B. PERHITUNGAN VOLUME
1. Volume Galian Tanah
Volume = Panjang x b x (h2 + h3)
= 231 x 1.41 x ( 0.375 + 0.05 )
= 138.427 m3
4. Volume Plesteran
Volume = Panjang x Plesteran
= 231 x 3.07
= 709.17 m2
2. Urugan Pasir
Analisa SNI 2835 : 2008 – 6.11 : Mengurug 1 m3 pasir urug
a. Bahan
Pasir Urug = Volume Pasir Urug x Koefisien
= 16.286 m3 x 1.2 HOK
= 19.5426 HOK
b. Tenaga
Pekerja = Volume Pasir Urug x Koefisien
= 16.286 m3 x 0.3 HOK
= 4.886 HOK
3. Pasangan Batu
Analisa SNI 2836 : 2008 – 6.2 : Memasang 1 m3 Pondasi Batu Belah 1 PC : 4 PP
Bahan :
a. Batu Belah = Volume Pasangan Batu x Koefisien
= 615.846 m3 x 1.2 m3
= 739.0152 m3
Tenaga :
a. Pekerja = Volume Pasangan Batu x Koefisien
= 615.846 m3 x 1.5 HOK
= 923.769 HOK
4. Plesteran
Analisa SNI 2837 : 2008 – 6.5 : Memasang 1 m2 plesteran, 1 PC : 5 PS, tebal 15 mm
Bahan :
a. Semen = Volume Plesteran x Koefisien
= 709.17 m2 x 0.12 zak
= 85.10 zak
Tenaga :
a. Pekerja = Volume Plesteran x Koefisien
= 709.17 m2 x 0.3 HOK
= 212.751 HOK
5. Acian
Analisa SNI 2837 : 2008 – 6.27 : Memasang 1 m2 acian
Bahan :
a. Semen = Volume Plesteran x Koefisien
= 709.17 m2 x 0.07 zak
= 49.6419 zak
Tenaga :
a. Pekerja = Volume Plesteran x Koefisien
= 709.17 m2 x 0.2 HOK
= 141.834 HOK
B. PERHITUNGAN VOLUME
1. Volume Galian Tanah
Volume = Panjang x b x (h2 + h3)
= 50 x 0,4 x 0,25
= 5 M3
2. Volume Urugan Pasir
Volume = Panjang x b x h3
= 50 x 0,4 x 0,05
= 1 M3
3. Volume Pasangan Batu
a. Volume Kaki = Panjang x b x h2
= 50 x 0,4 x 0,2
= 4 M3
b. Volume Dinding = panjang x ((a+b)/2) x h1 (volume trapesium)
= 50 x ((0,25 + 0,4)/2) x 0,55
= 8,94 M3
c. Volume Total = Volume Kaki + Volume Dinding
= 4 + 8,94
= 12,94 M3
4. Volume Plesteran
Volume = Panjang x Plesteran
= 50 x 0,75
= 37,5 M2
a. Lebar Atas (A) = H (tinggi tembok) dibagi 12. Dan minimal lebar atas adalah 25 Cm∗.
p = 50 m
a = 0.067 m
b = 0.376
3 (lihat Perhitungan No. 3 Pasangan Batu) 2. Pasir Urug : 1 M3 (lihat Perhitungan No. 2 Urugan Pasir) 3. Pasir Pasang : 8 M3
Pasir) 3. Pasir Pasang : 8 M3 (lihat dan dijumlah dari Perhitungan No. 3 + No. 4) 4. Semen : 43 Zak (lihat dan dijumlah dari Perhitunga
at dan dijumlah dari Perhitungan No. 3 + No. 4 + No. 5) 5. Pekerja : 42 HOK (lihat dan dijumlah dari Perhitungan No. 1 + No. 2 + No.
erhitungan No. 1 + No. 2 + No. 3 + No. 4 + No. 5) 6. Tukang : 20 HOK (lihat dan dijumlah dari Perhitungan No. 3 + No. 4 + No. 5) 7. K
gan No. 3 + No. 4 + No. 5) 7. Kepala Tukang : 2 HOK (lihat dan dijumlah dari Perhitungan No. 3 + No. 4 + No. 5) 8. Mandor : 3 HOK (l
4 + No. 5) 8. Mandor : 3 HOK (lihat dan dijumlah dari Perhitungan No. 1 + No. 2 + No. 3 + No. 4 + No. 5) 9. Peralatan yang biasanya
5) 9. Peralatan yang biasanya digunakan adalah : cangkul, sekop, sendok semen, benang nilon, bambu, lori, palu godam dan kebu
mbu, lori, palu godam dan kebutuhannya disesuaikan dengan jumlah tenaga kerja. Untuk Biayanya sengaja tidak saya cantumkan
sengaja tidak saya cantumkan karena silahkan pembaca menyesuaikan dengan harga di daerah masing-masing saja. Dan caranya
ing-masing saja. Dan caranya hanya tinggal mengalikan Kebutuhan Bahan atau Tenaga dengan Harga Satuan masing-masingnya
rga Satuan masing-masingnya. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat dan ada komentar yang positif untuk kita semua.
untuk kita semua.
PERHITUNGAN PONDASI BATU KALI UNTUK DINDING PENAHAN TANAH
0.3
0.6
Berapa ukuran pondasi batu kali? Bagaimana merencanakan ukuran pondasi batu kali?
Lebar atas pondasi batu kali (LA) = lebar sloof + 2*5 cm (lebih besar, dapat dibuat 30 cm)
Lebar bawah pondasi batu kali (LB) = 2*lebar atas (atau lebih besar)
Tinggi badan pondasi (T) adalah = lebar bawah (atau lebih besar)
Lebar galian (LB) = lebar bawah pondasi + 2*10cm. 10 cm kiri dan kanan sebagai pijakan saat pengerjaan pasangan
Tebal aanstampang atau pasangan baru kosong = >20cm karena batu yang digunakan minimal diameter 20 cm dan di
Dalam/tinggi galian (TG) = tinggi pondasi + tebal aanstampang + tebal pasir urug
Catatan :
Penggunaan dimensi berdasarkan perhitungan ini diperuntukkan bagi bangunan sederhana dengan kondisi tanah kera
Batu Kali dan Aanstampang
inimal diameter 20 cm dan dipasang berdiri yang sela-sela batu diisi pasir dan disiram hingga jenuh air
ana dengan kondisi tanah keras. Jika daya dukung tanah kurang, maka perlu direncanakan dimensi pondasi secara lebih seksama.
pondasi secara lebih seksama. Jika tanah berupa batuan sangat keras, maka bisa saja pekerjaan sloof langsung dilaksanakan diata
of langsung dilaksanakan diatas batuan tsb.
H
d
= 3m
= 3 / 7
= 0.43 m