Anda di halaman 1dari 4

6.

Ya’jut dan Ma’jut : MunculnYa,


ancaman dan Terbunuhnya

 MUNCULNYA YA’JUJ DAN MA’JUJ

Munculnya Ya’juj dan Ma’juj terjadi pada masa turunnya kembali Nabi Isa bin Maryam ke
bumi, yaitu setelah beliau berhasil membunuh Dajjal.

Ya’juj dan Ma’juj adalah manusia biasa seperti layaknya


manusia yang lain. Mereka mirip orang-orang yang sebangsa dengan mereka yaitu bangsa
Turki, dengan mata cekung, hidung pesek, berambut pirang, sekalipun bentuk dan warna kulit
mereka bervariasi.

Ibnu Katsir mengatakan, apabila ada orang yang beranggapan bahwa Ya’juj dan Ma’juj itu
diantaranya ada yang badannya tinggi seperti pohon kurma, ada pula yang pendek seperti
orang cebol, ada lagi yang bertelinga lebar (yang sebelah bisa untuk berselimut dan yang
sebelah lagi bisa untuk bertikar), itu semua adalah mengada-ada tanpa didasarkan kepada
ilmu.

Ya’juj dan Ma’juj itu keturunan Nabi Nuh Alaihis Salaam. Mereka adalah anak cucu Yafits
bin Nuh, nenek moyang bangsa Turki. Dahulu mereka hidup dimuka bumi seperti layaknya
manusia biasa, namun mereka selalu membuat keonaran. Oleh karena itu mereka dikurung
oleh Nabi Dzulqarnain dibalik dinding penghalang yang dibuatnya (QS. Al-Kahfi :92-99),
sampai tiba waktu janji Allah untuk membuka penghalang itu, dan peristiwa tersebut
merupakan sebagaian tanda-tanda besar mendekatnya hari kiamat.

Dalil tentang keluarnya Ya’juj dan MA’juj terdapat dalam Al-Qur’an yaitu Surat Al-Anbiyaa
:96-97 dan Surat Al-Kahfi :92-99.

Tatkala datang waktu yang telah ditetapkan, dan Hari Kiamat telah dekat, benteng
penghalang mereka ini akan hancur, sehingga dengan cepat Ya’juj dan Ma’juj akan keluar
dengan rombongan besar dan tidak dapat dihentikan oleh siapapun, kemudian mereka berbaur
dengan orang-orang dan berbuat kerusakan dimuka bumi.

Umat Islam akan mengobarkan senjata mereka selama TUJUH TAHUN dalam menghadapi
Rombongan Ya’juj dan MA’juj ini sebagaimana Hadist yang diriwayatkan oleh At-Tarmidzi
bahwasanya Rasulullah Bersabda, “Umat Islam akan mengobarkan anak panah, senjata dan
tameng mereka untuk menghadapi kekerasan Ya’juj selama tujuh tahun”.

ISYARAT RASULULLAH TENTANG ADANYA ANCAMAN YA’JUJ DAN MA’JUJ

Dalam shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim ada sebuah hadist riwayat Zainab binti Jahsy :
“Bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam tidur disisinya, kemudian beliau terbangun
dengan muka memerah seraya bersabda, ‘laa ilaha ilallah, celaka bangsa arab, gara-gara
ancaman buruk yang benar-benar telah dekat. Pada hari ini dibuka dinding Ya’juj dan Ma’juj
seperti ini – beliau membuka jari telunjuk dan jari tengahnya – (Dalam riwayat lain disebut :
‘Pada hari ini dibuka dinding Ya’juj dan Ma’juj seperti ini – sambil Rasulullah membuat 70
atau 90 ikatan) –

Zainab bertanya, ‘Ya Rasul Allah, apakah kita akan binasa, padahal diantara kita masih
terdapat orang-orang yang saleh?’,

Rasulullah menjawab,’Ya, apabila kejahatan telah merajalela (dalam riwayat lain disebut :
‘Ya, apabila semakin banyak perbuatan keji’).

BAGAIMANA YA’JUJ DAN MA’JUJ KELUAR?

Menurut riwayat Imam Ahmad dari abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwasanya Rasulullah
Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya Ya’juj dan mA’juj melubangi dinding
penghalang itu setiap hari, sehingga apabila ia hampir melihat cahaya matahari, berkatalah
seseorang kepada mereka,”Pulanglah, dan kembalilah melubanginya esok hari”, maka Allah
mengembalikan dinding itu menjadi lebih kuat dari hari sebelumnya.

