mencapai kecepatan yang telah
ditentukan,” ujar Saut Situmorang. Menurut dia, kapal juga tidak
memenuhi sertifikasi dual class seperti yang dipersyaratkan kontrak.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai juga tetap menerima 16 kapal cepat
itu dan menindaklanjuti dengan pembayaran. “Kerugian diduga
mencapai Rp 117,7 miliar,” ucap Saut. Kapalkapal yang
diserahterimakan pada AprilAgustus 2016 itu kemudian ditempatkan
di Karimun, Kepulauan Riau, dan Pantaloan, Sulawesi Tenggara.
“Seharusnya bisa disebut total lost karena kapal tidak bisa digunakan
sebagaimana seharusnya,” kata seorang penegak hukum.
Atas keterlibatan pemilihan PT Daya Radar Utama sejak awal dan soal
penerimaan uang 7.000 euro, Istadi Prahastanto enggan
berkomentar. Dia mengatakan sampai saat ini masih mempelajari
masalah yang menjeratnya tersebut.
LINDA TRIANITA
Persekongkolan di Kementerian Kelautan
Sama seperti halnya kapal patroli cepat Bea dan Cukai, SKIPI juga
tidak sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan dan dibutuhkan.
Ketidaksesuaian itu antara lain kecepatannya tidak mencapai syarat
yang ditentukan, kekurangan panjang kapal sekitar 26 sentimeter,
serta terjadi markup volume pelat baja dan aluminium. Dalam
taksiran KPK, diduga kerugian negara sekitar Rp 61,5 miliar. Dalam
kasus ini, Amir Gunawan selaku Direktur Utama PT Daya Radar
Utama ditetapkan sebagai tersangka. KPK juga menjerat Aris sebagai
tersangka.
Ini tidak sejalan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB. Jadi, ketika
berbicara mengenai pemukiman ilegal, kami tidak ngarang. Kami
merujuk pada banyak hal yang seharusnya diimplementasikan,
seperti Resolusi Dewan Keamanan PBB 446 pada 1980 hingga
Resolusi Dewan Keamanan PBB 2334 pada 2016 serta Kesepakatan
Oslo (pembagian kekuasaan antara Palestina dan Israel yang
dianggap sebagai titik awal perdamaian pada 1993). Indonesia hanya
mengingatkan. Sudah ada dasarnya, kenapa tidak diimplementasikan
dan tidak dihormati? Sebenarnya tinggal political will untuk
mengimplementasikan itu semua.
Bukankah penambahan permukiman Israel dilangsungkan oleh
pengusaha perumahan, bukan pemerintah?
(Tersenyum)
(Tersenyum)
Israel tahu?
Iyalah.
Kita berada pada suatu titik kritis. Tapi ada rencana Amerika Serikat
mengeluarkan “deal of the century”. Kami belum tahu elemennya
akan seperti apa. Tidak ada petunjuk sama sekali. Mudahmudahan
“deal of the century” itu keputusan yang mengakomodasi semua
parameter yang sudah disepakati secara internasional. Kalau tidak,
saya khawatir itu akan merugikan Palestina.
Itu juga salah satu hal yang dikhawatirkan. Ada pernyataan saat
kampanye bahwa sebagian wilayah Tepi Barat akan kembali
dianeksasi.
Sejak the new cycle of violence terjadi 3 Mei lalu, kami mulai
berkomunikasi dengan semua pihak terkait pada 4 Mei. Intinya,
setiap kali ada violence, sebelum kita berbicara macammacam,
hentikan kekerasan. Itu dulu. Saya pertamatama bertemu dengan
Duta Besar Mesir karena Mesir berusaha menjembatani rekonsiliasi
antara Fatah dan Hamas (dua kekuatan politik terbesar di Palestina).
Apalagi mereka berbatasan langsung dengan Gaza. Lalu saya
berbicara dengan utusan khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Timur
Tengah, Nickolay Mladenov, melalui telepon karena dia sedang di
Timur Tengah. Saya pun berbicara dengan Sekretaris Jenderal PBB
António Guterres dan Menteri Luar Negeri Palestina Riyad alMaliki.
Waktu itu dia di New York. Jadi kami memiliki gambaran yang cukup
jelas mengenai gencatan senjata, harapan soal gencatan senjata, dan
sebagainya.
