Anda di halaman 1dari 5

2.2.

DIAGNOSA KEPERERAWATAN:

1. Hipertermi berhubungan dengan peningkatan metabolisme tubuh.


2. Resiko tinggi kejang berulang berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh.
2.3. PERENCANAAN
TGL TGL
No DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL DIBUAT/ DIHENTIKA
PARAF N/PARAF
1 Hipertermi berhubungan dengan Setelah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Untuk mengawasi
peningkatan metabolisme tubuh tindakan keperawatan peningkatan suhu pasien
ditandai dengan Ibu pasien 2x24 jam,suhu tubuh 2. Anjurkan pasien 2. Dapat membantu
mengatakan anaknya sudah 4 hari normal dengan KH: memakai pakaian tipis penyerapan keringat.
panasnya naik turun,kejang 3 kali 1. Suhu dalam batas 3. Berikan banyak air 3. Air putih dapat
selama kurang lebih 1-5 menit normal (36-37) putih dan motivasi menggantikan cairan
S : 39,8 oC, N : 122x/menit. 2. Anak tidak rewel pasien untuk minum yang ada di dalam tubuh.
3. Pasien tidak banyak.
mengeluh badannya 4. Batasi aktivitas pasien. 4. Terlalu banyak aktivitas
panas lagi. dapat menyebabkan suhu
5. Berikan kompres tubuh naik.
dingin pada dahi dan 5. Menurunkan suhu tubuh
ketiak. pasien.

20
6. Kolaborasi dengan 6. Obat digunakan agar
dokter dalam panas dapat kembali
pemberian obat panas normal.
misalnya paracetamol.

2 Resiko tinggi kejang berulang Setelah diberi asuhan 1. Observasi TTV 1. Untuk mengawasi
berhubungan dengan peningkatan keperawatan selama peningkatan suhu pasien.
suhu tubuh yang ditandai dengan 2x24 jam aktivitas 2. Kaji factor pencetus 2. Mengurangi resiko kejang
ibu pasien mengatakan 4 hari kejang tidak berulang kejang. berulang.
pasien panas naik turun,kejang 3 dengan kriteria hasil : 3. Libatkan keluarga 3. Memberikan edukasi
kali selama kurang lebih 1-5 1. Kejang dapat dalam pemberian untuk keluarga.
menit. dikontrol. tindakan pada klien.
S : 39,8 oC, N : 122 x/menit 2. Suhu tubuh dapat 4. Lindungi anak dari 4. Untuk memberikan rasa
kembali normal trauma. nyaman kepada pasien.
( 36-37 oC) 5. Berikan kompres dingin 5. Menurunkan suhu tubuh
pada daerah dahi dan pasien.
ketiak.
6. Kolaborasi dengan 6. Obat antikejang
dokter dalam digunakan agar kejang
pemberian obat dapat dikontrol.
antikejang.

21
2.3. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN.

TANGGAL,JAM DIAGNOSA IMPLEMENTASI KEPERAWATAN


7 Desember 2011 Hipertermi
07.30 1. Mengobservasi TTV
berhubungan dengan
2. Menganjurkan pasien memakai baju
peningkatan
tipis.
metabolisme tubuh
09.00
3. Memberikan banyak air putih dan
ditandai dengan Ibu
motivasi pasien untuk minum
pasien mengatakan
banyak.
anaknya sudah 4 hari
4. Memberikan obat penurun panas
panasnya naik
paracetamol 4 cc Q 5 jam.
turun,kejang 3 kali
10.00 5. Membatasi aktivitas pasien.
selama kurang lebih
6. Memberikan kompres dingin pada
1-5 menit
dahi dan ketiak.
S : 39,8 oC
N : 122x/menit

8 Desember 2011
07.15
1. Mengobservasi TTV
2. Menganjurkan pasien memakai baju
10.00 tipis.
3. Memberikan banyak air putih dan
motivasi pasien untuk minum
banyak.
4. Memberikan obat penurun panas
paracetamol 4 cc Q 5 jam.
10.30 5. Membatasi aktivitas pasien.
6. Memberikan kompres dingin pada
dahi dan ketiak.

22
7 Desember 2011. Resiko tinggi kejang
07.30
berulang berhubungan 1. Mengobservasi TTV
dengan peningkatan suhu 2. Mengkaji factor pencetus
tubuh yang ditandai dengan kejang.
ibu pasien mengatakan 4 3. meliibatkan keluarga dalam
hari pasien panas naik pemberian tindakan pada
09.00
turun,kejang 3 kali selama klien.
kurang lebih 1-5 menit. 4. Lindungi anak dari trauma.
10.00 S : 39,8 oC 5. Memberikan obat
N : 122 x/menit antikejang Diazepam 2,5
mg TID .
6. Memberikan kompres
dingin pada daerah dahi
dan ketiak.

8 Desember 2011.
07.15 1. Mengobservasi TTV
2. Mengkaji factor pencetus
kejang.
3. meliibatkan keluarga dalam
pemberian tindakan pada
klien.
10.00
4. Lindungi anak dari trauma.
5. Memberikan obat
10.30
antikejang Diazepam 2,5
mg TID .
6. Memberikan kompres
dingin pada daerah dahi
dan ketiak.

23
2.4. EVALUASI

TANGGAL,JAM DIAGNOSA EVALUASI


KEPERAWATAN
7 Desember 2011. Hipertermi berhubungan S : Ibu pasien mengatakan
09.00
dengan peningkatan badannya masih panas,
metabolisme tubuh ditandai masih sedikit rewel.
dengan Ibu pasien O : S ; 37,7 oC .
mengatakan anaknya sudah A : Tujuan belum
4 hari panasnya naik tercapai.
turun,kejang 3 kali selama P : intervensi dilanjutkan
kurang lebih 1-5 menit no.1,3,5,6.
S : 39,8 oC
N : 122x/menit.

7 Desember 2011.
Resiko tinggi kejang
10.00 S : Ibu pasien mengatakan
berulang berhubungan
anaknya sudah tidak
dengan peningkatan suhu
kejang lagi, panas
tubuh yang ditandai dengan
sudah mulai turun.
ibu pasien mengatakan 4
O : S : 36,2 oC.
hari pasien panas naik
A : Tujuan tercapai
turun,kejang 3 kali selama
sebagian.
kurang lebih 1-5 menit.
P : Intervensi dilanjutkan
S : 39,8 oC
no.1,5,6.
N : 122 x/menit

24

Anda mungkin juga menyukai