Anda di halaman 1dari 8

Apa yang saudara ketahui tentang luas daerah diantara 2 kurva.

Gunakan
konsep tersebut untuk menentukan luas daerah yang dibatasi oleh kurva
x
1
y  3xe 2 , y  x x 2  0,5 , x  0 dan x  2
2
JAWAB
Dipunyai D adalah daerah yang dibatasi oleh grafik fungsi f (x) yang kontinu
pada a, b dengan f ( x)  0 untuk semua x  a, b, x  a , x  b dan sumbu x .
b

Jika L adalah luas daerah D, maka L   f ( x)dx


a

Dipunyai D adalah daerah yang dibatasi oleh dua grafik fungsi f (x) dan g (x)
yang kontinu dengan f ( x)  g ( x) untuk semua x  a, b, x  a , dan x  b . Jika
b

L adalah luas daerah D, maka L    f ( x)  g ( x)dx


a

Dipunyai D adalah daerah yang dibatasi oleh grafik fungsi f (x) yang kontinu
pada a, b dengan f ( x)  0 untuk semua x  a, b, x  a , x  b dan sumbu x .
b

Jika L adalah luas daerah D, maka L    f ( x)dx


a
x
1
luas daerah yang dibatasi oleh kurva y  3xe , y  x x 2  0,5 , x  0 dan x  2
2

2
Untuk menentukan luas antara dua kurva kita menggambar kurva nya terlebih
dulu. Untuk lebih cepatnya saya gunakan geogebra

Dari gambar terlihat daerah yang dibatasi oleh dua grafik fungsi f (x) dan g (x)
yang kontinu dengan f ( x)  g ( x) untuk semua x  0,2 , x  0 , dan x  2 . Jadi
Luas daerah L sesuai definisi 5.7

2
 x
1 
L    3xe 2  x x 2  0,5 dx
0 2 
x

(i) Menentukan  3xe 3


dx untuk menentukan saya menggunakan integral
parsial teknik transalin
Turunan Integral
(+) 3 x x

e 3

(-) 3 x

 3e 3
x
(+) 0 9e 3

x x x
 

 3xe 3
dx  9 xe 3
 27e 3
c
 9( x  3)
 c
ex 3

1
(ii) Menentukan  x x 2  0,5dx untuk menentukan saya menggunakan
2
integral substitusi
u  x 2  0,5
du
 2x
dx
du  2 xdx
1 1
du  xdx
4 2
Jadi
1 1
 2 x x  0,5dx   u  4 du
2

1 12
  u du
4
1
 u u c
6
1
 ( x 2  0.5) x 2  0.5  c
6
Sehingga luas daerah :
2
 x
1 
L    3xe 2  x x 2  0,5 dx
0 2 
2
 9( x  3) 1
  ( x 2  0.5) x 2  0.5
3
ex 6 0

  9(2  3) 1 2    9(0  3) 1 2 
 3 2  (2  0.5) 2 2  0.5    3 0  (0  0.5) 0 2  0.5 
 e 6   e 6 
  45 4,5   0,5 
 3 2  4,5     27  0,5 
 e 6   6 
0,545 13,5
 27  3 0,5  0,5
e2 6 6
45 13
 27  3 2  0,5
e 6
 2,364
 Metode cakram
Dipunyai fungsi f kontinu pada selang [a,b]. Misalkan daerah D
dibatasi oleh grafik f, sumbu X, x = a, dan x = b diputar dengan poros
sumbu X akan membangun suatu benda putar. Volum benda putar
tersebut akan dicari dengan menggunakan metode cakram sebagai
berikut.

Bangun partisi untuk selang [a,b]. Pilih titik sampel t i  xi 1 , xi  .


Volum cakram ke-i adalah

 Metode Cincin
Misalkan daerah D dibatasi oleh grafik fungsi g dan h dengan
g ( x)  h( x) pada [a,b], x = a, dan x = b. Akan ditentukan volum benda
yang terjadi jika daerah D diputar terhadap sumbu X.
Buat partisi untuk selang [a,b] pada sumbu X.

Pilih titik sampel t i  xi 1 , xi 


Tulis Vi : volum cincin ke-i
 Metode Kulit Tabung
Dipunyai daerah D yang dibatasi oleh grafik fungsi kontinu f dengan
f ( x)  0 pada selang [a,b], garis x = a, garis x = b, dan sumbu X. Akan
ditentukan volum benda yang terjadi jika daerah D diputar terhadap
sumbu Y.
Bangun partisi untuk selang [a,b].
Pilih titik sampel t i  xi 1 , xi  dengan ti berada tepat di tengah
subselang

 Menentukan Volume
volume benda putar jika dimiliki suatu daerah R yang dibatasi oleh
kurva y  9  x 2 dan garis y = 0, dimana R diputar mengelilingi
sumbu x
 Metode cakram

9 – x2 merupakan fungsi
  dx
3 2
V   9 x 2
genap jadi dapat diubah
3
3 interval integralnya
 2  9  x 2 dx
0
3
1
 2 9 x  x 3
3 0
 1   1 
 2  9  3   33    9  0   0 3 
 3   3 
 2 18 
V  36
Selain metode cakram bisa juga digunakan metode kulit tabung
 Metode Kulit Tabung

II I

Untuk menghitung ini dengan metode kulit tabung kita hitung


sebagian daerah di kanan sumbu y kemudian hasilnya dikalikan dua.
3

VI  2  x 9  x 2 dx
0
3

VI    (2 x) 9  x 2 dx
0

Gunakan substitusi
u  9  x2
du x  0  u  9  02  9
 2 x
dx x  3  u  9  32  0
du  2 xdx
Jadi
3

VI    (2 x) 9  x 2 dx
0
0 1

   u 2 du
9
0
2 32
  u
3 9

 2 32 2 32 
    0   9 
3 3 
   9 
 18
Jadi Volume total
V  2VI
 2  18
V  36
 Menentukan Luas Permukaan
3

L  2  f ( x) 1   f ' ( x)  dx
2

3

y  9  x 2  9  x 2 2
1

y '  9  x 2  2  2 x 
1 
1

2
x
y'  
9  x2
2
3
 x 
L p  2  9  x 2
1   dx
3  9  x2 
3
x2
 2  1 dx
3 9  x2
3
9  x2  x2
 2  9 x 2
dx
3 9  x2
3
3
 2  9  x2  dx
3 9  x2
3

 2  3dx
3

 2 3 x 3
3

 2 3  3  3 3
L p  36
Buktikan bahwa luas dibawah kurva y = cosh t, 0 ≤ t ≤ x sama dengan
panjang busurnya

y  cosht
e t  e t
y  f (t ) 
2
e e
t t

f ' (t ) 
2
Luas daerah
e  e t
x t

L dx
0 2
Panjang busur
b

P   1   f ' ( x)  dx
2

a
x

P   1   f ' (t )  dt
2

2
x
 e t  e t 
 1   dt
0  2 
x
4 e 2t  e 2t  2
  dt
0 4 4
x
e 2t  e 2t  2
 dt
0 4
2
x
 e t  e t 
   dt
0  2 
e e
x t t

 dt
0 2
PL
Jadi terbukti Luas Dibawah Kurva sama dengan panjang busurnya

Anda mungkin juga menyukai