Warga Indonesia tidak lepas dari gambaran Israel sebagai agresor dan
Palestina sebagai korban. Fakta apa yang Anda dapatkan dari tokoh
tokoh itu?
Seperti itu. Saya lebih condong untuk berpikir ini semua sebagai
penyakit. Apa akar masalah penyakit ini? Jadi asal kasih obat pusing
buat orang sakit kepala kalau ternyata, nauzubillah, ada kanker. Obat
pusing bisa selesaikan sakit, tapi sebentar. Jangan sampai hilang
pemahaman mengenai akar masalahnya, yaitu pendudukan Israel
terhadap Palestina.
Solusi dua negara is the only option for us, and for most of the
countries. Saya baru berbicara dengan Austria. Sama seperti banyak
negara lain, the two states solution is the only option. Kalau one state,
berarti harus ada yang ditiadakan. Siapa yang mau ditiadakan?
Jadi ini isu yang sangatsangat tidak mudah. Tugas kita terus
berusaha. Dalam bahasa yang gampang, kita tahu ini masalah susah.
Kalau ada masalah susah, pilihannya dua: you want to do something
or you want to do nothing. Pilihan kedua mah gampang. Diemin aja.
Tapi, kalau mau berbuat sesuatu, kamu harus lelah, harus berdarah
darah. Belum tentu juga upayanya berhasil. Tapi kita akan berdosa
kalau tidak melakukan sesuatu untuk berusaha mengubah situasi
demi keadilan. Intinya itu.
Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi: Kami Hanya Mengingatkan
Dunia Soal Palestina/ANTARA FOTO/HO/Kemenlu/sgd/foc
Pertama, operasi perdamaian adalah alat PBB yang paling efektif dan
efisien untuk memelihara perdamaian. Pengiriman pasukan penjaga
perdamaian delapan kali lebih murah dibanding pengiriman pasukan
unilateral. Kedua, operasi perdamaian merupakan bentuk dari
multilateralisme. Ketiga, Indonesia masuk daftar delapan besar
negara penyumbang pasukan perdamaian. Saat ini jumlahnya 3.080
orang.
Apa saja tugas mereka?
Tidak, karena agendanya sudah disepakati sejak awal. Kalau tidak ada
kondisi luar biasa yang mengharuskan sebuah isu dibawa ke Dewan
Keamanan PBB, kami akan lebih banyak membahas masalah Timur
Tengah dan Afrika.
Tahun depan Indonesia mungkin kembali memegang presidensi di
Dewan Keamanan PBB. Kirakira Anda masih menjabat Menteri Luar
Negeri?
Jika masa jabatan Anda berakhir tahun ini, pekerjaan rumah apa yang
masih tersisa sebagai Menteri Luar Negeri?
Politik luar negeri kita bukan lima tahun putus, lalu baru lagi.
Perubahan pasti ada, tapi kontinyu dengan sebelumnya. Politik luar
negeri kita konsisten, baik untuk masalah perbatasan, perlindungan
warga negara Indonesia, diplomasi ekonomi, maupun peran Indonesia
di kawasan dan dunia. Tentunya, untuk lima tahun ke depan,
tantangannya berbeda. Monggo saja kalau prioritas akan disesuaikan.
Itu salah satu hal yang sedang kami perjuangkan. Pemilihan akan
digelar pada Oktober tahun ini.
i
Bangkai mobil yang rusak akibat kerusuhan di Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas III Langkat, Sumatera
Utara, 16 Mei 2019./ ANTARA/Irsan Mulyadi
Tiga sipir menyeret Ajo dari sel hingga ke gedung bagian depan
penjara. Di sepanjang jalan, para sipir bergantian memukuli dan
menendang Ajo. “Dia dipukuli sekitar sepuluh menit sampai keluar
kotoran dari bokong,” ujar seorang narapidana yang ingin disapa
dengan nama Martin, kepada Tempo. Martin mengaku terlibat
kerusuhan itu, tapi ia tak ikut melarikan diri.
Di Sanasini Kutipan
Kutipan liar juga berlaku untuk fasilitas lain, seperti kipas angin.
Para penghuni wajib membayar Rp 1 juta untuk tiap satu kipas angin
plus iuran listrik tiap bulan. Narapidana wajib membayar jika ingin
berpindah sel. Mereka pun bisa memiliki telepon seluler asalkan
membayar dengan sejumlah uang. “Hampir semua sipir terlibat,”
ucap Martin.