Lalu mereka kembali pulang, ketika keesokan harinya mereka kembali untuk melubangi
dinding itu, mereka mendapati keadaan dinding itu seperti kemarin (tertutup rapat) dan
mereka mulai melubanginya lagi, ketika mereka hampir dapat melihat cahaya matahari, maka
berkata pula seseorang kepada mereka, “pulanglah, dan kembalilah melubanginya esok hari”.
Demikian seterusnya setiap hari mereka datang melubangi dinding itu sampai waktu yang
telah ditentukan oleh Allah dan Allah menginginkan mereka datang kepada manusia, dan
mereka PASTI akan datang.

Apabila mereka telah keluar, mereka mengeringkan air dan mengurung manusia ke dalam
benteng mereka. Manusia-manusia seluruhnya mengungsi ke kota-kota dan ke tempat-tempat
yang aman dari jangkauan Ya’juj dan Ma’juj. Apabila mereka menemui sebuah danau,
mereka meminum airnya hingga habis, mereka berkata ketika melewati orang lain,”Ini
merupakan air yang ada terakhir kali” (Artinya : mereka menghabiskan semua air yang
mereka temui hingga tiada bersisa untuk orang lain lagi).
Tidak ada yang mengetahui pasukan Tuhanmu kecuali DIA. Tatkala Ya’juj dan Ma’juj
membuat keonaran dimuka bumi, menghabiskan air dan berkata,”Ini merupakan air yang ada
terakhir kali”.

Kemudian mereka berjalan sampai gunung Baitul Maqdis, lalu mereka berkata, “Kami telah
membunuh siapapun yang ada dibumi, mari kita bunuh siapapun yang ada di langit”. Lalu
mereka melemparkan anak panah mereka ke langit, kemudian Allah mengembalikan anak-
anak panah mereka kebumi dalam keadaan dipenuhi dengan darah – Sehingga mereka
mengira bahwa mereka telah berhasil membunuh penduduk langit –

Maka berkatalah mereka ,”Kami berkuasa atas seluruh penghuni bumi, dan kami lebih tinggi
daripada penghuni langit”, maka Allah mengirimkan cacing (yang berada dihidung onta dan
kambing) dalam langit-langit (mulut) mereka dan membunuh mereka. Dan demi Dzat yang
jiwaku berada ditangan-NYA, binatang melata yang ada dibumi sungguh akan penuh dengan
lemak (karena kekenyangan) karena daging dan darah mereka”. – HR.Ahmad, Al-Hakim dan
Al-Albani memshahihkannya dalam Shahih Al-Jami’, 2286.

BAGAIMANA YA’JUJ DAN MA’JUJ MATI

Rasulullah bersabda, “ Apabila Allah telah mewahyukan kepada Isa bahwa “Aku telah
mengeluarkan hamba-hamba-KU yang tidak akan mampu bagi siapapun untuk memerangi
mereka, lalu para hamba-KU akan digiring ke bukit Thur, dan Allah membangkitkan Ya’juj
dan Ma’juj, dan dari segala penjuru mereka membuat kerusakan.

Mereka akan melewati suatu danau dan meminum airnya, serta melewati orang lain sambil
berkata,”Ini merupakan air yang ada terakhir kali”.

Dan Allah akan menggiring Nabiyullah Isa dan para sahabatnya sampai berada di puncak
gunung Tsur yang bagi salah seorang mereka pada saat itu jauh lebih baik dari 100 dinar bagi
salah seorang kalian pada masa sekarang. Lalu Isa dan para sahabatnya mengajak manusia
kepada Allah (untuk berdo’a memohon pertolongan), sehingga Allah mengirimkan cacing
dalam leher mereka (Ya’juj dan Ma’juj), sehingga mereka menjadi mati/binasa.

Lalu Allah menurunkan Nabiyullah Isa (maksudnya menyuruh turun dari puncak gunung
Tsur ke daratan) beserta para sahabatnya sehingga (ketika telah sampai didaratan bumi)
mereka tidak mendapati sejengkal tempat pun di bumi kecuali telah dipenuhi dengan
busuknya bau (bangkai) Ya’juj dan Ma’juj yang saling tindih menindih dan memenuhi semua
daratan bumi.

Nabiyullah Isa kemudian menyeru kepada manusia (untuk sekali lagi berdo’a kepada Allah
memohon pertolongan), lalu Allah mengirimkan burung seperti leher onta (untuk
mengangkuti bangkai Ya’juj dan Ma’juj) dan membawa mereka, serta melemparkan mereka
sesuai dengan kehendak Allah”. – HR.Muslim, 18/68-69, Bab Dzikr Ad-Dajjal.

M.Fariss Arrachmann RD
IX-10

Anda mungkin juga menyukai